Anda di halaman 1dari 7

Modifikasi Restorasi Stainless Steel Crown

Pada Kasus Severe Early Childhood Caries

Yoana, Inne Suherna Sasmita


Departemen Ilmu Kedoteran Gigi Anak
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
Sumedang, Indonesia
p-ISSN 2302-5271
e-ISSN 2685-0214
ABSTRAK
DOI 10.32793/jmkg.v8i2.432 Early Childhood Caries (ECC) adalah bentuk karies gigi yang
terjadi secara cepat. ECC merupakan penyakit kronis umum
anak yang dapat membahayakan kepercayaan diri, asupan gizi,
perkembangan rongga mulut serta kualitas hidup, mengarah
kepada masalah maloklusi dan psikologis. Pada anak-anak
dengan severe early childhood caries (SECC), kehilangan
dimensi verrtikal oklusal (DVO) dilaporkan 2,5 kali lebih
banyak terjadi. Restorasi kerusakan gigi sulung yang parah ini
menawarkan tantangan besar untuk dokter gigi anak. Laporan
kasus ini mendokumentasikan manajemen klinis pasien yang
menderita SECC menggunakan stainless steel crown untuk
mengembalikan fungsi pengunyahan dan dimensi vertikal.
Seorang anak laki-laki 5 tahun diantar kedua orang tuanya
datang ke RS Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran Klinik
Kedokteran Gigi Anak dengan keluhan banyak giginya yang
berlubang. Pada pemeriksaan klinis, menunjukkan bahwa
seluruh gigi sulung karies, kecuali kedua gigi insisiv lateral
rahang bawah, gigi 16, 26 erupsi parsial, dan gigitan regio
anterior dalam. Maka anak tersebut di diagnosis gigitan
dalam region anterior karena SECC. Kemudian dilakukan
koreksi dengan modifikasi restorasi mahkota logam pada
gigi posterior. Modifikasi pada restorasi stainless steel crown
dapat mengkoreksi dimensi vertikal oklusal sehingga dapat
mencegah maloklusi.

Kata kunci: severe early childhood caries, dimensi oklusal


vertikal, maloklusi.

Modified Restoration Stainless Steel Crown


In Severe Early Childhood Caries Case

ABSTRACT
Early Childhood Caries (ECC) is a form of dental caries
that occur rapidly. ECC is a common chronic disease in
children that could harm self-esteem, nutrition, oral cavity
Korespondensi: development, also quality of life, then veer to malocclusions
Yoana and psychological problems. In children with severe early
Email:yoana.irma@gmail.com childhood caries (SECC), losing vertical dimension of

