Anda di halaman 1dari 11

NILAI-NILAI PANCASILA DAN EFISIENSI DALAM AMANDEMEN

PASAL 33 UUD N 1945


Nama Penulis (Tanpa Gelar, Times New Roman 13, Bold, Center)

Nama Lembaga
Email:

Abstrak
Pancasila memiliki nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya sebagai ideologi negara dan
harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi terciptanya tujuan hidup yang
makmur. Demi tercapainya kehidupan yang makmur, tentu saja perekonomian Negara harus
berjalan sesuai demokrasi, terlebih Negara Indonesia merupakan Negara hukum. Dalam pasal 33
UUD 1945 dimana Negara memegang perekonomian nasional berdasarkan demokrasi yang
harus sesuai dengan prinsip kebersamaan dan prinsip filosofi pancasila yaitu gotong royong.
Objek kajian ini adalah mengenai nilai yang terdapat dalam pancasila serta efisiensinya terhadap
pasal 33 UUD N 1945 yang dikenal dengan sifatnya yang memaksa. Hal tersebut karena adanya
prinsip efisiensi yang berdampingan pada pasal 33 UUD 1945 yang sebenarnya hanya berjalan
atas nama kekeluargaan akan tetapi bertentangan.
Kata Kunci: Pancasila, pasal 33 UUD 1945, kekeluargaan, efisiensi
Abstract
Pancasila has philosophical values contained in it as a state ideology and must be implemented
in everyday life in order to create the goal of a prosperous life. In order to achieve a prosperous
life, of course, the country's economy must run according to democracy, especially as the State
of Indonesia is a state of law. Article 33 of the 1945 Constitution states that the state holds the
national economy based on democracy which must be in accordance with the principle of
togetherness and the principle of the Pancasila philosophy, namely mutual cooperation. The
object of this study is about the values contained in Pancasila and its efficiency against Article
33 of the 1945 Constitution which is known for its coercive nature. This is because of the
coexistence of efficiency principles in Article 33 of the 1945 Constitution which actually only
works in the name of family but is contradictory.
Key Words: Pancasila, article 33 of the 1945 Constitution, kinship, efficiency
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara yang pendapat mengenai pemikiran ekonomi
berlandaskan hukum, semuanya telah diatur dalam praktiknya. Perdebatan tersebut
dalam Undang-Undang Negara. Dalam tentang kebijakan ekonomi secara nasional
sejarah pemikiran pada bidang ekonominya, sejak lahirnya konstitusi sebagai dasar
Indonesia telah menunjukkan perbedaan Negara Indonesia. Para pendiri bangsa, The
Founding Fathers, sejatinya telah dilihat dari undang-undang tersebut saja,
menerangkan dasar-dasar filosofi mengenai akan tetapi juga dari nilai-nilai yang terdapat
kegiatan perekonomian nasional dari dalam pancasila sesuai dengan ajaran filsafat
pendapat yang mereka ajukan pada rapat kehidupan sebagai ideologi bangsa yang
persiapan kemerdekaan Republik Indonesia. diimplementasikan di kehidupan untuk
Dalam proses tersebut, mereka sepakat menciptakan sumber daya manusia yang
menetapkan sistem ekonomi nasional memiliki etos kerja dan sifat gotong royong
berlandaskan Pancasila.1 untuk menyelesaikan masalah
3
perekonomian.
Berbagai macam konstitusi ekonomi
muncul setelah penetapan tersebut seperti Sejalan dengan perkembangan
dinamika kebijakan sosial maupun jaman, perkembangan perekonomian
ekonominya. Hal tersebut sesuai dengan nasional makin tergeser sehingga tidak
peraturan konstitusional untuk sesuai dengan rumusan undang-undang pada
mengupayakan kondisi perekonomian sesuai pasal 33 yang sebelumnya menjadi pedoman
dengan filsafat dasar Negara. Pembukaan dalam pembangunan perekonomian.
Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan Menurut Sri Edi Swasono, kata “efisiensi”
bahwasannya tugas Negara untuk pada isi pasal 33 UUD 1945 mengandung
mensejahterakan umum yang merupakan prinsip kapitalisme yang dimaksud berisi
masyarakat Indonesia. kompetensi dalam pasar bebas.4
Hal tersebut sesuai dengan pasal 33 Dari kata tersebut menunjukkan sisi
ayat (4) UUD 1945 yang isinya:2 yang bertolak belakang dengan prinsip
kebersamaan dan keadilan dimana
“Perekonomian nasional seharusnya terdapat pemerataan gerakan
diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi sistem ekonomi pasar. Maka dari itu tidak
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, jarang hal tersebut dimanfaatkan oleh
efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, pemegang modal melakukan penswastaan
berwawasan lingkungan kemandirian serta pada produk yang penting untuk banyak
dengan menjaga keseimbangan dengan orang, yang tentu saja itu bertentangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.” dengan nilai-nilai pancasila yang berisikan
perekonomian yang berlandaskan
Pesan dari pasal tersebut sudah jelas
kekeluargaan.
bahwa sistem perekomonian di Indonesia
bukan untuk perekonomian kapitalis, namun
untuk kebersamaan dan kekeluargaan seperti
tujuan filsafat Negara yakni untuk 3
Muhammad mona adha, “Kekuatan Nilai-nilai
kesejahteraan umum. Menciptakan Pancasila dalam Membangun Kepribadian
perekonimian yang sejahtera bukan hanya Masyarakat Indonesia”, Al-Adabiya: Jurnal
Kebudayaan dan Keagamaan. Vol. 15 No. 1 (2020):
121
1
Aditya Nurahmani, dkk, “ Reorientasi
4
perekonomian Nasional Berdasarkan Pancasila Sri Edi Swarsono, “Pasar Bebas Yang
Melalui Perubahan Pasal 33 UUDN Indonesia tahun Imajiner”dalam Elli Ruslina, Pasal 33 Undang-
1945 dengan model Directive Priciples of states”, Undang dasar 1945 Sebagai Dasar Perekonomian
Majalah Hukum No 2 tahun 2018 : 140 Indonesia Telah Terjadi Penyimpangan terhadap
Pasal 33 ayat (4) Undang-undang 1945 tentang Mandat Konstitusi, Disertasi Doktoral, Jakarta:
2

lembaga keuangan Mikro. Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010: 56


https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2013/1TAHUN2
013UUPenjel.htm diakses 18 juni 2021
Hal tersebut dibuktikan oleh dibalik kata keadilan dan kekeluargaan yang
peresmian swastanisasi yang diumumkan terdapat dalam isi pasal tersebut.5
pada tahun 1989 dimana sebanyak 52
BUMN dipersiapkan untuk go public pada PEMBAHASAN
cabang industri, keuangan serta pertanian.
Dan lagi, rumusan pasal yang sangat rancu Pancasila dianggap sebagai falsafat
tersebut berpengaruh juga kepada undang- pandangan hidup bangsa Indonesia yang
undang yang ada dibawanya, sehingga mencerminkan prinsip dalam kehidupan.
banyak yang mempermasalahkan hal Menurut poespawardojo dan harjatno
tersebut. Karena hal tersebut banyak yang
pancasila dapat diubah menjadi moral
mengatakan perlunya penataan ulang pada
UUD. politik yang bias dijalankan dalam
penyelenggaraan Negara sebagai tindakan
Penataan tersebut dinilai agar yang tertuang dalam undang-undag untuk
reorientasi pada upaya peningkatan menjamin hak dan kehidupan Negara.
perekonomian dapat berjalan sesuai dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Jika nilai pancasila tersebut
Namun tentu saja mengubah kata yang diimplementasikan, maka dapat dikaitkan
terdapat dalam Undang-undang dapat
dengan konsep pendekatan social capital.
