Anda di halaman 1dari 10

MIMBAR AGRIBISNIS

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2020. 6(1): 33-42

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA USAHA


KEDAI KOPI KADAKA CAFETARIA MENGGUNAKAN QSPM

INTERNAL AND EXTERNAL ENVIRONMENTAL ANALYSIS IN KADAKA


CAFETARIA COFFEE SHOP USING QSPM

Nadya Hasna Latifa, Dini Rochdiani*

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran


Jl. Raya Bandung-Sumedang, Jawa Barat 45363
*Email: dini.rochdiani@yahoo.co.id2
(Diterima 25-08-2019; Disetujui 30-08-2019)

ABSTRAK
Tanaman kopi merupakan tanaman perkebunan yang sudah ada dari sejak dahulu menjadi tanaman
yang di budidayakan. Dewasa ini, minuman kopi tidak lagi sekedar untuk dikonsumsi tetapi bisa
menjadi pelengkap aktifitas sehari-hari. Jumlah konsumsi kopi diperkirakan akan terus meningkat
seiring meningkatnya pendapatan kalangan kelas menengah sehingga membuat para pebisnis kedai
kopi menjadi yakin untuk menjalankan usahanya. KADAKA Cafetaria merupakan salah satu kedai
kopi baru yang mengalami permasalahan dalam penjualannya. Selain itu, terdapat pula pesaing
sejenis di sekitarnya. Dengan demikian, perlu diketahuinya alternatif strategi pemasaran yang dapat
digunakan kedai kopi KADAKA Cafetaria sehingga dapat menghadapi persaingan. Desain pada
penelitian ini menggunakan desain kualitatif dan teknik penelitian studi kasus. Alat analisis yang
digunakan yaitu menggunakan matriks IFE, EFE, IE, SWOT, lalu QSP. Hasil dari matriks IE
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berada pada posisi tumbuh dan bina. Empat strategi
alternatif dirumuskan dari hasil matriks SWOT dan QSP dengan strategi prioritas pertama adalah
dengan meningkatkan kegiatan promosi.

Kata kunci: Kopi, Kedai Kopi, SWOT, QSPM

ABSTRACT
Coffee plants are plantations that have existed for a long time ago to be cultivated plants. Today,
coffee drinks are no longer just for consumption but can be complementary to daily activities. The
amount of coffee consumption is expected to continue to increase along with the increasing income
of the middle class, making coffee shop businesspeople sure to run their businesses. KADAKA
Cafetaria is one of the new coffee shops that have problems with its sales. Also, there are similar
competitors in the vicinity. Thus, it is necessary to know the alternative marketing strategies that
can be used by KADAKA Cafetaria coffee shops so they can face competition. The design in this
study uses qualitative design and case study research techniques. The analysis tool used is using
the IFE, EFE, IE, SWOT, then QSP matrices. The results of the IE matrix show that the company is
in a position to grow and develop. Four alternative strategies are formulated from the results of the
SWOT and QSP matrices with the priority strategy is to increase promotional activities.

Keywords: Coffee, Coffee Shop, SWOT, QSPM

PENDAHULUAN yang dibudidayakan. Jenis tanaman kopi


Tanaman kopi (Coffea L.) yang biasa dibudidayakan yaitu Kopi
merupakan tanaman perkebunan yang Arabika (Coffea Arabica) dan Kopi
sudah dari sejak dahulu menjadi tanaman Robusta (Coffea canephora). Menurut

33
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Pada Usaha Kedai Kopi
Kadaka Cafetaria Menggunakan QSPM
Nadya Hasna Latifa, Dini Rochdiani