53
occlusion were also reported to occur 2.5 anak usia dini yang berat.1
times more. Restoration of deciduous teeth SECC dapat menyebabkan hilangnya
with severe damage offers great challenge gigi insisif anak pada usia dini. Anak akan
for pediatric dentists. This case reported mengalami kemunduran perkembangan
clinical management of patients suffering lebih lanjut yang melibatkan artikulasi
from SECC using stainless steel crown to berbicara pada tahun-tahun yang sangat
restore masticatory function and vertical penting untuk perkembangan bicara.2 SECC
dimensions. A 5-year-old boy escorted by dapat juga mengakibatkan penurunan tinggi
his parents came to pedodontic dentistry mahkota klinis, menyebabkan gambaran
Clinic at Universitas Padjadjaran Dental and klinis deepbite. Deepbite ini merupaan faktor
Oral Hospital, with complaints of many tooth yang mengindikasikan terjadinya kehilangan
were damage. On clinical examination, it was dimensi vertical oklusal (DVO) yang nantinya
shown that all primary teeth have caries, dapat menyebabkan maloklusi. Kehilangan
except for the two mandibular lateral incisor, DVO pada periode gigi sulung dilaporkan
teeth 16 and 26 were partial eruption, with terjadi 2,5 kali lebih banyak pada anak
deep bite in the anterior region. Therefore dengan SECC.3,4
the diagnosis was deep bite in the anterior Dimensi vertikal dapat didefinisikan
region because of SECC. Correction then had sebagai tinggi vertikal dari wajah. Hal ini
done by modifying metal crown restorations ditentukan berdasarkan hubungan muscular,
on posterior teeth. Modification of stainless dengan menggunakan posisi istirahat
steel crown restoration can correct vertical fisiologis mandibula sebagai faktor penentu.
dimension of occlusion so as to prevent Dimensi vertikal fisiologis (DMF) adalah jarak
malocclusion. antara 2 titik diukur ketika mandibula dalam
posisi istirahat fisiologis, sedangkan dimensi
Keywords: severe early childhood caries, vertikal oklusal (DVO) adalah jarak anatara
vertical dimension of occlusion, malocclusion. 2 titik ketika kontak oklusi.17 Pengobatan
pada hilangnya atau berkurangnya dimensi
vertikal tidak dirancang untuk meningkatkan
PENDAHULUAN dimensi vertikal di luar normal, tetapi
Karies anak usia dini/ Early Childhood dimaksudkan untuk mengembalikan jumlah
Caries (ECC) adalah bentuk virulen dari karies dimensi vertikal yang telah hilang. Dalam
gigi yang dapat merusak gigi sulung balita prosedur rehabilitatif, organ pengunyahan
dan anak-anak prasekolah, biasanya umum harus direkonstruksi dalam batas-batas
terjadi di kelompok sosial ekonomi rendah posisi istirahat fisiologis dengan penyisihan
dan pada populasi umum. Secara umum cukup untuk jarak interoklusal fungsional.5
ECC adalah suatu bentuk karies rampan Manajemen pada kasus hilangnya
yang berhubungan dengan pemberian susu dimensi vertikal oklusal pada pasien anak
melalui botol atau ibu yang tidak benar. yang disebabkan oleh hilangnya dukungan
Pada anak usia kurang dari tiga tahun, gigi posterior perlu mendapat perhatian.
munculnya permukaan gigi yang tertutupi Manajeman ini dapat dilakukan dengan
karies mengindikasikan terjadinya karies peninggian gigitan menggunakan restorasi
anak usia dini yang berat (severe early cekat ataupun lepasan.6,7 Salah satu restorasi
childhood caries (SECC)). Pada anak usia cekat pada anak yang seringkali digunakan
tiga sampai lima tahun, satu atau lebih berupa stainless steel crown (SSC).
permukaan gigi yang telah mengalami SSC dapat digunakan untuk merestorasi
karies, hilang atau diekstraksi karena karies, gigi sulung yang telah mengalami karies
maupun yang permukaannya telah ditambal, dengan daerah yang luas, karena jaringan
bila nilai dmfs ≥ 4 (usia tiga tahun), dmfs gigi yang tidak cukup untuk retensi tumpatan.
≥ 5 (usia 4 tahun), maupun dmfs ≥ 6 (usia Selain itu, dekalsifikasi yang meluas pada
5 tahun) mengindikasikan terjadinya karies satu permukaan juga merupakan indikasi