menimbulkan masalah yang sama. Karena
hal tersebut muncul akibat kesalahan pada Dimana pada konsep ini terdapat dua
tafsiran khususnya ketika dituangkan tingkatan. Yang pertama pada institutional
dalam peraturan perundang -undangan environment atau tingkatan makro, dimana
yang lebih rendah dari UUD NRI 1945. terdapat aspek politik yang mendasari
hukum sebagai penyelenggara Negara. Yang
Dalam kegiatan memajukan Negara
kedua adalah institutional arrangement atau
Indonesia, hal tersebut harus sejalan dengan
biasa disebut tingkat wilayah. Pada tingkat
kebijakan yang telah dirumuskan kedalam
ini, kelembagaan ekonomi tercipta melalui
konstitusi, dan juga harus sesuai dengan
identifikasi alokasi sumber daya alam yang
pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam
berdampak ke masyarakat.6
Pancasila harus tetap dijaga dalam aktivitas
masyarakat Indonesia di kehidupan sehari- Secara umum penyelenggaraan
hari. Hal tersebut dilakukan sebagai Negara demi mensejahterakan rakyat telah
antisipasi kepada pihak yang telah disusun diberbagai peraturan maupun
memudarkan nilai pancasila sebagai ideologi Undang-undang. Pemerintah Indonesia telah
bangsa. melakukan berbagai upaya untuk melakukan
hal tersebut, diantaranya pada bidang
Atas dasar tersebut, dinilai bahwa
ekonomi, pemerintah telah mengeluarkan
konsep efisiensi pada pasal 33 undang-
undang 1945 bertolak belakang dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
5
Bustamin nongtji, “Konsep efisiensi berkeadilan
dalam demokrasi ekonomi,” hlm. 253
Pasalnya kata efisiensi hanya bersembunyi 6
Iwan Nugroho, “Nilai pancasila sebagai falsafah
pandangan hidup bangsa untuk peningkatan kualitas
sumber daya manusia dan pembangunan lingkungan
hidup,” Jurnal Konstitusi, Vol. III, No. 2, (November
2010) : 114
lima belas paket untuk menjawab semua ekonomi nasional tidak dibentuk
persoalan yang menghambat pembangunan berdasarkan sistem liberalisme, akan tetapi
ekonomi. Diantaranya: tetapi berdasarkan sistem pancasila. Maka
dari itu setiap rujukannya harus sesuai
a. Stabilitas ekonomi makro secara dengan sila-sila yang terkandung dalam
kondusif melalui kebijakan fiskal dan pancasila.
moneter dalam pengendalian inflasi.
b. Mengendalikan harga pokok pangan Namun faktanya, sistem ekonomi
dan juga BBM. pancasila telah tergeser oleh UUD yang
c. Memanfaatkan biodiesel untuk terdapat pada pasal 33 yang menunjukan
mengurangi impor BBM sehingga bahwa pasal 33 UUD N 1945 menimbulkan
meningkatkan ekspor kelapa sawit. masalah disorientasi dengan mencantumkan
d. Mempercepat pencairan dana desa “efisiensi” untuk tujuan ekonomi Indonesia
untuk membangun proyek serta alokasi lebih ramah dan tetap sejalan dengan asas
dana. kekeluargaan.
e. Mendorong belanja pemerintah serta
daya serap anggaran mesin Konsep dari efisiensi tersebut,
menginginkan keadilan dalam
pertumbuhan. pelaksanaannya yang dimaksudkan adalah
f. Membentuk tim evaluasi realisasi dan pemerataan pertumbuhan harus
anggaran terhadap TEPRA dan BPDP. dilaksanakan secara bersamaan. Akan tetapi
g. Melindungi masyarakat yang memiliki efisiensi tersebut malah menimbulkan
pendapatan rendah dan menggerakkan kerancuan yang dinilai contradiction in
ekonomi desa dengan usaha mikro terminis. Efisiensi dalam ekonomi biasanya
berorientasi pada paham liberalis melalui
kecil.
pasar bebas yang menghendaki pemerataan
Paket-paket tersebut memberikan dilakukan secara bersamaan, dan sulit karen
menyimpang dengan nilai-nilai pancasila
kesempatan untuk melakukan investasi di
yang menolak sistem kapitalis.
Indonesia termasuk investor dari Negara
asing. Hal tersebut tentu saja membawa Menurut mubyarto tentang ekonomi
pengaruh kepada sistem perekonomian pancasila, “Sistem Ekonomi Pancasila
yang ada, karena hal tersebut bertolak adalah sistem ekonomi yang di jiwai oleh
ideologi Pancasila yaitu sistem ekonomi
belakang dengan asas gotong-royong pada
yang merupakan usaha bersama yang
pancasila.7 berasaskan kekeluargaan dan
kegotongroyongan.”
Dari paparan tersebut tentu saja
ekonomi pancasila harus digagas sesuai Mubyrarto juga menuturkan ekonomi
nilai-nilai yang berkembang sejak masa pancasila sebagai ekonomi dengan ciri khas
lampau. Perlu diketahui pula desain Indonesia yang berupa:8

7
Edi Pranoto, “Pembangunan sistem hukum
Indonesia berlandaskan Pancasila di era globalisasi,”
8
Jurnal Spektrum Hukum, Vol. 15, No. 1 (April Mubyarto, “Ekonomi Pancasila, Gagasan dan
2018): 92 Kemungkinan,” Jakarta: LP3ES, 1987, hlm. 15
a. Roda perekonomian digerakan oleh seperti sistem Hukum islam, Sistem
sosial, moral serta ekonomi. Hukum Adat, Sistem Hukum Nasional
b. Keinginan kuat oleh masyarakat dan Sistem Hukum Kolonial, dan juga
mengarah pada pemerataan sosial terdapat pancasila sebagai ideologi
sesuai dengan asas kemanusiaan. Negara.
