Anda di halaman 1dari 10

Evaluasi klinis antara zirconia crowns dan stainless steel crowns dalam gigi molar

sulung

Abstrak

Uji klinis acak ini membandingkan hasil klinis dari dua restorasi mahkota penuh
(stainless steel crowns [SSC] dan zirconia crowns Nu / ZR) pada gigi molar sulung
berkariesdengan karies. Anak-anak yang membutuhkan restorasi mendatangi
Universitas King Abdulaziz, klinik Fakultas Kedokteran Gigi yang akan dipilih
sesuai kriteria inklusi hingga 120 gigi (60 gigi untuk restorasi SSC dan 60 untuk
restorasi Nu / ZR). Teknik split mouth akan digunakan untuk memastikan
penyetaraan variabel untuk kedua kelompok. Pengacakan akan dilakukan
menggunakan perangkat lunak SPSS versi 20.0 (Armonk, NY; IBM Corp, USA).
Statistik deskriptif sederhana akan digunakan untuk analisa menggunakan uji
wilcoxon. Level significance akan ditetapkan pada (α = 0,05) dan level kepercayaan
di (95%). Kedua bahan restorasi tersebut memberikan hasil yang baik terhadap
kesehatan gingiva.Sambil melihat perbaikan pada kesehatan gingiva sehubungan
dengan tindakan yang akan diberikan, keduanya Zirkonia dan SSC memiliki
perubahan signifikan melalui semua titik waktu. Namun Zirconia bekerja
memperlihatkan peningkatan yang lebih baik peningkatannya pada bulan ke-3
dengan nilai 80% dibandingkan dengan SSC dengan nilai 13,3% dengan P <0,001
dan 0,005 pada nilai masing-masing restorasi. Pada bulan ke-6, semua sampel di
bawah kelompok zirckonia sudah membaik sedangkan kelompok SSC hanya 73,3%.
Sampel kelompok SSC yang tersisa memiliki perubahan positif pada bulan ke-12.
Mengenai Dilihat dari retensi plak, Zirconia Crowns juga menunjukkan peningkatan
hasil lebih baik daripada SSC. Sebagaimana diketahui, kedua mahkota SSC dan
Zirconia merupakan pilihan tepat untuk restorasi gigi posterior, bagaimanapun juga
kita dapat menyimpulkan bahwa Zirconia crowns menunjukkan hasil lebih baik
berkenaan dengan respon gingiva terhadap material restorasi dan retensi plak
meskipun harganya tinggilebih mahal.
Kata kunci: gigi posterior sulung, stainless steel crowns, zirconia crowns

Pengantar

Early childhood caries (ECC) adalah gangguan multifaktorial berkepanjangan yang


dominan sering terjadi pada anak-anak, terutama di keluarga dengan kelas
sosioekonomi rendah.[1-6] ECC disimpulkan sebagai “keberadaan satu atau lebih gigi
rusak (lesi non-kavitasi atau kavitas), yang dibuang dilakukan pencabutan (karena
karies), atau gigi yang telah ditambal permukaan giginya pada gigi sulung manapun
pada anak-anak di bawah usia 6 tahun. ”[7] ECC tetap menjadi masalah kesehatan
global, melibatkan terutama lesi karies pada gigi insisif maxilla sulung,kemudian gigi
mandibula, gigi molar pertama maxilla dan gigi taring mandibular. [8] Stainless Steel
crowns (SSC) telah digunakan sebagai restorasi gigi geligi sulung yang terkena
karies, dekalsifikasi pada serviks gigi, dan defek selama perkembangan gigi
(misalnya, hipoplasia, hipo kalsifikasi).[9] SSC juga menjadi pilihan ketika bahan lain
tidak bisa merestorasi gigi sulung (misalnya, karies interproksimal yang memanjang
sampai melebihi garis sudut gigi,,anak-anak dengan bruxism).[9] Selain itu di samping
untuk pasca pulpotomi atau pulpektomi, SSC digunakan dalam restorasi gigi sulung
yang akan digunakan sebagai penyangga untuk mempertahankan ruang atau menjadi
rehabilitasi lanjutan dari gigi yang parah.[9] Pada anak-anak dengan risiko karies
tinggi, penanganan utama gigi sulung dengan SSC diindikasikan seiring waktu

