NIP : 1979100620031002
Dengan ini menyatakan bahwa buku dengan judul “ Statistik Pendidikan Lanjutan Dilengkapi dengan
Prosedur Penggunaan SPSS 16 dan Lisrel 8.8” sebagai buku Referensi Kuliah Statistik Pendidikan adalah
benar-benar karya sendiri dan belum pernah di terbitkan dalam jurnal/media lain.
Yang menyatakan,
1
2
i
978-602-6784-37-7
ii
KATA PENGANTAR
Berkat Allah Subhanahuwata’alah dan dengan adanya bantuan dari beberapa pihak, buku tentang
Statistik Pendidikan dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Buku ini adalah buku
referensi yang dapat digunakan sebagai acuan bagi mahasiswa atau dosen dalam mempelajari dan
mengajar Statistik Pendidikan.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moral maupun finansial dalam penyelesaian
buku ini, melalui kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya. Secara khusus,
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan kepada Prof. Wahyu Widada,
M.Pd dan Prof. Dr. Riyanto, M.Pd yang telah memberikan dukungan moral dan bimbingan bagi penyusunan
buku ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
(LPMP) dan Direktur Program Doktor Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Bengkulu yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyusun buku referensi ini.
Akhirnya, kepada semua pihak yang terlibat yang turut membantu pelaksanaan penyusunan buku
ini, disampaikan ucapan terima kasih yang mendalam. Semoga buku ini bermanfaat bagi mahasiswa dan
para pembaca yang berminat mempelajari Statistika Pendidikan. Disadari sepenuhnya bahwa buku ini
masih belum lengkap dan banyak kekurangan. Untuk itu, melalui kesempatan ini kami mohon masukan
untuk perbaikan lebih lanjut. Atas saran dan sumbangan dari pembaca yang budiman, saya haturkan terima
kasih.
Penyusun.
iii
DAFTAR ISI
I TEKNIK SAMPLING................................................................................................ 1
I.1 Probability Sampling............................................................................................. 2
I.2 Non Probability Sampling..................................................................................... 3
I.3 Penetapan Sampel................................................................................................ 6
II Analisis Kasualitas Studi Eksperimen dan Non Eksperimen.................................. 8
II.1 Penelitian Eksperimen ......................................................................................... 8
II.2 Penelitian Noneksperimen .................................................................................. 12
II.3 Persamaan dan Perbedaan .................................................................................. 16
III Multiple Korelasi dan Korelasi Kanonik .............................................................. 17
III.1 Korelasi Ganda .................................................................................................... 17
III.2 Korelasi Kanonik .................................................................................................. 22
IV Analisis Varian (Anava) dan Manova.................................................................... 26
IV.1 Anava ................................................................................................................... 26
IV.2 Manova ................................................................................................................ 44
V Analisis Kovarian dan Manakova.......................................................................... 36
V.1 Anakova ............................................................................................................... 38
V.2 Manakova ............................................................................................................ 44
VI Regresi Linier........................................................................................................ 48
VI.1 Regresi Linier Sederhana ..................................................................................... 48
VI.2 Regresi Linier Ganda ........................................................................................... 49
VII Analisis Jalur ......................................................................................................... 73
VII.1 Analisis Jalur Biasa ............................................................................................... 73
VII.2 Konsep Trimming (Analisis Jalur Biasa) ................................................................ 81
VIII Struktur Equation Model ..................................................................................... 83
iv
VIII.1 Pengantar SEM .................................................................................................... 83
VIII.2 Contoh Kasus dan Pembahasan SEM dengan Program Lisrel 8.8 ....................... 84
DAFTRA PUSTAKA .............................................................................................. 106
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS ..................................................................... 107
v
DAFTAR GAMBAR, BAGAN DAN TABEL
JUDUL HAL
B 1.1 Jenis Teknik Sampling........................................................................................................ 1
6
BAB I
TEKNIK SAMPLING
Menurut J Supriyanto (1991:129) pengumpulan data dengan cara sensus akan memperoleh data
sebenarnya (parameter) namun membutuhkan biaya, waktu dan tenaga yang banyak. Karena kesulitan
tersebut pada prakteknya digunakan teknik sampel yang akan memberikan nilai taksiran. Teknik sampel inii
akan lebih praktis dari segi dana, waktu dan tenaga.
Menurut Ahmad Zambar Soleh (2005) dilema dalam penelitian, jika sampel sedikit orang
cenderung tidak percaya, tapi jika kebanyakan sampel akan sangat besar memakan waktu dan dana,
Sehingga perlu teknik sampling yang tepat. Margono (2004: 125) berpendapat dimaksud dengan teknik
sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan
dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh
sampel yang representatif.
Jadi, Teknik samping adalah cara yang tepat dan akurat untuk menentukan sampel sebagai
perwakilan populasi. Tujuan agar data yang diperoleh dapat mewakili pupulasi yang sebenarnya.
Dampaknya adalah kepercayaan terhadap informasi meningkat dan dapat menekan waktu dan dana.
Menurut Cochran (1991:2) kegunaan dari penarikan sampel adalah : mengurangi biaya, kecepatan
lebih besar, cakupan lebih besar dan tingkat ketelitian lebih besar.
TEKNIK SAMPLING
2
diambil 10% dari masing-masing tingkatan, sehingga sampel yang diambila adalah S3=
1, S2 = 2, S1 = 5, SMA = 90, SMK = 50, SMP = 30, dan SD = 20.
Menurut Zambar Soleh (2005) nonprobability sampling adalah teknik yang tidak
memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:
a. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi urutan tertentu / nomor urut. Misalnya anggota
3
populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu
nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor
ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari
bilangan lima. Untuk itu maka yang diambil sebagai sampel adalah 5, 10, 15, 20 dan
seterusnya sampai 100.
b. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Menurut Margono
(2004: 127) dalam teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi
diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah
atau quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung pada
unit sampling. Setelah jatah terpenuhi, pengumpulan data dihentikan. Sebagai contoh,
akan melakukan penelitian terhadap pegawai golongan II, dan penelitian dilakukan
secara kelompok. Setelah jumlah sampel ditentukan 100, dan jumlah anggota peneliti
berjumlah 5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel secara bebas
sesuai dengan karakteristik yang ditentukan (golongan II) sebanyak 20 orang.
c. Sampling Aksidental
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, 2001: 60).
Menurut Margono (2004: 127) menyatakan bahwa dalam teknik ini
pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Peneliti langsung mengumpulkan
data dari unit sampling yang ditemui. Misalnya penelitian tentang pendapat umum
mengenai pemilu dengan mempergunakan setiap warga negara yang telah dewasa
sebagai unit sampling. Peneliti mengumpulkan data langsung dari setiap orang dewasa
yang dijumpainya, sampai jumlah yang diharapkan terpenuhi.
Dalam pendidikan, misalnya kita mau meneliti tentang pendapat masyarakat
terkait penerapan 5 hari sekolah, maka peneliti meminta saja pendapat orang tua, guru,
atau siswa. Peneliti mengumpulkan data dan informasi dari pendapat masyarakat
pendidikan, sehingga terkumpul informasi yang dibutuhkan.
4
d. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Menurut Margono (2004: 128), pemilihan sekelompok subjek dalam purposive
sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut
yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Degan kata lain
unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan
berdasarkan tujuan penelitian. Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin
pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian
saja.
Misalnya akan dilakukan penelitian tentang kedisiplinan anak di suatu SMA,
maka sampel yang dipilih adalah wali kelas, kepala sekolah, wakil bidang kesiswaan,
guru Bimbingan Konseling, guru agama, guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, serta komponen lain yang terkait dengan kedisiplinan di SMA
tersebut.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil,
kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel
ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel (Zambar Sholeh: 2005).
Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang
menggelinding, makin lama semakin besar. Pada penelitian kualitatif banyak
menggunakan sampel purposive dan snowball.
5
Gambar 1.1 Snowball Sampling
Menurut Slovin dalam Zambar Soleh (2005) penentuan jumlah sampel (n)
berdasarkan banyaknya anggota populasi (N) dan tingkat kepercayaan (1-α) 100% saja,
dirumuskan sebagai berikut :
6
Hal yang perlu diperhatikan bahwa, penentuan jumlah sampel dengan rumus
Slovin ini hanya dapat digunakan apabila jumlah populasinya diketahui.
7
BAB II
ANALISIS KASUALITAS DALAM STUDI EKSPRERIMENTAL DAN NON
EKSPRIMENTAL
8
effect) dalam suatu tatanan tertentu maka jenis penelitiannya adalah rancangan percobaan
(experimental design) atau rancangan “causal-comparative”. Dengan demikian jika seorang
peneliti ingin mengetahui sebesar apa atau adakah pengaruh yang ditimbulkan (effect) dari variabel
bebas terhadap variabel tergantung, maka mau tidak mau peneliti tersebut harus mengaplikasikan
rancangan percobaan atau “causal-comparative” dalam penelitiannya.
Penelitian eksperimen merupakan penelitian sistematis, logis, dan teliti di dalam
melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam melakukan eksperimen peneliti memanipulasikan suatu
stimulan, treatment atau kondisi-kondisi eksperimen, kemudian mengobservasi pengaruh yang
diakibatkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut. Dalam penelitian eksperimen, kontrol
yang cermat terhadap kemungkinan masuknya pengaruh faktor lain sangat diperlukan, agar
mendapatkan faktor-faktor yang benar-benar murni dari faktor-faktor yang dimanipulasi tadi.
Penelitian eksperimen bertujuan :
1) Menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
2) Memprediksi kejadian atau peristiwa didalam latar eksperimen.
3) Menarik generalisasi hubungan antar variabel.
Penelitian eksperimen (eksperiment research) merupakan pendekatan penelitian
kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan
sebab-akibat (Nana Syaodih Sukmadinata, 2010:194). Dalam penelitian eksperimen
terdapat variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel
bebas biasanya merupakan variabel yang dimanipulasi secara sistematis. Dibidang pendidikan
diidentifikasi sebagai variabel bebas diantaranya termasuk metode mengajar, macam-macam
penguatan (reinforcement), frekuensi penguatan, sarana-prasarana pendidikan, lingkungan belajar,
materi belajar jumlah kelompok belajar, dan sebagainya. Sedangkan variabel terikat merupakan
variabel yang diukur sebagai akibat adanya manipulasi pada variabel bebas. Variabel terikat
tergantung dari variabel bebas. Yang sering dikelompokkan sabagai variabel terikat dibidang
pendidikan, misalnya hasil belajar siswa, kesiapan belajar siswa, kemandirian siswa dan sebagainya
(Sukardi, 2009:178-179).
Karakteristik penelitian eksperimen:
• Peneliti memanipulasi satu variabel bebas atau lebih,
• Mengendalikan variabel di luar variabel bebas,
• Melakukan observasi (pengukuran) terhadap satu atau lebih variabel terikat untuk
menemukan variasi yang muncul seiring dengan manipulasi variabel bebas tersebut.
Ciri pemelian non eksperimen:
9
• Peneliti tidak dapat memanipulasi variable;
• Sifat-sifat tertentu dari variabel-variabel yang digunakan tidak memungkinkan adanya
manipulasi.
10
tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan semua variabel yang
relevan. Contohnya: Penelitian untuk menyelidiki efek dua macam cara menghafal dalam
menghafal suatu daftar kata-kata asing pada empat buah SMU pada menempatan murid-murid
pada perlakuan secara random atau mengawasi waktu-waktu pelatihannya secara cermat.
d. Penelitian Eksperimen Subjek-Tunggal
Dalam penelitian eksperimen subjek-tunggal, subjek atau partisipannya bersifat
tunggal, bisa satu orang, dua orang atau lebih. Nama subjek tunggal juga diambil dari cara hasil
eksperimen disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual. Pendekatan
eksperimen dalam subjek-tunggal adalah meneliti individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan
kemudian dalam perlakuan dan akibatnya terhadap variabel akibat diukur dalam kedua kondisi
tersebut.
Penelitian eksperimental jika melakukan perlakuan terhadap variabel tertentu. Sebaliknya jika
tidak dilakukan perlakuan terhadap variabel maka tergolong penelitian non eksperimental. Lebih
rinci pada tabel di bawah ini.
Contoh penelitian eksperimental:
1. Meneliti pengaruh pemberian pekerjaan rumah (PR) dengan prestasi belajar. Contoh
penelitan ini bersifat eksperimental,karena penelitian dilakukan secara langsung terhadap
objek yang diteliti,dan mencakup sebab dan akibat.
2. meneliti tentang kemungkinan pemebrian pelajaran pengantar mekanika di smp kelas 3.
Contoh penelitan ini bersifat eksperimental,karena penelitian dilakukan secara langsung
terhadap objek yang diteliti,dan mencakup sebab dan akibat
3. Seorang pengusaha alat pelajaran ingin mengetahui pengaruh suatu jens alat terhadap
prestasi belajar siswa. Penelitian ini bersifat ekperimental karena dilakukan secara
langsung terhadap objek yang diteliti ,dan penilitian ini lebih mengarah kepada pengaruh
suatu alat terhadap prestasi belajar siswa
4. Penelitian mengenai pengaruh dua jenis metode belajar terhadap prestasi siswa sebagai
fungsi ukuran kelas (besar dan kecil) dan taraf kecerdasan siswa, dengan menempatkan
tenaga pengajar secara random berdasarkan intelegensi, model mengajar, dan ukuran
kelas tersebut.
