Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada saat ini masalah kesehatan jiwa menjadi masalah yang

paling mengancam di dunia. Setiap tahun korban akibat gangguan jiwa selalu

meningkat. Hal ini disebabkan oleh beban hidup yang semakin lama semakin berat.

Gangguan

 jiwa ini tidak hanya terjadi pada kalangan bawah tetapi juga kalangan

pejabat dan kalangan menengah ke atas. Pada saat ini penyakit gangguan jiwa tidak

hanya dialami oleh orang dewasa dan lansia tetapi juga oleh anak-anak dan remaja.

Seseorang yang terkena gangguan jiwa akan melakukan hal yang seharusnya tidak

dilakukan seperti menggunakan obat-obatan terlarang dan melakukan bunuh diri.

Kasus bunuh diri sudah menjadi masalah besar di beberapa Negara di dunia

seperti Amerika Serikat !epang Korea "nggris dan lain-lainnya. Selain #actor diatas

 penyebab seseorang mengalami gangguan jiwa juga disebabkan oleh

perkembangan otak ketika masih janin yang menyebabkan penyakit ski$o#renia. %leh

karena itu saat ini seluruh Negara di dunia berusaha meningkatkan kesehatan jiwa

warga negaranya. &egitu juga dengan "ndonesia yang berusaha

meningkatkan pelayanan pada

 pasiennya dengan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan jiwa.

1
1.2 PERUMUSAN MASALAH

&erdasarkan permasalahan dan tema yang diangkat maka masalah

dapat dirumuskan sebagai berikut'

(.).( Apakah yang dimaksud dengan Kesehatan !


iwa* (.).)&agaimana ciri-ciri jiwa yang sehat*
(.).+ &agaimana pandangan perawat tentang kesehatan
jiwa* (.)., Apakah yang dimaksud dengan
Keperawatan !iwa* (.). &agaimana tren dan isu dalam
keperawatan jiwa*
(.). /an#aat keperawatan jiwa bagi pasien dan perawat*

1.3 TUJUAN PENULISAN

Penulisan makalah ini beertujuan untuk memahami tentang keperawatan jiwa

 bagaimana perang perawat dalam melaksanakan keperawatan jiwa dan

bagaimana man#aatnya kepada pasien dan perawat. /akalah ini juga disusun untuk

memahami tentang diagnose keperawatan jiwa yang sesuai dengan standar aturan

keperawatan yang berlaku dan memberikan bimbingan kepada pasien yang

mengalami gangguan

 jiwa.

1.4 MANFAAT PENULISAN

&agi penulis penyusunan makalah ini berman#aat ganda yaitu selain lebih

memahami perihal penyakit jantung coroner pada lansia penulis juga bisa mengasah
dan mengembangkan kemampuannya di bidang penulisan karya ilmiah. Sedangkan

 bagi pembaca seperti instansi kesehatan terkait maupun masyarakat makalah ini dapa t

menjadi re#erensi untuk meningkatkan pelayanan dan perawatan pada pasien yang

mengidap penyakit jantung koroner.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 KESEHATAN JIWA

/enurut 0H% kesehatan jiwa adalah kesehatan jiwa bukan hanya tidak ada

gangguan jiwa melainkan megandung berbagai karakteristik yang

positi# menggambarkan keselarasan dan

keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya.

/enurut 11 kesehatan !iwa no (+ tahun (22 kesehatan jiwa adalah kondisi

yang memungkinkan perkembangan #isik intelektual emosional secara optimal dari

seseorang dan perkembangan ini berjalan selaras dengan orang lain.

/enurut 3osdahl 4e5book o# &asic Nursing (222'6 kesehatan jiwa adalah

 A mind that grows and adjust, is in control, and is free of serious stress. Kondisi jiwa

seseorang yang terus tumbuh berkembang dan mempertahankan keselarasan dalam

 pengendalian diri serta terbebas dari stress yang serius.

Pada jiwa yang sehat ada beberapa #actor yang dapat


memprngaruhinya.