1
dibandingkan dengan restorasi lain, khususnya yang melibatkan banyak kerusakan
permukaan. Setelah meneliti literatur yang tersedia mengenai perbandingan SSC dan
Amalgam Kelas II kesimpulannya adalah bahwa, untuk restorasi yang meliputi
banyak permukaan di gigi sulung SSC lebih unggul dari amalgam. [10] SSC memiliki
tingkat keberhasilan yang lebih besar dari amalgam pada anak-anak di bawah umur 4
tahun. Selama bertahun-tahun, banyak studi klinis termasuk studi longitudinal oleh
Messer dan Levering, 1988[11] dan Einwag dan Dünninger 1996[12] telah menunjukkan
superioritas SSC dalam memulihkan molar sulung dengan keterlibatan yang meliputi
banyak permukaan.[10-14]
Penggunaan SSC juga harus diperhitungkan pada untuk pasien dengan risiko karies
yang tinggi yang partisipasinya dipengaruhi oleh terganggu berdasarkan usia,
perilaku, atau riwayat medis. Paling sering, pasien-pasien ini tersebut mendapatkan
perawatan di bawah sedasi inhalasi atau anestesi umum. SSC cenderung bertahan
lama pada pasien dengan kondisi perkembangan atau medis yang tidak membaik
dengan bertambahnya usia mereka sehingga mengurangi kemungkinan penggunaan
obat penenang dan anestesi umum mengingat harganya mahal dan bahaya yang
melekat padanya. Meskipun demikian kerusakan gigi yang parah pada gigi sulung
sulit diatasi dalam dari segi estetik. Selama 50 tahun terakhir, keunggulan dalam
mengurus mengatasi sebagian besar degenerasi kerusakan gigi sulung berubah dari
pencabutan ke restorasi. Pemulihan dini termasuk pekerjaan memasang mahkota
stainless steel pada bagian yang rusak parah saat secara lebih dinidini. Karena Akibat
bentuknya yang tidak estetis, SSC hanya digunakan terbatas pada gigi posterior.
Bagian mesiobukal molar sulung pertama dan maksila kedua molar sulung dapat
terlihat ketika anak tersenyum.
Selama 20 tahun terakhir, ada terdapat peningkatan permintaan oleh orang dewasa di
restorasi estetik dari gigi tiruan mereka yang terancamdari segi estetika. Seiiring
dengan itu Setara dengan itu, standarkebutuhan estetik yang lebih tinggi diharapkan
oleh orang tua untuk pemulihan gigi karies anak-anak mereka. Baru-baru iniSaat ini,
mahkota zirkonia mahkota estetik muncul di pasar. Zirkonia adalah kristal dioksida
zirkonium yang memiliki sifat mekanik yang mirip dengan logam, dan warnanya
mirip dengan gigi. Mahkota zirkonia siap pakai sekarang tersedia untuk gigi insisivus
dan molar sulung.
Tujuan dari penelitian klinis ini adalah untuk mengevaluasi dan membandingkan dua
restorasi koronal penuh pada molar posterior sulung selama 3, 6, dan 12 bulan dilihat
dari kegagalan pemulihan, integritas marjinal, kontak proksimal, karies sekunder,
oklusi, dan respons gingiva. Jenis restorasi yang termasuk adalah SSC dan Zirconia
crowns sulung siap pakai.

Material dan metode

Desain studi

Penelitian ini disahkan oleh Komite Etika Penelitian dari Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas King Abdulaziz dengan nomor referensi. 076-16 sebelum pendaftaran,
formulir persetujuan dibagikan kepada orang tua atau wali anak-anak. Studi ini juga
terdaftar di ClinicalTrials.gov di bawah nomor registrasi NCT03067337.

