“Makalah ini disusun guna melengkapi tugas besar 1 Pendidikan Agama Islam”
Disusun Oleh :
- Nama : Shifa Nuraini Madinna Putri
- NIM : 44121010068
- Prodi : Broadcasting
- Matkul : Pendidikan Agama Islam
- Dosen : Pak Deden Abdul Fatah, Dr,M.Si
WARUNG BUNCIT
2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, hidayah
dan karunia-nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya agar menjadi lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 2
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................ 5
BAB II ....................................................................................................................................... 6
KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................ 6
2.1 Konsep Tentang Manusia ................................................................................................. 6
2.2 Proses Kejadian Manusia Menurut Al-Qur’an dan Al-Sunnah ........................................ 7
2.3 Pengertian Manusia Dalam Al-Qur’an ............................................................................. 9
2.4 Pengertian Manusia Dalam Al-Sunnah .......................................................................... 10
BAB III.................................................................................................................................... 11
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 11
3.1 Kejadian dan Tugas Manusia ......................................................................................... 11
3.2 Manusia Sebagai Makhluk Berpikir dan Merasa ........................................................... 11
3.3 Manusia Sebagai Makhluk Beragama ............................................................................ 12
3.4 Manusia Dalam Perspektif Al-Qur’an............................................................................ 12
3.4.1 Manusia Sebagai Dimensi Intelektual ..................................................................... 12
3.4.2 Manusia Sebagai Dimensi Sosial ............................................................................ 13
3.4.3 Manusia Sebagai Dimensi Spiritual ........................................................................ 13
3.5 Manusia Dalam Perspektif Al-Sunnah ........................................................................... 14
3.5.1 Proses Penciptaan Manusia Dari Sari Pati Tanah .................................................... 14
3.5.2 Proses Penciptaan Manusia Dalam Janin (Kandungan) .......................................... 14
3.5.3 Proses Penciptaan Manusia Pertama ....................................................................... 15
BAB IV .................................................................................................................................... 16
PENUTUP............................................................................................................................... 16
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang di atas, dan karena permasalahan yang di bahas dalam
penelitian ini “Manusia Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Untuk itu dipaparkan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana manusia dalam perspektif Al-Qur’an?
2. Bagaimana manusia dalam perspektif Al-Sunnah?
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
2.2 Proses Kejadian Manusia Menurut Al-Qur’an dan Al-Sunnah
Allah SWT telah menceritakan proses penciptaan manusia di dalam Al-Qur'an
secara terperinci, Allah berfirman dalam surat Al-Mu'minun ayat 12-14 :
Artinya : “ Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang
paling baik.”
Sementara itu dalam sebuah potongan Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim juga dijelaskan : “Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu
beliau berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan
beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan
penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian
berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal
daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu
ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara :
menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya.” (Riwayat
Bukhori dan Muslim).
Tahapan-tahapan atau tingkatan penciptaan Manusia :
1. Nutfah
Yaitu tingkat pertama bermula selepas persenyawaan atau minggu pertama.
Nutfah bermula setelah terjadinya percampuran air mani. Menurut Ibn Jurair al-
Tabari, asal perkataan nutfah ialah “nutf” artinya air yang sedikit yang terdapat di
dalam sesuatu tabung dan sebagainya. Dan dari nutfah inilah Allah menciptakan
anggota-anggota yang berlainan , tingkahlaku yang berbeda serta menjadikan lelaki
dan perempuan. Dari nutfah lelaki akan terbentunya saraf dan tulang, dan dari nutfah
perempuan akan terbentuknya darah dan daging.
2. Alaqah
Tingkat pembentukan alaqah ialah pada hujung minggu pertama / hari ketujuh
. Pada hari yang ketujuh telur yang sudah disenyawakan itu akan tertanam di dinding
rahim. Kebanyakan ahli tafsir menafsirkan alaqah dengan makna segumpal darah. Ini
mungkin dibuat berasaskan pandangan mata kasar. Alaqah sebenarnya suatu benda
7
yang amat seni yang diliputi oleh darah. Tingkat alaqah adalah pada minggu pertama
hingga minggu ketiga didalam rahim.
3. Mudghah
Pembentukan mudghah dikatakan terjadi pada minggu keempat. Ditingkat ini
sudah terjadi pembentukan otak, saraf tunjang, telinga dan anggota-anggota yang lain.
