"Manusia Agama"
disusun oleh
Tahun 2023
KATA PENGANTAR
SUKOREJO,OKTOBER 2023
PENYUSUN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dan agama, dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebermaknaan hidup manusia
ditentukan oleh faktor agama. Agama mengandung aspek keyakinan, tata aturan
peribadatan, dan tata nilai moral, yang implikasinya bukan hanya terbatas pada kehidupan
profan1 di dunia tetapi juga pada kehidupan di akhirat (hidup sesudah mati).
Agama telah menjadi kebutuhan dasar bagi manusia jika mereka ingin menjadikan
hidup dan kehidupan ini bermakna. Dalam menjalani fungsi yang begitu kompleks, dan agar
agama mampu menjadi komponen fungsional bagi pemeluknya. Maka agama tampil
bersama kitab suci yang dibawa oleh seorang Nabi sebagai sebuah pedoman dan pegangan
dalam menjalani kehidupan.
Al-Qur‟an, sebuah kitab pedoman agama Islam. Yang di dalamnya tersimpul berbagai
macam informasi, ilmu, ajaran yang tidak akan habis dikaji serta dinamis. Dengan kehadiran
kitab yang paripurna ini maka segala permasalahan umat dapat terjawab. Al-Qur‟an hadir
dan mengenalkan dirinya
A. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada uraian di atas, maka penulis menarik suatu rumusan pokok masalah
agar pembahasan dalam penulisan kali ini lebih terarah dan sistematis.
B. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
A. Penyebutan Manusia
Penyebutan manusia dalam al-Qur’an menggunakan beberapa term antara lain
bashar,ins, insa>n, na>s, dan bani adam. Di mana masing-masing memiliki arti
sendiri yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun demikian perbedaan
arti tersebut tidak berpengaruh pada objek yang dimaksud yakni semua term
tersebut diarahkan pada penyebutan manusia.
1. Bashar, kata ini disebutkan al-Qur’an kurang lebih dalam 23 surat, yang berkaitan
tentang penciptaan manusia, kemanusiaan para nabi, serta ketidak mungkinan basyar
dalam berkomunikasi dengan Allah secara langsung.Kata ini memiliki arti penampakan
sesuatu dengan baik dan indah, dari akar kata yang sama, lahir kata basharah yang
berarti kulit.
¹Syamsuddin, Manusia dalam Pandangan K.H. Ahmad Azhar Basyir, MA, (Yogyakarta:
Titian Ilahi Press, 1997), 75-76.
²Khoirun Nadiyyin, Stuktur Semantik Konsep Manusia dalam Al-Qur’an, Fakultas Adab
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 4.