Ukuran sampel

Menggunakan perangkat lunak G * Power 3.1.9.2 (Franz Faul, Universität Kiel,


Jerman, 2014)[16] untuk analisis daya, hasilnya itu ditunjukkandiperoleh bahwa kita

2
kami membutuhkan total 120 gigi (dengan koresponden sekitar 60 anak-anak untuk
mencapai 80% power dengan 95% confidence) dengan asumsi ukuran efek sedang
dalam perubahan rata-rata kesehatan gingiva 6 bulan setelah aplikasi mahkota antara
Kelompok Zirkonia dan SSC dengan asumsi distribusi tidak normal. Jumlah mahkota
di masing-masing lengan kelompok adalah 60.

Pemilihan sampel

Sampel dari 120 molar sulung bersebrangan terdapat pada 26 pasien dirawat di
Pediatric Dental Clinics, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas King Abdulaziz,
Jeddah. Semua pasien yang hadir mulai 1 Agustus 2015, hingga 30 September 2015,
dan memenuhi kriteria inklusi spesifik dimasukkan dalam penelitian [Gambar 1].

Kriteria inklusi

• Pasien dalam kelompok usia empat hingga delapan tahun


• Pasien dengan setidaknya dua karies bilateral yang sama pada molar sulung
diindikasikan untuk mahkota penuh
• Anak-anak sehat yang bebas dari penyakit sistemik atau gangguan
perkembangan apapun pada gigi dan rahangnya yang akan mempengaruhi
pola diet, karies, kerentanan atau pemilihan bahan restorasi yang terbaik dari
pengetahuan saat ini
• Minimal dua permukaan karies pada gigi sasaran
• Pasien dengan ECC sebagaimana didefinisikan oleh American Academy for
Pediatric Dentistry
• Pasien kooperatif yang memiliki penilaian perilaku "Tidak ada undercut atau
ledge yang tersisa" positif atau "sangat positif "menurut klasifikasi skala
perilaku Frankl[17]
• Otorisasi Izin yang diminta diperoleh dari orang tua / wali setelah
menjelaskan rincian lengkap prosedur perawatan dan hasil yang mungkin
terjadi, ketidaknyamanan, risiko, dan manfaat
• Tidak ada pasien yang diekslusikan berdasarkan jenis kelamin, ras, sosial,
atau latar belakang ekonomi [Gambar 1].

Prosedur klinis

Satu operator menyelesaikan semua preparasi gigi dan prosedur restorasi. Anestesi
lokal didapatkan menggunakan lidocaine hydrochloride 2% dengan epinefrin 1:
100.000. Gigi diisolasi menggunakan rubber dam. Setelah karies, ekskavasi gigi
disiapkan sesuai instruksi pabrik.
Gigi yang sudah direstorasi dikirim ke kelompok tertentu untuk jenis mahkota yang
diterapkan pada setiap gigi. Enam puluh gigi dikirim ke Grup A dan direstorasi
dengan SSC, enam puluh gigi yang lain dikirim ke Grup B yang direstorasi dengan
zirconia crowns.

Grup A (mahkota stainless steel)

Pengurangan permukaan oklusal sekitar 1,5 mm menggunakan bur flame shape atau
tapered diamond untuk menghasilkan pengurangan oklusal yang seragam.

3
Menggunakan gilt-edged, Panjang, dan bur tapered diamond, dilekatakan konvergen
di marjinal pada akses jarak jauh dari gigi tiruan dan dikurangi di interproksimal di
mesial dan distal. Pengurangan tersebut harus memungkinkan probe untuk lewat
melalui area kontak.
Ukuran yang sesuai dipilih sesuai lebar mesiodistal gigi yang sudah di preparasi dan
percobaan pemasangan dilakukan sebelum sementasi. Mahkota harus berada tidak
lebih dari 1 mm di subgingiva jika terjadi penyusutan berlebihan dari jaringan
gingiva bagian dari mahkota harus dikurangi.
Margin harus dihaluskan setelah dikurangi dengan white stone.