Selain itu sistem pernafasan bayi sudah terbentuk.Vilus yang tertanam di dalam otot-
otot ibu kini mempunyai saluran darahnya sendiri. Jantung bayi mulai berdengup.
Untuk perkembangan seterusnya, darah mulai mengalir dengan lebih banyak untuk
membentuk oksigen dan pemakanan yang secukupnya. Menjelang tujuh minggu
sistem pernafasan bayi mulai berfungsi sendiri.
4. Izam dan Lahm
Pada tingkat ini yaitu minggu kelima, keenam dan ketujuh ialah tingkat
pembentukan tulang yang mendahului pembentukan oto-otot. Apabila tulang belulang
telah dibentuk, otot-otot akan membungkus rangka tersebut. Kemudian pada minggu
ketujuh terbentuk pula satu sistem yang kompleks. Pada tahap ini perut dan usus ,
seluruh saraf, otak dan tulang belakang mulai terbentuk. Serentak dengan itu sistem
pernafasan dan saluran pernafasan dari mulut ke hidung dan juga ke pau-paru mulai
kelihatan. Begitu juga dengan organ pembiakan, kalenjar, hati, buah pinggang, pundi
air kencing dan lain-lain terbentuk dengan lebih sempurna lagi. Kaki dan tangan juga
mulai tumbuh. Begitu juga mata, telinga dan mulut semakin sempurna. Pada minggu
kelapan semuanya telah sempurna dan lengkap.
5. Nasy’ah Khalqan Akhar
Pada tingkat ini yaitu menjelang minggu kelapan , beberapa perubahan telah.
Perubahan pada tahap ini bukan lagi embrio tetapi sudah masuk ke janin. Pada bulan
ketiga, semua tulang janin telah terbentuk dengan sempurna kukunya pun mulai
tumbuh. Walaupun perubahan telah terjadi tetapi perubahannya hanya pada ukuran
bayi saja.
6. Nafkhur-ruh
Yaitu tingkat peniupan roh. Para ulama Islam menyatakan roh ditiupkan ke
dalam jasad yang sedang berkembang? Mereka sepakat mengatakan peniupan roh
terjadi selepas empat puluh hari dan selepas terbentuknya organ-organ tubuh
termasuklah organ seks. Nilai kehidupan telah pun terjadi sejak di alam rahim. Ketika
di alam rahim perkembangan mereka bukanlah proses perkembangan fisikal semata-
8
mata tetapi telah mempunyai hubungan dengan Allah melalui ikatan kesaksian
sebagaimana yang disebutkan oleh Allah di dalam al-Quran surah al-A'raf : 172.
9
2.4 Pengertian Manusia Dalam Al-Sunnah
Proses kejadian manusia menurut Al-Sunnah pada dasarnya sama dengan proses
kejadian fisik manusia menurut Al-Qur’an, karena jika dilihat kedudukan Al-Sunnah
adalah sebagai bayān At-Tafsil, keterangan yang menjelaskan ayat-ayat yang mujmāl
(ringkas), sebagai bayān At-Tafsil, keterangan yang menentukan mana yang dimaksud dari
dua atau tiga macam perkara yang semuanya mungkin dimaksud. Kadang-kadang Al-
Sunnah juga mendatangkan suatu hukum yang tidak didapati pokoknya di dalam Al-
Qur’an, dan Al-Sunnah juga dapat untuk menentukan ayat yang dināsikhkan dan mana
ayat yang dimansūkhkan, dari ayat-ayat yang keliatan berlawanan.
Sama halnya dengan Al-Qur’an, Al-Sunnah juga menjelaskan proses kejadian
jasmani manusia melalui dua tahap, yaitu pertama, kejadian manusia pertama adalah
Adam. Setelah kejadian jasmani adam sempurna barulah ditiupkan ruh ciptaan Allah.
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
digunakan dalam berbagai ayat misalnya dalam al-Qur'an: ka~rdlika yubayyinulldh lakum
aydti la'allakum ta'qilun. (Q.S. 2: 242).
