Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Mutiara Nisya

Kelas : Pendidikan Masyarakat ( A )

Mata kuliah : Sosiologi Antropologi Pendidikan

Dosen pengampu : Prof. Dr. H. Yus Darusman, M.Si

1. Jelaskan teori fungsionalisme dan teori structural fungsional dalam pendidikan


A. teori fungsionalisme, bahwa pendidikan harus berfungsi untuk menjamin
kelangsungan hidup masyarakat.
Fungsional adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan antropologi yang
berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang
saling berhubungan. Fungsionalisme menafsirkan masyarakat secara keseluruhan dalam
hal fungsi dari elemen-elemen konstituenya; terutama norma, adat, tradisi dan institusi
(Idi, 2013:24).
Menurut Kaplan dalam Kresna mengatakan bahwa Fungsionalisme mempunyai kaidah
yang bersifat mendasar bagi suatu antropologi yang berorentasi pada teori, yakni
metodologi bahwa kita harus mengekplorasi ciri sistemik budaya, hal ini dikandung
maksud bahwa kita harus mengetahui bahwa bagaimana keterkaitan antara instuisi-
instuisi atau struktur-struktur suatu masyarakat sehingga membentuk suatu sistem yang
bulat, akan tetapi biasanya klaim para fungsionalisme adalah metodologi untuk
mengeksplorasi saling ketergantungan, disamping itu para fungsionalis menyatakan pula
bahwa fungsionalisme merupakan Teori tentang proses kultural (Kresna, 2015:20).
Perspektif fungsionalisme ini menemukan dirinya sebagai fungsionalisme struktural yang
fokus utamanya terhadap persyaratan fungsional atau kebutuhan dari suatu sistem sosial
yang harus dipenuhi apabila sistem tersebut survive dan hubunganya dengan struktur.
Sesuai dengan pandangan tersebut, suatu sistem sosial selalu cenderung menampilkan
tugas-tugas tertentu yang diperlukan untuk mempertahankan hidupnya dan analisis
sosiologi yang mencakup usaha untuk menemukan struktur sosial yang dapat
melaksanakan tugas-tugas tersebut atau yang dapat memenuhi kebutuhan sistem sosial
tersebut.
B. teori structural fungsional, bahwa pendidikan merupakan bagian dari keseluruhan
aspek kehidupan manusia ( ideology, agama, sosial, ekonomi, politik, pertahanan, dan
keamanan) atau kebudayaan.
Teori Fungsional Struktural menekankan pada unsur-unsur stabilitas, Integritas, Fungsi,
Koordinasi dan Konsensus. Konsep fungsionalisme maupun unsur-unsur normatif
maupun perilaku sosial yang menjamin stabilitas sosial. Teori fungsional
menggambarkan masyarakat yang merupakan sistem sosial yang kompleks, terdiri atas
bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling ketergantungan.
Teori Struktural fungsional dikenal dengan teori fungsionalisme dan fungsionalisme
struktural. Struktural Fungsional mempunyai dalam teorinya menekankan pada
keteraturan. Teori ini memandang masyarakat sebagai suatu sistem sosial (social system)
yang terdiri dari bagian-bagian yang terkait dan menyatu dalam keseimbangan. Asumsi
teori ini adalah bahwa setiap struktur maupun tatanan dalam sistem sosial akan berfungsi
pula pada yang lain, sehingga bila tidak ada fungsional, maka stuktur ini tidak akan
hilang dengan sendirinya. Stuktur dan tatanan adalah merupakan fungsional bagi
masyarakat tertentu. Teori ini cenderung memusatkan kajianya pada fungsi dari suatu
fakta sosial (social fact) terhadap fakta sosial lain. Talcott Parson maupun Robert K
Merton dianggap sebagai struktural fungsionalist perspektif (perspektif functionalism)
karena dua alasan, yaitu (1) menjelaskan hubungan fungtionalis dengan pendahulunya,
terutama Durkheim, Brown dan Malinowski; (2) tokoh aliran ini menyebutnya dengan
istilah fungsionalisme (Mere, 2007:90).

2. Jelaskan Teori system dalam pendidikan baik pendidikan sebagai bagian dari
keseluruhan maupun pendidikan sebagai system sendiri
Teori system, bahwa pendidikan merupakan komponen dalam system kehidupan
masyarakat untuk menjaga dan menjamin keberlangsungan hidup masyarakat.
Idpoleksosbudhankamgama :
- Ideologi : Pancasila dan uud 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika
- Politik : kekuasaan negara, pemerintah pembangunan
- Ekonomi : pendapatan, kekayaan, pekerjaan
- Sosial : pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, KB
- Hankam : TNI, polri, pertahanan rakyat
- Agama : islam, Kristen, budha, hindu, kongkutsu

Pendidikan sebagai system

- Pendidikan : formal, nonformal, dan informal


- Fungsinya : complement, supplement, dan subtitusi
- Modelnya : input ( peserta didik ), proses ( guru, kurikulum, saran dan prasarana,
metoda pembelajaran ), output ( lulusan ).

