Anda di halaman 1dari 12

THE ROLE OF A CONSEPTUAL FRAMEWORK

Kerangka konseptual (conseptual framework) dalam akuntansi betujuan untuk


menyediakan sebuah struktur teori dari akuntansi. Di level teratas menjelaskan tentang
jangkauan dan tujuan dari pelaporan keuangan. Pada level selanjutnya menerangkan terkait
identifikasi dan mendefinisikan karakeristik kualitatif dari pelaporan keuangan (seperti
relevansi, komparasi, dan mudah dimengerti) serta elemen dasar dari akuntansi (seperti
aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban, dan keuntungan). Pada level paling dasar
menjelaskan prinsip-prinsip serta aturan-aturan tentang pengakuan dan pengukuran dari
elemen dasar dan jenis informasi untuk diperlihatkan pada pelaporan keuangan.

Gambar Conseptual Framework


OBJECTIVES OF CONSEPTUAL FRAMEWORK
Di tahun 1978, FASB Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1
(paragraf 34) menyatakan tentang tujuan dasar dari pelaporan keuangan eksternal untuk
entitas bisnis:
“Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna untuk investor potensial
dan kreditor serta pengguna lainnya dalam membuat investasi rasional, kredit dan
keputusan sejenis.”
Dimana informasi yang diberikan harus mencakup syarat berikut:
1. Berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis
2. Berguna dalam menilai prospek arus kas
3. Mencakup informasi sumber daya perusahaan, mengklaim sumber daya dan
perubahan di dalamnya
Untuk menyajikan informasi finansial yang berguna, akuntan harus memilih informasi
yang mana untuk digunakan. Akan menjadi penting untuk mengembangkan kualitas hirarki
untuk menjadikan informasi tersebut berguna. Prinsip karakteristik kualitatif mencakup:
mudah dimengerti untuk para pembuat keputusan, relevan, dan mudah dibandingkan.
Berikut adalah hirarki dari karakteristik kualitatif yang merupakan SFAC No. 2:

Gambar Qualitative Characteristics of Accounting Information


IASB Framework dikembangkan mengikuti jejak dari pembuat standar Amerika Serikat,
yaitu FASB. Pada periode 1997-2000 FASB menerbitkan seven concept statements yang
mencakup hal berikut:
1. Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis dan organisasi non-profit
2. Karakteristik kualitatif informasi akuntansi akuntansi yang berguna
3. Unsur-unsur laporan keuangan
4. Kriteria untuk pengakuan dan pengukuran unsur-unsur
5. Penggunaan arus kas dan menyajikan informasi nilai dalam pengukuran akuntansi.

DEVELOPING A CONCEPTUAL FRAMEWORK


Principle-based and rule-based standard setting
Kerangka pemikiran memiliki peran dalam proses penentuan standar sebagaimana
mereka menyediakan kerangka untuk mengembangkan sebuah badan standar yang
koherent berdasarkan prinsip yang konsisten. IASB bertujuan untuk memproduksi standar
yang principle-based dan mereka menggunakan kerangka pemikiran sebagai pedoman.
Nobes mengidentifikasi 6 contoh dimana standar IASB memiliki peraturan teknis
yang detail, namely lease accounting, employee benefits, financial assets, government
grants, subsidiaries and equity accounting. Dia memperdebatkan kebutuhan atas peraturan
hasil dari kekurangan prinsip atau penggunaan prinsip yang tidak sesuai (contoh salah satu
yang tidak konsisten dengan level prinsip yang lebih tinggi yang diaplikasikan pada standar).
Namun, standar rule-based juga memiliki kelebihan yang menjadikannya populer. Salah
satunya adalah meningkatkan komparabilitas dan verifiabilitas untuk auditor dan regulator.
Standar akuntansi Amerika dideskripsikan sebagai standar rule-based, karena standar-
standar tersebut mengandung persyaratan yang detail dalam penerapan yang harus diikuti
agar memenuni standar akuntansi. Pengetahuan merekomendasikan bahwa standar
akuntansi dikembangkan dengan pendekatan principle-based dan standar yang memenuhi
karakteristik berikut:
- Berdasarkan kerangka pemikiran yang berkembang dan secara konsisten
diaplikasikan.
- Tujuan standar tersebut dinyatakan dengan jelas.
- Menyediakan detail dan struktur yang cukup agar standar dapat diaplikasikan
dan dioperasikan pada basis yang konsisten.
- Meminimalisasi penggunaan pengecualian dari standar yang sudah ada.
- Menghindari penggunaan tes persen (bright lines) yang memperbolehkan.
semakin besar penekanan pada kerangka konseptual, prinsip-prinsip dan tujuan
muncul pada tahun 2001-2002 di Amerika. Salah satu alasan untuk standar dominan di
Amerika adalah staf SEC meminta peraturan dari FASB untuk digunakan dalam menafsirkan
standar akuntnasi. Salah satu peran staf SEC ini adalah untuk menentukan apakah
perusahaan telah memenuhi persyaratan pelaporan keuangan yang terdapat dalam standar
akuntansi. Namun, interpretasi standar akuntansi mungkin memerlukan keterampilan dan
penilaian terutama dimana standar merujuk lebih kepada prinsip-prinsip dan kurang
mengandalkan aturan. Dalam suatu kasus, dua ahli yang berbeda bisa menafsirkan satu
standar akuntansi yang berbeda.
Information for decision making and the decision-theory approach
Telah diterima secara luas bahwa data akuntansi adalah untuk pembuatan
keputusan atau tujuan evaluasi berhubungan dengan suatu perusahaan. Informasi
akungtansi untuk pembuatan keputusan dimulai dengan fungsi penatalayanan. Sejak awal
1900-an, penekanan telah ditempatkan pada pengambilan keputusan aspek informasi
akuntansi. Misaknya Moonitz menyatakan bahwa data kuantitatif yang membantu dalam
pengambilan keputusan ekonomi yang rasional, dalam membuat keputusan antara
alternatif sehingga tindakan yang diambil sesuai dengan konsekuensinya.
Pendekatan pengambilan keputusan terhadap akuntansi membantu dalam memastikan
apakah akuntansi mencapai tujuannya. Teori tersebut harus disediakan sebagai sebuah
standar dengan praktik akuntansi yang dinilai. Jika sistem individu menyediakan informasi
yang bermanfaat, tmaka teori pada sebuah dasar dari sistem dapat dikatakan valid atau
efektif. Prosesnya digambarkan berikut. Tanda panah mengindikasikan hasil dari teori,
sistem atau model.

