Anda di halaman 1dari 5

1) Menjelaskan definisi maksilofasial

2) Menjelaskan definisi dari maksila


3) Menjelaskan otot-otot penyusun maksila
4) Menjelaskan inervasi syaraf dari maksila
5) Menjelaskan vaskularisasi dari maksila
6) Menjelaskan histologi dari maksila
7) Menjelaskan fisiologi dari maksila
8) Menjelaskan patologi dari maksila
9) Menjelaskan definisi dari mandibula
10) Menjelaskan otot-otot penyusun mandibula
11) Menjelaskan inervasi syaraf dari mandibula
12) Menjelaskan vaskularisasi dari mandibula
13) Menjelaskan histologi dari maksila
14) Menjelaskan fisiologi dari mandibula
15) Menjelaskan patologi dari mandibula
16) Menjelaskan definisi dari lidah
17) Menjelaskan otot-otot penyusun lidah
18) Menjelaskan inervasi syaraf dari lidah
19) Menjelaskan vaskularisasi dari lidah
20) Menjelaskan histologi dari lidah
21) Menjelaskan fisiologi dari lidah
22) Menjelaskan patologi dari lidah

1. (Nur Ramadhaniyah) Maksilofasial tergabung dalam tulang wajah yang tersusun secara baik dalam
membentuk wajah manusiaDaerah maksilofasial dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama adalah wajah
bagian atas, di mana patah tulang melibatkan daerah frontal dan sinus. Bagian kedua adalah midface.
Midface dibagi menjadi bagian atas dan bawah. Para midface atas adalah di rahang atas dimana fraktur
Le Fort II dan III terjadi.Bagian ketiga dari daerah maksilofasial adalah wajah yang lebih rendah, di mana
patah tulang yang terisolasi ke rahang bawah ( Pappachan, 2012 ).
Pappachan, Biju, and Mohan Alexander. "Biomechanics of cranio-maxillofacial trauma." Journal of
maxillofacial and oral surgery 11.2 (2012): 224-230.
2. ( Latifah aini) maxillae adalah tulang yang berbentuk ireguler yang bersama tulang-tulang lainnya
membentuk rahang atas; tulang ini membantu membentuk rongga mata, rongga hidung, dan palatum,
serta memfiksasi gigi atas. (dorland)
(Widya) maksila merupakan penghubung antara basis cranii superior dan okliusal gigi di rahang bawah
(Cakradonya Dent J )
(Lidya) Maksila atau biasa dikenal dengan rahang atas adalah tulang pembentuk wajah yang terdiri dari
2 tulang yang mana letaknya di antara orbita dan rongga mulut serta pada aspek medialnya
berhubungan dengan Os frontale dan aspek lateralnya berkontak dengan Os zygomaticum. (Paulsen, F &
Waschke, J. 2013)
Paulsen, F & Waschke, J. 2013. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Kepala, leher, Extremitas Atas: Edisi 23.
Penerbit Buku Kedokteran: EGC.
3. (Nur Istianah) Nervus V2 Cabang Maxillaris adalah cabang yang mensarafi palatum, gigi dan gingiva
Palatum merupakan atap mulut dan lantai cavum nasi terdiri dari : 1. Palatum durum (langit keras) Pada
palatum durum terdapat tiga foramen: a. Foramen incisivus pada bidang media ke arah anterior, dari
foramen ini keluar Nervus Nasopalatinus, mensarafi gigi anterior rahang atas b. Foramina palatina
major di bagian posterior dari foramen ini keluar Nervus Palatinus Majus, mempersarafi gigi premolar
dan molar rahang atas c. Foramina palatina minor ke arah posterior, dari foramen ini keluar Nervus
Palatinus Minus mempersarafi seluruh palatina mole Persarafan gigi dan gingiva rahang atas Persarafan
gigi dan gingiva meliputi bagian labial, bukal, dan palatal. Permukaan labia dan buccal disarafi oleh
Nervus alveolaris superior.
