DISUSUN OLEH :
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puja dan puji Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi begitu banyak
nikmat, atas rahmat-Nya dan karunianya pula makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam kita hanturkan juga pada junjungan kita pada Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa islam dari zaman Jahiliyah ke zaman terang benderang.
Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini dapat menginspirasi juga
memotivasi para pembaca.
Saya pula ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua yang telah memberi
dukungan dan motivasi selama penulisan makalah ini. Saya juga menyadari bahwa makalah
ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat kekurangan, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gangguan kesehatan mental pun begitu banyak seperti Attention Deficit Hyperactivity
Disorder (ADHD), Obsessive-compulsive disorder (OCD), Depresi, Insomnia, post-traumatic
stress disorder (PTSD) dan begitu banyak lagi yang sangat berbahaya dan dapat mengancam
nyawa seseorang. Gangguan kesehatan mental sendiri tidak memandang umur, jenis kelamin
setiap orang beresiko mengalami hal ini, apalagi di zaman sekarang tidak hanya orang dewasa
tetapi remaja atau anak anak sekalipun banyak yang telah mengalami gangguan kesehatan
mental. Ada pula beberapa cara untuk menjaga kesehatan mental contohnya seperti
menanamkan mindset yang positif pada diri sendiri, memiliki lingkungan pertemanan yang
baik, rutin berolahraga dan banyak lagi.
Gangguan kesehatan mental sendiri sudah banyak memakan korban jiwa banyak pula yang
butuh terapi atau meditasi untuk mengobati penyakit yang diderita, oleh karena itu ada baiknya
kita mengetahui tentang kesehatan mental, dari apa itu kesehatan mental, ciri-ciri seseorang
dengan kesehatan mental yang baik, gangguan kesehatan mental pada remaja di masa ini,
gangguan kesehatan mental, bagaimana cara mengatasi atau mencegahnya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.1.11 Bab I Pendahuluan terdiri atas : Latar belakang, rumusan masalah tujuan penulisan
dan sistematika penulisan
1.1.12 Bab II Pembahasan terdiri atas : Definisi kesehatan mental, ciri-ciri kesehatan mental
yang baik, gangguan kesehatan mental yang dialami oleh remaja generasi z, berbagai
gangguan kesehatan mental, cara menjaga kesehatan mental
1.1.13 Bab III Penutup terdiri atas : Kesimpulan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kesehatan Mental
Kesehatan mental adalah kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak
dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri dan memiliki kemampuan untuk
mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan. Kesehatan mental
juga dari cara kita berpikir, merasakan dan bertindak
Menurut Federasi Kesehatan Mental Dunia (World Federation for Mental Health)
menjelaskan bahwa arti dari kesehatan mental adalah kondisi yang memungkinkan adanya
perkembangan yang baik secara fisik, intelektual dan emosional.
Gangguan kesehatan mental adalah serangkaian kondisi yang berdampak pada kesehatan
mental. Kondisi ini bisa ringan, sedang dan berat, ditentukan berdasarkan seberapa jauh
dampaknya terhadap fungsi harian seseorang. Adapun tanda-tanda dari seseorang memiliki
kesehatan mental yang baik yaitu menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain
di sekitar, namun sebaliknya ketika memiliki gangguan mental maka akan menimbulkan
dampak seperti mudah marah atau memiliki sakit yang tidak dapat dijelaskan
Seseorang dengan kesehatan mental yang baik seringkali memiliki ciri-ciri antara lain :
• Merasa lebih Bahagia dan lebih positif tentang diri mereka sendiri dan menikmati hidup
Saat sehat mental, seseorang cenderung merasa baik dan puas secara
keseluruhan, dan akan mengalami segala emosi seperti kebahagiaan, cinta,
kegembiraan, dan kasih sayang. Serta akan sadar dan menghindari pola emosi negatif.
Sehat mental bukan berarti tidak pernah sedih. Justru, saat kesehatan mental
baik, emosi negatif termasuk di antaranya kesedihan akan dianggap sebagai bagian dari
hidup. Emosi negatif juga akan dianggap sebagai gelombang yang bakal berlalu seperti
halnya perasaan senang
3
• Memiliki hubungan yang sehat, menjaga komunikasi dan relasi dengan orang lain
Memiliki relasi dengan orang lain juga sangat penting, ada momen dimana
seseorang membutuhkan sandaran atau tempat bercerita, tidak hanya dengan
memendam seluruh perasaan sendiri. Sebaliknya orang yang mengalami gangguan
kesehatan akan kerap menghindari dengan kegiatan sosial atau berkomunikasi dengan
orang lain.
