Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KOMPETENSI PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN

MATA KULIAH : PANCASILA

DOSEN PENGAMPUH : TENGKU AHMAD FAUZAN SYAH

KELAS MD - C

Di Susun Oleh :

- ANNISYA SALZA BILLA (0104213164)

- ABDUL HARIS (0104213154)

- ASNAWI NST (0104213133)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS NEGERI SUMATERA UTARA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul Konsep Dasar Pendidikan Pancasila dapat
selesai.Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas semester 1 kelas MDC dari Bapak
Tengku Ahmad Fauzan Mata Kuliah Pancasila. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan untuk mempelajari Konsep-Konsep Dasar PancasilaKami mengucapan
terima kasih kepada Bapak Tengku Ahmad Fauzan selaku dosen mata kuliah pancasila.
Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan kami berkaitan dengan topik
yang diberikan.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. kami juga mengharap adanya
kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Medan, 13 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. latar Belakang Pancasila ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 2

1. Konsep Dasar Pendidikan Pancasila ................................................................. 2


2. Standar kompetensi kewarganegaraan .............................................................. 4
3. Kompetensi dasar kewarganegaraan ................................................................. 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 6

1. Kesimpulan ....................................................................................................... 6
2. Saran ................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSAKA........................................................................................................ 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai kebangsaan,


yaitu cara berfikir dan cara kerja perjuangan bangsa. Hal tersebut sebagaimana
diungkapakan oleh (Sugito, 2007:76). Diterimanya Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa dan dasar Negara, membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai
Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok,landasan fundamental bagi
pengaturan serta penyelengggaraan negara. Pengakuan Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa mengharuskan kita sebagai bangsa untuk mentransformasikan nilai-nilai
Pancasilai itu ke dalam sikap dan perilaku nyata baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Nilai-nilai kebangsaan ini telah di ajarkan di dalam pendidikan formal meliputi


SD,SMP dan SMA yang terdapat di dalam setiap mata pelajaran yaitu IPS, Sejarah,
PKN dan lain sebagainya. Dalam hal ini pendidikan yang paling awal adalah
pendidikan sekolah dasar (SD) yang merupakan lembaga formal sebagai pondasi awal
untuk jenjang pendidikan di atasnya. Oleh karena itu pendidikan sekolah dasar (SD)
mempunyai peran yang sangat vital dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan
meliputi : kesadaran berbangsa dan bernegara, kecintaan terhadap Tanah Air,
keyakinan terhadap Pancasila, kerelaan berkorban untuk Bangsa dan Negara,
kemampuan awal Bela Negara.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Konsep dasar pendidikan pancasila


a. Perubahan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn)
Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undangundang
No. 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk
mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi
dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan efektif serta mampu
berkontribusipada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban
dunia.

Kaitannya dengan Al-quran, Pancasila tidak sama sekali bertentangan dengan Islam.
Di dalam Al-Qur'an ada ayat-ayat yang esensi maknanya sama dengan kandungan
lima sila Pancasila. Sebagai berikut;

Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila ini selaras dengan esensi ayat Al-Qur'an di bawah ini. Allah Ta’ala berfirman :

ٌ‫صمد*لم يلِد ولم يُولد*ولم ي ُكن لهُ ُكفُ ًوا أحد‬ ّ ‫قُل هُو‬
ّ ‫َللاُ أحد‬
ّ ‫ٌالَللُ ال‬

Artinya: "Katakanlah: “DiAllah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala


sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun
yang setara dengan Dia”. (QS.al-Ikhlas:1-4).

Sila Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Kandungan sila ini sama dengan kandungan isi dari ayat berikut ini;

2
ّ ‫َللا أتقا ُكم ِإ ّن‬
‫َللا علِي ٌم‬ ُ ‫اس ِإنّا خلقنا ُكم مِ ن ذكر وأُنثى وجعلنا ُكم‬
ِ ّ ‫شعُوبًا وقبائِل لِتعارفُوا ِإ ّن أكرم ُكم عِند‬ ُ ّ‫يا أيُّها الن‬
‫ير‬
ٌ ‫خ ِب‬

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS.al-Hujurat:13).

Sila Ketiga, Persatuan IndonesiSila ini sama esensinya dengan ayat Al-Qur'an di
bawah ini:

‫َللا لعلّ ُكم تُرح ُمون‬


ّ ‫ِإنّما ال ُمؤمِ نُون ِإخوة ٌ فأص ِل ُحوا بين أخوي ُكم واتّقُوا‬

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu


damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu
mendapat rahmat.” (QS.al-Hujurat:10).

Sila Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan dan Perwakilan.