Nervus alveolaris superior ada 3: 1. Nervus alveolaris superior anterior, mempersarafi gingiva dan gigi
anterior 2. Nervus alveolaris superior media, mempersarafi gingiva dan gigi premolar dan molar bagian
mesial 3. Nervus alveolaris superior posterior, mempersarafi gingiva dan gigi molar I bagian distal, molar
II dan molar III (Koesoemah HA. & Dwiastuti SAP, 2017) (Koesoemah HA. & Dwiastuti SAP. 2017.
Histologi dan anatomi fisiologi manusia. Bahan ajar keperawatan gigi. Kementerian kesehatan republik
Indonesia.)
(Nur Ramadhaniyah) 1) Otot buccinator Letak otot ini antara maxilla dan mandibula O = processus
alveolaris mandibulae, maxillae dan raphe pterygomandibularis. I = ke dalam orbicularis oris dan bibir
atas dan bibir bawah (labium superior dan labium inferior) Otot ini tertutup oleh fascia
buccopharyngeus, dan ditembus oleh duscus parotideus Fungsi : agar pipi tetap tegang, menarik sudut
mulut ke lateral, menutup rima Oris menekan bibir dan pipi pada gigi.
2) Otot orbicularis oris: Otot ini merupakan sphincter ri
3) Otot Oris : serabut-serabutnya berasal dari otot buccinator, otot depressor anguli oris dan otot
levator anguli oris. Fungsi: mengatupkan bibir dan mencibirkannya. ( Hetty anggrawati koesoemah,
sagung agung putri dwiastutiHistologi dan Anatomi Fisiologi Manusia. 2017. )
4. (Intan Olifia) Nervus maxillaris [V2] Nervus maxillaris [V2] melintas ke depan pada dura mater dinding
lateral sinus cavernosus, tepat di inferior dari nervus ophthalmicus [V1] (lihat Gambar 8,32).
meninggalkan cavitas cranii melalui foramen rotundum, dan memasuki fossa pterygopalatina. Nervus
maxillaris [V2] menerima cabang-cabang sensorium dari dura pada fossa cranii media, nasopharynx,
palatum, cavitas nasi, dentes rahang atas, sinus maxillaris, dan kulit yang menutupi sisi hidung, palpebra
inferior, bucca, dan labium superius. (Gray's Basic Anatomy, 2012, Drake R VoglW W, Mitchell A)
(Nur Istianah) Otot-otot maxilla: M. Zygomaticus minor M. Levator anguli oris M. Zygomaticus major M.
Orbicularis oris M. Depressor anguli oris Sobbota jilid 3 ed 23
5. (Ridho) Vaskularisasi : Arteri maxillaris,cabang cabangnya arteria meninges media, anterior dan
posterior ,vena : vena temporalis superficialis ,vena maxillaris dan vena facialis (Snell RS. 2012. Buku
Anatomi Klinis bERDASARKAN Sistem. EGC.)
(Noval) Arteria angularis, arteria orbicularis labialis, vena angularis dan plexus venosus pterygoideus
6. (Noval) . Tulang seperti jaringan ikat lainnya, terdiri dari sel, serat dan substansi dasar yang berbeda
dari yang lain, komponen ekstrasel pada jaringan tulang mengapur menjadi substansi keras yang cocok
untuk fungsi penyokong dan pelindung kerangka. Tulang adalah penyokong tubuh dan tempat tambatan
bagi otot dan tendo yang penting untuk daya gerak. Tulang melindungi organ vital dalam tengkorak dan
rongga abdomen dan membungkus unsur pembentuk darah dari sumsum tulang. Tulang memiliki fungsi
mekanis selain itu tulang juga menjalankan peran metabolik penting berupa gudang kalsium yang dapat
ditarik sesuai kebutuhan dalam pengaturan konsentrasi ion penting dalam darah dan cairan tubuh lain.
Tulang memiliki kombinasi sifat fisik yang luar biasa, kuat dan tahan kompresi, sedikit elastis, sekaligus
juga merupakan materi yang relatif ringan. Setiap tingkatan organisasi tulang, dari bentuk kasarnya
sampai struktur mikroskopisnya, konstruksi tulang menjamin kekuatan secara materi dan berat minimal.
