Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS USAHA INDUSTRI TAHU DI KECAMATAN SRAGEN

KABUPATEN SRAGEN

PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan


Mencapai derajat Sarjana S-1
Fakultas Geografi

Disusun Oleh:
LEADY PUTRA ADNANIYUN
NIM: E100 080 048

Kepada
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
HALAMAN PENGESAHAN
PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS USAHA INDUSTRI TAHU DI KECAMATAN SRAGEN


KABUPATEN SRAGEN

Leady Putra Adnaniyun


NIM : E 100 080 048

Telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat oleh


Team Pembimbing :

Pembimbing I : Drs. Priyono, M.Si (.............................)

Pembimbing II : Dra. Retno Woro Kaeksi (.............................)

Surakarta, 2 Februari 2013


Dekan Fakultas Geografi

Drs. Priyono, M.Si

ii
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim

Yang bertandatangan di bawah ini, saya


Nama : Leady Putra Adnaniyun
NIM : E 100080048
Fakultas : Geografi
Jenis : Skripsi
Judul : Analisis Usaha Industri Tahu di Kecamatan Sragen Kabupaten
Sragen
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalihkan mediakan/mengalih
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk
kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS tanpa perlu meminta ijin
dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan Perpustakaan UMS dari semua bentuk tuntutan hukum yang
timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana semestinya.

Surakarta, 2 Februari 2013


Yang Menyatakan

(Leady Putra An)

iii
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
Analisis Usaha Industri Tahu di Kecamatan Sragen
Kabupaten Sragen
Analysis of Industrial Enterprises in Sub Sragen Know
Sragen
Oleh :
Leady Putra Adnaniyun
Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos I Surakarta 57162, Telp (0271)717417

ABSTRACT

This study is about the efforts of the industry know that there is in District
Sragen Sragen with the title "BUSINESS ANALYSIS SUB TAHU IN THE
DISTRICT SRAGEN SRAGEN". The selected research areas because Sragen
district in the area there are many industries tahu.
The purpose of this study was to investigate factors that influence the
production of industrial enterprises out in the study area based on the statements
of the employer,1. To determine the origin of labor in the industry know Sragen
District, 2. To determine the factors effect amount of income include: capital,
labor , and marketing, 3. To determine the contribution of income received from
the industry know the total family income entrepreneurs.
The method used in this research is the survey method, for the selection of
research areas to determine respondents using census method.
The results showed the factors that affect the production of industrial enterprises
out of materials commonly used to manufacture out available in the market by
92.24% and entrepreneurs 5.83% greater local and convenient way of acquiring,
varying the amount of raw material usage. For labor employers use labor most of
the sub Sragen own or derived from the study area by 65.80%. Factors that affect
the amount of revenue the industry knows is the capital, the greater the capital the
entrepreneur knows the industry, the greater the income entrepreneurs know.
Marketing marketing reach production know Sragen district Sragen majority
concentrated in the city, while marketing to urban areas or other provinces there is
a small amount. There is a grouping or agglomeration of industries in Sub Sragen
know regarding industrial location, where the location of the establishment of
these industries are concentrated in 8 villages sine, sragen wetan, sragen middle,
sragen wetan, nglorok, corals, Tangkil, kedungupit where the location, the eight
urban centers industry knows this all located in the eastern district of Sragen.
Contribution income from the industry know the total income of families in the
study area is at 72.81%, or an average of Rp 6,194,271

