Anda di halaman 1dari 4

LATAR BELAKANG

Berkunjung ke museum merupakan salah satu bagian dari memperkenalkan secara lebih
menarik dan efektif untuk menarik siswa menyukai pelajaran sejarah dan untuk mendukung
peningkatan kualitas pembelajaran sejarah di MAN 1 Tanah Laut berdasarkan latar belakang
tersebut penulis terdorong untuk melakukan penelitian ‘’PENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN KUNJUNGAN WISATA SEJARAH (MUSEUM) TERHADAP MINAT
BELAJAR SEJARAH TERHADAP SISWA KELAS X MAN 1 TANAH LAUT’’

Analisis Latar Belakang Masalah,

Latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah


dalam penelitian ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis. Disebut juga
merupakan gambaran yang jelas mengenai pemikiran ilmiah, dengan cara mengemukakan
masalah secara logis.

Pada proposal yang kami amati ini yang menjadi latar belakang masalahnya adalah
Pembelajaran sejarah dengan memberi gambaran lebih nyata mengenai peninggalan atau
peristiwa sejarah yang bersangkutan dapat memperkenalkan pelajaran dan pengajaran sejarah
secara efektif dan juga lebih menarik bagi siswa kelas X MAN 1 Tanah Laut. Hal tersebut
didukung dan sesuai dengan prinsip pelaksanaan kurikulum yang terdapat pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, tentang standar isi pada bab kerangka
dasar dan struktur kurikulum. Salah satu poin di dalamnya memungkinkan pembelajaran
dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media belajar.

Pada penulisan latar belakang ini, kami menemukan beberapa kesalahan penulisan
(typo), penggunaan kata tidak baku, dan juga kesalahan penulisan. Di mana hal-hal tersebut
merupakan salah satu hal krusial yang harus diperhatikan penulis saat menulis proposal.

PERUMUSAN MASALAH

Pengertian rumusan masalah menurut Pariata Westra (1981 : 263 ) ialah sebuah masalah yang
terjadi jika seseorang itu kemudian berusaha untuk mencoba suatu tujuan atau pun juga
percobaannya yang pertama untuk bisa atau dapat mencapai tujuan tersebut sampai berhasil.
Perumusan masalah diacu oleh semua bahasan dalam laporan penelitian, kerangka teori dan
juga metodologi yang digunakan. Karena diacu oleh ketiga hal tersebut, perumusan masalah
menjadi titik sentral dan menjadi fokus utama yang akan menentukan arah penelitian
(Yenfrizal, 2012)

Tujuan dari Perumusan Masalah adalah untuk :

1. Mencari sesuatu dalam rangka pemuasan akademis seseorang


2. memuaskan perhatian serta keingintahuan seseorang akan hal-hal yang baru
3. Meletakkan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya

Batasan dan Lahan Permasalahan menurut Rakim (2008) :

1. Spesifik hanya pada variabel yang diselidiki dalam bentuk diskripsi operasional
2. Argumen yang logika mengapa pembatasan harus rasional
3. Rumusan alasan yang ditetapkan pada variabel yang tepat dan sesuai dengan sejarah
permasalahan

Bentuk Pertanyaan Peneletian yang Baik (GOOD RESEARCH QUESTION)

1. Feasible : jawaban pertanyaan harus merujuk pada sumber yang pasti/nyata, jelas dan
efisien
2. Clarity : mengembangkan persepsi dan konsepsi yang sama untuk semua pembaca
3. Significance : kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan masalah
4. Ethnic : tidak berhubungan dengan suku, moral, kepercayaan , nilai nilai dan agama

Berdasarkan pembatasan masalah yang ditetapkan di atas, selanjutnya perumusan


masalah dalam penelitian ini diajukan dengan pertanyaan penelitian (research
questions) sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh pembelajaran kunjungan wisata ke museum yang
ikut dan yang tidak ikut akan berpengaruh terhadap semangat belajar
siswa MAN 1 TANAH LAUT ?

Analisis Perumusan Masalah, pada penelitian tersebut lebih diarahkan untuk menjawab
pertanyaan apakah. Perumusan masalah difokuskan pada persoalan utama jelas yaitu tentang
apa saja pengaruh pembelajaran kunjungan wisata ke museum terhadap semangat belajar
siswa MAN 1 TANAH LAUT. Pada perumusan masalah, penulis membatasi masalah yang
menjadi objek penelitian hanya pada kurangnya semangat belajar siswa terhadap pelajaran
sejarah di MAN 1 TANAH LAUT.

HIPOTESIS PENELITIAN

a. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penerapan kunjungan wisata terhadap
motivasi belajar siswa (Ha).
b. Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penerapan metode kunjungan
wisata terhadap motivasi belajar siswa (Ho).
Analisis Hipotesis,

Hipotesis merupakan pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian. Oleh karena
itu peneliti dituntut kemampuannya untuk dapat merumuskan hipotesis ini secara jelas.
Menurut Borg Gall (1979:61) mengajukan adanya persyaratan untuk hipotesis sebagaimana
harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas, menunjukan hubungan antara dua atau lebih
variabel secara nyata, dan didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau
hasil penelitian yang relevan. Ada dua jenis hipotesis yang digunakan peneliti dalam
penelitian :

1. Hipotesis kerja, atau disebut dengan hipotesis alternatif, disingkat Ha. Hipotesis
kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel x dan y, atau adanya
perbedaan dua kelompok . Rumusan yang dipakai peneliti yang dipakai dalam
penelitian nya ( Terdapat pengaruh …………………terhadap………………… )

2. Hipotesis nol ( null hypotheses ) disingkat Ho atau juga sering disebut hipotesis
statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel x dan
y, atau adanya perbedaan dua kelompok . . Rumusan yang dipakai peneliti yang
dipakai dalam penelitian nya ( Tidak terdapat pengaruh …………………
terhadap………………… )

Referensi :

Yenrizal. 2012. Membuat Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian.


http://www.trijayafmplg.co.id/2012/12/kuliah-with-dosen-membuat-rumusan-masalah-
tujuan-penelitian/
Rakim, 2008. Permasalahan. http://rakim-ypk.blogspot.com/2008/06/permasalahan.html.
Syafnidawati, 2020. Latar Belakang Masalah. https://raharja.ac.id/2020/10/16/latar-belakang-
masalah-2/

Anda mungkin juga menyukai