11
Tabel 2.1 Karakteristik penelitian eksperimen
(True Experimental, Quasi Experimental, dan PreExperimental)
Penelitian TrueExperiment Penelitian QuasiExperi
Karakteristik Penelitian PreExperimental
al mental
Penelitian eksperimen yang Pengembangan dari Belum merupakan penelitian
sesungguhnya penelitian true eksperimen yang sesungguhnya.
dengan validitas experimental yang sulit Hasil eksperimen bukan
Hakikat
penelitian internal (kualitas dilaksanakan. semata-mata dipengaruhi oleh
pelaksanaaan rancangan variabel bebas
penelitian) tinggi Efektif untuk penelitian lebih
lanjut
Menyelidiki kemungkinan Memperoleh informasi Memperoleh informasi akibat dari
saling hubungan sebab yang merupakan suatu perlakuan tanpa melakukan
akibat dengan cara perkiraan, dengan cara perbandingan
mengenakan perlakuan dan eksperimen yang tidak
Tujuan
membandingkan hasilnya memungkinkan untuk
dengan grup kontrol yang mengontrol dan/atau
tidak diberi perlakuan. memanipulasikan semua
variabel yang relevan
Kelompok eksperimen dan Kelompok eksperimen Hanya terdapat kelompok
Objek
kelompok kontrol dan kelompok kontrol eksperimen
penelitian
sama/setara sama/setara
Sampel yang digunakan Jika Sampel tidak dipilih secara acak
untuk eksperimen maupun menggunakanrandom tid (random)
Pengambilan
sampel sebagai kelompok kontrol ak diperhatikan aspek
diambil secararandom dari kesetaraan maupun grup
populasi tertentu. kontrol
Terdapat variabel kontrol Terdapat variabel kontrol Tidak terdapat variabel kontrol
tetapi tidak digunakan
sepenuhnya untuk
Variabel
mengontrol variabel luar
yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen.
Dapat mengontrol semua Tidak sepenuhnya dapat Tidak dapat mengontrol variabel
Mengontrol/
variabel luar yang mengontrol variabel luar luar yang berpengaruh
mengendalika
n mempengaruhi jalannya yang mempengaruhi terhadappelaksanaan eksperime
eksperimen pelaksanaan eksperimen
12
(intervensi) peneliti. Misalnya, penelitian mengenai kemunduran prestasi belajar siswa,
kemunduran rasa tanggung jawab.
Jenis Penelitian Non-Eksperimen, yaitu :
a. Penelitian Deskripsi
Penelitian deskripsi adalah metode penelitian yang menggambarkan dan menginterprestasi
objek dengan sesuai dengan apa adanya . Penelitian ini juga disebut sebagai non-eksperimen,
karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan memanipulasi variabel
penelitian. Dengan metode deskripsi, peneliti memungkinkan untuk melakukan hubungan antar
variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi dan mengembangkan teori yang
memiliki validitas universal. Tujuan utama penelitian ini menggamabarkan secara sistematis
fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.
b. Penelitian Survey
Penelitian survey sebenarnya merupakan bagian dari jenis penelitian deskriptif. Penelitian
survey merupakan kegiatan penelitian yang mengumpulkan data pada saat tertentu dengan tiga
tujuan penting yaitu:
1) Mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat itu.
2) Mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan.
3) Menetukan hubungan sesuatu yang hidup diantara kejadian spesifik.
Penelitian survey digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah
besar orang yang terhadap topik atau isu-isu tertentu.
c. Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi
suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat
pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.
Penelitian tindakan merupakan mengembangan penelitian terpakai atau apllied
research, dalam hal ini peneliti bersifat sebagai :
1) Pemeran aktif kegiatan pokok.
2) Agen perubahan atau agent of change,
3) Subjek atau objek yang diteliti memperoleh manfaat dari hasil tindakan yang diberikan
secara terencana oleh peneliti.
d. Penelitian Ex-postfacto
Penelitian ex-postfacto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi
ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Pada
13
penelitian ini, keterikatan antar variabel bebas dengan variabel bebas, maupun antar variabel
bebas dengan variabel terikat, sudah terjadi secara alami, dan peneliti dengan setting tersebut
ingin melacak kembali jika memungkinkan apa yang menjadi faktor penyebabnya (Sukardi,
2009: 157-210).
e. Penelitian korelasional
Penelitian korelasional adalah menelitian yang akan melihat hubungan antara variabel
atau beberapa variabel denga variabel lain. Variabel yang digunakan untuk memprediksi
disebut variabel prediktor atau variabel bebas, sedangkan variabel yang diprediksi disebut
variabel kriteria atau variabel terikat. Penelitian korelasional merupakan salah satu bagian
penelitian expostfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada
dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan variabel yang direfleksikan
dalam koefisien korelasi.
f. Penelitian kausal komparatif
Penelitian komparatif adalah penelitian diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab
akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi
penyebab melalui data yang dikumpulkan. Penelitian kausal-komparatif merupakan jenis
penelitian expostfacto, yaitu bahwa penelitian tersebut dilakukan setelah perbedaan-perbedaan
dalam variabel bebas itu terjadi karena perkembangan kejadian itu secara alami. Semua
kejadian yang dipersoalkan sudah berlangsung lewat, sehingga tidak memungkinkan untuk
dilakukan treatment sebagaimana dalam penelitian eksperimen (Nurul Zuriah,2007:56-57).
14
Tabel 2.2. Karakteristik penelitian non eksperimen
(Komparasional, Korelasional, dan Expost-Facto)
Penelitian
Karakteristik Penelitian Komparasional Penelitian Expost-Facto
Korelasional
Merupakan penelitian Penelitian yang Penelitian untuk
alternatif jika penelitian dilakukan jika mengekspossuatu kejadian
eksperimen tidak dapat membutuhkan setelah variabelbebas terjadi
diterapkan karena alasan informasi hubungan
Hakikat etika, aturan, dan sebagainya antar variabel, dimana
penelitian variabel yang ingin
diteliti kompleks dan
tidak mungkin
melakukan kontrol atau
manipulasi variabel
Mencarikemungkinan Mengetahui derajat Mengetahui dampak variabel
hubungan sebab-akibat hubungan antara suatu bebas kepada variabel terikat
dengan variabel dengan tetapi data variabel bebas dan
cara melakukanpengamatan variabel- terikat sudah tersedia
Tujuan terhadap akibat yang variabellain tanpa
ada, danmencari kembali melihat hubungan sebab
faktor yang mungkin akibat
menjadi penyebab melalui
data tertentu
Mengidentifikasi Tidak mengidentifikasi Keterkaitan antar variabel bebas
hubungan sebab akibat antar atau membedakan dengan variabel bebas, maupun
variabel antara variabel bebas variabel bebas dengan variabel
Variabel Dalam hubungan yang dan variabel terikat terikat sudah terjadi secara alami
kompleks membedakan
antara variabel bebas dan
terikat
Mengidentifikasi pengaruh Menentukan derajat Mengukur secara statistik
variabel yang satu terhadap hubungan antar variabel dampak variabel bebas yang
Pengamatan/
pengukuran variabel lainnya dan mencari yang diteliti dalam telah terjadi tehadap variabel
kemungkinan variabel bentuk koefisien terikat
penyebabnya korelasi
Menekankan pada hubungan Mendapatkan derajat Menetapkan hubungan dan
dan prediksi variabel dengan asosiasi yang signifikan dampak variabel bebas tehadap
Temuan
tidak terlalu berorientasi variabel terikat
pada hubungan sebab akibat
15
II.3 Persamaan Dan Perbedaan Penelitian Eksperimen Dan Non Eksperimen
Perbedaan penelitian eksperimen dan non eksperimen adalah sebagaiman tercantum pada tabel
berikut ini:
Tabel 2.3. Karakteristik penelitian experimental dan non experimental
Kuantitatif Kualitatif
Jenis penelitian
Persamaan antara penelitian eksperimen dan penelitian non eksperimen adalah sama-sama
melakukan observasi dan meneliti suatu keadaan tertentu untuk mengetahui tentang peristiwa
tertentu.
o
16
BAB III
X1
r1
Y
R
r2
X2
Gambar 3.1 Korelasi Ganda
X1
r1
r2
X2 Y
R
r2
X3
17
Terlihat dari bagan di atas korelasi ganda R, bukan merupakan penjumlahan dari korelasi
sederhana yang ada pada setiap variabel r1, r2, r3. Jadi R berbeda dengan (r1 + r2 + r3). Korelasi
ganda merupakan hubungan secara bersama-sama antara X1, X2 dan Xn dengan Y.
Pada bagian ini dikemukakan rumus korelasi ganda (R) untuk dua variabel independen dan
satu dependen. Untuk variabel independen lebih dari dua, dapat dilihat pada Bab analisis Regresi
Ganda. Pada bagian itu persamaan-persamaan yang ada pada regresi ganda dapat dimanfaatkan
untuk menghitung korelasi ganda lebih dari dua variabel secara bersama-sama. Rumus korelasi
ganda dua variabel ditunjukkan pada rumus berikut :
Dimana :
Ry.x1x2 = korelasi ganda antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama
dengan variabel Y
ryx1 = korelasi Product Moment antara X1 dengan Y
ryx2 = korelasi Product Moment antara X2 dengan Y
rx1x2 = korelasi Product Moment antara X1 dengan X2
Jadi untuk dapat menghitung korelasi ganda, maka harus dihitung terlebih dahulu korelasi
sederhananya dulu melalui korelasi Product Moment dari Pearson.
Contoh Penggunaan Korelasi Ganda :
Misalnya pada suatu penelitian yang berjudul “Kepemimpinan dan Tata Ruang Kantor
dalam kaitannya dengan Kepuasan Kerja Pegawai di lembaga A”. Berdasarkan data yang terkumpul
untuk setiap variabel, dan setelah dihitung korelasi sederhananya ditemukan sebagai berikut :
1. Korelasi antara Kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r1 = 0,45;
2. Korelasi antara Tata Ruang Kantor dengan Kepuasan Kerja Pegawai, r2 = 0,48;
3. Korelasi antara Kepemimpinan dengan Tata Ruang Kantor, r3 = 0,22.
Dengan menggunakan rumus diatas, korelasi ganda antara Kepemimpinan dan Tata
Ruang Kantor secara bersama-sama dengan Kepuasan Kerja Pegawai dapat dihitung.
= = 0,5959
18
Hasil perhitungan korelasi sederhana dan ganda dapat digambarkan sebagai berikut :
Dari perhitungan tersebut, ternyata besarnya korelasi ganda R harganya lebih besar dari
korelasi Individual ryx1 dan ryx2.
Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat menggunakan rumus
berikut, yaitu dengan uji F.
Dimana :
R = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel Independen
n = jumlah sampel
Berdasarkan angka yang telah ditemukan, dan bila n = 30, maka harga Fh, dapat dihitung
dengan rumus.
= 7,43
19
Contoh Analisis Korelasi Multipel
Perhatikan Tabel Berikut Ini
Y 32 15 30 34 35 10 39 26 11 23
160 80 112 185 152 90 170 140 115 150
5.5 6 9.5 5 8 3 9 5 0.5 1.5
Keterangan:
Y = Kinerja (satuan)
X1 = nilai tes
X2 = Disiplin
Contoh soal:
Dengan menggunakan data Tabel di atas, tentukan koefisien determinasi bergandanya!
Penyelesaian:
Dari jawaban contoh soal sebelumnya, diperoleh:
Contoh Soal:
Dengan menggunakan data Tabel di atas, tentukan koefisien korelasi bergandanya!
Penyelesaian:
Dari jawaban contoh soal sebelumnya diperoleh koefisien determinasi berganda
Jadi,
20
Dalam prakteknya, koefisien korelasi berganda tidak begitu penting artinya. Yang
lebih penting adalah koefisien determinasi berganda .
Contoh Soal:
Dengan menggunakan data Tabel di atas, tentukan korelasi berikut!
a. b. c.
Penyelesaian:
Dari jawaban contoh soal sebelumnya, diperoleh:
Contoh Soal:
Dengan menggunakan data Tabel di atas
a. Tentukan koefisien penentu parsialnya masing-masing!
b. Faktor manakah yang dominan mempengaruhi keluaran (Y)?
Penyelesaian:
Dari jawaban contoh soal sebelumnya diketahui:
21
– Koefisien penentu parsial dari terhadap , jika konstan.
b. Faktor dominan yang mempengaruhi keluaran (Y) adalah nilai tes ( , karena memiliki
koefisien penentu parsial tertinggi.
22
x1 y1
x y
U a1 a2 ... a m 2 a T x
.
dan
Z b1 b2
... a p b T y
.
2
xm y p
Oleh karena itu yang diinginkan adalah mencari vektor koefisien a dan b, sedemikian
sehingga sehingga korelasi keduanya U dengan Z maksimum. Nilai korelasi inilah yang
menunjukkan keeratan antara peubah-peubah kelompok I dengan peubah-peubah kelompok II.
Dalam hal ini U dan Z adalah peubah baru sebagai representasi masing-masing kelompok,
dan disebut peubah kanonik. Permasalahan berikutnya adalah mencari koefisien dalam kombinasi
linear tersebut.
Jika matriks koragam (covariance matrix) dari kelompok I adalah Sxx dan kelompok II
adalah Syy, maka korelasi antara U dengan Z adalah :
a T S xy b
Corr (U , Z ) Corr (a T x, b T y )
(a T S xx a)(b T S yy b
Permasalahan di sini adalah memaksimumkan nilai korelasi tersebut, yaitu aTSxyb, dengan
kendala bahwa aTSxxa dan bTSyyb adalah satu (ini dimaksudkan untuk mempermudah perhitungan
tanpa merubah makna).
Permasalahan ini pemaksimum ini dapat dirumuskan sebagai :
Memaksimumkan : aTSxyb
Dengan kendala : aTSxxa = bTSyyb = 1
Melalui Pengganda Lagrange, maka fungsi yang dimaksimumkan adalah :
f(a,b)= aTSxyb - ( aTSxxa –1) - (bTSyyb – 1)
Melalui manipulasi matematika, diperoleh dua persamaan kanonik berikut :
S 1
yy
S yx S xx1 S xy I b 0 dan S 1
xx
S xy S yy1 S yx I a 0
Ini berarti bahwa akar dari akar ciri matriks S yy1 S yx S xx1 S xy atau matriks S xx1 S xy S yy1 S yx merupakan
korelasi dari dua kelompok tersebut (disebut korelasi kanonik). Vektor ciri yang bersesuaian
dengan akar ciri tersebut ada dua, yaitu vektor ciri a dari matriks S xx1 S xy S yy1 S yx dan vektor ciri b
dari matriks S yy1 S yx S xx1 S xy . Kedua vektor ciri tersebut sebagai vektor koefisien (disebut koefisien
kanonik atau sering disebut sebagai canonical weight) dari peubah kanonik. Dalam hal ini, kita
cukup mencari salah satu saja. Hal ini dikarenakan antara keduanya terdapat hubungan :
S xx1 S xy b
a
23
Analisis berikutnya adalah melakukan uji signifikansi terhadap nilai korelasi antara kedua
kelompok ini. Pengujian dimulai kalau kita hanya mengambil satu peubah kanonik saja, yaitu yang
pertama. Kalau hasil pengujian menunjukan bahwa korelasi adalah nyata, maka dilanjutkan kalau
mengambil dua peubah kanonik, dan begitu seterusnya, sampai dengan pengujian tidak nyata.
