Cara Membedakan Tipe Emulsi
Cara Membedakan Tipe Emulsi
zat warna akan tersebar rata kedalam emulsi apabila zat tersebut larut kedalam fase
eksternal dari emulsi tersebut. amaranth, adalah pewarna yang larut air, maka akan terdispersi
seragam pada emulsi tipe m/a. Sudan III, adalah pewarna yang larut minyak, maka akan terdispersi
seragam pada emulsi tipe a/m.
Creaming Test
memisahkan emulsi karena fase internal dari emulsi tersebut melakukan pemisahan
sehingga tidak tersebar kedalam emulsi
Conductivity test
Fase eksternal dari emulsi dapat dilalui aliran listrik. Elektroda dicelupkan, jika lampu
indikator nyala berarti fase eksternalnya air.
2. Uji Konduktivitas
Emulsi diuji terhadap penghantaran listrik. Emulsi M/A dapat menghantarkan arus listrik,
sedangkan emulsi A/M tidak dapat menghantarkan arus listrik. Uji ini dapat memberikan hasil
palsu pada emulsi M/A non ionik
3. Uji Pengenceran
Hanya dapat digunakan untuk menguji emulsi cair saja. (Lachman dysp hal 201). Emulsi M/A
dapat diencerkan dengan pelarut aqueous (dapat terlarut dalam pelarut aqueous), sedangkan
emulsi A/M tidak dapat diencerkan dengan pelarut aqueous. Pengujian ini harus dilakukan
dengan hati-hati karena inversi fasa dapat terjadi.
5. Uji Pewarnaan
Emulsi M/A : jika dicampur dengan pewarna larut air (mis. Amaranth) lalu dilihat di bawah
mikroskop, maka akan fasa kontinunya (fasa pendispersinya) akan terlihat berwarna.
Emulsi A/M : jika dicampur dengan pewarna larut minyak (mis. Sudan III) lalu dilihat di bawah
mikroskop, maka fasa kontinu/fasa pendispersinya akan terlihat berwarna. Pengujian ini dapat
memberikan hasil palsu jika terdapat emulgator ionik. (+ Lachman dysp, hal 201)
7. Uji Fluoresensi
Setitik sample emulsi yang akan diuji dipaparkan pada sinar UV dan dilihat di bawah mikroskop.
Karena kebanyakan minyak berfluoresensi di bawah lampu UV, maka emulsi A/M menunjukkan
fluoresensi pada fase kontinunya dan emulsi M/A berfluoresensi hanya pada globulnya saja.
1) Uji pengenceran.
Metode ini tergantung pada kenyataan bahwa suatu emulsi M/A dapat diencerkan dengan air
dan emulsi A/M dengan minyak. Saat minyak ditambahkan, tidak akan bercampur ke dalam
emulsi dan dan akan nampak nyata pemisahannya. Tes ini secara benar dibuktikan bila
2) Uji Konduktivitas.
Emulsi dimana fase kontinyu adalah cair dapat dianggap memiliki konduktivitas yang tinggi
dibanding emulsi dimana fase kontinyunya adalah minyak. Berdasarkan ketika sepasang
elektrode dihubungkan dengan sebuah lampu dan sumber listrik, dimasukkan dalam emulsi
M/A, lampu akan menyala karena menghantarkan arus untuk kedua elektrode. Jika lampu
Bahwa suatu pewarna larut air akan larut dalam fase berair dari emulsi. Sementara zat warna
larut minyak akan ditarik oleh fase minyak. Jadi ketika pengujian mikroskopik menunjukkan
bahwa zat warna larut air telah ditarik untuk fase kontinyu, uji ini diulangi menggunakan
sejumlah kecil pewarna larut minyak, pewarnaan fase kontinyu menunjukkan tipe A/M.
b. DOM : 509
Beberapa metode tersedia untuk menentukan tipe emulsi. Beberapa metode paling umum
Metode ini berdasarkan prinsip bahwa emulsi bercampur dengan luar akibatnya, jika air
ditambahkan ke dalam emulsi M/A, air akan terdispersi cepat dalam emulsi. Jika minyak
ditambahkan tidak akan terdispersi tanpa pengadukan yang kuat. Begitu pula dengan emulsi
A/M.
Uji ini berdasarkan prinsip bahwa dispersi cat secara seragam melalui emulsi jika cat larut
dalam fase luar. Amaran, cat larut air secara cepat mewarnai emulsi M/A tapi tidak mewarnai
emulsi tipe A/M. Sudan III, cat larut minyak dengan cepat mewarnai emulsi A/M, tidak tipe
M/A.
3) Uji Arah Creaming
Creaming adalah fenomena antara 2 emulsi yang terpisah dari cairan aslinya dimana salah
satunya mengapung pada permukaan lainnya. Konsentrasi fase terdispersi adalah lebih tinggi
dalam emulsi yang terpisah. Jika berat jenis relatif tinggi dari kedua fase diketahui, maka arah
creaming dari fase terdispersi menunjukkan adanya tipe emulsi M/A. jika cream emulsi
menuju ke bawah berarti emulsi A/M. hal ini berdasarkan asumsi bahwa mimyak kurang
Uji hantaran listrik berdasarkan pada prinsip bahwa air menghantarkan arus listrik sedangkan
minyak tidak. Jika elektrode ditempatkan pada emulsi menghantarkan artus listrik, maka
emulsi M/A. jika sistem tidak menghantarkan arus listrik, maka emulsi adalah A/M.
5) Tes Fluoresensi
Banyak minyak jika dipaparkan pada sinar UV berfluoresensi, jika tetesan emulsi
c. Lachman : 508
luar cair
Uji warna Zat warna padat yang larut Bisa gagal jika
Pengamatan mikroskopis
Biasanya membantu
seluruhnya berfluoresens
air