7actor tersebut adalah sebagai berikut '

).(.( "nherited 8haracteristic 90arisan Karakteristik:


&eberapa teori percaya bahwa tidak ada satupun manusia normal

dengan sempurna dan kemampuan untuk mempertahankan sebuah mental

yang sehat di

 pandangan hidupnya. ;i sisi lain orang yang mengalami kecacatan

genetik mempengaruhi seseorang untuk mempertahankan kesehatan jiwanya. Setiap

orang memiliki si#at yang berbeda ada yang sensiti<e dan ada yang

temperamental semua itu dipengaruhi oleh lingkungannya.

).(.) Nurturing ;uring 8hildhood 9Pemeliharaan Sewaktu Kecil:

Hal ini mengacu pada interaksi dengan orang tua di masa kecil juga akan

mempengaruhi kesehatan jiwa. Pemeliharaan yang dimulai dengan positi# ketika

anak dilahirkan akan menciptakan perasaan cinta aman dan mau menerima.

Pemeliharan yang buruk ketika kecil juga akan mempengaruhi

mental sang anak seperti kekurangan kasih saying ibu penolakan dari orang

tua dan kegagalah komunikasi awal.

).(.+ =i#e 8ircumstance 9Keadaan Hidup:

Keadaan hidup bisa mempengaruhi keadaan mental seseorang dimulai dari dia

lahir. 8ontoh keadaan yang positi# adalah sukses di sekolah keuangan

yang mencukupi kesehatan #isik yang baik pekerjaan yang

menyenangkan dan

 perkawinan yang sukses. Sedangkan keadaan hidup yang negati<e meliputi kesehatan

#isik yang buruk pekerjaan dan perkawinan yang tidak sukses.

2.2 CIRI-CIRI JIWA YANG SEHAT


Setiap orang ingin memiliki jiwa yang sehat tetapi tidak semua orang bisa

mengontrol emosi dan mengelola stresnya. Sehingga banyak orang yang

memilih

 jalan yang salah yaitu dengan mengakhiri hidupnya. !iwa yang sehat memiliki

ciri- ciri sebagai berikut '

).).( /enurut 0H% '

a. /enyesuaikan diri secara konstrukti# walaupun kenyataan sangat buruk 


 b. /emperoleh kepuasan dari hasil usaha
c. /erasa lebih puas memberi daripada menerima
d. Hubungan antar manusia saling menolong dan memuaskan
e. /enerima kekecewaan sebagai pelajaran
#. 3asa bermusuhan diselesaikan secara kreati# dan konstrukti# 
g. /empunyai kasih saying

).).) /enurut Abraham /aslow

a. a.memiliki persepsi realita yang e#ekti#.


 b. /enerima diri sendiri
c. Spontan
d. Sederhana dan wajar 

).).+ /enurut !ahoda

a. Sikap positi# terhadap diri sendiri


 b. 4umbuh kembang dan aktualisasi diri
c. "ntegrasi' keseimbangan ekspresi dan represikon#lik internal suasana hati dan

emosi
d. %tonomi 'keseimbangan tergantung dan mandiri menerima konsekuensi atas

 perilakunyabertanggung jawab terhadap diri sendiri keputusannya

tindakannya dan perasaannya.


e. Persepsi realitas ' kemampuan indi<idu memiliki penerimaan tentang
dunia

luar melalui pengalaman ber#ikir.


#. /enguasai lingkungan ' indi<idu merasa sukses dalam menjalankan

perannya dalam masyarakat atau kelompok menghadapi dunia luar

secara e#ekti# mendapatkan kepuasan hidup.