Siswoputranto (1993), jenis Kopi konsumsi kopi di Indonesia dapat dilihat


Arabika memiliki kualitas cita rasa tinggi pada Gambar 1.
dan kadar kafein lebih rendah
dibandingkan dengan jenis Robusta,
sehingga kopi jenis Arabika memiliki
harga yang lebih mahal. Budidaya kopi
dikembangkan di Indonesia sudah hampir
tiga abad, yaitu sejak tanaman kopi untuk
pertama kali dimasukan ke pulau Jawa di
zaman Hindia Belanda pada tahun 1996
Gambar 1. Konsumsi Kopi di Indonesia
(Afriyanti, 2016). Bibit tanaman Kopi
(Kementrian Pertanian, 2018)
Arabika pertama kali dimasukkan oleh
Gubernur Belanda asal dari Malabar- Berdasarkan data pada Gambar 1. di

India dan diterima oleh pemerintah atas, dapat diketahui bahwa tingkat

Bogor untuk percobaan penanaman, dan konsumsi kopi di Indonesia dari tahun

kemudian berhasil (Siswoputranto, 2016 sampai dengan tahun 2019

1993). meningkat setiap tahunnya.

Dewasa ini, minuman kopi tidak lagi Diprediksikan peningkatan ini meningkat

menjadi sekedar untuk dikonsumsi, tetapi rata-rata 8,22% setiap tahunnya.

minuman kopi kini bisa menjadi Peningkatan konsumsi kopi di Indonesia

pelengkap aktifitas sehari-hari seperti ini disebabkan salah satunya oleh gaya

mengerjakan tugas, rapat, reuni teman hidup masyarakat yang telah menjadikan

lama, dan lain-lain. Secara tidak sadar, minuman olahan kopi sebagai kegiatan

minuman kopi sudah menjadi gaya hidup sehari-hari dalam kebutuhan hidupnya

bagi beberapa kalangan masyarakat dari (Solikatun dkk, 2015). Tentu saja hal ini

murid sekolah menengah hingga pekerja menjadi peluang bagi para pelaku bisnis

kantor pun menggemari minuman kopi khususnya dalam bisnis usaha food

yang sudah sangat bervariasi. service untuk mengembangkan usaha

Jumlah konsumsi kopi diperkirakan kedai kopinya.

akan terus meningkat setiap tahunnya Dewasa ini, sudah banyak sekali

seiring meningkatnya pendapatan bisnis kedai kopi yang menjamur di kota

masyarakat kelas menengah. Tingkat Bandung salah satunya yaitu kafe atau

34
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2020. 6(1): 33-42

coffee shop. Saat ini, kedai kopi selain komoditas kopi. Namun, untuk sebuah
tempat yang digunakan untuk menikmati perusahaan kedai kopi KADAKA
kopi, juga dapat digunakan sebagai Cafetaria yang masih dalam tahap
tempat untuk kegiatan seperti pengembangan ini, persaingan yang
mengerjakan tugas kuliah, rapat atau terjadi antar sesama kedai kopi di kota
berdiskusi karena terbukti kopi dapat Bandung terbilang sangat ketat. Hal ini
meningkatkan konsentrasi. dikarenakan jumlah kedai kopi yang
Belakangan ini, terdapat kedai kopi sangat banyak, sehingga konsumen
baru yang menjadi perhatian anak muda memiliki pilihan dalam memenuhi
kota Bandung, yaitu KADAKA kegiatannya untuk datang ke sebuah
Cafetaria. Kedai kopi yang didirikan kedai kopi. Berikut ini daftar perusahaan
dengan latar belakang family business ini kedai kopi yang merupakan pesaing
memiliki keinginan untuk terdekat KADAKA Cafetaria dapat
mengembangkan hobi khususnya dalam dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Daftar Kedai Kopi Pesaing Terdekat KADAKA Cafetaria


No. Merek Kedai Kopi Lokasi
1. Starbucks Coffee Jl. Buah Batu No. 159
2. Coffee Bean & Tea Leaf Trans Studio Mall
3. Excelso Trans Studio Mall
4. Aditi Coffee House and Space Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 5
5. Ngopi Doeloe Jl. Pelajar Pejuang 45
6. Marka Café Jl. Talaga Bodas No. 32
7. 911 Coffee Lab Jl. Palasari No. 45
8. Skola Coffee Jl. Buah Batu No. 54
9. Kopi Bray Jl. Talaga Bodas No. 51
10. Yellow Truck Coffee Jl. Patuha No. 29
Sumber: dari berbagai sumber (2019)