Statistik yang dipakai untuk pengujian adalah :
1
2 {(n 1) (m p 1)} ln
2
min(m , p ) Λ disebut Lambda Wilk
(1
j M ' 1
j )
variance di dalam ruang y yang diterangkan oleh peubah kanonik ke j. Sedangkan proporsi variance
di dalam ruang x yang diterangkan oleh peubah kanonik ke j adalah R(2j ) x . Kedua besaran tersebut
dirumuskan sebagai :
(rZy2 ) T rZy2
R 2
( j) y
p
24
(rUx2 ) T rUx2
R(2j ) x
m
c. Cross-Loading
Cross-loading menyatakan hubungan antara peubah asli disatu kelompok dengan peubah
kanonik di kelompok lain. Nilai cross-loading diperoleh dengan mengalikan koefisien korelasi
dengan canonical loading-nya.
Cross-loading yi dengan peubah kanonik predictor ke j adalah :
(korelasi kanonik ke j)*(canonical loading peubah yi dengan Zj)
Cross-loading xi dengan peubah kanonik respon ke j adalah :
(korelasi kanonik ke j)*(canonical loading peubah xi dengan Uj)
25
BAB IV
ANALISIS VARIAN (ANAVA) DAN MULTIVARIAT ANALISIS VARIAN (MANOVA)
Rancangan Analisis Varian Satu Jalur, disebut juga rancangan satu faktor, yaitu rancangan
yang menggunakan hanya satu variabel bebas atau variabel klasifikasi sampel, misalnya variabel
jenis kelamin atau variabel lokasi tempat tinggal, atau variabel klasifikasi lainnya, seperti metode
pembelajaran, media pembelajaran dan lain-lainnya. Jika dalam penelitian menggunakan metode
pembelajaran sebagai variabel bebas, maka metode pembelajaran diklasifikasi menjadi metode satu
(A1) metode dua (A2), metode tiga (A3) dan seterusnya sesuai dengan keperluan.
Dalam penelitian eksperimental, rancangan ini disebut Rancangan Rambang Lugas (Simple
Randomized Design). Jika menggunakan rancangan ini, maka ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi, yaitu: (1) sampel-sampel langsung diambil dari populasi, bukan dari subpopulasi, (2)
pemilihan sampel dilakukan secara acak/rambang, (3) penentuan perlakuan dilakukan secara
rambang/acak, dan (4) yang memberi perlakuan dilakukan secara rambang/acak pula. Model
matematik yang digunakan dalam analisis, sering disebut rancangan analisis rancangan A, baik
untuk penelitian eksperimental maupun bukan eksperimental, adalah sebagai berikut. (1) Jika yang
terlibat dalam penelitian hanya dua sampel, digunakan uji-t untuk sampel independen (bebas). (2)
Jika yang dilibatkan dalam penelitian lebih dari dua sampel, digunakan uji-F (Analisis Varians) satu
jalur.
X 2
2 tot
JKtot = ∑ Xtot
N
(2) Menghitung Jumlah Kuadrad Antar Kelompok (JKantar):
X X 2 2
A tot
JKantar =
nA N
(3) Menghitunng Jumlah Kuadrad Dalam Kelompok (JKdal):
JKdal = JKtot ─ JKantar
(4) Menghitung Mean Kuadrad (Rerata Jumlah Kuadrat atau RJK) antar Kelompok
(RJKantar):
26
JK antar
RJKantar = a = jumlah kelompok
a 1
(5) Menghitung Rerata Jumlah Kuadrat dalam Kelompok (RJKdal)
JK dal
RJKdal = N = jumlah seluruh sampel
N a
RJK antar
(6) Menghitung harga Fhitung dengan rumus:
RJK dalam
(7) Konsultasikan pada table F dengan db pembilang (a-1) dan db penyebut (N-a)
(8) Aturan keputusan : Jika F hitung lebih besar daripada F table pada ataraf
signifikansi tertentu (Misalnya: ts 5% atau 1%), maka Ha diterima dan H0 ditolak.
(9) Membuat kesimpulan, apakah terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak
(10) Membuat Tabel Ringkasan Analisis Varians untuk Menguji Hipotesis k Sampel
Tabel 4.1. Tabel Ringkasan Analisis Varians untuk Menguji Hipotesis k Sampel
Sumber JK (SS) Db RJK Fh Ftab Taraf sig
Variasi
(df) (MS) 0.05 0.01
antar A
X 2 a-1 JK RJK antar ….
A
a 1 RJK dal
nA
X 2
tot
N
Dalam JKdal = JKtot ─ JKantar N-a JK dal -- --
(error) N a
Total X 2 N-1 -- -- --
tot
∑ Xtot2
N
27
Berikut adalah hasil belajar (HB) yang diperoleh:
Metode
Kelas Latihan (L) Diskusi (D) Ceramah (Cr)
87 83 95
84 88 83
Kelas 74 76 83
A 71 69 75
68 92 88
74 85 81
69 79 71
91 71 91
82 85 67
Kelas B
79 70 70
95 92 92
76 86 80
68 87 83
79 90 76
83 81 82
Kelas C
72 94 95
85 87 70
76 91 67
28
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Karena Data kurang dari 50 maka gunakan uji Shapiro-Wilk. Nilai signifikansi Shapiro-
Wilk baik untuk kelas maupun metode > 0,05. Artinya data berdistribusi normal. Sehingga
analisis 2 jalur dapat dilanjutkan
Hipotesis:
1. Ho’ : Ketiga kondisi kelas tersebut memiliki varian yang sama.
2. Ho’’ : Ketiga metode pembelajaran memiliki varian yang sama.
3. Ho’’’ : Kondisi kelas dan metode pembelajaran sama
4. Ho’’’’ : Interaksi antar sel sama
5. Hi’ : Ketiga kondisi kelas tersebut terdapat varian yang berbeda.
6. Hi’’ : Ketiga metode pembelajaran terdapat varian yang berbeda.
7. Hi’’’ : Kondisi kelas dan metode pembelajaran
8. Hi’’’’ : Interaksi antar Sel Berbeda
29
Kriteria pengambilan keputusan:
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak.
Dependent Variable:HB
Total 357142.000 54
Dari tabel diatas terlihat signifikansi kondisi kelas adalah 0,924 > 0,05 , dengan demikian
Ho’ diterima, artinya tidak ada perbedaan Hasil Belajar dengan kondisi kelas yang berbeda.
Nilai signifikansi untuk metode pembelajaran adalah 0,185 > 0,05, dengan demikian Ho’’
diterima, artinya tidak ada perbedaan Hasil Belajar dengan penerapan metode yang berbeda.
Nilai signifikansi interaksi Kelas * Metode adalah 0,209 > 0,05, dengan demikian Ho’’
diterima, artinya tidak ada perbedaan interaksi antarakondisi kelas dengan penerapan metode yang
berbeda terhadap Hasil Belajar.
Dengan hasil uji interaksi tidak ada perbedaan hasil belajar antara kondisi kelas* metode
mengajar, sudah dapat diprediksi bahwa interaksi antar sel juga tidak ada perbedaan. Namun untuk
lebih memantapkan akan dilihat analisis Tukey berikut ini:
30
Multiple Comparisons
HB
Tukey HSD
95% Confidence Interval
Mean Difference
(I) Kelas (J) Kelas (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Kelas A Keas B .5556 2.78311 .978 -6.1896 7.3007
Kelas C -.5556 2.78311 .978 -7.3007 6.1896
Keas B Kelas A -.5556 2.78311 .978 -7.3007 6.1896
Kelas C -1.1111 2.78311 .916 -7.8563 5.6341
Kelas C Kelas A .5556 2.78311 .978 -6.1896 7.3007
Keas B 1.1111 2.78311 .916 -5.6341 7.8563
Dari tabel diatas terlihat semua nilai signifikansi > 0,05, dengan demikian Ho diterima,
yang artinya tidak ada perbedaan interaksi antar sel pada kelas yang berbeda.
Multiple Comparisons
HB
Tukey HSD
95% Confidence Interval
Mean Difference
(I) Metode (J) Metode (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Metode Latihan Metode Diskusi -5.1667 2.78311 .163 -11.9118 1.5785
Metode Ceramah -2.0000 2.78311 .754 -8.7452 4.7452
Metode Diskusi Metode Latihan 5.1667 2.78311 .163 -1.5785 11.9118
Metode Ceramah 3.1667 2.78311 .496 -3.5785 9.9118
Metode Ceramah Metode Latihan 2.0000 2.78311 .754 -4.7452 8.7452
Metode Diskusi -3.1667 2.78311 .496 -9.9118 3.5785
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 69.711.
Dari tabel diatas terlihat semua nilai signifikansi > 0,05, dengan demikian Ho diterima,
yang artinya tidak ada perbedaan interaksi antar sel pada metode yang berbeda.
Manova adalah teknik statistik yang dapat digunakan secara bersamaan mengeksplorasi
hubungan antara beberapa variabel kategoris independen (biasanya dirujuk sebagai pengobatan) dan
dua atau lebih variabel dependen metrik. Manova berguna ketika peneliti desain situasi
eksperimental (manipulasi beberapa variable pengobatan nonmetric) uji t hipotesis mengenai
varians dalam respon kelompok pada dua atau lebih variabel dependen metrik.
31
Manova adalah teknik statistik yang dapat digunakan secara simultan untuk mengeksplor
hubungan antara beberapa kategori variabel independen (biasanya berupa perlakuan) dan dua atau
lebih variabel dependen. Manova berguna ketika peneliti mendesain situasi eksperimental
(manipulasi beberapa variabel perlakuan nonmetrik) hipotesis uji t mengenai varian pada respon
kelompok dua tau lebih variabel.
Letak perbedaan Manova dan Anova hanya pada jumlah variabel terikatnya. Anova
menganalis hubungan antara beberapa kategori variabel bebas dengan satu variebel terikat,
sementara Manova menggabungkan dua atau lebih variabel terikat dalam analisis yang sama,
sehingga memungkinkan tes yang dilakukan semakin kuat. Hal ini dapat dilakukan dan dibenarkan
hanya apabila peneliti yakin adanya korelasi di antara variabel-variabel terikat tersebut. Manova
dapat digunakan dalam analisis data hasil penelitian apabila nilai respon atau variabel dependennya
berjumlah lebih besar atau sama dengan dua.
KASUS
1. Ada perbedaan nilai Pengetahuan dan Keterampilan antara mahasiswa yang memiliki
banyak referensi dan sedikit referensi di Prodi Matematika FKIP UNIB.
2. Ada perbedaan nilai Pengetahuan dan Keterampilan antara mahasiswa angkatan 1, 2, 3 Prodi
Matematika FKIP UNIB.
3. Ada Interaksi antara angkatan dan banyak referensi terhadap nilai pengetahuan dan keterampilan.
32
1 2 7 7
1 2 7 7
1 2 7 7
1 2 7 7
1 2 7 7
2 2 7 7
2 2 8 8
2 2 9 9
2 2 8 9
2 2 9 9
2 2 9 8
2 2 8 8
2 2 8 9
1 3 9 8
1 3 9 8
1 3 8 9
1 3 9 9
1 3 8 9
1 3 9 8
1 3 8 8
1 3 8 9
2 3 8 8
2 3 8 8
2 3 9 9
2 3 8 9
2 3 9 9
2 3 9 8
2 3 8 8
2 3 8 9
Rumus Yang dipakai
Menggunakan Multivariat Analysis of Varian (Manova)
33
Multivariate Testsc
Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.
a
Intercept Pillai's Trace .997 7.763E3 2.000 43.000 .000
a
Wilks' Lambda .003 7.763E3 2.000 43.000 .000
a
Hotelling's Trace 361.071 7.763E3 2.000 43.000 .000
a
Roy's Largest Root 361.071 7.763E3 2.000 43.000 .000
X1 Pillai's Trace .458 18.149a 2.000 43.000 .000
a
Wilks' Lambda .542 18.149 2.000 43.000 .000
a
Hotelling's Trace .844 18.149 2.000 43.000 .000
Roy's Largest Root .844 18.149a 2.000 43.000 .000
X2 Pillai's Trace .320 4.184 4.000 88.000 .004
Wilks' Lambda .681 4.545a 4.000 86.000 .002
Hotelling's Trace .466 4.893 4.000 84.000 .001
Roy's Largest Root .463 10.180b 2.000 44.000 .000
a
X1 * X2 Pillai's Trace .000 . .000 .000 .
a
Wilks' Lambda 1.000 . .000 43.500 .
Hotelling's Trace .000 .a .000 2.000 .
a
Roy's Largest Root .000 .000 2.000 42.000 1.000
a. Exact statistic
b. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance level.
c. Design: Intercept + X1 + X2 + X1 * X2
Jika pada Tabel (Tabel Manova) perbedaan banyak referensi dan angkatan mempengaruhi
nilai pengetahuan dan nilai keterampilan, serta interaksi antara banyak referensi dan angkatan
mempengaruhi nilai pengetahuan dan nilai keterampilan. Kondisi ini, tidak berbeda pula pada
pengujian secara univariat Tabel test between berikut :
34
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Type III Sum of
Source Variable Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model Pengetahuan 35.604a 3 11.868 42.412 .000
b
Keterampilan 56.854 3 18.951 56.294 .000
Intercept Pengetahuan 2686.914 1 2686.914 9.602E3 .000
Keterampilan 2607.502 1 2607.502 7.745E3 .000
X1 Pengetahuan 5.063 1 5.063 18.091 .000
Keterampilan 7.563 1 7.563 22.464 .000
X2 Pengetahuan 2.271 2 1.135 4.058 .024
Keterampilan 4.771 2 2.385 7.086 .002
X1 * X2 Pengetahuan .000 0 . . .