Grup B (zirconia crowns)

Setelah pemberian anestesi dan pemasangan rubber dam berikutnya adalah pemilihan
ukuran mahkota. Ukuran mahkota yang sesuai bisa diidentifikasi menggunakan
NuSmile (Houston, TX, USA) Try-In Crowns dan harus selalu dipilih pada awal
pengurangan gigi.

Pengurangan oklusal, proksimal, dan supragingival

Kurangi permukaan oklusal di sebelah profil oklusal alami sekitar 1–1,5 mm.
Hilangkan kontak interproksimal. Pengurangan proksimal harus cukup untuk
memudahkan mahkota yang dipilih agar pas secara pasif. Gigi harus dikurangi secara
sirkumfrensial sekitar 20% -30%, atau 0,5-1,25 mm sesuai kebutuhan
Prosedur tersebut dapat diberikan dengan menggunakan, bur course, tapered
diamond atau carbide; bur coarse football diamond bisa digunakan untuk
mengurangi area oklusal dari gigi belakang.

Pengurangan subgingiva

Ujung yang diantisipasi harus diluruskan sekali dan dipoles menyerupai sebuah
feather-edge sehingga tidak terdapat undercut atau ridge subgingival berada kurang
lebih 1-2 mm di daerah subgingival pada semua area. bur berlian tipis dan sempit
harus digunakan untuk mencegah rusaknya jaringan selama pelaksanaan modifikasi
gigi di subgingival tersebut.

Penyelesaian preparasi

Hilangkan garis dan sudut tajam untuk memungkinkan semua area gigi tiruan yang
telah di preparasi membulat di marginal. Sekarang Pperiksa sekali lagi untuk
pemasangan oklusal yang adekuat dengan gigi yang divergen serta untuk memastikan
kurangnya hilangnya undercuts atau ledge di subgingiva.

Dudukan mahkotaPemasangan Mahkota(sementasi)

Gigi yang dipreparasi harus bebas dari darah atau residu apa pun, air liur, dan darah
gingiva. alat Bahan Kompresi atau hemostatik dapat digunakan saat diperlukan.
NuSmile BioCem® Universal BioActive cement, semen resin, atau ionomer kaca
yang dimodifikasi resin dapat digunakan untuk mendudukkan sementasi Mahkota
NuSmile ZR. Jika terapi pulpa dilakukan menggunakan zat berbasis eugenol dalam
ruang pulpa, tutup zat eugenol menggunakan glass ionomer sebelum penyemenan.

Kriteria evaluasi

4
Evaluasi masing-masing restorasi mahkota dinilai mulai dari hari pertama mereka
dilakukan perawatan yang dilakukan di hari yang sama dari prosedur, 3, 6, dan 12
bulan. Parameter kegagalan klinis dievaluasi dengan penilaian visual dari restorasi,
menurut United States Public Health Service (USPHS), penilaian kriteria sistem
alpha.[18] Sebagaimana harusnya mahkota tampak normal, tidak ada retakan, rempil,
atau fraktur, atau area kecil tapi terlihat kehilangan material, atau kehilangan material
mahkota yang besar dan akhirnya jika ada kehilangan mahkota sepenuhnya.
Kinerja dari dua restorasi dievaluasi menggunakan kriteria USPHS yang
dimodifikasi, dalam hal integritas marginal, kesehatan gingiva, karies sekunder,
kontak proksimal, dan oklusi.
Indeks kesehatan dan plak gingiva dinilai menggunakan probe periodontal tumpul
(Double ended probe Williams 1-2-3-5-7-8-9-10 Goldman Fox Flat) menurut Löe.[19]

Analisis statistik

Penelitian ini akan dianalisis menggunakan IBM SPSS versi 23 (Armonk, NY,
USA). Statistik deskriptif sederhana diaplikasikan untuk membedakan variabel dari
penelitian melalui perhitungan dan persentase untuk variable-variabel nominal dan
definitif, sedangkan rata-rata dan standar deviasi akan mewakili variabel konstan.
Dalam membandingkan distribusi dua variabel, two-related-sample test dengan uji
Wilcoxon akan digunakan. Tes-tes ini diasumsikan mengamati distribusi normal.
Dalam menolak hipotesis nol, standar P <0,05 akan diterapkan.