Keywords: Analysis of Industrial Enterprises

Analisis Usaha Industri Tahu... (Leady  Putra An)  Page 1 


ABSTRAK
Penelitian ini adalah mengenai usaha industri tahu yang ada di Kecamatan
Sragen Kabupaten Sragen dengan judul “ANALISIS USAHA INDUSTRI
TAHU DI KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN”. Adapun
daerah penelitian dipilih Kecamatan Sragen karena di daerah tersebut terdapat
banyak industri tahu.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui faktor produksi yang
berpengaruh usaha industri tahu di daerah penelitian berdasarkan keterangan para
pengusaha, 2. Untuk mengetahui daerah asal tenaga kerja industri tahu di
Kecamatan Sragen, 3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya pendapatan yang meliputi: Modal, tenaga kerja, dan pemasaran, untuk
mengetahui sumbangan pendapatan yang diterima dari industri tahu terhadap
pendapatan total keluarga pengusaha.
Metode yang digunakan dalam penelitan ini yaitu metode survei, untuk
pemilihan daerah penelitian dengan menentukan respoden mengunakan metode
sensus.
Hasil penelitian menunjukan faktor produksi yang berpengaruh pada usaha
industri tahu umumnya bahan yang digunakan untuk pembuatan tahu tersedia di
pasar sebesar 92,24% dan pengusahu yang lebih besar 5,83% setempat dan cara
memperolehnya mudah, jumlah penggunaan bahan baku bervariasi. Untuk tenaga
kerja pengusaha menggunakan tenaga kerja sebagian besar dari wilayah
Kecamatan Sragen sendiri atau berasal dari daerah penelitian sebesar 65,80%.
Faktor yang mempengaruhui besarnya pendapatan usaha industri tahu adalah
modal, semakin besar modal yang dimiliki pengusaha industri tahu maka semakin
besar pendapatan pengusaha tahu. Jangkauan pemasaran pemasaran produksi tahu
Kecamatan Sragen mayoritas terkosentrasi di kota Sragen, sedangkan untuk
pemasaran ke wilayah kota atau propinsi lain ada dalam jumlah kecil. Terdapat
pengelompokan atau aglomerasi industri pada Kecamatan Sragen menyangkut
lokasi industri tahu, dimana lokasi tempat berdirinya industri ini terpusat pada 8
kelurahan yaitu sine, sragen wetan, sragen tengah, sragen wetan, nglorok, karang
tengah, tangkil, kedungupit dimana secara lokasi, kedelapan kelurahan sentra
industri tahu ini semuanya berada pada wilayah timur Kecamatan sragen.
Sumbangan pendapatan dari usaha industri tahu terhadap pendapatan total
keluarga yang ada di daerah penelitian adalah sebesar 72,81% atau rata-rata Rp
6.194.271

Kata kunci : Analisis Industri Usaha Tahu

PENDAHULUAN untuk digarap sehingga kehidupan


Manusia sejak awal terasa begitu berat. Sebaliknya
peradabannya selalu berusaha untuk ditempat lain alam begitu murah
memenuhi asasinya dengan cara menyediakan berbagai sumber daya
yang berbeda-beda berdasarkan untuk diolah dan bagi masyarakat
lokasi kehidupannya. Wilayah- yang bersangkutan untuk lebih maju
wilayah dengan keadaan permukaan (Daljoeni, 1987).
bumi tertentu, tanahnya tidak baik

Analisis Usaha Industri Tahu... (Leady  Putra An)  Page 2 


Negara yang berkembang pada mewujuudkan dan pemerataan
umumnya merupakan negara agraris, dan kesempatan berusaha dan
dimana sebagian penduduknya hidup memperluas lapangan pekerjaan
dari usaha pertanian, seperti halnya serta membangun masyarakat
negara Indonesia. Keadaan tersebut modern.
merupakan masalah yang sangat Untuk semakin memajukan
pelik disebabkan semakin sempitnya peranan industri dalam
lahan pertanian. Sementara itu proses meningkatkan dan mensejahterakan
industrialisasi yang diharapkan kehidupan bermasyarakat dalam
mampu untuk memperluas dan Repelita yang ke V sektor industri
menampung kesempatan kerja terus ditingkatkan, seperti Garis-
berjalan sangat lambat (Mubyarto, Garis Besar Haluan Negara Tahun
1984). Untuk mengatasi hal tersebut 1992 yaitu antara lain
maka pemerintah berusaha untuk mengembangkan dan mengarahkan
meningkatkan dan mendorong sektor pembangunan industri secara
lainnya yaitu sektor industri. Repelita bertahap untuk dapat memenuhi
yang ke 1V sektor industri yang kebutuhan dalam negeri akan mesin
didorong pengenbangannya dapat peralatan industri, terus
digolongkan menjadi empat mengembangkan berbagai industri
kelompok sebagai berikut: yang dapat menunjang pertahanan
‐ Industri untuk memenuhi dan keamanan nasional melanjutkan
kebutuhan pokok rakyat sebagian dan mengarahkan pembangunan
besar dicakup dalam aneka industri kecil temasuk industri rumah
industri yang telah lama tumbuh tangga serta yang formal maupun
dan berkembang sejak Repelita 1 tradisional. Sesuai dengan hal
dan pengembangannya masih tersebut di atas maka pembinaan dan
terus dimantapkan sehingga pengembangan industri kecil dan
produk-produk industrinya dapat kerajinan rayat yang menggunakan
dijangkau oleh daya beli keterampilan dan penghasil benda
masyarakat banyak. seni oleh pemerintah terus didorong
‐ Industri yang menghasilkan karena mempunyai peran yang
mesin-mesin industri yang dapat penting dalam perataan berusaha dan
menjamin pengadaan bahan baku penciptaan lapangan pekerjaan.
dan menolong yang diperlukan, Industri tahu yang termasuk dalam
sehingga sebagian besar dicakup industri kecil dan kerajinan rakyat
dalam industri permesinan dan oleh pemerintah terus didorong dan
logam dasar yang diprioritaskan ditingkatkan, baik dalam hal kualitas
dalam Repelita ke 1V. maupun kuantitas. Pertumbuhan
‐ Industri yang memanfaatkan penduduk Indonesia yang terus
sumber alam dan energi sebagian meningkat dengan cepat akan
besar dicakup dalam industri menyebabkan lajunya angkatan kerja
kimia dasar dengan muda. Selama periode 1982-1990
memanfaatkan koreogratif yang laju pertumbuhan penduduk
dimiliki Indonesia. Indonesia tercatat, 2,5 persen/tahun
‐ Idustri kecil dan kerajinan rakyat relatif lebih tinggi dari pada periode
yang penting perannya dalam sebelumnya, tahun 1971-1980 yaitu