Menurut data dari Tabel 1, dengan Meskipun banyak bermunculan


adanya persaingan yang semakin ketat pesaing-pesaing baru, kedai kopi
ini, pemilik/pengelola usaha kedai kopi KADAKA Cafetaria yang masih tetap
tentu tidak hanya mampu menjual produk eksis dalam mempertahankan ciri
dan jasa nya, tetapi juga harus khasnya dalam menghadapi kondisi
mempunyai kemampuan untuk persaingan antar kedai kopi yang
memasarkan usaha mereka agar intensitas menawarkan berupa berbagai macam
pengunjung kedai kopi mereka semakin minuman olahan kopi dan suasana
meningkat, bukan malah sebaliknya. vintage ciri khasnya. Kedai kopi kini
menjadi salah satu tujuan bagi para

35
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Pada Usaha Kedai Kopi
Kadaka Cafetaria Menggunakan QSPM
Nadya Hasna Latifa, Dini Rochdiani

pemuda dan remaja untuk mengunjungi METODE PENELITIAN


sekedar minum kopi dan menikmati Penelitian ini menggunakan desain
sajian juga suasana yang ada di kedai kualitatif, dimana desain kualitatif adalah
kopi. desain penelitian yang berlandaskan
Salah satu bisnis kedai kopi yang filsafat pospositifisme, digunakan untuk
akan dilihat strategi pemasarannya yaitu meneliti keadaan alamiah (Sugiyono,
kedai kopi KADAKA Cafetaria. Selama 2012). Sedangkan teknik penelitian yang
ini, KADAKA Cafetaria mengalami digunakan dalam penelitian ini
kendala dalam memasarkan produknya. menggunakan metode studi kasus. Studi
Kendala yang dialami adalah kasus menurut Creswell (2010),
keterbatasan sumber daya manusia dalam merupakan strategi penelitian dimana
mengelola platform online khususnya didalamnya peneliti menyelidiki secara
sosial media, sehingga penjualan pada cermat suatu program, peristiwa,
produk di kedai kopi ini terkesan lambat. aktivitas, proses, atau sekelompok
Selain itu, kendala lain yang dihadapi individu.
yaitu munculnya pesaing yang lokasinya Analisis Matriks IFE (Internal Factor
Evaluation).
tepat bersebrangan dengan KADAKA
Menurut David (2009), analisis
Cafetaria. Tentu saja ini menjadi tuntutan
internal dilakukan untuk mengetahui
bagi KADAKA Cafetaria untuk memiliki
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
strategi yang tepat agar dapat
oleh perusahaan.
menghadapi persaingan antar kedai kopi.
Analisis Matriks EFE (External Factor
Berdasarkan uraian di atas, penting
Evaluation).
untuk dilihat mengenai kajian tentang Menurut David (2009), analisis
strategi pemasaran usaha kedai kopi eksternal dilakukan untuk mengetahui
KADAKA Cafetaria yang terletak di kota peluang dan ancaman yang dimiliki oleh
Bandung untuk mengetahui strategi perusahaan.
pemasaran yang dilakukan dan Matriks IE (Internal-External)
memberikan alternatif strategi utama Tahap ini merupakan tahap
yang dapat diterapkan oleh kedai kopi pencocokan dengan memasukkan hasil
tersebut. pembobotan matriks IFE dan EFE
kedalam matriks IE. Menurut David
(2009), hal ini bertujuan untuk

