0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang lanjut usia (lansia), yang menurut WHO berusia 60 tahun ke atas. Lansia membutuhkan perhatian karena mengalami perubahan fisik dan emosi akibat penuaan, seperti gangguan organ tubuh dan munculnya depresi. Pemerintah, keluarga, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan lansia melalui program kesehatan, sosial, dan rekreasi.
Dokumen tersebut membahas tentang lanjut usia (lansia), yang menurut WHO berusia 60 tahun ke atas. Lansia membutuhkan perhatian karena mengalami perubahan fisik dan emosi akibat penuaan, seperti gangguan organ tubuh dan munculnya depresi. Pemerintah, keluarga, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan lansia melalui program kesehatan, sosial, dan rekreasi.
Dokumen tersebut membahas tentang lanjut usia (lansia), yang menurut WHO berusia 60 tahun ke atas. Lansia membutuhkan perhatian karena mengalami perubahan fisik dan emosi akibat penuaan, seperti gangguan organ tubuh dan munculnya depresi. Pemerintah, keluarga, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan lansia melalui program kesehatan, sosial, dan rekreasi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization
(WHO): Batasan terhadap lanjut usia dalam 4 (empat) golongan, yaitu :
Usia pertengahan (45-59 tahun)
Lanjut Usia (60-74 tahun) Lanjut Usia tua (75-90 tahun) Lansia sangat tua (di atas 90 tahun)
Menurut UU N0. 13 Tahun 1998 Ketentuan Umum Pasal 1
Ayat (2): Lanjut Usia adalah seseorang yang
telah mencapai usia di atas 60 tahun; Catatan: lansia yg mendapat bantuan PKH : usia 70 tahun keatas Ayat (3): Lanjut Usia Potensial adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan/atau jasa; Ayat (4): Lanjut Usia Tidak Potensial adalah lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI 15
Buku Pintar Disabilitas & Lansia_180320.indd 15 3/20/18 1:59 AM
Mengapa harus peduli kepada Lansia
Amanat UU 13/1998 tentang kesejahteraan lansia memiliki hak yang
sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jumlah lansia yang terlantar meningkat (Kemensos, 2015: dari 16.000.000 juta lansia tersebut, sedikitnya ada 2,8 juta lansia yang terlantar dan ada 4,6 juta lansia yang potensial terlantar). Data menyebutkan Lansia mengalami kekerasan dan penelantaran. Lansia adalah orang tua yang membesarkan dan mendidik dengan kasih sayang. Sebagian Lansia kurang mendapatkan perhatian dari keluarga Lansia adalah potret kita di masa yang akan datang. Panti Lansia (jompo) terbatas.
16 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Buku Pintar Disabilitas & Lansia_180320.indd 16 3/20/18 1:59 AM
DISABILITAS DAN LANSIA
Kondisi permasalaHan lanjut usia:
PERUBAHAN FUNGSI ORGAN TUBUH YANG
MENYEBABKAN TERJADINYA:
Perubahan suhu tubuh (menyebabkan kulit kering/keriput).
Gangguan gerakan (akibat radang sendi, tulang rapuh). Gangguan panca indera (penurunan fungsi penglihatan, penciuman, pendengaran, pengecap) Gangguan saluran kencing (kencing tak terkontrol). Gigi mulai goyah/tanggal (sulit mengunyah mempengaruhi pencernaan). Muncul penyakit: alzheimer, kepikunan, stroke, darah tinggi, radang sendi dan lain-lain.
PERUBAHAN EMOSI, MISALNYA:
Muncul Depresi ( cemas dan ketakutan), disebabkan:
Perubahan fisik dan fungsi anggota tubuh; Kesepian, teman mulai berkurang, takut tersingkirkan. Takut penyakit; takut mati, takut kekurangan uang.
Buku Pintar Disabilitas & Lansia_180320.indd 17 3/20/18 1:59 AM
Jarang beribadah (menjadi tidak sabar, kurang bersyukur, berpikir negatif, dll). Tidak tabah dalam menerima kondisi penuaannya (karena menua, karena harus memakai alat bantu) Kurang mau berbagi dengan orang lain. Selalu menunjukkan super powernya dan menganggap diri selalu benar.
Prinsip melayani lansia
Tidak memberikan stigma atau “cap” kepada Lansia.