Analisis Usaha Industri Tahu... (Leady  Putra An)  Page 3 


sebesar 2,3 persen/tahun (CHNS juga pengusaha industri tahu yang
Monning, Data SP 1971-1980). Hal baru saja berdiri karena mereka
ini selain berpengaruh terhadap mengetahui bahwa industri tahu di
pertumbuhan akan kebutuhan daerah penelitian mempunyai
perumahan dan permukiman, fasilitas prospek yang baik.
air bersih, fasilitas sosial ekonomi
dan kebudayaan lain yang seimbang. Tabel 1.1. Luas Wilayah Per Desa di
Secara administratif Kecamatan Sragen Tahun 2012
Kecamatan Sragen termasuk dalam No Desa Luas Wilayah (Ha) (%)
1. Sine 338,23 12,40
wilayah Kabupaten Sragen yang 2. Sragen Kulon 213,74 7,84
terdiri dari 8 desa, jarak antara pusat 3. Sragen Tengah 173,49 6,36
4. Sragen Wetan 213,15 7,82
pemeritahan Kecamatan Sragen 5. Nglorog 365,02 13,39
dengan Ibukota Sragen adalah 0,4 6. Karangtengah 354,06 12,98
7. Tangkil 510,44 18,72
km, jarak tersebut dapat ditempuh 8. Kedungupit 558,87 20,49
dengan kendaraan angkutan kota Jumlah 2.727,00 100
Sumber : Data Primer, 2012
melalui jalan raya Sragen ke timur ke
Ibukota Sragen kurang lebih 10 Dari tabel 2.1 di atas terlihat bahwa
menit dan ke kota Solo jaraknya 18 desa Kedungupit mempunyai
km. wilayah paling luas yaitu 558,87 ha
Dilihat dari segi atau sekitar 20,49% dari total luas
administrasinya Kecamatan Sragen wilayah, sedangkan desa Sragen
terletak pada ketinggian 86 mdpl, Tengah mempunyai luas wilayah
dengan batas topografi 110 45’ paling kecil yaitu173,49 ha atau
sampai 111 10’ Bujur Timur dan sekitar 6,36%. Walaupun demikian,
diantara 7 15’ sampai 7 30’ Lintang kalau dilihat dari letaknya, desa
Sragen Tengah cenderung mendekati
Selatan, dengan luas daerah 2.727,00
jalan utama kecamatan dibanding
ha. (Data Monografi Kecamatan
dengan desa Kedungupit.
Sragen).
Kecamatan Sragen terletak Table 1.2 Asal Bahan Baku yag di
didaerah Selatan berbatasan dengan peroleh pengusaha Industri Tahu di
Kecamatan Gesi, sebelah Timur Kecamatan Sragen Tahun 2012
dengan Kecamatan Ngrampal, No Asal Bahan Frekuensi Persen
sebalah Selatan berbatasan dengan baku (orang) (%)
1. Toko / pasar 95 92,24
Kecamatan Karangmalang yang luas 2. Koperasi 2 1,95
wilayahnya kurang lebih 22,27 km. 3. Pengusaha yang 6 5,83
lebih besar
Yang terdiri dari 8 desa atau Jumlah 103 100
kelurahan dengan pusat pemeritahan Sumber : Data Primer, 2012
berada di daerah Sragen. Kecamatan
Sragen terdapat usaha industri tahu Tabel tersebut di atas dapat
yang berjumlah 103 usaha industri, disimpulkan bahwa sebagian besar
sedangkan asal usul industri tahu di pengusaha industri tahu di daerah
daerah penelitian adalah merupakan penelitian memperoleh bahan baku
peninggalan dari nenek moyang atau adalah dengan melalui koperasi yang
sudah merupakan warisan yang turun ada di daerah penelitian yaitu
temurun. Meskipun demikian ada sebanyak 2 pengusaha atau sebesar
(1,95%) yang biasanya dibayar

