Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEJADIAN BENCANA BERDASARKAN PERSPEKTIF ISLAM

DosenPembimbing

TRI SAKTI W.,M.Kep

Disusun Oleh:

Hani Laila Istijabah

201902010029

Kelas 3B

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN

PEKALONGAN 2021
KATA PENGANTAR

Pujisyukurkitapanjatkankehadirat Allah SWT. Karena berkatrahmat Nya


lahpenulismampumenyelesaikanmakalahtentang“ Kejadianbencanaberdasarkanperspektifislam “.
AdapunmakalahinidibuatuntukmemenuhitugasKeperawatangawatdarurat dan
manajemenbencana .

Ucapanterimakasihkepadasemuapihak yang
telahmembantusehinggadapatmenyelesaikanmakalahinitepatwaktu.
Disadaribahwamakalahinimasihjauhdarikesempurnaan. Oleh karenaitu, kritik dan saran yang
membangunsangatdiharapkan oleh penulis agar bisamenjadimakalah yang utuh.

Semogamakalahinimemberikaninformasi yang
bergunabagimasyarakatsertadapatmenambahwawasan dan
peningkatanilmupengetahuanbagikitasemua.

Pekalongan, 09 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang Masalah..........................................................................

1.2 Rumusan masalah...................................................................................

1.3 Tujuan......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1Pengertian bencana……………………………………………………...

2.2 Bentuk - bentuk bencana ………………………………………………..

2.3 Perspektif bencana menurut AL-QUR’AN ……………………………..

2.4 Penyebab dan maksud diturunkan bencana………………………………

2.5 Hikmah bencana menurut islam.................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................

3.2 Saran...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Agama Islam yang diturunkan Allah
memilikiajaranuntukkehidupanumatmanusiasecaramenyeluruh di baik di dunia dan di
akhirat. Ajaran Islam bersumberkan pada wahyuIlahi yang memberikandasar-
dasarpedoman yang obyektif, dan berlakuumum (universal) bagiseluruhumatmanusia di
muka bumi1 .Manusiadiciptakanuntukmengembantugassebagaikhalifah di
bumidengandiberikaruniakemampuan yang sangatistimewaberupakekuatan dan
kemampuanakalfikiran yang membedakandenganbinatang. Karenanya,
sudahsepantasnyaakalfikirtersebutberimankepada-Nya sebagaipenciptaalamsemesta.
Allah
mengirimwahyuuntukmengaktifkanakalmanusiadenganmeluruskanimannyasertapedoman
dalamibadah yang tertuangdalam kitab suci al-Qur’an. Hubunganakal dan
wahyutidakdapatdipahamisecara structural (hubunganatasbawah),
melainkandipahamisecarafungsional. Akal
sebagaisubjekberfungsiuntukmemecahkanmasalah, sedangkanwahyu member
wawasanmoralitasataspemecahanmasalah.
MaknaBencanaMenurut Al-Qur’an Hermeunetik, diambil oleh akal, dan juga
untukmenginformasikanhal-hal yang tidakdapatdijangkau oleh akal . Al-Qur’an
merupakansumberintelektual dan spiritualitas Islam yang merupakan basis dan
sumberinspirasipandangan Muslim untukpengetahuanspiritualitas, tetapi juga
untuksemuajenispengetahuansehinggaterjadiketerpaduansemuajenispengetahuan.
Meskipundemikian, al-Qur’an bukan kitab sains, tetapi al-Qur’an
memberikantentangprinsip-prinsipsains yang selaludikaitkandenganpengetahuanmetafisik
dan spiritual.

