Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN ETIKA

DAN KEARIFAN LOKAL


*ISU GLOBAL*

Kelompok 2:
Laurensia Susandra 1811011092
Rianadia Agustina 1811011094
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi
karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek
-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi
dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet,
merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin
mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas
ekonomi dan budaya.
▪ Berbicara tentang etika di era globalisasi, berarti bagaimana seseorang, sekelompok orang,
atau suatu masyarakat tertentu dapat menata dirinya agar siap mengimplementasikan segala
tindakannya sesuai dengan etika yang dapat diterima mulai dari lingkungan keluarga, tetangga,
organisasi, masyarakat, sampai pada lingkungan di lingkup nasional maupun internasional.
Setiap orang menyadari bahwa dalam menjalani kehidupannya mereka diberi kebebasan untuk
memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Mereka menyadari bahwa berperilaku
menyimpang dari aturan akan berakibat buruk dan mungkin fatal. Dalam situasi seperti ini untuk
melakukan tindakan harus dipikirkan akibatnya dan siap untuk mempertanggungjawabkan
segala tindakan yang dipilih sebagai hasil keputusannya. Dengan demikian, etika berusaha
untuk mengerti mengapa, atau atas dasar apa seseorang, sekelompok orang atau masyarakat
harus hidup menurut norma-norma tertentu.
Isu global merupakan persoalan lintas budaya dan bangsa yang sedang hangat di
bicarakan pada masa sekarang ini oleh masyarakat di dunia. Isu ini tidak hanya
dihadapi oleh satu negara saja, melainkan dihadapi oleh berbagai negara di
belahan dunia.
Isu-isu global yang berkembang di dunia saat ini meliputi isu tentang
lingkungan dan isu tentang kemanusiaan. Isu tentang lingkungan mencakup
kekurangan pangan, kekurangan sumber air bersih, polusi, dan perubahan iklim.
Sedangkan isu tentang kemanusiaan mencakup kemiskinan, konflik atau perang,
dan wabah penyakit.
Isu Global
“Gender and Competitiviens”
Merupakan salah satu isu global yang membahas permasalahan tentang perbedaan fungsi,
peran, dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan.
Permasalahan gender sesungguhnya sudah lama menjadi perhatian negara-negara di
dunia. Hal ini terlihat dengan di cetuskannya The Universal Declaration of Human Right
(Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia), oleh Majelis Umum PBB di tahun 1948.
Untuk mengukur kualitas hidup suatu negara dapat dilihat dari Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) suatu negara. Menurut UNDP, negara dengan IPM tertinggi di ASEAN
adalah Singapura dan Brunei Darussalam. Sedangkan Indonesia berada di posisi ke-enam
dengan nilai mencapai sebesar 0,629.
Lanjutan*

Konsep Gender Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia


1. Lingkungan Keluarga
Posisi perempuan dalam keluarga pada umumnya dan di masyarakat Indonesia pada khususnya, masihlah
berada di bawah laki-laki. Seperti kasus istri yang bekerja diluar rumah harus mendapat persetujuan dari
suami, namun pada umumnya meskipun istri bekerja, haruslah tidak boleh memiliki penghasilan dan
posisi lebih tinggi dari suaminya.
2. Lingkungan Pendidikan
Di bidang pendidikan, perempuan menjadi pilihan terakhir untuk mendapatkan akses. Oleh karena itu,
tingkat buta huruf tertinggi di Indonesia juga masih didominasi oleh kaum perempuan.
3. Lingkungan Pekerjaan
Perempuan dianggap kaum yang lemah, pasif, dan dependen. Seperti, pekerjaan seputar bidang pelayanan
jasa seperti bidang administrasi, perawat, atau pelayan toko dan pekerjaan dengan sedikit keterampilan
seperti pegawai administrasi dan hanya sedikit saja yang menduduki jabatan manajer atau pengambilan
keputusan.
Dampak Globalisasi Terhadap Etika Bermasyarakat di Indonesia
1. Cara berpakaian remaja yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat.
2. Pemikiran Liberalis yang tanpa batas sudah menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan dengan
peradaban budaya timur Indonesia yang begitu tinggi dengan nilai kesopanan, tata krama yang
diikat oleh aturan agama.
3. Teknologi internet, memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja.
4. Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan
cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan.
5. Banyak terjadi kasus sex bebas yang dilakukan remaja ini merupakan akibat dari globalisasi.
Mengapa Implementasi Etika Pada Era Globalisasi Diperlukan
1. Gaya Hidup Masyarakat di era Global Mengalami Perubahan
Adanya fenomena di era global yang mewarnai keragaman masyarakat diwarnai dengan
berbagai adat istiadat, sistem nilai, kebiasaan, karakter, gaya hidup dan lain sebagainya.
Masyarakat perkotaan memberi pengaruh pada tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup,
gaya hidup, persaingan yang semakin ketat, bergaya hidup konsumtif yang menyebabkan
melemahkannya komitmen pribadi dalam melaksanakan etika, dan dampaknya adalah
pada penyimpangan perilaku dalam melaksanakan pekerjaan seperti manipulasi, korupsi,
tidak taat aturan, tidak menghormati hak orang lain. Fakta-fakta inilah sebetulnya yang
melatar belakangi perlunya etika diimplementasikan secara proporsional pada era globalisasi.
2. Terpaan Komunikasi di Era Global Membawa Pengaruh Sangat Luas
Dalam konteks ini seseorang, sekelompok masyarakat tertentu diharapkan sanggup untuk
mengambil sikap yang dapat dipertanggungjawabkan. Konsekuensinya, etika dalam era globalisasi
dipandang perlu diimplementasikan secara proporsional untuk dapat membantu masyarakat agar
tidak kehilangan orientasi serta dapat membedakan antara segi-segi kehidupan mana yang boleh
berubah dan mana yang harus tetap dilestarikan.

