Anda di halaman 1dari 36

“PENGARUH KEBERADAAN PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA VI
TERHADAP USAHA DI PTPN VI”

DOSEN PENGAMPU :

YULIA NOVITA, S.Pd.I, M.Par

OLEH :

5D PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, hidayah serta
inayah-Nya kepada saya sehingga laporan ini dapat disusun dengan baik dan tepat waktu.
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas Paktikum dari rangkaian kegiatan praktikum
pada aspek industri mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau Angkatan 2021 yang telah tim laksanakan pada tanggal 02 Desember
2023 di kawasan PT. Perkebunan Nusantara VI, Unit Danau Kembar, Nagari Kayu Jao,
Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Praktikum Geografi
Industri ini bersifat wajib bagi mahasiswa Pendidikan Geografi UIN SUSKA untuk
dilaksanakan. Kegiatan Praktikum ini sangat besar peranannya dalam mendukung
pemahaman mahasiswa terhadap konsep teori geografi industri. Pada kesempatan ini,
kami mahasiswa Pendidikan Geografi angkatan 2021 ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada IbuYulia Novita S,Pd,I, M.Par selaku
Dosen Pembimbing kegiatan praktikum Tahun 2023 ini yang telah memberikan andil
yang begitu besar dalam kegiatan praktikum dan penyusunan laporan ini.

Pekanbaru, 9 Desember 2023

Penyusun

5D Pendidikan Geografi

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 2

D. Manfaat Penelitian........................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................. 5

A. Analisis Lokasi................................................................................................................ 5

B. Jenis Kewirausahaan ....................................................................................................... 5

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................... 9

A. Waktu Dan Tempat Penelitian ......................................................................................... 9

B. Jenis Penelitian................................................................................................................ 9

C. Sampel Dan Populasi ..................................................................................................... 12

D. Sumber Data......................................................................................................................

E. Langkah Penelitian............................................................................................................

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................ 14

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................................................................... 14

B. Temuan Khusus Penelitian ........................................................................................... 17

BAB V PENUTUP .................................................................................................................. 25