Overall theory
of accounting

Individual Prediction model Decision model of


accounting system of user user

International developmen: the IASB and FASB conceptual framework


Pada oktober 2004, FASB dan IASB membuat sebuah proyek bersama untuk
mengembangkan kerangka konseptual umum. Kerangka yang baru akan dibuat untuk
merevisi kerangka IASB dan FASB yang sudah ada. FASB menyatakan bahwa proyek akan
melakukan hal berikut:
- Fokus pada perubahan lingkungan sejak kerangka original diterbitkan. Agar lebih
dilengkapi, dikembangkan, dan dipusatkan dengan efisien dan efektif.
- Memberikan prioritas dalam menyampaikan dan mendiskusikan isu tersebut pada
setiap fase yang dapat menghasilkan manfaat untuk anggota dalam jangka pendek.
- Menentukan konsep yang dapat diaplikasikan ke perusahaan bisnis sektor swasta.
Fase-fase tersebut terdiri dari:
Phase Topic
A Objective and qualitative characteristic
B Elements and recognition
C Measurement
D Reporting entity
E Presentation and disclosure, including financial reporting boundaries (inactive)
F Framework purpose and status in GAAP hierarchy (inactive)
G Applicability to the not-for-profit sector (inactive)
H Remaining issues (inactive)

Entity Vs Proprietorship Perspective


Perspektif entitas dan pemilik merepresentasikan pendekatan yang berbeda untuk
pelaporan keuangan. Jajaran merekomendasikan bahwa laporan keuangan sebaiknya
disiapkan dari perspektif pengurus daripada pemilik. Perspektif yang diadopsi sangat
penting dalam mempengaruhi pekerjaan di fase D, perusahaan yang dilaporkan, dimana
perpektif alternatif akan dibahas.
Primary User Group
Jajaran mengajukan bahwa kelompok pengguna inti dalam tujuan umum pelaporan
keuangan adalah penyedia modal yang ada dan yang potensial. Namun perlu diperhatikan
bahwa group inti yang berbeda dapat terlalu menyederhanakan hubungan antara
perusahaan dengan pengguna individu.
Decision Usefulness And Stewardship
Sesuai dengan jajaran, tujuan pelaporan keuangan seharusnya cukup luas dalam
mencakup semua keputusan yang dibuat investor modal, peminjam utang, dan kreditor
lainnya dalam kapasitas mereka sebagai penyedia modal, termasuk keputusan alokasi
sumberdaya sebagaimana keputusan dibuat untuk melindungi dan menambah investasi
mereka.
Qualitative Characteristic
Kerangka IASB termasuk empat karakteristik prinsip kualitatif, terdiri dari
understandability, relevansi, reabilitas, dan komparabilitas. Tujuan dari exposure draft
bahwa karakteristik kualitatif yang membuat informasi berguna adalah relevansi, faithful
representation, komparabilitas, verifiabilitas, timeliness dan understandability: dan
pembatas pada laporan keuangan adalah materialitas dan biaya. Karakteristik kualitatif
dibedakan menjadi fundamental (relevansi, faithful representation) atau inhancing
(komparabilitas, verifiabilitas, timeliness, dan understandability), tergantung bagaimana hal
tersebut mempengaruhi penggunaan informasi. Kesulitan dalam meng-capture konsep
dalam penggunaan kerangka dan implikasi yang mengikuti dari penggunaan syarat-syarat
tertentu diilustrasikan pada diskusi IASB mengenai reliabilitas dan faithful representation:
Meskipun anggota pengurus waspada dalam kehilangan syarat andal dari kamus umum
IFRS, anggota pengurus lain dan staf senior IASB menekankan bahwa andal adalah sebuah
syarat yang bermasalah dalam kamus tersebut.