Gangguan kesehatan mental Generasi Z atau Gen z meningkat hingga 200%. Seperti
dilansir dari laman Kemenkes, sebanyak 6,1 persen penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke
atas mengalami gangguan kesehatan mental. Survei dari I-NAMHS 2merupakan kerja sama
para peneliti FKKMK-UGM dengan The University of Queensland, Australia, dan Johns
Hopkins Bloomberg School of Public Health, Amerika Serikat. Para peneliti dari Indonesia,
Australia, dan Amerika Serikat (AS).
Hasil survei menemukan, gangguan cemas merupakan gangguan mental yang paling
banyak dialami oleh remaja, mencapai 26,7 persen. Berikutnya, masalah terkait pemusatan
perhatian dan/atau hiperaktivitas mencapai 10,6 persen, depresi 5,3 persen, masalah perilaku
2,4 persen, dan stres pascatrauma 1,8 persen. Beberapa remaja juga melaporkan kecenderungan
perilaku bunuh diri dalam 12 bulan terakhir. Di antara keseluruhan sampel, 1,4 persen
melaporkan bahwa mereka memiliki ide bunuh diri, 0,5 persen telah membuat rencana untuk
bunuh diri, dan 0,2 persen melaporkan bahwa mereka telah mencoba melakukan percobaan
bunuh diri dalam 12 bulan terakhir.
Menurut Spesialis kedokteran jiwa dr. Lahargo Kembaren, kurangnya kapasitas mental
membuat Gen Z rentan terhadap gangguan kesehatan jiwa. "Faktor penyebabnya kalau untuk
4
gangguan kejiwaan itu ada dua. Pertama, karena kapasitas mental yang kurang baik. Kedua,
karena tingkat stressor yang cukup besar" Ucapnya3
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan pada remaja, yaitu Genetika,
Pola asuh orang tua, Pendidikan, Regulasi emosi, Keterampilan sosial dan kemampuan hidup.
Adapun stressor dari hubungan kondisi sosial entah beratnya Pelajaran, overload kegiatan
sehari-hari, masalah pergaulan atau relationship. Akan tetapi faktor yang paling besar
menyebabkan masalah kesehatan mental pada remaja terletak pada sosial media
Berdasarkan laporan survei Gen Z Global 2022, Remaja yang menghabiskan lebih
dari 2 jam sehari untuk menggunakan media sosial cenderung memiliki kesehatan mental yang
buruk. Apabila dibandingkan dengan generasi lainnya, Gen Z adalah generasi yang paling
banyak memperoleh dampak negatif dari media sosial. Remaja yang menggunakan gawai
secara berlebihan juga biasanya kekurangan aktivitas fisik, kurangnya waktu pada alam
terbuka, gangguan tidur, memiliki hubungan sosial yang kurang baik, penggunaan gawai yang
berlebihan ini juga menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
Pada survei yang sama Perempuan Gen Z dua kali lipat lebih beresiko memiliki kesehatan
mental yang buruk dibanding laki-laki. Hal ini juga dibersamai dengan Gen Z yang sering
terpapar konten dan berpotensi berbahaya ,karena mengandung seksualitas
eksplisit,penggunaan narkoba, kekerasan, dan aksi menyakiti diri sendiri. Dalam hal ini, tren
media sosial dinilai memengaruhi diri dalam masalah kesepian, gangguan makan, sampai
cyberbullying.
