Belinda Akuntansi Zakat
Belinda Akuntansi Zakat
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Belinda Syawaliyyah
NIM: 18.12.001
MOTTO
(Belinda Syawaliyyah)
kepada :
1. Diriku sendiri
3. Keluarga Besar
4. Dosen Pembimbing
5. Almamater
2
KATA PENGANTAR
kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya,
hambatan, akan tetapi berkat bantuan, bimbingan dan nasehat dari berbagai pihak
saya dapat menyelesaikan proposal ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
1. Bapak Ir. H. Nasrul Rifai, M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
2. Bapak Alwi, SE, M.Si selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Seminar
Akuntansi.
3. Ucapan terimakasih kepada yang kedua orang tua ku yang mendidik dan
menghadapi masalah
3
4. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
telah membantu terselesaikannya proposal ini.
Semoga Allah membalas budi baik atas seluruh bantuan yang diberikan guna
menyelesaikan tulisan ini. Penulis menyadari bahwa proposal ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
dari pembaca dan berbagai pihak demi kesempurnaan proposal ini, atas perhatian
Belinda Syawaliyyah
4
DAFTAR ISI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ 2
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 6
PENDAHULUAN .................................................................................................. 6
1. Latar Belakang ........................................................................................... 6
2. Rumusan Masalah...................................................................................... 8
3. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8
4. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9
4.1 Bagi Penulis ......................................................................................... 9
4.2 Bagi Masjid............................................................................................... 9
4.3 Bagi Almamater ....................................................................................... 9
BAB II .................................................................................................................. 10
LANDASAN TEORI ........................................................................................... 10
A. Zakat.......................................................................................................... 10
1. Pengertian Zakat .................................................................................. 10
2. Dasar Hukum Zakat............................................................................. 11
3. Tujuan Zakat ........................................................................................ 13
4. Pengelolaan Zakat ................................................................................ 13
5. Macam-Macam Wakaf Di Indonesia .................................................. 16
B. AKUNTANSI ............................................................................................ 18
Tabel Bagan 2.1 ............................................................................................ 22
Penelitian Terdahulu ................................................................................... 22
Gambar 1.1 ................................................................................................... 23
Kerangka Pikir............................................................................................. 23
BAB III ................................................................................................................. 24
METODE PENELITIAN ................................................................................... 24
3.1 Objek Penelitian ........................................................................................ 24
3.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 27
5
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Allah SWT kepada setiap kaum Muslimin. Perintah zakat didalam Al-Quran
karena perintah ini mengandung misi sosial yang memiliki tujuan jelas bagi
kemaslahatan umat.
sebagai salah satu rukun Islam yang ke-4 Zakat menurut syaraʽ adalah
diwajibkan oleh Allah SWT kepada setiap orang muslim untuk dikeluarkan
pula.
dikeluarkan zakatnya yang telah ditetapkan oleh Al-Quran dan Hadis yakni
harta hasil pertanian, perdagangan, peternakan, emas, perak dan rikāz. Serta
hanya jenis harta tersebutlah yang sudah ada dan menjadi sumber zakat sejak
6
Namun seiring berkembangnya perekonomian, sumber zakat pun
upah/ gaji, pendapatan, honorium, atau penghasilan yang dihasilkan dari kerja
tertentu yang telah mencapai niṣāb atau disebut dengan zakat profesi.
dikenakan pada tiap pekerjaan atau keahlian profesional tertentu, baik yang
atau gaji besar pada zaman sekarang yaitu yang diperoleh dari profesi seperti
(lawyer), designer dan sebagainya. Adanya perintah wajib zakat bukan hanya
pengelolaan yang baik dan didistribusikan secara merata kepada pihak yang
beragama Islam, dan secara kultural kewajiban zakat berinfaq, dan shadaqah
dan transparansi. Oleh karenanya penting bagi lembaga pengelola zakat untuk
7
Adapun penelitian sebelumnya terkait akuntabilitas pengelolaan dana
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
Pelaporan Keuangan.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Zakat
1. Pengertian Zakat
membersihkannya dari dosa. Menurut syari’at, zakat ialah hak wajib dari harta
tertentu pada waktu tertentu. Sedangkan zakat menurut istilah, definisi zakat
tercatat beberapa redaksi yang memiliki maksud yang relatif sama. Diantara
zakat adalah pemberian sebgian harta yang telah mencapai nishab kepada
orang fakir dan sebagianya dan tidak mempunyai sifat yang dapat dicegah
Menurut Sayyid Sabiq, zakat adalah suatu sebutan dari sutu hak Allah
memperoleh berkah, pembersihan jiwa dari sifat kikir bagi orang ksya atau
berbagai kebajikan.