1.2 Rumusanmasalah
1. Apa yang dimaksuddenganbencana ?
2. Apasajabentukbentukbencana ?
3. Bagaimanaperspektifbencanamenurut AL-QUR’AN ?
4. Apapenyebab dan maksudditurunkanbencana ?
5. Apa hikmah bencanamenurutislam ?
1.3 Tujuan
1. Untukmengetahuipengertiandaribencana.
2. Untukmengetahuibentuk – bentukdaribencana.
3. Untukmengetahuiperspektifbencanamenurut AL- QUR’AN.
4. Untukmengetahuipenyebab dan maksudditurunkannyabencana.
5. Untukmengetahuiapasaja hikmah bencanamenurutislam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PengertianBencana

Bencana  secaraetimologisadalahsesuatu yang menyebabkan dan


menimbulkankesusahan, kerugian, penderitaan, malapetaka, kecelakaan dan marabahaya,
dan dapat juga berarti  gangguan, godaansertatipuan. Kata
bencanaselaluidentikdengansesuatu dan situasinegatif yang
dalambahasaInggrissepadandengan kata disaster. Disaster berasaldari Bahasa
Yunani, disatro, dis berartijelek dan astro yang berartiperistiwajatuhnyabintang-
bintangkebumi.

Pengertianbencanaatau disaster menurut Wikipedia: disaster is the impact of a


natural or man-made hazards that negatively effects society or
environment(bencanaadalahpengaruhalamatauancaman yang dibuatmanusia yang
berdampaknegatifterhadapmasyarakat dan lingkungan).

DalamUndang-Undang No 24 Tahun 2007


tentangPenanggulanganBencanadijelaskanbahwa Bencanaadalahperistiwaataurangkaianp
eristiwa yang mengancam dan mengganggukehidupan dan penghidupanmasyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktoralam
dan/ataufaktornonalammaupunfaktormanusiasehinggamengakibatkantimbulnya korban
jiwamanusia, kerusakanlingkungan, kerugianhartabenda, dan dampakpsikologis.

2.2 Bentuk-bentuk Bencana

Undang-Undang No 24 Tahun 2007


tentangPenanggulanganBencanadijelaskanbeberapamacambencanadiantaranya: 

1. Bencanaalamadalahbencana yang diakibatkan oleh peristiwaatauserangkaianperistiwa


yang disebabkan oleh alamantara lain berupagempabumi, tsunami, gunungmeletus,
banjir, kekeringan, angintopan, dan tanahlongsor.
Menurut G. Bankoof, bencanaalamadalahkonsekuensidarikombinasiaktivitasalami
(suatuperistiwafisik, sepertiletusan gunung, gempabumi, tanahlongsor) dan
aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaanmanusia,
akibatkurangbaiknyamanajemenkeadaandarurat,
sehinggamenyebabkankerugiandalambidangkeuangan dan struktural,
bahkansampaikematian. menurutnyaKerugian yang dihasilkantergantung pada
kemampuanuntukmencegahataumenghindaribencana dan dayatahanmereka.
2. Bencananonalam, yaitubencana yang diakibatkan oleh peristiwaataurangkaian  peristiwa 
nonalam  yang  antara lain berupagagalteknologi, gagalmodernisasi, epidemi, dan
wabahpenyakit.
3. Bencanasosialadalahbencana yang diakibatkan oleh peristiwaatauserangkaianperistiwa
yang diakibatkan oleh manusia yang
meliputikonfliksosialantarkelompokatauantarkomunitasmasyarakat, dan teror.

2.3 BencanaMenurutPerspektif al-Qur’an :

Term-term yang Digunakan al-Qur’an untukMengungkapkanbencana

Di dalam al-Qur’an, terdapatbeberapaistilah yang


memilikikaitaneratdenganbencanaini, di antaranyaadalah mushîbah, balâ’,
’iqab dan fitnah dan ‘adzâb, sayyiât, ba’s, dharra’.

Kata musibahberasaldaribahasa Arab, ‫مصيبة‬, yaitudari kata  - ‫اصاب‬


‫يصيب‬  yangberarti “sesuatu yang menimpaataumengenai”. Kata ‫اصاب‬ inidigunakanuntuk
yang baik dan yang buruk (‫ جاء في الخير والشر‬:‫)وأصاب‬. Menurut al-Râghib al-Asfahâniy,
asalmakna kata mushîbah (ٌ‫ص ْيبَة‬
ِ ‫ ) ُم‬adalahlemparan (al-
ramiyyah), kemudianpenggunaannyalebihdikhususkanuntukpengertianbahayaataubencan
a, seperti yang beliauungkapkanberikutini: ‫ ثم اختصت بالنائبة‬،‫والمصيبة أصلها في الرمية‬. Ibn
Manzhur jugamengartikan mushîbah dengansesuatu yang menimpaberupabencana.Di
dalam tafsir Ruh al-Bayân, Isma’ilHaqqiymendefinisikan mushîbah dengan “apasaja
yang menimpamanusia, berupasesuatu yang tidakmenyenangkan” ({ٌ‫صيبَة‬ ِ ‫هي ما يصيب } ُّم‬
‫)اإلنسان من مكروه‬.