Ada banyak faktor yang bisa memicu terjadinya gangguan mental, mulai dari menderita
penyakit tertentu sampai mengalami stress, akibat peristiwa traumatis seperti ditinggal mati
orang yang disayang, kehilangan pekerjaan, atau terisolasi untuk waktu yang lama. Ada pula
gangguan kesehatan mental yang umum terjadi, antara lain :
5
• Gangguan kecemasan
Orang dengan masalah kecemasan akan memberikan respons terhadap sesuatu
secara berlebihan. Berlebihan ini lebih ke arah negatif, seperti ketakutan, kekhawatiran,
hingga hal-hal lain yang mungkin berhubungan kepada kematian. Gangguan
kecemasan termasuk gangguan yang paling umum dirasakan oleh penderita penyakit
mental. Adapun beberapa jenis gangguan cemas yaitu gangguan panik, gangguan
kecemasan sosial atau fobia sosial, gangguan kecemasan umum atau Generalized
Anxiety Disorder (GAD), Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan Obsessive
Confulsive Disorder (OCD).
• Gangguan mood
Gangguan tentang suasana hati ini bisa melibatkan perasaan dalam tempo yang
sangat panjang. Perasaan yang muncul bisa terlalu sedih atau juga terlalu bahagia.
Gangguan mood yang paling umum dirasakan adalah depresi, bipolar, dan siklotimik.
• Gangguan kecanduan
Penyakit mental ini membuat orang sulit menahan dorongan untuk melakukan
sesuatu yang seringnya membahayakan diri. Gangguan yang paling sering dijumpai
adalah kecanduan rokok, alkohol, hingga obat-obatan. Ada juga kecanduan yang bisa
merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti kecanduan judi, mencuri, hingga
membakar benda yang ada di sekitarnya.
• Depresi
Depresi berbeda dengan perubahan suasana hati yang terjadi biasanya.
Gangguan depresi memiliki episode yang berlangsung lebih panjang. Mereka yang
mengalaminya selalu merasa sedih, cemas, tidak bernilai, dan cenderung mau
mengakhiri hidupnya.
• Factitious
Penderita gangguan factitious membuat penderitanya bisa bertindak seolah-olah
memiliki gangguan mental. Kondisi ini juga sering disebut sebagai gangguan mental
buatan. Seseorang yang mengidap factitious disorder sengaja menghasilkan gejala
penyakit untuk tujuan menerima perawatan dan perhatian dalam pengaturan medis.
Penderita gangguan mental ini bahkan rela menjalani tes yang menyakitkan atau
berisiko untuk mendapatkan simpati dari orang lain. Selain itu, factitious disorder
terkait dengan kesulitan emosional yang parah dan kemungkinan pasien melukai diri
mereka sendiri dengan terus menghasilkan lebih banyak gejala.
6
Terdapat beberapa gejala gangguan kesehatan mental yang biasa terjadi seperti perubahan
perilaku pada anak dan remaja yang cenderung mengarah pada hal negatif misalnya menjadi
kasar, menyakiti orang lain atau mudah marah, perubahan mood atau suasana hati yang dapat
berubah secara tiba - tiba dan dalam jangka waktu yang tidak menentu, adanya kekhawatiran
berlebih sebagai dampak dari kesehatan mental yang terganggu sehingga menimbulkan
keinginan untuk menyakiti diri sendiri.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental yaitu dengan
cara menanamkan mindset positif pada diri sendiri, rutin berolahraga, istirahat dan tidur yang
cukup, makan makanan sehat dan bergizi, membatasi waktu bermain sosial media, mengatasi
masalah saat muncul daripada dibiarkan menumpuk, meluangkan waktu bersama dengan
keluarga dan teman, meditasi, menghindari obat-obatan dan minuman keras. Upayakanlah
untuk menghindari hal hal yang bersifat negatif, hindari pula komunitas atau lingkaran
pertemanan yang hanya membawa dampak negatif pada diri kita.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan mental adalah kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak
dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri dan memiliki kemampuan untuk
mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan. Kesehatan mental
juga dari cara kita berpikir, merasakan dan bertindak. Ciri-ciri seseorang yang memiliki
kesehatan mental yang baik itu sendiri antara lain lebih positif pada diri sendiri, memiliki
hubungan sehat dengan orang lain, melakukan aktifitas yang positif dan lainnya. Pada remaja
Gen Z sendiri, terjadi peningkatan yang begitu signifikan berbagai macam faktor penyebab
seperti genetika, pola asuh orang tua, kapasitas mental, akan tetapi faktor utamanya ialah dari
media sosial dikarena kan Gen Z sering terpapar konten negatif dan berpotensi berbahaya,
karena mengandung seksualitas eksplisit, penggunaan narkoba, kekerasan, dan aksi menyakiti
diri sendiri, terlebih cyberbullying. Adapula beberapa gangguan kesehatan seperti gangguan
kecemasan, gangguan mood, depresi, factitious dan banyak lainnya. Cara dari menjaga
kesehatan mentalpun tidak bergitu susah untuk diaplikasikan pada kehidupan sehari hari seperti
menanamkan pola pokir yang positif, merawat tubuh, membatasi waktu bermain media sosia
dan lain sebagainya.