Hasil

Aplikasi restorasi mahkota penuh dilakukan pada molar pertama dan kedua rahang
bawah dan atas sejumlah 120 gigi molar (60 pria dan 60 wanita). Usia rata-rata di
baseline adalah 5,57 tanpa ada yang mengundurkan diri sampai 12 bulan tindak
lanjut [Tabel 1].
Mengenai kesehatan gingiva, semua gigi diperiksa 3, 6, dan 12 bulan dan dinilai
sesuai status kesehatan gingiva. Semua gigi molar yang termasuk dalam penelitian
menunjukkan tidak ada perdarahan gingiva saat probing pada pemeriksaan. Di sisi
lain, selama 3 bulan follow-up, 80% gigi direstorasi dengan zirkonia menunjukkan
tidak ada perdarahan gingiva dibandingkan dengan 13% tanpa perdarahan pada
kelompok gigi yang direstorasi oleh SSC. Selama 6 bulan follow-up, persentase gigi
yang tertutup oleh zirconia crowns mencapai 100% kesembuhan gingiva dengan
semua gigi tidak menunjukkan perdarahan gingiva saat probing. Namun, kelompok
SSC masih memiliki 26,7% pendarahan saat probing Follow-up 6 bulan. Akhirnya,
semua kesehatan gingiva gigi pada kedua kelompok tidak ada tanda-tanda inflamasi
gingiva ketika mencapai 12 bulan follow-up [Tabel 2].
Kedua kelompok diperiksa mengenai indeks plak dan dinilai kriteria Loe dan Sillness
semua menunjukkan 100% tidak ada plak sebagaimana perawatan dimulai setelah
profilaksis dilakukan untuk semua gigi dan juga instruksi dental health-care kepada
pasien dan orang tua mereka. Meskipun pelatihan kebersihan mulut telah dilakukan
untuk semua pasien di bawah pengawasan orang tua mereka, 73,3% gigi yang
tertutup oleh zirkonia crown menunjukkan film plak menempel pada margin free
gingiva yang hanya bisa diamati dengan penggunaan probe dalam tiga bulan follow-
up. Sebaliknya, gigi yang tertutup dengan SSC yang ada pada periode follow-up yang
sama memiliki 53% akumulasi deposit moderat di bagian gingiva, di perbatasan
gingiva dan sekitar bagian luar gigi tetangganya yang terlihat oleh mata. Setelah tiga
bulan dari 6 bulan follow-up, sebagian besar gigi yang direstorasi zirconia membaik

5
mencapai 83,3% tanpa akumulasi plak pada permukaan mahkota. Di sisi lain, 66,7%
dari gigi yang direstorasi dengan SSC masih menunjukkan adanya film plak
menempel pada margin free gingiva yang tidak bisa dilihat dengan mata pada 6 bulan
follow-up. Akhirnya, pada 12 bulan follow-up dari kelompok zirkonia semua gigi
tanpa akumulasi plak, sedangkan di grup SSC, 75% gigi tidak memiliki akumulasi
plak.
Semua gigi pada kedua kelompok yang diperiksa 12 bulan follow-up tidak ditemukan
karies dan menunjukkan oklusi normal dan dengan penampilan normal; tidak ada
retak, rempil, atau fraktur di mahkota.
Kontak proksimal semua gigi kembali seperti semula setelah restorasi crown sama
kondisinya dengan sebelum restorasi. Semua kriteria resistensi terpenuhi ketika floss
masuk kecuali dua gigi yang memang sudah memiliki ruang sebelum dilakukan
restorasi sebagaimana gigi geligi itu menunjukkan floss passage tanpa hambatan
tetapi memiliki kontak.
Selain itu, semua gigi yang termasuk dalam penelitian tidak menunjukkan karies
rekuren setelah seluruh periode follow-up 12 bulan. Ini juga dijelaskan oleh
keberhasilan semua restorasi 12 bulan diman gigi dalam resorasi mahkota penuh.