A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 25

B. SARAN ......................................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 27

LAMPIRAN ............................................................................................................................ 28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah sebuah proses menciptakan sesuatu agar bisa bernilai
tambah dalam ekonomi. Kewirausahaan adalah serapan dari dua frasa, wira yang
artinya laki-laki atau mandiri dan usaha yang berarti sebuah kegiatan dengan
mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud. Wirausaha yakni
individu yang bisa menciptakan bisnis sendiri, menanggung sebagian besar risiko dan
juga menikmati keuntungan dari usaha yang dirintisnya. Sedangkan pengertian
kewirausahaan adalah proses mendirikan dan menjalankan bisnis atau usaha tersebut.
Wirausahawan umumnya dipandang sebagai inovator. Inovator sendiri tak berarti harus
menemukan sesuatu yang baru. Melainkan bisa diartikan sebagai seseorang yang bisa
memecahkan masalah, dalam hal ini masalah terkait bisnis.
Dalam beberapa tahun terakhir, daerah industri telah menyaksikan pertumbuhan
ekonomi yang signifikan, terutama melalui investasi dalam sektor industri. Keberadaan
beberapa PT industri di beberapa wilayah menandai transisi menuju ekonomi berbasis
manufaktur dan pengolahan. Dengan hadirnya PT industri, suatu wilayah mengalami
peningkatan signifikan dalam penciptaan lapangan kerja. Hal ini mencakup peluang
kerja dalam berbagai tingkatan, mulai dari pekerja produksi hingga manajemen tingkat
atas. Peningkatan tingkat pekerjaan ini dapat memiliki dampak langsung pada dinamika
kewirausahaan di daerah tersebut.
PT. Perkebunan Nusantara VI dikenal sebagai salah satu perusahaan
perkebunan yang memiliki pengaruh signifikan dalam pengembangan sektor
kewirausahaan di Gunung Talang. Melalui kegiatan-kegiatan pertanian, perusahaan ini
tidak hanya menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat tetapi juga
menjadi katalisator untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Kehadiran PT.
Perkebunan Nusantara VI membawa berbagai perubahan dalam struktur ekonomi
kecamatan, menciptakan peluang baru dan mendiversifikasi jenis kewirausahaan yang
ada.
Kewirausahaan masyarakat di sekitar PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau
Kembar menjadi perhatian penting, karena pengembangan potensi ekonomi lokal dapat
memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional secara
keseluruhan. Oleh karena itu, penelitian mengenai Pengaruh Keberadaan Pt.
Perkebunan Nusantara VI Terhadap Jenis Kewirausahaan Di Kecamatan Gunung
Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat di wilayah ini memiliki relevansi yang tinggi
untuk merancang kebijakan pembangunan yang lebih efektif dan berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis lokasi PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar?
2. Bagaimana Jenis-Jenis kewirausahan di sekitar wilayah PT. Perkebunan Nusantara
VI Unit Danau Kembar?
3. Bagaimana dampak PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar terhadap
kewirausahaan sekitar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui analisis lokasi PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau
Kembar.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis kewirausahan di sekitar wilayah PT. Perkebunan
Nusantara VI Unit Danau Kembar.
3. Untuk mengetahui dampak PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar
terhadap kewirausahaan sekitar.
D. Manfaat Penulisan
1. Dapat mengetahui analisis lokasi PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau
Kembar.
2. Dapat mengetahui bentuk-bentuk kewirausahan di sekitar wilayah PT.
Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar.
3. Dapat mengetahui dampak PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar
terhadap kewirausahaan sekitar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Analisis Lokasi
Kondisi geografis memainkan peran kritis dalam mempengaruhi kegiatan
industri di suatu wilayah. Faktor-faktor geografis seperti lokasi, iklim, topografi,
sumber daya alam, dan aksesibilitas dapat memberikan dampak yang signifikan pada
jenis industri yang dapat berkembang dan keseluruhan keberlanjutan operasi industri.
Jika kita berbicara lokasi, didalam konteks geografi lokasi tidak dapat di
pisahkan. Lokasi adalah tempat di mana suatu bangunan atau struktur dapat ditemukan.
Didalam geografi Industri Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (Spatial
Order) kegiatan ekonomi atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-
sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap
keberadaan berbagai macam usaha atau kegiatan.
Menurut Teori Lokasi Weber lokasi dari setiap industri pada total biaya industri
dan tenaga kerja dimana penjumlahan keduanya harus minimum. Tempat dimana total
biaya transportasi dan tenaga kerja yang minimum adalah identik dengan tingkat
keuntungan yang maksimal. Artinya pemilihan lokasi- lokasi industri berdasarkan
tempat- tempat yang mempunyai biaya yang paling minimum dari bahan mentah yang
dibutuhkan, tenaga kerja serta konsumen (pasar) yang semuanya ditimbang dengan
biaya transportasi. Semakin dekat sebuah pabrik dengan bahan baku maka akan sedikit
juga biaya yang akan di gunakan. Menurut Weber untuk menentukan lokasi industri
terdapat tiga faktor penentu yaitu material (bahan baku), tenaga kerja dan konsumsi