c. Kebijakan ekonomi memiliki
prioritas untuk menciptakan Pancasila sebagai dasar negara dan
perekonomian nasional yang ideologi nasional dari negara Indonesia
menggambarkan nasionalisme. memiliki pemaparan logis untuk
d. Koperasi merupakan soko guru menerima dan menjadikan nilai-nilai
perekonomian dan bentuk dari usaha Pancasila sebagai acuan pokok untuk
bersama. perturan penyelenggaraan hukum
e. Imbangan yang jelas dan negara. Hal tersebut diupayakan untuk
tegas antara perencanaan di menjabarkan nilai-nilai Pancasila
tingkat nasional dengan tersebut ke dalam Undang-Undang
desentralisasi dalam pelaksanaan Dasar 1945 dan peraturan perundang-
kegiatan ekonomi. undangan yang berlaku.

Dalam realita perkembangannya Mengenai Pancasila, sebagai warga


ekonomi kehidupan bangsa Indonesia Negara Indonesia memiliki sumber
cenderung mengarah kearah kapitalis kehidupan dan penghidupan yang sama dan
atau liberalis dan telah meninggalkan memiliki keinginan yang sama untuk
ciri sistem ekonomi Pancasila yang memajukan bangsa ini dimulai dari nenek
semestinya. Seharusnya, jika bangsa moyang kita. Hal ini sesuai dengan yang
Indonesia dalam kehidupan ekonominya disampaikan oleh Presiden soekarno yang
lebih merealisasi sistem ekonomi yang menyampaikan, “Progresif, you know the
berlawanan dengan nilai pancasila maka meaning of the word progress, maju, maju
bangsa Indonesia telah memperkuat di dalam pertumbuhan masyarakat, maju
posisi keterjajahan dari pada di dalam pertumbuhan sejarah masyarakat
kemandirian ekonominya. Warisan itu berjalan. Tidak ada masyarakat yang
sejarah bangsa Indonesia yang telah beku, tidak ada masyarakat yang diam, dan
terjajah secara politik dan kedaulatannya tidak ada masyarakat yang statis.”
telah memengaruhi mental, perilaku, Keinginan untuk bangkit tersebut
serta pola pikir termasuk di bidang dapat mencegah pudarnya nilai pancasila
ekonomi.9 yang ada dalam diri setiap warga Negara
Indonesia. Filosofi dalam nilai-nilai
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM pancasila juga dianggap sebagai pandangan
FILOSOFI MENSEJAHTERAKAN hidup yang dapat mensejahterakan
MASYARAKAT masyarakat. Maksudnya adalah, pancasila
mempunyai peranan sebagai pedoman dan
Di Indonesia ada beberapa sistem pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan
hukum yang dikenal, hukum tersebut perbuatan dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
9
Kholidya Khulafaur Rosidah, dkk, “Pembelajaran bernegara bagi bangsa indonesia dimanapun
Ekonomi Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila dan Pasal mereka berada.