2.3 PANDANGAN PERAWAT TERHADAP PASIEN PENYAKIT JIWA

&ukan hanya kesehatan #isik saja yang penting tetapi kesehatan jiwa juga

harus dijaga agar bisa menjalankan kehidupan dengan baik. /enjaga kesehatan jiwa

sangat sulit karena masalah yang dihadapi dalam kehidupan. &agi seseorang yang

tidak mampu mengelola emosi dan stressnya akan menyebabkan gangguan

pada

 jiwanya. 0alaupun begitu seorang perawat memiliki pandangan positi#

terhadap seseorang yang mengalami gangguan jiwa yaitu sebagai berikut '

).+.( Gangguan jiwa tidak pernah merusak seluruh kepribadian dan

perilaku manusia.

).+.) Perilaku manusia selalu bisa diarahkan pada respon yang baru.

).+.+ Perilaku manusia selalu dipengaruhi oleh #actor lingkungan yang

dapat menguatkan dan melemahkan

Seorang perawat akan selalu ber#ikir positi# tentang pasiennya


walaupun

 pasien tersebut mengalami gangguan kejiwaan. Selain itu seorang perawat juga akan

melakukan e<aluasi tentang kesehatan pada jiwa pasiennya yaitu sebagai berikut '
).+.( Status #ungsional ' kemampuan melakukan tugas sehariandan memenuhi

 peran yang menantang

).+.) Status psikologi > 9alarm emosional dan intelektual:

perasaan kesejahteraan status mental dan emosi persepsi kualitas

hidup sumber daya memaksimalkan potensi pribadi

).+.+ Status klinis 'dimensi kesehatan #isik.

2.4 PENGERTIAN KEPERAWATAN JIWA

/enurut ;orothy dan 8ecelia keperawatan jiwa adalah proses dimana

 perawat membantu indi<idu atau kelompok dalam mengembangkan konsep diri yang

 positi# meningkatkan pola hubungan antar pribadi yang lebih harmonis serta
agar 

 berperan lebih produkti# di masyarakat.

/enurut Kaplan Sadock keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang

 berupayauntuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang akan

mendukung integrasi pasien dapat berupa indi<idu keluarga kelompok

organisasi dan komunitas.

/enurut ANA 9American Nurses Association: keperawatan jiwa adalah area

khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah laku manusia

sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara terapeutik dalam meningkatkan
mempertahankan memulihkan kesehatan mental klien dan kesehatan mental

masyarakat dimana klien berada.

2.5 TREN DAN ISU KEPERAWATAN JIWA

4ren dan isu dalam keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yang sedang hangat

dibicarakan dan dianggap penting. /asalah-masalah tersebut dapat

dianggap ancaman atau tantangan yang akan berdampak besar pada

keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional maupun global. &erikut ini beberapa

contoh tren dan isu yang terjadi dalam keperawatan jiwa '

)..( Kesehatan !iwa dimulai masa konsepsi

;i "ndonesia banyak terjadi gangguan jiwa di mulai pada usia (2 tahun dan jarang

sekali melihat #enomena masalah sebelum anak lahir. Perkembangan pada saat ini

menunjukkan bahwa jika berbicara masalah kesehatan jiwa harus dimulai dari masa

konsepsi bahkan sebelum pranikah. &anyak penelitian yang menunjukkan

bahwa adanya keterkaitan kesehatan # is i k dan m e nt a l seseorang ketika

berada dalam kandungan di masa yang akan datang. Penelitian-penelitian

berikut membuktikan

 bahwa kesehatan mental seseorang dimulai pada masa konsepsi. &erikut ini

merupakan hasil dari penelitian '


a.  Marc Lehrer  9 +?? bayi yg diteliti:' stimulasi dini 9 berupa suara

musik getaran sentuhan : setelah dewasa memiliki perkembangan #isik

mental dan

emosional yg lebih baik.


 b.  Mednick ' ada hubungan ski$o#renia dengan in#eksi <irus dalam kandungan.