36
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2020. 6(1): 33-42

memperoleh strategi bisnis di tingkat dan ancaman eksternal yang dihadapi


korporat yang lebih detail. Matriks IE perusahaan dapat disesuaikan dengan
merupakan hasil penggabungan antara kekuatan dan kelemahan yang
matriks IFE dan matriks EFE ke dalam dimilikinya.
matriks yang terdiri dari sembilan sel.
Matriks IE memiliki tiga implikasi Matriks QSP (Quantitative Strategic
Planning)
utama yang mempunyai dampak strategi
Menurut David (2009), analisis
berbeda, yaitu Growth and Build (tumbuh
matriks QSP digunakan untuk
dan bina) berada dalam sel I, II, IV.
mengevaluasi strategi secara objektif
Strategi yang cocok adalah intensif
berdasarkan faktor-faktor sukes utama
seperti penetrasi pasar, pengembangan
internal-eksternal (IE) yang telah
pasar atau pengembangan produk, dan
diidentifikasi pada tahap sebelumnya.
strategi terintegrasi seperti integrasi ke
Teknik ini secara objektif menunjukkan
belakang, integrasi kedepan dan integrasi
strategi mana yang terbaik.
horizontal. Hold and Maintain
(pertahankan dan pelihara) dilakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk sel III, V danVII. Strategi umum
Analisis Matriks IFE
dipakai yaitu strategi penetrasi pasar dan
Berdasarkan hasil analisis dari
pengembangan produk, dan yang terakhir
matriks IFE pada Tabel 2. dapat
adalah Harvest or Divest (panen atau
diketahui bahwa faktor yang menjadi
divestasi) dipakai untuk sel VI, VIII, IX.
kekuatan utama perusahaan yaitu
Strategi umum yang dipakai adalah
“kualitas beans yang bagus dan terjamin”
strategi divestasi, strategi diversifikasi
dengan perolehan skor 0,336. Sedangkan
konglomerat, dan strategi likuidasi.
faktor yang menjadi kelemahan utama
perusahaan yaitu “kegiatan promosi
Matriks SWOT (Strength, Weakness,
Opportunities, Threats) belum dilakukan secara maksimal”
Menurut Rangkuti (2006), dengan perolehan skor 0,083. Total skor
merupakan alat pencocokan yang dari matriks IFE sejumlah 3,14 yang
digunakan dalam mengidentifikasi menandakan bahwa faktor internal
berbagai faktor secara sistematis untuk KADAKA Cafetaria berada pada posisi
merumuskan strategi perusahaan. Matriks kuat dalam memanfaatkan kekuatan dan
ini menggambarkan bagaimana peluang mengatasi kelemahan.

37
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Pada Usaha Kedai Kopi
Kadaka Cafetaria Menggunakan QSPM
Nadya Hasna Latifa, Dini Rochdiani

Tabel 2. Hasil Analisis Matriks IFE KADAKA Cafetaria


No Faktor-Faktor Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan
1 Harga terjangkau di kalangan masyarakat 0,061 3,5 0,213
2 Suasana kedai kopi homie dan nyaman 0,078 4,0 0,312
Menggunakan alat pembayaran Go-Pay dan mendapatkan
3 0,065 3,3 0,214
cashback
4 Sudah memiliki pelanggan tetap 0,067 3,5 0,234
5 Ketersediaan fasilitas lengkap (wifi, toilet, musholla) 0,066 3,8 0,250
6 Pelayanan terhadap konsumen sigap dan ramah 0,071 3,6 0,255
7 Menu beragam 0,063 3,3 0,207
8 Terdapat 2 produk andalan 0,067 3,3 0,221
9 Kualitas beans bagus dan terjamin 0,084 4,0 0,336
10 Konsep kedai kopi yang menarik 0,076 4,0 0,304
11 Bahan baku yang terjamin kesegaran dan kualitasnya 0,085 3,8 0,323
Kelemahan
1 Lokasi bersebrangan dengan kedai kopi lain 0,047 1,3 0,061
2 Kegiatan promosi penjualan belum maksimal 0,083 1,0 0,083
3 Belum adanya admin khusus untuk sosial media 0,071 1,8 0,127
Total 1,000 44,2 3,14