Menurut Els Kartika Sari, Zakat adalah nama suatu ibadah wajib yang
10
syariah Islam.
Menurut Ahmad Rofiw, zakat adalah ibadah dan kewajiban sosial bagi
pembayar zakat).
bahwa zakat merupakan harta umat untuk umat, dari orang yang wajib
membersihkan jiwa para muzakki dari sifat-sifat kikir, tamak serta membersihkan
jiwa para muzakki dari sifat-sifat kikir, tamak serta membersihkan diri dari dosa
dan sekalius menghilangkan rasa iri dan dengki si miskin kepada si kaya. Dengan
11
Zakat merupakan ibadah yang diwajibkan kepada setiap muslim yang
a. Al- Baqarah: 43 :
c. Ar Ruum: 39 :
َاس فَ ََل يَ ْربُ ْوا ِع ْند ِ ََّو َما ْٓ ٰاتَ ْيت ُ ْم ِم ْن ِربًا ِليَ ْربُ َو ۠ا فِ ْْٓي ا َ ْم َوا ِل الن
ٰٰۤ ُ
ول ِٕى َك هُ ُم ِ ّٰللا َۚو َما ْٓ ٰاتَ ْيت ُ ْم ِم ْن زَ ٰكو ٍة ت ُ ِر ْيد ُْونَ َو ْج َه ه
ّٰللا فَا ِه
ْ ْال ُم
َض ِعفُ ْون
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia
bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang
kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh
keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya).”
d. QS. Al Bayyinah: 5
3. Tujuan Zakat
4. Pengelolaan Zakat
13
Pengelolaan zakat secara efektif dan efisien , perlu di-manage dengan
1) Perencanaan (planning)
oleh situasi dan kondisi pada badan usaha atau unit organisasi. Perencanaan
kecenderungan dimasa yang akan datang dan penentuan strategi yang tepat
persoalan tentang apa saja yang akan dikerjakan amil zakat. Dalam Badan
tindakan ini diperlukan dalam pengelolaan zakat guna mencapai tujuan dari
pengelolaan zakat.
2) Pengorganisasian (organizing)
manusia untuk dapat digerakkan sebagai satu kesatuan sesuai dengan rencana
yang telah dirumuskan untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
manusia dan sumber daya materi yang dimiliki oleh Badan Amil Zakat yang
14
bersangkutan. Efektifitas pengelolaan zakat sangat ditentukan oleh
daya manusia dan sumber daya materi secara efektif dan efisien. Sehingga
dalam pengorganisasian ini yang harus diketahui adalah tugas-tugas apa saja
yang akan dilaksanakan oleh masing-masing divisi yang telah dibentuk oleh
3) Pengarahan (actuating)
terhadap rekan agar suka dan mau bekerja. Penekanan yang terpenting dalam
bekerja dengan baik, tenang dan tekun sehingga dipahami fungsi dan
suatu kondisi yang normal, baik dan kekeluargaan. Maka dari itu seorang
15
daya amil zakat memliki disiplin kerja yang tinggi.
4) Pengawasan (controlling)
dalam pencapaian tujuan dan target kegiatan sesuai dengan ketetapan yang
solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan
target kegiatan.
16
tanpa melihat apakah kaya atau miskin, sakit atau sehat, tua atau muda.
macam:
yang ditentukan oleh wakif sebagai wakaf abadi dan produktif, dimana
mewakafkan barangnya.
belajar mengajar, rumah sakit untuk mengobati orang sakit dan lain
sebagainya.
17
B. AKUNTANSI
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi (accountancy) berasal dari kata to account, yang salah satu artinya
dengan keuangan yang di ukur dalam satuan uang, serta pelaporan hasil-haislnya.