/ednick membuktikan bahwa mereka yang pada saat epidemi sedang berada

 pada trimester dua dalam kandungan mempunyai resiko yang lebih

tinggi untuk menderita ski$o#renia di kemudian hari. Penemuan

penting ini menunjukkan bahwa lingkungan luar yang terjadi pada waktu

yang tertentu dalam kandungan dapat meningkatkan risiko menderita

ski$o#renia. Mednick menghidupkan kembali teori perkembangan neurokogniti#

yang menyebutkan

 bahwa pada penderita ski$o#renia terjadi kelainan perkembangan

neurokogniti# sejak dalam kandungan. &eberapa kelainan

neurokogniti# seperti

berkurangnya kemampuan dalam mempertahankan perhatian

membedakan suara rangsang yang berurutan working memory dan #ungsi-

#ungsi eksekusi sering dijumpai pada penderita ski$o#renia.

;ipercaya kelainan neurokogniti# di atas didapat sejak dalam kandungan

dan dalam kehidupan selanjutnya diperberat oleh lingkungan misalnya

tekanan berat dalam kehidupan in#eksi otak trauma otak atau

terpengaruh $at-$at yang mempengaruhi #ungsi otak seperti narkoba.

Kelainan neurokogniti# yang telah

 berkembang ini menjadi dasar dari gejala-gejala ski$o#renia seperti halusinasi

kekacauan proses pikir waham@delusi perilaku yang aneh dan

gangguan emosi.

)..) 4ren peningkatan masalah kesehatan


Pada era globalisasi ini masalah kesehatan jiwa sudah meningkat hal ini

sudah terbukti dalam dua tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh beban hidup yang

semakin berat. Pada saat sekarang ini pasien gangguan jiwa bukan hanya

dari kalangan bawah tetapi juga dari kalangan mahasiswa pns pegawai swasta

pejabat dan masyarakat kalangan menengah ke atas. Semua itu terjadi karena

sebagian besar masyarakat menengah ke atas tidak mampu mengelola stress

dan juga bisa disebabkan oleh post powewr syndrome atau mutasi jabatan.

Pada saat sekarang ini

 penyakit gamgguan jiwa tidak lagi mengenal strata social dan usia.

&anyak orang kaya yang terkena gangguan jiwa karena hartanya habis akibat

bencana.

Selain itu kasus neurosis pada anak dan remaja juga

menunjukkan kecenderungan meningkat. Neurosis adalah bentuk gangguan

kejiwaan yang mengakibatkan penderitanya mengalami stress kecemasan

yang berlebihan gangguan tidur dan keluhan penyakit #isik yang tidak

jelas penyebabnya. 4ipe gangguan jiwa yang lebih berat disebut gangguan

psikotik. Klien yang menunjukkan gejala perilaku yang abnormal secara kasat mata.

"nilah orang yang kerap mengoceh tidak karuan dan melakukan hal-hal yang bisa

membahayakan dirinya dan orang lain seperti mengamuk.

)..+ /eningkatknya Post 4raumatic Syndrome ;isorder 

4rauma yang katastropik yaitu trauma di luar rentang pengalaman trauma yang

umum di alami manusia dalam kejadian sehari-hari. /engakibatkan keadaan stress

 berkepanjangan dan berusaha untuk tidak mengalami stress yang demikian.

/ereka menjadi manusia yang in<alid dalam kondisi kejiwaan dengan akibat akhir

menjadi
tidak produkti#. 4rauma bukan semata-mata gejala kejiwaan yang bersi#at indi<idual

trauma muncul sebagai akibat saling keterkaitan antara ingatan sosial dan ingatan

 pribadi tentang peristiwa yang mengguncang eksistensi kejiwaan.

).., 4ren bunuh diri pada anak-anak dan remaja

Gagasan bunuh diri merupakan keluhan pertamayang sering dijumpai dalam

 pelayanan psikiatrik darurat. Semua ancaman bunuh diri sikap dan buah pikiran itu

harus ditanggapi dengan serius sampa dapat dibuktikan sebaliknya. Pasien

yang

 berisiko bunuh diri perlu diamati secara cermat. Alas an seseorang bunuh dir adalah

 putus asa dengan masalah dia hadapi dan tidak merasa tidak berdaya. ;i dunia pun

 bunuh diri merupakan masalah psikologis dunia yang sangat mengancam

angka kejadian terus meningkat dan sangat mengancam Sejak tahun (26

dari (??.???

 penduduk !epang ) orang diantaranya meninggal akibat bunuh diri.