7. (Noval)
8. (Kholish) Tumor adenomatoid odontogenik (AOT) adalah tumor jinak odontogenik yang jarang terjadi.
Tumor ini timbul dengan gejala pembengkakan intraoral-ekstraoral pada maksila. Tumor ini dikenal
dengan tumor 2/3 karena 2/3 kejadian terjadi pada maksila, frekuensi kejadian 2/3 lebih banyak pada
wanita muda, 2/3 kejadian terjadi pada gigi yang anerupsi dan 2/3 kejadian menyangkut gigi caninus.
Tumor ini secara fisik dan radiologis menyerupai kista.
(Latifah Aini) Trauma maksilofasial mencakup cedera jaringan lunak seperti luka bakar, mencakup cedera
jaringan lunak seperti luka bakar, memar, fraktur tulang fasial yang membentuk sturktur maksilofasial.
Penyebab fraktur maksiofasial ialah antara lain kecelakaan lalu lintas, jatuh, pukulan, tembakan,
kecelakaan olah raga, dan kecelakaan kerja (Rampisela R, 2017)
9. (Ridho) Mandibula adalah tulang wajah yang terbesar dan terkuat yang berbentuk tapal kuda yang
juga merupakan tulang tengkorak yang dapat bergerak. (Eko S, Handoko A. Sistem Maksilofasial. (Jurnal
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara. 2016;2(1):12-15.)
(Widya) mandibula adalah tulang rahang bawah pada manusia dan berfungsi sebagai tempat
menempelnya gigi geligi (Dentino Jurnal Kedokteran Gigi, 2016)
(Muhasrah) Mandibula merupakan tulang yang terkuat dan terbesar pada daerah wajah yang berbentuk
huruf U sebagai tempat tumbuhnya gigi bagian bawah. Mandibula 229 Page 4 terdiri atas dua bagian,
yaitu badan (korpus) dan ramus mandibula.. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa penilaian
mandibula lebih signifikan untuk membedakan jenis kelamin2. Perbedaan yang dapat dilihat yaitu pada
bentuk dagu, titik antegonial dan karakteristik sudut gonial. Sudut mandibula ini dapat digunakan untuk
mengetahui jenis kelamin seseorang dan ras seseorang. Triana Elfitri. et al. ANALISIS BESAR SUDUT
GONIAL MANDIBULA BERDASARKAN HASIL
RONTGEN PANORAMIK UNTUK IDENTIFIKASI JENIS KELAMIN PADA SUKU MINANG. Jurnal B-Dent, Vol 4,
No.1, Juni 2017 : 15 - 22
(Intan Olifia) Rahang bawah (mandibula) adalah struktur paling inferior pada pandangan anterior
cranium (lihat Gambar 8.3). Struktur ini terdiri dari corpus mandibulae di anterior dan ramus
mandibulae di posterior. Kedua struktur ini bertemu di posterior pada angulus mandibulae. Seluruh
bagian mandibula tersebut dapat dilihat, walaupun ada yang tampak sedikit, pada pandangan anterior.
Corpus mandibulae dapat dibagi secara bebas menjadi dua bagian: Bagian superior adalah pars
alveolaris mandibulae. (Gray's Basic Anatomy, 2012, Drake R, Vogl W, Mitchell A)
10. (Syukur) Musculus masseter merupakan salah satu musculus masticator yang kuat, yang mengelevasi
mandibula. Musculus ini berada di atas permukaan lateral ramus mandibulae. Musculus temporalis
adalah musculus berukuran besar, pipih, yang mengisi fossa temporalis Musculus pterygoideus medialis
mempunyai bentuk segiempat dan memiliki caput profundus dan superficial. (Gray Anatomi)

(Nur Ramadhaniyah) otot mandibula : 1. M.masseter : otot tebal, bentuk 4 persegi panjang d
sebelah pinggir wajah.terdiri dari 2 prosuperficial dan profunda.