54 JMKG 2019;8 (2):53-59


pemasangan SSC. Pada anak-anak dengan inflamasi jaringan tersebut. Evaluasi SSC
karies rampan, SSC juga lebih efektif dan yang cukup sulit baik secara teknis, biologis,
cepat, serta ekonomis untuk merestorasi maupun klinis, menghasilkan informasi yang
gigi anterior dan posterior. SSC merupakan sangat terbatas untuk menilai efek biologis
restorasi mahkota penuh, menutupi gigi dan kemanjuran klinis berbagai panduan
secara keseluruhan sehingga kemungkinan tersebut.13
terjadinya karies sekunder menjadi kecil.8 Pengetahuan praktis dari SSC sangat
Komposisi SSC terdiri dari 8% Nikel penting dalam penentuan bahan restorasi
(disebut alloy 18-8) dengan kandungan pilihan yang dapat digunakan untuk
karbon sebesar 0,8 - 20%. Paduan peninggian dimensi vertikal oklusal.
logam ini memperlihatkan sifat-sifat yang SSC mempunyai bentuk yang sesuai
menguntungkan yaitu semakin besar gaya dengan gigi asli dan mudah dibentuk untuk
yang menimpa, akan semakin menambah diadaptasikan pada permukaan gigi yang
kekerasan bahan, demikian pula kandungan telah dipreparasi, sehingga lebih mudah di
chrome yang tinggi akan mengurangi modifikasi untuk peninggian gigit. Laporan
korosi.9,10 kasus ini membahas mengenai modifikasi
Sifat logam paduan pada umumnya restorasi SSC pada kasus SECC.
mengalami korosi, maka paduan logam PAPARAN KASUS
dental (alloy) tidak lepas dari terjadinya Pada tanggal 26 Oktober 2015, seorang
korosi dalam saliva yang berperan sebagai anak laki-laki berusia 5 tahun datang ke
cairan elektrolit di dalam rongga mulut. Klinik Kedokteran Gigi Anak RS Gigi dan
Keausan merupakan faktor penting yang Mulut Universitas Padjadjaran dengan
dapat mempercepat proses korosi khususnya keluhan banyak giginya yang berlubang.
karena pecahnya lapisan pelindung.11,12,13 Pada kunjungan pertama ini dilakukan
Kelarutan tujuh paduan logam berbasis anamnesa dengan pasien dan orang tua
Nikel di dalam saliva telah dipelajari pasien untuk mengetahui identitas lengkap,
pada suatu percobaan klinis. Hasilnya riwayat kesehatan umum dan kesehatan
ditemukan bahwa pelepasan Ni2+ di dalam gigi pasien. Kemudian dilihat perilaku pasien
saliva meningkat tajam 20 menit setelah terhadap pemeriksaan gigi, dilakukan
pemasangan, tetapi 3 jam berikutnya tidak pemeriksaan awal keadaan ekstra oral dan
terjadi peningkatan lebih lanjut. Kation intra oral, pemeriksaan penunjang berupa
logam yang dilepaskan karena korosi, pengambilan foto radiografik panoramik,
misalnya Ni2+ dan Co2+ dapat memasuki dan dilakukan oral hygiene instruction.
sistem peredaran darah dan didistribusikan Berdasarkan anamnesa dengan orang
sistemik oleh protein, misalnya albumin.12 tuanya, anak mulai dikenalkan dengan sikat
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gigi pada usia 2 tahun dan tidak diawasi
restorasi logam memperlihatkan adanya langsung oleh kedua orang tuanya, melainkan
reaksi lokal jaringan seperti gingivitis atau oleh nenek nya. Anak memiliki kebiasaan
periodontitis di dalam rongga mulut. Tingkat minum susu botol saat tidur malam hari dan
keparahannya tergantung jenis logam dan siang hari sampai usia 4 tahun. Kebiasaan
kandungan serta konsentrasi bahan kimia di anak sikat gigi tidak teratur. Saat ini anak
dalamnya. Dilaporkan pula bahwa pelepasan menyikat gigi sendiri dan sudah tidak
ion logam ternyata dapat menembus jaringan memiliki kebiasaan minum susu botol.
keras di dalam rongga mulut.11,12,13,14 Dilakukan pula analisis diet selama 3 hari
Paduan tersebut sudah dikenali sebagai pada pasien anak, didapatkan bahwa anak
penyebab inflamasi gusi dan jaringan sering mengkonsumsi makanan dan juga
periodontal, akan tetapi masih sedikit snack yang mengandung karbohidrat yang
informasi yang tersedia untuk menjelaskan dapat menjadi substrat dari terjadinya ECC.
peran molekul-molekul pada proses

55
Tabel 1. Analisis Diet pada Pasien
Jenis Makanan Hari 1 Hari 2 Hari 3

Pagi Makanan Utama Nasi, Telur, Nasi Surabi,


Snack/Buah Tempe Goreng, Telur
Semangka Telur Mangga,
Mangga, Pisang
Anggur

Siang Makanan Utama Nasi, Sup Nasi, Sop Nasi Ikan,


Snack/Buah Kacang Ayam Tempe
Merah Taro, Kerip- Kentang
Kripik ik Jagung Goreng
Jagung