Diskusi

Setelah 12 bulan follow-up, tingkat keberhasilan kedua restorasi mahkota yang diuji
dalam penelitian ini (Zirconia dan SSC untuk gigi posterior) menunjukkan
keberhasilan 100% dengan semua mahkota tampak sehat tanpa rempil, retakan, atau
fraktur. Mengenai SSC hasil kami selaras dengan banyak penelitian yang menguji
SSC dengan dibandingkan dengan banyak bahan restorasi yang berbeda. Pada tahun
2008, Atieh[20] melakukan uji coba kontrol secara acak selama 2 tahun mengenai
restorasi gigi sulung dari prosedur pulpotomi dengan tingkat kelangsungan hidup
untuk gigi yang direstorasi setelah dilakukan restorasi mahkota logam menjadi 95%.
Di sisi lain, belum ada data yang dipublikasikan tentang kesuksesan restorasi
mahkota zirkonia untuk gigi molar sulung berikutnya kecuali untuk studi yang
dilakukan oleh perusahaan produk (Nusmile,Houston, TX, USA).

Hasil menunjukkan bahwa kesehatan gingiva lebih baik pada gigi yang direstorasi
dengan mahkota Zirkonia dibandingkan dengan yang dirawat SSC selama 3 dan 6
bulan follow-up, tetapi 12 bulan follow-up kemudian mengungkapkan kedua
kelompok menunjukkan gingiva yang sehat. Hasil ini dapat dijelaskan sebagai
Zirkonia yang digunakan untuk komponen gigi menunjukkan biokompatibilitas luar
biasa serta menampilkan eksterior yang dipoles halus dan dipoles dengan
kecenderungan plak yang lebih rendah dan dengan iritasi gingiva lebih rendah.
Publikasi sebelumnya pada gigi tiruan sebagian cekat menggunakan struktur zirkonia
pada gigi geligi setelah diamati mmiliki hasil yang serupa: penurunan pembentukan
plak.[21,22] Sementara studi lain dilakukan oleh Walia, dkk., Pada tahun 2014[23]
memeriksa gigi Zirconia pada gigi-geligi sulung anterior yang menguntungkan bagi
kesehatan gingiva terhadap mahkota tersebut.
Mengenai kondisi gusi dengan restorasi SSC yang dibentuk sebelumnya, setahun
penuh tes acak yang diregulasi mengungkapkan kurangnya disparitas dalam
inflamasi gusi dibandingkan dengan mahkota logam ditambah restorasi komposit
pada pulpotomi.[24] Sebuah penelitian klinis arbitrer dengan durasi 2 tahun
mengungkapkan bahwa perdarahan gusi yang meningkat pada mahkota logam
dibandingkan dengan penambalan ulang komposit / glass ionomer. Mahkota yang
tidak berbentuk sempurna dan juga debris semen yang menetap pada sulkus gusi