Keterampilan .000 0 . . .
Error Pengetahuan 12.312 44 .280
Keterampilan 14.812 44 .337
Total Pengetahuan 2778.000 48
Keterampilan 2712.000 48
Corrected Total Pengetahuan 47.917 47
Keterampilan 71.667 47
a. R Squared = .743 (Adjusted R Squared = .726)
b. R Squared = .793 (Adjusted R Squared = .779)
35
Tukey HSD
95% Confidence Interval
Dependent (I) Mean
Variable Angkatan (J) Angkatan Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
*
Pengetahuan Angkatan 1 Angkatan 2 -1.1875 .18703 .000 -1.6411 -.7339
*
ANgkatan 3 -1.9375 .18703 .000 -2.3911 -1.4839
*
Angkatan 2 Angkatan 1 1.1875 .18703 .000 .7339 1.6411
*
ANgkatan 3 -.7500 .18703 .001 -1.2036 -.2964
ANgkatan 3 Angkatan 1 1.9375* .18703 .000 1.4839 2.3911
Angkatan 2 .7500* .18703 .001 .2964 1.2036
*
Keterampilan Angkatan 1 Angkatan 2 -1.6250 .20514 .000 -2.1226 -1.1274
ANgkatan 3 -2.4375* .20514 .000 -2.9351 -1.9399
*
Angkatan 2 Angkatan 1 1.6250 .20514 .000 1.1274 2.1226
*
ANgkatan 3 -.8125 .20514 .001 -1.3101 -.3149
ANgkatan 3 Angkatan 1 2.4375* .20514 .000 1.9399 2.9351
Angkatan 2 .8125* .20514 .001 .3149 1.3101
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = .337.
*. The mean difference is significant at the .05 level.
1. Secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata nilai pengetahuan
antara Angkatan 1 dan angkatan 2 dan antara angkatan 1 dan angkatan 3 prodi Matematika
FKIP UNIB. Nilai signifakansi 0,000 < 0,05.
2. Secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata nilai pengetahuan
antara Angkatan 2 dan angkatan 1 dan antara angkatan 2 dan angkatan 3 prodi Matematika
FKIP UNIB. Nilai signifakansi masing-masing 0,000 < 0,05 dan 0,001< 0,005.
3. Secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata nilai pengetahuan
antara Angkatan 3 dan angkatan 1 dan antara angkatan 3 dan angkatan 2 prodi Matematika
FKIP UNIB. Nilai signifikansi masing-masing 0,000 < 0,05 dan 0,001< 0,005.
4. Secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata nilai keterampilan
antara Angkatan 1 dan angkatan 2 dan antara angkatan 1 dan angkatan 3 prodi Matematika
FKIP UNIB. Nilai signifakansi 0,000 < 0,05.
5. Secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata nilai keterampilan
antara Angkatan 2 dan angkatan 1 dan antara angkatan 2 dan angkatan 3 prodi Matematika
FKIP UNIB. Nilai signifakansi masing-masing 0,000 < 0,05 dan 0,001< 0,005.
6. Secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata nilai keterampilan
antara Angkatan 3 dan angkatan 1 dan antara angkatan 3 dan angkatan 2 prodi Matematika
FKIP UNIB. Nilai signifikansi masing-masing 0,000 < 0,05 dan 0,001< 0,005.
36
Kesimpulan:
1. Ada perbedaan nilai Pengetahuan dan nilai keterampilan antara mahasiswa banyak referensi dan
sedikit referensi pada Prodi Matematika FKIP UNIB ( Nilai Signifikansi Wilks’ Lamda untuk X1
sebesar 0,000 < 0,05).
2. Ada perbedaan nilai Pengetahuan dan nilai keterampilan antara mahasiswa angkatan 1,2 dan 3 pada
Prodi Matematika FKIP UNIB (Nilai Signifikansi Wilks’ Lamda untuk X2 sebesar 0,002 <
0,05).
3. Ada intraksi antara banyaknya referensi dan angkatan terhadap nilai pengetahuan dan keterampilan.
(Nilai Signifikansi Wilks’ Lamda untuk X1*X2 sebesar 0,000 < 0,05)
37
BAB V
ANALISIS KOVARIAN (ANAKOVA) DAN MULTIVARIAT ANALISIS KOVARIAN
(MANAKOVA)
Keterangan Variabel
Y : Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
X : Gaya Kognitif
A : Model Pembelajaran Kontekstual dengan Bantuan Media
B : Jenis Sekolah
A
X Y
Model: Regresi
Y = aX + b
X = a’A +b’ B
Model Anakova:
A1 X Y
A2
A3
38
B1 X Y
B2
Data
NO A B X Y
1 1 1 176 67
2 1 1 78 73
3 1 1 87 68
4 1 1 67 80
5 1 1 56 62
6 1 1 132 56
7 1 1 123 63
8 1 1 121 78
9 1 1 86 79
10 1 1 123 72
11 1 1 87 56
12 1 1 65 64
13 1 1 72 55
14 1 1 169 60
15 1 1 77 71
16 1 1 88 68
17 1 1 87 82
18 1 1 120 79
19 1 1 125 50
20 1 1 124 55
21 1 1 89 61
22 1 1 93 79
23 1 1 187 69
24 1 1 190 48
25 1 1 167 66
26 1 1 186 78
27 1 1 135 84
28 1 1 143 74
29 1 1 145 62
30 1 1 176 59
31 1 1 76 66
32 1 1 72 67
33 1 1 87 79
34 1 1 79 82
35 1 1 168 71
36 1 1 134 62
37 1 1 152 69
38 1 1 129 57
39 1 1 146 59
40 1 1 128 77
41 1 1 123 72
42 1 1 56 72
39
NO A B X Y
43 1 1 75 73
44 1 1 65 65
45 1 1 78 56
46 1 1 78 76
47 1 1 87 80
48 1 1 69 82
49 1 1 89 79
50 1 1 75 79
51 2 1 54 62
52 2 1 154 62
53 2 1 147 64
54 2 1 124 63
55 2 1 132 66
56 2 1 178 67
57 2 1 92 70
58 2 1 73 62
59 2 1 94 75
60 2 1 75 52
61 2 1 78 55
62 2 1 154 70
63 2 1 73 80
64 2 1 123 61
65 2 1 145 66
66 2 1 167 64
67 2 1 164 75
68 2 1 78 74
69 2 1 89 72
70 2 1 127 55
71 2 1 76 69
72 2 1 131 68
73 2 1 121 65
74 2 1 93 69
75 2 1 190 57
76 2 2 120 63
77 2 2 125 70
78 2 2 124 55
79 2 2 89 67
80 2 2 93 62
81 2 2 187 56
82 2 2 190 63
83 2 2 167 70
84 2 2 186 69
85 2 2 135 65
86 2 2 143 67
87 2 2 145 62
88 2 2 176 80
89 2 2 76 82
90 2 2 72 65
91 2 2 87 67
92 2 2 79 68
93 2 2 168 65
40
NO A B X Y
94 2 2 134 69
95 2 2 152 55
96 2 2 129 89
97 2 2 146 77
98 2 2 128 70
99 2 2 123 67
100 2 2 56 55
101 3 2 75 67
102 3 2 65 62
103 3 2 78 65
104 3 2 78 69
105 3 2 87 65
106 3 2 69 69
107 3 2 89 67
108 3 2 75 62
109 3 2 54 79
110 3 2 154 63
111 3 2 147 66
112 3 2 124 87
113 3 2 132 69
114 3 2 178 55
115 3 2 92 60
116 3 2 73 62
117 3 2 94 75
118 3 2 75 74
119 3 2 78 87
120 3 2 154 67
121 3 2 65 65
122 3 2 70 70
123 3 2 72 72
124 3 2 75 75
125 3 2 87 87
126 3 2 61 61
127 3 2 67 67
128 3 2 89 89
129 3 2 69 69
130 3 2 63 63
131 3 2 55 55
132 3 2 60 60
133 3 2 87 87
134 3 2 82 82
135 3 2 69 69
136 3 2 80 80
137 3 2 67 67
138 3 2 65 65
139 3 2 70 70
140 3 2 65 65
141 3 2 87 87
142 3 2 66 66
143 3 2 73 73
144 3 2 88 88
41
NO A B X Y
145 3 2 86 86
146 3 2 85 85
147 3 2 69 69
148 3 2 63 63
149 3 2 70 70
150 3 2 77 77
Jawaban dengan Menggunakan Aplikasi SPSS 16, hasil output olah data adalah sebagai
berikut:
Between-Subjects Factors
Value Label N
Model Pembelajaran 1 Model Pembelajaran dg Media 1 50
2 Model Pembelajaran dg Media 2 50
3 Model Pembelajaran dg Media 3 50
Jenis Sekolah 1 Negeri 75
2 Swasta 75
1. Dari tabel output SPSS diperoleh sig. Variabel X (Gaya Kognitif) sebesar 0,024% . Karena
nilai Sig. < 0,05 maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara Gaya Kognitif
(X) dengan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika (Y) yang diperoleh oleh siswa.
Anakova sudah memenuhi syarat.
2. Dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh perbedaan model pembelajaran terhadap
Kemampuan pemahaman konsep matematika yang diperoleh siswa. Pengujian ini dilakukan
dengan menghilangkan pengaruh Gaya Kognitif dari model. Dari hasil pengolahan terlihat
42
bahwa angka signifikansi untuk peubah model pembelajaran adalah 0,190. Karena nilainya
di atas 0,05 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanpa gaya kognitif
(GK), pada tingkat kepercayaan 95% tidak ada pengaruh perbedaan model pembelajaran
terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika yang diperoleh siswa.
3. Kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis sekolah
terhadap Kemampuan pemahaman konsep matematika yang diperoleh siswa. Pengujian ini
dilakukan dengan menghilangkan pengaruh Gaya Kognitif dari model. Dari hasil
pengolahan terlihat bahwa angka signifikansi untuk peubah jenis sekolah adalah 0,490.
Karena nilainya di atas sedikit dari 0,05 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tanpa gaya kognitif (GK), pada tingkat kepercayaan 95% tidak ada pengaruh
perbedaan jenis sekolah terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika yang
diperoleh siswa.
4. Selanjutnya dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh perbedaan model
pembelajaran dan jenis sekolah terhadap Kemampuan pemahaman konsep matematika yang
diperoleh siswa. Pengujian ini dilakukan dengan menghilangkan pengaruh Gaya Kognitif
dari model. Dari hasil pengolahan terlihat bahwa angka signifikansi untuk peubah model
pembelajaran dan jenis sekolah adalah 0. Karena nilainya < 0,05 maka H0 ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanpa gaya kognitif (GK), pada tingkat kepercayaan
95% ada pengaruh perbedaan model pembelajaran dan jenis sekolah terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematika yang diperoleh siswa.
Untuk mengetahui pengaruh gaya kognitif siswa, perbedaaan model pembelajaran dan
jenis sekolah terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika yang diperoleh siswa secara
simultan dapat dilihat dari angka signifikansi pada bagian Corrected Model. Terlihat bahwa angka
signifikansinya adalah sebesar 0,065. Karena nilai signifikansi di atas 0,05 maka H0 diterima.
Sehingga pada tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa secara simultan GK siswa,
model pembelajaran dan jenis sekolah tidak mempengaruhi secara signifikan kemampuan
pemahaman konsep matematika yang diperoleh siswa.
43
V.2. MULTIVARIAT ANALISIS KOVARIAN (MANAKOVA)
Multivariate Analysis of Covariance adalah analisis kovarian di mana setidaknya ada dua
variabel dependen yang diukur secara simultan untuk menguji apakah terdapat perbedaan perlakuan
terhadap sekelompok variabel dependen setelah disesuaikan dengan pengaruh variabel konkomitan .
Analisis multi kovarian digunakan untuk membandingkan dua data atau lebih yang
semuanya bersifat interval dari dua kelompok atau lebih, disertai pengendalian satu atau lebih data
yang juga semuanya bersifat interval. Analisis Kovariansi sangat membantu dalam menghasilkan
kesimpulan yang lebih akurat. Pada variabl dependen, terdapat satu atau lebih kuantitatif variabel
yang dikenal kovariat atau konkomitan variabel. Secara umum, kovariat merupakan variabel yang
secara teoritik berkorelasi dengan variabel terikat atau beberapa variabel yang menunjukkan
korelasi pada beberapa jenis subjek yang sama. Tujuan utama kovariat dilibatkan dalam penelitian
adalah untuk memperoleh presisi dengan menghilangkan variansi kesalahan. Selain itu,
pengikutsertaan kovariat juga bertujuan untuk menurunkan efek dari beberapa faktor yang tidak
dapat dikontrol oleh peneliti.