Malam Makanan Utama Nasi Ikan Nasi, Ayam Nasi, Ayam


Snack/Buah Mie Goreng Pecel Kripik
Taro, Chi- Jagung
tato

Pada pemeriksaan intra oral didapatkan


bahwa tahapan gigi termasuk ke dalam
mixed dentition, dan kebersihan mulut yang
buruk dengan indeks plak 1,3 dan nilai dmfs
Gambar 1. 1. Deepbite pada Regio Anterior,
48. Hubungan vertikal molar permanen
2. Pemeriksaan Intraoral Rahang Atas, 3.
belum dapat ditentukan, sehingga digunakan
Pemeriksaan Intraoral Rahang Bawah
hubungan molar dua sulung yang adalah
Pemeriksaan Dental Radiografik
mesial step. Terlihat deepbite pada regio
anterior dan susunan gigi tidak berjejal.
Diagnosa dan Rencana Perawatan yang
didapatkan dari pemeriksaan intra oral.
Tabel 2. Tabel Diagnosa dan Rencana
Perawatan
No Oral Finding Diagnosa Rencana Per-
awatan
1 55/ V/O/CM Pulpitis revesibel Pro penambalan kelas I
composite

2 54/ NV/ RR Gangren radiks Pro ekstraksi

3 53/ V/LG/CM Pulpitis revesibel Pro penambalan kelas


V GI

4 52/ NV/ RR Gangren radiks Pro ekstraksi

5 51/ NV/ RR Gangren radiks Pro ekstraksi Gambar 2. Hasil Foto Radiografik Panoramik
6 61/ NV/ RR Gangren radiks Pro ekstraksi
Sebelum Perawatan
7 62/ NV/ RR Gangren radiks Pro ekstraksi
Penatalaksanaan kasus (perawatan
8 63/ NV/ MDLP/ Gangren pulpa Pro perawatan nekrosis
CP pulpa dan pro seluloid yang dilakukan):
crown
Tahap awal adalah tindakan promotif
9 64/V/OB/CM Pulpitis reversibel Pro penambalan keas
III GI dan preventif berupa pemeriksaan plaque
10 65/NV/OD/CP Nekrosis pulpa Pro perawatan nekrosis score dan oral hygiene instructions (OHI),
pulpa dan pro SSC

11 75/NV/MOD/CP Nekrosis pulpa Pro perawatan nekrosis


kemudian dilakukan perawatan kuratif yang
pulpa dan pro SSC dilakukan melalui beberapa kali kunjungan,
12 74/ V/OB/CM Pulpitis revesibel Pro penambalan kelas I
composite
berupa ekstraksi gigi 54, 52, 51, 61, 62
13 73/ V/LG/CM Pulpitis revesibel Pro penambalan kelas dengan anestesi infiltrasi, penambalan Glass
V GI
Ionomer pada gigi 53, 64, 73, 71, 81, 83,
14 71/ V/LG/CM Pulpitis revesibel Pro penambalan kelas
V GI penambalan composite pada gigi 55, 74,
15 81/ V/LG/CM Pulpitis revesibel Pro penambalan kelas 84, perawatan endodontik dengan follow
V GI
up seluloid crown pada gigi 63, perawatan
16 83/ V/LG/CM Pulpitis revesibel Pro penambalan kelas
V GI endodontik dengan follow up SSC 65, 75,
17 84/ V/O/CM Pulpitis revesibel Pro penambalan kelas
V GI
dan 85.
18 85/ NV/ MOD/ Nekrosis pulpa Pro perawatan nekrosis Setelah perawatan endodontik pada gigi
CP pulpa dan pro SSC
65, 75, dan 85 selesai dilakukan, maka
dilakukan koreksi dimensi vertikal melalui

