Teori Dasar KWH
Teori Dasar KWH
Teori Dasar KWH
kWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung
hasil kali tegangan, arus factor kerja,kali waktu yang tertentu (UI Cos φ t) yang
bekerja padanya selama jangka waktu tertentu tersebut. Hal ini berdasarkan
bekerjanya induksi megnetis oleh medan magnit yang dibangkitkan oleh arus
melalui kumparan arus terhadap disc (piring putar) kWh meter, dimana induksi
megnetis ini berpotongan dengan induksi mgnetis yang dibangkitkan oleh arus
melewati kumparan tegangan terhadap disc yang sama.
Koppel putar dapat dibangkitkan terhadap disc karena induksi magnetis kedua
medan magnit tersebut diatas bergeser fasa sebesar 90 0 satu terhadap lainnya
(azas Ferrari). Hal ini dimungkinkan dengan konstruksi kumparan tegangan dibuat
dalam jumlah besar gulungan sehingga dapat dianggap inductance murni.
Gambar 1A. Prinsip suatu meter penunjuk Gambar 1B Arus – arus Eddy
Energi listrik arus B-B (jenis induksi) pada suatu piringan
GAMBAR 1
Opdist/mn/2006 1
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
Keterangan Gambar :
M = Magnit permanent
Cp = inti besi kumparan tegangan
Wp = kumparan tegangan yang dapat dianggap sebagai reaktansi murni,
karena lilitan cukup besar
Cc = Inti besi kumparan arus
Wc = kumparan arus
Ip = arus yang mengalir melalui Wp
I = Arus beban yang mengalir melalui Wc
F = Kumparan penyesuaian fasa yang diberi tahanan R
RGS = Register
1L & 2S = Terminal sumber daya masuk
2L & 1S = Terminal daya keluar
PRINSIP KERJA
Ф1 ditimbulkan oleh arus I mengalir di kumparan Wc
Ф2 ditimbulkan oleh arus Ip mengalir di kumparan Wp dan Ip lagging 90 0 terhadap
tegangannya
V
φ
Sin = Cos φ
Ф1
Gambar 2
Ф2
Dengan mengambil persamaan moment alat ukur type induksi :
T = KW Ø1. Ø2 Sin
Ф1 1 sebanding dengan I
Ф 2 2 sebanding dengan V
W
Sin = Cos φ
Maka : TD = W.I V Cos φ = V.I. Cos φ
W
Opdist/mn/2006 2
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
Dengan demikian maka terhadap piringan logam D terdapat momen gerak TD yang
berbanding lurus terhadap daya beban. Apabila oleh karena pengaruh momen TD.
Piring logam D berputar dengan kecepatan n, maka sambil berputar piringan tersebut
memotong garis – garis fluksi magnetic m (akibat adanya magnit permanen)
sehingga menyebabkan terjadinya arus – arus putar (arus Foucault) didalam piringan
logam yang berbanding lurus terhadap n Ø m.
Arus – arus putar yang terjadi pada piringan logam D akibat adanya Ø1, Ø2 dan Ø m
seperti dalam gambar 1.B
Arus – arus putar yang memotong garis – garis fluksi m menyebabkan piringan logam
D mengalami momen redaman TD yang berbanding lurus dengan n. Ø m2
Opdist/mn/2006 3
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
Gambar 3
1. Kumparan Tegangan
2. Kumparan arus
3. Elemen Penggerak/piringan
4. Rem Magnit
5. Register
6. Name Plate
7.Terminal Klemp
Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi yang
berfungsi sebagai pengatur Cosinus phi (factor kerja)
Opdist/mn/2006 4
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
Piringan
Piringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan bawah) yang
digunakan agar piringan kWh meter dapat berputar dengan mendapat gesekan
sekecil mungin.
Rem Magnit
Rem magnit adalah terbuat dari magnit permanen, mempunyai satu pasang kutub
(Utara dan selatan) yang gunanya untuk :
a. Mengatasi akibat adanya gaya berat dari piringan kWh meter
b. Menghilangkan / meredam ayunan perputaran piringan serta alat kalibrasi
semua batas arus.