6
yang berakibat gingivitis terkait dengan restorasi mahkota logam sebelumnya,
karenanya rutinitas pencegahan yang mencakup pengajaran kebersihan mulut
disarankan untuk ditambahkan ke rencana perawatan.[10]
Hal iIni membenarkan peningkatan kesehatan gingiva sejalan dengan SSC dan waktu
sebagaimana bahan sisa bahan semen terlarut dan terdegradasi seiring waktu dan
saliva.
Bagaimanapun juga, instruksi kebersihan mulut telah diberikan kepada pasien dan
orang tua mereka. Namun, mereka tetap datang dengan akumulasi plak di setiap
tindak lanjut tetapi dengan persentase yang berbeda antara dua kelompok yang diuji.
Seperti yang disebutkan sebelumnya dalam hasil, kelompok mahkota Zirkonia
menunjukkan akumulasi plak lebih sedikit selama masa tindak lanjut dan membaik
seiring waktu. Di sisi lain, SSC menunjukkan akumulasi plak lebih banyak, dan
perbedaan yang signifikan secara statistik antara keduanya kelompok mengenai
indeks plak terhadap kelompok zirkonia (P <0,001) diamati. Beberapa penelitian
telah dilakukan berkenaan dengan kesehatan gingiva gigi sulung yang direstorasi
dengan SSC. Goto, et al., Pada tahun 1970 [25] mencatat bahwa frekuensi gingivitis
pada gigi geligi sulung diganti dengan mahkota nikel-kromium. Hal itu
mengungkapkan bahwa tingkat gingivitis yang teridentifikasi termasuk mahkota di
atas bagian posterior mulut daripada anterior sangat berkorelasi dengan pemasangan
mahkota yang tidak baik. Kejadian gingivitis pada gigi kontrol tidak diungkapkan.
Pada tahun 1973,[26] Henderson menyatakan bahwa indeks plak untuk Gigi SSC
relatif lebih rendah dibandingkan dengan keseluruhan rongga mulut. Derajat
gingivitis marginal yang bertetangga dengan mahkota diukur untuk fxture sebagai
"baik" atau "cuukp" itu ditemukan sama secara statistik, menunjukkan tingkat yang
lebih besar dari gingivitis terkait dengan mahkota tidak pas. Di sisi lain, informasi
mengenai gigi kontrol tidak disebutkan.
Selain itu, membentuk tepi logam dengan tidak sesuai sebagaimana residu adhesif
pada sulkus dalam kasus SSC menyebabkan iritasi pada gingiva juga, menghasilkan
akumulasi plak dan peradangan gingiva seperti yang dinyatakan oleh Maclean et al.,
2007.[27] Sementara Sailer, dkk., Pada 2007[21] melaporkan bahwa permukaan
mahkota zirkonia yang halus dan dipoles menyebabkan akumulasi plak lebih rendah.
Zirconia crowns merk NuSmile telah meningkatkan adaptasi marginal ke gigi dan
sedikit di celah servikal dibanding merek-merek lain. HasilKondisi ini menghasilkan
kebocoran semen yang lebih rendah, mengurangi kemungkinan gagal sementasi atau
kerusakan berikutnya.

Kesimpulan

Kedua mahkota stainless steel dan zirkonia menjadi pilihan yang sangat baik untuk
restorasi mahkota penuh gigi posterior. Namun, mahkota zirkonia berkinerja lebih
baik dalam aspek estetik, respon gingiva dan retensi plak meski biayanya tinggi.

Rekomendasi

• Menggunakan mahkota SSC dan Zirconia untuk gigi posterior untuk


menghasilkan respon gingiva yang memuaskanbaik, akumulasi plak yang
rendah, kegagalan restorasi rendah, meskipun demikian, mahkota Zirkonia
disajikan memberikan hasil estetika yang lebih baik.dengan penampilan
estetis yang sangat baik.
• Disarankan untuk melanjutkan studi untuk periode follow-up yang lebih lama.