56 JMKG 2019;8(2):53-59
modifikasi dari SSC dengan pengukuran
menggunakan proporsi keseimbangan
1/3 wajah dan metode pengucapan huruf
“M”, dengan tahapan sebagai berikut :
keseimbangan 1/3 wajah atas (tricion ke
glabella) didapatkan: 50 mm, keseimbangan
1/3 wajah tengah (glabella ke subnasal)
: 50 mm, keseimbangan 1/3 wajah bawah
(subnasal ke menton) : 48 mm, pengukuran
dimensi vertikal pada saat posisi istirahat
dengan metode pengucapan huruf “M” dari
titik di bawah hidung ke dagu: 52 mm,
pengukuran tinggi dimensi vertikal pada
saat posisi oklusi sentrik: 48 mm, ditetapkan Gambar 4. A. Pemeriksaan Intra Oral
tejadinya kelebihan selisih tinggi dimensi Rahang Bawah Setelah Kontrol 3 Bulan, B.
vertikal saat posisi istirahat dengan saat Pemeriksaan Intra Oral Rahang Atas Setelah
posisi oklusi sentrik sebesar: 2 mm, maka Kontrol 3 Bulan, C. Hasil Peninggian Gigitan
direncanakan untuk dilakukan peninggian Dengan Modifikasi SSC.
dimensi vertikal oklusal. Kemudian dilakukan DISKUSI
peninggian gigitan posterior dengan restorasi Pasien di diagnosa severe early chidhood
glass ionomer cement (GIC) pada permukaan caries (SECC) karena pasien anak berusia
oklusal gigi 65, 75, 85. Dan dilakukan 5 tahun dengan kondisi kebersihan mulut
pengukuran tinggi dimensi vertikal kembali. yang buruk, nilai dmfs yang besar, dan
Kemudian dilakukan evaluasi 1 mingu untuk gambaran karies yang terjadi hampir pada
mengetahui terdapatnya keluhan terutama semua gigi sulung dengan pola lesi yang
pada sendi rahang pasien anak ini, dilakukan meluas dengan cepat, gigi insisif sulung
restorasi stainless steel crown pada gigi 65, rahang atas telah mengalami nekrosis, gigi
75, 85 sesuai dengan tinggi mahkota setelah molar sulung rahang atas dan bawah serta
peniggian gigitan. Setelah itu dilakukan kaninus sulung rahang atas juga terlibat.18
restorasi space maintainer tipe band and Tindakan pencegahan dan perawatan
loop pada regio gigi 54, lalu melakukan SECC harus dilakukan sesegera mungkin
kontrol 3 bulan setelah koreksi DVO, yang karena semakin parah karies akan semakin
menunjukkan tidak ada keluhan subjektif, kompleks perawatan yang harus dilakukan
pasien dapat mengunyah pada kedua sisi, sehingga memerlukan biaya yang lebih
pemeriksaan TMJ tidak ada kelainan, pasien besar untuk dikeluarkan.19 Pencegahan
dapat membuka mulut dengan normal, dan perawatan karies gigi memiliki tujuan
jaringan sekitar baik, tes perkusi tekan (-). utama yang sama yaitu untuk mencegah
penyakit berkembang lebih lanjut, sehingga
tidak terjadi infeksi pada gigi dan jaringan
lain yang akan menimbulkan sakit, rasa
tidak nyaman dan berkurangnya fungsi
gigi, serta mencegah maloklusi.20
Pada pemeriksaan intraoral di awal
kunjungan memperlihatkan adanya
deepbite pada regio anterior dan susunan
gigi tidak berjejal. Gambaran deepbite
Gambar 3. 1. Perhitungan Keseimbangan 1/3 ini disebabkan oleh nekorosis pulpa
Wajah Atas, 2. Perhitungan Keseimbangan pada gigi insisif sulung rahang atas yang
1/3 Wajah Tengah, 3. Perhitungan mengakibatkan hilangnya mahkota gigi
Keseimbangan 1/3 Wajah Bawah.