Sedangkan untuk negara Austria ;enmark dan "nggris rata-rata )

orang. 1rutan pertama diduduki !erman dengan angka + orang per (??.???

penduduk. ;i Amerika tiap ), menit seorang meninggal akibat bunuh diri. !umlah

usaha bunuh diri yang sebenarnya (? kali lebih besar dari angka tersebut

tetapi cepat tertolong. Kini yang mengkhawatirkan trend bunuh diri mulai

tampak meningkat terjadi pada anak-anak dan remaja. ;i &enua Asia !epang

dan Korea termasuk Negara yang sering diberitakan bahwa warganya

melakukan bunuh diri. ;i !epang harakiri 9menikam atau merobek perut sendiri:

sering dilakukan bawahan untuk melindungi nama baik atasannya. Sebagai contoh

sekretaris pribadi mantan Perdana /enteri 4akeshita


melakukan bunuh diri ketika skandal suap perusahaan 3ecruits 8osmos terbongkar 

 pada tahun (26,.

=ockheed terbongkar. Sang sopir menusuk perutnya demi menjaga


kehormatan

 pimpinannya. ;ata dari &adan Kesehatan ;unia 90H%: pada tahun )??+

mengungkapkan bahwa satu juta orang bunuh diri dalam setiap tahunnya atau terjadi

dalam seiap ,? detiknya. &unuh diri juga termasuk satu dari tiga penyebab utama

kematian pada usia (-+, tahun selain #aktor kecelakaan. /etode bunuh diri yang

 paling disukai adalah menggunakan pistol menggantung diri dan minum racun.

).. Paterrn o# Parenting dalam Kep. !iwa

;engan banyaknya kasus bunuh diri dan depresi pada anak maka pola asuh

keluarga kembali menjadi sorotan Pola asuh yang baik adalah pola asuh dimana

orang tua menerapkan kehangatan yang tinggi disertai dengan kontrol yang tinggi.

Kehangatan adalah &agaimana orang tua menjadi teman curhat teman

bermain teman yang menyenangkan bagi anak terutama saat rekreasi

belajar dan

 berkomunikasi. &erbagai upaya agar anak dekat dan berani bicara pada orang tuanya

saat punya masalah. %rang tua menjadi teman dalam ekspresi #eeling anak sehingga

anak menjadi sehat jiwanya. &agaimana anak dilatih mandiri dan mengenal disiplin

di rumahnya. Kemandirian menjadi hal yang sangat penting dalam kesehatan jiwa

karena akan memiliki sel# con#idence yang cukup. %rang tua juga

melatih anak 

 bertanggung jawab mengerjakan tugas-tugas di rumah sepert' mencuci


menyiram

 bunga dll
).. Tre! Pe"#$## Ke%er#&#'# Me'#" P()*)#'r) !) Er# G"+,#")(#()

Sejalan dengan program deinstitusionalisasi yang didukung

ditemukannya obat psikotropika yang terbukti dapat mengontrol perilaku klien

gangguan jiwa peran

 perawat tidak terbatas di 3umah Sakit tetapi dituntut lebih sensiti#

terhadap lingkungan sosialnya serta ber#okus pada pelayanan pre<enti#

dan promoti#. Perubahan hospital based care menjadi community based care

merupakan trend yang signi#ikan dalam pengobatan gangguan jiwa. Perawat

mental psikiatri harus mengintegrasikan diri dalam community mental health

dengan tiga kunci utama '

a. Pengalaman dan pendidikan perawat peran dan #ungsi perawat


serta

hubungan perawat dengan pro#esi lain di komunitas.


 b. 3e#ormasi dalam yankes menuntut perawat merede#inisikan perannya
c. "nter<ensi keperawatan yang menekankan pada aspek pencegahan
dan

 promosi kesehatan sudah saatnya mengembangkan community based

care. Pengembangan pendidikan keperawatan sangat penting

terutama keperawatan mental psikiatri baik dalam jumlah maupun kualitas.

