Anda di halaman 1dari 15

MANUSIA DAN AGAMA

MAKALAH INI DIBUAT DAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS


KELOMPOK PADA MATA KULIAH “PENDIDIKAN AGAMA ISLAM”

DOSEN PENGAMPU :

AHMAD SYAUQI HIDAYATULLAH,S.PD.I., M.PD

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

APRI LINA LAKSITA SARI 2020002039

SYAMSIATI ARIFAH 2020002041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tema “Manusia dan Agama”.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan. Berkat bantuan,
dorongan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak, hambatan dan kesulitan dapat teratasi
sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusunan makalah ini di buat sebagai pemenuhan tugas Pendidikan Agama Islam yang
di bimbing oleh Bapak Ahmad Syauqi Hidayatullah,S.Pd.I., M.Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah Pendidikan Agama Islam. Tak lupa pula, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah mendukung, dan membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami memiliki harapan yang sangat besar bahwa makalah ini bisa memberikan manfaat
kepada semua pihak, khususnya bagi para pembaca untuk memperluas wawasan dan juga
pengetahuan mengenai pentingnya berbagai bentuk upaya menumbuhkan peran pemuda dalam
membangun Bangsa.

Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
mungkin masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, berbagai bentuk kritikan, dan
saran yang besifat membangun demi perbaikan penyusunan makalah ini. Semoga penyusunan
makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan para pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 1 Maret 2021

TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1

1.3 Tujuan...............................................................................................................................1

BAB II.............................................................................................................................................2

PEMBAHASAN..............................................................................................................................2

2.1 Konsep Agama Dan Manusia Dalam Al-Quran...............................................................2

A. Konsep dan Pengertian Manusia dalam Al Quran..........................................................2

B. Fitrah Manusia.....................................................................................................................5

2.2 Proses dan Fungsi Manusia Diciptakan.............................................................................6

A. Proses Manusia diciptakan..................................................................................................6

B. Fungsi Manusia diciptakan.................................................................................................8

2.3 Pentingnya Agama Dalam Mengatur Kehidupan Manusia..............................................10

BAB III..........................................................................................................................................11

PENUTUP.....................................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................11

3.2 Saran.................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah manusia dan agama tidak pernah lepas dari perkara dunia, agama
diciptakan pula karena ada manusia, sedangkan manusia sangat membutuhkan agama
sebagai tuntunannya, oleh sebab itu keduanya memiliki pengaruh besar dalam pembinaan
generasi yang akan datang.
Agama sangat berperan penting bagi manusia sebagai sarana menjamin
kelapangan dada dan menumbuhkan ketenangan hati bagi para pemeluknya. Agama
dapat memelihara manusia dari penyimpangan, kerusakan dan menjauhkan tingkah laku
negative yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Bahkan agama membuat hati
manusia menjadi tentram, jernih dan suci. Di samping itu agama juga sebagai benteng
pertahanan generasi muslim dalam berbagai aliran yang tidak sesuai dengan tataran
kehidupan.
Agama juga berperan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak mulia yang
dapat menjadikan individu-individu yang bermoral serta bertaqwa di masyarakat hingga
menjadi teladan yang baik dengan insan yang bermanfaat bagi orang lain karena
kesahajaannya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep agama dan manusia dalam al-quran?


2. Bagaimana proses dan Fungsi manusia diciptakan?
3. Apa pentingnya agama dalam mengatur kehidupan manusia?

1.3 Tujuan

Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah PAI (Pendidikan Agama Islam), tujuan
dibuatnya makalah ini adalah demi menambah wawasan tentang konsep agama dan
manusia dalam al-quran, proses dan fungsi manusia diciptakan dan juga betapa
pentingnya agama dalam mengatur kehidupan manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Agama Dan Manusia Dalam Al-Quran