A CRITIQUE OF CONCEPTUAL FRAMEWORK PROJECTS


Pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan conceptual framework :
1. Scientific : bersumber atas logika dan empirisme atau keduanya.
2. Profesional : menentukan jalan terbaik untuk melakukan sebuah tindakan dengan
bersumberkan atas nilai-nilai profesional
Kritik ilmiah :
 bersifat menentukan,
 aturan yang tidak ditentukan dan konvensi,
 tidak menyelesaikan masalah pengungkapan kontemporer,
 definisi kurang jelas,
 tidak mengatasi masalah pengukuran,
 risiko pengambilan keputusan mekanik,
 kerangka dapat menjadi tujuan itu sendiri,
 lebih-ketergantungan pada definisi.
Asumsi ontologis dan epistemologis.
1. Kebebasan dari bias (netral) : Kualitas informasi yang menghindari pengguna untuk
menarik kesimpulan yang menahan kebutuhan khusus, keinginan atau prasangka
dari preparers.
2. Solomons : Kebebasan dari bias sebagai 'pembuatan peta keuangan'
3. Feyerabend : Kebenaran ilmiah tidak mutlak
4. Hines : Akuntansi mainstream 'diambil-untuk-diberikan'
Circularity of reasoning
1. Tujuan dari kerangka konseptual: memandu praktek sehari-hari akuntan
2. Pandangan dangkal : menyimpulkan prinsip-prinsip dari teori umum
3. Kerangka yang ditandai oleh internal circularity:
 Misalnya FASB Statement No. 2
 Karakteristik kualitatif sering dinyatakan dalam hal kualitas lain yang non-
dioperasionalkan
Disiplin Ilmiah
1. Apakah akuntansi itu sebuah ilmu?
Secara alami memiliki sifat menentukan dan sarat akan nilai.
2. Stamp
Sampai kita yakin dalam pikiran kita tentang sifat akuntansi, adalah sia-sia untuk
profesi untuk menginvestasikan sumber daya yang besar dalam mengembangkan
kerangka konseptual untuk mendukung standar akuntansi.
Positive research
1. proyek kerangka konseptual mengabaikan temuan empiris dari penelitian akuntansi
positif
 dalam konflik satu sama lain
2. Bukti bahwa pasar modal tidak efisien
3. Jika kerangka konseptual bisa memastikan pengguna menerima informasi yang
berguna, maka akan melayani tujuan yang bemanfaat.
The conceptual framework as a policy document
1. Sebagai badan umum pengetahuan, kerangka kerja konseptual gagal dalam sejumlah
tes 'ilmiah'
2. Perbedaan antara teori dan kebijakan penting
3. Conceptual framework tidak diproduksi dalam kekosongan politik
4. Conceptual framework mungkin hanya cerminan dari kehendak kelompok dominan
Professional values and self-preservation
1. 'Self-preservation'
Secara tersirat bermakna mengejar kepentingan diri sendiri
2. ‘Professional values’
Menunjukkan idealisme dan altruisme
3. Gerboth
rasa tanggung jawab pribadi
4. Hines
legitimasi professional
CONCEPTUAL FRAMEWORK FOR AUDITING STANDARDS
1. Auditing adalah sebuah disiplin yang berdasarkan logika
2. Peran verifikasi tradisional telah berkembang menjadi audit risiko bisnis
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan - KDP2LK
Tujuan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LK
Kerangka Konseptual Ditujukan untuk :
1. Penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya.
2. Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam
standar akuntansi keuangan.
3. Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku.
4. Para pemakai dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan.
Kerangka konseptual menurut PSAK terdiri dari:
Pengguna laporan keuangan, Tujuan laporan keuangan, Asumsi dasar, Karakteristik
kualitatif, Konsep pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan, Konsep
pemeliharaan modal.
KDP2LK - Pengguna Laporan Keuangan:
1. Investor : menilai entitas dan kemampuan entitas membayar deviden di masa mendatang.
2. Karyawan : kemampuan memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja
3. Pemberi jaminan : kemampuan membayar utang dan bunga yang akan mempengaruhi keputusan
apakah akan memberikan pinjaman
4. Pemasok dan kreditor lain : kemampuan entitas membayar liabilitasnya pada saat jatuh tempo
5. Pelanggan : kemampuan entitas menjamin kelangsungan hidupnya
6. Pemerintah : menilai bagaimana alokasi sumber daya
7. Masyarakat : menilai trend dan perkembangan kemakmuran perusahaan.