Sila ini sama dengan ayat Al-Qur'an di bawah ini:

‫ف عن ُهم واستغفِر ل ُهم وشا ِورهُم فِي‬


ُ ‫ب النفضُّوا مِ ن حولِك فاع‬ ًّ ‫َللا لِنت ل ُهم ولو ُكنت ف‬
ِ ‫ظا غلِيظ القل‬ ِ ّ ‫ف ِبما رحمة مِ ن‬
‫َللا يُحِ بُّ ال ُمتو ِ ِّكلِين‬ ِ ّ ‫األم ِر فإِذا عزمت فتو ّكل على‬
ّ ‫َللا إِ ّن‬
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-
lembut,terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-
Nya.(QS.al-Imran:159).

3
Objek kajian dasar Pancasila :

Sastrapetedja (2007) juga menyatakan bahwa “mediasi” untuk kontekstualisasi

dan implementasi Pancasila adalah melalui interpretasi, internalisasi atau sosialisasi,


misalnya melalui pendidikan. Berdasar dua pendapat di atas, implementasi Pancasila
dapat dilakukan melalui jalur pendidikan. Pengalaman menunjukkan bahwa
implementasi Pancasila melalui jalur pendidikan dilakukan dengan memuatkannya
sebagai bagian dari materi pembelajaran (instructional material) Pendidikan
Kewarganegaraan (Civic Education) di Indonesia. Upaya menjadikan Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) sebagai sarana bagi sosialisasi Pancasila ini pernah
dilakukan pada masa Orde Lama yakni dengan pelajaran Civics (1960), Orde Baru,
dengan menerapkan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) kurikulum
1975, 1984 dan pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
berdasar kurikulum 1994. Orde reformasi dengan pelajaran Kewarganegaraan (2004),
Pendidikan Kewarganegaraan (2006) dan PPKn (2013). Kajian ini penting untuk
dilakukan oleh karena beberapa hal. Pertama,bahwa Pancasila sebagai sistem nilai
yang telah diangkat sebagai dasar negara membutuhkan implementasinya dalam
kehidupan. Kedua, implementasi Pancasila dapat dilakukan melalui berbagai cara,
salah satunya melalui pendidikan. Ketiga bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
memiliki kaitan erat dengan Pancasila. Pancasila baik sebagai ideologi dan dasar
negara merupakan bagian dari ontologi PKn. Keempat, isi atau muatan Pancasila yang
disosialisasikan kepada warga dapat digunakan untuk membangun identitas atau
jatidiri bangsa, oleh karena Pancasila diakui menjadi dasar bagi pembangunan
identitas bangsa Indonesia dan merupakan salah satu unsur dari identitas itu sendiri.
Kelima, isi Pancasila dalam pendidikan kewarganegaraan di Indonesia masih
menghadapi kelemahan dalam hal metode pembelajaran yang cenderung indoktrinatif
.

2. Standar kompetensi kewarganegaraan

- Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Negara
Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan
jaminan keadilan.

4
- Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata
tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah,
Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan
peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional
- Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan
dan perlindungan HAM.
- Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai
warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan
warga Negara
- Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan
dasar negara dengan konstitusi
- Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan
daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya
politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem

3. Kompetensi kewarganegaraan

Adalah kemampuan yang harus dikuasai seorang peserta didik yang meliputi
pengetahuan, nilai dan sikap, serta kete- rampilan siswa yang mendukungnya
menjadi warga negara yang partisipatif dan bertanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Tujuan pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk Memberikan


pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada
mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk
dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

5
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi dasar kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat indonesia, nilai-nilai Pancasila merupakan
cakupan dari nilai, norma, dan moral yang seharusnya mampu diamalkan oleh seluruh
masyarakat Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia mampu mengamalkan nilai-nilai
tersebut maka degradasi moral dan kebiadaban masyarakat dapat diminimalisir, secara tidak
langsung juga akan mengurangi kriminalitas di Indonesia, meningkatkan keamanan dan
kesejahteraan bangsa Indonesia.

SARAN

Diharapkan agar semua masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja namun pelaksanaannya dalam kehidupan.Dan
penerapan pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila akan
melekat dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat dapat
menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja
namun pelaksanaannya dalam kehidupan.

6
DAFTAR PUSAKA

Asmaroini, A. P. (2016). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Bagi Siswa di Era

Globalisasi. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(2), 440-450.

Atika, S. (2014). Pelaksaan Pendidikan Karakter (Religius, Cinta Tanah Air, dan

Disiplin) di SLB Al Ishlaah Padang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, 3(3),

747-755.

Atmaja, J. R. (2018). Pendidikan dan bimbingan anak berkebutuhan khusus.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Atmaja, J. R. (2019). Pendidikan dan Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Damanhuri, Hardika , W., Alwan , F., & Rahman, I. N. (2016). Implementasi NilaiNilai
Pancasila sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa. Untirta

Civic Education Journal, 1(2), 185-198.

Fithri, R. (2014). Buku Perkuliahan Psikologi Belajar. Surabaya: UIN Sunan

Ampel Surabaya.

14 September 2021

Anda mungkin juga menyukai