Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan
metode analisis isi sebagai alat penelitian. Analisis wacana kritis sebagai perangkat
analisisnya. Analisis wacana yang digunakan adalah analisis wacana kritis milik
Norman Fairclough yang membagi analisis wacana dalam tiga dimensi, yaitu, teks,
discourse analysis, dan sociocultural practice. Pendekatan kritis, dalam penelitian
ini menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough dipilih untuk
memusatkan perhatian pada aspek yang tersembunyi dibalik sebuah kenyataan guna
dilakukannya kritik atau perubahan dalam struktur sosial.

Dalam model Fairclough teks disini dianalisis secara linguistik, dengan


melihat kosakata, semantik, dan tata kalimat.Wacana, dalam pemahaman
Fairclough mempunyai tiga efek. Pertama, wacana memberikan andil dalam
mengkonstruksikan identitas sosial dan posisi subjek. Kedua, wacana membantu
mengkonstruksi relasi sosial diantara orang-orang. Dan ketiga, wacana memberikan
kontribusi dalam mengkonstruksi sistem pengetahuan dan kepercayaan. Ketiga
efek dari wacana ini adalah fungsi dari bahasa dan dimensi dari bahasa. Ketiga
fungsi tersebut secara bersama-sama memberikan sumbangan dalam transformasi
masyarakat. ( Eriyanto,2001).

3.2 Objek Penelitian


Objek Penelitian adalah perkara atau orang yang menjadi pokok
pembicaraan, benda, hal, dan sebagainya yang dijadikan sasaran untuk diteliti,
diperhatikan, dan sebagainya. Dalam objek penelitian menjelaskan apa atau siapa
yang menjadi sasaran dari penelitian itu sendiri. Dalam hal ini objek penelitian bisa
berupa perusahaan, lembaga, organisasi, kelompok, individu dan lain sebagainya.
Dalam penlitian ini, objek penelitian berupa karya teks lirik lagu dari Band
Silampukau pada album “Dosa, Kota. Dan Kenangan”. Lirik lagu yang digunakan
adalah Lagu “Bianglala”, dan lagu “Bola Raya. Lirik- lagu yang akan diteliti
disesuaikan dengan diskursif penelitian, dalam hal ini adalah kritik sosial kota
Surabaya.

3.3 Unit Analisis


Dalam sebuah lagu, lirik adalah sebuah karya teks sama hal-nya puisi dan
sajak, memiliki beberapa unsur penyampai pesan, seperti kata, kalimat, dan bait.
Pada penentuan unit analisis, peneliti merujuk kepada tahap-tahap penelitian
analisis wacana kritis dari Norman Fairclough sebagai acuan menentukan unit
analisis dan menggunakan unsur dari karya teks lirik lagu sebagai alat penelitian.

Peneliti menggunakan kata, kalimat, dan bait yang terdapat dalam


keseluruhan lirik lagu sebagai unit analisis penelitian. Tahap pertama dalam analisis
ini adalah Deskripsi, dimana kalimat-kalimat yang diteliti akan mendeskripsikan
makna dari teks. Teks dianalisis secara linguistik; dengan melihat kosa kata, dalam
hal ini adalah jenis diksi dan fungsi bahasa yang berhubungan pada tata kalimat.
Kemudian juga meniliti dengan pendekatan inklusi ataupun eksklusi yang dipakai
dalam obyek penelitian.

Pada tahap kedua adalah Interpretasi, yakni menafsirkan teks yang


dihubungkan dengan praktik wacana yang dilakukan. Pada tahap ini berhubungan
dengan proses produksi teks dan konsumsi teks, objek dalam hal ini teks
dikonsumsi secara spesifik dengan rutinitas dan pola kerja yang terstruktur,
sehingga teks mengarahkan pada wacana tertentu. Dalam tahap ini teks dilihat dari
praktik diskursif dan komunitas pemakai bahasa yang bisa disebut
orderofdiscourses, adalah hubungan diantara tipe yang berbeda seperti tipe
diskursif, ruang kelas, ruang kerja, semuanya memberikan batas-batas bagaimana
teks diproduksi dan dikonsumsi. Pemakai bahasa menyesuaikan praktik diskursif di
tempat ia berada, ia tidak bebas memakai bahasa.

Tahapan ketiga adalah Eksplanasi, yakni mencari penjelasan atas hasil


penafsiran pada tahap kedua. Penjelasan dapat diperoleh dengan menghubungkan
produksi teks dengan praktik sosiokultural tempat pencipta teks berada. Teks dilihat
sebagai bidang yang kompleks dari berbagai kekuatan, aturan, regulasi, dan
negoisasi sehingga menciptakan fakta tertentu. Proses diatas dapat diihat dalam
lingkup redaksi maupun institusi media yang melibatkan kepentingan individu,
ideologi pencipta teks, tuntutan profesi pencipta teks, selera khalayak, dan
pengiklanan. Dalam struktur masyarakat tempat kelompok-kelompok dominan
yang ada saling bertarung agar pemaknaan mereka terhadap suatu peristiwa dapat
diterima oleh khalayak.

skema 3.1 : desain penelitian sesuai dengan unit analisis


3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan mengumpulkan data
primer dan data sekunder. Data primer berupa dokumen dalam hal ini lrirk lagu
sebagai objek penelitian, sedangkan data sekunder berupa kumpulan wawancara
baik dari informan utama maupun informan pendukung terkait dengan penelititan,
serta studi kepustakaan baik dari buku maupun website sebagai aktualisasi data
terkait penelitian.

3.5.1 Dokumen
Dokumen dalam hal ini adalah kumpulan lirik-lirik lagu adalah data
primer dari penelitian yakni teks lirik lagu Band Silampukau dalam Album
“Dosa, Kota, dan Kenangan”. Dalam album tersebut berisikan 10 lagu
yakni Balada Harian, Si Pelanggan, Sang Juragan, Bola Raya, Puan
Kelana, Bianglala, Lagu Rantau (Sambat Omah), DOA 1, Malam Jatuh Di
Surabaya, dan Aku Duduk Menanti.

Peneliti menentukan secara purposif lirik lagu yang menjadi fokus


penelitian. Lirik lagu dari album “Dosa, Kota, dan Kenangan” yang
dianalisis adalah Bola Raya, dan Bianglala.. Penelti kemudian mereduksi
dengan mengumpulkan lirik lagu dari album sesuai dengan peneletian yakni
wacana kritik sosial kota Surabaya.

3.5.2 Wawancara (Indepth Interview)


Selain dokumen, peneliti juga mengumpulkan data dengan
melakukan indepth interview terhadap subjek penelitian dalam hal ini,
Personil Band Silampukau, Kharis Junandharu, dan Eki Tresnowening
untuk menggali konteks dalam lirik mengenai wacana identitas kota
Surabaya. Wawancara juga dilakukan pada informan pendukung dalam hal
ini penggemar dari Band Silampukau terkait lagu dari album “Dosa, Kota,
dan Kenangan” untuk memperoleh informasi sesuai dengan fokus
penelitian.

Peneliti menggunakan jenis wawancara semi berstruktur, dimana isu


utama dari sebuah penelitian menjadi pedoman wawancara. Dimana
pertanyaan dapat berbeda sesuai kebutuhan dan kedudukan narasumber
yang berpusat pada isu yang diangkat peneliti, hal ini digunakan peneliti
agar informasi yang diperoleh sesuai perspektif partisipan namun tetap
sesuai dengan pedoman wawancara.

Berikut beberapa pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian :

1. Gambaran Umum mengenai profil dan sejarah mengenai Band


Silampukau, akan digunakan dalam melengkapi informasi
mengenai profil dari band dan membantu peneliti dalam
menganalisa terkait ideologi band dalam mewacanakan pesan.
2. Isi dan arti teks lirik lagu yang menjadi fokus penelitian,
digunakan peneliti dalam analisis deskriptif dan konteks dari teks
yang diteliti
3. Prestasi dan karier dari Band Silampukau setelah album “Dosa,
Kota dan Kenangan”, serta pertanyaan mengenai fans dan segmen
yang terbentuk setelah album muncul. Hal ini untuk memperoleh
informasi dalam meneliti social analysis dari teks yang
diwacanakan. motif Silampukau dalam mewacanakan teks,
korelasi teks dengan keadaan sosial yang hadir sehingga
menghadirkan ideologi terhadap teks yang diwacanakan.

3.5.3 Studi Pustaka

Teknik pengumpulan data ini merupakan salah satu cara yang


dilakukan dalam menunjang dan mendapatkan informasi yang berkaitan
dengan penelitian. Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca dan
mempelajari literature-literature yang ada hubungannya dengan
permasalahan dalam penelitian ini yaitu dengan mempelajari penelitian-
penelitian sebelumnya, catatan kuliah ataupun buku yang berkaitan dengan
penelitian ini.
Studi pustaka yang dimasksud peneleiti berupa beberapa buku
terkait penelitian. Data juga diperoleh dari berita dari media massa, baik
media maistream maupun media digital (website) terkait album “Dosa Kota,
dan Kenangan” dari Band Silampukau.

3.6 Teknik Analisis data


Data yang telah didapatkan dalam hal ini teks dari lirik lagu dipilih
terkait penelitian pada album “ Dosa, Kota, dan Kenangan adalah
“Bianglala”, dan “ Bola Raya”. Kemudian dinarasikan dan dianalisis dengan
teknik analisis wacana, dimana peneliti menguraikan strategi wacana yang
dimunculkan Band Silampukau dalam lirik lagu dari album “Dosa, Kota,
dan Kenangan”. Pada tahap ini hasil deskripsi teks tidak dihubungkan
dengan aspek lain.

Setelah itu peneliti menuju kepada processing analysis, yakni


interpretasi terhadap teks, dalam hal ini lirik lagu terkait wacana yang sudah
ditentukan. Pada fase diatas, peneliti juga mengkaitkan teks dengan konteks
yang hadir sesuai fakta dari refrensi mengenai objek dan keterangan
informan yang berhubungan dengan objek. Ini berkaitan dengan praktik
diskursif yang dilihat dari sudut pandang peneliti. Deskripsi mengenai lirik
lagu pada album “Dosa, Kota, dan, Kenangan” dikaitkan dengan dengan
konteks yang akan diteliti, dalam hal ini adalah wacana identitas kota
Surabaya, yang direfleksikan pada tiga aspek yakni Keberadaan ruang
publik rakyat kota Surabaya. Peneliti menggunakan data primer, dalam hal
ini lirik lagu, dan wawancara mendalam dengan narasumber, yaitu personil
Band Silampukau terkait konteks yang di wacanakan dalam objek
penelitian.
Setelah melakukan processing analysis dan menemukan pemaknaan
pada teks, maka tahap berikutnya adalah social analysis. Pada tahap social
analysis Dalam penelitian, peneliti mencoba membongkar motif dari band
Silampukau sebagai produsen teks dalam mewacanakan teks, dimana
Silampukau menempatkan diri sebagai media alternative terkait pada
wacana kritik sosial kota Surabaya yang berhubungan pada ideologi yang
diangkat sebagai identitas dari musisi tersebut. Konteks yang hadir juga
dikaitkan dengan prakrtik sosial yang hadir di tempat penciptaan teks.
Selain itu peneliti juga meneliti pengaruh proses produksi dan konsumsi
pada teks yang mengarahkan pada wacana identitas kota Surabaya.

Dengan kata lain teori analisis wacana kritis yang digunakan untuk
mengamati tata bahasa didalam menentukan posisi aktor didalam wacana
lirik lagu sebagai karya teks, dalam hal ini lirik lagu dari band Silampukau
pada album “Dosa, Kota, dan Kenangan”. Aspek-aspek tersembunyi di
dalam teks dapat diketahui dengan melihat pilihan bahasa dan struktur
bahasa yang dipakai untuk membawa makna tertentu. Makna tersebut dapat
menunjukkan bagaimana suatu kelompok berusaha memenangkan
dukungan publik, dan kelompok lain di marginalkan melalui pemakaian
bahasa dan struktur tata bahasa tertentu.

Anda mungkin juga menyukai