Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Senam otak atau lebih dikenal dengan Brain Gym sebenarnya adalah serangkaian
gerakan sederhana yang dilakukan untuk merangsang kerja dan fungsi otak secara
maksimal (Gunadi, 2009, hlm.24 ). Senam otak dapat dilakukan oleh lansia yang masih
bergerak atau bekerja, lansia dengan gangguan keseimbangan, dan lansia dengan
penurunan konsentrasi, konsep pikir serta penurunan kemampuan daya ingat.
Tujuan Senam Otak untuk merangsang otak kiri dan kanan (dimensi lateralis),
meringankan atau merelaksasi belakang otot dan bagian depan otak (dimensi
pemfokusan), merangsang sistem yang terkait dengan perasaan atau emosional, yakni otak
tengah (limbik) serta otak besar (Yanuarita, 2012). Senam otak disamping berdampak
positif terhadap fungsi memori atau kognitif juga mampu merangsang fungsi organ tumbuh
dalam meningkatkan imunitas setelah latihan teratur. Melalui latihan teratur mampu
mengendalikan kecepatan jantung sewaktu istirahat, sehingga lansia lebih bugar karena
penurunan denyut jantung secara cepat kedalam batas normal saat istirahat. Senam otak
efektif untuk meningkatkan kognitif pada lansia (Eko Setyawan, 2015).
Latihan senam otak (brain gym) pada gerakan mengaktifkan energi dan menguatkan
sikap yang terdiri dari 9 gerakan, didapat semua gerakan yang direkomendasikan meliputi:
gerakan Sakelar orak, Tombol bumi, Tombol imbang, Tombol angkasa, Menguap energi,
Pasang telinga, Kait relaks dan Titik positif, dengan cacatan minum air hanya 200ml saat
awal latihan dan bagi lansia yang puasa atau pembatasan cairan menyesuaikan dan bagi
lansia yang tidak dapat berdiri lama dapat dilakukan dengan duduk.
Prinsip senam otak adalah mengaktifkan 3 dimensi otak, dimensi pemusatan dapat
meningkatkan aliran darah ke otak, meningkatkan penerimaan oksigen sehingga dapat
membersihkan otak, dimensi lateralis akan menstimulasi koordinasi kedua belahan otak
yaitu otak kiri dan otak kanan (memperbaiki pernapasan, stamina, melepaskan ketegangan
dan mengurangi kelelahan) dimensi pemfokusan untuk membantu melepaskan hambatan
fokus dari otak (memperbaiki kurang perhatian kurang konsentrasi) (Dennison dalam
Anton, 2010, hlm.20).
Lansia mengalami proses penurunan kondisi biologis, kondisi psikologis serta
perubahan kondisi sosial yang dinamakan proses penuaan (Nugroho, 2008). Lanjut usia
merupakan kondisi yang secara progresif akan dialami oleh setiap manusia seiring dengan
bertambahnya usia. Penuaan ini dapat menyebabkan perubahan kognitif meliputi memori,
IQ (Inteliegent Quocient), kemampuan belajar, kemampuan pemahaman, pemecahan
masalah, pengambian keputusan, kebijaksanaan, kinerja dan motivasi (Lilik Ma’rifatul A,
2011). Perubahan kognitif pada lansia hal tersebut terkait dengan perubahan yang terjadi
pada otak dan sistem persyarafan.
Salah satunya contohnya yaitu lansia di Desa sumbersecang , Kecamatang Gading,
Kabupaten Probolinggo. merupakan daerah pinggiran kota yang ada di Kabupaten
Probolinggo dengan kondisi lingkungan yang jauh dari pusat Kota Probolinggo. Sebagian
besar penduduk daerah tersebut memiliki mata pencaharian sebagai buruh tani dan petani.
Rata-rata tingkat pendidikan di Desa Sumbersecang masih rendah sehingga masih
kurangnya kesadaran akan pentingnya pelayanan kesehatan. Kondisi kesehatan lingkungan
di daerah Sumbersecang secara umum masih belum menggembirakan, hal ini ditandai
dengan masih rendahnya masyarakat dalam menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat.
Dari hasil survey didapatkan 10 besar penyakit yang dialami oleh masyarakat di Desa
Sumbersecang adalah RA, ISPA, Diare, Hipertensi, DM dan stroke. Di Desa
Sumbersecang terdapat posyandu lansia, tetapi kegiatan tersebut tidak dipergunakan
dengan baik oleh masyarakat, dibuktikan dengan tingkat kunjungan posyandu lansia yang
rendah.Oleh karena itu, pemanfaatan kegiatan desa yaitu pelatihan Brain gym secara
optimal yang dapat dilakukan di posyandu lansia.
Masyarakat masih banyak yang belum tau dan menerapkan Pelatihan Brain Gym
untuk mengatasi 2S1P (stroke, strees, dan pikun). Dengan adanya Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM) ini dapat membantu penurunan dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat yang mengalami 2S1P ( stroke, strees, dan pikun).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka diperlukan suatu upaya untuk mengatasi
masalah stroke, stress dan pikun. Maka dari itu kami memperkenalkan usulan program tim
kami berupa “ Pengaruh Pelatihan Brain Gym Untuk Mengatasi 2S1P di Desa
Sumbersecang Probolinggo”. Melalui usulan program ini diharapkan dapat mencegah
terjadinya stroke, stress dan pikun dikalangan masayarakat, khususnya para lansia.
1.2 Luaran
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah dapat meningkatkan
pemahaman dan kemampuan masyarakat tentang senam brain gym, sehingga masyarakat
dapat mencegah terjadinya stroke, stress dan pikun. Selain itu luaran akhir dari kegiatan ini
adalah publikasi ilmiah dalam jurnal lokal yang memiliki ISSN atau jurnal internasional
terakreditasi.
1.3 Manfaat Kegiatan
1. Bagi Mahasiswa Pelaksana Program
Sebagai sarana dalam melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
Pengabdian masyarakat. Selain itu juga sebagai wadah untuk mengaplikasikan ilmu
yang telah diperoleh dari kegiatan perkuliahan.
2. Bagi Masyarakat Sasaran Program
Sebagai program kegiatan desa yang dapat dilaksanakan pada tiap minggunya dalam
program preventif yaitu pencegahan terjadinya stroke, stress dan pikun.
3. Bagi Pemerintah
Mengatasi pemerintah dalam hal pencegahan preventif melalui kegiatan senam brain
gym untuk menurunkan angka penyakit stroke, stress, dan pikun secara dini.
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