(pasar). Ketiga faktor tersebut oleh Weber ditimbang dengan biaya transportasi.
Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa PT. Perkebunan Nusantara VI Unit
Danau Kembar sesuai dengan teori Weber dengan keuntungan berupa tenaga kerja atau
SDM yang banyak, biaya modal yang relatif murah dan bahan baku yang tersedia.
B. Jenis Kewirausaan
Kewirausahaan merupakan suatu proses dinamis untuk menciptakan nilai
tambah atas barang dan jasa serta kemakmuran. Peter F.Drucker (1994) mendefinisikan
kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Thomas W. Zimmerer (1996;51) mengungkapkan bahwa kewirausahaan merupakan
proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan mencari
peluang yang dihadapi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.
Berdasarkan uraian diatas, berikut beberapa jenis-jenis kewirausahaan yang
sering kita kenal yakni :
1. Kewirausahaan Skala Kecil
Jenis kewirausahaan ini biasa dikenal dengan UMKM. Bisnis ini ditandai
dengan jumlah SDM yang terbatas dalam mengelola bisnis. Hal ini membuat para
pelaku bisnis butuh lebih banyak inovasi agar mampu bersaing dengan kompetitor.
Contoh wirausaha skala kecil antara lain toko sembako, butik kecil, penjual
makanan keliling, dan lain-lain.
2. Kewirausahaan Skala Besar
Dalam pengelolaannya, kewirausahaan dengan skala besar ini memiliki tim
khusus dalam pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing. Perusahaan ini juga
mampu mempertahankan inovasi. Kewirausahaan skala kecil mampu menjadi
wirausaha skala besar apabila pengelola mampu membuatnya semakin
berkembang.
3. Kewirausahaan Start Up
Konsep ini yang paling banyak dilakukan saat ini. Start up merupakan bisnis
rintisan dan umumnya bisnis start up tidak hanya memiliki tujuan untuk
mendapatkan keuntungan saja tetapi memiliki visi untuk membawa perubahan
untuk dunia. Perusahaan ini akan menerima dana dari pemodal ventura dan
mempekerjakan karyawan dengan keahlian khusus. Contoh perusahaan start up
adalah Instagram, Facebook, Uber, dll. (Saragih, 2017)
Berdasarkan uraian diatas, jenis kewirausahan yang terdapat Provinsi Sumatera
Barat pada tahun 2016 sangat banyak dan meningkat. namun untuk dibeberapa
wilayah seperti di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok tidak banyak
terdapat jenis kewirausahaan yang terdapat diwilayah tersebut. umumnya di huni
oleh kewirausahaan dalam skala yang besar yakni seperti PT. Perkebunan
Nusantara VI Unit Danau Kembar.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan
permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif merupakan metode yang fokus
pada pengamatan yang mendalam. Istilah penelitian menurut kirk dan miler pada
mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif, lalu mereka mendefinisikan bahwa
metodologi kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia. (Rahmat, 2009)
Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang menampilkan prosedur penilaian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati. Dalam hal ini, peneliti menafsirkan dan menjelaskan data-data
yang didapat peneliti.
Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, analisis data yang diperoleh (berupa
kata-kata, gambar atau perilaku), dan tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau
angka statistik, melainkan dengan memberikan paparan atau penggambaran mengenai
situasi atau kondisi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Pemaparannya harus
dilakukan secara objektif agar subjektivitas peneliti dalam membuat interpretasi dapat
dihindarkan. Metode yang dipakai dalam mengumpulkan data adalah metode
deskriptif analitik yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang analisis
pengelolaan industri teh di kawasan PT. Perkebunan Nusantara VI, Unit Danau
Kembar.
B. Waktu Dan Tempat Penelitian
Kegiatan Praktikum Berbasis Penelitian ini dilaksanakan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal dan Waktu : 02 Desember 2023/ Pukul 09.00-12.00 WIB
Tempat : Penelitian berlokasi di kawasan PT. Perkebunan Nusantara
VI, Unit Danau Kembar, Nagari Kayu Jao, Kecamatan Gunung
Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Gambar 1.1 Peta Lokasi Penelitian kawasan PT. Perkebunan Nusantara
VI, Unit Danau Kembar
C. Populasi dan Sempel
1. Informan Penelitian (langsung menjelaskan informan data)
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu -individu
Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang memiliki informasi
mengenai objek penelitian tersebut. Informan dalam penelitian ini yaitu berasal dari
dari wawancara langsung yang disebut sebagai narasumber. Dalam penelitian ini
menentukan informan dengan menggunakan teknik purposive, yaitu dipilih dengan
pertimbangan dan tujuan tertentu, yang benar-benar menguasai suatu objek yang
peneliti teliti.
Menurut Sugiyono, (2017:81) sampel ialah bagian dari informan penelitian yang
menjadi sumber data dalam penelitian, dimana informan penelitian merupakan
bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik sampling
menurut Sugiyono, (2016:81) Sampel dari penelitian ini adalah random 20 sampling
dengan mewawancarai Asisten Pengolahan yakni ibu Nushasni, St dari produksi
industri teh di kawasan PT. Perkebunan Nusantara VI, Unit Danau Kembar.
D. Sumber Data
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2018:456) Data primer yaitu sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti
langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Jadi dalam
penelitian ini, data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung dari
lapangan penelitian melalui observasi, wawancara, dan kusioner. (Sugiyono, 2018)
Wawancara dilaksanakan pada tanggal 02 Desember 2023.
2. Data Sekunder
Menurut Nur Indrianto dan Bambang Supomo (2013:143) data sekunder adalah:
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain)”.
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari studi, survei, atau eksperimen
yang telah dijalankan oleh orang lain atau untuk penelitian lain akan tetapi kita
peregunakan dalam arti penelitian. Data ini dapat diakses dalam bentuk data yang
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti publikasi pemerintah, sensus, catatan
internal organisasi, buku, artikel jurnal, situs web, laporan penelitian, peta, modul
dan lain-lain. (Abdullah, 2017)
E. Langkah Penelitian
1. Pra Pelaksanaan
• Pemilihan lokasi
• Kami lakukan kunjungan ke industri teh di kawasan PT. Perkebunan Nusantara
VI, Unit Danau Kembar pada hari sabtu tanggal 02 desember 2023. Untuk
mengamati industri teh di kawasan PT. Perkebunan Nusantara VI, Unit Danau
Kembar.
• Kami membagi tim sesuai dengan tugas masing-masing yang telah di tetapkan.
• Pembagian tim terdiri dari tim wawancara, tim angket, tim Pemetaan dan tim
dokumentasi.
2. Pelaksanaan
• Mencari sumber data dengan cara mencari responden, yaitu mewawancari
manager dan asisten manager dari industri teh di kawasan PT. Perkebunan
Nusantara VI, Unit Danau Kembar.
• Tim wawancara mewawancarai terkait industri teh di kawasan PT. Perkebunan
Nusantara VI, Unit Danau Kembar.
3. Pasca Pelaksanaan
• Setelah mewawancarai narasumber kami mengambil dokumentasi
• Yang terakhir pengelolaan data
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Tujuan observasi adalah Menggambarkan objek dan segala hal yang
berhubungan melalui pengamatan panca indera. Mendapatkan data-data informasi,
baik berupa angka, tulisan, gambar, dan lain sebagainya sebagai bukti konkret yang
dapat dianalisis selanjutnya. Dalam hal ini peneliti akan melakukan observasi di
indsutri teh di kawasan PT. Perkebunan Nusantara VI, Unit Danau Kembar.
2. Wawancara
Menurut Moelong (2012:186) menjelaskan Wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee) yaitu ibu Apnaa Sasmita dan Nurhasni, St yang memberikan jawaban
atas pertanyaan itu. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara untuk
mendapatkan data dan informasi secara lebih luas mengenai produksi, harga, teknik
pemasaran, Sumber daya manusia, lokasi usaha.
3. Angket
Menurut Arikunto (2013: 194) Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner atau angket ini digunakan untuk
memperoleh data dari kelayakan modul yang meliputi tampilan modul, karakteristik
modul dan manfaat modul. Kuesioner atau angket dalam penelitian ini akan
ditujukan kepada ahli materi, ahli media, dan peserta didik. Angket ditujukan untuk
menilai kelayakan modul pembelajaran yang dikembangkan.
G. Teknik Analisis Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini mencakup data primer data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan dari narasumber,
berupa hasil wawancara dan data kondisi temuan lapangan di di kawasan PT.
Perkebunan Nusantara 6, Nagari Kayu Jao, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten
Solok, Sumatera Barat. Pengumpulan data primer dilakukan melalui survei lapangan,
wawancara kepada Personalia HRD 1, Asisten Teknik dan Pengolahan.
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui data statistik seperti data
kependudukan, lingkungan, ekonomi dan sosial-budaya, hasil-hasil penelitian terdahulu
atau laporan tahunan, dokumen perencanaan, regulasi, NSPM (norma, standar,
pedoman dan manual), peta dan data hasil olahan lainnya serta instansi terkait.
Adapun proses menganalisa data yang dilakukan mengadopsi dan mengembangkan pola
interaktif yang yang dikembangkan oleh Miles dan Hiberman:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu kegiatan proses pemilihan, memusatkan
perhatian pada penyederhanaan pengabstrakan dan transformasi data mentah yang
didapat dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data dimulai pada awal
kegiatan penelitian sampai dilanjutkan selama kegiatan pengumpulan data
dilaksanakan, peneliti harus membuat ringkasan, menelusuri tema.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan proses penyusunan informasi secara sistematis dalam
rangka memperoleh kesimpulan sebagai temuan penelitian. Dalam penelitian ini,
data yang didapat berupa kalimat, kata-kata yang berhubungan dengan fokus
penelitian, sehingga sajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun
secara sistematis yang memberikan kemungkinan untuk ditarik kesimpulan.
3. Verifikasi/ Penarikan Kesimpulan
Pada saat kegiatan analisis data berlangsung secara terus menerus selesai
dikerjakan, baik data yang berlangsung di lapangan maupun setelah selesai di
lapangan, langkah selanjutnya adalah melakukan penerikan kesimpulan untuk
mengarah pada hasil kesimpulan. Hal ini tentunya berdasarkan dari hasil analisis
data, baik yang berasal dari catatan lapangan, observasi maupun dokumentasi.
Karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif,
maka analisa datanya dilakukan pada saat kegiatan penelitian berlangsung dan
dilakukan setelah pengumpulan data selesai. Di mana data tersebut dianalisa secara