Tujuan Laporan Keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi


keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sebagian besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan Posisi Keuangan menunjukan posisi keuangan entitas pada satu waktu tertentu.
Laporan Laba Rugi menunjukan kinerja perusahaan dalam satu periode dalam laporan laba
rugi komprehensif.
Perubahan Posisi Keuangan menunjukan posisi keuangan entitas pada satu waktu tertentu.
KDP2LK Asumsi :
1. Basis akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat terjadinya (bukan pada saat
kas diterima atau dibayarkan).
2. Kelangsungan usaha, mengasumsikan bahwa entitas akan melanjutkan usahanya di masa depan.
Karakteristik Kualitatif:
1. Dapat dipahami, Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai agar dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan
2. Dapat dibandingkan, untuk dapat menganalisis trend kinerja entitas dan melihat posisi entitas
dalam lingkungan usaha, pemakai perlu memperbandingkan laporan keuangan entitas antar
periode dan membandingkannya dengan entitas lain
3. Relevan, informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut mempengaruhi keputusan ekonomi
pemakai sehingga dengan membantu mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa
depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi di masa lalu
4. Materialitas, Relevansi informasi berhubungan dengan materialitas.
5. Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur
(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat
disajikan
 Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi hars menyajikan dengan jujur dan wajar
transaksi dan peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan
 Substansi Mengungguli Bentuk, Transaksi dan peristiwa lain seharusnya disajika sesuai
dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya
 Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada
kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
 Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat
melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak
dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah
 Kelengkapan, materialitas dan mempertimbangkan biaya penyusunan
 Penyajian Wajar, menggambarkan atau menyajikan dengan wajar, posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu entitas.
Konstrain
Kendala Informasi yang Relevan dan Andal
• Tepat Waktu
• Keseimbangan Biaya dan Manfaat, Manfaat yang dihasilkan informasi harus
melebihi biaya penyusunannya
• Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif, untuk mencapai suatu
keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik untuk memenuhi tujuan
laporan keuangan
Unsur Laporan Keuangan - Posisi Keuangan
• Aset : sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh
perusahaan
• Liabilitas : hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi
• Ekuitas : hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban
Unsur Laporan Keuangan – Kinerja
• Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal
• Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam
modal
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang
memenuhi definisi unsur dinyatakan neraca atau laporan laba rugi.
Pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan keuangan harus diakui jika
• ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut
akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan; dan
• pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
• Aset diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonominya di masa depan diperoleh perusahaan dan aktiva tersebut mempunyai
nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
• Kewajiban diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran
sumber daya yang akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban {obligation)
sekarang dan jumlahnya dapat diukur dengan andal.
• Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di
masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban
telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
• Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa
depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah
terjadi dan dapat diukur dengan andal.
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan,
• Biaya historis adalah biaya perolehan pada tanggal transaksi
• Biaya kini adalah biaya yang seharusnya diperoleh sekarang atau pada saat
pengukuran
• Nilai realisasi adalah nilai yang dapat diperoleh dengan menjual aktiva dalam
pelepasan normal (orderly disposal).
• Nilai sekarang adalah arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke
nilai sekarang.
Konsep Pemeliharaan Modal modal adalah aset bersih atau ekuitas entitas yaitu uang atau
daya beli yang diinvestasikan.
Pemeliharaan Modal Keuangan, laba hanya diperoleh kalau jumlah finansial (atau uang)
dari aktiva bersih pada akhir periode melebihi jumla h finansial (atau uang) dari aktiva bersih
pada awal periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan
mengeluarkan setiap kontribusi dari, para pemilik selama periode.
Pemeliharaan Modal Fisik, laba hanya diperoleh kalau kapasitas produktif fisik (atau
kemampuan usaha) pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode,
setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi
dari, para pemilik selama suatu periode

Anda mungkin juga menyukai