33 UUD’45 melalui Pembelajaran Proyek,” Vol. 4,
No. 9 (September Tahun 2019) : 1190—1201
Nilai-nilai Pancasila menemani PEMAHAMAN KONSEP EFISIENSI
setiap proses penyelesaian konflik di PADA PASAL 33 UUD N 1945
masyarakat. Secara normatif dapat
dinyatakan sebagai berikut; penyelesaian Dalam pencarian mengenai sejarah
konflik harus didasarkan pada nilai-nilai tata Negara Indonesia, the founding fathers
agama, menghormati kodrat manusia, telah melahirkan bentuk dasar Negara yang
memajukan persatuan, berdasarkan tata cara cocok untuk Indonesia. Hasil pemikiran
yang demokratis dan bermuara pada tersebut disampaikan pada saat rapat Badan
terciptanya keadilan, saling menghormati, Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
menghargai, dan kasih sayang. Status nilai- Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 1 juni
nilai sosial bersama dalam masyarakat 1945. Dari rapat tersebut soekarno
sangat penting bagi anggotanya untuk mengemukakan prinsip-prinsip untuk
menyelesaikan konflik. Ketika terjadi memberikan jaminan kesejahteraan kepada
konflik antar anggota, masyarakat seluruh rakyat dan dijabarkan oleh hatta
membutuhkan nilai-nilai bersama sebagai dengan merumuskan pasal 33 UUD 1945
acuan. Kontradiksi dan perbedaan pendapat yang berisi:12
dapat didamaikan melalui konsensus yang
a. Perekonomian disusun sebagai usaha
dicapai oleh pihak-pihak yang bertikai dan
bersama berdasar atas asas
berdasarkan nilai-nilai bersama, sehingga
kekeluargaan;
integrasi masyarakat dapat dibangun
b. Cabang-cabang produksi yang
kembali.10
penting bagi negara dan yang
Menumbuhkan sikap toleran dan menguasai hajat hidup orang banyak
peka, tidak merugikan perilaku sewenang- dikuasai oleh negara;
wenang pihak lain, dan siap bekerjasama c. Bumi dan air dan kekayaan alam
dengan negara lain setiap saat tanpa yang terkandung di dalamnya
merugikan kepentingan negara sendiri. dikuasai oleh negara dan
Mentalitas gotong royong dapat secara dipergunakan untuk sebesar-
efektif menghilangkan tekanan-tekanan besarnya kemakmuran rakyat.
yang ditimbulkan oleh perkembangan zaman
Hal tersebut dirumuskan berdasarkan
sekarang ini, seringkali tekanan-tekanan
pengalaman penjajahan atas Indonesia.
tersebut mengarah pada individualisme
Sehingga sistem perekonomian yang cocok
sehingga mengurangi kepedulian terhadap
didasarkan pada pembawaan rakyat
sesama manusia. Penerapan nilai-nilai
Indonesia, yang mana masih dilandasi
gotong royong merupakan ikatan solidaritas
dengan semangat kolektivisme yang
yang harus dijaga oleh masyarakat Indonesia
diwujudkan dengan sistem gotong royong,
untuk turut serta mensejahterakan
yaitu tolong-menolong.
masyarakat.11
10
Faradila, A. H., Holilluloh.,& Adha, M.
Pengaruh Pemahaman Ideologi Pancasila terhadap
Sikap Moral dalam Mengamalkan Nilai-nilai Ilmiah Mimbar Demokrasi, Vol. 14, No. 2 (2015): 10
Pancasila, Jurnal Kultur Demokrasi, vol. 2, No. 7
(2014). 12
Ratih Lestarini, “Pasal 33 Undang - Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
11
Adha, “Pendidikan Kewarganegaraan Penerapannya dari Masa ke Masa sejak Era
Mengoptimalkan Pemahaman Perbedaan Budaya Pemerintahan Soekarno, Soeharto, dan Pemerintahan
Warga Masyarakat Indonesia dalam Kajian Era Reformasi,” ADIL : Jurnal Hukum Vol. 4, No.1 :
Manifestasi Pluralisme di Era Globalisasi.” Jurnal 88
Sistem ini dijalankan berdasarkan dua dengan ideologi bangsa Indonesia yaitu
kategori, yaitu kategori dengan politik Pancasila. Meskipun begitu, masih muncul
perekonomian jangka panjang dan politik perdebatan mengenai ekonomi pancasila
perekonomian jangka pendek. Dalam politik tersebut. Sehingga, ekonomi Pancasila
jangka panjang, terdapat pembangunan diidentifikasi dan di interprestasikan ke
koperasi yang diharapkan dapat menjadi pasal 33 tahun 1945.
soko guru perekonomian di Indonesia.
