Nama Lembaga
Email:
Abstrak
Pancasila memiliki nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya sebagai ideologi negara dan
harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi terciptanya tujuan hidup yang
makmur. Demi tercapainya kehidupan yang makmur, tentu saja perekonomian Negara harus
berjalan sesuai demokrasi, terlebih Negara Indonesia merupakan Negara hukum. Dalam pasal 33
UUD 1945 dimana Negara memegang perekonomian nasional berdasarkan demokrasi yang
harus sesuai dengan prinsip kebersamaan dan prinsip filosofi pancasila yaitu gotong royong.
Objek kajian ini adalah mengenai nilai yang terdapat dalam pancasila serta efisiensinya terhadap
pasal 33 UUD N 1945 yang dikenal dengan sifatnya yang memaksa. Hal tersebut karena adanya
prinsip efisiensi yang berdampingan pada pasal 33 UUD 1945 yang sebenarnya hanya berjalan
atas nama kekeluargaan akan tetapi bertentangan.
Kata Kunci: Pancasila, pasal 33 UUD 1945, kekeluargaan, efisiensi
Abstract
Pancasila has philosophical values contained in it as a state ideology and must be implemented
in everyday life in order to create the goal of a prosperous life. In order to achieve a prosperous
life, of course, the country's economy must run according to democracy, especially as the State
of Indonesia is a state of law. Article 33 of the 1945 Constitution states that the state holds the
national economy based on democracy which must be in accordance with the principle of
togetherness and the principle of the Pancasila philosophy, namely mutual cooperation. The
object of this study is about the values contained in Pancasila and its efficiency against Article
33 of the 1945 Constitution which is known for its coercive nature. This is because of the
coexistence of efficiency principles in Article 33 of the 1945 Constitution which actually only
works in the name of family but is contradictory.
Key Words: Pancasila, article 33 of the 1945 Constitution, kinship, efficiency
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara yang pendapat mengenai pemikiran ekonomi
berlandaskan hukum, semuanya telah diatur dalam praktiknya. Perdebatan tersebut
dalam Undang-Undang Negara. Dalam tentang kebijakan ekonomi secara nasional
sejarah pemikiran pada bidang ekonominya, sejak lahirnya konstitusi sebagai dasar
Indonesia telah menunjukkan perbedaan Negara Indonesia. Para pendiri bangsa, The
Founding Fathers, sejatinya telah dilihat dari undang-undang tersebut saja,
menerangkan dasar-dasar filosofi mengenai akan tetapi juga dari nilai-nilai yang terdapat
kegiatan perekonomian nasional dari dalam pancasila sesuai dengan ajaran filsafat
pendapat yang mereka ajukan pada rapat kehidupan sebagai ideologi bangsa yang
persiapan kemerdekaan Republik Indonesia. diimplementasikan di kehidupan untuk
Dalam proses tersebut, mereka sepakat menciptakan sumber daya manusia yang
menetapkan sistem ekonomi nasional memiliki etos kerja dan sifat gotong royong
berlandaskan Pancasila.1 untuk menyelesaikan masalah
3
perekonomian.
Berbagai macam konstitusi ekonomi
muncul setelah penetapan tersebut seperti Sejalan dengan perkembangan
dinamika kebijakan sosial maupun jaman, perkembangan perekonomian
ekonominya. Hal tersebut sesuai dengan nasional makin tergeser sehingga tidak
peraturan konstitusional untuk sesuai dengan rumusan undang-undang pada
mengupayakan kondisi perekonomian sesuai pasal 33 yang sebelumnya menjadi pedoman
dengan filsafat dasar Negara. Pembukaan dalam pembangunan perekonomian.
Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan Menurut Sri Edi Swasono, kata “efisiensi”
bahwasannya tugas Negara untuk pada isi pasal 33 UUD 1945 mengandung
mensejahterakan umum yang merupakan prinsip kapitalisme yang dimaksud berisi
masyarakat Indonesia. kompetensi dalam pasar bebas.4
Hal tersebut sesuai dengan pasal 33 Dari kata tersebut menunjukkan sisi
ayat (4) UUD 1945 yang isinya:2 yang bertolak belakang dengan prinsip
kebersamaan dan keadilan dimana
“Perekonomian nasional seharusnya terdapat pemerataan gerakan
diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi sistem ekonomi pasar. Maka dari itu tidak
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, jarang hal tersebut dimanfaatkan oleh
efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, pemegang modal melakukan penswastaan
berwawasan lingkungan kemandirian serta pada produk yang penting untuk banyak
dengan menjaga keseimbangan dengan orang, yang tentu saja itu bertentangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.” dengan nilai-nilai pancasila yang berisikan
perekonomian yang berlandaskan
Pesan dari pasal tersebut sudah jelas
kekeluargaan.
bahwa sistem perekomonian di Indonesia
bukan untuk perekonomian kapitalis, namun
untuk kebersamaan dan kekeluargaan seperti
tujuan filsafat Negara yakni untuk 3
Muhammad mona adha, “Kekuatan Nilai-nilai
kesejahteraan umum. Menciptakan Pancasila dalam Membangun Kepribadian
perekonimian yang sejahtera bukan hanya Masyarakat Indonesia”, Al-Adabiya: Jurnal
Kebudayaan dan Keagamaan. Vol. 15 No. 1 (2020):
121
1
Aditya Nurahmani, dkk, “ Reorientasi
4
perekonomian Nasional Berdasarkan Pancasila Sri Edi Swarsono, “Pasar Bebas Yang
Melalui Perubahan Pasal 33 UUDN Indonesia tahun Imajiner”dalam Elli Ruslina, Pasal 33 Undang-
1945 dengan model Directive Priciples of states”, Undang dasar 1945 Sebagai Dasar Perekonomian
Majalah Hukum No 2 tahun 2018 : 140 Indonesia Telah Terjadi Penyimpangan terhadap
Pasal 33 ayat (4) Undang-undang 1945 tentang Mandat Konstitusi, Disertasi Doktoral, Jakarta:
2
7
Edi Pranoto, “Pembangunan sistem hukum
Indonesia berlandaskan Pancasila di era globalisasi,”
8
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 15, No. 1 (April Mubyarto, “Ekonomi Pancasila, Gagasan dan
2018): 92 Kemungkinan,” Jakarta: LP3ES, 1987, hlm. 15
a. Roda perekonomian digerakan oleh seperti sistem Hukum islam, Sistem
sosial, moral serta ekonomi. Hukum Adat, Sistem Hukum Nasional
b. Keinginan kuat oleh masyarakat dan Sistem Hukum Kolonial, dan juga
mengarah pada pemerataan sosial terdapat pancasila sebagai ideologi
sesuai dengan asas kemanusiaan. Negara.
c. Kebijakan ekonomi memiliki
prioritas untuk menciptakan Pancasila sebagai dasar negara dan
perekonomian nasional yang ideologi nasional dari negara Indonesia
menggambarkan nasionalisme. memiliki pemaparan logis untuk
d. Koperasi merupakan soko guru menerima dan menjadikan nilai-nilai
perekonomian dan bentuk dari usaha Pancasila sebagai acuan pokok untuk
bersama. perturan penyelenggaraan hukum
e. Imbangan yang jelas dan negara. Hal tersebut diupayakan untuk
tegas antara perencanaan di menjabarkan nilai-nilai Pancasila
tingkat nasional dengan tersebut ke dalam Undang-Undang
desentralisasi dalam pelaksanaan Dasar 1945 dan peraturan perundang-
kegiatan ekonomi. undangan yang berlaku.