Lucy Rinda Melati Sari (2013451084)
Lucy Rinda Melati Sari (2013451084)
NIM : 2013451084
KELAS : D3 SANITASI (REGULER 2)
MAPEL : EKOLOGI
1. Buatlah gambar "Food Chainds dan Food Webs dalam : a. Biosfera b. Ekologi c. Ekosistem
d. Komunitas e. Populasi dan f. Organisme
Jawab :
A. BIOSFERA
B. EKOLOGI
C. EKOSISTEM
D. KOMUNITAS
Sumber : https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.pinterest.com/amp/pin/703757879274954874/&ved=2ah
UKEwjtl_SvtqjwAhWVyzgGHTQZA9UQFjAKegQIFBAC&usg=AOvVaw2uONvrpkprSem0D
IxVMsDC&cf=1
2. sambungan soal diatas (a-f) aplikasikan gambaran aliran energi dalam tingkat
piramida,setelah itu ceritakan perbedaannya masing-masing (a-f)
Jawab :
A. Biosfer juga dikenal sebagai ekosfer, adalah jumlah seluruh ekosistem di seluruh penjuru Bumi.
Biosfer juga dapat disebut zona kehidupan di Bumi, sistem tertutup, dan sebagian besar mengatur diri
sendiri.
B. Ekologi yaitu ilmu biologi yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup
lain dan juga dengan lingkungan sekitarnya
C.Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
D.Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan,
umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
E.Populasi adalah keseluruhan, totalitas atau generalisasi dari subjek atau subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang diteliti.
F.Organisasi yaitu tempat berkumpulnya orang dengan 3 sistematis, terpimpin, terkendali, terencana,
rasional dalam memanfaatkan segala sumber daya baik dengan metode, material,dan lingkungan.
SUMBER : https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://m.merdeka.com/pendidikan/komunitas-ekosistem-
dan-biosfer-apa-sih-bedanya-dalam-
biologi.html&ved=2ahUKEwiOma3EsKjwAhV1meYKHYlYDfwQFjAEegQIGRAC&u
sg=AOvVaw1Ww-0UamMv1gDFeiToyLzJ
3. Sambungan soal diatas bagaimana entropi untuk (a-f) dan entropi dengan manusia
Jawab : Entropi adalah ukuran ketidak teraturan suatu sistem atau jumlah energi yang tidak dapat
dimanfaatkan dalam suatu sistem. Entropi yang rendah dapat dicapai oleh suatu sistem dengan cara
memanfaatkannya yang efisien, misalnya energi makanan akan diubah oleh metabolisme tubuh manusia
menjadi energi dengan kegunaan rendah, misalnya panas tubuh yang tidak dapat dimanfaatkan. Akan
tetapi, panas tubuh akan keluar dari ekosistem tubuh menjadi limbah dan pencemar. Ekosistem dapat
terjamin dalam kondisi teratur dan dengan entropi yang rendah melalui proses respirasi oleh komunitas
yang terjadi secara terus-menerus.
Jawab :
a. •Daur Biogeokimia merupakan perpindahan unsur-unsur kimia melalui makhluk hidup dan lingkungan
abiotik (tanah dan air). Dalam daur biogeokimia dikenal dua macam daur, diantaranya daur edafik dan
daur atmosferik. Daur edafik merupakan daur yang unsur kimia pada daur tersebut tidak pernah
membentuk gas di udara. Adapun daur atmosferik adalah daur yang unsur kimia pada daur tersebut
mengalami fase berbentuk gas di udara. Daur biogeokimia berfungsi mengatur keseimbangan
ekosistem.
•Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang
lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer, ke konsumen tingkat tinggi,
sampai ke saproba, aliran energi juga dapat diartikan perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke
tingkatan berikutnya
c. •Siklus materi
Pada siklus ini lebih ditekankan pada perputaran materi yang terjadi diantara komponen ekosistem.
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa unsur unsur terdapat
dalam senyawa kimia yang merupakan Materi dasar makhluk hidup dan tak hidup. Materi itu antara lain
siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus sulfur. Secara struktural setiap siklus
materi terdiri dari bagian cadangan dan bagian yang mengalami pertukaran. Di dalam bagian cadangan,
unsur kimia tersebut akan terikat dan sulit bergerak, atau pergerakannya lambat. Di dalam bagian
pertukaran, unsur kimia tersebut aktif bergerak atau mengalami pertukaran. siklus materi dibedakan
atas dua tipe, yaitu tipe gas dan tipe sidimeter.
• Aliran energi
Pada siklus ini lebih ditekankan pada perputaran energi yang terjadi diantara komponen ekosistem.
Siklus energi ini diawali dari energi matahari yang ditangkap oleh produsen, kemudian terus berputar
tiada henti pada konsumen dan semua komponen ekosistem yang. hal ini karena menurut hukum
termodinamika bahwa energi dapat berubah bentuk, tidak dapat dimusnahkan serta diciptakan.
Perubahan bentuk energi inn dikenal dengan istilah transformasi energi Aliran energi di alam atau
ekosistem tunduk kepada hukum-hukum termodinamika tersebut. Dengan proses fotosintesis energi
cahaya matahari ditangkap oleh tumbuhan, dan diubah menjadi energi kimia atau makanan yang
disimpan di dalam tubuh tumbuhan
Sumber:https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/daur-biogeokimia/%3famp
5 .buatlah gambar siklus n,p,c,o,k,s
Jawab :
Jawab :
Sebelum campur tangan manusia, ini adalah, dan terus berlanjut, proses alami yang sangat lambat di
mana nutrisi, terutama senyawa fosfor, terakumulasi dalam badan air. Nutrisi ini berasal dari degradasi
dan pelarutan mineral dalam batuan dan oleh pengaruh lumut, lumut dan jamur yang secara aktif
mengais nutrisi dari batuan. [2] Eutrofikasi antropogenik sering kali merupakan proses yang jauh lebih
cepat di mana nutrisi ditambahkan ke badan air dari berbagai macam input pencemar termasuk
pengolahan limbah, limbah industri, dan praktik pertanian. Efek eutrofikasi yang terlihat sering kali
adalah pertumbuhan alga yang mengganggu yang dapat menyebabkan degradasi ekologis substansial di
badan air dan di aliran yang mengalir dari badan air itu. [3]Proses ini dapat mengakibatkan penipisan
oksigen di badan air setelah bakteri degradasi pada alga. [4]
El Nino merupakan suatu fenomena perubahan iklim yang secara global yang diakibatkan karena memasnasnya suhu di
permukaan air laut Pasifik bagian timur. terjadinya El Nino ini dapat diketahui secara kasat mata oleh orang- orang. Orang yang
paling sering melihat peristiwa El Nino ini terjjadi adalah para nelayan dari Peru ataupun Ekuador.Biasanya peristiwa seperti
ini akan berlangsung menjelang bulan Desember.Sedangkan La Nina merupakan peristiwa alam yang dapat dikatakan
seperti opposite atau kebalikan dari El Nino. La Nina sendiri merupakan suatu kondisi dimana suhu permukaan air laut di
kawasan Timur Equador atau di lautan Pasifik mengalami penurunan. Berbeda halnya dengan El Nino, La Nina ini tidak
bisa dilihat secara fisik. Selain itu terjadinya La Nina ini periodenya tidak tetap.
El Nino dan La Nina merupakan peristiwa alam yang mana dapat diketahui tanda- tanda terjadinya. El Nino dan La Nina
ini hanya terjadi beberapa kali setiap tahun saja. Nama El Nino dan La Nina sendiri diambil dari bahasa Spanyol yang
berarti “anak laki- laki” dan “anak perempuan”.
-El Nino ini akan terjadi jika suhu yang berada di perairan di pasifik tengah dan timur menjadi lebih panas. Biasanya El
Nino ini akan terjadi pada bulan Desember. Rata- rata, El Nino ini akan terjadi sekitar empat tahun satu kali. Hingga saat
ini, El Nino tercatat sudah terjadi selama 23 kali.
-sedangkan La Nina ini terjadi dalam waktu yang sulit untuk diperkirakan, tidak seperti El Nino. Tidak seperti El Nino
yang rata- rata teradi selama empat tahun sekali, La Nina ini masa terjadinya lebih lama yakni antara enam higga tujuh
tahun sekali. Hingga saat ini tercatat La Nina terjadi sebanyak 15 kali.
El Nino
Terjadinya El Nino ini melalui beberapa proses. Inilah penjelasan mengenai proses terjadinya El Nino. Proses terjadinya El Nino:
1. Perairan Pasifik bagian tengah dan timur mengalami pemanasan suhu.
Awal proses terjadinya El Nino adalah karena adanya peningkatan suhu yang berada di perairan pasifik bagian timur dan tengah.
Dan hal ini akan meningkatkan suhu kelembaban pada atmosfer yang berada di atas perairan tersebut.
2. Pembentukan awan
Setelah terjadinya pemanasan suhu yang berada di perairan pasifik bagian tengah dan timur, serta menimbulkan kelembaban di
atmosfer yang ada di atasnya, maka peristiwa tersebut mendorong terjadinya pembentukan awan dan akanmeningkatkan curah
hujan yang berada di kawasan tersebut.
Setelah proses pembentukan awan yang dijelaskan di atas, maka di bagian barat samudera pasifik akan mengalami tekanan udara
yang meningkat. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan di bagian timur Indonesia. Hal
ini akan mengakibatkan di beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan curah hujan yang dikatakan jauh dari
normalnya.
Itulah beberapa proses terjadinya El Nino. Dari proses terjadinya El Nino ini akan menyebabkan terjadinya La Nina. Sehingga
dapat dikatakan bahwasannya El Nino dan La Nina ini adalah peristiwa alam yang terjadi secara berturut- turut.
La Nina
Terjadinya La Nina ini juga melewati beberapa proses atau tahapan. Di atas sudah dijelaskan bahwasannya La Nina ini terjadinya
sulit diprediksi. Namun, terjadinya La Nina ini dapat dikatakan sebagai dampak dari terjadinya El Nino.Secara umum, berikut
merupakan proses terjadinya La Nina:
La Nina dikatakan sebagai penurunan suhu di permukaan perairan Samudera Pasifik bagian Timur. Pada saat yang demikian ini
ada angin pasat timur yang bertiup dan menguat di sepanjang Samudera Pasifik.
Karena adanya angin kencang yang bertiup di sepanjang Samudera Pasifik, maka massa air hangat yang akan terbawa ke arah
Pasifik Barat akan lebih banyak.
3. Terjadinya Upwelling
Karena ada massa air hangat yang terbawa ke Pasifik Barat berjumlah lebih banyak, maka hal ini mengakibatkan massa air dingin
di Pasifik Timur bergerak ke atas kemudian menggantikan massa air hangat yang berpindak ke Pasifik Barat tersebut. Kondisi
yang demikian ini disebut upwelling.Karena adanya pergantian massa inilah maka suhu di permukaan air laut mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan kondisi normalnya.
Itulah beberapa langkah atau proses terjadinya El Nino dan La Nina. El Nino dan La Nina ini adalah suatu proses yang terjadi
secara beriringan. Meskipun demikian La Nina terjadi lebih jarang terjadi daripada E Nino. proses terjadinya El NIno dan La
Nina dapat diilustrasikan dalam gambar berikut:
Terjadinya El Nino dan La Nina ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam dampak. Secara umum dampak terjadinya El
Nino adalah sebagai berikut:
1. Angin pasat timur menjadi melemah
2. Melemahnya sirkulasi Moonson
3. Berkuragnya akumulasi curah hujan yang berada di wilayah Indonesia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan di
bagian Utara. Sehingga cuaca di daerah ini cenderung terasa lebih dingin dan juga kering.
4. Menyebabkan cuaca cenderung terasa hangat dan juga lembab di sepanjang daerah Pasifik Ekuatorial Tengah dan
Barat.
Itulah dampak yang ditimbulkan dari terjadinya El Nino dalam kaitannya dengan cuaca global atau menyeluruh.Sedangkan
dampak yang dirasakan di Indonesia sendiri adalah berkurangnya curah hujan yang turun di Indonesia. Hal
ini akan menyebabkan adanya kekeringan panjang di Indonesia.
Sementara terjadinya La Nina mempunyai dampak yang datapat ditimbulkan berupa berikut ini:
4. Terjadinya potensi hujan yang turun yang terdapat di sepanjang perairan Pasifik Ekuatorial Barat, yakng meliputi
Indonesia, Malaysia, dan jugabagian utara Australia. Hal ini menyebabkan cuaca menjadi hangat dan juga lembab.
Itulah dampak terjadinya La Nina dalam cuaca global. Selain itu, dampak yang dirasakan oleh negara Indonesia karena adanya
La Nina adalah bertambahnya curah hujan yang ada di Indonesia. Dan hal ini sangat berpotensi menyebabkan banjir.
1. Proses terjadinya fenomena El Nino, yaitu: Angin pasat timur melemah, sehingga arus
panas bergerak dari barat menuju timur.
Tejadi peningkatan suhu muka laut di Pasifik Equatorial bagian tengah dantimur.
Jika anomali suhu ini berlangsung selama enam bulan berturut-turut maka kondisi ini
disebut El Nino.
terjadi La Nina angin pasat timur yang bertiup di sepanjang Samudra Pasifik
menguat Sirkulasi Walker bergeser ke arah Barat ). Sehingga massa air hangat
yang terbawa semakin banyak ke arah Pasifik Barat. La Nina umumnya terjadi
pada musim dingin di Belahan Bumi Utara Khatulistiwa
Sumber : https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://amp.kompas.com/skola/read/2020/09/04/071500669/prose
s-terjadinya-el-nino-jawaban-soal-tvri-4-september&ved=2ahUKEwjP6-
2tuKjwAhWDqksFHaXiBDYQFjABegQIAxAG&usg=AOvVaw1phl26IRj8QDXSPucFtb60&a
mpcf=1
8. Bagaimana peran bakteri aerob dan an aerob dalam siklus N di udara di air dan
ditanah,sebutkan prodak hasil bahan kimia dari bakteri aerob dan an aerob dikaitkan dengan
pencemaran polusi dan polutan
Jawab :
peranan penting sebagai penyumbang nutrien kelompok bakteri anaerob lebih tinggi dari bakteri
aerob.
mati, baik di laut maupun di darat. Berbagai bentuk bakteri dari bentuk yang
sederhana (bulat, batang, koma, dan lengkung), tunggal sampai bentuk
hewan. Sebagian bakteri hidup secara aerob dan sebagian lagi anaerob, sel
sumber : https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/83094-ID-
fluks-bentik-dan-potensi-aktivitas-bakte.pdf&ved=2ahUKEwjs0c-
DsqjwAhUDeysKHY3qBZkQFjAAegQIBBAC&usg=AOvVaw2P_E5-
4vkUknewVyIqn7Ys
(Alexander, 1977).