2.1 Profil dan Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sasaran


Desa sumbersecang merupakan desa yang berada di kecamatan gading kabupaten
Probolinggo. Desa ini berada di pinggiran kota yang berada di bawah dataran tinggi. Desa
sumbersecang terletak disebalah selatan kabupaten probolinggo, dengan jarak kurang lebih 5
KM dari STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan sehingga dibutuhkan waktu 15 menit
jarak tempuh perjalanannya. Berdasarkan data dari desa setempat pada tahun 2018 secara
ekonomi dalam taraf menengah kebawah dengan penghasilan tidak menentu dan rata-rata
penghasilan kurang dari Rp. 750.000. Rata-rata tingkat pendidikan masyarakat
sumbersecang masih rendah, sehingga mengakibatkan kurangnya pengetahuan masyarakat
terhadap pentingnya kesehatan. Oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan brain gym
terhadap masyarakat sebagai tindakan preventif untuk pemcegahan penyakit tidak menular
seperti stroke, stress dan pikun.
Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat yang bermukim di daerah Sumbersecang
Probolinggo yang mulai banyak mengalami 2S1P ( stroke, strees, dan pikun ) . Melalui
pengabdian masyarakat ini diharapkan masyarakat akan terbantu sehingga program ini akan
disambut baik oleh masyarakat setempat.