57
dan hilangnya tonjol gigi molar sulung SSC berbeda dari emas cor dan mahkota
bawah. Hal ini terjadi pada sebagian besar bentukan dalam hal bahwa SSC tidak
anak dengan SECC, sehingga menunjukkan menggunakan kesesuain presisi (presition
penurunan dimensi vertikal.4 fit), dengan bantuan tang dan penyesuaian
Koreksi peninggian dimensi vertikal klinis yang baik, SSC diadaptasikan pada
pada kasus ini ditetapkan 2 mm. Hal ini di undercut alami. SSC mempunyai efek pegas,
sesuaikan dengan ukuran freeway space. maka SSC akan mengunci pada undecut
Peninggian dimensi vertikal oklusal dalat setelah melewati kontur terbesar gigi.
dilakukan dalam ukuran freeway space Kekuatan tahanan SSC tidak tergantung
sehingga dimensi vertikal oklusal baru terutama pada tahanan karena benturan dan
tidak melebihi ukuran dimensi vertikal pada konturing. Penelitian menunjukkan bahwa
saat posisi istirahat dan dimensi vertikal media sementing merupakan pengaruh
baru tetap memberikan kenyamanan bagi terbesar terhadap hubungan yang erat antara
pasien anak tersebut.21 Perawatan koreksi kesalahan adaptasi mahkota dan gingivitis
peninggian dimensi verikal ini dapat di sekitar mahkota yang kurang baik. Oleh
dilakukan melalui modifikasi restorasi karena itu, SSC harus diadaptasikan dengan
stailess steel crown pada gigi molar sulung. cermat.16
Peninggian tinggi molar dengan restorasi Pada kontrol 3 bulan, setelah dilakukan
memiliki efek seperti peninggian gigit pada koreksi DVO, pasien tidak megalami
alat ortodonti Alat peninggi gigit merubah kesulitan mengunyah dengan kedua sisi,
sementara perkembangan dentoalveoalar tidak ada keluhan subjektif dan tidak ada
dengan didukung peningkatan sementara di kelainan pada gigi dan jaringan sekitar gigi.
wajah bagian bawah dan diikuti erupsi cepat Kontrol pasca peninggian dimensi vertikal
gigi lain urnuk membangun kontak oklusal.22 menunjukkan hasil yang baik, namun
Stainless Steel Crown (SSC) adalah suatu tetap diperlukan kontrol lebih lanjut untuk
mahkota baja nirkarat yang digunakan untuk megevaluasi pertumbuhan gigi permanen
restorasi atau tambalan sementara gigi saat mencapai oklusi sempurna.
posterior sulung, mempunyai bentuk yang SIMPULAN
sesuai dengan gigi asli dan mudah dibentuk Restorasi Stainless Steel Crown melalui
untuk diadaptasikan pada permukaan gigi sifat-sifatnya yang menguntungkan,
yang telah dipreparasi. mempunyai bentuk yang sesuai dengan gigi
Indikasi penggunaan SSC adalah gigi asli dan mudah dibentuk dapat memudahkan
dengan karies yang luas, gigi yang mempunyai kerja operator dalam me modifikasi tinggi
defek pada email seperti hipoplasia email restorasi SSC pada kasus SECC dengan
dan amelogenesis imperfekta. SSC juga tujuan mengkoreksi dimensi vertikal oklusal,
dapat digunakan pada gigi yang mengalami sehingga dapat mencgah maloklusi dini.
fraktur serta untuk gigi penyangga pada
pembuatan space maintainer. DAFTAR PUSTAKA
Bahan yang digunakan terdiri dari paduan 1. American Academy of Pediatric
logam yang mengandung 18% Chromium, Dentistry (AAPD). 2014. Policy on Early
8%Nikel (disebut alloy 18-8), dengan Childhood Caries (ECC): Classifications,
kandungan karbon sebesar 0,8-20%. SSC Consequences, and Preventive
memperlihatkan sifat-sifat sebagai berikut Strategies: Reference Manual Oral Health
: pemanasan tidak akan meningkatkan Policies 37 (6): p50-52. Available online
kekuatan, semakin besar gaya yang menipa, at http://www.aapd.org/media/policies_
semakin menambah kekerasan, kandungan guidelines/p_eccclassifications.pdf
Chrome yang tinggi akan mengurangi korosi, (12 September 2016)
penyolderan akan mengurangi ketahanan 2. Zafar, S; Harnekar SY; Siddiqi, A. Early
terhadap korosi. Childhood Caries: Etiology,

