Anda di halaman 1dari 5

makalah pendidikan agama Islam

"Manusia Agama"

Dosen pengampu : CARITO,S.Ag, M.Pdi

disusun oleh

Khusnul Khuluq (2031723038)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

kantor pusat : Jl. Warung Dowo kec. Phojentrek kab pasuruan

Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Segala Puji Kehadirat Allah SWT Yang Telah Melimpahkan Rahmat,


Taufik Dan Hidayah-Nya, Sehingga Kami Dapat Menyelesaikan
Makalah Pendidikan Agama Islam Ini Tepat Pada Waktunya. Terima
kasih juga kami ucapkan kepada Bapak CARITO,S.Ag,M.Pdi Selaku
Dosen Pembimbing Dalam Mata Kuliah Ini Yang Selalu Memberikan
Dukungan Dan Bimbingannya.

Makalah Ini Kami Buat Dengan Tujuan Untuk Memenuhi Nilai


Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam. Tidak Hanya Itu, Kami
Juga Berharap Makalah Ini Juga Bisa Bermanfaat Untuk Para
Membaca Dalam Menambah Pengetahuan. Kami Menyadari Dalam
Penyusunan Makalah Ini Masih Banyak Kekurangan. Maka Dari itu,
Kami Sangat Mengharapkan Kritik Dan Saran Untuk Kesempurnaan
Makalah In. Akhir KataKami Ucapkan Terima Kasih

SUKOREJO,OKTOBER 2023

PENYUSUN
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia dan agama, dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebermaknaan hidup manusia
ditentukan oleh faktor agama. Agama mengandung aspek keyakinan, tata aturan
peribadatan, dan tata nilai moral, yang implikasinya bukan hanya terbatas pada kehidupan
profan1 di dunia tetapi juga pada kehidupan di akhirat (hidup sesudah mati).

Agama telah menjadi kebutuhan dasar bagi manusia jika mereka ingin menjadikan
hidup dan kehidupan ini bermakna. Dalam menjalani fungsi yang begitu kompleks, dan agar
agama mampu menjadi komponen fungsional bagi pemeluknya. Maka agama tampil
bersama kitab suci yang dibawa oleh seorang Nabi sebagai sebuah pedoman dan pegangan
dalam menjalani kehidupan.

Al-Qur‟an, sebuah kitab pedoman agama Islam. Yang di dalamnya tersimpul berbagai
macam informasi, ilmu, ajaran yang tidak akan habis dikaji serta dinamis. Dengan kehadiran
kitab yang paripurna ini maka segala permasalahan umat dapat terjawab. Al-Qur‟an hadir
dan mengenalkan dirinya

A. Rumusan Masalah

Bertitik tolak pada uraian di atas, maka penulis menarik suatu rumusan pokok masalah

agar pembahasan dalam penulisan kali ini lebih terarah dan sistematis.

1. Bagaimana Al-Qur‟an berbicara tentang Hate Speech?

2. Bagaimana penafsiran ayat-ayat Hate Speech melalui pendekatan tafsir tematik?

B. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui konsep Al-Qur‟an terkait fenomena Hate Speech

2. Untuk mengetahui penafsiran ayat-ayat Hate Speech dengan

menggunakan pendekatan tafsir tematik.


BAB II PEMBAHASAN

A. Penyebutan Manusia
Penyebutan manusia dalam al-Qur’an menggunakan beberapa term antara lain
bashar,ins, insa>n, na>s, dan bani adam. Di mana masing-masing memiliki arti
sendiri yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun demikian perbedaan
arti tersebut tidak berpengaruh pada objek yang dimaksud yakni semua term
tersebut diarahkan pada penyebutan manusia.

Manusia perlu memahami hakikat dirinya untuk mewujudkan eksistensinya. Dengan


demikian Ibnu Khaldun berpendapat bahwa manusia merupakan makhluk yang mampu
berpikir sehingga melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui kemampuan
berpikir yang dimiliki, manusia bisa mencari makna hidup dan membangun dan
kehidupan, dan melalui proses ini lahirlah peradaban manusia.

1. Bashar, kata ini disebutkan al-Qur’an kurang lebih dalam 23 surat, yang berkaitan
tentang penciptaan manusia, kemanusiaan para nabi, serta ketidak mungkinan basyar
dalam berkomunikasi dengan Allah secara langsung.Kata ini memiliki arti penampakan
sesuatu dengan baik dan indah, dari akar kata yang sama, lahir kata basharah yang
berarti kulit.

¹Syamsuddin, Manusia dalam Pandangan K.H. Ahmad Azhar Basyir, MA, (Yogyakarta:
Titian Ilahi Press, 1997), 75-76.

²Khoirun Nadiyyin, Stuktur Semantik Konsep Manusia dalam Al-Qur’an, Fakultas Adab
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 4.

Anda mungkin juga menyukai