Dalam kehidupan sehari hari banyak manusia menemui berbagai ilmu pengetahuan
di sekitarnya yang membuat paradigmanya mencoba menyesuaikan dengan berbagai
pengetahuan yang ia pelajari termasuk Filsafat dan Teologi. Filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang menekankan tentang logika atau cara berpikir manusia untuk mencapai satu tujuan yang bersifat rasional. Berbeda dengan Teologi, ilmu yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang karya Allah dan Hubungan antara Allah dan manusia. Dari hasil penjelasan di atas terlihat jelas bahwa konsep filsafat dan teologi sangat bertentangan filsafat menekankan suatu yang logis sedangkan teologi menekankan irasional atau absurd (iman). Sejarah telah mencatat tentang hubungan antara teologi dan filsafat telah memiliki perseteruan yang berlangsung cukup lama, bahkan telah terdapat usaha berulang-ulang untuk membangun tembok dikotomi antara keduanya. Di dalam Teologi, yaitu bahwa seorang manusia hanya dapat memahami Allah sejauh mana Ia menyatakan diri-Nya. Sebab manusia adalah ciptaan yang terbatas, maka tidak dapat mungkin memahami Allah sebagai Pencipta yang tidak terbatas. Sehingga seorang Manusia juga perlu merendahkan diri untuk mendapatkan pemahaman dari Allah.
Filsafat menyiratkan baik dalam proses mempertanyakan sampai dengan hasil
mempertanyakan sebagaimana diwujudkan dalam usaha secara pribadi atau non-pribadi yang bernilai bagi umat manusia. Lahirnya filsafat karena rasa ingin ketahuan manusia terhadap sesuatu hingga lahirlah para-para filsuf baik dari belahan Bumi Barat maupun dari belahan Bumi Timur. filsafat Timur banyak memasukkan unsur-unsur agama yang menjadikan filsafat Timur memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan filsafat Barat,sehingga banyak ahli berdebat mengenai dapat atau tidaknya pemikiran Timur dikatakan sebagai fisafat, walaupun terdapat perbedaan-perbedaan diantara filsafat Barat dan Timur keduanya tidak dapat nilai mana yang lebih baik karena memiliki keunikan tersendiri. Filsafat dan Teologi sebenarnya adalah dua aspek yang tidak bisa dipisahkan, tapi keduanya sama-sama saling memiliki ketergantungan, Filsafat sebagai Mother of Science dan Teologi sebagai Queen of Science ketika kita bisa memahami Keduanya dengan baik, kita bisa membuat kedua ilmu tersebut saling melengkapi, karena pada Esensinya semua cabang ilmu yang ada di dunia ini bersumberkan pada Allah Sang pemilik segala Ilmu pengetahuan, manusia hanya mempelajari sebagian kecil dan menyelarasakannya, terutama Filsafat dan Teologi.