Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan


menggnakan metode analisis isi sebagai alat penelitian. Analisis isi merupakan
sebuah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru
replicable, dan sahih data deangan memperhatikan konteksnya (Yuliana
Rakhmawati, 2016:46). Analisis isi dalam peneilitian kualitatif menekankan pada
bagaimana peniliti memaknakan isi komunikasi, membaca simbol-simbol,
memaknakan isi interaksi simbolis yang terjadi dalam komunikasi.

Penelitian ini menggunakan Analisis Wacana Kritis sebagai perangkat


analisisnya. Metode Analisis wacana yang digunakan penulis dalam peneilitian ini
adalah Analisis Wacana Kritis milik Norman Fairclough, dengan membagi ke-tiga
dimensi analisisnya yaitu teks, discourse analysis, dan sociocultural analysis.
Metode Fairclough dipilih untuk memusatkan perhatian pada aspek yang
tersembunyi dibalik sebuah kenyataan guna mengungakapkan realitas sosial yang
mampu memberi sebuah perspektif alternatif bagi masyarakat.

Titik perhatian besar dari Fairclough adalah melihat bahasa sebagai sebuah
praktik sosiokultural. Untuk melihat bagaiamana pemakai bahasa membawa nilai
ideologis tertentu dibutuhkan analisis yang menyeluruh. Dalam model Fairclough
teks dianalisis secara linguistik, dengan melihat kosakata, semantik dan tata kalimat
yang terdapat dalam sebuah teks.

3.2 Objek Penilitian

Dalam penelitian ini, objek penelitian berupa karya teks lirik lagu
Konservasi Konflik dan Peniliti memilih lagu tersebut karena sifat dan karakteristik
lagu tersebut lebih umum dan tidak bersifat personal, lagu yang akan diteliti
disesuaikan diskursif penelitian,

20
3.2.1 Sisir Tanah dan Album “WOH”

Sebelumnya Sisir Tanah tidak memiliki tujuan untuk membuat


album, pola distribusi music mereka satu-satunya sebelum album WOH
terbit adalah memperdengarkanya dari panggung-panggung. Album WOH
merupakan buah tangan dari Sisir Tanah yang diperoleh setelah bergelut
dari panggung ke panggung selama 7 tahun.

“Diproduseri oleh Yayasan Kajian Musik Laras, album perdana


Sisir Tanah dirilis pada awal 2017. Album tersebut diberi judul “WOH”.
Dalam Bahasa Jawa, woh berarti buah. Judul ini dipilih sebagai simbol
bagi buah karya Sisir Tanah yang telah berproses selama tujuh tahun di
ladang musik” (www.sisirtanah.com)

Gambar 1.1 Cover album WOH karya Sisir Tanah (sisirtanah.com)

Album WOH berisi 10 lagu yang semuanya ditulis oleh Bagus Dwi
Danto. Lagu lagu Sisir Tanah tersebut berisi: Lagu Bahagia, Obituari Air
Mata, Lagu Wajib, Kita Mungkin, Lagu Bahagia, Lagu Pejalan, Lagu
Romantis, Konservasi Konflik, Lagu Lelah, Lagu Baik. Semua lagu tersebut

21
dirangkum dalam album Woh uang mengambil tema cukup luas. Sementara
lagu lain milik Sisir Tanah yang tidak terangkum dalam album terebut
adalah Pidato Retak, Bebal, Istri, Musim Luka,Perahu Kertas dapat di akses
atau didengarkan streaming via official account mereka di SoundCloud
mereka dengan nama akun Sisir Tanah.

Lagu-lagu tersebut banyak bercerita tentang hal-hal yang cukup


dekat dengan manusia dan mengambil banyak tema dari hegemoni,
kesenjangan sosial, kelangsungan ekologi, dan beberapa lagu mengambil
posisi ke arah yang lebih personal. Lagu Sisir Tanah merupakan sebuah
wacana kritik sosial atas interpretasi dari sebuah realitas sosial. Dalam lagu
Konservasi Konflik yang digunakan peneliti sebagai objek penelitian
merupakan lagu yang Absurd dan berbicara dengan banyak tema sosial
khusunya modernitas dan kesenjangan sosial. Dalam Lagu Hidup Sisir
Tanah mencoba menangkap beberapa realitas sosial yang berkaitan dengan
sebuah konflik agraria juga pesan tentang ekologis. Sedangkan dalam Lagu
Baik merupakan perwujudan semangat prubahan untuk melawan sebuah
ketidak-adilan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan pengumpulan data primer


dan sekunder. Data primer berupa lirik lagu sebgai objek penelitian. Sedangkan data
sekunder dalam bentuk wawancara baik dari informan utama maupun pendukung
yang terkait dengan penelitian ini serta studi pustaka yang didapat dari buku, jurnal,
maupun website.

