Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

METODOLOGI STUDI ISLAM

“PERAN ISLAM DALAM KEHIDUPAN MANUSIA”

Dosen Pengampu: Dra. Imroatul Fatihah, M.Ag

Disusun oleh:

Rizal Rizki Zulfikar

(1908109124)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa yang telah
memberikan kita karunia serta nikmatnya hingga pada saat ini kita masih bisa melaksanakan
proses belajar di IAIN SYEKH NURJATI ini. Shalawat serta salam, mari kita sampaikan ke
Rasulullah SAW yang telah membawa tangan umatnya dari alam kegelapan hingga menuju
alam yang terang dengan iman dan taqwa.

Apabila nantinya dalam menyusun masalah kami ini ada kekurangan dan ketidak
sempurnaan kami terlebih dahulu memohon maaf.

Cirebon maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar………………………………………………………………………………………
…………………………………………..x
Daftar isi………….
…………………………………………………………………………………………………
…………….……………….xi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
Latar Belakang.....................................................................................................................1
Rumusan Masalah................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Hubungan Tauhid dengan Ilmu Pengetahuan.................................................................2
B. Paradigma Ilmu-Ilmu Islami...........................................................................................2
C. Ilmu Eksakta di Tangan Umat Islam...............................................................................3
D. Sains dalam Islam Masa Kini..........................................................................................3
BAB III PENUTUP....................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Islam bukanlah sekedar agama yang membangun spritual suatau masyarakat, islam tidak
cukup dengan menjalankan sholat, zakat, dan haji. Lebih dari itu islam adalah cara hidup
(way of life). Oleh karena itu, makalah ini membahas peran islam dalam kehidupan manusia.
Membcarakan peran pada dasarnya membicarakan fungsi atau kegunaan. Peran itu ada pada
struktur. Dalam masyarakat terdapat struktur kemasyarakatan yang diantara satu dengan yang
lain saling memberikan fungsi, fungsi salah satu komponen, baik dalam masyarakat mekanis
maupun masyarakat organis terhadap komponen yang isinya disebut peran.
Rumusan Masalah
1. Apa Hubungan Tauhid dengan Ilmu Pengetahuan ?
2. Bagaimana Paradigma Ilmu-ilmu Islam?
3. Bagaimana Ilmu Eksakta di Tangan Umat Islam?
4. Bagaimana Sains dalam Islam Masa Kini?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan Tauhid dengan Ilmu Pengetahuan