Contoh Kasus
Metode Balikan Kognitif Motorik Bakat Mekanik
1 1 71 74 60
1 1 85 86 60
1 1 88 89 80
1 1 80 85 70
1 1 77 76 50
1 1 69 69 50
1 1 72 73 30
1 1 87 89 60
1 1 92 94 60
1 1 77 79 70
1 1 66 68 10
1 1 80 81 50
1 1 84 85 70
1 1 78 79 90
1 1 85 85 70
1 2 71 71 99
1 2 85 86 70
1 2 71 73 80
1 2 67 67 50
1 2 86 88 80
1 2 77 79 70
1 2 75 76 50
1 2 80 82 70
1 2 77 76 80
1 2 68 69 90
44
Metode Balikan Kognitif Motorik Bakat Mekanik
1 2 65 66 40
1 2 58 58 40
1 2 66 69 60
1 2 67 62 80
1 2 90 82 90
2 1 74 76 60
2 1 63 64 60
2 1 54 54 80
2 1 80 82 90
2 1 69 71 80
2 1 70 69 30
2 1 66 67 20
2 1 75 76 70
2 1 67 69 80
2 1 70 73 90
2 1 60 62 80
2 1 55 57 50
2 1 60 60 10
2 1 61 63 60
2 1 50 52 30
2 2 64 65 70
2 2 56 58 90
2 2 70 72 80
2 2 69 71 90
2 2 72 74 30
2 2 73 76 70
2 2 60 60 20
2 2 57 70 90
2 2 70 72 80
2 2 58 60 40
2 2 83 80 70
2 2 77 78 60
2 2 57 59 60
2 2 63 66 60
2 2 70 65 60
45
Dengan menggunakan SPSS diperoleh:
Between-Subjects Factors
Value Label N
Metode 1 Demontrasi 30
2 Ceramah 30
Balikan 1 Balikan Segera 30
2 Balikan Ditunda 30
Multivariate Testsb
Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.
a
Intercept Pillai's Trace .883 2.042E2 2.000 54.000 .000
a
Wilks' Lambda .117 2.042E2 2.000 54.000 .000
a
Hotelling's Trace 7.563 2.042E2 2.000 54.000 .000
a
Roy's Largest Root 7.563 2.042E2 2.000 54.000 .000
Z Pillai's Trace .168 5.444a 2.000 54.000 .007
a
Wilks' Lambda .832 5.444 2.000 54.000 .007
Hotelling's Trace .202 5.444a 2.000 54.000 .007
a
Roy's Largest Root .202 5.444 2.000 54.000 .007
a
X1 Pillai's Trace .325 12.971 2.000 54.000 .000
Wilks' Lambda .675 12.971a 2.000 54.000 .000
a
Hotelling's Trace .480 12.971 2.000 54.000 .000
Roy's Largest Root .480 12.971a 2.000 54.000 .000
a
X2 Pillai's Trace .074 2.165 2.000 54.000 .125
Wilks' Lambda .926 2.165a 2.000 54.000 .125
a
Hotelling's Trace .080 2.165 2.000 54.000 .125
a
Roy's Largest Root .080 2.165 2.000 54.000 .125
X1 * X2 Pillai's Trace .135 4.209a 2.000 54.000 .020
a
Wilks' Lambda .865 4.209 2.000 54.000 .020
Hotelling's Trace .156 4.209a 2.000 54.000 .020
a
Roy's Largest Root .156 4.209 2.000 54.000 .020
a. Exact statistic
b. Design: Intercept + Z + X1 + X2 + X1 * X2
Dari tabel Multivariate Testsc
1. Nilai Signifikansi Wilks’ Lamda untuk X1 sebesar 0,000 < 0,05, Ho ditolak, artinya Ada
perbedaan nilai Kognitif dan nilai motorik antara mahasiswa yang diajarkan dengan metode
ceramah dan metode demontrasi pada Prodi Matematika FKIP UNIB.
2. Nilai Signifikansi Wilks’ Lamda untuk X2 sebesar 0,125 > 0,05, Ho diterima, artinya Tidak
ada perbedaan nilai Kognitif dan nilai motorik antara mahasiswa yang tugasnya diberikan baikan
segera dan tugas tidak diberikan balikan segera pada Prodi Matematika FKIP UNIB.
3. Nilai Signifikansi Wilks’ Lamda untuk X1*X2 sebesar 0,020 < 0,05, Ho ditolak, artinya ada
intraksi antara metode pembelajaran dan balikan yang diberikan terhadap Kognitif dan nilai
motorik.
46
Jika pada Tabel (Tabel Manova) perbedaan metode pembelajaran mempengaruhi nilai
Kognitif dan nilai motorik, perbedaan balikan terhadap tugas tidak mempengaruhi nilai Kognitif dan
nilai motorik, serta interaksi antara metode pembelajaran dan balikan mempengaruhi nilai Kognitif
dan nilai motorik.
47
BAB VI
REGRESI LINIER
Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Setiap regresi
pasti ada korelasinya, tetapi korelasi belum tentu dilanjutkan dengan regresi. Korelasi yang
tidak dilanjutkan dengan regresi, adalah korelasi antara dua variabel yang tidak mempunyai
hubungan kasual/sebab akibat, atau hubungan fungsional. Untuk menetapkan kedua variabel
mempunyai hubungan kusal atau tidak, maka harus didasarkan pada teori atau konsep-konsep
tentang dua variabel tersebut.
Hubungan antara panas dengan tingkat muai panjang, dapat dikatakan sebagai
hubungan yang kausal, hubungan antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja pegawai dapat
dikatakan hubungan yang fungsional, hubungan antara kupu-kupu yang datang dengan
banyaknya tamu di rumah bukan merupakan hubungan kausal maupun fungsional.
Kita gunakan analisis regresi bila kita ingin mengetahui bagaimana variabal
dependen/kriteria dapat diprediksikan melalui variabel independen atu variabel prediktor,
secara individual. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk
memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui
menaikan dan menurunkan keadaan variabel independen, atau meningkatkan keadaan variabel
dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen/dan sebaliknya.
VI.1. Regresi Linier Sederhana
Menurut Suprianto (1991:217) regresi linier sederhana bertujuan untuk
memperkirakan besarnay efek kuantitatif dari perubahan suatu kejadian terhadap kejadian
lain. Perubahan variabel terikat terhadap variabel bebas.
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal antara satu
variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana
adalah :
Y = a + bX
Dimana :
ý = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
X = subyek pada variabel Independen yang mempunyai nilai tertentu
48
VI.2. Regresi Linier Berganda
Menurut Suprianto (1991:270) regresi linier berganda bertujuan untuk
memperkirakan nilai variabel Y terikat dari variabel lain yang mempengaruhinya.
Dengan demikian, akan ada hubungan antara variabel tidak bebas Y dengan beberapa
variabel lain yang bebas X1, X2, X3, ....Xn.
Menurut Sugiyono (2016:275) analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti,
bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai prediktor
dimanipulasi (dinaik-turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila
jumlah variabel independennya minimal 2.
Y = a + b1X1 + b2X2
Untuk bisa membuat ramalan melalui regresi, maka data setiap variabel harus
tersedia. Selanjutnya berdasarkan data itu peneliti harus dapat menemukan persamaan
regresi melalui perhitungan.
Contoh Kasus
Perintah:
1. Jika variabel-veriabel penelitian di atas adalah X1: Komunikasi Interpersonal, X2:
Koordinasi, X3: Motivasi Kerja, Y: Pelayanan Publik, dan Z: Kepuasan Kerja, maka
susunlah Diagram Antar-Variabel berdasarkan rumusan di atas?
2. Rumuskan hipotesis penelitian dan hipotesis statistikanya?
3. Statistika Inferensial apakah yang sesuai untuk menganalisis data penelitian dengan judul di
atas?
4. Jika data hasil penelitian tertera sebagaimana Tabel 1, analisislah data tersebut dan ujilah
hipotesis statistika yang telah Anda susun? (Lihatlah Data Penelitian pada Tabel 6.1).
Tabel 6.1
DATA HASIL PENELITIAN
KODE
X1 X2 X3 Y Z
RESPONDEN
1 26 38 55 60 64
2 46 45 45 50 55
3 47 46 60 62 72
4 25 30 35 40 50
50
KODE
X1 X2 X3 Y Z
RESPONDEN
5 68 53 64 68 79
6 69 54 44 59 77
7 57 61 64 79 78
8 49 50 65 69 72
9 58 52 63 65 66
10 67 51 74 70 82
11 79 69 84 89 87
12 52 53 73 79 82
X1 15
10 1 4
8
12
X2 2 Y 7
X2 Y 5 Z
9 13
14
3 6
11
X3
1. PyX1
2. PyX2
3. PyX3
4. PzX1
5. PzX2
6. PZX3
7. PZY
8. PYX1X2
9. PYX2X3
10. PYX1X3
11. PYX1X2X3
12. PZX1X2
13. PZX2X3
14. PZX1X3
15. PZX1X2X3
51
1. Permasalahan : Apakah komunikasi interpersonal berpengaruh terhadap pelayanan
publik?
a. Diagram antar variabel berdasarkan rumusan masalah
X1 Y
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 36.925 10.469 3.527 .005
Komunikasi .540 .187 .673 2.879 .016 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Pelayanan Publik
BETA= 0,673 dan nilai signifikansi 0,016 <0,05 sehingga Ha diterima, yx1= 0,540 0,
terdapat pengaruh komunikasi terhadap pelayanan publik.
e. Model yang didapat adalah : Y = 36,925 +0,540 X1, Interpretasi : Nilai (constant)
menunjukan nilai sebesar 36,925 artinya jika nilai pengaruh komunikasi nol maka nilai
pelayanan publik (terikat) sebesar 36,925. Nilai koefisien komunikasi bernilai positif 0,540,
artinya setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel komunikasi dalam hal ini meningkatkan
0,54 nilai variabel Y (pelayanan publik).
52
2. Permasalahan : Apakah koordinasi berpengaruh terhadap pelayanan publik?
a. Diagram antar variabel berdasarkan rumusan masalah
X2 Y
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 7.424 10.082 .736 .478
Koordinasi 1.164 .197 .881 5.898 .000
a. Dependent Variable: Pelayanan Publik
BETA= 0,881 dan nilai signifikansi 0,000 <0,05 sehingga Ha diterima, yx2= 1,164 0,
terdapat pengaruh koordinasi terhadap pelayanan publik.
e. Model yang didapat adalah : Y = 7,424 +1,164 X2, Interpretasi : Nilai (constant)
menunjukan nilai sebesar 7,424 artinya jika nilai pengaruh koordinasi nol maka nilai
pelayanan publik (terikat) sebesar 7,424. Nilai koefisien koordinasi bernilai positif 1,164,
artinya setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel koordinasi akan meningkatkan pelayanan
publik sebesar 1,164.
53
3. Permasalahan : Apakah Motivasi berpengaruh terhadap pelayanan publik?
a. Diagram antar variabel berdasarkan rumusan masalah
X3 Y
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
BETA= 0,927 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga Ha diterima, yx3= 0,881 0,
terdapat pengaruh motivasi terhadap pelayanan publik.
e. Model yang didapat adalah : Y = 12,503 + 0,881 X3, Interpretasi : Nilai (constant)
menunjukan nilai sebesar 12,503 artinya jika nilai pengaruh motivasi nol maka nilai
pelayanan publik (terikat) sebesar 12,503. Nilai koefisien motivasi bernilai positif 0,881,
artinya setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel motivasi akan meningkatkan pelayanan
publik sebesar 0,881.
54
4. Permasalahan : Apakah Komunikasi (X1) berpengaruh terhadap kepuasan kerja (Z)?
a. Diagram antar variabel berdasarkan rumusan masalah
X1 Z
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
BETA= 0,802 dan nilai signifikansi 0,002 < 0,05 sehingga Ha diterima, zx1= 0,549 0,
terdapat pengaruh komunikasi terhadap kepuasan kerja.
e. Model yang didapat adalah : Z = 42,557 + 0,549 X1, Interpretasi : Nilai (constant)
menunjukan nilai sebesar 42,559 artinya jika nilai pengaruh komunikasi nol maka nilai
kepuasan kerja (terikat) sebesar 42,559. Nilai koefisien komunikasi bernilai positif 0,549,
artinya setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel komunikasi akan meningkatkan kepuasan
kerja sebesar 0,549.
55
5. . Permasalahan : Apakah Koordinasi (X2) berpengaruh terhadap kepuasan kerja (Z)?
a. Diagram antar variabel berdasarkan rumusan masalah
X2 Z
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
56
6. Permasalahan : Apakah Motivasi (X3) berpengaruh terhadap kepuasan kerja (Z)?
a. Diagram antar variabel berdasarkan rumusan masalah
X3 Z
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
57
7. . Permasalahan :Apakah Pelayanan Publik (Y) berpengaruh terhadap kepuasan kerja (Z)?
a. Diagram antar variabel berdasarkan rumusan masalah
Y Z
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
BETA= 0,892 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga Ha diterima, zy= 0,762 0,
terdapat pengaruh pelayanan publik terhadap kepuasan kerja.
e. Model yang didapat adalah : Z = 21.849 + 0,762 Y, Interpretasi : Nilai (constant)
menunjukan nilai sebesar 21.849 artinya jika nilai pengaruh pelayanan publik nol maka nilai
kepuasan kerja (terikat) sebesar 21.849. Nilai koefisien pelayanan publik bernilai positif
0,762, artinya setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel pelayanan publik akan
meningkatkan kepuasan kerja sebesar 0,762.
58
8. Permasalahan : Apakah komunikasi interpersonal dan koordinasi berpengaruh secara
simultan terhadap pelayanan publik?
a. Diagram antar variabel berdasarkan rumusan masalah
X1
Y
X2
b. Hipotesi penelitian dan hipotesis statistik
Hipotesis penelitian:
Ho = Tidak ada pengaruh komunikasi interpersonal dan koordinasi secara
simultan terhadap pelayanan publik
Ha = Ada pengaruh komunikasi interpersonal dan koordinasi secara simultan
terhadap pelayanan publik
Hipotesis Statistik dipandang dari nilai signifikasnsi (sig.)
y,x1,x2... = 0, Signifikansi ≤0,05 : Ho diterima, tidak ada pengaruh
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -.029 10.429 -.003 .998
KOMUNIKASI -.383 .237 -.478 -1.617 .140
KOORDINASI 1.722 .391 1.303 4.409 .002
59
Nilai signifikansi pada tabel ANOVA 0,000 <0,05 sehingga Ha diterima, yx1x2 0,
terdapat pengaruh komunikasi dan koordinasi terhadap pelayanan publik.
e. Model yang didapat adalah : Y = -0,029 -0,383 X1 + 1.722 X2, Interpretasi : Nilai
(constant) menunjukan nilai sebesar -0,029 artinya jika nilai pengaruh komunikasi dan
komunikasi nol maka nilai pelayanan publik (terikat) sebesar -0,029. Nilai koefisien
komunikasi bernilai negatif (-0,383), artinya setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel
komunikasi akan menurunkan nilai pelayanan publik sebesar 0,0383. Nilai koefisien
koordinasi positif 1,722, artinya setiap kenaikan 1 (satu) nilai pada variabel koordinasi akan
menaikkan nilai pelayanan publik sebesar 1,722.