Pendidikan sebagai sistem adalah pendidikan sendiri terdiri dari elemen-elemen atau
unsur-unsur pendididkan yang dalam kegiatannya saling terkait secara fungsional,
sehingga merupakan satu kesatuan yang terpadu dan diharapkan dapat mencapai
tujuan.dalam proses atau kegiatan pendidikan terdapat beberapa komponen yang harus
dimiliki seperti tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik, metode, media dan alat
pendidikan, materi pendidikan, serta lingkungan yang sangat mempengaruhi keberhasilan
dari suatu pendidikan

3. Ada 6 fungsi pendidikan menurut Emile Durkheim menurut analisis model


Struktural Fungsional. Jelaskan
fungsi pendidikan menurut Emile Durkheim menurut analisis model Struktural
Fungsional:
- pendidikan sebagai alat untuk mencapai keseimbangan dinamis pada masyarakat
( equilibrium) artinya perubahan yang satu menimbulkan perubahan pada yang lain.
Jadi perubahan harus terjadi perlahan – lahan melalui konsesus akan nilai
- pendidikan sebgai alat untuk daya paksa ( sosialisasi ) terhadap individu tentang fakta
sosial: seperti agama, bahasa, adat istiadat ketika anak – anak dan keahlian mata
pencaharian ketika menjelang dewasa
- pendidikan sebagai alat untuk proses pelestarian budaya ( enkulturasi ) dan masuknya
niali budaya baru ( inkuluturasi )
- pendidikan sebagai fungsi penyeragaman ( homogenisasi ), keseragaman dalam
Bahasa, agama, prilaku dan adat istiadat. Tanpa keseragaman tidak mungkin ada
masyarakat
- pendidikan sebagai fungsi pembaian kerja berdasarkan kepada kemampuan, keahlian
dan keterampilan (heterogenisasi) atau perubahan dari sosialitas mekanik (perasaan
atau emosional). Kepada solidaritas organic ( saling tergantung dan rasional )
- pendidikan berfungsi sebagai alat seleksi untuk stratifikasi berdasarkan penghargaan
sosial atas kempauan yang dimiliki ( perubahan kelas ).
4. Jelaskan 3 fungsi pendidikan menurut Talcot Parson
3 fungsi pendidikan menurut Talcot Parson :
a. Alat untuk menjamin keseimbangan antara kepentingan individu yang berbeda
dengan kepentingan masyarakat yang seragam sehingga menjadi tindakan yang
berorientasi ganda. Orang boleh mencari kepuasan tetapi dibatasi oleh kepentingan
orang lain atau perilaku yang bernilai.
b. Pendidikan berfungsi AGIL :
- Adaptation terhadap fungsi ekonomi
- Goal attainment pencapaian tujuan ( politik dan pemerintahan )
- Integration ( integrasi ) mempersatukan ( agama dan hukum )
- Latent patten maintenance ( latency ) memelihara atau mempertahankan ( keluarga
dan pendidikan )
c. Pendidikan sebagai fungsi proses sibernetik ( pembudayaan )