Dalam Al Qur’an, ada beberapa konsep berkenaan dengan manusia. Dari ayat-ayat yang
berkenaan dengan manusia, Al-Qur’an menyebut manusia dalam beberapa nama yaitu:

a. Konsep al-Basyr
Kata basyar (secara etimologis berasal dari kata ba’, syin, dan ra’ (yang berarti
sesuatu yang tampak baik dan indah, bergembira, menggembirakan,
menguliti/mngupas (buah), atau memperhatikan dan mengurus suatu. Kata basyar
(digunakan al-Quran untuk menyebut manusia dari sudut lahiriah serta persamaannya
dengan manusia seluruhnya. Kata basyar juga selalu dihubungkan dengan sifat-sifat
biologis manusia, seperti asalnya dari tanah, yang selanjutnya dari sperma dan
berkembang menjadi manusia utuh

b. Konsep Al-Insan
Kata insan dijumpai dalam al-Quran sebanyak 65 kali. Penekanan kata insan ini
adalah lebih mengacu pada peningkatan manusia ke derajat yang dapat memberinya
potensi dan kemampuan untuk memangku jabatan khalifah dan memikul tanggung
jawab dan amanat manusia di muka bumi, karena sebagai khalifah manusia dibekali
dengan berbagai potensi seperti ilmu, persepsi, akal, dan nurani. Dengan demikian,
kata insan digunakan alQuran untuk menyebut manusia dengan segala totalitasnya,
jiwa dan raganya. Manusia dapat diidentifikasi perbedaannya, seseorang dengan
lainnya, akibat perbedaan fisik, mental, kecerdasan, dan sifat-sifat yang dimiliknya.
Di antara ayat al-Quran yang menyebut manusia dengan kata insan adalah QS.
al-‘Alaq (96): 2 dan 5:

c. Konsep Al-Naas
Kata nas (merupakan bentuk jamak dari kata insan yang tentu saja memiliki makna
yang sama. Al-Quran menyebutkan kata nas sebanyak 240 kali. Penyebutan manusia
dengan nas lebih menonjolkan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang tidak
dapat hidup tanpa bantuan dan bersama-sama manusia lainnya.
Penyebutan kata nas dalam al-Quran misalnya QS. al-Hujurat (49):13
d. Konsep Bani Adam
Adapun kata bani adam dan zurriyat Adam, yang berarti anak Adam atau keturunan
Adam, digunakan untuk menyatakan manusia bila dilihat dari asal keturunannya.
Dalam Al-Qur’an istilah bani adam disebutkan sebanyak 7 kali dalam 7 ayat.
Penggunaan kata bani Adam menunjuk pada arti manusia secara umum. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa manusia dalam konsep Bani Adam, adalah
sebuah usaha pemersatu (persatuan dan kesatuan) tidak ada perbedaan sesamanya,
yang juga mengacu pada nilai penghormatan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusian serta mengedepankan HAM. Karena yang membedakan hanyalah
ketaqwaannya kepada Pencipta.Sebagaimana yang diutarakan dalam QS. Al-Hujarat:
13):
B. Fitrah Manusia. Dalam setiap diri manusia selalu ada pertanyaan yang selalu muncul
dalam dirinya yaitu “dari mana saya datang?”, “apa yang terjadi ketika saya sudah mati?”.
Pertanyaan-pertanyaan ini yang mengakibatkan manusia selalu mencari jawabannya. Mencari
jawaban dan selalu ingin tahu merupakan fitrah manusia yaitu hal yang sudah ada dan berdasar
di dalam hidup manusia. Para ahli teologi Islam mengatakan bahwa fitrah adalah satu hal yang
dibekalkan Allah kepada setiap manusia. Hal-hal dasar yang mengakibatkan manusia sering
mencari disebabkan karena menurut Al-Qur’an manusia terdiri atas:

