Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

MENENTUKAN BESAR POTENSIAL PADA SEL VOLTA

Oleh :

1. Amalia Marta Faizza (XII MIPA 3 / 05)


2. Ambar Wulan Hasti P. (XII MIPA 3 / 06)
3. Erlita Aiva Mira R. (XII MIPA 3 / 14)

SMA NEGERI 2 MALANG


TAHUN AJARAN 2021/2022
I. JUDUL PRAKTIKUM
 Menentukan besar potensial pada sel volta.

II. TUJUAN PRAKTIKUM


 Untuk mengetahui berapa besar potensial pada sel volta.

III. RUMUSAN MASALAH


 Apakah 2 sel yang diuji secara berlawanan kutubnya akan menghasilkan potensial
sel yang sama?

IV. DASAR TEORI


a. Pengertian Sel Volta
Sel volta adalah sel yang menghasilkan energy listrik karena adanya redoks spontan.
Dengan kata lain, sel volta mengubah energi kimia menjadi energi lisrik.

b. Konsep / Prinsip Sel Volta


- Pengubahan energi kimia (reaksi redoks) menjadi energi listrik
- Pada anoda terjadi reaksi oksidasi, pada katoda terjadi reaksi reduksi
- Anoda merupakan kutub negatif dan katoda merupakan kutub positif
- Elektron yang mengalir dari anoda menuju katoda

c. Potensial Standart Sel (Eo sel)


- Eo = (potensial reduksi) standart adalah potensial listrik yang ditimbulksn pada
reduksi ion logam pada keadaan standart
- Eo sel = (potensial sel) adalah potensial listrik yang dihasilkan sel volta

Eo sel = Eo reduksi – Eo oksidasi

d. Deret Volta
Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – (H2O) – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn
– Pb – (H) – Sb – Bi – Cu – Hg – Ag – Pt – Au

Semakin Ke Kiri Semakin Ke Kanan


Eo semakin negatif Eo semakin positif
Oksidasi pada anoda Reduksi pada katoda
Sifat reduktor semakin kuat Sifat oksidator semakin kuat
Logam kiri dapat mendesak ion logam Logam kanan tidak dapat mendesak ion
kanan (spontan) logam kiri (tidak spontan)
e. Reaksi Spontan
- Logam kiri pada deret volta dapat mereduksi ion logam kanan
- Logam kiri (H2O) dapat bereaksi dengan air
- Logam kiri (H) dapat bereaksi dengan asam kuat encer (HCl, HBr, HI, H2SO4)

f. Notasi Sel

Anoda / ion // ion // katoda

oksidasi reduksi
V. HIPOTESA
 Mungkin dua sel yg diuji secara berlawanan kutubnya akan menghasilkan besar
potensial sel yang berbanding terbalik.

VI. ALAT DAN BAHAN


1. Gelas beaker 100 ml
2. Penjepit (4)
3. Voltmeter
4. Jembatan garam
5. Electrode seng, tembaga, magnesium
6. Larutan CuSO4 1 M
7. Larutan ZnSO4 1 M
8. Larutan MgSO4 1 M

VII. CARA KERJA


1. Masukkan 75 ml larutan ZnSO4 1 M ke dalam suatu gelas beaker dan celupkan
sepotong lempeng seng ke dalam gelas tersebut.
2. Masukkan 75 ml larutan CuSO4 1 M ke dalam suatu gelas beaker dan celupkan
sepotong lempeng tembaga ke dalam gelas tersebut.
3. Hubungkan kedua larutan dengan jembatan garam.
4. Hubungkan kedua lempeng logam melalui voltmeter. Jika jarum voltmeter bergerak
ke arah kiri / negative, segera putuskan hubungan. Jika jarum bergerak kea rah positif
/ kanan, biarkan dan baca beda potensialnya. Catatlah beda potensial tersebut dalam
tabel pengamatan.
5. Lakukan cara kerja 1 – 3 dengan pasangan setengah sel seperti tercantum dalam tabel.
VIII. HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan
Anoda (-)
Mg Zn Cu
Katoda (+)