5. Bagaimana pesan pendidikan kapitalis menurut teori konflik


Pesan pendidika kapitalis
Karena keadaan yang memaksa yaitu ; a. bertumpuknya kaum pencari kerja
(pengangguran) yang menerima persyaratan kerja ringan b. adanya peraturan yang
menguntungkan kaum kapitalis dan adanya polisi yang mengamankan.
Pesan pendidan:
- Pendikan menanamkan sikap yang mudah diatur dan patuh melaksanakan tugas, setia
kepada pemimpin, disiplin tidak banyak ulah.
- Pendidikan untuk pekerjaan
- Pelajar identik dengan karyawan tidak turut merancang kurikulum
- Pendidikan untuk memperoleh nilai sama dengan pekerja untuk memperoleh uang
- Disekolah ada penjenjangan sama dengan perusahaan, ada kelas rendah ada kelas
tinggi.
6. Bagaimana pendapat dari sosiologi Kritis dalam Teori system tentang pendidikan
pendapat dari sosiologi Kritis dalam Teori system tentang pendidikan seharusnya negara
maju karena pendidikannya yang maju Karena pendidikan menjadi bagian dalam
kemajuan.
a. Membela kaum yang lemah: bebas biaya pendidikan, wajib belajar, pendekatan
kemanusiaan, kemiskinan, kebodohan serta keterisolasian, bea siswa, ( pendidikan
nonformal dan informal )
b. Kurikulum dan pembelajaran lebih bersifat mementingkan siswa ( student oriented )
c. Guru professional
d. Pendidikan lebih diarahkan kepada pengembangan potensi kemanusiaan ( spiritual,
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, dan keterampilan yang memadai )
7. Bagaimana pendapat Paulo Freire tokoh sosiologi kritis tentang pendidikan
Menurut Paulo Freire, pendidikan tradisional seperti system bank, guru yang
menuangkan air kedalam tempayam kosong, berakibat lulusan memiliki budaya bisu
( culture of silence ) berakibat kebodohan dan ketertinggalan. Seharusanya :
mengembangkan critical consciousness ( kesadaran kritis, kemampuan untuk bersikap
dan berbuat kritis kedapa keadaan ) yaitu pembelajaran yang dialogis.
Konsep pendidikan gaya bank inilah yang mendorong seorang tokoh bernama Paulo
Freire sebagai tokoh perintis Pendidikan Kritis. Pendidikan Kritis, dalam kaitannya
dengan sosiologi tidak dapat terlepas dari teori kritis masyarakat. H.A.R Tilaar (2012:
225) menjabarkan bahwa: Teori kritis masyarakat mengelompokkan ilmu-ilmu itu atas
tiga kelompok, yaitu: Pertama, ilmu-ilmu empiris analitis seperti ilmu-ilmu kealaman.
Tujuan ilmu tersebut adalah menguasai alam. Kedua, kelomopok-kelompok ilmu-ilmu
historis hermeneutis seperti ilmu-ilmu sejarah dan ilmu penelitian arti-arti tulisan dan
dokumen sejarah. Tujuannya ialah untuk menangkap makna dan dengan deikian
mengusahakan peningkatan saling pengertian dengan tujuan tindakan bersama.
Kelompok ketiga, yang disebut ilmu-ilmu tindakan sperti ekonomi, sosiologi dan juga
termasuk pedagogik. Tujuan ilmu-ilmu ini ialah membantu manusia di dalam bertindak
bersama. Tujuan internal ilmu-ilmu ini ialah pembebasan. Manusia di dalam
lingkungannya telah terperangkap di dalam sistem kekuasaan. Dan, oleh sebab itu,
metodologi untuk ilmu-ilmu ini ialah refleksi kritis atas sejarah subjek manusia yang
terkungkung di dalam sistem yang diciptaknnya sendiri.
Dari penjabaran diatas, pendidikan merupakan sebuah kajian pengetahuan yang bertujuan
sebagai media pembebasan. Terlebih untuk Pendidikan Kritis yang tujuan utamanya
memang untuk pembebasan peserta didik. Paulo Freire menjelaskan ide-ide Pendidikan
Kritis dengan ciri sebagai berikut: Pertama, pedagogik yang dikemukakan haruslah
bersifat pendidikan yang membebaskan. Kedua, pedagogik yang otentik adalah tindakan
kultural yang politis. Ketiga, pendidikan tradisional menerapkan metode bank. Prinsip ini
sudah sangat terkenal, yaitu suatu cara mendidik atau mengisi fakta-fakta yang 4 harus
dihafal oleh peserta didik seperti layaknya suatu bank. Keempat, pendidikan dialogis
adalah pendidikan yang menantang masalah-masalah. Berkaitan dengan Pendidikan
Kritis, belajar dalam pandangan Paulo Freire dijabarkan sebagai sebuah bentuk
penemuan kembali (reinventing), penciptaan kembali (recreacting), pemulisan ulang
(rewriting), dan ini merupakan tugas seorang subjek, bukan objek (Freire, 2007: 29).
8. Bagaiman pendapat Ivan Illich dalam buku descholling Society tentang pendidikan
sekolah
Menurut Ivan Illich dalam bukunya Deschooling Socienty ( bebas dari sekolah ). Sekolah
tempat memaksa anak untuk belajar dengan mata pelajaran yang tidak disukai. Belajar
yang baik adalah belajar dengan suasana bebas, siswa memilih pembelajaran yang
disukai. Sekolah lebih baik dibubarkan saja. Anak lebih baik belajar diluar sekolah
( buku, radio, film, TV, dsb)
Illich mengecam pendidikan ( sekolah ) yang berlangsung dalam zamannya karena
sekolah dehumanisasi yaitu proses pengikisan martabat kemanusiaan, sekolah telah
terasing dari kehidupan nyata. Pendidikan yang tidak lebbih sebagai transfer ilmu atau
pengajaran telah membunuh kehendak banyak orang untuk belajar secara mandiri.
Sekolah dengan pengaturannya yang sangat ketat dalam waktu, tempat, bentuk kegiatan,
dan tujuan belajar bukan merupakan pendidikan yang baik karena mengekang kebebasan.
Dapat disimpulkan bahwa arti pendidikan menurut Ivan Illich, bahwa pendidikan adalah
segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkugan dan sepanjang
hidup seseorang.
9. Bagaimana rekomendari Faulo Freire dan Ivan Illich tentang sekolah
Rekomendasi Paulo Freire dan Ivan Illich, sekolah dan kelas menjadi tempat belajar yang
menyenangkan dalam rangka mengembangkan potensi maksimal.
Menurut Illich sistem pendidikan yang baik dan membebaskan harus mempunyai 3 (tiga)
tujuan, yaitu:
1. Pendidikan harus memberi kesempatan kepada semua orang untuk bebas dan mudah
memperoleh sumber belajar pada setiap saat.
2. Pendidikan harus mengizinkan semua orang yang ingin memberikan pengetahuan
mereka kepada orang lain dengan mudah, demikian pula bagi orang yang ingin
mendapatkannya.
3. Menjamin tersedianya masukan umum yang berkenaan dengan pendidikan.
Dari tiga tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa, tujuan pendidikan bagi Illich adalah
terjaminnya kebebasan seseorang untuk memberikan Ilmu dan mendapatkan Ilmu.
Karena memperoleh pendidikan dan Ilmu adalah hak dari setiap warga negara
dimanapun.
Sedangkan Freire menginginkan proses belajar sebagai bentuk investigasi kenyataan.
Maksudnya, proses pendidikan itu melibatkan indentifikasi permasalahan yang terjadi di
masyarakat. Konteks pendidikan negara agraris misalnya, kurikulum pendidikannya juga
harus melibatkan realitas permasalahan pertanian di dalamnya. Selain itu, Freire juga
mencontohkan sistem pengajaran idealnya antara guru dan murid. Proses ini merupakan
investigasi bersama-sama yang terus dilakukan oleh para murid. Para murid diharuskan
memahami bahwa kegiatan mengetahui adalah suatu proses yang tidak pernah berakhir.
Sedangkan bagi para guru, mereka harus memposisikan diri juga sebagai murid yang
tidak pernah berhenti untuk belajar. Dalam tahap ini, Freire percaya bahwa pendidikan
yang dialogis dengan rakyat yang tertindas dapat menuntun pada dunia yang lebih
manusiawi.
Freire telah mengingatkan dengan tegas bahwa setiap orang harus berjuang untuk
menjadi manusiawi. Maksudnya, mampu membebaskan diri dari kesadaran penindasan
yang dikonstruksikan oleh kalangan atas. Pembebasan tersebut dapat tercapai melalui
investigasi menyeluruh tentang budaya yang membentuk karakter masyarakat yang apatis
terhadap ketertindasan dirinya. Freire berharap konsep pendidikan yang ia tawarkan
mampu menjadi roda mobiltas kaum miskin.
10. Bagaimana menurut analisis Micro di Inggris dan Amerika tentang pendidikan
a. Analisi micro di inggris
Model analisis new sociologi of education menurut Jerome Karabel dan A.H Hasley, pola
pikir semula di inggris adalah darwinisme sosial yaitu natural selection dan the survival
of the fittest. Sekolah dianggap gagal dalam membentuk manusia paripurna. Perlu ada
perbaikan system pendidikan untuk menghasilkan manusia seutuhnya dan pendidikan
bagi semua ( education for all ).
Pendidikan harus dipelajari dalam level micro disekolah, dikelas tentang kurikulum,
metode, perlakuan guru dengan pendekatan kualitatif melalui observasi.
b. Analisis micro amerika serikat
Bertolak dari teori interaksi simbolik dan teori fenomenologi. ( George Herbert Mead )
asumsi ; memahami pendidikan harus melakukan pengkajian terhadap hubungan saling
mempengaruhi dalam kegiatan di sekolah. Ada proses komunikasi, contoh : bendera
lambang kesatuan wilayah negara atau lambang kesatuan negara atau lambang kesatuan
sepak bola, pakaian adat lambang ateis tertentu, dsb. Jadi modelnya SMR ( stimulus,
makna, dan respon )

Anda mungkin juga menyukai