cermat dan teliti sebelum disajikan dalam bentuk laporan yang utuh dan sempurna.
Dan teknik analisa deskriptif kualitatif peneliti gunakan untuk menuturkan,
menafsirkan data yang telah peneliti peroleh dari observasi dan wawancara. Dengan
demikian, data yang sudah terkumpul kemudian ditafsirkan, didefinisikan dan
dituturkan sehingga berbagai masalah yang timbul diuraikan dengan tepat dan jelas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Unit Usaha Danau Kembar merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Unit dari PTP Nusantara VI ( Persero ) yang berdiri berdasarkan peraturan Pemerintah
No. 11 tanggal 14 Februari 1996 dan Surat keputusan Menteri Keuangan republik
Indonesia No. 165/KMK. 016/ 1996 tanggal 11 Maret 1996 tentang penggabungan PTP
Nusantara VI ( Persero ) Unit Usaha Danau Kembar adalah Unit Usaha Ex. PTP VIII
yang bernama Gunung Talang. Sebelum diserahkan kepada PTP VIII, Hak Guna Usaha
Kebun Danau Kembar dimiliki oleh:
a. NV. CULLT MY. Taluk Gunung.
b. Tahun 1955 Expirasi Hak Erfpacht.
c. Tahun 1965 diberikan kepada PT. Kami Saiyo.
d. Tahun 1975 Hak Guna Usaha PT Kami saiyo dicabut.
e. Tahun 1976 diberi kepada PT. Pentarik Utama.
f. Tahun 1979 diserahkan kepada PTP VIII.
g. Tahun 1996 PTP berubah menjadi PTP Nusantara dan dimiliki oleh PTP
Nusantara VI ( Persero).
PTPN VI merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dalam industri perkebunan untuk komoditi kelapa sawit, karet, dan teh.
Perusahaan ini terdiri dari 13 unit usaha yang tersebar di Sumatera Barat dan Jambi. 3
Salah satu kebun unit yang dimiliki PTPN VI adalah Kebun Danau Kembar yang
terfokus pada usaha perkebunan teh dan pengolahan daun teh menjadi teh hitam. PTPN
VI Kebun Danau Kembar terletak di Nagari Kayu Jao, Kecamatan Gunung Talang,
Kabupaten Solok, Sumatera Barat. (PTPNVI, 2020)
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dilapangan bersama salah satu
responden asisten teknik dan pengolahan yakni Kakak Nurhasni, St, beliau menjelaskan
tentang sejarah berdirinya PTPN VI Unit Danau Kembar Nagari Kayu Jao, Kecamatan
Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat ini dimulai dari peninggalan VOC
Belanda pada tahun 1992. Pada tahun tersebut, terdapat 32 perusahaan yang ada dan
berproduksi kala itu. Kemudian pada tahun 1996 terjadi penggabungan perusahaan
yang berlokasi di daerah Jambi dan Sumatera Barat yang dipegang oleh PTPN 6 yakni
hasil gabungan dari (PTPN 3, 4, 5, 6, dan 8).
B. Temuan Khusus Penelitian
1. Analisis Lokasi Industri PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar
Berdasarkan teori lokasi Weber, lokasi dari setiap industri pada total biaya
industri dan tenaga kerja dimana penjumlahan keduanya harus minimum. Tempat
dimana total biaya transportasi dan tenaga kerja yang minimum adalah identik
dengan tingkat keuntungan yang maksimal. Artinya pemilihan lokasi-lokasi
industri berdasarkan tempat- tempat yang mempunyai biaya yang paling minimum
dari bahan mentah yang dibutuhkan, tenaga kerja serta konsumen (pasar) yang
semuanya ditimbang dengan biaya transportasi. Semakin dekat sebuah pabrik
dengan bahan baku maka akan sedikit juga biaya yang akan di gunakan.
Berdasarkan Teori Lokasi Tersebut, PT. Perkebunan Nusantara 6 Unit Danau
Kembar memiliki lokasi industri yang sangat bagus dan mendukung dalam
menjalankan produksi teh di PT tersebut. Adapun tiga faktor yang mendukung
berdirinya PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar di Kecamatan
Gunung Talang adalah ketersedian bahan baku, tenaga kerja yang mudah dan jalur
distribusi yang mendukung dekat pasar. Untuk bahan baku, dilokasi penelitian
sangat banyak tersedianya unsur tanah yang subur guna menanam teh yang
berkualitas untuk diperjualbelikan kedalam dan luar negeri. Selanjutnya dalam segi
tenaga kerja, pihak PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar banyak
mendapatkan tenaga kerja dari penduduk lokal dibanding dengan non lokal. Dengan
demikian secara tidak langsung memberikan dampak positif terhadap lingkungan
masyarakat dengan penyerapan tenaga kerja. Kemudian untuk saluran distribusi,
lokasi PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar sangat mudah dilalui oleh
berbagai angkutan yang keluar-masuk dalam mendistribusi produk teh dari industri
PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar.
Keuntungan lokasi industri PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar
ini sangat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar
Kecamatan Gunung Talang. Selain penyerapan tenaga kerja, pihak perusahaan juga
menyiapkan beberapa fasilitas di sekitar perusahaan seperti penginapan untuk para
karyawan yang bekerja di PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar.
Dengan demikian, lokasi yang dipilih oleh PT. Perkebunan Nusantara VI Unit
Danau Kembar sangat cocok dimanfaatkan dalam industri perkebunan teh.’
2. Analisis Jenis-Jenis Kewirausahan Di Sekitar Wilayah PT. Perkebunan
Nusantara VI Unit Danau Kembar
Berdasarkan data dilapangan, jenis kewirausahan yang terdapat Provinsi
Sumatera Barat pada tahun 2016 sangat banyak dan meningkat. Untuk dibeberapa
wilayah seperti di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok terdapat beberapa
jenis kewirausahaan yang ada diwilayah tersebut. Umumnya di huni oleh
kewirausahaan dalam skala yang besar yakni seperti PT. Perkebunan Nusantara VI
Unit Danau Kembar dan beberapa jenis kewirausahaan yang bergerak pada