).. "su Seputar Bankep /ental Psikiatri

a. Pelayanan keperawatan mental psikiatri kurang dapat

dipertanggungjawabkan karena masih kurangnya hasil-hasil riset tentang

keperawatan jiwa klinik.


 b. Perawat psikiatri kurang siap menghadapi pasar bebas karena pendidikannya

yang rendah dan belum adanya licence untuk praktek yang diakui

secara internasional.
c. Pembedaan perang perawat jiwa berdasarkan pendidikan dan

pengalaman sering kali tidak jelas Cposition descriptionD job

responsibility dan system

reward dalam pelayanan.


d. /enjadi perawat psikiatri bukanlah pilihan bagi peserta didik
9mahasiswa

keperawatan.

).. 4ren dan "su Seputar ;imensi Spiritual Keperawatan !iwa

Pada prakteknya ilmu pengetahuan dan agama tidak lagi bersi#at

dikotomis melainkan antara keduanya sudah terintegrasi 9saling menunjang:.

Seperti yang dikatakan oleh Albert Einstein ilmuwan penemu atom ilmu

pengetahuan tanpa agama bagaikan orang buta. 4etapi agama tanpa ilmu

pengetahuan bagaikan orang lumpuh.

/erujuk dari pentingnya pengetahuan dan agama tersebut untuk jiwa yang sehat

 banyak penelitian dilakukan diantaranya sebuah penelitian yang mengatakan

kelompok yang tidak terganggu jiwanya adalah yang mempunyai agama yang bagus

dan sebaliknya. Karl !ung telah menyimpulkan dari analisanya bahwa mereka yang

menderita penyakit mental mengalami suatu kekosongan rohani. 4erapinya terletak 

 pada siraman keimanan yang kuat.

/enurut 3ando 9(26,: keyakinan agama dapat membantu menyokong pasien dalam

menghadapi krisi kehidupan termasu kematian. ;imensi spiritual merupakan hal yang

sangat penting diperhatikan dalam masyarakat "ndonesia. 0alaupun hal ini sering kali

terabaikan. Pengertian tentang pentingnya memahami kebutuhan spiritual pasien yang

dilandasi atas keyakinan beragama nilai dan pengalaman kehidupan pasien sering

tidak menjadi #ocus tenaga kesehatan. Hal ini mungkin disebabkan oleh sulitnya
menjelaskan secara ilmu aspek spiritual. 4iga kebutuhan spiritual menurut

3andi 9(26,: adalah mencari arti kehidupan meninggal secara wajar dan kebutuhan

untuk ditemani pada saat sakratul maut.

2.  MANFAAT PRSES KEPERAWATAN JIWA

Proses keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan

jiwa merupakan tantangan yang unik karena masalah kesehatan jiwa mungkin tidak

dapat dilihat langsung seperti pada masalah kesehatan #isik memperlihatkan gejala

yang

 berbeda dan muncul oleh berbagai penyebab. Proses keperawatan merupakan

sarana@wahana kerjasama perawat dengan klien yang umumnya pada tahap

awal

 peran perawat lebih besar dari pada peran klien namun pada proses

akhirnya diharapkan peran klien lebih besar daripada peran perawat sehingga

kemandirian klien dapat dicapai 9Keliat (226:. /an#aat dari proses

kepeawatan jiwa dapat disimpulkan sebagai berikut '

)..( /an#aat keperawatan jiwa bagi perawat '

a. Peningkatan otonomi percaya diri dalam memberikan asuhan keperawatan.


 b. 4ersedia pola pikir@ kerja yang logis ilmiah sistematis dan terorganisasi.
c. Pendokumentasian dalam proses keperawatan memperlihatkan bahwa perawat

 bertanggung jawab dan bertanggung gugat.


d. Peningkatan kepuasan kerja.
e. Sarana@wahana desimasi "P4EK keperawatan.
#. Pengembangan karier melalui pola pikir penelitian.

)..) /an#aat keperawatan jiwa bagi pasien '

a. Asuhan yang diterima bermutu dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah.


 b. 4erhindar dari malpraktik.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesehatan jiwa seseorang bisa terganggu karena masalah-masalah yang

didapat selama hidup. ;alam menjalankan kehidupan setiap orang akan

mendapatkan masalah. Sebagian besar manusia tidak mampu mengontrol

emosi dan mengelola stresnya sehingga akan melakukan yang hal-hal

yang tidak baik bagi dirinya. 0alaupun begitu ada sebagian orang yang bisa

melaluinya dengan baik. Kesehatan


 jiwa menjadi masalah besar di dunia dan dianggap sangat mengancam. Seseorag yang

mengalami gangguan jiwa akan melakukan beberapa hal seperti

menggunakan

 NAPFA melakukan bunuh diri dll. Setiap tahunnya kasus bunuh diri

selalu meningkat yang menyebabkan banyak orang yang meninggal. Pada saat

sekarang ini tren dan isu tentang keperawatan jiwa sangat berkembang.

Gangguan jiwa bukan hanya terjadi pada orang dewasa dan lansia saja tetapi

juga terjadi pada anak-anak dan remaja. ;an tidak hanya dialami oleh masyarakt

kalangan bawah saja tetapi juga kalangan menengah ke atas.

3.2 SARAN

&anyaknya persoalan yang dihadapi selama hidup ini seperti ekonomi

dan kemiskinan dapat menyebabkan terganggunya kesehatan mental. %rang

yang mengalami depresi atau stress akan berusaha menghilangkan stresnya

dengan menggunakan NAPFA dan ada yang melakukan bunuh diri. 1ntuk

itu sebagai seorang perawat kita harus bisa merawat pasien dengan gangguan jiwa

dengan baik agar tidak melakukan hal-hal yang tidak baik. Penigkatan pelayanan

terhadap pasien

 juga harus diperhatikan. 1ntuk mengurangi pasien penyakit jiwa bisa

dilakukan dengan dimensi spiritual sehingga pasien harus lebih

diperkenalkan dengan agamanya dan memperkuat imannya.


DAFTAR PUSTAKA

Kaplan A." Sadock &.!. 9(226:. "lmu Kedokteran !iwa ;arurat 9":> !akarta. 0idya

/edika.

Hamid A.B.S. 9)??2:. &unga 3ampai Asuhan Keperawatan Kesehatan !iwa


9":>

!akarta. &uku Kedokteran E8G.

Shi<es =.3. 9(226:. &asic 8onsept o# Psychiatric-/ental Health Nursing 9,:> East

0ashington Suare. =ippincott.

Prasetyo H. Nugroho P. 9)??2:. 4ingkat Pengetahuan /ahasiswa dalam /erawat

Pasien !iwa pada Praktek Klinik Keperawatan !iwa. S oedirman. , 9(: (-(2.
Prihartini B. Hotnida E. Peran Perawat dalam Program 4erapi dan Pemberdayaan

Pasien dengan ;ual ;iagnosis. &ulletin "lmiah Populer.+-,).

 No<ita /.9)?():. Peran Perawat ;alam /eningkatkan Kemampuan

&ersosialisasi Pada Penderita Ski$o#renia ;i 3umah Sakit !iwa ;aerah Pro<insi

Sumatera 1tara 4ahun )?((. ;iakses pada tanggal )

September )?() dari http'@@repository.usu.ac.id@handle@()+,62@+(,2?

Anonim. Kesehatan !iwa. ;iakses pada tanggal )6 September )?()

dari http'@@ #aperta .ugm.a c.id@a rticles @keseha tanji wa.pd# 

Anda mungkin juga menyukai