Anda di halaman 1dari 2

PATOMEKANISME EDEMA

Keadaan patologis pada vena muncul ketika terjadi peningkatan tekanan vena dan aliran
balik darah terganggu akibat beberapa mekanisme. Gangguan pada vena ini dapat disebabkan
oleh inkompeten katup dari vena superficial;maupun vena profunda, katup perforator yang
inkompeten, obstruksi vena maupun kombinasi antara beberapa hal tersebut. Faktir-faktor terebut
diperparah dengan adanya disfungsi dari pompa otot pada ekstrimitas bawah. Mekanisme ini
yang menyebabkan terjadinya hipertensi vena saat berjalan maupun saat berdiri. Hipertensi vena
yang tidak dikoreksi ini yang nantinya akan membuat perubahan kulit menjadi hiperpigmentasi,
fibrosis jaringan subkutan dan juga dapat menyebabkan ulkus.
Terdapat beberapa mekanisme yang memiliki kerterkaitan dengan kegagalan katup pada
vena superficial. Hal yang paling sering terjadi adalah adanya kelainan kongenital yang
menyebabkan kelemahan pada dinding katup vena yang berdilatasi sehingga menyebabkan
tekanan rendah dan terjadilah gagal katup sekunder. Kelainan kongenital pada katup juga dapat
menyebabkan inkompeten katup meski dalam keadaan tekanan darah yang rendah. Vena yang
normal dan katup yang normal juga dapat membengkak akibat pengaruh hormon seperti hormon-
hormon pada kehamilan.

Tekanan darah vena yang meningkat nantinya akan menyebabkan sindrom insufisiensi
vena. Pada keadaan normal, terdapat dua mekanisme tubuh yang mencegah terjadinya hipertensi
vena. Pertama, katup trikuspid pada vena mencegah aliran balik dan perlekatan vena. Deep Vein
Thrombosis sering kali menyumbat katup dan nantinya akan menyebakan kerusakan irrversibel
pada katup. Kedua, dalam keadaan ambulasi yang nornal, otot betis menurunkan tekanan vena
sebesar 70% pda ekstremitas bawah. Dengan istirahat, tekanan kembali menjadi normal selama
30 detik. Pada penyakit vena, dengan bergerak teknan vena hanya menurun sebesar 20%. Ketika
ambulasi berhenti, tekanan pada lumen vena menurun secara perlahan dan kembali ke normal
dalam beberapa menit.

Timbulnya edema dapat disebabkan oleh sumbatan vena proksimal dan peradangan
jaringan perivaskuler. Apabila ditimbulkan oleh sumbatan, maka lokasi bengkak adalah di bawah
sumbatan dan tidak nyeri, sedangkan Apabila disebabkan oleh peradangan perivaskuler, bengkak
timbul di daerah trombosis dan biasanya disertai nyeri. Pembengkakan bertambah jika berjalan
dan akan berkurang jika istirahat dengan posisi kaki agak ditinggikan.
Referensi

R., S., 2012. Chronic venous insufficiency : epidemiology. Bratisl Lek Listy, pp. 166-168.

Anda mungkin juga menyukai