Mg X - 0.59 - 1,63

Zn + 0,59 X - 1,03

Cu + 1,63 + 1,03 X

IX. ANALISA DATA


1. Reaksi sel
- Percobaan 1 ( anoda Mg >< katoda Zn)
Red : Zn2+ + 2e- -> Zn
Oks : Mg -> Mg2+ + 2e-
+
2+ 2+
Reaksi : Zn + Mg -> Zn + Mg
Notasi : Mg / Mg2+ // Zn2+ / Zn Eo sel : + 0,59 V

- Percobaan 2 (anoda Zn >< katoda Mg)


Red : Mg2+ + 2e- -> Mg
Oks : Zn -> Zn2+ + 2e-
+
2+ 2+
Reaksi : Mg + Zn -> Mg + Zn
Notasi : Zn / Zn2+ // Mg2+ / Mg Eo sel : - 0,59 V

- Percobaan 3 (anoda Mg >< katoda Cu)


Red : Cu2+ + 2e- -> Cu
Oks : Mg -> Mg2+ + 2e-
+
2+ 2+
Reaksi : Cu + Mg -> Cu + Mg
Notasi : Mg / Mg2+ // Cu2+ / Cu Eo sel : + 1,63 V
- Percobaan 4 (anoda Cu >< katoda Mg)
Red : Mg2+ + 2e- -> Mg
Oks : Cu -> Cu2+ + 2e-
+
2+ 2+
Reaksi : Mg + Cu -> Mg + Cu
Notasi : Cu / Cu2+ // Mg2+ / Mg Eo sel : - 1,63 V

- Percobaan 5 (anoda Zn >< katoda Cu)


Red : Cu2+ + 2e- -> Cu
Oks : Zn -> Zn2+ + 2e-
+
2+ 2+
Reaksi : Cu + Zn -> Cu + Zn
Notasi : Zn / Zn2+ // Cu2+ / Cu Eo sel : + 1,03 V

- Percobaan 6 (anoda Cu >< katoda Zn)


Red : Zn2+ + 2e- -> Zn
Oks : Cu -> Cu2+ + 2e-
+
2+ 2+
Reaksi : Zn + Cu -> Zn + Cu
Notasi : Cu / Cu2+ // Zn2+ / Zn Eo sel : - 1,03 V

2. Potensial Elektrode Standar


- Percobaan 1 ( anoda Mg >< katoda Zn)
Red : Zn2+ + 2e- -> Zn Eo = - 0,76
Oks : Mg -> Mg2+ + 2e- Eo = + 2, 375
+
2+ 2+
Reaksi : Zn + Mg -> Zn + Mg Eo = + 1,615 V
- Percobaan 2 (anoda Zn >< katoda Mg)
Red : Mg2+ + 2e- -> Mg Eo = - 2, 375
Oks : Zn -> Zn2+ + 2e- Eo = + 0,76
+
2+ 2+
Reaksi : Mg + Zn -> Mg + Zn Eo = - 1, 615 V

- Percobaan 3 (anoda Mg >< katoda Cu)


Red : Cu2+ + 2e- -> Cu Eo = + 0,34
Oks : Mg -> Mg2+ + 2e- Eo = + 2, 375
+
2+ 2+
Reaksi : Cu + Mg -> Cu + Mg Eo = + 2, 715 V

- Percobaan 4 (anoda Cu >< katoda Mg)


Red : Mg2+ + 2e- -> Mg Eo = - 2, 375
Oks : Cu -> Cu2+ + 2e- Eo = - 0,34
+
2+ 2+
Reaksi : Mg + Cu -> Mg + Cu Eo = - 2, 715 V

- Percobaan 5 (anoda Zn >< katoda Cu)


Red : Cu2+ + 2e- -> Cu Eo = + 0, 34
Oks : Zn -> Zn2+ + 2e- Eo = + 0, 76
+
2+ 2+
Reaksi : Cu + Zn -> Cu + Zn Eo = + 1,1 V

- Percobaan 6 (anoda Cu >< katoda Zn)


Red : Zn2+ + 2e- -> Zn Eo = - 0, 76
Oks : Cu -> Cu2+ + 2e- Eo = - 0, 34
+
2+ 2+
Reaksi : Zn + Cu -> Zn + Cu Eo = - 1,1 V

Dari data dan hasil perhitungan di atas, diperoleh harga potensial sel hasil percobaan
sangat berbeda dibandingkan dengan potensial sel hasil perhitungan yang berdasarkan
potensial elektroda standar, hal ini mungkin disebabkan oleh :
1. Saat melakukan percobaan, suhu dan tekanan berbeda dengan keadaan standar
yang dibutuhkan untuk menentukan potensial elektroda, yaitu 25oC 1 atm

2. Konsentrasi zat yang digunakan tidak akurat 1 M, karena praktikum tidak


melakukan pengujian mol zat yang digunakan sebelum percobaan

3. Elektrode logam yang digunakan memiliki tingkat pengotor yang tinggi sehingga
mengganggu jalannya reaksi sel volta

4. Larutan elektrolit yang digunakan sebagian tidak murni karena tercampur zat lain
ataupun mengalami koagulasi

X. JAWABAN PERTANYAAN
1. Berdasarkan eksperimen, mengapa terjadi aliran listrik saat kedua elektroda
dihubungkan?
 Jika kedua elektrodanya dihubungkan dengan rangkaian luar (misalnya kabel,
kawat) maka akan dihasilkan arus listrik, yang dapat dibuktikan dengan
bergeraknya jarum galvanometer yang dipasang pada rangkaian luar dari sel
tersebut. Ketika sel volta digunakan, terjadi arus elektron dari elektroda seng (Zn)
ke elektroda tembaga (Cu) pada rangkaian luar. Bisa kita ketahui bahwa dalam
fisika ada konvensi yang menyatakan bahwa pada sumber arus, arus listrik
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif pada rangkaian luar, atau elektron
mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Oleh karena itu, logam seng
bertindak sebagai kutub negatif dan logam tembaga sebagai kitub positif. Sel
volta adalah sel elektrokimia yang dapat menghasilkan energi listrik, hal itu
disebabkan oleh terjadinya reaksi redoks yang spontan dan aliran listrik yang
terjadi adalah karena kontak logam yang tidak sama.

2. Mengapa dalam eksperimen tersebut terjadi reaksi redoks?


 Karena Sel volta (sel galvani) adalah sel elektrokimia di mana energi kimia dari
reaksi redoks spontan diubah menjadi energi listrik. Prinsip kerja sel volta dalam
menghasilkan arus listrik adalah aliran transfer elektron dari reaksi oksidasi di
anode ke reaksi reduksi di katode melalui rangkaian luar atau mengalami reaksi
reduksi dan oksidasi (reaksi redoks) pada bagian elektroda atau kutub–kutubnya.
Reaksi redoks inilah yang dapat menghasilkan arus listrik, perubahan bentuk
energi yang terjadi yaitu energi kimia menjadi energi listrik.
3. Bagaimana jika elektrodenya diganti atau dipertukarkan? Buatlah gbrnya jika
elektrode dipertukarkan!
 Jika elektrodenya diganti atau dipertukarkan maka E osel nya akan berubah
berbanding terbalik dengan positif menjadi negatif dan negatif menjadi positif,
juga reaksi spontan menjadi tidak spontan dan reaksi tidak spontan menjadi
spontan

X X
Elektroda Zn Elektroda Cu Elektroda Zn Elektroda Cu

ZnSO4 CuSO4 ZnSO4 CuSO4

(+) (-) (-) (+)

4. Tulis reaksi yg terjadi pada eksperimen tersebut dalam persamaan reaksi kimia dan
notasi sel!
 Percobaan 1 ( anoda Mg >< katoda Zn)
Red : Zn2+ + 2e- -> Zn
Oks : Mg -> Mg2+ + 2e-
+
2+ 2+
Reaksi : Zn + Mg -> Zn + Mg
Notasi : Mg / Mg2+ // Zn2+ / Zn Eo sel : + 0,59 V

 Percobaan 2 (anoda Zn >< katoda Mg)


Red : Mg2+ + 2e- -> Mg
Oks : Zn -> Zn2+ + 2e-
+
2+ 2+
Reaksi : Mg + Zn -> Mg + Zn
Notasi : Zn / Zn2+ // Mg2+ / Mg Eo sel : - 0,59 V
 Percobaan 3 (anoda Mg >< katoda Cu)
Red : Cu2+ + 2e- -> Cu
Oks : Mg -> Mg2+ + 2e-
+
2+ 2+
Reaksi : Cu + Mg -> Cu + Mg
Notasi : Mg / Mg2+ // Cu2+ / Cu Eo sel : + 1,63 V