58 JMKG 2019;8(2):53-59
Clinical Considerations, Censequences. pada Gigi Sulung; Peninjauan secara
International Dentistry SA Vol. 11, No.4. Klinis dan Laboratoris. Tesis. Bandung
2015 2006.
3. Losso EM, Tavares MC, da Silva JY UCA. 16. Indriyanti, Ratna. Mahkota Baja Nirkarat
Severe early childhood caries: an integral (Stainless Steel Crown) Pada gigi Sulung.
approach. J Pediatr (Rio J) 2009; 85(4): 2006. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
295- 300. content/uploads/2009/08/mahkota_
4. Robke FJ. Effects of nursing bottle misuse baja_nirkarat_pada_gigi_sulung.pdf (24
on oral health. Prevalence of caries, November 2016
tooth malalignments and malocclusions 17. The Academy of Prosthodontics. The
in north-german preschool children. J Glossary of Prosthodontics Terms. Journal
Orofac Orthop 2008; 69(1): 5-19. of Prosthetic Dentistry. 2005; 94: 57 –
5. Gupta Abhishek; Perneet, Prosthodontic 80.
Restoration of Vertical Dimension of 18. Losso EM; Tavares MC; da Silva JY; Urban
Occlusion in Severly Worn Dentitions. CA. 2009. Severe Early Childhood Caries:
IOSR Journal of Dental and Medical An Integral Approach. J Pediatr 85(4):
Science (JDMS) Vol. 3. 2013: 38-40 p295-298
6. Abduo J, Lyons K. Clinical considerations 19. Raadal M; Espelid I; Mejare I. 2001.
for increasing occlusal vertical dimension: The Caries Lesion and Its Management
a review. Aust Den J 2012; 57(1): 2-10.
 in Children and Adolescent. In: Koch G;
7. Abduo J. Safety of increasing vertical Poulsen S. Pediatric Dentistry A Clinical
dimension of occlusion: a systematic Approach. 1st Ed. Copenhagen: Blackwell
review. Quintessence Int 2012; 43(5): Munksgaard. p177, p189-190, p193-195.
369-80.
 20. Fayle SA. 2001. Treatment of Dental
8. Margaret Romauli. Perawatan Stainless Caries in The Preschool Child. In: Welbury
Steel Crwon Berjendela Pada Gigi Depan RR. Pediatric Dentistry. 2nd Ed. New York:
Sulung. http://kapanjadidrg.blogspot. Oxford University Press. p120, 123, 129-
co.id/2011/11/tugas-jurnal-pedo-i.html. 130
2011 (24 November 2016) 21. Chander NG, Venkat R. An appraisal on
9. Jones Denny A. Principles and Prevention increasing the occlusal vertical dimension
of Corosion. MacMillan Publishing in full occlusal rehabilitation and its
Company. 2001. p 4-21 outcome. J Indian Prosthodont Soc 2011;
10. Smith William F. Structure and Properties 11(2): 77–81.

of Engineering Alloys. 2nd ed. McGraw- 22. Innes NP. The hall technique; a randomized
Hill Inc. New York 1993. P 312-322. controlled clincal trial of a novel method
11. Őzen, Jüllide. The Effect of Fixed of managing carious primary molars
Restoration Materials on The IL-1 β in general dental practice acceptability
Content of Gingival Crevicular Fluid. Turk of the technique and outcomes at 23
.J. Med. Sci. 2001. 31. 365-369. months. BMC Oral Health 2007; 7-18.
12. Traisnel. Et al. Corosion of Surgical
Implant. Clin Mater. 1990.5: 309-308
13. Geurtsen, Werner. Biocompatibility of
Dental Casting Alloys. Critical Review of
Oral Biology Med. Vol. 13, No. 1, 2002,
Page 71 – 74.
14. Schmalz G . Biological interactions of
dental cast alloys with oral tissue. Trans
Acad.Dent. Mater. 1999. 13:97-114.
15. Indriyanti, Ratna. Kadar Interleukin1-
Beta pada GCF setelah pemasangan SSC

59

Anda mungkin juga menyukai