2. M. pterigoideus medialis : suatu massa jar otot yg kuat, tebal, 4 persegi panjang, terletak pada
sisi medial dari ramus mandibula.Terletak d tulang maksila sampai ramus.
3. M. pterigoideus medialis acesorius : lemberan segi 3 dari jar otot pada sisi medialotot
pterigoideus medialis.
4. M. temporalis : otot berempal 2dg origo bntuk kipas dan tendon yang besar, kuat
5. M. kapsul mandibula : otot kecil, bagian dari kondylus mandibula
6. M. pterigoideus lateralis : terletak dalam ramus mandibula dan otot temporalis pada dinding
samping nasofaring.
7. M. disgatricus : di bentuk oleh 2 massa seperti perut dari jaringan otot yang di hubungkan oleh
suatu tendon intermediet.
11. (Intan Olifia) Nervus mandibularis [V3] meninggalkan tepi inferior ganglion trigeminale dan
meninggalkan cranium melalui foramen ovale. Radix motoria dari nervus trigeminus juga lewat melalui
foramen ovale dan bersatu dengan komponen sensorium nervus mandibularis [V3] di luar cranium.
Dengan demikian nervus mandibularis [V3] adalah satu-satunya divisi nervus trigeminus yang berisi
komponen motorium. Di luar cranium, serabut-serabut motoriurn mempersarafi empat musculus
rnasticatores (temporalis, masseter, dan pterygoideus medialis dan pterygoideus lateralis), serta musculi
tensor tympani, tensor veli palatini, digastricus venter anterior, dan mylohyoideus. Nervus mandibularis
[V3] juga menerima cabang-cabang sensorium dari kulit regio facialis bagian bawah. bucca, labium
inferius, auris externa bagian anterior, bagian meatus acusticus externus, dan regio temporalis. 2/3
anterior lingua, dentes inferior/ rahang bawah, cellulae mastoidea, membrana mucosa bucca.
mandibula, dan dura pada fossa cranii media. (Gray's Basic Anatom
12. (Lydia)
13. (Ridho)
14. (Noval) Os. Mandibula berperan sangat penting untuk proses mastikasi yang dimana Os. Mandibula
adalah tempat tertanamnya gigi-gigi bawah dan dibantu oleh otot-otot mastikasi maka akan terjadi
gerakan naik turun oleh os. mandibula saat mastikasi (pengunyahan) Paulsen, F dan J. Waschke. Atlas
Anatomi Manusia. EGC, 2013 (3): 87-94.
(Syukur) Gerak-gerak mandibula Gerak mengunyah atau menggerus terjadi saat gerak sendi
temporomandibularis pada satu sisidikoordinasikan dengan serangkaian gerak timbal balik pada sendi
sisi yang lain. Musculi yang menggerakkan gerak ini ada empat musculus masticator (masseter,
temporalis, pterygoideus medialis, dan pterygoideus lateralis) (Tabel 8.11), dan sejumlah musculus yang
berkaitan dengan dasar cavitas oris (geniohyoideus, mylohyoideus) dan trigonum cervicale anterius
(digastricus). Gerak mandibula meliputi depresi, elevasi, protrusi, dan retraksi (Gray Anatomi)
15. (Muhasrah) Ameloblastoma merupakan tumor jinak odontogenik yang paling sering terjadi pada
rahang, berasal dari epithelium pembentuk gigi, dan etiologinya belum diketahui dengan pasti.
Ameloblastoma biasanya tumbuh lambat,asimptomatik, menginfiltrasi dan menghancurkan jaringan
tulang disekitarnya, sehingga seringkali diperlukan terapi eksisi bedah secara luas. Selviana Wati Fobia,
et al. Ked Gi, Vol. 6, No. 1, Januari 2015: 31 - 42
16. (Kholish) Lidah merupakan organ muskuler yang terletak di atas dasar mulut. Lidah dibagi menjadi 2
bagian oleh sulkus terminalis yaitu dua pertiga anterior lidah yang merupakan bagian dari rongga mulut
dan sepertiga posterior lidah yang merupakan bagian dari orofaring
Wahyuni, S.S. and Kentjono, W.A., DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN KARSINOMA LIDAH.