 Percobaan 4 (anoda Cu >< katoda Mg)


Red : Mg2+ + 2e- -> Mg
Oks : Cu -> Cu2+ + 2e-
+
2+ 2+
Reaksi : Mg + Cu -> Mg + Cu
Notasi : Cu / Cu2+ // Mg2+ / Mg Eo sel : - 1,63 V

 Percobaan 5 (anoda Zn >< katoda Cu)


Red : Cu2+ + 2e- -> Cu
Oks : Zn -> Zn2+ + 2e-
+
2+ 2+
Reaksi : Cu + Zn -> Cu + Zn
Notasi : Zn / Zn2+ // Cu2+ / Cu Eo sel : + 1,03 V

 Percobaan 6 (anoda Cu >< katoda Zn)


Red : Zn2+ + 2e- -> Zn
Oks : Cu -> Cu2+ + 2e-
+
2+ 2+
Reaksi : Zn + Cu -> Zn + Cu
Notasi : Cu / Cu2+ // Zn2+ / Zn Eo sel : - 1,03 V

XI. KESIMPULAN
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Sel Volta adalah sel elektrokimia
dimana energi kimia diubah menjadi energi listrik. Sel volta melibatkan reaksi redoks dan
menghasilkan arus listrik. Sel Volta selalu terbentuk dari dua elektroda dengan Eo yang
berbeda. Elektroda dengan Eo lebih negatif mengalami Oksidasi dan bertindak sebagai
Anoda (kutub negatif). Sedangkan Elektroda dengan Eo lebih positif mengalami Reduksi
dan bertindak sebagai Katoda (kutub positif). Dan arah aliran elektron dari Anoda ke
Katoda. Jembatan garam mengandung ion-ion positif dan ion-ion negative yang berfungsi
menetralkan muatan positif dan negative dalam larutan elektrolit.
XII. DAFTAR PUSTAKA

Khoirin, Kholifaul. Laporan Praktikum Sel Volta http://seindah-


gloriosablogspot.com/2014/05/laporan- praktikum-sel-volta.html. Dipublikasikan pada 17 Mei
2014. Diakses pada 30 September 2021.

Afnan, Faiz. Laporan Resmi Praktikum Kimia Sel Volta.


https://123dok.com/document/q7o44eky-laporan-resmi-praktikum-kimia-sel-volta.html.
Dipublikasikan pada 2014. Diakses pada 30 September 2021.

Alfari, Shabrina. Rangkaian Sel Volta. https://www.ruangguru.com/blog/rangkaian-sel-


volta?hs_amp=true. Dipublikasikan pada 21 Desember 2017. Diakses pada 29 September 2021.

Alfari, Shabrina. Mengenal Sel Volta Penghasil Energi Listrik.


https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-sel-volta-penghasil-energi-listrik. Dipublikasikan
pada 21 Desember 2017. Diakses pada 29 September 2021.

Tasropi. Baterai Buah Sebagai Aplikasi Sel Volta.


https://radarsemarang.jawapos.com/rubrik/untukmu-guruku/2020/04/17/baterai-buah-sebagai-
aplikasi-sel-volta/. Dipublikasikan pada 17 April 2020. Diakses pada 29 September 2021.

Sereliciouz. Solusi Super Memahami Materi Sel Volta buat Kamu yang Kelas 12.
https://quipperhome.wpcomstaging.com/mapel/kimia/materi-sel-volta-kelas-12-2/.
Dipublikasikan pada 26 Juni 2019. Diakses pada 29 September 2021.
XIII. LAMPIRAN

(alat dan bahan) (lempengan dicelupkan) (dihubungkan jembatan garam)

(anoda Zn >< katoda Mg) (anoda Mg >< katoda Zn) (cuci jembatan garam)

(anoda Mg >< katoda Cu) (anoda Cu >< katoda Mg) (anoda Zn >< katoda Cu)

(anoda Cu >< katoda Zn)

Anda mungkin juga menyukai