Dukungan keuangan dan sponsor

7
Nol.Tidak ada

Konflik kepentingan

Tidak ada konflik kepentingan

8
Daftar Pustaka
1. Dye BA, Tan S, Smith V, Lewis BG, Barker LK, Thornton-Evans G, et al.
Trends in oral health status: United States, 1988-1994 and 1999-2004. Vital
Health Stat 11 2007;248:1-92.
2. Harrison RL, Davis DW. Caries experience of native childrenof British
Columbia, Canada, 1980-1988. Community Dent OralEpidemiol
1993;21:102-7.
3. Health Canada. Report of the 1996-1997 Oral Health Surveyof First Nation
and Inuit Children in Canada Aged 6 and 12.Ottawa: Saskatchewan Indian
Federated College, National School of Dental Therapy; 2000.
4. Leake JL. Report on the Oral Health Survey of Canada’s Aboriginal Children
Aged 6 and 12. Toronto: Department of Community Dentistry and National
School of Dental Therapy, Faculty of Dentistry, University of Toronto; 1992.
5. Locker D, Matear D. Oral Disorders, Systemic Health, Well–Being and the
Quality of Life: A Summary of Recent Research Evidence. Toronto:
Community Health Services Research Unit, Faculty of Dentistry, University
of Toronto; 2000.
6. Peressini S, Leake JL, Mayhall JT, Maar M, Trudeau R. Prevalence of dental
caries among 7- and 13-year-old first nations children, district of Manitoulin,
Ontario. J Can Dent Assoc 2004;70:382.
7. Policy on Early Childhood Caries (ECC): Classifications, Consequences, and
Preventive Strategies. Available from:
http://www.aapd.org/media/Policies_Guidelines/P_ECCClassifications. pdf.
[Last accessed on 2013 Nov 13].
8. Wyne A, Darwish S, Adenubi J, Battata S, Khan N. The prevalence and
pattern of nursing caries in Saudi preschool children. Int J Paediatr Dent
2001;11:361-4.
9. American Academy of Pediatric Dentistry. Guideline on pediatric restorative
dentistry. Pediatr Dent 2013;35:226-34.
10. Randall RC. Preformed metal crowns for primary and permanent molar teeth:
Review of the literature. Pediatr Dent 2002;24:489-500.
11. Messer LB, Levering NJ. The durability of primary molar restorations: II.
Observations and predictions of success of stainless steel crowns. Pediatr
Dent 1988;10:81-5.
12. Einwag J, Dünninger P. Stainless steel crown versus multisurface amalgam
restorations: An 8-year longitudinal clinical study. Quintessence Int
1996;27:321-3.
13. O’Sullivan EA, Curzon ME. The efficacy of comprehensive dental care for
children under general anesthesia. Br Dent J 1991;171:56-8.

9
14. Roberts C, Lee JY, Wright JT. Clinical evaluation of and parental satisfaction
with resin-faced stainless steel crowns. Pediatr Dent 2001;23:28-31.
15. Schulz KF, Altman DG, Moher D, CONSORT Group. CONSORT 2010
statement: Updated guidelines for reporting parallel group randomised trials.
BMC Med 2010;8:18.
16. G*Power: Statistical Power Analyses for Windows and Mac. Retrieved from
http://www.gpower.hhu.de/.
17. Frankl S, Shiere F, Fogels H. Should the parent remain with the child in the
dental operatory? J Dent Child 1962:150-63.
18. Ryge G. Clinical criteria. Int Dent J 1980;30:347-58.
19. Löe H. The gingival index, the plaque index and the retention index systems.
J Periodontol 1967;38:Suppl: 610-6.
20. Atieh M. Stainless steel crown versus modified open-sandwich restorations
for primary molars: A 2-year randomized clinical trial. Int J Paediatr Dent
2008;18:325-32.
21. Sailer I, Fehér A, Filser F, Gauckler LJ, Lüthy H, Hämmerle CH, et al.
Five-year clinical results of zirconia frameworks for posterior fixed partial
dentures. Int J Prosthodont 2007;20:383-8.
22. Schmitt J, Holst S, Wichmann M, Reich S, Gollner M, Hamel J, et al.
Zirconia posterior fixed partial dentures: A prospective clinical 3-year
follow-up. Int J Prosthodont 2009;22:597-603.
23. Walia T, Salami AA, Bashiri R, Hamoodi OM, Rashid F. A randomised
controlled trial of three aesthetic full-coronal restorations in primary
maxillary teeth. Eur J Paediatr Dent 2014;15:113-8.
24. Innes NP, Ricketts DN, Evans DJ. Preformed metal crowns for decayed
primary molar teeth. Cochrane Database Syst Rev. 2007(1):CD005512.
25. Goto G, Imanishi T, Machida Y. Clinical evaluation of preformed crown for
deciduous teeth. Bull Tokyo Dent Coll 1970;11:169-76.
26. Henderson HZ. Evaluation of the preformed stainless steel crown. ASDC J
Dent Child 1973;40:353-8.
27. MacLean JK, Champagne CE, Waggoner WF, Ditmyer MM, Casamassimo P.
Clinical outcomes for primary anterior teeth treated with preveneered
stainless steel crowns. Pediatr Dent 2007;29:377-81.

10

Anda mungkin juga menyukai