Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RIVATEDI RONA HERNAWAN

NIM : 55519120002

No. Nama Pakar dan Jabatan Media dan Waktu Judul


1 Reza Priyambada Analis Kontan 3 Juli 2020 ROTI catatkan penurunan laba
Binaartha Parama 67%
Sekuritas

2 Wimboh Santoso Ketua CNBC Indonesia 2 Mei Laporan Laba Janggal, OJK


Dewan Komisaris OJK 2019 Minta BEI Periksa Manajemen
Garuda

3 Sarwono Sudarto CNN Indonesia 31 Menyoal Laba BUMN yang


Direktur Keuangan PLN Mei 2019 Mendadak Kinclong

4 Heri Supriadi Direktur Liputan6.com 27 Telkom Cetak Laba Rp 11 Triliun


Keuangan Telkom Agustus 2020 di Semester I 2020
5 Silmy Karim Direktur Liputan6.com 26 Lewat Anak Usaha, Krakatau
Utama Krakatau Steel Agustus 2020 Steel Raup Laba Rp 438 Miliar di
Semester I 2020

6 Ketut Budi Wijaya Detik Finance 24 Naik 135%, Laba Lippo


Presiden Direktur Oktober 2018 Karawaci Tembus Rp 1,1 T
LPKR
Pernyataan

PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) mencatatkan penurunan pendapatan di


kuartal pertama tahun 2017 sebesar 1,3% menjadi Rp 602 miliar di
kuartal pertama tahun 2017. Sebelumnya di kuartal I-2016, ROTI
mencatatkan pendapatan sebesar Rp 610 miliar. Tak hanya pendapatan,
laba anak perusahaan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) ini
juga mencatatkan penurunan yang signifikan menjadi Rp 27 miliar di
kuartal I-2017. Pada kuartal I-2016 yang lalu, laba ROTI mencatatkan
penurunan sebesar 67% lantaran sebelumnya perusahaan mencatatkan
laba sebesar Rp 86 miliar di tahun 2017 yang lalu. "Karena pemain roti
juga bukan hanya ROTI saja, tapi ada merek-merek lain dengan rasa dan
rupa yang sama lebih murah, walaupun katakanlah rotinya lebih higienis,
itu yang belum banyak ada pengaruhnya di masyarakat" kata Reza
Priyambada, analis Binaartha Parama sekuritas kepada KONTAN, Senin
(3/7).
"Kita bukan melakukan pengawasan compliance seperti awasi bank,
asuransi atau lembaga pembiayaan. Bukan, beda. Kita awasi karena
bukan lembaga jasa keuangan, kita awasi Garuda mematuhi prosedur
dalam konteks transparansi dan market conduct dalam rangka audited
report," ujarnya. Sebagai informasi, kasus ini bermula dari laporan
keuangan perusahaan yang membukukan laba bersih US$ 809.846
pada tahun 2018 atau setara Rp 11,49 miliar (kurs Rp 14.200/US$).
Pasalnya, total beban usaha yang dibukukan perusahaan tahun lalu
mencapai US$ 4,58 miliar. Angka ini lebih besar US$ 206,08 juta
dibanding total pendapatan tahun 2018.

PLN berhasil mencetak laba bersih Rp11,56 triliun sepanjang 2018.


Laba itu naik sebesar 162,30 persen atau hampir tiga kali lipat dari laba
2017 yakni Rp4,42 triliun. Padahal, pada kuartal III 2019, PLN masih
mengantongi rugi sebesar Rp18,48 triliun akibat rugi selisih kurs
sebesar Rp17,32 triliun. "Dibandingkan tahun sebelumnya, penjualan
tenaga listrik selama 2018 mengalami peningkatan sebesar Rp16,9
triliun menjadi Rp263,5 triliun," kata Sarwono dalam rilisnya, Rabu
(29/5). Padahal, jika ditengok kembali kenaikan penjualan listrik PLN tak
sebanding dengan pertumbuhan beban usaha dan rugi selisih kurs.

PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) bukukan laba bersih sebesar Rp 11,0 triliun di semester I 2020. Angka tersebut turu
Anak perusahaan Krakatau Steel mencatatkan laba USD 30,04 juta atau
setara Rp 438,5 miliar (kurs Rp 14.600 per dolar AS) sepanjang
semester I 2020. Jumlah itu jauh meningkat dibanding perolehan laba
pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar USD 791,968.
"Sampai dengan bulan Juli 2020 secara keseluruhan kinerja anak
perusahaan mampu melampaui target 2020 dan mengalami
peningkatan dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.
Penerapan cost efficiency yang kami terapkan juga kepada anak
perusahaan terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja anak
perusahaan," ujar Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, Rabu
(26/8/2020).

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan hasil audit


laporan keuangan pada semester 1 2018. Laba bersih konsolidasi
perusahaan tercatat naik sebesar 135% secara year on year (yoy)
menjadi Rp 1,1 triliun untuk periode yang berakhir pada 30 Juni
2018. "Hal ini terutama disebabkan oleh keuntungan atas
dekonsolidasi PT Mahkota Sentosa Utama, anak perusahaan
tidak langsung dari LPKR, dengan keuntungan bersih sebesar Rp
1,3 triliun," ujar Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya dalam
keterangan resmi, Rabu (24/10/2018).

Anda mungkin juga menyukai