Anda di halaman 1dari 2

Localized Aggressive Periodontitis

1. Clinical Characteristics
LAP beronset ketika pubertas. Secara klinis, LAP memiliki karakteristik
“localized first molar/incisor presentation with interproximsl attachment loss on at least
two permanent teeth, one of which is a first molar, and involving no more than two teeth
other than first molars and incisors.” Terdapat beberapa kemungkinan alasan dari
pembatasan kerusakan periodontal hanya terkutat pada beberapa gigi:
1) Setelah initial colonization pada gigi molar permanen pertama, Aggregatibacter
actinomycetemcomitans menginvasi pertahanan host dengan berbagai mekanisme
pertahanan, termasuk produksi PMN chemotaxis-inhibiting factors, endotoxin,
collagenase, leukotoxin, dan factor lain yang dapat memicu kolonisasi bakteri di
pocket dan menginisiasi kerusakan jaringan periodontal. Setelah initial attack, system
pertahanan imun kemudian terstimulasi untuk memproduksi opsonic antibodies untuk
meningkatkan kemampuan untuk menghilangkan dan fagositosis bakteri dan
menetralisir aktivitas leukotoxic. Dengan begini, kolonisasi pada area lain pun dapat
dicegah. Respon antibody yang kuat terhadap agent merupakan salah satu
karakteristik LAP
2) Bakteri antagonis A. actinomycotemcomitans dapat berkolonisasi pada jaringan
periodontal dan mencegah kolonisasi lanjut A. actinomycotemcomitans pada mulut.
Hal ini akan melokalisir infeksi A. actinomycotemcomitans dan kerusakan jaringan
3) A. actinomycotemcomitans dapat kehilangan kemampuan produksi leukotoxinnya.
Apabila hal ini terjadi, maka progresi dan penyakit dapat terhentikan dan kolonisasi
pada daerah lain pun dapat dihindari
4) Kerusakan pada pembentukan cementum dapat juga dapat menjadi penyebab
lokalisasi lesi

Karakteristik utama dari LAP adalah lack of clinical inflammation meskipun


terdapat pocket periodontal yang cukup dalam dan kehilangan struktur tulang yang cukup
luas. Selain itu, plaque pada gigi yang bersangkutan pun minim. Plaque yang ada akan
membentuk lapisan biofilm tipis pada gigi kemudian membentuk kalkulus. Meskipun
minim, namun terdapat banyak A. actinomycotemcomitans dan pada beberapa pasien
terdapat pula Porphyromonas gingivalis.

Sesuai dengan namanya, LAP berprogress secara cepat, sekitar tiga sampai empat
kali lebih cepat dibandingkan dengan periodontitis kronis. Tanda klinis lain LAP
contohnya adalah (1) migrasi distolabial insisiv maksila dan diikuti dengan pembentukan
diastema, (2) peningkatan derajat kegoyangan pada gigi insisiv dan molar pertama
maksila dan mandibular, (3) sensitivitas permukaan akar yang terbuka terhadap stimulus
thermal dan tactile, dan (4) nyeri yang dalam, samar, dan menyebar ketika mastikasi,
yang mungkin diakibatkan oleh iritasi supporting structure gigi yang goyang dan impaksi
makanan. Abses periodontal dapat terbentuk pada stage ini, dan pelebaran regional lymph
node juga dapat terjadi.

2. Radiographic Findings
Penurunan tulang alveolar secara vertical di sekitar gigi molar pertama dan insisiv
dimulai ketika masa pubertas, dan merupakan gejala umum LAP. Dilihat secara
radiografis, penurunan tulang alveolar berbentuk arc juga dapat terjadi, meluar dari
permukaan distal premolar kedua ke permukaan mesial molar kedua. Kerusakan tulang
juga biasanya lebih luas dari periodontitis kronis

Anda mungkin juga menyukai