Sedangkanmenurut hadîts Nabi, yang
dimaksuddengan mushîbah adalahsegalasesuatu yang tidakmenyenangkanbagi orang
yang beriman. Sebagaimana pada hadîts berikut:

‫ أمصيبة هي يا‬: ‫إنا هلل وإنا إليه راجعون" فقيل‬ " : ‫روى عكرمة أن مصباح رسول هللا صلى هللا عليه وسلم انطفأ ذات ليلة فقال‬
‫ "نعم كل ما آذى المؤمن فهو مصيبة‬: ‫"رسول هللا ؟ قال‬.

Artinya:

“Ikrimahmeriwayatkanbahwa pada suatumalamlampu Rasul Allah Saw


pernahmati, lalubeliaumembaca:  َ‫إِنَّا هَّلِل ِ َوإِنَّا إلَ ْي ِه َرا ِجعُوْ ن‬ (Sesungguhnya kami adalahmilik
Allah dan sesungguhnyakepada-Nyalah kami kembali). Para sahabatbertanya:
“ApakahinitermasukmusibahhaiRasulullah?” beliaumenjawab, “Ya, apasaja yang
menyakiti orang mukmindisebutmusibah.”
Al-Qur'an menggunakan kata mushîbah untuksesuatusesuatu yang
tidakmenyenangkan yang menimpamanusia. Di dalam al-Qur’an
dijelaskanbahwamusibahmerupakansesatu yang menimpakarenaulahmanusia dan atasizin
Allah. Inisepertiditegaskan oleh firman Allah:

]30 :42 ،‫ [الشورى‬.‫ت أَ ْي ِدي ُك ْم َويَ ْعفُو عَن َكثِي ٍْر‬


ْ َ‫صيبَ ٍة فَبِ َما َك َسب‬ َ َ‫َو َما أ‬
ِ ‫صابَ ُكم ِّمن ُّم‬

Artinya:

“Dan apasajamusibah yang menimpakamuadalahdisebabkan oleh


perbuatantanganmusendiri, dan Allah memaafkansebagianbesar (darikesalahan-
kesalahanmu).” [QS. asy-Syura (42): 30]

]11 :64 ،‫ [التغابن‬.‫صيبَ ٍة إِالَّ بِإ ِ ْذ ِن هللاِ َو َمن ي ُْؤ ِمن بِاهللِ يَ ْه ِد قَ ْلبَهُ َوهللاُ بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِي ٌم‬
ِ ‫اب ِمن ُّم‬
َ ‫ص‬َ َ‫َما أ‬

Artinya:

“Tidakadasuatumusibah pun yang menimpaseseorangkecualiatasizin Allah, dan


barangsiapa yang berimankepada Allah niscayaDiaakanmemberipetunjukkepadahatinya.
Dan Allah MahaMengetahuisegalasesuatu.” [QS. at-Taghabun (64): 11]

Sedangkan kata balâ’, pada dasarnya  berartinyata/tampak, sepertifirman Allah:

 ]9 :86 ،‫ [الطارق‬.ُ‫يَوْ َم تُ ْبلَى ال َّس َرائِل‬

Artinya:

“Pada haridinampakkansegalarahasia.” [QS. ath-Thariq (86): 9]

Sesuatubencanadisebutdengan balâ’,
karenadenganbencanatersebutdapatmenampakkankualitaskeimananseseorang.
Ataudengan kata lain balâ’ juga diartikandenganujian (berasaldari kata bala-  yablu)
sehinggadenganadanyabencanatersebutdapatmenguji mana yang beriman dan mana yang
tidak.

