Anda di halaman 1dari 1

1.

Farmakodinamik atau mekanisme kerja obat antipsikotik


 Gen 1 (FGA): bersifat sebagai antagonis reseptor dopamine, atau lebih
tepatnya reseptor D2 di otak. berkaitan dengan regulasi sirkuit dopaminergic
di jalur mesolimbik yang menghasilkan gejala positif. Sirkuit dopaminergic di
jalur mesokortikal menghasilkan gejala negatif
 Gen 2 (SGA): Agonis reseptor 5 HT1A, terikat dengan cukup longgar sehingga
dapat memicu dopamine untuk kembali.
 antagonis reseptor H1, D1,M1, alpha 1 reseptor
2. Efek samping obat antipsikosis
 First-Generation Antipsychotics Sindrom ekstrapiramidal: parkinsonism
(tremor, rigiditas, dyskinesia  trias Parkinson), sindrom metabolic,
neuroleptic malignant syndrome, akathisia, tardive diskinesia
 Second-Generation Antipsychotics Meningkatkan BB, Risiko penyakit
kardiovaskular, dyslipidemia, Hiperprolaktinemia, agranulositosis
 Efek reseptor histamin bersifat sedatif
 Efek anti alfa adrenergic  hipotensi ortoskatik, aritmia, gangguan seksual,
anti muntah
 Efek anti muskarinik  mulut kering, takikardi, retensi uri et alvi, gangguan
penglihatan
3. Pemantauan obat antipsikosis
 Dipantau setiap pemberian awal obat (minggu awal), 6 minggu, 12 minggu,
dan 1 tahun. Terutama diawasi pada 6 minggu pertama.
 Pantau:
o sindrom metabolic, yaitu dengan mengukur:
 BB
 lingkar pinggang
 BMI
o Gula darah puasa
o HBA1C
o Enzim hepar
o prolactin serum  terutama obat gen 1
o Sel darah putih untuk mengawasi agranulositosis
4. Lama pemberian obat antipsikosis
 Awal: 6 minggu sebagai masa percobaan
 Lanjutan: tergantung episode:
o Pertama minimal 1 tahun
o multiepisode minimal 5 tahun

Anda mungkin juga menyukai