Anda di halaman 1dari 10

PEMAHAMAN SEPUTAR AGAMA, RELEGION DAN DIIN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah : Studi Agama Kontemporer

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Muslimah, M. Pd

Disusun Oleh:

Sarman

NIM. 2314140050

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRORAM STUDI AKUTANSI SYARIAH

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan menyebut Nama Allah SWT, kita panjatkan puji dan syukur atas karunia dan
rahmat hidayah-Nya. Sehingga kamidapat menyelesaikan makalah ini tanpa ada kendala dan
masalah. Adapun makalah yang telah selesai kami rangkai ini dengan materi yang berjudul
“Pemahaman Seputar Agama, Relegion Dan Diin”

Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,maka
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Muslimah, M. Pd selaku dosen
pengampu pada mata kuliah “Studi Agama Kontemporer”

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan
dan kesalahan dalam penyusunan kata dan kalimat. Oleh karena itu, kami meminta maaf jika
terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini. Selain itu, kami berharap
para pembaca dapat memberikan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah ini.

Palangka Raya, 02 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Metode Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemahaman Seputar Agama


B. Relegion
C. Diin

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama dalam negara kita adalah sudah jelas. Dalam negara yang

berdasarkan Pancasila, kita menghargai fungsi dan peran agama. Agama

menerapkan bagian yang penting dalam kehidupan bangsa kita yang

dikenal sebagai bangsa yang religius. Agama memiliki kedudukan dan

peran penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pengakuan akan agama

ini tercermin dari penetapan prinsip sila pertama Pancasila, yaitu:

Ketuhanan Yang Maha Esa.

Berdasarkan PP Nomor 62 Tahun 2005 pasal 63 menjelaskan

bahwa Kementerian Agama mempunyai tugas yang sangat strategis yaitu

membantu presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan

pemerintahan di bidang keagamaan. Disamping itu, Kementerian Agama

juga melaksanakan sebagian program pembangunan nasional di bidang

pendidikan.

Pembangunan di bidang Agama dan di bidang Pendidikan dalam

kurun waktu lima tahun mengacu pada pencapaian tujuan Kementerian

Agama yang mencakup 7 (tujuh) hal, yaitu: (1) Peningkatan kualitas

pemahaman dan pengamalan ajaran agama; (2) Peningkatan kualitas

pelayanan kehidupan beragama; (3) Peningkatan pemanfaatan dan kualitas

pengelolaan potensi ekonomi keagamaan; (4) Peningkatan kualitas


kerukunan umat beragama; (5) Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah;
(6) Peningkatan dan pemerataan akses mutupendidikan agama dan pendididikan keagamaan;
dan (7) Peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Pemahaman Seputar Agama
2. Apa Pengertian Relegion
3. Apa Pengertian Diin Agama

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengerti Apa Itu Pemahaman Agama
2. Untuk Mengerti Apa Itu Relegion
3. Untuk Mengerti Apa Itu Diin Agama

D. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode studi kepustakaan dan proses pencarian data
melalui media internet untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan tema makalah
yang dibuat guna menjadi acuan bahan referensi bagi penulis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemahaman Seputar Agama

Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan
(atau sejenisnya) serta tata kaidah yang berhubungan dengan adat istiadat, dan
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan, pelaksanaan
agama bisa dipengaruhi oleh adat istiadat daerah setempat. Pada zaman sejarah adat
menjadi alat untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama. Sementara agama susah untuk
didefinisikan, sebuah model standar dari agama, digunakan dalam perkuliahan religious
studies, diajukan oleh Clifford Geertz, yang dengan sederhana menyebutnya sebagai
sebuah "sistem kultural". Sebuah kritikan untuk model Geertz oleh Talal Asad
mengategorikan agama sebagai "sebuah kategori antropologikal." Banyak agama
memiliki mitologi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan
makna, tujuan hidup dan asal-usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka
tentang kosmos dan sifat manusia, orang-orang memperoleh moralitas, etika, hukum
adat, atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama
di dunia.

Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan,


mendefinisikan tentang apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat
suci, dan kitab suci. Praktik agama juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau
pemujaan terhadap tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trans, inisiasi,
cara penguburan, pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari, atau aspek lain dari
kebudayaan manusia. Agama juga mungkin mengandung mitologi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama adalah pengatur (sistem) yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan keyakinan serta pengabdian kepada Sang
Pencipta Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta,
āgama (आगम) yang berarti "Cara Hidup".
B. Pengertian Religion
Agama atau Religion adalah Sistem yang terdiri dari konsep-konsep yang dipercaya
dan menjadi keyakinan secara mutlak suatu umat, dan upacara-upacara beserta pemuka-
pemuka yang melaksanakannya. Sistem ini mengatur hubungan antara manusia dan
Tuhan dan dunia gaib, antara sesama manusia dan antara manusia dan lingkungannya.
Seluruh sistem dijiwai oleh suasana yang dirasakan sebagai suasana kerabat oleh umat
yang menganutnya.Di Indonesia terdapat enam sistem yang diakuinya sebagai agama
resmi, yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sistem-sistem
agama lainnya disebut kepercayaan.Di Indonesia terdapat enam sistem yang diakuinya
sebagai agama resmi, yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Sistem-sistem agama lainnya disebut kepercayaan.