2.2 Kondisi dan Potensi Wilayah


Kondisi fisik desa sumbersecang sangat sejuk dan tenang, jauh dari kebisingan dan polusi
udara. Sebagian besar masyarakat Desa Sumbersecang bermata pencaharian sebagai buruh
tani atau petani, dengan mata pencaharian sampingan sebagai tukang ojek, becak, penjual
warung dan toko kecil dll. Potensi di daerah Sumbersecang Probolinggo untuk dijadikan
tempat kegiatan ini sangat baik karena program ini sangat didukung oleh berbagai lintas
sektor desa, Sehingga hanya perlu melakukan penguatan kepada masyarakat untuk
melakukan pengembangan penyuluhan dan Pelatihan Brain Gym untuk mengatasi 2S1P
( stroke, strees, dan pikun ).
BAB III
METODE PELAKSANAAN

1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dilakukan dengan pembentukan dan pembekalan TIM PKM-M yang
terdiri dari 3 orang dan selanjutnya menyusun proposal yang kemudian diajukan. Program ini
akan dilaksanakan dari bulan Desember– Maret 2019.

2. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilaksanakan salama satu minggu yaitu berupa melakukan kesepakatan
kerjasama dengan penduduk desa, penyusunan jadwal kegiatan, penentuan tempat sosialisasi
dan pembelian alat penunjang.

3. Tahap Pelaksanaan
Metode pengembangan yang akan dilaksanakan merupakan sebuah rangkaian tahapan
yang disusun secara sistematis, berikut adalah gambaran flow map yang akan berjalan :

Penerapan daerah Survey Observasi


sasaran Daerah lapangan

Penyusunan
Izin Rencana
materi dan
Pelaksanaan Pelatihan
pelatihan

Sosialisasi Pelaksanaan Laporan


Program Program Akhir

Dari flow map di atas dapat didefinisikan sebagai berikut :


1. Melakukan peninjauan lokasi untuk dilakukan pengabdian masyarakat
2. Penetapan daerah sasaran berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh tim.
3. Melakukan observasi pengamatan terhadap desa Sumbersecang Probolinggo yang telah
ditetapkan
4. Penyusunan materi untuk penyuluhan dan pelatihan Brain Gym
5. Jadwal penyuluhan dan pelatihan Brain Gym
6. Izin pelaksanaan untuk penyuluhan dan pelatihan Brain Gym
7. Sosialisasi program kepada Pelatihan Brain Gym
8. Pelaksanaan program penyuluhan dan pelatihanm Brain Gym
9. Laporan Akhir

Untuk gambaran tata pelaksana program yang akan dilaksanakan, langkah pertama yang
akan dilakukan adalah meminta izin kepada pihak yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan
di daerah sasaran. Tahap selanjutnya melakukan sosialisasi program terhadap perangkat desa,
kader dan tokoh masyarakat. Tahap ketiga melakukan persiapan penyusunan materi penyuluhan
pelatihan Brain Gym.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga bulan, meliputi penyuluhan pada bulan pertama,
pelatihan Brain Gym untuk masyarakat pada bulan kedua, pada bulan ketiga melakukan
pengontrolan atau pengamatan kembali pada daerah Sumbersecang Probolinggo. Pokok-pokok
materi penyuluhan dan pelatihan yang akan kami ajarkan meliputi :
1. Definisi Brain Gym
2. Tujuan Brain Gym
3. Manfaat Brain Gym
4. Gerakan Brain Gym
5. Demonstrasi Brain Gym
Pelatihan Brain Gym dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan perangkat desa, tokoh
masyarakat, kader dan tenaga kesehatan, yang dilaksanakan selama seminggu sekali di posyandu
lansia yang ada di Desa Sumbersecang Probolinggo.
Setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan dilakukan proses evaluasi dari hasil
pelaksanaan. Setelah itu dilakukan pengkaderan untuk rencana tindak lanjut selanjutnya.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No Uraian Biaya
1 Persiapan yang diperlukan Rp 4.190.000
2 Bahan Habis Pakai Rp 2.000.000
3 Perjalanan Rp 1.070.000
4 Lain – Lain Rp 1.174.000
Jumlah Rp 8.434.000
4.2

Anda mungkin juga menyukai