12
Firman Allah, dalam surah Al-Alaq [96]: 1-8 :
13
Manusia lahir dengan membawa potensi tauhid, atau paling tidak ia
berkecenderungan untuk mengesakan Tuhan, dan berusaha secaraterus menerus
untuk mencari dan mencapai ketauhidan tersebut. Manusia secara fitriah telah
memilikiwatak dan kecerdasan Al-Tauhid, walaupun masih di alam materi (alam
ruh,alam alastu).
14
Hadist Ibnu Mas’ūd, salah satu lafaẓnya sesuai dengan hadis Hużaifah
meskipun disebukan bahwa penentuan dan penulisan hal-hal tadi dilakukan setelah
40 hari sebelum peniupan ruh seperti disebutkan terdahulu di dalam riwayat Imām
Bukhāriy. Adapun lafadznya, “Kemudian Allah mengutus seorang malaikat
kepadanya (janin) dengan membawa empat kalimat. Malaikat itu menuliskan
amalnya, rizkinya, ajalnya, dan celaka atau bahagia. Kemudian, ia meniupkan ruh
kedalamnya.”
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sumber pendidikan Islam ada dua macam, yaitu, pertama, sumber Ilahi, yang
meliputi Al-Qur’an, Al-Sunna, dan alam semesta sebagai ayat kauniyah yang perlu
ditafsirkan kembali. Kedua, sumber insaniah, yaitu lewat proses Ijtihad. Al-Qur’an
memberikan pandangan yang mengacu kehidupan di dunia ini, maka asas-asas dasarnya
harus memberi petunjuk kepada pendidikan Islam. Tidak mungkin dapat berbicara
tentang pendidikan Islam bila tanpa mengambil Al-Qur’an sebagai satu-satunya rujukan.
Al-Sunnah merupakan sumber ketentuan Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Ia
merupakan penguat dan penjelas dari berbagai persoalan baik yang ada di dalam Al-
Qur’an maupun yang dihadapi dalam persoalan kehidupan kaum muslim yang
disampaikan dan dipraktikkan Nabi Muhammad SAW. yang dapat dijadikan landasan
pendidikan Islam. Ijtihâd sebagai salah satu sumber ajaran Islam setelah Al-Qur’an dan
Al-Sunnah merupakan dasar hukum yang sangat dibutuhkan, guna mengantarkan
manusia dalam menjawab berbagai tantangan zaman yang semakin menggelobal dan
mondial. Eksistensi ijtihâd harus senantiasa bersifat dinamis dan senantiasa diperbaharui,
seirama dengan runtutan perkembangan zaman, selama tidak bertentangan dengan
prinsip pokok Alqur’an dan Al-Sunnah.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://muslimpoliticians.blogspot.com/2011/01/manusia-dalam-perspektif-al-quran.html
https://www.iiq.ac.id/artikel/details/486/Manusia-Dalam-Perspektif-al-Quran
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiQi
uGb78fzAhUFX30KHclACSgQFnoECAQQAQ&url=http%3A%2F%2Fdigilib.uin-
suka.ac.id%2F8562%2F1%2FMUH.%2520ANIS%2520MANUSIA%2520DALAM%2520P
ERSPEKTIF%2520AL-
QUR%2527AN%2520%2528KAJIAN%2520KEPENDIDIKAN%2529.pdf&usg=AOvVaw1
nci2Wms2UGmxW7Gpk4cCc
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjot
_Ds7MfzAhVX7nMBHaMnD7YQFnoECAkQAQ&url=http%3A%2F%2Frepository.uinbant
en.ac.id%2F3236%2F1%2FFITRI%2520FEBRILIYANI%2520-
%2520143700024.pdf&usg=AOvVaw3VaS_MiWKY2Zps-z9LhBrF
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiP
w9PE78fzAhUF_XMBHfzbAwkQFnoECAUQAQ&url=http%3A%2F%2Fdigilib.uinsgd.ac.i
d%2F7107%2F4%2F4_BAB%2520I.pdf&usg=AOvVaw22F1e-HElwDCNC9pypui1l
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&
ved=2ahUKEwiPw9PE78fzAhUF_XMBHfzbAwkQFnoECAsQAQ&url=https%3A%2F%2F
media.neliti.com%2Fmedia%2Fpublications%2F69511-ID-al-quran-dan-al-sunnah-sebagai-
dasar-ide.pdf&usg=AOvVaw0dlhnr-zdzU-kmaKyIphTE
17