Maksudnya ialah untuk mendorong usaha Sejalan dengan interprestasi tersebut
dan rencana masyarakat agar menjalankan dalam membangun Indonesia, maka CV
secara bertahap perekonomian yang (Commanditaire Vennootschap), Firma,
berdasarkan koperasi. Sementara itu, politik Perseroan Terbatas (PT), dan sebagainya
perekonomian jangka pendek, dijadikan harus memiliki jiwa koperasi, karena harus
sebagai perekonomian yang bersifat sesuai dengan pernyataan Pasal 33 Undang
sementara saja, dimaksud jika koperasi Undang Dasar 1945, ayat (1) bahwa
belum mampu menjadi soko guru Perekonomian disusun sebagai usaha
perokonomian, maka perekonomian ini bersama atas asas kekeluargaan. Pernyataan
dapat dilakukan oleh pihak swasta yang ayat (1) Pasal 33 Undang Undang Dasar
mampu menjalankannya. 1945 harus diinterpretasikan bahwa yang
dimaksud dengan perekonomian adalah
Namun ketika tahun 1966 pasal 33 yang bukan hanya koperasi, tetapi termasuk di
dahulunya berasaskan sosialisme malah dalamnya Badan Usaha Milik Negara dan
bertolak belakang ketika diterapkan pada Swasta (CV, Perseroan Terbatas, dan
masa soeharto. Pasalnya ia memberlakukan Firma).13
sistem liberalisme untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dilihat Pengutamaan kesejahteraan rakyat
dari UU No. 1 tahun 1967 tentang pada pasal 33 yang terdapat pada ayat (4)
Penanaman Modal Asing (PMA) dan UU yang menyatakan bahwa “...Perekonomian
NO.1 Tahun 1968 tentang Penanaman Nasional diselenggarakan berdasar atas
Modal Dalam Negeri (PMDN) yang demokrasi ekonomi dengan prinsip
melengkapi UU PMA. kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
Hal tersebut dinilai tidak membawa kemandirian, serta dengan menjaga
pemerataan ketika dijalankan. Politik keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi yang dijalankan dengan dukungan ekonomi nasional...”.
modal asing, baik melalui utang luar negeri
maupun investasi asing langsung, memang Dengan adanya kata “efisiensi” telah
membuktikan adanya kenaikan pada tingkat mengubah seluruh makna secara terselubung
pertumbuhan perekonomian Indonesia, akan untuk memasukkan pandangan liberalisme
tetapi tingkat kemiskinan semakin ekonomi yang akan membuka jalan ke arah
meningkat dan bertolak belakang dengan kapitalisme ke dalam Pasal 33 Undang
kesejahteraan rakyat. Undang Dasar 1945. Kenapa dimaksud
seperti hal tersebut, karena kata “efisiensi
Dengan adanya hal tersebut, kemudian dalam perekonomian merujuk pada
memunculkan para ekonom untuk kembali maximum gain (dalam badan usaha
mengagas bentuk sistem ekonomi yang
cocok dianut oleh Indonesia. Sistem 13
Elli ruslina, “Makna Pasal 33 UUD 1945 dalam
ekonomi tersebut tentu saja yang sesuai pembangunan Hukum Ekonomi Indonesia,” Jurnal
Konstitusi, Vol. 9, No. 1, (Maret 2012): 65
ekonomi) dan maximum satisfaction (dalam Pasal di atas kemungkinan akan ada
transaksi ekonomi orang-seorang). pemisahan usaha atau unbundling system
Maksudnya paham ekonomi neoklasikal dengan pelaku usaha yang berbeda. Akan
sebagai wujud dari liberalisme ekonomi tetapi, dari pihak DPR maupun Pemerintah
maupun neoliberalisme yang beroperasi memiliki pandangan bahwa efisiensi
melalui pasar bebas. tersebut dapat dicapai dalam satu sistem
kompetisi jika harga rata-rata yang
Pasar bebas dapat membuka jalan diambil supplier adalah yang terbaik yang
Daulat Pasar menggusur Daulat Rakyat, pada akhirnya dicapai dari segi pemakai,
pasar-bebas akan menggusur orang miskin, serta saat supplier dan customer surplus
bukan menggusur kemiskinan. Menurut bertemu. Untuk tercapainya hal itu, hanya
Mohammad Hatta, konsep yang tertuang persaingan itu saja yang mungkin dapat
pada Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945 tercapai efisiensinya dan unbundling
merupakan pokok utama untuk politik merupakan cara untuk efisiens.
ekonomi dan politik sosial di Indonesia.
Maka dari itu, Pasal 33 tersebut terselip Setelah itu dibatalkan, kemudian
dasar ekonomi yang teratur, jadi jika diusung pula pembentukan UU No. 30 tahun
terdapat kemiskinan di dalamnya, maka 2009 tentang ketenagalistrikan. Akan tetapi,
mestilah di usahakan dan diberantas UU tersebut menjadi perkara baru yang
bersama secara kekeluargaan. menggugat swasta dalam penyediaan listrik
secara umum. Salah satu rujukan pasal
Perbedaan pemahaman tersebut juga tersebut ialah pasal 33 UUD 1945 pada ayat
dapat dilihat pada UU Nomor 20 Tahun (4) yang berkaitan dengan efisiensi. Jika
2002 Tentang Ketenagalistrikan yang unbunding di praktekan dlam usaha
dibatalkan MK melalui Putusan MK No. menyediakan listrik, maka akan
001-021-022/PUU-I/2003. Dalam menghilangkan control Negara. Sehingga
konsideran UU tersebut disebutkan bahwa: diperlukan syarat untuk menegaskan
“penyediaan tenaga listrik perlu penghindaran pasal tersebut, yang disalah
diselenggarakan secara efisien melalui artikan membuka peluang swasta untuk
kompetisi dan transparansi dalam iklim menguasai tenaga listrik, sehingga swasta
usaha yang sehat dengan pengaturan dapat ikut berperan bila diajak berkerja sama
yang memberikan perlakuan yang sama dengan BUMN dan kepemilikann Negara
kepada semua pelaku usaha.”14 harus jelas.
Dinyatakan pula bahwasannya Sebenarnya, prinsip yang terdapat
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pada pasal 33 UUD N 1945 mempunyai
listrik nasional, harus diberikan kesempatan prinsip untuk membangun perekonomian
yang sama kepada semua unit usaha untuk nasional, yang secara logika tidak boleh
ikut serta dalam usaha di bidang bertentangan dengan nilai pancasila.
ketenagalistrikan. Disini MK menyatakan Khususnya pada ayat (4) mengenai konsep
Pasal 16 dan 17 bertentangan dengan efisiensi yang telah menyimpang dengan
konstitusi karena listrik adalah sebuah nilai pancasila karena telah membuka pasar
produksi penting. Belum lagi dengan adanya bebas. Disisi lain, memang harus dipaksakan
14
Putusan Mahkamah Konstitusi 001-021-022/PUU- untuk menciptakan pemerataan secara
I/2003 atas pengujian UU Nomor 20 Tahun 2002 serentak secara bersamaan dalam satu
Tentang Ketenagalistrikan gerakan pembangunan.
Sehingga untuk mengembalikan pembangunan untuk mengurangi
perekonomian yang berlandaskan nilai-nilai kesenjangan regional.15
Pancasila, maka diperlukan reorientasi
terutama pada masalah ketentuan yang Pancasila dengan sifat
mengarah kepada perekonomian berbasis keterbukaannya terhadap perkembangan
pasar bebas, yaitu dengan menghilangkan jaman, juga memerlukan ketegasan
ketentuan mengenai kata efisiensi mengenai persaingan di dunia perekonomian
berkeadilan secara bersamaan karena kedepannya. Demi mewujudkan
keduanya dinilai kontradiktif. perekomoniam yang mensejahterakan
Selain itu, penegasan sistem rakyat, yang sesuai dengan pancasila dan
ekonomi nasional yang berlandaskan Undang-Undang Demokrasi yang berlaku.
pancasila dalam pasal 33 UUD 1945 Keberadaan Pasal 33 Undang-Undang Dasar
memiliki kaitan untuk diterapkan. Dan juga Negara Republik Indonesia Tahun 1945 saat
untuk menegaskan bahwasannya ini dinilai belum sempurna dalam
perekonomian yang diterapkan merupakan menyesuaikan diri dengan arah
ekonomi khas Indonesia. Hal tersebut juga pembangunan ekonomi nasional yang tepat.
dapat menjawab pertaanyaan mengenai
Pasal 33 sedikitnya memiliki
permasalahan keberadaan Pancasila dalam
persoalan, antara lain disorientasi
pasal 33 UUD 1945 yang memicu
perekonomian nasional pada kata efisiensi,
problematic.
inkonsistensi cita-cita nasional Pancasila,
Pancasila merupakan jiwa bagi
dan ketidakjelasan rumusan pasal ini. Status
seluruh aspek kehidupan bangsa. Akan
Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara
tetapi, landasan hukum yang menguatkan
Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
pancasila sebagai ideologi dan pedoman
aturan hukum tertinggi perekonomian
bangsa di dalam pasal UUD 1945 sangat
nasional menyebabkan setiap pembuat
terbatas. Sehingga menegaskan bahwa
undang-undang dan Mahkamah Konstitusi
perekonomian nasional berdasar Pancasila
di bawahnya mengacu pada ketentuan
dalam konstitusi kita menjadi suatu hal
tersebut ketika memutuskan untuk judicial
yang berkaitan dibandingkan dengan frasa
review. setidaknya perlu dilakukan
kekeluargaan yang sebelumnya ada dalam
reorientasi melalui perubahan pada Pasal 33
Pasal 33 ayat (1) UUD NRI 1945 karena
UUD 1945 yang sejalan dengan nilai-nilai
frasa kekeluargaan adalah salah satu
Pancasila.
bagian dari jiwa Pancasila.
KESIMPULAN
Dari pasal 33 mengenai
perekonomian nasional, seperti penjelasan- Pancasila merupakan hal mutlak
penjelasan diatas. Kepemilikan Negara dalam kehidupan bangsa Indonesia.
harus jelas dalam peraturannya untuk Pancasila memberikan ikatan persatuan dan
menghindari sangkaan yang bertentangan kesatuan yang kuat dalam proses perubahan
dengan nilai Pancasila. Pada masa yang kehidupan masyarakat dalam mencapai
akan datang, perekonomian juga dituntut
untuk mampu berkembang secara lebih 15
Aminuddin Anwar, “Ketimpangan Spasial
proporsional di seluruh wilayah tanah air Pembangunan dan Modal Manusia di Pulau Jawa:
untuk mendorong perkembangan ekonomi Pendekatan Explatory Spatial Data Analysis, Asian
di luar pulau Jawa dalam rangka pemerataan Journal of Innovation and Entrepreneurship,” Vol.
02, No. 02, (Mei 2017) : 95
kesejahteran. Pancasila memberikan sebagai penggerak awal sistem kapitalis
kekuatan untuk memimpin bangsa Indonesia pada UUD 1945 di era Reformasi. Semua
sebagai bangsa yang bermartabat pada tafsiran tersebut dilakukan untuk mencari
puncak peradaban menuju zaman keemasan. sistem ekonomi apa yang harus
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara dikembangkan di Indonesia.
Indonesia mengandung Aspek kehidupan
ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan Perkembangan hukum ekonomi
negara, dan keamanan ditujukan kepada Indonesia serta pemahaman kesatuan dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang prinsip Kekerabatan yang didukung oleh
berwawasan Pancasila, yang mewujudkan Pasal 33 UUD 1945 harus diterapkan secara
Indonesia yang maju dan religius. konsisten. Pembentukan Peraturan
konsekuensi setiap aspek penyelenggaraan perundang-undangan bidang ekonomi
Negara dan semua sikap dan tingkah laku mengacu pada Pasal 33 undang-undang
bangsa Indonesia dalam bermasyarakat, ber tersebut UUD 1945 menyatakan: “...Struktur
bangsa dan bernegara harus berdasarkan perekonomian adalah Bekerja sama atas
pada nilai-nilai Pancasila. prinsip kekeluargaan...". maksudnya ialah
pembangunan ekonomi harus mendukung
Pasal 33 UUD 1945 dan juga pembangunan ekonomi rakyat, dan rakyat
perubahannya memberikan kewenangan harus ikut berpartisipasi dalam
kepada negara untuk menguasai dan pembangunan, bukan pembangunan yang
mengelola kekayaan alam di seluruh tidak mensejahterakan rakyat.
Indonesia, namun ditujukan untuk
kepentingan rakyat. Berdasarkan konstitusi SARAN
konsep kesejahteraan yang bersumber dari
Perlu lebih dipahami lagi mengenai
pancasila.
pemikiran the founding fathers pada pasal
Pasal 33 sebagai hukum ekonomi 33 UUD 1945 yang hakikatnya untuk
yang menjadi landasan dalam menentukan kebersamaan dalam mensejahterakan rakyat.
sistem perekonomian Indonesia dalam Dari berbagai perubahan amandemen
penerapannya ternyata tidak tersebut, diharapkan efisiensi dalam pasal 33
diimpelementasikan secara konsekuen, UUD N 1945 tetap mengacu pada nilai luhur
karena para penyelenggara negara belum pancasila, agar tidak bertentangan dengan
paham mengenai kedudukan Pasal 33 amanat yang terkandung dalam Undang-
Undang Undang Dasar 1945 sebagai pesan undang tersebut.
budaya serta moral terhadap Republik
Indonesia di bidang kehidupan ekonomi,
bahkan sejak awal kemerdekaan.
Pasal 33 telah mengalami berbagai
macam tafsiran yang pada akhirnya
berujung pada perubahan amandemen UUD
1945. Konsep awal yang semula sebagai
prinsip ekonomi negara untuk
mensejahterakann rakyat malah diterapkan
secara berbeda yang kemudian menjadi
sistem liberalisme pada era Soeharto serta
kemudian faham liberalisme ini dikokohkan

Anda mungkin juga menyukai