3.3.1 Dokumen

Dokumen dalam hal ini adalah kumpuan lirik lagu sebagai sebuah
data primer dari penelitian ini yakni teks lirik lagu band Sisir Tanah dalam
album WOH, lagu Sisir Tanah tersebut berisi: Lagu Bahagia, Obituari Air

22
Mata, Lagu Wajib, Kita Mungkin, Lagu Bahagia, Lagu Pejalan, Lagu
Romantis, Konservasi Konflik, Lagu Lelah, Lagu Baik.

3.3.2 Wawancara

Selain mendapatkan data dari dokumen peneliti juga mendapatakan


data dari indepth interview wawancara terhadap personil band Sisir Tanah,
Bagus Dwi Danto selaku produsen teks dalam penelitian ini. Wawancara
juga dilakukan terhadap penggemar Sisir Tanah untuk memperoleh
informasi pendukung sesuai dengan focus penelitian.

3.3.3 Studi Pustaka

Studi Pustaka meupakan salah satu cara yang dilakukan dalam


melakukan data untuk menunjang dan mendapat informasi yang berkaitan
dalam penelitian. Teknik pengempulan data ini dilakukan dengan cara
membaca dan mempelajari literature-literature yang ada hubungan dengan
permasalahan yang ada dalam penelitian ini, dalam hal ini literasi yang
dimaksud adalah penelitian-penelitian terdahulu, buku yang berkaitan,
media massa, dan juga dalam media online.

3.4 Teknik Analisis Data

Dalam sebuah lagu, lirik adalah sebuah karya teks sama hal-nya puisi dan
saja, memiliki beberapa unsur penyampaian pesan., seperti kata, kalimat, dan bait.
Pada penentuan unit analisis, peniliti merujuk pada tahap penelitina penilitian
analisis wacana kritis milik Norman Fairclough sebagai menentukan unit analisis
dan menggunakan unsur dari karya teks lirik lagu sebagai alat penelitian. Dalam
penelitian ini peneliti membagi penelitian ini dalam tiga tahapan.

23
Tahapan Pertama, Deskripsi, dimana nantinya kalimat kalimat yang diteliti
akan mendeskripsikan makna dari teks. Teks dianalisis secara linguistic, atau
dengan melihat kosa kata, dalam hal ini merupakan jenis diksi dan fungsi bahasa
yang berhubungan pada sebuah tata kalimat. Kemudian juga menggunakan
pendekatan inklusi atau eksklusi dalam objek penelitian.

Tahap Kedua, Interpretasi, pada tahapan ini peneliti akan menafsirkan


sebuah teks yang dihubungkan dalam praktk wacana yang dilakukan. Pada tahap
ini menentukan sebuah produksi teks dan konsumsi teks., objek dalam hal ini teks
dikonsumsi secara spesifik dengan rutinitas dan pola kerja yang terstruktur
sehingga teks mengarahkan pada wacana tertentu.

Tahap Ketiga, Eksplanasi, yakni mencari penjelasan atas hasil penafsiran


pada tahap kedua. Penjelasan dapat diperoleh dari menghubungkan produksi teks
dengan praktik sosiokultral tempat pencipta teks berada. Teks disini diliat sebagai
sebuah bidang yang kompleks dari berbagai kekuatan, aturan, regulasi, dan
negosiasi sehingga mampu menciptakan fakta tertentu.

3.5 Unit Analisis Data

Dalam Penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah tiga lagu dari
album WOH milik grup band Sisir Tanah, ketiga lagu tersebut adalah Konservasi
Konflik, Lagu Hidup, dan Lagu Baik. Tiga lagu yang diambil peneliti tersebut
memiliki tema yang umum dan tidak personal yang nantinya akan dianalisis oleh
peneliti sebagai objek penelitian.

Lirik Lagu “Konservasi Konflik” :

Paku meletus tumpul tangkup bulan luka paling merdu dari cakar padi di dekat rumah di belakang
belantika pasar sebelanga

Cukup-cukuplah menahan jerit Tuhan merayu karpet di tikungan mulut ember bocor yang
menempel di bibir ceret yang cemberut

24
Membuat lubang batu empuk bau darah… Membuat lubang batu empuk bau darah…

Lalu setelah titik selalu luka

Membentuk spasi menanam surga ke dalam duri

Menata hati di kebun binatang

Menata derita di dalam hati

Manusia memanah mimpi

Pecah berkeping-keping celaka cekakakan

Bencana di setiap sudut

Manusia di dalam sumur

Hitam tak berhati, hitam tak berhati

Bersama hujan senja

Helai demi helai, helai demi helai

Jatuh lubangTuhan

Bunga-bunga menunggu halaman surga

Telinga waktu memanjang

Kita termangu memaku kesibukan dan mati

Bunga-bunga menunggu halaman surga

Telinga waktu memanjang

Kita termangu memaku kesibukan dan mati

Kamu kemana hari ini?

