Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ranggaweny Al-Ghani

Kelas : Kimia C 2019


NIM : 1900072
Deskripsi Teknik Dasar Video Refluks
Refluks adalah cara yang paling mudah dilakukan untuk melakukan reaksi pada suhu
tetap dari pelarut dalam keadaan mendidih tanpa kehilangan pelarut. Prinsip dari metode
refluks adalah pelarut volatile yang digunakan akan menguap pada suhu tinggi, selanjutnya
akan didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut dalam bentuk uap tadi akan
mengembun pada kondensor dan turun kembali ke dalam wadah reaksi sehingga pelarut akan
selalu ada selama reaksi berlangsung.
Pada video tersebut, dalam melakukan percobaan umumnya menggunakan pelarut
umum, dimana suhu reaksi biasanya mulai dari 35 hingga lebih dari 200 oC. Dalam prosedur
pelaksanaan refluks, dilakukan penambahan reagen dan pelarut ke dalam labu sebelum
dicampurkan. Urutan pencampuran diawali dengan penambahan batu didih selanjutnya
ditambahkan reagen dan pelarut cair
Beberapa metode pemanasan dapat digunakan untuk mempertahankan titik didih,
diantaranya dengan menggunakan penangas air yang cocok untuk pelarut dengan titik didih
dibawah 100oC. Adapun penangas minyak dapat digunakan untuk pelarut yang memiliki titik
didih lebih tinggi. Metode pemanasan yang paling multifungsi dan sumber panasnya dapat
diatur adalah dengan menggunakan mantel pemanas, hal ini diakibatkan karena suhu
pemanasan dapat diatur. Mantel pemanas yang digunakan harus memiliki ukuran yang tepat
sesuai dengan ukuran labu.
Sebelum dilakukan pemanasan, labu dijepit menggunakan klem pada statif agar
apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk diangkat dari mantel dalam keadaan panas.
Selanjutnya dipasangkan kondensor pada lubang mulut labu. Jika perlu, digunakan adaptor
untuk menghubungkan kondensor. Ketika menghubungkan antara kondensor dengan labu
saat menggunakan mantel pemanas, tidak perlu dilumasi. Akan tetapi apabila akan
menghubungkan antara kondensor dengan labu saat menggunakan penangas air, maka perlu
dilumasi. Kondensor tidak perlu dijepit dengan kencang, akan tetapi cukup dijepit dengan
posisi kondensor vertical agar tidak jatuh ke samping. Pastikan juga air mengalir melalui
kondensor dari bawah ke atas. Hal ini bertujuan agar air pada bagian bawah lebih dingin
sehingga uap dari pelarut yang mendidih langsung menjadi embun.
Pada saat mulai melakukan refluks, mantel pemanas diatur pada pemanasan
maksimum selanjutnya setelah pelarut mulai mendidih, turunkan suhu tingkat pemanasan.
Ketika cairan mendidih, terdapat uap embun dengan jarak beberapa sentimeter pada
kondensor dan pelarut mencair kembali jatuh ke labu. Jika uap embun terlihat lebih tinggi
pada kondensor, maka dapat dilakukan peningkatan aliran air atau jika masih kurang efektif
maka dapat digunakan kondensor dengan ukuran yang lebih panjang. Di akhir reaksi, matikan
pemanas dan lepaskan labu dari sumber panas untuk mempercepat reaksi pendinginan.

Anda mungkin juga menyukai