Anda di halaman 1dari 3

Tugas Dr. Yossi, Sp.

BS
Fadia Mutiaratu (030.12.095)

1. Hubungan antara hipertensi dengan kejadian stroke hemoragik


Stroke hemoragik paling sering disebabkan oleh karena perdarahan
intraserebral hipertesif. Kebanyakan kasus yang terjadi pada pasien dengan
hipertensi kronik.
Keadaan ini menyebabkan terjadinya proses degeneratif pada otot dan
unsur elastik dari dinding arteri. Perubahan degeneratif ini disertai dengan
beban tekanan darah yang tinggi, sehingga pembuluh-pembuluh darah ini
menjadi lemah. Kelemahan pada pembuluh darah ini menyebabkan robekan
dan reduplikasi pada lamina interna, hialinisasi lapisan media dan akhirnya
terbentuk aneurisma kecil yang dikenal dengan aneurisma Charcot-Bouchard.
Aneurisma ini berbentuk penggembungan-penggembungan kecil setempat.
Pada lonjakan tekanan darah sistemik dapat menimbulkan pecahnya aneurisma
ini, sehingga dapat menimnulkan penyakit cerebrovascular (stroke).

2. Indikasi operasi pada Stroke Hemoragik


- Volume perdarahan > 30 cc atau diameter >3 cm pada fossa posterior
- Letak lobar dan kortikal dengan tanda-tanda peningkatan tekanan
intracranial akut dan ancaman herniasi otak
- Perdarahan serebellum
- Hidrosefalus akibat perdarahan intraventrikel atau serebellum

3. Dosis pemberian Manitol


Manitol merupakan obat golongan diuretik osmotik terutama bekerja
pada tubulus proksimal dan pars descenden lengkung Henle untuk mencegah
reabsorpsi Na+ dan air. Diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan
pembentukan urine dengan adanya natriuresis (peningkatan pengeluaran
natrium) dan diuresis (peningkatan pengeluaran H2O). Diuretik Osmotik
(manitol) adalah diuretik yang mempunyai efek meningkatkan produksi urin,
dengan cara mencegah tubulus mereabsorbsi air dan meningkatkan tekanan
osmotic di filtrasi glomerulus dan tubulus. Sehinggal volume urin meingkat.
Dosis pemberian manitol adalah larutan manitol 20% dalam bolus,
dengan dosis 0,25 – 0,5 g/kgBB (diberikan dalam 10-20 menit) dapat diulang
tergantung pada respon.

4. Perbedaan Aneurisma dan Arteriovenous Malformation


Aneurisma
Aneurisma merupakan kelainan pembuluh darah otak yang muncul akibat
penipisan dan degenerasi dinding pembuluh darah arteri. Penyebabnya adalah
kelainan bawaan, hipertensi, dan adanya infeksi atau trauma. Kondisi ini
menimbulkan kelemahan pada dinding pembuluh darah sehingga membentuk
tonjolan seperti balon. Pada lonjakan tekanan darah sistemik dapat
menimbulkan pecahnya aneurisma ini, sehingga dapat menimnulkan penyakit
cerebrovascular (stroke).
Arteriovenous Malformation
Malformasi arteriovenosa (AVM) adalah lesi bawaan yang terdiri dari koleksi
pembuluh darah tidak normal, dimana darah arteri mengalir langsung ke
dalam vena tanpa intervensi kapiler secara normal. AVM muncul sebagai
pembuluh darah "kusut" dan paling sering terjadi pada otak atau sumsum
tulang belakang. Kelainan ini mengakibatkan derasnya aliran (high flow) dan
resistensi yang rendah, sehingga AVM rawan pecah dan dapat menyebabkan
pendarahan otak. Perdarahan AVM yang fatal terjadi pada 10% dari pasien
dan deficit neurologis terjadi sebesar 25%

Anda mungkin juga menyukai