akomodasi, penginapan dan pariwisata. Keberadaan PT. Perkebunan Nusantara VI
Unit Danau Kembar secara tidak langsung memberikan dampak yang begitu
signifikan terhadap jenis-jenis kewirausahaan yang terdapat di lokasi penelitian.
Untuk jenis kewirausahaan yang berskala besar, di daerah lokasi penelitian
hanya terdapat satu yakni PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar yang
bergerak pada industri pabrik pengolahan teh. Dalam pengelolaannya,
kewirausahaan dengan skala besar ini memiliki tim khusus dalam pekerjaan dan
tanggung jawab masing-masing. Perusahaan PTPN 6 Unit Danau Kembar juga
mampu mempertahankan kualitas dan kuantitas dalam produksi teh.
Keberadaan jenis kewirausahaan yang terdapat di sekitar Pabrik PT.
Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar ini muncul akibat dari adanya
pengaruh dari PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar di Kecamatan
Gunung Talang. Berdasarkan observasi dilapangan, terdapat beberapa penginapan,
rumah makan dan villa yang berdiri berjejer disekitar PT. Perkebunan Nusantara VI
Unit Danau Kembar.
Jenis jenis kewirausahaan seperti penginapan, rumah makan dan villa tersebut
merupakan dampak dari berdirinya lokasi pabrik PTPN 6 Unit Danau Kembar di
Kecamatan Gunung Talang. Selain berdampak pada jenis kewirausahaan yang
terdapat di sekitar PTPN 6 Unit Danau Kembar, Kecamatan Gunung Talang juga
menjadi objek pariwisata yang dapat meningkatkan peningkatan perekonomian
masyarakat di sekitar PTPN 6 Unit Danau Kembar.
3. Analisis Dampak PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar
Terhadap Kewirausahaan Sekitar
Berdasarkan data observasi dilapangan, PT. Perkebunan Nusantara VI Unit
Danau Kembar berdampak signifikan terhadap kewirausahaan sekitar Kecamatan
Gunung Talang. Dampak yang ditimbulkan yakni munculnya penginapan dan villa
seperti penginapan dan villa kayu putih, Rumah makan,Cafe-Cafe yang berjejer di
pinggir jalan sekitar lokasi PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar.
Selain penginapan, dampak kewirausahaan dari keberadaan Perkebunan Nusantara
VI Unit Danau Kembar ini juga membuka peluang pariwisata.
Ini terbukti bahwa Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar mematok
biaya masuk untuk mengunjungi kebun teh di Unit Danau Kembar tersebut. Secara
tidak langsung, berdirinya pabrik teh Unit Danau Kembar ini mempengaruhi pola
pemanfaatan wilayah di ruang lingkup kecamatan Gunung Talang. Pola yang
terbentuk biasanya mengikuti pemanfaatan potensi yang terdapat diwilayah Unit
Danau Kembar.
Dengan demikian, keberadaan PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau
Kembar memberikan dampak yang cukup besar dalam mendukung jenis-jenis
kewirausahaan yang berkembang serta mendukung laju pertumbuhan ekonomi di
wilayah Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan terkait lokasi penelitian dan
temuan khusus penelitian, di PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar di Kecamatan
Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
1. Sejarah dan Posisi Perusahaan:
• PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar memiliki sejarah yang
panjang, dimulai dari peninggalan VOC Belanda pada tahun 1992 hingga
penggabungan perusahaan pada tahun 1996.
• Berlokasi di Nagari Kayu Jao, Kecamatan Gunung Talang, perusahaan ini
merupakan bagian dari PTP Nusantara VI (Persero), sebuah BUMN yang fokus
pada industri perkebunan kelapa sawit, karet, dan teh.
2. Analisis Lokasi Industri:
• Berdasarkan Teori Lokasi Weber, lokasi PT. Perkebunan Nusantara VI Unit
Danau Kembar di Kecamatan Gunung Talang dianggap sangat baik.
• Faktor-faktor seperti ketersediaan bahan baku (tanah subur), tenaga kerja lokal
yang mudah didapat, dan jalur distribusi yang mendukung dekat pasar,
memberikan keuntungan lokasi industri.
3. Jenis Kewirausahaan di Sekitar Wilayah:
• Adanya PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar berkontribusi pada
jenis kewirausahaan di sekitar wilayah, terutama dalam skala besar seperti
industri pengolahan teh.
• Pengaruhnya juga menciptakan peluang kewirausahaan di bidang akomodasi,
penginapan, dan pariwisata di sekitar perusahaan.
4. Dampak Terhadap Kewirausahaan Sekitar:
• PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar memberikan dampak
signifikan pada kewirausahaan sekitar, menciptakan penginapan, villa, rumah
makan, dan cafe-cafe yang berjejer di sekitar lokasi perusahaan.
• Terdapat juga dampak positif dalam meningkatkan sektor pariwisata dan
membuka peluang ekonomi baru.
5. Kontribusi Terhadap Peningkatan Ekonomi Lokal:
• Dengan adanya penyerapan tenaga kerja lokal, fasilitas di sekitar perusahaan, dan
pengembangan sektor pariwisata, PT. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau
Kembar secara keseluruhan memberikan kontribusi signifikan terhadap
peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Kecamatan
Gunung Talang.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka saran dalam penelitian ini adalah
perlu ditingkatkan lagi pengelolaan jenis kewirausahaan yang terdapat di sekitar pabri
teh T. Perkebunan Nusantara VI Unit Danau Kembar, serta pemanfaatan sumber daya
alam dan manusia dalam mengembangkan kewirausahaan yang unggul dalam
meningkatkan taraf perekonomian masyarakat sekita T. Perkebunan Nusantara VI Unit
Danau Kembar.
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Supomo (2013:143), Data Sekunder Penelitian. Diakses Pada Tanggal 07 Januari