60
d. Analisis menggunakan SPSS, dengan tabel Anova dan coeffisien sebagai berikut:
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 1818.829 2 909.415 73.844 .000a
1
Residual 110.838 9 12.315
Total 1929.667 11
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2.377 5.481 .434 .675
KOORDINASI .568 .158 .430 3.603 .006
MOTIVASI .578 .113 .608 5.097 .001
10. Permasalahan : Apakah komunikasi dan motivasi berpengaruh secara simultan terhadap
pelayanan publik?
a. Diagram antar variabel berdasarkan rumusan masalah
X1
Y
X3
b. Hipotesi penelitian dan hipotesis statistik
Hipotesis penelitian:
Ho = Tidak ada pengaruh komunikasi dan motivasi secara simultan terhadap
pelayanan publik
61
Ha = Ada pengaruh komunikasi dan motivasi secara simultan terhadap
pelayanan publik
Hipotesis Statistik dipandang dari nilai signifikasnsi (sig.)
y,x1,x2... = 0, Signifikansi ≤0,05 : Ho diterima, tidak ada pengaruh
d. Analisis menggunakan SPSS, dengan tabel Anova dan coeffisien sebagai berikut:
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1691.747 2 845.873 31.998 .000a
Residual 237.920 9 26.436
Total 1929.667 11
a. Predictors: (Constant), KOMUNIKASI, MOTIVASI
b. Dependent Variable: PELAYANAN PUBLIK
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
62
motivasi positif 0, 785, artinya setiap kenaikan 1 (satu) nilai pada variabel motivasi akan
menaikkan nilai pelayanan publik sebesar 0, 785.
11. Permasalahan : Apakah komunikasi dan monivasi berpengaruh secara simultan terhadap
pelayanan publik?
a. Diagram antar variabel berdasarkan rumusan masalah
X1
X2 Y
X3
d. Analisis menggunakan SPSS, dengan tabel Anova dan coeffisien sebagai berikut:
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1876.586 3 625.529 94.276 .000a
Residual 53.080 8 6.635
Total 1929.667 11
63
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -3.144 4.437 -.709 .499
MOTIVASI .546 .084 .574 6.505 .000
KOMUNIKASI -.298 .101 -.372 -2.950 .018
KOORDINASI 1.035 .196 .783 5.278 .001
d. Analisis menggunakan SPSS, dengan tabel Anova dan coeffisien sebagai berikut:
ANOVAb
Total 1408.000 11
13. Permasalahan : Apakah koordinasi dan motivasi berpengaruh secara simultan terhadap
kepuasan kerja?
a. Diagram antar variabel berdasarkan rumusan masalah
X2
Z
X3 65
b. Hipotesi penelitian dan hipotesis statistik
Hipotesis penelitian:
Ho = Tidak ada pengaruh koordinasi dan motivasi secara simultan terhadap kepuasan kerja
Ha = Ada pengaruh koordinasi dan motivasi secara simultan terhadap kepuasan kerja
Hipotesis Statistik dipandang dari nilai signifikasnsi (sig.)
y,x1,x2... = 0, Signifikansi ≤0,05 : Ho diterima, tidak ada pengaruh
d. Analisis menggunakan SPSS, dengan tabel Anova dan coeffisien sebagai berikut:
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1111.531 2 555.766 16.872 .001a
Residual 296.469 9 32.941
Total 1408.000 11
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, KOORDINASI
b. Dependent Variable: KEPUASAN KERJA
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 21.533 8.964 2.402 .040
KOORDINASI .559 .258 .496 2.170 .058
MOTIVASI .370 .185 .456 1.997 .077
66
positif 0,370, artinya setiap kenaikan 1 (satu) nilai pada variabel motivasi akan menaikkan
nilai kepuasan kerja sebesar 0,37.
14. Permasalahan : Apakah komunikasi dan motivasi berpengaruh secara simultan terhadap
kepuasan kerja?
a. Diagram antar variabel berdasarkan rumusan masalah
X1
Z
X3
b. Hipotesi penelitian dan hipotesis statistik
Hipotesis penelitian:
Ho = Tidak ada pengaruh komunikasi dan motivasi secara simultan terhadap
kepuasan kerja
Ha = Ada pengaruh komunikasi dan motivasi secara simultan terhadap kepuasan
kerja
Hipotesis Statistik dipandang dari nilai signifikasnsi (sig.)
y,x1,x2... = 0, Signifikansi ≤0,05 : Ho diterima, tidak ada pengaruh
d. Analisis menggunakan SPSS, dengan tabel Anova dan coeffisien sebagai berikut:
ANOVAb
Total 1408.000 11
a. Predictors: (Constant), KOMUNIKASI, MOTIVASI
b.Dependent Variable: KEPUASAN KERJA
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 28.445 7.221 3.939 .003
MOTIVASI .432 .146 .532 2.961 .016
KOMUNIKASI .325 .123 .475 2.642 .027
67
ANOVAb
Total 1408.000 11
a. Dependent Variable: KEPUASAN KERJA
Nilai signifikansi pada tabel ANOVA 0,000 <0,05 sehingga Ha diterima, zx1x3 0,
terdapat pengaruh komunikasi dan motivasi terhadap pelayanan publik.
e. Model yang didapat adalah : Z = 28.445 + 0,432 X3 + 0,325 X1, Interpretasi : Nilai
(constant) menunjukan nilai sebesar 28.445 artinya jika nilai pengaruh motivasi dan
komunikasi nol maka nilai kepuasan kerja (terikat) sebesar 28.445. Nilai koefisien motivasi
bernilai positif 0,432, artinya setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel motivasi akan
meningkatkan nilai kepuasan kerja sebesar 0,432. Nilai koefisien komunikasi positif 0,325,
artinya setiap kenaikan 1 (satu) nilai pada variabel komunikasi akan menaikkan nilai
kepuasan kerja sebesar 0,325.
15. Permasalahan : Apakah komunikasi dan monivasi berpengaruh secara simultan terhadap
kepuasan kerja?
a. Diagram antar variabel berdasarkan rumusan masalah
X1
X2 Z
X3
68
Dependen ( Z) : Kepuasan Kerja,
Independen 1 (X1) : Komunikasi
Independen 2 (X2) : Koordinasi
Independen 3 (X3) : Motivasi
d. Analisis menggunakan SPSS, dengan tabel Anova dan coeffisien sebagai berikut:
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1157.255 3 385.752 12.307 .002a
Residual 250.745 8 31.343
Total 1408.000 11
a. Predictors: (Constant), KOORDINASI, MOTIVASI, KOMUNIKASI
b. Dependent Variable: KEPUASAN KERJA
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 26.446 9.643 2.742 .025
MOTIVASI .399 .182 .491 2.187 .060
KOMUNIKASI .265 .220 .387 1.208 .262
KOORDINASI .144 .426 .127 .337 .745
e. Model yang didapat adalah : Y = 26,446 +0,265 X1 + 0,144 X2+ 0,399 X3, Interpretasi :
Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar 26,446 artinya jika nilai pengaruh motivasi,
koordinasi, dan komunikasi nol maka nilai Kepuasan Kerja (terikat) sebesar 26,446. Nilai
koefisien komunikasi bernilai positif 0,265, artinya setiap kenaikan 1(satu) nilai pada
variabel komunikasi akan meningkatkan nilai Kepuasan Kerja sebesar 0,265. Nilai
koefisien koordinasi positif 0,144, artinya setiap kenaikan 1 (satu) nilai pada variabel
koordinasi akan menaikkan nilai Kepuasan Kerja sebesar 0,144. Nilai koefisien motivasi
positif 0,399, artinya setiap kenaikan 1 (satu) nilai pada variabel koordinasi akan menaikkan
nilai kepuasan Kerja sebesar 0,399.
69
Tabel Ringkasan Persamaan Regresi, Uji Hipotesis, dan Interpretasi
NO PERSAMAAN UJI HIPOTESIS Interpretasi
REGRESI
1 Y = 36,925 +0,540X1 yx1 ≠ 0 Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar 36,925 artinya
jika nilai pengaruh komunikasi nol maka nilai pelayanan
publik (terikat) sebesar 36,925. Nilai koefisien
komunikasi bernilai positif 0,540, artinya setiap
kenaikan 1(satu) nilai pada variabel komunikasi dalam
hal ini meningkatkan 0,54 nilai variabel Y (pelayanan
publik).
2 Y= 7,424 + 1,164X2 yx2 ≠ 0 Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar 7,424 artinya
jika nilai pengaruh koordinasi nol maka nilai pelayanan
publik (terikat) sebesar 7,424. Nilai koefisien koordinasi
bernilai positif 1,164, artinya setiap kenaikan 1(satu)
nilai pada variabel koordinasi akan meningkatkan
pelayanan publik sebesar 1,164.
3 Y= 12,503 + 0,881X3 yx3 ≠ 0 Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar 12,503 artinya
jika nilai pengaruh motivasi nol maka nilai pelayanan
publik (terikat) sebesar 12,503. Nilai koefisien motivasi
bernilai positif 0,881, artinya setiap kenaikan 1(satu)
nilai pada variabel motivasi akan meningkatkan
pelayanan publik sebesar 0,881
4 Z= 42,577 + 0,549X1 zx1 ≠ 0 Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar 42,559 artinya
jika nilai pengaruh komunikasi nol maka nilai kepuasan
kerja (terikat) sebesar 42,559. Nilai koefisien
komunikasi bernilai positif 0,549, artinya setiap
kenaikan 1(satu) nilai pada variabel komunikasi akan
meningkatkan kepuasan kerja sebesar 0,549.
5 Z= 24,781 + 0,942X2 zx2 ≠ 0 Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar 24,767 artinya
jika nilai pengaruh koordinasi nol maka nilai kepuasan
kerja (terikat) sebesar 24,767. Nilai koefisien koordinasi
bernilai positif 0,942, artinya setiap kenaikan 1(satu)
nilai pada variabel koordinasi akan meningkatkan
kepuasan kerja sebesar 0,942.
6 Z= 31,506 + 0,669X3 zx3 ≠ 0 Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar 31.506 artinya
jika nilai pengaruh motivasi nol maka nilai kepuasan
kerja (terikat) sebesar 31.506. Nilai koefisien motivasi
bernilai positif 0,669, artinya setiap kenaikan 1(satu) nilai
pada variabel motivasi akan meningkatkan kepuasan kerja
sebesar 0,669.
70
akan meningkatkan kepuasan kerja sebesar 0,762.
8 Y= 0,029 – 0,383X1 + x1x2 ≠0 Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar -0,029 artinya
1,722X2 jika nilai pengaruh komunikasi dan komunikasi nol
maka nilai pelayanan publik (terikat) sebesar -0,029.
Nilai koefisien komunikasi bernilai negatif (-0,383),
artinya setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel
komunikasi akan menurunkan nilai pelayanan publik
sebesar 0,0383. Nilai koefisien koordinasi positif 1,722,
artinya setiap kenaikan 1 (satu) nilai pada variabel
koordinasi akan menaikkan nilai pelayanan publik
sebesar 1,722
9 Y = 2,377 + 0,568 X2 + yx2x3 0 Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar 2,377 artinya
0,578 X3 jika nilai pengaruh koordinasi dan komunikasi nol maka
nilai pelayanan publik (terikat) sebesar 2,377. Nilai
koefisien koordinasi bernilai positif 0,568, artinya setiap
kenaikan 1(satu) nilai pada variabel kooordinas akan
meningkatkan nilai pelayanan publik sebesar 0,568.
Nilai koefisien motivasi positif 0,578, artinya setiap
kenaikan 1 (satu) nilai pada variabel motivasi akan
menaikkan nilai pelayanan publik sebesar 0,578.
10 Y = 11,255 + 0,785 X3 yx1x3 0 , Interpretasi : Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar
+ 0,132 X1 11,255 artinya jika nilai pengaruh motivasi dan
komunikasi nol maka nilai pelayanan publik (terikat)
sebesar 11,255. Nilai koefisien komunikasi bernilai
positif 0,132, artinya setiap kenaikan 1(satu) nilai pada
variabel komunikasi akan meningkatkan nilai pelayanan
publik sebesar 0,132. Nilai koefisien motivasi positif 0,
785, artinya setiap kenaikan 1 (satu) nilai pada variabel
motivasi akan menaikkan nilai pelayanan publik sebesar
0, 785
12 Z = 28.721 + 0,203 X1 zx1x2 0, Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar 28.721 artinya
+ 0,646 X2 jika nilai pengaruh komunikasi dan komunikasi nol
maka nilai kepuasan kerja (terikat) sebesar 28.721. Nilai
koefisien komunikasi bernilai positif 0,203, artinya
71
setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel komunikasi
akan menaikkan nilai kepuasan kerja sebesar 0,203.
Nilai koefisien koordinasi positif 0,646, artinya setiap
kenaikan 1 (satu) nilai pada variabel koordinasi akan
menaikkan nilai kepuasan kerja sebesar 0,646.
14 Z = 28.445 + 0,432 X3 zx1x3 0 Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar 28.445 artinya
+ 0,325 X1 jika nilai pengaruh motivasi dan komunikasi nol maka
nilai kepuasan kerja (terikat) sebesar 28.445. Nilai
koefisien motivasi bernilai positif 0,432, artinya setiap
kenaikan 1(satu) nilai pada variabel motivasi akan
meningkatkan nilai kepuasan kerja sebesar 0,432. Nilai
koefisien komunikasi positif 0,325, artinya setiap
kenaikan 1 (satu) nilai pada variabel komunikasi akan
menaikkan nilai kepuasan kerja sebesar 0,325.
15 Z= 26,446 + zx1x2x3 0 Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar 26,446
0,265X1+0,144X2 artinya jika nilai pengaruh motivasi, koordinasi, dan
+0,399X3 komunikasi nol maka nilai Kepuasan Kerja (terikat)
sebesar 26,446. Nilai koefisien komunikasi bernilai
positif 0,265, artinya setiap kenaikan 1(satu) nilai pada
variabel komunikasi akan meningkatkan nilai Kepuasan
Kerja sebesar 0,265. Nilai koefisien koordinasi positif
0,144, artinya setiap kenaikan 1 (satu) nilai pada
variabel koordinasi akan menaikkan nilai Kepuasan
Kerja sebesar 0,144. Nilai koefisien motivasi positif
0,399, artinya setiap kenaikan 1 (satu) nilai pada
variabel koordinasi akan menaikkan nilai kepuasan
Kerja sebesar 0,399.
72
BAB VII
ANALISIS JALUR
73
5. Simpulkan hasil analisis data Anda?
Tabel 7.1 Data Hasil Penelitian Analisis Jalur
X1 X2 X3 X4 Y
45 26 55 60 64
56 46 45 50 55
57 47 60 62 72
70 25 35 40 50
65 68 64 68 79
60 69 44 59 77
60 57 64 79 78
65 49 65 69 72
55 58 63 65 66
50 67 74 70 82
45 79 84 89 87
67 52 73 79 82
80 35 56 78 67
85 47 60 62 72
76 25 35 40 50
68 68 64 68 79
57 69 44 59 77
54 34 67 76 77
56 23 65 65 76
68 67 74 70 82
67 79 84 89 87
87 52 73 79 82
88 35 56 78 67
86 47 60 62 72
85 25 35 40 50
54 49 65 69 72
80 58 63 65 66
78 67 74 70 82
76 79 84 89 87
65 52 73 79 82
60 35 56 78 67
45 47 60 62 72
55 25 35 40 50
Jawaban:
74
e. Berapa besar pengaruh langsung X1 terhadap Y, berapa besar pengaruh tidak langsung X1 terhadap
Y melalui X4, dan berapa besar pengaruh total X1 ke Y?
f. Berapa besar pengaruh tidak langsung X2 terhadap Y melalui X4, dan berapa besar pengaruh total
X2 ke Y?
g. Berapa besar pengaruh langsung X3 terhadap Y, berapa besar pengaruh tidak langsung X3 terhadap
Y melalui X4, dan berapa besar pengaruh total X3 ke Y?
2. Konstalasi penelitian:
X1
X2 X4 Y
X3
Pengaruh Kausal
Pengaruh Tidak Langsung
Variabel Langsung Melalui X4 Total
X1 terhadap X4 -
X2 terhadap X4 -
X3 terhadap X4 -
X4 terhadap Y -
X1 terhadap Y
X2 terhadap Y
X3 terhadap Y
3. Pasangan Hipotesis Statistik
a. Ho: =0 : Kemampuan penalaran adaptif tidak berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman
konsep.
H1 : ≠ 0 : Kemampuan penalaran adaptif berpengaruh terhadap kemampuanpemahaman konsep.
b. Ho: =0 : Kemampuan berpikir kritis tidak berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep.
H1 : ≠ 0 : Kemampuan berpikir kritis berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep.
c. Ho: =0 : Kemampuan berpikir kreatif tidak berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep.
H1 : ≠ 0 : Kemampuan berpikir kreatif berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep.
d. Ho: =0 : Kemampuan penalaran adaptif, berpikir kreatif, dan berpikir kreatif secara simultan
tidak berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep.
75
H1 : ≠ 0 : Kemampuan penalaran adaptif, berpikir kreatif, dan berpikir kreatif secara simultan
berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep.
g. Ho: =0 : Kemampuan berpikir kreatif tidak berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah.
h. Ho: =0 : Kemampuan penalaran adaptif, berpikir kreatif, dan pemahaman konsep secara simultan
tidak berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah.
H1 : ≠ 0 : Kemampuan penalaran adaptif, berpikir kreatif, dan pemahaman konsep secara simultan
berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah.
Sub struktur 1
X1
X2 X4
X3
76
Sub Struktur 2
X1
X4 Y
X3
ANOVAb
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 11.023 8.359 1.319 .198
Penalaran Adaptif .052 .093 .049 .557 .582
Berpikir Kritis -.004 .091 -.006 -.049 .961
Berpikir Kreatif .866 .113 .887 7.692 .000
a. Dependent Variable: Pemahaman Konsep
77
Model Summaryb
Change Statistics
Analisis
Tabel Anova menunjukkan signifikansi 0,000 < 0,05 , dengan demikian H0 ditolak ,artinya Kemampuan
penalaran adaptif, berpikir kreatif, dan berpikir kreatif secara simultan berpengaruh terhadap kemampuan
pemahaman konsep.
Berdasarkan koefisien Determinan Rsquare= 0,911 dan besarnya pengaruh = = 0,472.
Dari tabel Coefficiens:
Signifikansi penalaran adaptif terhadap pemahaman konsep 0,582 > 0,05, maka Ho diterima, artinya
penalaran adaptif tidak berpengaruh terhadap pemahaman konsep.
Signifikansi pemahaman berpikir kritis terhadap pemahaman konsep 0,961 > 0,05, maka Ho diterima,
artinya pemahaman berpikir kritis tidak berpengaruh terhadap pemahaman konsep.
Signifikansi pemahaman berpikir kreatif terhadap pemahaman konsep 0,000 < 0,05, maka Ho dittolak,
artinya pemahaman berpikir kreatif berpengaruh terhadap pemahaman konsep.
78
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3128.113 3 1042.704 37.451 .000a
Residual 807.402 29 27.841
Total 3935.515 32
a. Predictors: (Constant), Pemahaman Konsep, Penalaran Adaptif, Berpikir Kreatif
b.Dependent Variable: Pemecahan Masalah
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 30.058 6.677 4.502 .000
Penalaran Adaptif -.053 .072 -.062 -.733 .470
Berpikir Kreatif .493 .141 .624 3.494 .002
Pemahaman Konsep .232 .144 .287 1.609 .118
a. Dependent Variable: Pemecahan Masalah
Model Summaryb
Change Statistics
Tabel Anova menunjukkan signifikansi 0,000 < 0,05 , dengan demikian H0 ditolak ,artinya Kemampuan
penalaran adaptif, pemahaman konsep, dan berpikir kreatif secara simultan berpengaruh terhadap
kemampuan pemecahan masalah.
Berdasarkan koefisien Determinan Rsquare= 0,795 dan besarnya pengaruh = = 0,453.
Dari tabel Coefficiens:
Signifikansi penalaran adaptif terhadap pemecahan masalah 0,470> 0,05, maka Ho diterima, artinya
penalaran adaptif tidak berpengaruh terhadap pemecahan masalah.
Signifikansi berpikir kreatif terhadap pemecahan masalah 0,002 < 0,05, maka Ho ditolak, artinya
pemahaman berpikir kreatif berpengaruh terhadap pemahaman konsep.
Signifikansi pemahaman konsep terhadap pemecahan masalah 0,118 > 0,05, maka Ho diterima, artinya
pemahaman konsep berpengaruh terhadap pemecahan masalah.
79
Antar Variabel Koefisien T F Hasil Uji R Koefisien Variabel
Jalur square
X1 terhadap Y -0.062 -0.733 Ho diterima
X3 terhadap Y 0.624 3.494 37,451 Ho ditolak 0,795 (0.453)2 = 0.205
X4 terhadap Y 0.287 1.609 Ho diterima
Sehingga bentuk persamaannya adalah Y= +0,453.
Koefisien Jalur secara keseluruhan dari model
X1
X2 X4 Y
X3
Pengaruh Kausal
Pengaruh
Tidak Langsung
Variabel Langsung Total
Melalui X4
X1 terhadap X4 -
X2 terhadap X4 -0,006 - -0,006
X3 terhadap X4 0.887 - 0.887
X4 terhadap Y - 0.287
X1 terhadap Y = -0.04794
X2 terhadap Y = -0.00172
X3 terhadap Y 0.878569
Kesimpulan:
1) Pengaruh Langsung dan tidak langsung
a. Besar pengaruh langsung X1 terhadap X4 adalah
b. Besar pengaruh langsung X2 terhadap X4 adalah -0,006
c. Besar Pengaruh langsung X3 terhadap X4 adalah 0,887
d. Besar Pengaruh langsung X4 terhadap Y adalah 0,287
e. Besar pengaruh langsung X1 terhadap Y adalah -0,062, berapa besar pengaruh tidak langsung X1
terhadap Y melalui X4 adalah 0,014 , dan besar pengaruh total X1 ke Y adalah -0,04794
f. Besar pengaruh tidak langsung X2 terhadap Y melalui X4 adalah -0.00172 (sekaligus
pengaruh total).
g. Besar pengaruh langsung X3 terhadap Y adalah 0,624, besar pengaruh tidak langsung X3 terhadap Y
melalui X4 adalah 0.254569 , dan berapa besar pengaruh total X3 ke Y adalah 0,878569.
80
2) Jawaban Hipotesis Ho dan H1
a. Kemampuan penalaran adaptif tidak berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep.
b. Kemampuan berpikir kritis tidak berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep.
c. Kemampuan berpikir kreatif berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep.
d. Kemampuan penalaran adaptif, berpikir kreatif, dan berpikir kreatif secara simultan berpengaruh terhadap
kemampuan pemahaman konsep.
e. Kemampuan penalaran adaptif tidak berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah.
f. Kemampuan pemahaman konsep berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah.
g. Kemampuan berpikir kreatif tidak berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah.
h. Kemampuan penalaran adaptif, berpikir kreatif, dan pemahaman konsep secara simultan berpengaruh
terhadap kemampuan pemecahan masalah.
X1
X2 X4 Y
X3
Dan tabel
81
Berdasarkan 2 tabel diatas variabel yang signifikan berpengaruh terhadap Y adalah variabel
X3, dengan demikian X1, X2, dan X4 dikeluarkan, sehingga model baru yang didapat adalah sebagai
berikut:
X3 Y
Persamaan Model: Y =
Model Summaryb
Change Statistics
ANOVAb
Tabel Anova menunjukkan signifikansi 0,000 < 0,05 , dengan demikian H0 ditolak ,artinya Kemampuan
penalaran adaptif signifikan berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah.
Berdasarkan koefisien Determinan Rsquare= 0,774 dan besarnya pengaruh = = 0,47
Dari tabel Coefficiens: koefisien beta X3 = 0,880
Persamaan Model adalah Y =
82
BAB VIII
PENGENALAN STRUKTUR EQUATION MODEL (SEM)
DENGAN PROGRAM LISREL 8.8
83
VII.2. Contoh Kasus SEM dengan Berbantuan Program Lisrel 8.8
Misal diberikuan Judul Penelitian:
T
BA
84
T1 T2 T3 A1 A2 A3 R1 R2 R3 BA1 BA2 BA3 P1 P2 P3
6 6 5 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5
6 7 7 6 6 6 6 6 7 7 6 6 6 6 6
7 7 7 7 7 7 6 7 7 6 7 7 7 7 7
7 6 6 6 6 6 6 6 7 6 7 7 7 7 5
6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
7 7 6 7 7 7 6 6 6 7 7 7 6 7 6
6 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6
7 7 5 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 5
6 7 6 7 6 7 6 7 6 6 7 6 6 7 6
7 6 6 7 7 7 7 6 6 7 7 6 7 6 6
6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 6
7 6 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 6 7 6
7 7 6 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
6 7 6 7 6 6 6 7 6 6 7 6 6 7 7
6 6 6 7 6 6 6 7 6 6 7 6 6 7 7
6 6 5 5 5 6 5 5 5 4 6 5 6 6 5
6 7 6 6 5 5 6 5 6 6 6 7 6 6 6
7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
7 6 3 6 7 6 7 6 6 7 7 7 6 7 7
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
7 7 6 6 6 7 6 6 6 6 7 7 7 6 7
6 6 6 6 6 6 6 5 5 4 7 6 6 6 6
7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7
7 7 6 6 6 6 7 7 6 6 6 6 6 7 6
6 6 6 5 6 7 6 7 6 6 6 7 6 6 6
6 7 6 7 6 7 7 7 6 6 7 7 6 6 6
7 7 6 6 7 7 6 7 7 6 7 7 7 7 6
6 7 6 6 7 7 7 7 6 7 7 7 6 7 7
6 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6 7 6 7 6
7 7 7 7 6 7 6 7 6 6 7 7 6 7 7
7 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 7 7
6 6 6 4 6 6 6 5 6 6 6 7 6 7 5
6 6 6 6 6 7 6 7 6 6 7 7 6 6 6
7 6 6 6 7 6 7 6 7 6 7 7 7 6 6
7 6 6 7 6 7 7 7 7 6 7 7 7 6 6
7 7 6 6 7 7 6 6 7 6 6 6 6 7 6
6 6 6 6 6 6 7 6 6 6 6 6 6 6 6
3 6 4 6 5 5 4 5 6 6 7 7 7 7 6
7 6 6 6 6 6 3 7 6 6 7 7 6 6 5
7 6 7 7 7 6 7 7 6 6 7 7 6 7 6
6 7 6 7 7 6 6 6 7 6 6 6 6 7 7
6 5 5 5 5 5 5 5 7 6 6 5 5 5 6
7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 6 6
6 6 6 6 7 6 7 6 7 6 7 7 7 6 6
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 6 6
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5
85
T1 T2 T3 A1 A2 A3 R1 R2 R3 BA1 BA2 BA3 P1 P2 P3
7 7 6 6 7 7 6 7 6 7 7 7 7 6 6
6 7 6 6 6 7 6 6 6 6 7 7 6 6 6
7 6 5 7 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 6
6 7 6 6 7 7 6 6 6 6 7 7 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 7 7 7 6 6 6 7 7 6 7
7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
6 7 7 6 6 7 6 7 6 6 6 6 7 7 5
6 7 6 7 6 6 6 6 7 7 7 7 7 6 6
7 7 7 7 7 7 6 7 6 7 7 7 7 7 6
7 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 5 7 6 5
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
6 6 6 7 6 7 7 6 6 6 7 7 6 7 7
6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 7 7 7
6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 7 7 7
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 7 7 7
7 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 6
7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7
7 7 6 6 6 7 6 6 7 6 6 6 6 7 7
7 7 6 6 7 7 6 7 7 6 6 6 6 6 7
7 6 6 6 6 7 6 6 6 6 6 5 6 6 6
7 7 6 6 6 7 6 7 6 6 6 6 6 7 6
6 6 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6
6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 7
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6
7 6 6 6 6 7 6 6 6 6 6 5 6 6 5
7 7 6 5 6 6 6 6 6 7 6 6 6 7 7
6 7 6 6 7 7 6 6 6 6 7 6 7 7 6
6 6 6 7 6 6 7 6 6 6 6 6 6 6 7
5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 7
7 7 7 6 6 7 6 7 7 7 6 7 7 7 6
6 7 6 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
7 7 5 5 6 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7
7 6 6 7 6 6 7 6 6 7 7 7 6 7 6
6 6 6 5 6 5 5 5 6 6 6 5 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
5 6 5 5 7 6 6 7 6 7 6 6 6 6 6
6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 6 7 7
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6
6 7 6 6 6 6 6 6 5 6 5 5 6 7 7
6 7 6 7 6 7 7 6 7 7 6 7 6 7 6
5 5 6 5 6 5 5 5 6 5 6 6 6 6 5
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6
6 6 6 6 6 7 6 6 7 6 6 6 6 6 6
4 4 5 5 4 5 6 6 6 6 6 6 6 5 5
5 6 6 6 6 7 6 5 6 6 7 6 7 6 6
6 5 6 6 5 5 5 6 5 5 6 6 6 6 5
86
T1 T2 T3 A1 A2 A3 R1 R2 R3 BA1 BA2 BA3 P1 P2 P3
6 6 5 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6
6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
5 6 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7
6 7 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6
7 6 6 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7
5 7 6 5 4 7 5 5 7 7 7 6 6 6 6
7 6 6 7 7 6 6 7 6 6 7 7 6 7 6
7 4 5 3 6 7 7 6 6 7 6 7 7 7 7
6 6 6 5 5 6 6 5 6 6 6 6 7 7 6
6 5 5 3 5 5 6 5 5 6 7 5 6 6 5
6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7
6 6 6 5 5 5 6 5 6 6 6 6 6 5 6
7 7 6 7 4 6 6 6 6 6 6 6 7 6 7
7 6 5 7 6 5 5 6 6 6 6 5 6 6 6
7 7 6 7 7 7 6 7 6 7 7 7 7 7 7
6 6 6 5 5 6 5 7 6 6 6 5 6 6 6
6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7
6 6 6 5 6 6 6 5 6 6 6 6 5 7 6
6 6 6 3 6 5 6 5 6 6 6 6 6 6 6
4 3 5 6 6 6 5 5 6 6 6 5 6 6 6
4 3 5 5 6 5 5 6 6 6 6 6 6 6 5
4 3 5 6 5 6 5 6 6 6 6 5 5 6 6
4 3 5 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6
6 6 6 5 5 6 6 5 6 6 6 4 5 6 5
6 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 6
5 5 5 4 5 6 5 5 5 5 6 4 5 5 5
6 6 6 5 5 6 6 6 6 6 7 6 6 6 6
5 5 4 5 5 6 5 5 6 6 6 5 5 6 6
5 4 4 3 6 6 5 5 6 6 6 5 5 6 5
6 6 5 5 5 6 6 5 6 5 6 5 5 5 5
6 6 5 5 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6
7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
7 6 6 6 7 7 6 7 7 6 6 7 7 7 7
6 6 5 5 5 6 6 5 6 6 6 5 5 5 5
7 6 7 5 7 7 6 6 7 7 6 4 6 7 5
Keterangan:
1. Transparasi (T): (Keterbukaan (T1), Transaparansi Kebijakan (T2), Pengawasan dan Audit
(T3))
2. Akuntabilitas (A): (A. Manajerial (A1), A. Program dan Outcome (A2), A. Proses (A3))
3. Responsititas (R): (Patuh Hukum (R1), Tanggujawab Sosial (R2), Sigap (R3))
4. Budaya Akademik (B): (Artifact (B1), Espaused Values (B2), Basic Assumptions (B3))
5. Prakarsa (P): (Iklim Kerja (P1), Struktur Prakarsa (P2), Motif Prakarsa (P3))
87
Jawaban
Pemisalan konstalasi awal adalah
T
BA
1. Masukkan data dalam program SPSS lalu simpan misalnya dengan nama Data Latihan.sav
2. Lalu buka program Lisrel, selanjutnya Klik File import data ambil data yang dari SPSS dengan
indeks .sav Lalu simpan dan beri nama file misalnya “Latihan 9” save pastikan data tampil
di layar
3. Lalu kelik file new klik Simplis projek OK file name ketik “Latihan SEM”lalu
save.
4. Set up title and coment tulis Title “Latihan SEM S3” coment “Analisis SEM S3” next
next
5. add/read variabel read from file pilih Prelis system klik browse Latihan SEM S3.psf open
OK
6. add laten GB OK GK OK SK OK KBK OK KBM OK next number of
observation, untuk kasus isi “30” (tergantung banyaknya data) OK
7. Klik setup F8
8. Letakkan kursor setelah relationship, lalu enter ketik :
KBM = GB GK SK KBK
KBK = GB GK SK
X12 - X13 = GB
X11 = 1 * GB
X22 = GK
X21 = 1 * GK
X32 = SK
X31 = 1 * SK
X42 - X44 = KBK
X41 = 1 * KBK
X52 - X54 = KBM
X51 = 1 * KBM
Options: ND=3
88
9. Klik ikon “save” (gambar disket) klik ikon “run” (gambar orang lari) akan tampil konstelasi
Setelah dimasukkan data dalam program lisrel sesuai dengan langkah diatas akan muncul
konstalasi sebagai berikut:
Jawaban Permasalahan
89
2) Susunan rumusan hipotesis penelitian.
a. variabel laten eksogen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel laten endogen.
b. variabel laten eksogen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel indikatornya.
c. variabel laten endogen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel indikatornya.
Asumsi teoretis:
Asumsi kausalitas yang tergantung pada terpenuhinya persyaratan berikut:
a. Model dispesifikasikan dengan benar.
b. Ada hubungan teramati dan dapat diukur (observed and measurable relationship) antara
variabel independen X dan variabel dependen Y (ada korelasi antara X dan Y).
c. Ada urutan temporal: variabel independen X secara temporal harus terjadi mendahului
variabel dependen Y.
d. Tidak ada hubungan palsu (nonspurious relationship) antara variabel independen X dan variabel
dependen Y (hubungan teramati, dapat diukur, dan temporal antara X dan Y tidak hilang
dengan pengendalian terhadap efek variabel-variabel lain).
Asumsi statistika:
a. Asumsi yang terkait dengan regresi ganda: asumsi normalitas, homoskedastisitas, dan
linieritas’
90
b. Besar hubungan antara dua variabel independen yang berkorelasi satu sama lain dan tak-
teranalisis direpresentasikan oleh koefisien korelasinya.
c. Pengukuran variabel endogen sekurang-kurangnya berskala interval.
d. Pengukuran variabel eksogen bersifat bebas-galat.
e. Arah hubungan kausal terspesifikasi dengan benar: apakah X menyebabkan Y (X →Y), Y
menyebabkan X (Y → X), atau terdapat hubungan resiprokal (X Y).
f. Bentuk distribusi diketahui: Bentuk distribusi probabilitas parameter
dispesifikasikan.
6) Berdasarkan Data Penelitian pada Tabel 1 (Data terlampir dalam file excel: UASS3), asumsi-asumsi
untuk dapat melanjutkan uji hipotesis adalah :
Uji Normalitas
Hipotesis
H0: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Kriteria uji: H0 ditolak apabila p-value (sig) < 0,05
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
91
Berdasarkan tabel tersebut, data untuk semua peubah tidak berdistribusi normal. Ini terlihat dari nilai
sig semuanya bernilai sig = 0,000 < 0,05 yang artinya H0 ditolak. Baik pada uji kolmogorov-smirnov
maupun uji shapiro-wilk.
Uji Homoskedastisitas Varians
Hipotesis
H0: Data memiliki varians homogen
H1: Data tidak memiliki varians homogen
Kriteria uji: H0 ditolak apabila p-value (sig) < 0,05
92
Test of Homogeneity of Variances
B3
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2,089 3 163 ,104
93
7. homogenitas R1, R2 dan R3 dengan B1
Test of Homogeneity of Variances
B1
Levene Statistic df1 df2 Sig.
11,961 2 163 ,000
Uji linearitas
Hipotesis
H0: terdapat hubungan linear
H1: tidak terdapat linear
Kriteria uji: H0 ditolak apabila p-value (sig) < 0,05
94
1. linieritas T1, T2 dan T3 terhadap B1
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
95
ANOVA Table
Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
(Combined) 4,974 4 1,244 5,029 ,001
Between Groups Linearity 2,745 1 2,745 11,102 ,001
B2 *
Deviation from Linearity 2,229 3 ,743 3,005 ,032
T3
Within Groups 40,306 163 ,247
Total 45,280 167
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
96
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
97
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
98
8. linieritas R1, R2 dan R3 dengan B2
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
100
B3 = 1.397*B, Errorvar.= 0.287 , R² = 0.448
(0.204) (0.0380)
6.859 7.555
101
Bentuk model persamaannya Structural Equations
8) Deskripsi setiap hasil uji asumsi dan uji hipotesis stastistika di atas
T tabel =1,974
a. Ho diterima: thitung 1,72 < ttabel 1,97: artinya Prakarya tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Budaya akademik.
b. Ho diterima: thitung -1,094 < ttabel 1,97: artinya Transparansi tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Budaya akademik.
c. Ho diterima: thitung 1,848 < ttabel 1,97: artinya Akuntabilitas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Budaya akademik.
d. Ho diterima: thitung -0,488 < ttabel 1,97: artinya Resposibiliti tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Budaya akademik.
e. Ho diterima: thitung 0,0353 < ttabel 1,97: artinya Transparansi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Prakarya.
f. Ho diterima: thitung 1,935 < ttabel 1,97: artinya Akuntabilitas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Prakarya.
g. Ho diterima: thitung 0,456 < ttabel 1,97: artinya Resposibilitas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Prakarya.
h. Ha diterima, Ho ditolak: thitung > 1,97 : semua variabel laten eksogen berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel indikatornya.
- Transparasi (T) mempengaruhi secara signifikan Keterbukaan (T1),
Transaparansi Kebijakan (T2), Pengawasan dan Audit (T3).
- Akuntabilitas (A) mempengaruhi secara signifikan Manajerial (A1),
Program dan Outcome (A2), Proses (A3).
- Responsititas (R) mempengaruhi secara signifikan Patuh Hukum (R1),
Tanggujawab Sosial (R2), Sigap (R3).
i. Ha diterima, Ho ditolak: thitung > 1,97 : semua variabel laten endogen berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel indikatornya.
- Budaya Akademik (B) mempengaruhi secara signifikan Artifact (B1),
Espaused Values (B2), Basic Assumptions (B3).
102
- Prakarsa (P) mempengaruhi secara signifikan Iklim Kerja (P1), Struktur
Prakarsa (P2), Motif Prakarsa (P3).
9) Pengujian kesesuaian model SEM terhadap data sampel adalah sebagai berikut:
Goodness of Fit Statistics
Degrees of Freedom = 80
Minimum Fit Function Chi-Square = 116.879 (P = 0.00452)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 113.296 (P = 0.00849)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 33.296
90 Percent Confidence Interval for NCP = (9.075 ; 65.537)
104
n. Ho diterima: thitung 1,848 < ttabel 1,97: artinya Akuntabilitas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Budaya akademik.
o. Ho diterima: thitung -0,488 < ttabel 1,97: artinya Resposibiliti tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Budaya akademik.
p. Ho diterima: thitung 0,0353 < ttabel 1,97: artinya Transparansi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Prakarya.
q. Ho diterima: thitung 1,935 < ttabel 1,97: artinya Akuntabilitas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Prakarya.
r. Ho diterima: thitung 0,456 < ttabel 1,97: artinya Resposibilitas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Prakarya.
s. Ha diterima, Ho ditolak: thitung > 1,97 : semua variabel laten eksogen berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel indikatornya.
- Transparasi (T) mempengaruhi secara signifikan Keterbukaan (T1),
Transaparansi Kebijakan (T2), Pengawasan dan Audit (T3).
- Akuntabilitas (A) mempengaruhi secara signifikan Manajerial (A1),
Program dan Outcome (A2), Proses (A3).
t. Responsititas (R) mempengaruhi secara signifikan Patuh Hukum (R1), Tanggujawab
Sosial (R2), Sigap (R3).
105
DAFTAR PUSTAKA
Kusnendi.2005. Konsep dan Aplikasi Model Persamaan Struktural SEM dengan program Lisrel.
Bandung: Badan Penerbit UPI
106
Riwayat Hidup Penulis
BIODATA
Nama : Muzanip Alperi, S.Pd., M.Si
Tempat Tanggal Lahir : Tapak Gedung, 6 Oktober 1979
Alamat korespondensi : Perumahan Griya Azzahrah Jl. Medan Baru No.54B RT.22 Kelurahan
Pemetang Gubernur Kota Bengkulu
HP : 0813676937379
E-mail : zan1p@yahoo.com
Riwayat Pendidikan
Tahun lulus Perguruan Tinggi Bidang Spesialisasi
S-1, 2002 Universitas Bengkulu Pendidikan Matematika
S-2, 2006 Institut Teknologi Matematika FMIPA
Bandung
S-3 Universitas Bengkulu Teknologi Pendidikan
Matematika
Pengalaman Mengajar:
1. Instruktur Kurikulum dan Penjaminan Mutu di LPMP Bengkulu
2. Dosen Matematika Komputer pada Prodi Teknik Informatika FIK Universitas Dehasen
Bengkulu.
3. Tutor Matematika Universitas Terbuka UPBJJ Bengkulu
4. Guru Matematika Yayasan Al-Fida Bengkulu
Pengalaman Menulis
1. Bahan Ajar Digital Matematika SMP
2. Panduan Pembuatan Alat Peraga Matematika jenjang SMP
3. Biodata Tokoh Pendidikan Bengkulu HM. Syamlan, Lc
4. Matematika Diskrit Graf Kombinatorika, Bilangan Ramsey TripartitKombinasi Graf
Bintang dan Lingkaran Kecil
Bengkulu, Juni 2017
Penulis
Muzanip Alperi, S.Pd., M.Si
107
108