C. Pengertian Diin Agama

Empat Makna Konsep Diin dalam Islam dipaparkan oleh Direktur Institut Pemikiran
Islam dan Pembangunan Insan (PIMPIN) Bandung Dr. Wendi Zarman. Wendi
memfokuskan bahasan tentang empat makna besar dari konsep Diin dalam agama Islam
yang dikutip dari pendapat Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas. Makna Konsep
Utang Manusia kepada Allah. Menurut Al-Attas, konsep Diin yang pertama memiliki
makna keberutangan. “Manusia berutang kepada Allah Subhanahu wa taala, dan utang
harus dikembalikan. Utang tersebut akan semakin bertambah banyak sepanjang hidupnya.
Ketika manusia bersyukur, nikmat yang Allah berikan akan semakin banyak. Dan
utangnya kepada Allah akan semakin bertambah juga. Orang yang merasakan memiliki
utang kepada Allah akan menghayati keberadaan-Nya,” ungkap Wendi di Jakarta, Rabu
(10/03/2021) dalam kuliah Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Jakarta yang ke-enam. Wendi
juga menekankan bahwa jika manusia tidak memiliki rasa keberhutangan kepada Tuhan,
dia akan sulit menerima kebenaran dan susah didakwahi. Dia akan merasa tidak ada yang
dapat mengatur hidupnya. Lulusan S2 Fisika ITB itu pun menganalogikan seperti kita
yang tinggal di rumah orang tua.“Keberutangan kita kepada Tuhan, bisa dianalogikan
seperti kita tinggal di rumah orang tua kita. Seharusnya jika kita merasa orang tua kita
memiliki pengorbanan yang besar dan memberikan segalanya kepada kita, kita pasti
merasa htang budi kepada kedua orang tua dan harus mematuhi aturan apa yang mereka
perintahkan,” tambahnya. Diin juga memiliki makna penyerahan diri. Ketika manusia
sudah merasa berutang kepada Tuhan maka dia harus menyerahkan dirinya mengikuti
perintah Tuhan. Penghambaan total adalah hal yang bisa dilakukan oleh
manusia.“Manusia tidak akan mampu membayar utang kepada Allah,” ujarnya.Diin
memiliki makna sebagai kuasa peradilan. Kuasa peradilan dari Allah adalah konsekuensi
dari penyerahan diri kepada Allah.Diin memiliki makna konsep sebagai fitrah. Taat pada
Allah adalah fitrah manusia. “Fitrah mewujudkan keadilan, yaitu ketika semua hal berada
di tempat yang benar. Jika fitrah hilang, maka akan terjadi kezaliman dan kerusakan,”
tutupnya. Memaknai konsep diin, membuat salah satu peserta SPI Jakarta yang hadir saat
itu juga merasakan makna yang mendalam. Menurut Qonita yang juga alumnus UIKA
Bogor, konsep diin ini membuat kita semakin taat kepada-Nya.“Materi Konsep Diin juga
mengajarkan kita bahwa sebenarnya Diin adalah tentang keberutangan. Membayar utang
dengan bersyukur karena diberikan kenikmatan hidup adalah ciri orang beriman. Caranya
bersyukur yaitu dengan mengamalkan yang diperintahkan dan menjauhi larangan-Nya,”
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Didasarkan pada materi yang telah kita bahas diatas kami menarik kesimpulan mengenai
materi tersebut, yaitu ke tiga hal diatas adalah bagian integral atau dasar pondasi terkait hal-
hal seperti tradisi intlektual serta hal spiritual dalam agama, masing-masing hal tersebut
memiliki peran tersendiri yang sangat penting guna memahami, menghayati, serta
megamalkan ajran agama pada kehidupan.

B. Saran
Sudah sepantasnya kita sebagai orang beragama untuk mengetahui adanya aliran-aliran
dalam agama, dan makalah mungkin sangat cocok bagi kita untuk di jadikan bahan
pembelajaran tentang ilmu-ilmu yang membahas atau mengkaji segala hal tentang ketuhanan
dan yang berkaita, apalagi kita tinggal di lingkungan bebas yang mana banyak aliran-aliran
dan pemikiran menyimpampang.
DAFTAR PUSTAKA

Oxford Dictionaries Diarsipkan 2012-10-05 di Wayback Machine. mythology, retrieved


9 September 2012
Koentjaraningrat, Budhisantoso, J. Danandjaya, dkk. 1984. Kamus Istilah Antropologi.
Jakarta Timur: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
"Empat Makna Konsep Diin dalam Islam", https://chanelmuslim.com/khazanah/empat-
makna-konsep-diin-dalam-islam

Anda mungkin juga menyukai