Aku menyambung jembatan putus

Lalu menyambung lidah buaya

Memandikan kamar mandi

Melatih babi terbang

Rajawali butuh teman yang lucu-lucu

Melukis langit merah muda

Menanam jagung di kebun kita

Kesadaranku bangun setelah mandi

Plastik peyek terkulai ke lantai

25
Bungkus pecel mengawasi sendok di atasnya

Laba-laba bertahan hidup di bawah pigura

Foto di dalam pigura menyimpan dendam

Oh, telinga paku merawat gembok dan anak kunci

Gorden dari ibu menjaga pintu

Kanvas sahabat menjaga harga dirinya

Botol-botol membaca puisi di perutnya

Ayam dan kucing melintas lebih santun dari rombongan pejabat

Oh, semoga semua sudah beol…

Telepon genggam diaktifkan, doa diaktifkan

Harapan diaktifkan, janji palsu diaktifkan

Hei! ada ranjang masih goyang, alat kelamin dinonaktifkan

Puisi dicetak rapi, mahasiswa mogok makan

Langit kota wangi polusi, kere merapatkan diri

Nasi diaduk dengan air mata

Sepagi itu sarapan api

Tuan dan nyonya belajar logika sudah sampai mana

Lirik Lagu “Lagu Hidup”:

Kita akan selalu butuh tanah

Kita akan selalu butuh air

Kita akan selalu butuh udara

Jadi teruslah merawat

Jika kau masih cinta kawan dan saudara

Jika kau masih cinta kampung halamanmu

Jika kau cinta jiwa raga yang merdeka

Tetap saling melindungi

Dan harus berani, harus berani

Jika orang-orang serakah datang

Harus dihadang

Harus berani, harus berani

26
Jika orang-orang itu menyakiti

Harus bersatu menghadapi

Sedihmu adalah sedihku juga

Sakitmu sakitku sakit kita manusia

Bahagiaku takkan lengkap tanpa bahagiamu

Bahagiakanlah kehidupan

dan harus berani, harus berani

harus berani, harus berani, harus berani

harus berani, harus berani, harus berani

Lirik Lagu “Lagu Baik” :

Seumpama sedih, hidup memang tugas manusia

Jangan ada benar takkan pernah ada tempat yang sungguh merdeka

Seumpama lelah masih tersisa banyak waktu

Menjelmakan mimpi, menggerakkan kawan, hadirkan perubahan

Menjelmakan mimpi, menggerakkan kawan, mendatangkan damai

Seumpama suka kau ambillah jantungku saja

Di situ ada kepastian meski degupnya tergesa

Tapi bukan untuk bercumbu

Bakar petamu jejak baru

Bakar petamu jejak baru

Bakar petamu jejak baru

Panjang umur, keberanian, mati kau kecemasan dan ketakutan

Panjang umur, keberanian, mati kau ketidakadilan dan penindasan

Panjang umur, keberanian, mati kau kebenaran yang dipaksakan

Panjang umur.

Pada tahap konsumsi wacana peneliti akan mewancarai para pendengar dan
penggemar Sisir Tanah. Dan akan melakukan wawancara mendalam seputar lagu
tersebut dan menanyakan kepada mereka pendapat tentang Sisir Tanah dan Ketiga
lagu tersebut.

27
Pada tahap produksi wacana peneliti akan mewawancarai pembuat lagu
tersebut, Bagus Dwi Danto. Wawnacara ini nantinya akan dilakukan secara
mendalam. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan motivasi apa yang melatar
belakangi penciptaan lagu-lagu tersebut, serta pendapatnya tentang bagaimana lagu
dapat menjadi salah satu wujud protes sosial yang relevan.

Pada Tahap terakhir, tahap wacana sosio-kultral peneliti menganalisis


fenomena-fenomena apa saja yang melatar belakangi penciptaan lagu-lagu tersebut.
Dalam tahap ini menjelasakan bahawa sebuah wacana tidak mampu terlepas dari
sebuah realitas konstruksi sosial.

28

Anda mungkin juga menyukai