Analisis Matriks EFE yaitu “adanya tingkat persaingan kedai


Berdasarkan hasil analisis dari kopi yang tinggi” dengan perolehan skor
matriks EFE pada Tabel 3. dapat 0,401. Total skor dari matriks EFE
diketahui bahwa faktor yang menjadi sejumlah 3,195 yang menandakan bahwa
peluang utama perusahaan yaitu “adanya faktor eksternal KADAKA Cafetaria
ekspansi (peluang) usaha” dengan berada pada posisi kuat dalam merespon
perolehan skor 0,455. Sedangkan faktor peluang dan menghindari ancaman.
yang menjadi ancaman utama perusahaan
Tabel 3. Hasil Analisis Matriks EFE KADAKA Cafetaria
No Faktor-Faktor Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang
1 Perkembangan teknologi yang semakin maju 0,117 3,83 0,448
2 Loyalitas pelanggan (ada hubungan baik) 0,100 3,83 0,383
3 Perubahan gaya hidup masyarakat 0,108 3,16 0,341
4 Kondisi perekonomian masyarakat sekitar lokasi yang baik 0,102 2,30 0,234
5 Adanya pembayaran elektronik lainnya (ovo, t-cash, dll) 0,120 3,33 0,399
6 Ekspansi (peluang) usaha 0,130 3,50 0,455
Ancaman
1 Harga bahan baku yang tidak stabil 0,097 2,83 0,274
2 Tingkat persaingan kedai kopi yang tinggi 0,127 3,16 0,401
3 Adanya usaha kuliner substitusi 0,092 2,83 0,260
Total 1,000 28,77 3,195

38
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2020. 6(1): 33-42

Analisis Matriks IE Setelah total skor matriks IFE dan EFE


Matriks IE memiliki tiga implikasi diketahui, maka dari hasil total skor
strategi yang berbeda tergantung dari tersebut dapat ditentukan posisi strategis
posisi perusahaan itu berada. KADAKA Cafetaria melalui analisis
Berdasarkan hasil skor pada Tabel 2. dan matriks IE yang dapat ditunjukkan pada
Tabel 3. total matriks IFE sebesar 3,14 Gambar 2.
dan total matriks EFE sebesar 3,195.
Total Skor IFE
Kuat 3,0 - 4,0 Sedang 2,0 - 2,99
Lemah 1,0 - 1,99
III
Tinggi 3,0 - I II
(Hold and
4,0 (Grow and Build) (Grow and Build)
Maintain)
Total
VI
Skor Sedang 2,0 - IV V
(Harvest or
EFE 2,99 (Grow and Build) (Hold and Maintain)
Diverst)
IX
Rendah 1,0 - VII VIII
(Harvest or
1,99 (Hold and Maintain) (Harvest or Diverst)
Diverst)
Gambar 2. Analisis Matriks IE (Internal-External) KADAKA Cafetaria

Hasil matriks IE menunjukkan dilakukan yaitu dengan mencari pasar


bahwa KADAKA Cafetaria berada pada yang lebih luas untuk memasarkan
sel I (grow and build). Strategi yang produk atau jasa yang ada melalui
cocok pada posisi sel ini bagi KADAKA kegiatan pemasaran yang lebih gencar
Cafetaria adalah strategi intensif seperti menambah jumlah tenaga
(penetrasi pasar, pengembangan produk, penjualan, meningkatkan anggaran untuk
dan pengembangan pasar) atau strategi periklanan, promosi penjualan secara
integratif (integrasi ke belakang, integrasi intensif, dan peningkatan penawaran
ke depan, dan integrasi horizontal). produk. Sedangkan pengembangan pasar,
Alternatif strategi yang dapat hal ini dapat dilakukan dengan cara
dilakukan oleh KADAKA Cafetaria yaitu memperkenalkan produk atau jasa ke
strategi yang dapat dilakukan oleh pasar potensial yang baru. Hal yang dapat
KADAKA Cafetaria berupa strategi dilakukan yaitu dengan membuka cabang
intensif. Penetrasi pasar yang dapat baru di daerah yang potensial.