2.4 Penyebab dan MaksudDiturunkannyaBencana

Dari penjelasan dan isyaratayat al-Qur’an, setidaknyabencana yang


menimpamanusiadapatdilihatdaribeberapasudutpandangyaitu:

1. Bencana/Musibah  tidakterjadikecualiatasizin Allah

]11 :64 ،‫ [التغابن‬.‫صيبَ ٍة إِالَّ بِإ ِ ْذ ِن هللاِ َو َمن ي ُْؤ ِمن بِاهللِ يَ ْه ِد قَ ْلبَهُ َوهللاُ بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِي ٌم‬
ِ ‫اب ِمن ُّم‬
َ ‫ص‬َ َ‫َما أ‬

Artinya:
“Tidakadasuatumusibah pun yang menimpaseseorangkecualiatasizin Allah, dan
barangsiapa yang berimankepada Allah niscayaDiaakanmemberipetunjukkepadahatinya.
Dan Allah MahaMengetahuisegalasesuatu.” [QS. al-Taghabun (64): 11]

Menurut Sayyid Quthubapa yang diungkapkan di


dalamayatinimerupakandasaratauhakikatkeimanan. Di mana
segalasesuatunyaterjadiadalahatasizin Allah. Sehinggaseseorang yang
ditimpamusibahakansadarbahwaitusemuaterjadiadalahataskehendak Allah. Denganini
orang yang berimanhatinyaakantetaptenangketikaterjadibencana, sedangkanbagi yang
sempatlalaimerekaakaningatkembalikepada Allah dan
senantiasamengintrospeksidiriataskesalahan yang diperbuat. Sedangkanterhadapbagi
orang yang engkarsemuanyainiditurunkan oleh Allah sebagaihukumanatasapa yang
telahmerekaperbuat.

2.  MusibahSebagaiDampakKesalahanManusia (human eror)

Manusiasebagaipenyebabtimbulnyamusibahdigambarkandenganbeberapaistilah di
dalam al-Qur’an seperti: karenatanganmanusia, karenakezhaliman yang merekalakukan,
karenakeengkaranmerekaataudosa yang merekalakukan,
sehinggasemuanyaituterjadisebagaihukumanatasapa yang telahmerekaperbuat,
baiksecaralangsungmaupuntidak. Iniseperti yang ditegaskan oleh firman Allah berikut:

]30 :42 ،‫ [الشورى‬.‫ت أَ ْي ِدي ُك ْم َويَ ْعفُو عَن َكثِي ٍْر‬


ْ َ‫صيبَ ٍة فَبِ َما َك َسب‬ َ َ‫َو َما أ‬
ِ ‫صابَ ُكم ِّمن ُّم‬

Artinya:

“Dan apasajamusibah yang menimpakamuadalahdisebabkan oleh


perbuatantanganmusendiri, dan Allah memaafkansebagianbesar (darikesalahan-
kesalahanmu).” [QS. al-Syura (42): 30]

Di antarabentukperbuatanmerekatersebutadalahberbagaidosa dan kesalahan yang


dilakukanmanusia, sebagaimanaayatberikut:

ِ َّ‫ْض ُذنُوبِ ِه ْم َوإِ َّن َكثِيرًا ِمنَ الن‬


َ‫اس لَفَا ِسقُون‬ ِ ُ‫أَنَّ َما ي ُِري ُد هَّللا ُ أَ ْن ي‬
ِ ‫صيبَهُ ْم بِبَع‬
Artinya:

“Sesungguhnya Allah
menghendakiakanmenimpakanmushibahkepadamerekadisebabkansebahagiandosa-
dosamereka. dan Sesungguhnyakebanyakanmanusiaadalah orang-orang yang fasik” (QS.
Al-Maidah:49).

Surat al-Syura: 30, menurut ibn ‘Asyurmemilikikaitan yang eratdenganayat ke-28,


yang
menguraikantentangditurunkannyahujansetelahsebelumnyamasyarakatMekahmenderitapa
ceklik. Di sinimerekadiingatkanbahwapetaka yang
merekaalamiadalahakibatkedurhakaanmerekaterhadap
Allah.  Meskiayatinisecarakontekstertujukepada kafir Mekah,
namundarisegikandungannyatertujukepadaseluruhmasyarakat, kapanpun dan dimanapun.