Dalam Islam, perintah yang paling mendasar adalah menyembah Allah dan mengesakanNya.
Larangannya adalah menyekutukan Allah, atau melakukan tindakan syirik. Tauhid dan syirik
adalah dua sisi yang tidak dapat dipisahkan, meskipun antara yang satu dengan yang lainnya
sangat berbeda. Dalam Al-qur'an, Allah berfirman: "katakanlah: "Dia-lah Allah Yang Maha
Esa; Allah adalah Tuhan yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia tidak melahirkan
dan tidak dilahirkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.
Setelah Allah menciptakan manusia dan menyuruh ciptaanNya itu mengesakannya - berarti
manusia hanya boleh tunduk padanya dan tidak boleh tunduk pada sesama ciptaanNya -
Allah menjadikannya sebagai khalifah di atas bumi. Dalam posisinya itu manusia diberi
wewenang untuk mengatur dan mengelola alam, karenanya, Allah menundukkan alam untuk
manusia.
Dari segi unsur kebudayaan, agama merupakan universal cultural. Perintah yang sangat
mendasar dalam ajaran islam adalah mengesakan tuhan dan cegahan melakukan perbuatan
syirik. Tauhid dan syirik adalah dua sisi yang tidak dapat dipisahkan, meskipun diantara yang
satu dengan yang lainnya sangat berbeda.
Sebagaimana yang dikatakan diatas, sisi kedua adalah cegahan syirik. Dalam surat al-lukman
ayat 13 perintah mengesakan tuhan mengandung arti bahwa manusia hanya boleh tunduk
kepada tuhan karena ia puncak ciptaan-Nya. Dengan demikian, harus mendorong manusia
untuk menguasai dan memanfaatkan alam karena sudah ditundukkan untuk manusia. Perintah
mengesakan tuhan dibarengi dengan cegahan syirik.
B. Paradigma Ilmu-Ilmu Islami
Sekarang ini yang kita hadapi pada ilmu bukan Islam (ilmu agma atau nonagama). Di Negara
kita, perbedaan ini dapat dilihat dari istlah yang diapakai: sekolah agama atau madrasah
adalah sekolah-sekolah yang mengajarkan agama islam, sedangkan bagi sekolah yang fokus
kajiannya pendidikan umum, istilah teknis yang digunakannya adalah Sekolah. Jadi, di
Indonesia antara sekolah dengan Madrasah berbeda, padahal anatara Madrasah (bahasaa
arab) dan sekolah (bahasa Indonesia) hanya berbeda asal-usul bahasa; yang satu bahasa Arab
sedangkan yang satu lagi Bahasa Indonesia.
Nurcholis Madjid (1998: 3-4) pernah menjelaskan tentang hubungan baik organic antara
iman dan ilmu dalam islam. Menurutnya, Ilmu adalah hasil pelaksanaan perintah Tuhan
untuk memeperatikan dan memahami alam raya ciptaanNya, sebagai manifetasi atau
penyingkapan tabir akan rahasia-Nya.[7]
Dalam proses mengenal tuhan, manusia hanya menerima tanda-tanda yang diberikan-Nya.
Dalam bahasa arab, kata “Ilmu” satu akar kata dengan kata “alam” (bendera atau lambang),
“alamah” (alamt atau pertanda), dan “ a’lam” (jagad raya, univers). Ketiga harus diketahui
atau dimaklumi, yakni menjadi objek pengetahuan.
Manusia hendak menyikap rahasia Allah tanda nya berupa jagad raya, menggunakan
perangkat berupa ilmu perhitungan “faraidz” yang berupa matematika, ilmu fisik, seperti
ilmu fisika, kimia, geografi, geologi, astronomi dan falaq. Manusia hendak nya memikirkan
tanda-tanda kekuasaan Allah yaitu berupa manusia, yang akan menghasilkan berbagai ilmu.
Dari segi perhitungan fisik, pendalaman terhadap struktur tubuh manusia melahirkan ilmu
biologi dan kedokteran. Sedangkan aspek psikis manusia memunculkan ilmu psikologi.
Apabila di kaji secara kolegtif atau kelompok, kajian terhadap manusia menghasilkan ilmu
sosiologi, ilmu lingkungan, komunikasi, hukum, ekonomi, sejarah, politik, dan sebagainya.
C. Ilmu Eksakta di Tangan Umat Islam
Ilmu Eksakta yaitu ilmu yang membahas makalah yang bersifat empiris dan bersifat pasti.
Menurut Osman Bakar kesaksian iman “lailaha illa allah” adalah Sebuah pernyataan
pengetahuan tentang realitas.Sumbangan umat islam terhadap ilmu-ilmu eksakta yaitu
matematika,astronomi,kimia,dan optik.
1) Matematika
Tokohnya al-khawarizmi dia orang yang pertama menulis buku ilmu hitung dan
aljabar.Istilah algorisme dan algoritme berasal dari nama al khawarizmi. Angka nol ciptaan
umat islam.Tahun 873M angka nol telah dipakai di dunia islam lalu dibawa ilmuwan Eropa
tahun 1202M sehingga di Eropa 0-9 disebut angka arab.
2) Astronomi
Umat islam yang terkenal bidang astronomi adalah Umar Khayam dan al-Farazi. mereka