Analisis Usaha Industri Tahu... (Leady  Putra An)  Page 4 


dengan uang muka setelah barang 16 Kalijambe 3
17 Tanon 8
hasil produksi dijual baru dilunasi. 18 Plupuh 1
Untuk pengusaha yang 19 Kedawong 12
Jumlah 253
mengambil bahan baku dari toko
Penentuan respoden dalam penelitian
sebanyak 95 pengusaha atau sebesar
ini adalah dengan mengunakan
( 92,24%) dan biasanya dibayar
metote sensus yaitu mengambil
kontan. Demikian juga untuk
seluruh kepala keluarga yang
pengusaha yang mengambil bahan
berprofesi sebagai pengusaha
baku dari pengusaha yang lebih besar
industri tahu untuk menjadi
sebanya 6 pengusaha atau sebesar (
responden. Dengan populasi
5,83%) biasanya dibayar belakangan.
pengusaha industri tahu di daerah
Ketersediaan bahan baku kedelai
penelitian sebanyak 103 pengusaha,
sangat mempengaruhi usaha industri
maka diambil responden sejumlah
tahu di daerah penelitian, selain
103.
kedelai haban dasar /bahan baku
lainnya untuk penbuatan tahu. Dan
METODE PENELITIAN
juga bahan baku yang digunakan
sebagai pembatan pada tahu. Dalam penelitian ini
Kenyataan yang ada tersebut menggunakan metode survei. Masri
dapat disimpulkan bahwa untuk Singarimbun dan Sofyan Efendi
kemudahan bahan baku di daerah (1985) mengemukakan bahwa
penelitian tidak mengalami hambatan metode survei adalah pengumpulan
yang berarti, hanya masalah data atau informasi yang didapat dari
permodalan yang menyebabkan responden dengan mengunakan
pengusaha sulit untuk memperoleh kuesioner (dalam penelitian ini
bahan baku tersebut. Keadaan ini adalah pengusaha industri tahu).
mengindikasikan bahwa dari segi Umumnya, pengertian survai dibatasi
bahan baku, para pengusaha industri pada pengertian survei sampel
tahu tidak terlalu menjadi dimana informasi dikumpulkan dari
permasalahan. sebagian populasi untuk memwakili
seluruh populasi.
Tabel 1.3 Jumlah dan penyebaran Untuk mendapat gambaran
Usaha Industri Tahu di Kabupaten yang menyeluruh mengenai industri
Sragen usaha tahu di daerah penelitian.
No Kecamatan Industri
Langkah yang utama harus diambil
1 Sumberlawang 8 dalam melaksanakan penelitian
2 Sragen 103 adalah:
3 Miri 19
4 Sidoharjo 10 Adapun langkah - langkah
5 Ngrampel 6 kerjanya sebagai berikut:
6 Karangmalang 6
7 Gendang 8
Penentuan daerah penelitian
8 Gemolong 13 dilakukan dengan metode purposive
9 Sukodono 5
10 Sambongmacan 7
sampling yaitu pemilihan daerah
11 Masaran 32 penelitian berdasarkan
12 Sambirejo 1 pertimbangan-pertimbangan tertentu
13 Tangen -
14 Mondakan 1 (Masri Sigarimbun dan Sofyan
15 Jener - Effendi, 1981).

Analisis Usaha Industri Tahu... (Leady  Putra An)  Page 5 


ANALISA DATA baku, modal, dan jangkauan
Dalam penelitian ini untuk pemasaran. Pembahasan yang
menjawab hipotesa dan tujuan dilakukan terbatas pada hipotesa
penelitian digunakan teknik analisa yang tersusun.
Analisa tabel frekuensi dan tabel
silang. Data yang telah dikumpulkan Pengaruh Bahan Baku dengan
dan diolah, diambil kesimpulan atas Produksi Industri Tahu.
dasar analisis dengan menggunakan Bahan baku sebagai bahan
tabel frekuensi maupun tabel silang. dasar yang penting dalam usaha
Tabel frekuensi bertujuan untuk perindustrian. Industri tahu salah satu
menganalisa hipotesa 2 dan 4, yaitu usaha perindustrian sangat
untuk mengetahui daerah asal tenaga memerlukan kedelai sebagai bahan
kerja industri tahu, untuk mengetahui baku dasar pembuatan tahu.
besarnya sumbangan pendapatan Kersediaan bahan baku yaitu kedelai
industri tahu, sedangkan tabel silang tersebut sangat mempengaruhui
untuk mengetahui ada tidaknya usaha industri di daerah penelitian.
hubungan variabel yang satu dengan Selain kedelai sebagai bahan dasar
variabel yang lain, analisis tabel ini atau bahan baku untuk pembuatan
digunakan untuk menguji hipotesa 3. tahu adalah pencetakan untuk proses
pencetakan pada tahu.
HASIL PENELITIAN
Kemudahan bahan baku
Faktor yang Menyebabkan Usaha untuk bahan dasar tersebut di daerah
Industri Tahu Tidak Mengalami tidaklah terlalu sulit, karena untuk
Perkembangan bahan dasar kedelai bisa diperoleh
Di dalam bab 4 ini akan dari koperasi, atau produsen-
dijelaskan mengenai hubungan produsen yang menyediakan bahan
antara faktor – faktor yang baku seperti kedelai yang lebih besar
berpengaruh terhadap produksi usaha yang dekat dengan daerah penelitian
industri tahu. Pada penelitian ini umumnya di Solo.
untuk mempermudah analisis maka
produksi industri tahu didasarkan Pengaruh Modal dengan Produksi
pada besarnya produksi yang Tahu
didapatkan pada pertanian kedelai.
Hal ini didasarkan pada asumsi Table 1.4 Asal Bahan Baku yag di
bahwa semakin tinggi besarnya peroleh pengusaha Industri Tahu di
produksi maka semakin tinggi pula Kecamatan Sragen Tahun 2012
No Asal Bahan baku Frek (org) (%)
besarnya pendapatan. Dengan 1. Toko / pasar 95 92,24
demikian maka bisa dikatakan bahwa 2. Koperasi 2 1,95
industri telah mengalami 3. Pengusaha yang lebih 6 5,83
besar
perkembangan. Setelah diketahui
Jumlah 103 100
besarnya produksi maka kemudian Sumber : Data Primer, 2012
dicari nilai hubungannya dengan
faktor – faktor yang mempengaruhi Tabel tersebut di atas dapat
industri tidak mengalami disimpulkan bahwa sebagian besar
perkembangan antara lain : bahan pengusaha industri tahu di daerah