Makaberbagaibencana yang timbul, pada dasarnyadiakibatkan oleh


manusiadenganragamdosa-dosa yang dilakukannyasendiri, al-Qur’an
telahmembuktikannya, bagaimanaMusibahmenimpaumatterdahulukarenadosa dan
kekafiranmereka.

Kaum Nabi Hud mendustakanNabinya, makamerekadibinasahkan oleh Allah


denganangin (QS. al-Hâqqah: 69: 6-7), kaum Nabi Shalehangkuh, kafir, dan
menyembelihontamukjizat yang tidakbolehdiganggu, makadilandadahsyatnyabermacam-
macamazab, sepertipetir dan gempa (QS. Al-A’raf: 77-79), Kaum Nabi Nuhdiazab oleh
Allah karenakemusyrikan  dankemaksiatan yang merekalakukan.
Merekaditenggelamkandenganbanjir, hingga salah seoranganak Nabi Nuhsendiri, yang
bernamaQan’an pun turuttenggelamkarenakeinkarannya,
sepertidisebutkandalamsuratHuud : 41-44, Kaum Nabi Luth
terlibatpraktekpenyimpanganseksualhubungansejenis– sehinggadiazab Allah
denganhujanbatupanas dan buminyadibalik, sedangkankaum Nabi Syu’aib di
Madyanpenduduknyamenjadimayat-mayat yang
bergelimpanganakibatdihantamgempakarenatelahmeluasnyatindakkecurangandalammena
kar dan menimbang (al-A’raf: 85-94). BegitupunFir’aun dan kroni-
kroninyadihujanibencanaberuntundenganangintopan, belalang, kutu, kodok, dan darah,
sertagempa (Al-A’raf: 133-136).

Meskimanusiasebagaipenyebabditurunkannyamusibah, namun pada


hakekatnyamenurutpenulissemuatetapditurunkan oleh Allah. 

3. Bencana/Musibahbertujuanuntukmenempamanusia

Al-Qur'an menegaskanbahwa:

‫ ِل َك ْيالَ تَأْ َسوْ ا َعلَى َما فَاتَ ُك ْم‬.ٌ‫ك َعلَى هللاِ يَ ِسير‬ َ ِ‫ب ِّمن قَ ْب ِل أَن نَّ ْب َرأَهَا إِ َّن َذل‬
ٍ ‫ض َوالَ فِي أَنفُ ِس ُك ْم إِالَّ فِي ِكتَا‬
ِ ْ‫صيبَ ٍة فِي ْاألَر‬
ِ ‫اب ِمن ُّم‬
َ ‫ص‬َ َ‫َما أ‬
]23-22 :57 -،‫ [الحديد‬.‫ور‬ ٍ ‫َوالَ تَ ْف َرحُوا بِ َما آتَا ُك ْم َوهللاُ الَ يُ ِحبُّ ُك َّل ُم ْختَا ٍل فَ ُخ‬
Artinya:

“Tiadasuatumusibah pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada


dirikamusendirimelainkantelahtertulisdalam kitab (LauhulMahfudz) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikianituadalahmudahbagi Allah. (Kami
jelaskan yang demikianitu) supayakamujanganberdukacitaterhadapapa yang
luputdarikamu, dan supayakamujanganterlalugembiraterhadapapa yang diberikan-Nya
kepadakamu. Dan Allah tidakmenyukaisetiap orang yang
sombonglagimembanggakandiri.” [QS. al-Hadid (57): 22-23] .

Jadi di sampinguntukmenghukummanusia-manusia yang engkar,


bencanaataumusibah juga dapatmelatihmanusiasupayamerekamenjadi orang-orang yang
sadar. Sehinggainidapatmeningkatkanderajatmereka.

Selainitudenganadanyabencana juga akandapatmenampakkan mana yang betul-


betulhamba Allah yang beriman dan mana mereka yang munafik.