2. Tujuan Akuntansi
jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakna informasi keuangan tersebut.
18
a. Pengertian Akuntansi Zakat
Pengertian Akuntansi Zakat adalah salah satu rukun islam yang menjadi
wilayah dari hukum Islam yang aturan-aturannya bersumber langsung dari Allah
dijelaskan melalui akar kata yang dimilikinya yakni akuntansi dan syariah.
yang berarti dan dalam unit uang tentang transaksi-trsansaksi dan kejadian-
hasil-hasilnya.
(Setiariware, 2013).
b. Laporan Keuangan
Untuk penyajian aset dan kewajiban tidak berbeda dengan laporan posisi
keuangan institusi lainnya, namun istilah modal diganti dengan “dana” .Ada 4
infak/sedekah. 34
3. Dana amil adalah bagian amil atas dana zakat dan infak/ sedekah serta
dana lain yang oleh pemberi diperuntukkan bagi amil. Dana amil
sesuai dengan prinsip syariah, antara lain penerimaan jasa giro atau
ketentuan dalam SAK yang relevan mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos
berikut:
20
a. Kas dan setara kas
b. Piutang
c. Surat berharga
i. Dana amil
berbagai penerimaan dan penyaluran untuk dana zakat, dana infak/sedekah, dan
entitas yang berhak menerima zakat, yaitu : fakir, miskin, riqab, ghorim, muallaf,
fisabililah, ibnu sabil, dan amil. Amil menyajikan laporan peerubahan dana zakat,
c. Penelitian Terdahulu
Judul,
Variable Metode
No. Peneliti, Hasil
Penelitian Penelitian
Tahun
1 Analisis Zakat, Deskriptif Sesuai dengan data
Penerapan Infaq/sede Kualitstif yang diperoleh,
Akuntansi kah elZawa tidak
Zajat, Infaq membeuat neraca,
Dan laporan perubahan aset
Shodaqoh serta catatan atas
Berdasarkan laporan keuangan. Oleh
Psak 109 karena itu saran yang
(Studi Kasus kami berikan untuk
pada pusat memperbaiki laporan
kajian zakat keuangan el-Zawa
dan wakaf El- adalah melengkapi
Zawa). Ifa setiap komponen
Ariatus laporan keuangan agar
Sholihah, sesuai dengan PSAK
22
d. Kerangka Pikir
Gambar 1.1
Kerangka Pikir
Masjid Nurul
Fitiyyan
Palembang
(X)
23
BAB III
METODE PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah Dana Zakat Masuk dan Dana Zakat Keluar
Jenis data yang digunakan adalah data deskriptif, yaitu berupa Dana Zakat
Sumber data akan diperoleh dari Masjid Nurul Fittiyyan Palembang yang akan
Data primer adalah data yang dihimpun langsung oleh peneliti data
primer disebut juga asli atau data baru. Hal ini dilakukan dengan
24
Data sekunder merupakan data pendukung data primer yang
harus data yang benar-benar baik. Data yang baik akan didapatkan jika
data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data yang
telah dikumpulkan pada awalnya belum berarti apa-apa oleh karena itu perlu
Data tidak hanya berupa angka, akan tetapi dapat berupa gambar, suara,
video, teks dan bahkan keadaan. Semua itu dapat disebut sebagai data selama
3.3 Wawancara
25
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan narasumber.
telepon, email atau video. Wawancara sendiri terbagi menjadi dua yaitu
3.4 Observasi
fenomena yang terjadi. Teknik ini cocok dilakukan untuk penelitian yang
Metode pengumpulan data observasi ini terbagi menjadi dua, yaitu participant
26
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Aly,
Hafhiduddin,
Yogyakarta, 1997.
Jakarta, 2002.
Hadari Nawawi,
Yogyakarta, 1991.
27
Nomor 5 Tahun 1991 TentangPedoman Pembinaan Teknis Badan
Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah. LAZIS Muhammadiyah, Pelatihan Fikih Dan
Jakarta, 2002. Penjelasan atas Undang -Undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang
Pengelolaan Zakat.
Keputusan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Dan Haji Nomor D/291 Tahun
28