Opdist/mn/2006 5
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
MILIK PLN
FUJI
kWh DHARMA
METER kWh
FASA TUNGGALDUA KAWAT KELAS 2
PUTARAN
220 v5 (20) A50 hZ900 JENIS/ kWh
FA14AT1
L.L +
1990
NO. E97111038A86
9900502
P.T. FUJIDHARMA ELECTRIC
BUATAN INDONESIA LISENSI FUJI ELECTRIC +
AWAS ! MEMBUKA SEGEL DIDENDA FL
FDE 30005201
_
Opdist/mn/2006 6
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
kWh kVARh
1 2 3 5 7 8 9
1 2 3 5 7 8 9
Gambar 5
kVA c kVAR
b
φ a
kW
Gambar 6
Apabila pada segi tiga daya tersebut kita coba gambarkan suatu besaran sudut (FI)
yang berubah – ubah dengan besaran Kw yang tetap, maka dapat terlihat disini
bahwa :
- Besarnya kVA akan berubah – ubah
Semakin besar sudut Ø atau semakin jeleknya Cos φ maka kVA akan semakin
besar
- besarnya kVAR akan berubah - ubah
Semakin besar sudut Ø atau semakin jeleknya Cos φ maka kVAR akan semakin
besar.
Opdist/mn/2006 7
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
Lihat gambar D
kVA
C
kVAR
B
φ3 φ4 φ5
φ2 A
kW
GAMBAR 7
Pada titik B :
Sudut 2 semakin besar sehingga Cos menjadi lebih kecil dari 1
kVA akan menjadi lebih besar dari kW, sedangkan kVARnya menjadi lebih besar
dari nol ( 0 ).
Opdist/mn/2006 8
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
.1 .3 .4 . 5
B
.1 .3 . 4 .5 . 6 .7
F
N
E
B 5 B
E
A F
N B
N A
N
Gbr. 8a Gbr. 8b
Diagram pengawatan kWh meter Diagram pengawatan kWh meter
fase tunggal, 2 kawat sambungan fase tunggal, 2 kawat sambungan
langsung, tarip tungal langsung, tarip ganda
.1 .3 .4 .6 .7 .9 .10 .11
R
B
S E
B
T A
N N
Gbr. 8c
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat
sambungan langsung, tarip tungal
Opdist/mn/2006 9
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
B
R E
S
T B
N A
N
Gbr. 8d
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat
sambungan tidak langsung, tarip tunggal
. .
M
. 13 .15 . 1 . 2. 3 .4
... ... ...
1 2 3 4 5 6 7 8 9
.12
k. l. k. l. k. l.
CT
K. L. K. L. K. L.
B
E
R B
TM S
T A
N N
Gbr. 8e
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat
sambungan melalui trafo arus dan trafo tegangan tarip ganda
Opdist/mn/2006
. . 10
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
. . .1 . 2. 3 .4
...
1 2 3 5
. ..
7 8 9 13 15
. k. l.
20000/100 CT
K. L .
PT = V K. L.
100
B
R
E
TM S
B
T A
N
Gbr. 8f
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat
sambungan dengan trafo arus dan trafo tegangan, tarip ganda
B
E
R
S B
T A
N
N
Gbr. 8g
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan
melalui transformator tegangan dan tarnsformator arus, tarip tungal
Opdist/mn/2006 11
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
. . .1 . 2. 3 .4
...
1 2 3 5
. ..
7 8 9 13 15
. k. l.
20000/100 CT
K. L .
PT = V K. L.
100
B
R E
TM S B
A
T
N
Gbr. 8h
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan
melalui transformator tegangan dan tarnsformator arus, tarip ganda
.1 .2 .3 .5 .7 .8.9
. . k. l.
20000/100 CT
K. L .
PT = V K. L.
100
B
R E
TM S B
A
T
N
Gbr. 8i
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan
melalui transformator tegangan dan tarnsformator arus, tarip tungal
Opdist/mn/2006 12
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
. 13 .15 . 1 . 2. 3 .4
...
1 2 3 5
...
7 8 9
. k. l.
20000/100 CT
K. L .
PT = V K. L.
100
B
E
R B
TM S A
N
T
Gbr. 8j
Diagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan
melalui transformator tegangan dan tarnsformator arus, tarip ganda
Susunan terminal harus sama dengan diagram rangkaian. Setiap terminal harus
diberi tanda yang sesuai dengan fungsinya.
Opdist/mn/2006 13
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
Batas – batas kesalahan kWh meter yang ditentukan oleh kamar tera PLN (atas
kebijaksanaan PLN Wilayah/Distribusi setempat)
Keterangan :
Tanda * : Titik 2 kesalahan yang biasa dirobah, bila menyimpang dari batas
yang ditentukan.
Tanda + : Titik 2 kesalahan yang tidak boleh dirubah, bila menyimpang batas
yang ditentukan
Opdist/mn/2006 14
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
1. Transformator Arus
transformator arus adalah suatu alat listrik yang berfungsi untuk mengubah besar
arus tertentu (di lilitan primer) ke besaran arus tertentu lainnya (di lilitan sekunder)
melalui suatu kopling elektro megnetis.