39
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Pada Usaha Kedai Kopi
Kadaka Cafetaria Menggunakan QSPM
Nadya Hasna Latifa, Dini Rochdiani

Analisis Matriks SWOT sedang dilakukan dan juga dapat


Matriks SWOT merupakan sebuah digunakan untuk menghasilkan alternatif
alat analisis yang dapat digunakan untuk strategi bagi perusahaan.
mengetahui strategi perusahaan yang
Tabel 4. Analisis Matriks SWOT pada KADAKA Cafetaria
Kekuatan Kelemahan
(Strength-S) (Weakness-W)
1. Harga terjangkau di kalangan 1. Lokasi bersebrangan dengan
masyarakat kedai kopi lain
2. Suasana kedai kopi homie dan 2. Kegiatan promosi penjualan
nyaman belum maksimal
3. Menggunakan alat 3. Belum adanya admin khusus
pembayaran Go-Pay dan untuk sosial media
mendapatkan cashback
4. Sudah memiliki pelanggan
tetap
5. Ketersediaan fasilitas lengkap
(wifi, toilet, musholla)
6. Pelayanan terhadap konsumen
sigap dan ramah
7. Menu beragam
8. Terdapat 2 produk andalan
9. Kualitas beans bagus dan
terjamin
10. Konsep kedai kopi yang
menarik
11. Bahan baku yang terjamin
kesegaran dan kualitasnya
Peluang Strategi S-O Strategi W-O
(Opportunities-O)
1. Perkembangan tek Memperluas distribusi penjualan Meningkatkan promosi penjualan
nologi yang semakin dengan membuka cabang baru di (W2, W3, O1)
maju daerah lain
2. Loyalitas pelanggan (S2, S5, S6, S7, S8, S9, S10, O2,
(ada hubungan baik) O3, O6)
3. Perubahan gaya hidup
masyarakat
4. Kondisi perekonomian
masyarakat sekitar
lokasi yang baik
5. Adanya pembayaran
elektronik lainnya
(ovo, t-cash, dll)
6. Ekspansi (peluang)
usaha
Ancaman Strategi S-T Strategi W-T
(Threats-T) Mengembangkan produk Mempertahankan ciri khas kedai
1. Harga bahan baku (S1, S7, S8, S9, S11, T2, T3) kopi
yang tidak stabil (W1, T2, T3)
2. Tingkat persaingan
kedai kopi yang tinggi
3. Adanya usaha kuliner
substitusi

40
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2020. 6(1): 33-42

Analisis Matriks QSP TAS dijumlahkan secara vertikal untuk


Matriks QSP adalah alat analisis memperoleh jumlah total daya tarik atau
yang menentukan prioritas alternatif STAS (Sum Total Attractiveness Scores).
strategi yang dapat dijalankan perusahaan Nilai STAS tertinggi akan menjadi
dari alternatif- alternatif strategi yang prioritas strategi yang menarik untuk
diperoleh dari hasil analisis matriks dijalankan oleh pihak KADAKA
SWOT. Dari hasil analisis SWOT, Cafetaria.
dihasilkan 4 alternatif strategi. Berdasarkan hasil analisis matriks
Selanjutnya, diberikan nilai Attractive QSP, dapat dilihat bahwa strategi yang
Score (AS) dengan mencocokkan faktor- menjadi prioritas yang harus segera
faktor strategis internal dan eksternal dilaksanakan oleh KADAKA Cafetaria
yang dapat memengaruhi alternatif adalah meningkatkan promosi dengan
strategi. Setelah itu, dilakukan perkalian cara memanfaatkan sosial media dan
antara nilai AS dengan bobot rata-rata event tertentu, serta promosi dalam
dari faktor kunci untuk menghasilkan bentuk pemberian diskon dan harga
TAS (Total Attractiveness Score). Nilai spesial di hari tertentu.
Tabel 5. Analisis Matriks QSP pada KADAKA Cafetaria
Total Nilai Daya
No Alternatif Strategi
Tarik (TAS)
Meningkatkan kegiatan promosi dengan cara memanfaatkan media
1 sosial dan event terterntu, serta promosi dalam bentuk pemberian diskon 7,090
dan harga spesial di hari tertentu
2 Mempertahankan ciri khas kedai kopi 6,012
Memperluas distribusi penjualan dengan membuka cabang baru di
3 5,951
daerah lain
Mengembangkan produk dengan menambah variasi produk pada menu
4 5,532
secara berkala