2020
(Latifah Aini) Lidah merupakan organ yang terdiri dari otot rangka dan dilapisi oleh membran mukosa.
Organ ini merupakan salah satu indikator yang baik untuk diagnosis secara klinis dan karakteristiknya
dapat
dipengaruhi oleh ras. Variasi normal lidah manusia pada subras Deutro Melayu. Denta Asnatasia. J Ked
Gi Unpad. April 2019; 31(1): 70-75
(Muhasrah)
(Widya) lidah adalah salah satu organ di rongga mulut yang paling pek pada perubahan yang terjadi di
dalam tubuh, lidah juga merupakan suatu organ yang ditutupi oleh lapisan pelindung dari epitel
skuamosa berlapis ( ODONTO Dental Journal. Volume 4. Nomer 1. Juli 2017)
17. (Latifah Aini) Lidah terdiri dari otot-otot intrinsik, yang membentuk Corpus linguae, dan otot-otot
ekstrinsik, yang memiliki origo di rangka dan berproyeksi ke lidah. Otot-otot ekstrinsik lidah mengubah
posisi lidah, sedangkan otot-otot intrinsik mengubah bentuk lidah.(Sobotta jilid 3)
18. (Intan Olifia) Nervus glossopharyngeus [IX] Nervus glossopharyngeus [IX] membawa serabut-
serabut GVA, GSA, SA, GVE, dan BE: n Serabut-serabut GVA menerima input sensorium dari glomus
caroticum dan sinus caroticus. n Serabut-serabut GSA menerimaq input sensorium dari 1/3 posterior
lingua, tonsilla palatina, oropharynx/pars oralis pharyngis, dan mucosa auris media, cellulae mastoidea,
dan tuba pharyngotympanica. n Serabut-serabut SA adalah untuk pengecapan dari 1/3 posterior lingua.
(Gray's Basic Anatomy, 2012, Drake R, Mitchell A, Vogl W)
(Ridho) Persarafan Lidah
Persarafan pada lidah dapat dibagi menjadi tiga kelompok,yaitu:4,5
1. Saraf sensoris,utuk mempersarafi :
A. Dua pertiga anterior oleh nervus lingualis.
B. Sepertiga posterior oleh nervus lingualis,glosofaring dan vagus.
2. Saraf pengecap,untuk mempersarafi :
A. .Dua pertiga anterior oleh serabut-serabut nervus fasialis.
B. Satu pertiga posterior oleh nervus glosofaring.
3. Saraf motorik
Mempersarafi otot-otot lidah yaitu otot stiloglosus,hioglosus dan genioglossus (Eko S, Handoko. Sistem
Maksilofasial. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara. 2016;2(1): 23-26).
(Lydia)
19. (Nur Istianah)
20. (Lydia)
21. (Noval) otot-otot intrinsik dari lidah akan bekerja sama untuk menghasilkan gerakan yang penting
untuk mastikasi (mengunyah), bicara, dan deglutisi (menelan). Gerakan-gerakan ini termasuk
memanjangkan dan mencabut lidah, mengangkat dan menurunkan puncak lidah serta melebarkan dan
mempersempit permukaan lidah. Mereka semua dipersarafi oleh saraf hipoglosus (CN XII).
22. (Kholish) Keadaan rongga mulut dengan higien yang jelek ikut berperan memicu timbulnya
karsinoma lidah. Iritasi kronis yang terus menerus berlanjut dari gigi yang kasar atau runcing, gigi yang
karies, akar gigi dan gigi palsu yang letaknya tidak sesuai akan dapat memicu terjadinya keganasan lidah
tersebut
Wahyuni, S.S. and Kentjono, W.A., 2020. DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN KARSINOMA LIDAH.
(Ridho)

Anda mungkin juga menyukai