1. Ruh dan Jiwa (Al-Ruh dan Al-Nafs) Banyak ulama yang menyamakan pengertian antara
ruh dan jasad. Ruh berasal dari alam arwah dan memerintah dan menggunakan jasad sebagai
alatnya. Sedangkan jasad berasal dari alam ciptaan, yang dijadikan dari unsur materi. Tetapi
para ahli sufi membedakan ruh dan jiwa. Ruh berasal dari tabiat Ilahi dan cenderung kembali
ke asal semula. Ia selalu dinisbahkan kepada Allah dan tetap berada dalam keadaan suci.
Karena ruh bersifat kerohanian dan selalu suci, maka setelah ditiup Allah dan berada dalam
jasad, ia tetap suci.
2. Akal. Akal yang dalam bahasa Yunani disebut nous atau logos atau intelek (intellect) dalam
bahasa Inggris adalah daya berpikir yang terdapat dalam otak, sedangkan "hati" adalah daya
jiwa (nafs nathiqah). Daya jiwa berpikir yang ada pada otak di kepala disebut akal.
Sedangkan yang ada pada hati (jantung) didada disebut rasa (dzauq). Karena itu ada dua
sumber pengetahuan, yaitu pengetahuan akal (ma'rifat aqliyah) dan pengetahuan hati
(ma'rifat qalbiyah).
3. Hati (Al-Qalb). Hati atau sukma terjemahan dari kata bahasa Arab qalb. Sebenarnya
terjemahan yang tepat dari qalb adalah jantung, bukan hati atau sukma. Tetapi, dalam
pembahasan ini kita memakai kata hati sebagaimana yang sudah biasa. Adapun yang
dimaksud hati di sini adalah hati dalam arti yang halus, hati-nurani daya pikir jiwa (daya nafs
nathiqah) yang ada pada hati, di rongga dada. Dan daya berfikir itulah yang disebut dengan
rasa (dzauq), yang memperoleh sumber pengetahuan hati (ma'rifat qalbiyah). Dalam kaitan
ini Allah berfirman, "Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan memahaminya."
(QS. 7:1- 79).
2.2 Proses dan Fungsi Manusia Diciptakan

a. Proses Manusia diciptakan


Al-Qur’an menguraikan tentang kejadian manusia dalam dua tahap. Tahap pertama
adalah tentang kejadian manusia pertama. Dan tahap kedua tentang kejadian manusia
keturunan dari manusia pertama tadi.Tentang kejadian manusia pertama, al-Qur’an
menjelaskan, pertama, permulaannya dijadikan Allah seorang manusia (Adam),
setelah itu baru dijadikan Allah istrinya (Siti Hawa) dari bahan yang sama. Dari
kedua manusia inilah dikembangbiakkan keturunannya yang amat banyak. Kedua,
yang mula-mula di jadikan Allah ini adalah jasadnya, yang dijadikannya daripada
tanah. Ketiga, setelah kejadian jasad ini sempurna barulah ditiupkan oleh Allah ke
dalamnya ruh ciptaaan-Nya.
dalamnya ruh ciptaaan-Nya.

Al-Quran tidak membicarakan proses kejadian manusia secara detail, sebagaimana


yang dijelaskan oleh ilmu biologi atau ilmu kedokteran. Namun demikian, al-Quran
memberikan isyarat mengenai asal kejadian manusia yang tidak bertentangan dengan
ilmu pengetahuan, khususnya biologi. Mengenai asal kejadian manusia ini, al-Quran
menjelaskan melalui beberapa ayatnya yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Al-Quran menegaskan bahwa manusia pertama adalah Adam a.s. Allah


menciptakan Adam a.s. melalui proses yang unik dan berbeda dengan manusia-
manusia lainnya. Allah dengan sifat Maha Kuasa-Nya menciptakan Adam dari
tanah (turab) dan hanya dengan firman-Nya: “kun fayakun” yang berarti jadilah,
maka jadilah ia. Allah Swt. berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti


(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman
kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 59).
2. Manusia yang lain (selain Adam atau keturunan Adam) diciptakan oleh Allah dari
saripati tanah, yang berproses menjadi sperma (nuthfah), segumpal darah
(‘alaqah), segumpal daging (mudghah), tulang belulang (‘izham), hingga menjadi
janin (khalqan akhar). Firman Allah Swt. dalam surat al-Mu’minun (23): 12-14:

3. Proses manusia selanjutnya dijelaskan, mulai dalam kandungan manusia dibekali


ruh kemudian potensi pendengaran, penglihatan, dan hati. Dalam alQuran surat al-
Sajdah (32): 9 Allah Swt. berfirman:
Setelah sempurna proses kejadiannya kemudian Allah mengeluarkannya menjadi bayi,
tumbuh menjadi dewasa, hingga dimatikan. Allah Swt. berfirman dalam QS. al-Hajj (22):
5:
b. Fungsi Manusia diciptakan

1. Fungsi kekhalifahan (khalifah Allah). Kehadiran manusia di bumi ini adalah


sebagai khalifah atau wakil Allah di bumi. Khalifah bisa juga diartikan sebagai
pemimpin. Karena itu, manusia harus dapat memerankan dirinya sebagai
pemimpin di muka bumi ini. Allah Swt. berfirman dalam surat al-Baqarah (2): 30:

2. Fungsi ibadah (hamba Allah). Di samping manusia harus menjadi khalifah di


bumi, manusia juga harus melakukan fungsi utamanya, yakni beribadah kepada
Allah. Allah Swt. berfirman:
2.3 Pentingnya Agama Dalam Mengatur Kehidupan Manusia

Fungsi dan kedudukan agama dalam kehidupan manusia sebagai pedoman, aturan dan
undang- undang Tuhan yang harus di taati dan mesti dijalankan dalam kehidupan. Agama
sebagai way of life, sebagai pedoman hidup yang harus diberlakukan dalam segala segi
kehidupan. Orang yang beragama dapat mendisiplinkan dirinya sendiri, menguasai
nafsunya sesuai dengan ajaran agama. Orang yang beragama cendrung berbuat baik
sebanyak- banyaknya, dengan hartanya, tenaganya dan pikirannya. Dan dia akan
berusaha sehabis daya upayanya untuk menghindarkan dirinya dari segala perbuatan yang
keji dan munkar. Selain itu agama merupakan unsur mutlak dalam pembinaan karakter
pribadi dan membangun kehidupan sosial yang rukun dan damai, mendidik agar memiliki
jiwa yang tenang, membebaskan dari belenggu perbudakan, berani menegakkan
kebenaran, memiliki moral yang terpuji dan agama dapat mengangkat derajat manusia
lebih tinggi dari makhluk Tuhan yang lain.
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Dalam Al-Qur’an, ada beberapa konsep berkenaan dengan manusia. Yaitu


Konsep Al-Basyr, Konsep Al-Insan, Konsep Al-Naas, Konsep Bani Adam. Manusia
merupakan mahluk Tuhan yang paling sempurna karena manusia memiliki segala unsur
dari mahluk hidup lainnya ditambah dengan akal pikiran. Manusia membutuhkan agama
karena hal tersebut merupakan fitrah manusia. Fitrah tersebutlah yang menyebabkan
manusia berhubungan dengan agama untuk mencari jati dirinya. Tujuan penciptaan
manusia adalah untuk menyembah kepada Allah dan menjadi khalifah fil ardi. Agama
memiliki tujuan untuk menjadikan manusia melakasankan segala peran yang
diperintahkan Allah. Sehingga agama mengatur segala sendi kehidupan manusia dan
dapat dikatakan agama merupakan pengatur manusia untuk menjalankan perannya di
muka bumi.

1.2 Saran
Dengan segala yang telah melekat pada manusia, mulai dari proses penciptaan
sampai dengan keistimewaan yang dimiliki olehnya, hendaknya manusia lebih bisa
mengetahui apa sebenarnya tujuan dari hidupnya , untuk apa dan siapa dia hidup. Hingga
dapat mencapai titik kemuliaan yang sesungguhnya di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Marzuki,M.Ag Buku PAI Manusia Dan Agama

Muhammadin Kebutuhan Manusia Terhadap Agama

https://uit.e-journal.id/JPAIs/article/download/209/371/ ( diakses pada tanggal 17 februari 2021


pukul 12.22).

Anda mungkin juga menyukai