KESIMPULAN DAN SARAN maksimal. Lalu, pada faktor peluang,


Hasil penelitian berdasarkan matriks terdapat peluang utama yakni adanya
yang sudah dianalisis yaitu: ekspansi (peluang) usaha. Sedangkan
1. Pada faktor kekuatan di KADAKA pada faktor ancaman utama, yakni
Cafetaria, terdapat kekuatan utama adanya tingkat persaingan kedai kopi
yakni kualitas beans yang bagus dan yang tinggi.
terjamin sedangkan pada faktor 2. Terdapat 4 alternatif strategi
kelemahan utama yakni kegiatan pemasaran yang dapat diterapkan oleh
promosi belum dilakukan secara KADAKA Cafetaria, yaitu

41
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Pada Usaha Kedai Kopi
Kadaka Cafetaria Menggunakan QSPM
Nadya Hasna Latifa, Dini Rochdiani

memperluas distribusi penjualan DAFTAR PUSTAKA


dengan membuka cabang baru di Afriyanti, Sintia. 2016. Studi Strategi
Pemasaran Terbaik Berdasarkan
daerah lain, meningkatkan promosi
Perilaku Konsumen dalam
penjualan, mengembangkan produk, Menghadapi Persaingan Antar
Kedai Kopi di Jatinangor. Skripsi.
dan mempertahankan ciri khas kedai
Program Studi Agribisnis Fakultas
kopi. Pertanian Universitas Padjadjaran.
David, Fred. R. 2009. Manajemen
3. Rumusan strategi yang dapat
Strategis Konsep, Edisi 12. Jakarta:
diprioritaskan dari hasil analisis Salemba Empat.
Direktorat Jendral Perkebunan. 2018.
matriks QSP adalah meningkatkan
Statistik Perkebunan Indonesia
dengan kegiatan promosi dengan cara Komoditas Kopi 2015-2017.
Kementrian Pertanian. Jakarta.
memaksimalkan pemanfaatan media
Siswoputranto, P.S. 1992. Kopi
sosial yang dimiliki KADAKA Internasional dan Indonesia.
Kanisius: Yogyakarta.
Cafetaria dan ikut berpartisipasi pada
Solikatun, Drajat Tri Kartono, dan Argyo
event tertentu, lalu memberikan Demartoto. 2015. Perilaku
Konsumsi Kopi Sebagai Budaya
promosi dalam bentuk pemberian
Masyarakat Konsumsi: Studi
diskon dan harga spesial pada hari Fenomenologi Pada Peminum Kopi
di Kedai Kopi Kota Semarang.
tertentu. Strategi ini dirumuskan
Jurnal Analisa Sosiologi, April
sebagai upaya meningkatkan serta 2015, 4(1): 60-74.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian
memperluas jangkauan pemasaran
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
dari KADAKA Cafetaria. Bandung: Alfabeta.
Creswell, J.W. 2010. Research design:
pendekatan kualitatif, kuantitatif
dan mixed. Yogyakarta: PT.
Pustaka Belajar.

42

Anda mungkin juga menyukai