Analisis Usaha Industri Tahu... (Leady  Putra An)  Page 6 


penelitian memperoleh bahan baku Tabel di atas dapat diketahui
adalah dengan melalui koperasi yang bahwa persentase terbesar (95,15%)
ada di daerah penelitian yaitu dan sistem pemasaran yang
sebanyak 2 pengusaha atau sebesar ( dijalankan oleh pengusaha industri
1,95%) yang biasanya dibayar tahu di Kecamatan Sragen
dengan uang muka setelah barang Kabupaten Sragen adalah dipasarkan
hasil produksi dijual baru dilunasi. sendir. Keuntungan dari sistem
Untuk pengusaha yang penyaluran atau pemasaran seperti
mengambil bahan baku dari toko ini adalah pembayaran yang diterima
sebanyak 95 pengusaha atau sebesar oleh pengusaha adalah secara
( 92,24%) dan biasanya dibayar konstan serta lebih besar dari pada
kontan. Demikian juga untuk lewat pihak (distributor).dengan
pengusaha yang mengambil bahan dimikian keuntungan yang diperoleh
baku dari pengusaha yang lebih besar para pengusaha juga lebih besar.
sebanya 6 pengusaha atau sebesar (
5,83%) biasanya dibayar belakangan. Faktor – faktor yang Berpengaruh
Ketersediaan bahan baku kedelai dalam Mempertahankan Usaha
sangat mempengaruhi usaha industri Dalam sub bab ini akan
tahu di daerah penelitian, selain dikemukakan mengenai hubungan
kedelai haban dasar /bahan baku antara faktor – faktor yang
lainnya untuk penbuatan tahu. Dan mempengaruhi pengusaha dalam
juga bahan baku yang digunakan mempertahankan usaha. Dalam
sebagai pembatan pada tahu. penelitian yang dilakukan untuk
Kenyataan yang ada tersebut mempermudah analisis maka
dapat disimpulkan bahwa untuk produksi industri tape singkong
kemudahan bahan baku di daerah didasarkan pada produksi yang
penelitian tidak mengalami hambatan didapatkan.
yang berarti, hanya masalah Faktor – faktor yang
permodalan yang menyebabkan berpenagruh dalam mempertahankan
pengusaha sulit untuk memperoleh usaha ini adalah faktor turun –
bahan baku tersebut. Keadaan ini temurun, pendapatan industri lebih
mengindikasikan bahwa dari segi besar darp pendapatan yang lain,
bahan baku, para pengusaha industri tidak memiliki ketrampilan, dan
tahu tidak terlalu menjadi karena permintaan pasar. Untuk
permasalahan. menganalisis faktor – faktor tersebut
digunakan analisis tabel silang.
Tabel 1.5 Sistem pemasaran yang Untuk lebih jelasnya
dilakukan oleh pengusaha Industri mengenai hubungan faktor – faktor
Tahu di Kecamatan Sragen tahun yang berpengaruh dalam
2012 mempertahankan usaha dengan
No Sistem pemasan Frek (org) Persen (%)
1. Dipasarkan sendiri 98 95,15 jumlah produksi dapat dilihat pada
2. Dipasarkan pihak 4 3,89 Tabel dibawah ini :
3. ketiga 1 0,98
Dipasarkan sendiri +
pihak ketiga
Jumlah 103 100
Sumber : Data Primer, 2012