menerjemahkan dalam bahasa latin untuk diajarkan di Eropa. Kemajuan astronomi ditandai
dengan difikirkannya observatorium di Bagdad, Damaskus ,Seville,dan Andalusia.
3) Kimia
Ulama yang terkenal adalah Jabir bin Hayam dan Zakaria al-Razi.di Eropa dikenal dengan
Gaberr dan Rhazes pada zaman kejayaan Yunani, kimia banyak dibangun berdasarkan pada
spekulasi. Sedang pada zaman kejayaan islam atas dasar percobaan dan eksperimen.
Eksperimen-eksperimen dilakukan umat Islam untuk mencari substansi yang misterius.
Meskipun tidak membawa hasil, eksperimen-eksperimen terdebut telah mendorong
perkembangan ilmu kimia.
4) Optik
Ulama yang terkenal adalah Ibnu Hatsam. menurut Euklid dan Ptolomeus benda dapat dilihat
karena mata mengirim cahaya ke benda sedang Ibnu Hatsam berpendapat sebaliknya bahwa
benda dapat dilihat karena benda mengirim cahaya ke mata dan ternyata pendapat Ibnu
Hatsam dianggap benar. Demikianlah sumbangan Islam terhadap kehidupan manusia yang
dibuktikan lewat pengembangan ilmu pengetahuan.
D. Sains dalam Islam Masa Kini
jika kita membahas sains maka sains itu sendiri tidak dapat di pisahkan dengan islam, dengan
berkembangya peradaban manusia pasti ada kaitanya dengan sains itu pula dan tak akan
terpisahkan antara keduanya dan akan selalu berkaitan antara satu dan lain.
pengungkapan jasa umat islam dalam perkembangan sains bukan sekedar untuk "
bernostalgia ". lebih dari itu , tujuanya adalah untuk membangkitkan etos keilmuan di
kalangan umat islam, sebagai pangkal dibangunya kembali tradisi intelektual yang terbuka,
kritis dan kratif. sebab salah satu segi negatif yang sangat terasa dalam masa masa
kemunduran umat islam sekarang ini ialah melemahnya etos keilmuan dan tradisi intelektual.
jika kita membahas sains maka sains itu sendiri tidak dapat di pisahkan dengan islam, dengan
berkembangya peradaban manusia pasti ada kaitanya dengan sains itu pula dan tak akan
terpisahkan antara keduanya dan akan selalu berkaitan antara satu dan lain.
pengungkapan jasa umat islam dalam perkembangan sains bukan sekedar untuk "
bernostalgia ". lebih dari itu , tujuanya adalah untuk membangkitkan etos keilmuan di
kalangan umat islam, sebagai pangkal dibangunya kembali tradisi intelektual yang terbuka,
kritis dan kratif. sebab salah satu segi negatif yang sangat terasa dalam masa masa
kemunduran umat islam sekarang ini ialah melemahnya etos keilmuan dan tradisi intelektual.
sains dalam dunia islam masa kini sangatlah berbeda pada masa kejayaan umat islam dahulu,
karena pada waktu itu ilmuwan muslim banyak mengembangkan bidang bidang keilmuan
yang manfaatnya untuk masyarakat luas tapi kini jika kita melihat fakta tak dapat kita
pungkiri lagi bahwa umat islam kini terpecah belah dan lebih terbelakang dengan umat umat
agama islam yang lain dalam bidang sains seperti ilmu eksata( matematika, astronomi, kimia
dan optik).
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Dengan demikian peran islam dalam kehidupan manusia adalah terbentuknya suatu
komunitas yang berkecendrungan progresif, yaitu suatu komunitas yang dapat
mengendalikan, memelihara dan mengembangkan ilmu dan sains. Penguasaan dan
perkembangan bukan saja termasuk alam saleh, melainkan juga bagian dari komitmen
keimanan kepada Allah swt.
Ajaran tauhid melarang manusia untuk tunduk pada alam tapi sebaliknya justru mengusai
alam dan memanfaatkannya untuk kepentingan manusia yang pada gilirannya memaksa
manusia untuk menguasai hukum alam yang darinya bersumber ilmu pengetahuan dan
teknologi
DAFTAR PUSTAKA

http://oppahermanto.blogspot.com/2013/04/hubungan-ilmu-tauhid-dengan-ilmu.html?m=1
https://rahmadmaulidar.blogspot.com/2016/11/makalah-paradigma-ilmu-ilmu-islami.html?
m=1
https://abasyudi88.wordpress.com/kumpulan-makalah-pmi/makaalah-studi-metodelodi-islam/
https://www.kompasiana.com/baguskurniawanihzan9996/5e0f4ed6d541df3bc64923f4/sains-
dalam-islam-masa-kini
BIODATA

NAMA : RIZAL RIZKI ZULFIKAR (1908109124)


TTL : CIREBON 25 AGUSTUS 1999
KELAS : MPI D
ALAMAT : Blok cantilan Rt 12 Rw 07 Desa Karangmangu Kec.
Susukanlebak Kab. Cirebon
EMAIL : rizalrizki0715@gmail.com
No : 085721712254

Anda mungkin juga menyukai