Transformtor arus ini banyak digunakan didalam bidang pengukuran –
pengukuran listrik untuk memperoleh besaran ukur bagi ampere meter, kWh
meter, watt meter dan sebagainya
Karena meter – meter umumnya hanya dapat dilewati besaran ukur (arus) yang
kecil sedangkan arus yang mengalir ke jaringan distribusi adalah besar, maka
besar arus pada belitan primer transformator arus lebih besar dari pada besar
arus di lilitan sekundernya.
Jadi transformator arus yang dipergunakan pada meter – meter akan mengubah
arus primer yang besar menjadi arus sekunder yang lebih kecil sehingga
pengukuran dapat dilakukan.
Opdist/mn/2006 15
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
P2 P1
_- S2 S1 +
Push
Oution
Switch
Batery
GAMBAR 9
PENGUJIAN POLARITAS
Sebuah ampere meter dengan skala Nol ditengah, tipe permanent magnet moving
coil dihubungkan pada sekunder transformator arus. Battrey tegangan 1,5 Volt
dihubungkan melalui saklar kutub – tunggal pada sisi primer, pada saat saklar
dimasukkan maka ampere meter akan menunjuk kearah positip sesaat dan pada
waktu saklar dibuka ampere meter akan menunjuk kearah negatep sesaat.
Pengujian polaritas dapat diukur langsung pada terminal lemari APP (10 tipe II F
Nomor : 1 dan 3; 1 dan 5; 1 dan 7)
Opdist/mn/2006 16
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
Test Arus
Skunder
A
2
CT
Yang diuji
CT
A
1 Standar
Current Transformer
Test Set
~
AC Supply
GAMBAR 10
PENGUJIAN RASIO
Arus sekunder diukur dengan ampere meter A2 dan nilai perbandingannya anatara
A1 dan A2 adalah merupakan rasio yang tertulis pada nama transformator arus
Kesalahan arus dinyatakan dalam (%) dengan rumus :
(kn Is – Ip)
Kesalahan arus (%) = X 100%
Opdist/mn/2006 17
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
Ip
Kelas : ± Persentasi kesalahan arus (rasio) : Pergeseran fasa pada persentase arus
ketelitian pada pengenalnya
: persentase arus pengenalnya : Menit Centi-radian
5 20 100 120 5 20 100 120 5 20 100 120
0,25 0,75 0,35 0,2 0,2 30 15 10 10 0,9 0,45 0,3 0,3
0,35 1,5 0,75 0,5 0,5 90 45 30 30 0,7 0,35 0,9 0,9
2. Transformator Tegangan
Transformator tegangan adalah alat pengubah besaran listrik (tegangan) dari
suatu harga ke harga yang lain yang tertentu besarnya.
Transformator tegangan merupakan salah satu dari beberapa jenis transformator
yang ada, yang berfungsi sebagai alat pembantu dalam pengukuran tegangan.
Alat ini biasa digunakan untuk memberi tegangan kepada meter – meter dan
peralatan pengaman yang memerlukannya, dan biasa dipasang pada sisi
tegangan tinggi dari suatu jaringan listrik (6 kV ke atas)
Faktor ketelitian yang harus diperhatikan pada transformator alat pengukuran
(termasuk juga transformator tegangan). Hal ini disebabkan karena besaran
Opdist/mn/2006 18
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
ukurannya yang lebih diperhatikan dari pada rugi-rugi yang terjadi pada alat
tersebut.
2.1. Pemeriksaan spesifikasi Transformator Tegangan (PT)
Transformator yang digunakan adalah kelas 0,5 setiap Transformator
tegangan minimal harus diberi penandaan sebagai berikut :
a. Nama pabrik pembuat atau tanda lain yang menunjukkan
identitasnya
b. Tipe dan nomor serie
c. Tagangan pengenal primer dan sekunder
d. Frekuensi pengenal
e. Keluaran pengenal dan kelas ketelitian yang bersesuaian
(missal 50 VA kelas 0,5)
f. Tegangan sistem tertinggi
g. Tingkat isolasi pengenal
250 V Hight
AC Voltage
Supply
Test Set
V V
1 2
GAMBAR 11
Opdist/mn/2006 19
PT PLN (Persero)
Jasa Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh meter
(Kn Us – Up)
% = x 100%
Up
Us = Tegangan sisi sekunder
Up = Tegangan sisi primer
Kn = Rasio transformasi transformator tegangan
Opdist/mn/2006 20