Tidak mengucilkan. Menghindari sikap sensitif misalnya mudah marah, tersinggung. Tidak membesar-besarkan masalah. Menghindari sikap belas kasihan yang berlebihan. Kemandirian; memberi kesempatan pada lansia menunjukkan kemampuannya. Keluarga sebagai sumber pemecahan masalah.
18 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Buku Pintar Disabilitas & Lansia_180320.indd 18 3/20/18 1:59 AM
DISABILITAS DAN LANSIA
Cara menghadapi lansia yang ‘sulit’ perilakunya
Tetap menghormati dan menghargai Lansia
sebagai orang tua. Bersikap sabar dan bijaksana terhadap perilaku orang tua/Lansia. Memberikan kasih sayang dan menjadi pendengar yang baik bagi Lansia. Melakukan pendekatan pribadi (misalnya dengan meminta nasehat pada orang tua/Lansia). Beri kesempatan terhadap apa yang disukai lansia, termasuk kapan ia mau mandi, apa yang ia mau makan, apa yang ia mau kerjakan sepanjang tidak membahayakan dirinya.
Kekerasan dan Penelantaran terhadap Lansia
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI 19
Buku Pintar Disabilitas & Lansia_180320.indd 19 3/20/18 1:59 AM
Penelantaran Lansia
Penelantaran Lansia adalah tindakan orang di sekitar Lansia yang
membiarkan Lansia tidak terpenuhi hak-haknya sebagai manusia. Contoh:
Membiarkan Lansia tidak makan.
Membiarkan Lansia sakit, tidak diperiksa ke Puskesmas/dokter. Membiarkan Lansia kesepian. Membiarkan Lansia pergi sendirian, sementara kondisinya sudah pikun. Membiarkan Lansia bekerja berat/keras. Mengusir Lansia dari rumah. Tidak memberikan kesempatan beribadah Ditinggal sendiri dalam kurun waktu tertentu. Tidak mempedulikan Lansia
20 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Buku Pintar Disabilitas & Lansia_180320.indd 20 3/20/18 1:59 AM
DISABILITAS DAN LANSIA
Peran Pemerintah
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI 21
Buku Pintar Disabilitas & Lansia_180320.indd 21 3/20/18 1:59 AM
Yuk Peduli Lansia
Menyediakan makanan sehat, (termasuk
mengingatkan untuk makan). Memperhatikan kesehatannya (termasuk mengantarkannya ke Puskesmas/rumah sakit, kamar yang layak). Mengingatkan untuk beribadah. Memberikan kesempatan untuk berolah raga ringan termasuk menemaninya berjalan pagi. Menyediakan pakaian yang pantas dan bersih. Menjadi pendengar yang baik. Mengasihi orang tua dengan tulus. Memperhatikan kedekatan hubungan antara suami dan istri Lansia. Memberi kesempatan untuk kegiatan sosial lainnya bersama-sama tetangga/teman-temannya. Memberikan kegiatan yang merangsang memori/ daya ingatnya seperti: membaca, mengisi teka-teki silang, dsb.
22 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Buku Pintar Disabilitas & Lansia_180320.indd 22 3/20/18 1:59 AM
DISABILITAS DAN LANSIA
Peran Serta Masyarakat terhadap Lansia
Kerjasama dengan Puskesmas menyediakan
Posyandu Lansia. Menginisiasi kegiatas seperti: senam Lansia, rekreasi, dll. Menggalang pertemuan Lansia rutin mengikuti pengajian/ kebaktian, seni budaya, arisan. Mengajak Lansia ikut hadir dalam kegiatan gotong royong. Mengundang lansia hadir dalam acara-acara RT/RW. Membantu penguatan keluarga yang menghadapi Lansia yang bermasalah. Merujuk ke lembaga yang terkait jika menemukan Lansia bermasalah atau mendapatkan kekerasan. Memiliki lembaga rujukan terkait dengan kebutuhan Lansia.
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI 23
Buku Pintar Disabilitas & Lansia_180320.indd 23 3/20/18 1:59 AM
Lembaga Rujukan bagi Lansia yang mengalami masalah
24 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Buku Pintar Disabilitas & Lansia_180320.indd 24 3/20/18 1:59 AM