Analisis Usaha Industri Tahu... (Leady  Putra An)  Page 7 


Tabel 1.6 Daerah Pemasaran Pendapatan industri tahu adalah
Pengusaha Industri Tahu di pendapatan yang diterima oleh
Kecamatan Sragen Kabupaten pengusaha industri tahu dari hasil
Sragen Tahun 2012 penjualan barang yang
NoDaeah Pemasaran Frek (org) (%) diproduksinya. Pendapatan yang
1Wilayah Kota Sragen 70 67,96
2Luar wilayah Kota Sragen dalam 21 20,39 diterima antara pengusaha yang satu
3satu propinsi 12 11,65 dengan yang lainya sangat bervariasi
Luar wilayah Kota Sragen luar
propinsi dan berbeda-beda.
Jumlah 103 100 Dari data hasil kuesioner
Sumber : Data Primer, 2012
yang terkumpul (lampiran) dapat
Berdasarkan pada tabel di diketahui bahwa pendapatan terbesar
atas dapat diketahui bahwa dari yang diterima pengusaha dari
jumlah responden sebanyak 103 industri tahu di Kecamatan Sragen
pengusaha semuanya memasarkan adalah Rp. 9. 450. 000 sedangkan
produksinya ke daerah Surakarta. pendapatan terkecil yang diterima
Alasan yang diutarakan oleh pengusaha dari industri tahu di
pengusaha yaitu Surakarta adalah Kecamatan Sragen adalah Rp. 4.050.
salah satu Kota yang terdapat pasar 000 . Dari data tersebut dapat dibuat
yang khusus memasarkan produksi- interval pendapatan sebagai berikut:
produksi tahu, yang berarti banyak
terdapat pembeli yang akan membeli
barang hasil produksi dari pengusaha
tahu, disamping letaknya yang dekat
dengan lokasi produksi.
Terdapat 21 pengusaha (
67,96%) dari seluruh responden yang
memasarkan barang produksinya ke
Kota lain yang masih terletak dalam
Maka kelas pendapatan yang
satu propinsi Surakarta. Pengusaha
diperoleh adalah:
yang masih memasarkan keluar
1. Rp 4.050.000 - < Rp 5.850.000
propinsi Jawa sebesar 11,65 ( 2. Rp 5.850.000 - < Rp 7.650.000
12respoden), pengusaha yang 3. Rp 7.650.000 - < Rp 9.450.000
memasarkan barang produksinya
hingga keluar propinsi ini adalah Tabel 1.7 Pendapatan Dari Usaha
pengusaha yang mempunyai modal Industri Tahu di Kecamatan Sragen
besar. Mereka memasarkan Kabupaten Sragen Tahun 2012
produksinya hingga ke luar propinsi No Pendapatan Rp/Tahun F (%)
1. Rp 4.050.000 - < Rp 5.850.000 60 58,26
ini, berdasarkan informasi dari 2. Rp 5.850.000 - < Rp 7.650.000 30 29,13
responden adalah hanya untuk 3. Rp 7.650.000 - < Rp 9.450.000 13 12,63
Jumlah 103 100
memenuhi pesanan dari konsumen. Sumber: Data Primer, 2012
Tidak dalam bentuk ekspansi dalam
arti terus mencari pangsa pasar baru, Tabel tersebut di atas
namun lebih memperttahankan pasar menunjukkan bahwa jumlah terbesar
yang selama ini telah mereka punyai. terdapat pada pengusaha dengan
kategori pendapatan kelas rendah
yaitu sebanyak 60 responden

Analisis Usaha Industri Tahu... (Leady  Putra An)  Page 8 


(58,26%). Rendahnya pendapatan mrnyumbangkan pendapatan
pengusaha tahu ini dapat disebabkan keluarga.
oleh karena beberapa sebab sambungan pendapatan anggota
diantaranya adalah skala produksi keluarga dari sektor lain usaha tahu
yang rendah dan pemasaran hasil dalam menentukan besar kecilnya
produksi yang masih terbatas. pendapatan adalah rendah. Usaha
tahu ini adalah merupakan faktor
Tabel 1.8 Pendapatan Total Keluarga utama atau paling dominan
Pengusaha Industri Tahu di mrnyumbangkan pendapatan
Kecamatan Sragen Kabupaten keluarga.
Sragen Tahun 2012
No Pendapatan (RP/bulan) F (%) Pendapatan Pengusaha dari
1 Rp 4.050.000- < Rp 5.850.000 53 55,35
2 Rp 5.850.000 - < Rp 7.650.000 37 35,93 Industri Tahu
3 Rp 7.650.000- < Rp 9.450.000 9 8,74 Pendapatan industri tahu
Jumlah 103 100
Rata-rata pendapatan total Rp 6.194.271
adalah pendapatan yang diterima
Sumber Data Primer 2012 oleh pengusaha industri tahu dari
hasil penjualan barang yang
Angka tersebut menunjukkan diproduksinya. Pendapatan yang
bahwa angka terbesar ( 55,35%) diterima antara pengusaha yang satu
pendapatan total keluarga pengusaha dengan yang lainya sangat bervariasi
tahu termasuk dalam kategori rendah dan berbeda-beda.
yaitu Rp. 4.050.000 < Rp5.850.000 Dari data hasil kuesioner
dan rata-rata pendapatan total yang terkumpul (lampiran) dapat
keluarga terbesar Rp 6.194.271. diketahui bahwa pendapatan terbesar
Besarnya angka pendapatan yang diterima pengusaha dari
pengusaha pada kelas rendah ini industri tahu di Kecamatan Sragen
dikarenakan jumlah anggota keluarga adalah Rp. 9. 450. 000 sedangkan
yang telah bekerja dan memberikan pendapatan terkecil yang diterima
pendapatannya sebagai pengusaha dari industri tahu di
kontribusi/atau masukan untuk Kecamatan Sragen adalah Rp. 4.050.
pendapatan keluarga yang kecil. 000 . Dari data tersebut dapat dibuat
Semakin banyak masukan yang interval pendapatan sebagai berikut:
diberikan anggota keluarga untuk
keuangan keluarga maka semakin
besar pula pendapatan yang diterima
oleh keluarga yang bersangkutan.
Namun berdasarkan hasil penelitian
sebagaimana terlihat dalam tabel di
atas, terlihat bahwa sambungan
pendapatan anggota keluarga dari No Indutri Tahu
Besarnya Sumbangan % jumlah
sektor lain usaha tahu dalam Pendapatan
menentukan besar kecilnya 1. 13,06%42,04% 10 9,71
pendapatan adalah rendah. Usaha 2. 42,04% - 71,02% 18 17,48
3. 71,02% - 100% 75 72, 81
tahu ini adalah merupakan faktor Jumlah 103 100
utama atau paling dominan

Analisis Usaha Industri Tahu... (Leady  Putra An)  Page 9 


Habungan Antara Daerah produksi yang akan dihasilkan.
Pemasaran dengan Tingkat Untuk usaha industri tahupun
Pendapatan demikian juga, bahwa jumlah
Pemasaran sangat pendapatan sangat dipengaruhi oleh
berpengaruh terhadap tingkat banyaknya jumlah tenaga kerja yang
pendapatan yang diterima pengusaha ikut serta dalam usaha industri tahu.
industri, karena dengan semakin Dengan semakin tingginya atau
banyaknya pemasaran maka jumlah banyaknya jumlah tenaga kerja,
penjualan akan semakin meningkat, maka jumlah produksi akan semakin
dengan jumlah penjualan yang banyak. Dengan semakin tingginya
meningkat tersebut menyebabkan hasil produksi tersebut maka
pendapatan yang diterima pengusaha pengusaha akan semakin besar
industri tahu akan semakin memperoleh laba, dan pendapatan
meningkat pula. dari usaha industri menjadi tinggi.
Seperti yang telah dibahas Namun tumbuh dan
pada daerah jangkauan pemasaran, berkembangnya suatu usaha tidak
untuk mempermudah analisis hanya ditentukan oleh faktor
digunakan kelas yaitu : pemasaran produksi saja, juga oleh berbagai
yang hanya meliputi wilayah faktor lain yang saling terkait.
Surakarta diberi kelas rendah, untuk Namun tidak dapat diipungkuri
wilayah Kota Surakarta dan daerah bahwa keberadaan jumlah pekerja
lain dalam lingkup satu propinsi sebagai tenaga produksi juga sangat
diberi kelas sedang, dan untuk berpengaruh terhadap tumbuh
wilayah Kota Surakarta dan berkembangnya usaha industri tahu
pemasaran di kota luar propinsi di Kecamatan Sragen.
mempunyai kelas tinggi. Untuk mengetahui
bagaimana hubungan antara jumlah
Tabel 1.9 besarnya sumbangan tenaga kerja dengan jumlah
pendapatan dari usaha industri tahu pendapatan pengusaha industri tahu
dan sumbangan non industri tahu di daerah penelitian dapat dilihat
terhadap pendapatan total keluarga di dalam tabel 4.12 berikt ini.
Kecamatan Sragen Kabupaten Berdasarkan tabel tersebut
Sragen tahun 2012 di atas dapat kita ketahui bahwa
No Jumlah Tenaga Kerja (org) Frek (%)
(org) jumlah pekerja tidak berpengaruh
1. 3- 5 95 92,24 terhadap jumlah pendapatan yang
2. 6- 7 7 6,80 diterima oleh pengusaha industri tahu
3. 8-9 1 0,98
Jumlah 103 100 di Kecamatan Sragen. Berdasarkan
Rata-rata jumlah tenaga kerja 3 hasil analisis tabel silang diketahui
Sumber: Data Primer, 2012 bahwa terdapat 30 pengusaha
(29,12%) dari 57 pengusaha
Hubungan Antara Jumlah Tenaga
berpendapatan kecil yang
Kerja dengan Jumlah Pendapatan
mempekerjakan 3-5 pekerja,14
Jumlah tenaga kerja sangat
pengusaha (13,59%) dari 31
berpengaruh terhadap sesuatu usaha
pengusaha berpendapatan sedang
industri. Hal tersebut disebabkan
yang mempekerjakan pekerja 6-7
jumlah tenaga kerja akan dapat
pekerja dan 4 pengusaha dengan
menentukan hasil atau jumlah

Analisis Usaha Industri Tahu... (Leady  Putra An)  Page 10 


pendapatan besar yang Dari hasil perhitungan di atas dapat
memperkerjakan 8-9 pekerja. Tidak diambil kesimpulan bahwa industri
terdapat hubungan antara besarnya tahu di Kecamatan Sragen adalah
jumlah pekerja dengan besarnya merupakan mata pencaharian utama
pendapatan pengusaha, sehingga bagi pengusaha tahu. Dari tabel
antara jumlah tenaga dengan tingkat diatas sumbangan pendapatan
pendapatan mempunyai hubungan industri tahu jumlah terbesar terdapat
yang lemah. Hal tersebut berarti pada kategori kelas tertinggi,
hipotesa yang menyatakan bahwa sedangkan sumbangan non industri
semakin banyak tenaga yang tahu jumlah terbesar terdapat pada
digunakan akan semakin tinggi kategori kelas rendah.
jumlah pendapatan “tidak terbukti” Tingginya sumbangan pendapatan
atau tidak terdapat di daerah industri tahu terhadap pendapatan
penelitian. total keluarga di daerah penelitian
Dari tabel diatas dapat diketahui dikarenakan pendapatan keluarga
bahwa pendapatan dari industri tahu dari luar usaha industri tahu yang
adalah merupakan penyumbang rendah, hal ini dapat disebabkan oleh
terbesar terhadap total pendapatan karena pengusaha tahu didaerah
keluarga. Hal ini dibuktikan dengan penelitian tidak memiliki mata
besarnya angka persentase keluarga pencaharian lain selain industri tahu
yang mengandalkan pendapatannya yang mereka geluti. Dengan
dari industri tahu ini yaitu sejumlah demikian hipotesa ke-4 yang
72,81% (75 responden). hanya menyatakan bahwa pendapatan
terdapat satu keluarga dimana industri tahu mempunyai sumbangan
pendapatan dari industri tahu yang yang terbesar terhadap pendapatan
mereka jalankan memberikan total keluarga adalah “Terbukti”.
kontribusi kecil yaitu hanya
antara13,06% sampai 42,04%
terhadap pendapatan total keluarga.

Analisis Usaha Industri Tahu... (Leady  Putra An)  Page 11 


Peta Daerah Pemasaran Indsutri Tahu di Kecamatan Sragen Kabupaten
Sragen

Peta Lokasi Industri Tahu Di Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen

Analisis Usaha Industri Tahu... (Leady  Putra An)  Page 12 


DAFTAR PUSTAKA

Alexander. J.W. 1963 Economic Geography(Terjemahan). New Jersey: Pretice


Hall
Bale, John. 1981. The Location Manufacturing Industri Nasional And Local
Level. Edinburg : Oliver And Boyd Hongkong
Basu Swastha DH. 1987. Asas-Asas Marketing. Yogyakarta. Liberty.
Gunawan Sumodiningrat. 1983. Industri Pedesaan Indonesia Masalah dan
Perspektifnya Dalam Tenaga Kerja Pedesaan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
M. Dawam Rahardjo. 1984. Transformasi Pertanian Industrialisasi dan
Kesempatan Kerja. Jakarta. LP3ES
Manning Chris. Ketanaga Kerjaan Di Indonesia Berkembang Data SP. Tahun
1971-1980 Buku 1 dan 11 PPSK UGM dan BPS Jakarta
Miller EW dan GT Renner. 1957. Global Geography. NweYork. Thomas Y
Greweel Company
Moch Anwar Ibrahim. 1976. Pertumbuhan Industri di Tinjauan Sektoral. Jakarta.
Prisma No.12 LP3ES
Mubyarto. 1983. Strategi dan Pembangunan Pedesaan . Yogyakarta dan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Pedesaan dan Kawasaan. UGM
Renner GT. 1957. World Economic Geography(Terjemahan). Nwe York: Thomas
Y Crowall Company

Analisis Usaha Industri Tahu... (Leady  Putra An)  Page 13 

Anda mungkin juga menyukai