Disusun Oleh:
Sarman
NIM. 2314140050
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut Nama Allah SWT, kita panjatkan puji dan syukur atas karunia dan
rahmat hidayah-Nya. Sehingga kamidapat menyelesaikan makalah ini tanpa ada kendala dan
masalah. Adapun makalah yang telah selesai kami rangkai ini dengan materi yang berjudul
“Pemahaman Seputar Agama, Relegion Dan Diin”
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,maka
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Muslimah, M. Pd selaku dosen
pengampu pada mata kuliah “Studi Agama Kontemporer”
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan
dan kesalahan dalam penyusunan kata dan kalimat. Oleh karena itu, kami meminta maaf jika
terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini. Selain itu, kami berharap
para pembaca dapat memberikan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Metode Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama dalam negara kita adalah sudah jelas. Dalam negara yang
pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Pemahaman Seputar Agama
2. Apa Pengertian Relegion
3. Apa Pengertian Diin Agama
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengerti Apa Itu Pemahaman Agama
2. Untuk Mengerti Apa Itu Relegion
3. Untuk Mengerti Apa Itu Diin Agama
D. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode studi kepustakaan dan proses pencarian data
melalui media internet untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan tema makalah
yang dibuat guna menjadi acuan bahan referensi bagi penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan
(atau sejenisnya) serta tata kaidah yang berhubungan dengan adat istiadat, dan
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan, pelaksanaan
agama bisa dipengaruhi oleh adat istiadat daerah setempat. Pada zaman sejarah adat
menjadi alat untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama. Sementara agama susah untuk
didefinisikan, sebuah model standar dari agama, digunakan dalam perkuliahan religious
studies, diajukan oleh Clifford Geertz, yang dengan sederhana menyebutnya sebagai
sebuah "sistem kultural". Sebuah kritikan untuk model Geertz oleh Talal Asad
mengategorikan agama sebagai "sebuah kategori antropologikal." Banyak agama
memiliki mitologi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan
makna, tujuan hidup dan asal-usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka
tentang kosmos dan sifat manusia, orang-orang memperoleh moralitas, etika, hukum
adat, atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama
di dunia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama adalah pengatur (sistem) yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan keyakinan serta pengabdian kepada Sang
Pencipta Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta,
āgama (आगम) yang berarti "Cara Hidup".
B. Pengertian Religion
Agama atau Religion adalah Sistem yang terdiri dari konsep-konsep yang dipercaya
dan menjadi keyakinan secara mutlak suatu umat, dan upacara-upacara beserta pemuka-
pemuka yang melaksanakannya. Sistem ini mengatur hubungan antara manusia dan
Tuhan dan dunia gaib, antara sesama manusia dan antara manusia dan lingkungannya.
Seluruh sistem dijiwai oleh suasana yang dirasakan sebagai suasana kerabat oleh umat
yang menganutnya.Di Indonesia terdapat enam sistem yang diakuinya sebagai agama
resmi, yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sistem-sistem
agama lainnya disebut kepercayaan.Di Indonesia terdapat enam sistem yang diakuinya
sebagai agama resmi, yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Sistem-sistem agama lainnya disebut kepercayaan.
Empat Makna Konsep Diin dalam Islam dipaparkan oleh Direktur Institut Pemikiran
Islam dan Pembangunan Insan (PIMPIN) Bandung Dr. Wendi Zarman. Wendi
memfokuskan bahasan tentang empat makna besar dari konsep Diin dalam agama Islam
yang dikutip dari pendapat Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas. Makna Konsep
Utang Manusia kepada Allah. Menurut Al-Attas, konsep Diin yang pertama memiliki
makna keberutangan. “Manusia berutang kepada Allah Subhanahu wa taala, dan utang
harus dikembalikan. Utang tersebut akan semakin bertambah banyak sepanjang hidupnya.
Ketika manusia bersyukur, nikmat yang Allah berikan akan semakin banyak. Dan
utangnya kepada Allah akan semakin bertambah juga. Orang yang merasakan memiliki
utang kepada Allah akan menghayati keberadaan-Nya,” ungkap Wendi di Jakarta, Rabu
(10/03/2021) dalam kuliah Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Jakarta yang ke-enam. Wendi
juga menekankan bahwa jika manusia tidak memiliki rasa keberhutangan kepada Tuhan,
dia akan sulit menerima kebenaran dan susah didakwahi. Dia akan merasa tidak ada yang
dapat mengatur hidupnya. Lulusan S2 Fisika ITB itu pun menganalogikan seperti kita
yang tinggal di rumah orang tua.“Keberutangan kita kepada Tuhan, bisa dianalogikan
seperti kita tinggal di rumah orang tua kita. Seharusnya jika kita merasa orang tua kita
memiliki pengorbanan yang besar dan memberikan segalanya kepada kita, kita pasti
merasa htang budi kepada kedua orang tua dan harus mematuhi aturan apa yang mereka
perintahkan,” tambahnya. Diin juga memiliki makna penyerahan diri. Ketika manusia
sudah merasa berutang kepada Tuhan maka dia harus menyerahkan dirinya mengikuti
perintah Tuhan. Penghambaan total adalah hal yang bisa dilakukan oleh
manusia.“Manusia tidak akan mampu membayar utang kepada Allah,” ujarnya.Diin
memiliki makna sebagai kuasa peradilan. Kuasa peradilan dari Allah adalah konsekuensi
dari penyerahan diri kepada Allah.Diin memiliki makna konsep sebagai fitrah. Taat pada
Allah adalah fitrah manusia. “Fitrah mewujudkan keadilan, yaitu ketika semua hal berada
di tempat yang benar. Jika fitrah hilang, maka akan terjadi kezaliman dan kerusakan,”
tutupnya. Memaknai konsep diin, membuat salah satu peserta SPI Jakarta yang hadir saat
itu juga merasakan makna yang mendalam. Menurut Qonita yang juga alumnus UIKA
Bogor, konsep diin ini membuat kita semakin taat kepada-Nya.“Materi Konsep Diin juga
mengajarkan kita bahwa sebenarnya Diin adalah tentang keberutangan. Membayar utang
dengan bersyukur karena diberikan kenikmatan hidup adalah ciri orang beriman. Caranya
bersyukur yaitu dengan mengamalkan yang diperintahkan dan menjauhi larangan-Nya,”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Didasarkan pada materi yang telah kita bahas diatas kami menarik kesimpulan mengenai
materi tersebut, yaitu ke tiga hal diatas adalah bagian integral atau dasar pondasi terkait hal-
hal seperti tradisi intlektual serta hal spiritual dalam agama, masing-masing hal tersebut
memiliki peran tersendiri yang sangat penting guna memahami, menghayati, serta
megamalkan ajran agama pada kehidupan.
B. Saran
Sudah sepantasnya kita sebagai orang beragama untuk mengetahui adanya aliran-aliran
dalam agama, dan makalah mungkin sangat cocok bagi kita untuk di jadikan bahan
pembelajaran tentang ilmu-ilmu yang membahas atau mengkaji segala hal tentang ketuhanan
dan yang berkaita, apalagi kita tinggal di lingkungan bebas yang mana banyak aliran-aliran
dan pemikiran menyimpampang.
DAFTAR PUSTAKA