3.2 Saran
Menurut pendapat saya kesehatan mental adalah topik yang sangat penting dan seharusnya
banyak orang yang mengetahui serta memahami dasarnya, terutama pada gen z, kebanyakan
dari mereka memiliki pergaulan teman yang salah atau toxic dan itu akan mempengaruhi
kepada kesehatan mental anak itu sendiri, kehidupannya sehari hari, hingga kehidupannya di
masa depan, ada baiknya kita menjalankan pola hidup yang baik dan sehat, kita juga tidak boleh
mengikuti tren di sosial media yang buruk apalagi hingga menyakiti diri sendiri untuk konten,
kita juga tidak boleh langsung beranggapan bahwa kita memiliki gangguan kesehatan mental,
ada baiknya kita untuk memeriksa kepada ahlinya. Dengan terjaganya kesehatan mental pada
remaja tentu akan meningkatkan kualitas SDM negara kita terutama di masa Indonesia emas
yang akan mendatang.
8
Daftar Pustaka
https://psikologi.esaunggul.ac.id/pengertian-mental-health-dan-10-cara-menjaganya/
(diakses pada 7 Januari 2024, pukul 9.20)
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/362/mengenal-pentingnya-kesehatan-
mental-pada-remaja (diakses pada 7 Januari 2024, pukul 9.23)
https://www.biofarma.co.id/id/announcement/detail/pentingnya-kesehatan-mental-
pada-remaja (diakses pada 7 Januari 2024, pukul 9.11)
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20230814104458-33-462679/alasan-utama-
gen-z-rentan-kena-masalah-mental-menurut-studi (diakses pada 7 Januari 2024, pukul 9.39)
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7096836/gangguan-kesehatan-mental-gen-z-
meningkat-200-pakar-ungkap-2-
penyebabnya#:~:text=Menurutnya%2C%20kurangnya%20kapasitas%20mental%20membuat
,18%2F12%2F2023). (diakses pada 7 Januari 2024, pukul 9.41)
https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/07/09/krisis-kesehatan-mental-
menghantui-generasi-z-indonesia (diakses pada 7 Januari 2024, pukul 9.33)
https://ugm.ac.id/id/berita/23086-hasil-survei-i-namhs-satu-dari-tiga-remaja-
indonesia-memiliki-masalah-kesehatan-mental/ (diakses pada 7 Januari 2024, pukul 9.08)
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20221214151003-255-887337/8-tanda-
kamu-punya-mental-yang-sehat-tahu-kapan-harus-berkata-tidak (diakses pada 9 Januari
2024, pukul 21.18)
9
https://www.detik.com/jabar/berita/d-7081619/mengenal-gen-z-generasi-rawan-
depresi-hingga-si-paling-toleransi (diakses pada 9 Januari 2024, pukul 21.18)
https://rsud.nunukankab.go.id/detailpost/gejala-dan-penyebab-gangguan-
mental#:~:text=Ada%20banyak%20faktor%20yang%20bisa,terisolasi%20untuk%20waktu%
20yang%20lama. (diakses pada 7 Januari 2024, pukul 19.39)
https://ekahospital.com/articles/disease/macammacam-penyakit-mental-dan-gejala-
umumnya#:~:text=Gangguan%20mood%20yang%20paling%20umum,depresi%2C%20bipol
ar%2C%20dan%20siklotimik.&text=Penyakit%20mental%20ini%20melibatkan%20kesadara
n%20yang%20terganggu. (diakses pada 7 Januari 2024, pukul 8.15)
https://www.kompas.com/parapuan/read/532926021/mengenal-factitious-disorder-
gejala-pura-pura-memiliki-gangguan-mental (diakses pada 9 Januari 2024, pukul 21.18)
10