2024

Peter F.Drucker (1994), Kewirausahaan. https://kewirausahaan. umaha.ac.id/site/

enterpreneurship. Diakses Pada Tanggal 07 Januari 2024Saragih, 2017,

Klasifikasi Kewirausahaan. Diakses Pada Tanggal 07 Januari 2024

Rahmat, 2009, Metode Penelitian. Diakses Pada Tanggal 07 Januari 2024Sugiyono,

(2017:81), Sampel Penelitian. Diakses Pada Tanggal 07 Januari 2024

Sugiyono (2018:456), Data Primer Penelitian. Diakses Pada Tanggal 07 Januari 2024

Thomas W. Zimmerer (1996;51), Pengertian Kewirausahaan. Diakses Pada Tanggal 07

Januari 2024

Weber, Teori Lokasi Industri. Https://Statik.U nesa.Ac. Id/Profileunesa_ Konten_Statik/U

ploads/Geofish/F ile/B 1b19bfe-87a1-4193-9abd-B18069cb8672.Pdf Diakses

Pada Tanggal 07 Januari 2024


LAMPIRAN I

INSTRUMEN PENELITIAN
ANGKET LAPANGAN GEOGRAFI INDUSTRI

PTPN 6 DANAU KEMBAR

PENDAHULUAN

Dalam penelitian praktikum geografi industri kami yang bertujuan untuk memahami
dinamika industri perkebunan di PTPN 6 Danau Kembar, Sumatera Barat. Perusahaan ini
memainkan peran sentral dalam perekonomian regional, tidak hanya mempengaruhi lanskap fisik
tetapi juga struktur sosial dan ekonomi di sekitarnya.

Melalui angket ini, kami bertujuan untuk menggali informasi terkait aspek geografi yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan industri perkebunan di wilayah ini. Partisipasi
Anda dalam mengisi angket ini sangat penting untuk membantu kami memahami hubungan antara
faktor geografis, praktik industri, serta dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat setempat.