2.5 Hikmah bencanaalammenurut Islam

a. SebagaiUjianKeimanan

Apapunmusibahataubencana yang menimpaadalahujian. Bolehjadiituadalahcara


Allah untukmeningkatkankualitasdirikita. Maka,
sebagaiseorangmuslimkitaharusmenerimaapapunketentuan-Nya denganikhlas dan
penuhkesabaran.Dan sungguhakan kami berikancobaankepada kalian
dengansedikitketakutan, kelaparan, kekuranganharta, jiwa, dan buah-buahan. Dan
berikanlahberitagembirakepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang
apabiladitimpamusibah, merekamengucapkan, “Inna lillahiwainnailaihiraji’un.”
Merekaitulah yang mendapatkeberkatan yang sempurna dan rahmatdariTuhannya, dan
merekaitulah orang-orang yang mendapatpetunjuk. (QS. Al-Baqarah: 155-157).

b.SaranauntukIntropeksiDiri

Pada saatkitatertimpamusibahataubencana,
tidaksepatutnyauntukberlarutdalamkesedihanapalagiberputusasa.
Justrusebaliknyakitaharusmengintropeksidiri, karenabolehjadibencana yang
datangmenimpaadalahkoneskuensidaridosaataumaksiat yang
kitalakukan.Telahnampakkerusakan di darat dan di
lautdisebabkankarenaperbuatantanganmanusia, supaya Allah
merasakankepadamerekasebahagiandari (akibat) perbuatanmereka, agar
merekakembali (kejalan yang benar). (QS. Ar-rum: 41).

c. MeneguhkanPersaudaraan dan Kepedulian


Bagimasyarakat yang tidakterkenabencana,
bencanatersebutmerupakanperingatandari Allah agar merekalebihbanyakbersyukur dan
menjaganikmat-nikmat Allah denganmempergunakannyadalamjalanketaatan.

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhumaberkataRasulullahShallallahu


‘alaihiwasalambersabda: “Barangsiapameringankandariseorangmukmin salah
satukesusahanhidupnya di dunia, niscaya Allah akanmeringankan salah satukesusahanhidupnya
pada harikiamat. Barangsiapamemberikemudahankepada orang yang kesulitanniscaya Allah
akanmemberikemudahanbaginya di dunia dan akhirat.
BarangsiapamenutupiaibseorangmuslimniscayaAllah akanmenutupiaibnya di dunia dan akhirat.
Dan Allah senantiasamenolonghamba-Nya selamahambatersebutmenolongsaudaranya.” (HR.
Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasai dan IbnuMajah) (DMC/Salam).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasansingkatterhadapayat-ayat al-Qur’an


mengenaibencanadapatdisimpulkanbahwabencana yang terjadi di mukabumiini,
baikbencanaalammaupunnonalam, merupakan fitnah yang diturunkanatasizin Allah. Di
mana bencanatersebuttidakhanyamenimpa orang-orang yang berdosasajamelainkan juga
mereka yang tidakberdosa (berbuat salah). Ketika yang ditimpaituadalah orang yang
engkar, itumerupakan ‘iqab daridosa yang ialakukan,  sedangkanbagi yang
berimanitudapatdijadikanujian yang akanmeningkatkanderajatnya di sisi Allah.
Selainitudenganadanyabencana juga akantampak mana yang betul-betul orang yang
memihakkepada Agama Allah dan mana yang munafik.

3.2 Saran

jadikanlahsetiapmusibahataubencanasebagaisaranauntukmeneguhkanpersaudaraa
n dan kepedulianterhadapsesama. Banyak cara yang
bisadilakukandalammembantusaudarakita yang tertimpamusibah. Dari mulaiberdonasi,
menjadiseorangrelawan, atauhanyasekedarmendo’akan.
DAFTAR PUSTAKA

- http://rho-mieth.blogspot.com/2011/11/musibah-dan-bencana-alam-menurut-al.html
- https://dmc.dompetdhuafa.org/mengambil-hikmah-di-setiap-bencana-yang-terjadi/

Anda mungkin juga menyukai