dapat dilihat dengan mata. Tetapi fungi dari kelas Basidiomycetes dapat
http://tolweb.org/tree?group=collembola&contgroup=hexapoda
9. Pililhlah 1 jurnal nasional dan internasional yang menceritakan bahwa mucobacterium tu erculosis
diudara yang menempel dengan polutan di aerosol akan menempel pada tanaman "batang,pemukaan
daun dll
Jawab :
Peran Aerosol M. tuberculosis pada Penyebaran
Infeksi Tuberkulosis
Gina Amanda
ABSTRAK
Tuberkulosis merupakan penyakit yang penyebarannya melalui udara; droplet yang dibatukkan
penderita tuberkulosis dapat menginfeksi individu
lain di sekitarnya. Pemeriksaan apusan basil tahan asam sputum belum dapat menggambarkan derajat
penularan seseorang. Pemeriksaan
biakan M. tuberculosis berasal dari aerosol yang dibatukkan dapat menunjukkan derajat infeksius
individu.
ABSTRACT
Tuberculosis is an airborne transmitted disease. Droplet coughed by tuberculosis patients may infect
other individuals. Examination for acid-fast
bacilli from sputum smear has not been able to assess the M. tuberculosis transmissibility. Cough
aerosol test for M. tuberculosis may be used to
assess the transmission potential of tuberculosis patients to their contacts. Gina Amanda. The Role of
Aerosol M. tuberculosis in Tuberculosis
Transmission
PENDAHULUAN
Di dunia
Penyebaran kuman
Pasien
TUBERKULOSIS
PATOFISIOLOGI
opsonisasi.4
baru.4
gejala nonspesifik.4
FAKTOR RISIKO
kuman M. tb 3
11
jauh.
Proses penyebaran aerosol dapat terjadi pada
SYSTEM (CASS)
37o
M. tb ≥10 cfu.12
sputum.3
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
2. Jones-Lopez EC, Acuna-Villaorduna C, Ssebidandi M, Gaeddert M, Kubiak RW, Ayakaka I, et al. Cough
aerosols of Mycobacterium tuberculosis in the prediction of
3. Jones-Lopez EC, Namugga O, Mumbowa F, Ssebidandi M, Mbabazi O, Moine S, et al. Cough aerosols
of Mycobacterium tuberculosis predict new infection: A
4. Knechel NA. Tuberculosis: Pathophysiology, clinical features, and diagnosis. Crit Care Nurse.
2009;29(2):34-43.
5. Glaziou P, Sismanidis C, Floyd K, Raviglione M. Global epidemiology of tuberculosis. Cold Spring Harb
Perspect Med. 2014;5(2):a017798.
6. Sulis G, Roggi A, Matteelli A, Raviglione MC. Tuberculosis: Epidemiology and control. Mediterr J
Hematol Infect Dis. 2014;6(1):e2014070
7. World Health Organization. Global tuberculosis report 2016. Geneva: World Health Organization;
2016. p.15-53.
8. Narasimhan P, Wood J, Macintyre CR, Mathai D. Risk factors for tuberculosis. Pulm Med.
2013;2013:828939.
9. Nair D, Rajshekhar N, Klinton JS, Watson B, Velayutham B, Tripathy JP, et al. Household contact
screening and yield of tuberculosis cases-a clinic based study in
10. Morrison J, Pai M, Hopewell PC. Tuberculosis and latent tuberculosis infection in close contacts of
people with pulmonary tuberculosis in low-income and middle-
income countries: A systematic review and meta-analysis. Lancet Infect Dis. 2008;8(6):359-68.
11. Tang JW, Li Y, Eames I, Chan PK, Ridgway GL. Factors involved in the aerosol transmission of infection
and control of ventilation in healthcare premises. J Hosp Infect.
2006;64(2):100-14.
12. Fennelly KP, Jones-Lopez EC, Ayakaka I, Kim S, Menyha H, Kirenga B, et al. Variability of infectious
aerosols produced during coughing by patients with pulmonary
13. Fennelly KP, Martyny JW, Fulton KE, Orme IM, Cave DM, Heifets LB. Cough-generated aerosols of
Mycobacterium tuberculosis: A new method to study infectiousness.