Kami sangat menghargai waktu dan kontribusi Anda dalam memberikan informasi yang
diperlukan untuk penelitian ini. Mohon untuk mengisi Angket dengan jawaban yang jujur dan
berdasarkan pengalaman serta pengetahuan yang Anda miliki.

A. Petunjuk pengisian :
1. Tulislah identitas dengan lengkap
2. Ajukan pertanyaan kepada responden sesuai dengan daftar pertanyaan
3. Catat atau rekam jawaban dari responden

B. Identitas Responden:
1. Nama : Apnaa Zusmita
2. Umur :-
3. Pekerjaan :-
4. Jabatan : Manajer Personalia HRD I
5. Pendidikan terakhir :-
6. Waktu : 09:00- 10:00 WIB

C. Daftar Pedoman Wawancara


1. Menurut Bapak Apa saja faktor penentu lokasi industri PTPN 6 Danau Kembar?
2. Apa pertimbangan dalam memilih lokasi pabrik PTPN 6 Danau Kembar?
3. Menurut Bapak apa saja dampak, hambatan dan tantangan dalam pengelolaan PTPN
6 Danau Kembar?
4. Ke daerah mana saja hasil produksi teh di salurkan?
5. Apa saja bahan baku utama dan darimana diperoleh bahan baku tersebut?
6. Peta perubahan bahan tambang atau peta penggunaan lahan lokasi PTPN 6 Danau
Kembar 2010-2023
7. Bagaimana analisis kesesuaian lahan teh PTPN 6 Danau Kembar?
8. Metode dan teknologi yang digunakan dalam produksi teh PTPN 6 Danau Kembar?
9. Apa saja faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemasaran PTPN 6 Danau
Kembar ?
10. Bagaimana teknologi yang diterapkan oleh PTPN 6 dalam meningkatkan
produktivitas teh?
JAWABAN
1. Faktor penentu lokasi industri PTPN 6 Unit Danau Kembar berdasarkan hasil wawancara
dengan Ibu Apnaa Zasmita yakni diantaranya :
• Modal
• Tenaga kerja/karyawan
• Lokasi industri
• Transportasi
• Pemasaran produk
• Distribusi pemasaran
• Kualitas the
2. Pertimbangan dalam memilih lokasi PTPN 6 Unit Danau Kembar adalah berada pada
lokasi yang strategis dataran tinggi yang memiliki suhu yang dingin untuk tanaman teh.
3. terdapat hambatan yakni saat covid-19 melanda distribusi teh sempat terkendala, dampak
dari PTPN 6 Unit Danau Kembar terhadap lingkungan sekitar mengarah kepositif dan
tantangan pengelolaan di pabrik ini yakni limbah hasil produksi mesin.
4. distribusi hasil produksi teh sudah mencapai dalam dan luar negeri.
5. bahan baku teh yang diperoleh dari perkebunan the dibeberap titik pabrik.
6. –
7. lahan didataran tinggi solok tersebut sangat cocok ditanami tanaman teh.
8. metode yang digunakan semi modern yakni sebagian menggunakan tenaga mesin dan
tenaga manusia.
9. faktor perrtimbangan dalam pemasaran teh adalah tingkat penawaran pasar dilapangan.
10. teknologi yang diterapkan seperti mesin monotrail, mesin penggilingan dan beberapa mesin
pendukung lainnya.
LAMPIRAN II
HASIL DOKUMENTASI
LAMPIRAN

PENYAMBUTAN DI PT
PERKEBUNAN
NUSANTARA

TAMPAK DEPAN PABRIK


PT PERKEBUNAN
NUSANTARA 6
INFORMASI SEPUTAR
BAGIAN PUCUK TEH
BESERTA MANFAATNYA

DAUN TEH
SKEMA WITHERING
TROUGHT

JALUR EVAKUASI
STASIUN
PENGGULUNGAN
JALUR EVAKUASI
STASIUN
PENGERINGAN

JALUR EVAKUASI
STASIUN
SORTASI/PENGEPAKAN
JALUR EVAKUASI
PABRIK TEH ORTODOX
UNIT USAHA DANAU
KEMBAR

KETERANGAN
WITHERING TROUGH
KEBUN TEH DANAU
KEMBAR

WAWANCARA
MASYARAKAT PT
PERKEBUNAN
NUSANTARA 6
PRODUK PT
PERKEBUNAN
NUSANTARA 6 YAITU
TEH HITAM KAYU ARO

WAWANCARA ASISTEN
PERSONALIA PT
PERKEBUNAN
NUSANTARA
LAMPIRAN III
SURAT IZIN PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai