Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONSEP PENELITIAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian

OLEH

Nur Rahmat Bayu 19.0101.0015

Eka Yudha Adi 19.0101.0026

Sandy Firza 20.0101.0139

Septi Wibowo 19.0101.0201

Haris Adhitya P 19.0101.0215

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Menurut Sugiyono (2003) ada beberapa jenis penelitian antara lain kuantitatif dan
kualitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik. Sedangkan penelitian kualitatif kualitatif adalah metode penelitian
yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrument.

Dari beberapa hal diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan pemikiran yang tepat dan sistematis dengan
tahapan yang disusun untuk mencari, menyusun, menganalisis dan menyimpulkan data
tersebut untuk dipahami, dipecahkan, dan diuji untuk mengantisipasi masalah dalam
pengambilan keputusan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jenis-jenis Metode Penelitian
2. Teori Pengambilan Keputusan
3. ..
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis-Jenis Metode Penelitian


Konsep Penelitian adalah cara, langkah, atau prosedur yang ilmiah dalam
mendapatkan informasi untuk tujuan penelitian yang memiliki tujuan dan kegunaan
tertentu. Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2018, hlm. 2) yang menjelaskan bahwa
metode penelitian adalah suatu cara ilmiah dalam mendapatkan informasi untuk tujuan
dan kegunaan tertentu. Ilmiah berarti kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yakni rasional, empiris, dan sistematis seperti yang telah ditelusuri dalam
filsafat ilmu. Rasional berarti bahwa kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara
masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Sementara empiris berarti cara-
cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat
mengamati dan mengetahui cara yang digunakan. Selanjutnya, sistematis maksudnya
adalah proses yang digunakan dalam penelitian yang menggunakan langkah-langkah
tertentu yang bersifat logis. Adapun metode penelitian menurut sugiyono yaitu:

2.1.1 Metode Penelitian Kuantitatif

Sugiyono (2018, hlm.14) berpendapat bahwa pendekatan kuantitatif merupakan


penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme untuk meneliti populasi atau
sampel tertentu dan pengambilan sampel secara arbitrary dengan pengumpulan informasi
menggunakan instrumen, analisis information bersifat statistik.

2.1.2 Metode Penelitian Kualitatif

Menurut Sugiyono (2018, hlm. 213) metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme (tepatnya fenomenologi),
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi ilmiah di mana peneliti sendiri adalah
instrumennya, teknik pengumpulan informasi / data dan di analisis yang bersifat
kualitatif lebih menekan pada makna. Metodologi penelitian kualitatif bertujuan untuk
menganalisis dan mendeskripsikan fenomena atau obyek penelitian melalui aktivitas
sosial, sikap dan persepsi orang secara individu atau kelompok.

2.1.3 Jenis-Jenis Metode Penelitian Lain

Selain jenis atau macam yang dibagi berdasarkan cara pengolahan, analisis data, dan
cara menarik simpulannya, tentunya terdapat berbagai jenis lainnya yang belum
dipaparkan. Misalnya, menurut Sugiyono (2018, hlm. 9) Jenis-jenis metode penelitian
adalah sebagai berikut:
 Penelitian Dasar
Suriasumantri dalam Sugiyono (2018, hlm. 9) penelitian dasar adalah metode yang
bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
 Penelitian Terapan
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan
praktis (Suriasumantri dalam Sugiyono, 2018, hlm. 9).
 Penelitian Pengembangan
Borg dan Gall dalam Sugiyono (2018, hlm. 9) menyatakan bahwa, penelitian dan
pengembangan merupakan penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau
memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
 Penelitian Eksperimen
Merupakan metode  yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan)
tertentu.
 Metode Survei
Survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah.
 Penelitian Naturalistik/Kualitatif
Merupakan metode yang digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah, dan
penelitian tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat
empirik, yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data bukan pandangan peneliti.
 Metode Kuantitatif
merupakan metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu.
 Metode kualitatif
adalah metode yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme (fenomenologi),
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah.
a. Klasifikasi menurut tujuan.
Klasifikasi penelitian menurut tujuan dibagi menjadi 2, diantaranya:
1. Penelitian murni
Yaitu penelitian yang meliputi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Penelitian Terapan
Yaitu penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan
tertentu. Terdapat 3 macam contoh:
 Penelitian Evaluasi
Penelitian yang diharapkan mampu memberikan masukan atau mendukung
pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif
tindakan.
 Penelitian dan Pengembangan
Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk sehingga produk
tersebut mempunyai kualitas yang lebih tinggi.
 Penelitian Tindakan
Penelitian yang dilakukan untuk segera dipergunakan sebagai dasar
tindaka pemecahan masalah yang ada.

2.2 Teori Pengambilan Keputusan

2.2.1Teori Rasional Komprehensif


Teori pengambilan keputusan yang paling diterima ialah teori rasional
komprehensif. Unsur-unsur dalam teori ini adalah pembuat keputusan dihadapkan pada
masalah tertentu yang dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai
sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu dengan yang lain. Tujuan,
nilai, atau sasaran yang dipedomani pembuat keputusan amat jelas dan dapat ditetapkan
sesuai dengan urutan kepentingannya
1. Berbagai altenatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara saksama.
2. Akibat-akibat (biaya dan manfaat) yang ditmbulkan oleh setiap altenatif untuk
dipilih
3. Setiap alternatif dan masing-masing akibat yang menyertainya,
bisa dibandingkan dengan alternatif-altenatif lainnya.
4. Pembuat keputusan akan memilih alternatif’ dan akibatnya yang dapat
memaksimasi tercapainya tujuan, nilai maupun sasaran yang telah digariskan.
Teori rasional komprehensif banyak mendapatkan kritik. Secara tegas menyatakan
bahwa para pembuat keputusan itu sebenarnya tidak berhadapan dengan masalah-
masalah yang konkrit dan terumuskan dengan jelas.
2.2.2 Teori Inkremental
Teori inkremental dalam pengambilan keputusan adalah suatu teori pengambilan
keputusan yang menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan, pada saat
yang sama, merupakan teori yang memberikan cara ditempuh oleh pejabat pemerintah
dalam mengambil keputusan sehari-hari.
Teori inkremental ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan
untuk mencapainya dipandang sebagai sesuatu hal yang saling terkait daripada
sebagai sesuatu hal yang saling terpisah.
2. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa altematif yang
langsung berhubungan dengan pokok masalah dan altematif-alternatif ini hanya
dipandang berbeda secara inkremental atau marginal bila dibandingkan dengan
kebijaksanaan yang ada sekarang.
3. Bagi tiap altematif hanya sejumlah kecil akibat yang mendasar saja yang akan
dievaluasi.
4. Masalah yang dihadapi dari pembuat keputusan akan didedifinisikan dengan
terarur. Pandangan inkrementalisme memberikan kemungkin untuk
mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan sarana serta sarana dan tujuan
sehingga menjadikan dampak dari masalah itu lebih dapat ditanggulangi.
5. tidak ada keputusan atau cara pemecahan yang tepat tiap masalah. Batu uji bagi
keputusan yang baik terletak pada keyakinan bahwa berbagai analisis pada
akhirnya akan sepakat pada keputusan tertentu meskipun tidak menyepakati
bahwa keputusan itu adalah yang paling tepat sebagai sarana untuk mencapai
tujuan.
6. Pembuatan keputusan inkremental pada dasarnya bersifat perbaikan kecil dan hal
ini diarahkan untuk memperbaiki ketidaksempurnaan dari upaya konkrit dalam
mengatasi masalah sosial yang ada sekarang daripada sebagai upaya untuk
menyodorkan tujuan-tujuan sosial yang sama sekali baru di masa yang akan
datang.
Keputusan atau kebijaksanaan pada dasarnya merupakan produk dari saling memberi
dan menerima dan saling percaya di antara berbagai pihak yang terlibat dalam proses
pengambilan keputusan.

2.2.3 Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scanning Theory)

Teori ini adalah kritik-kritik para teoritisi inkremental yang diarahkan pada teori
rasional komprehensif, akan tetapi ia juga menunjukkan adanya beberapa kelemahan
yang terdapat pada teori inkremental. Misalnya, keputusan-keputusan yang dibuat oleh
pembuat keputusan penganut model inkremental akan lebih mencerminkan kepentingan-
kepentingan dari kelompok yang kuat dan yang mampu mengorganisasikan
kepentingannya dalam masyarakat, sementara itu kepentingan-kepentingan dari
kelompok-kelompok yang lemah dan yang secara politis tidak mampu
mengorganisasikan kepentingannya praktis akan terabaikan.
Lebih lanjut dengan memusatkan perhatiannya pada kepentingan/tujuan jangka pendek
dan hanya berusaha untuk memperhatikan variasi yang terbatas dalam kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang ada sekarang, maka model inkremental cenderung mengabaikan
peluang bagi perlunya pembaruan sosial (social inovation) yang mendasar.
Sebab di negara-negara ini perubahan yang kecil-kecilan (inkremental) tidaklah
memadai guna tercapainya hasil berupa perbaikan-perbaikan besar-besaran.
Model pengamatan terpadu juga memperhitungkan tingkat kemampuan para pembuat
keputusan yang berbeda-beda. Secara umum dapat dikatakan, bahwa semakin besar
kemampuan para pembuat keputusan untuk memobilisasikan kekuasaannya guna
mengimplementasikan keputusan-keputusan mereka, semakin besar keperluannya untuk
melakukan scanning dan semakin menyeluruh scanning itu, semakin efektif pengambilan
keputusan itu Dengan demikian, model pengamatan terpadu ini pada dasarnya
merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan model rasional komprehensif
dan moder inkremental dalam proses pengambilan keputusan.

2.3 …
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka

Menuliskan daftar pustaka dengan format APA (Lihat contoh di google)

Anda mungkin juga menyukai