3. Globalisasi dapat Mengancam Memudarnya Sistem Nilai Masyarakat


Pada Segala Aspek Kehidupan
Secara hakiki perubahan dapat memudarkan sistem nilai di segala kehidupan baik dalam konteks
budaya, politik, ekonomi, sosial, agama, dan pendidikan di Indonesia. Segala aspek kehidupan
ditantang untuk dapat mengendalikan pengaruh perubahan yang mengarah pada sisi negatif dan
sebaliknya harus pandai memilih sistem nilai mana yang dapat memberikan pengaruh positif. Etika
juga diperlukan untuk menemukan dasar kemantapan agar seseorang mau berpartisipasi tanpa
takut dan tidak menutup diri dalam semua dimensi kehidupan masyarakat yang sedang mengalami
perubahan.
Implementasi Peran Etika dalam Bisnis Global
Ada beberapa prinsip yang perlu diterapkan oleh para penyandang profesi dilihat dari konteks
etika dalam bisnis global, yakni:
a. Prinsip Otonomi dalam bisnis global
adalah sikap dan kemampuan pebisnis untuk bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang
apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Namun, kebebasan saja belum menjamin bahwa
orang bisa bertindak otonom dan etis.
b. Prinsip Kejujuran dalam bisnis global.
Merupakan keharusan bahwa pebisnis perlu memahami dan mengakui bahwa kejujuran dalam
kegiatan bisnis terlebih-lebih dalam bisnis global, suatu jaminan dan dasar bagi kegiatan bisnis
yang baik dan berjangka panjang yang dijalankan secara professional.
c. Prinsip Tidak Menipu dan Prinsip Berbuat Baik dalam bisnis Global
Prinsip ini sesungguhnya berintikan prinsip moral dari sikap seorang pebisnis dalam menjalankan
pola bisnisnya harus secara baik kepada orang lain.
Mari Berdiskusi Bersama ☺

Isu Global pada Etika dan Kearifan Lokal


Kesimpulan
Globalisasi memiliki dua sisi mata uang (positif dan negatif) juga menjadi penyebab
infiltrasi budaya tidak terbendung. Budaya-budaya sedemikian cepat dan mudah saling
bertukar tempat dan saling memengaruhi satu sama lain. Termasuk budaya hidup barat
yang liberal dan bebas merasuki budaya ketimuran yang lebih cenderung teratur dan
terpelihara oleh nilai-nilai agama. Dampak negatif dari arus globalisasi yang terlihat
miris adalah perubahan yang cenderung mengarah pada krisis moral dan akhlak,
sehingga menimbulkan sejumlah permasalahan kompleks melanda negeri ini akibat moral.
Kepada Generasi Muda harapan bangsa agar lebih selektif dalam memanfaatkan
teknologi dan Informasi agar dapat bermanfaat tanpa harus menghilangkan budaya asli
Bangsa Indonesia.
Thanks !

Anda mungkin juga menyukai