Anda di halaman 1dari 26

HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS)

UNTUK SOCIAL SCIENCES

Penulis:
Zulfikar Alimuddin
Nikmah Hariati

Kontributor:
Muhammad Zamrony, Mahrus Afif, M Ridho Pahlawan, Maimunah,
Muhammad Mustain, Ali Harun, Randi Ahmad Irwanto,
M Rijali Riyadi, Siti Raudhah, Yudhistira Abdi A

Penyelia naskah:
Nikmah Hariati

Desain sampul:
Ayatullah Humaidi

Desain isi:
Ayatullah Humaidi

Penerbit:
HAFECS Press
Jl. Brigjen Hasan Basri, Handil Bakti, Ray V, Alalak,
Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan, 70581

Terbit pertama kali tahun 2019

Cetakan Pertama Juni 2019

Hak Cipta dilindungi oleh Undang Undang


Dilarang memperbanyak buku sebagian atau seluruh buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit

ISBN 978-623-91167-0-5
Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimak-
sud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus
juta rupiah).

2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cip-
ta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
(1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam
bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
KATA
PENGANTAR
HIGH ORDER THINKING SKILLS UNTUK SOCIAL SCIENCES

S
EJAK saya pertama setiap siswa tertangani dengan konsep dan metode ini ke para
kali di­tugas­kan di GIBS, lebih baik. Namun, tetap saja guru di sekolah-sekolah lain.
SMP-SMA berasrama terjadi hambatan dalam proses Saya kemudian mengajak
yang terletak di Kabupaten Barito interaksi komunikasi antara guru para guru di GIBS untuk
Kuala Kalimantan Selatan, pada dan siswa. menuliskan pengalam­an mereka
Mei 2015. Sejak saat itu hingga Kami kemudian memberikan mengajar setelah mereka
sekarang, salah satu tantangan pelatih­
an bagi para guru baik menggunakan PCK di buku ini
terbesar dalam pengajaran di dalam lingkung­ an sekolah untuk bisamenjadi tambahan
yang saya amati dalam proses dengan mengundang para ahli referensi bagi guru-guru lain.
pengajaran di kelas adalah pendidikan maupun mengirim Karena ini adalah buku pertama
kesulitan siswa dalam memahami guru ke berbagai seminar dan kami, dan memperhatikan
materi-materi yang diajarkan oleh training. Selain itu saya kemudian banyak­ nya mata pelajaran yang
para guru. Ketika saya amati lebih memutuskan untuk mengambil harus disampai­ kan pada siswa,
jauh dalam proses penyampaian program doktoral di bidang People serta kompleksitas PCK itu
materi, umumnya para siswa and Knowledge Management sendiri, kami memutuskan untuk
tidak menunjukkan ketertarik­an untuk secara khusus mencari menjabarkan PCK pada mata
pada materi tersebut. Fenomena tau bagaimana meningkatkan pelajaran Matematika dan IPA saja
ini saya kira sama dengan apa kemampuan pengajaran para di buku ini. Karena itulah, dalam
yang terjadi pada kehidupan guru. Dalam proses riset saya inilah buku ini hanya mengangkat
kita sehari-hari di saat kita tidak saya kemudian menemukan istilah kasus-kasus yang terkait dengan
memiliki ketertarikan pada Pedagogical Content Knowledge. mata pelajaran tersebut.
sebuah informasi yang kita Dengan temuan konsep ini saya Untuk memberikan gambaran
terima karena kita tidak mampu kemudian meratifikasi tema pe­nerapan PCK dalam ilmu
menyerap informasi tersebut. disertasi saya dari “peningkatan sosial, di akhir buku ini kami
Pada awalnya, saya berusaha kemampuan pengajaran” menjadi juga mengangkat satu kasus
mem­perbaiki situasi ini dengan “peningkatan kemampuan PCK berdasarkan pengalaman guru
mengajak para guru untuk para guru”. di kelas sosial. Pembahasan PCK
memilah-milah materi bagi Saya kemudian mencoba secara khusus untuk pelajaran
berbagai kelompok siswa di menerap­ kan PCK kepada para sosial akan dijabarkan dalam
kelas menurut kemampuan guru di GIBS melalui pelatihan- buku yang akan terbit berikutnya.
daya serap me­ reka. Cara ini pelatihan internal, dan kemudian
cukup efektif untuk membuat melalui HAFECS memper­kenalkan Zulfikar Alimuddin B.Eng., MM.

KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
HIGH ORDER THINKING SKILLS UNTUK SOCIAL SCIENCES

vi
KATA PENGANTAR
46
BAB 3: CARA MEMBANGUN HOTS
MELALUI PERTANYAAN TURUNAN

vi
DAFTAR ISI 52
BAB 4: PROSES BERFIKIR DAN
TAKTIK PENGAJARAN

viii
CARA MEMBACA BUKU INI
60
BAB 5: PENGGUNAAN PCK DALAM
02
PENGANTAR: APA DENGAN
PENGAJARAN HOTS

160
MENGAPA HOTS?

20
PENUTUP

162
BAB 1: PROSES BERFIKIR DALAM
BELAJAR-MENGAJAR
DAFTAR PUSTAKA

32
BAB 2: CARA MEMBANGUN HOTS

DAFTAR ISI
vi
CARA
MEMBACA
BUKU INI
HIGH ORDER THINKING SKILLS UNTUK SOCIAL SCIENCES

Buku ini bisa dibaca dari awal sampai akhir secara berurutan atau:

1. Cari cerita pengalaman yang diceritakan di buku ini yang sama


atau mirip dengan pengalaman Anda.
2. Tuliskan terlebih dahulu cerita pengalaman Anda pada secarik kertas
3. Baca pengalaman yang ada di buku ini dan bandingkan dengan
pengalaman Anda sendiri yang sudah Anda tuliskan.
4. Baca juga penjabaran tentang PCK di Chapter II.
5. Baca teori terkait pengalaman tersebut, dan buat catatan tambah-
an di kertas Anda tentang apa yang Anda bisa perbaiki atas kejadi­
an dari pengalaman tersebut.

Bila tidak ada satupun cerita pengalaman di buku ini yang bisa
anda hubungkan dengan pengalaman anda sendiri, maka:

1. Baca dengan seksama cerita pengalaman yang ditulis di buku ini.


2. Bayangkan situasi-situasi yang mungkin terjadi di kelas anda yang
bisa anda hubungkan dengan cerita pengalaman tersebut, dan tu-
liskan apa yang anda bayangkan.
3. Baca teori terkait pengalaman tersebut dan coba tuliskan apa
yang bisa anda perbaiki pada situasi yang anda bayangkan itu.

DAFTAR ISI
viii
1
BAB

APA DAN
MENGAPA
HOTS?
HIGH ORDER THINKING SKILLS UNTUK SOCIAL SCIENCES

“Sekedar mengingat tidak cukup untuk


seseorang yang hidup di abad 21”
(Williams, 2003)

P
ENGAJARAN di kelas, kehidupan siswa nanti. Namun tersebut. Dalam kegiatan be-
di seluruh dunia, di kalau kita amati lebih jauh, lajar mengajar, siswa berfikir,
semua level , semua semua pengetahuan tersebut namun apakah yang mereka
bertujuan untuk mendidik. seringkali hanya bersifat dida- sedang fikirkan, sudah sampai
Semua memberikan pelajaran ktik, satu arah, dan tidak be- pada tahapan manakah mereka
berupa informasi, norma, mau- nar-benar memfasilitasi siswa berfikir? Inilah yang mungkin
pun keterampilan yang dihara- untuk mencari alasan kenapa seringkali lupa guru klasifi-
pkan akan bermanfaat untuk mereka memerlukan pelajaran kasikan.

APA DAN MENGAPA HOTS?


2
HIGH ORDER THINKING SKILLS UNTUK SOCIAL SCIENCES

Guru, yang telah dilatih se- dikan intelektual siswa yang me- Bloom pun mengalami peruba-
dari persiapan pendidikan di mang dirangkai agar berkem- han yang disesuaikan dengan
tingkat perguruan tinggi tentu­ bang sesuai dengan tahapan karakter pembelajaran masa kini
nya mengenal istilah taksonomi pembelajaran yang diharapkan. yang direvisi oleh Lorin Ander-
pembelajaran atau lebih dikenal Khususnya pembelajaran masa son dan Krathwohl. Secara sing-
dengan taksonomi Bloom yang kini yang menitik beratkan pada kat, taksonomi revisi menekank-
berikutnya telah direvisi oleh An- penguasaan keterampilan ber- an lebih kepada proses dimana
derson dan Krathwohl (AKT) atau fikir tingkat tinggi demi meres­ taksonomi yang terdahulu leb-
lebih dikenal dengan istilah RBT pon permintaan lingkungan so- ih berfokus pada produk hasil
(revised Bloom’s taxonomy). Tak- sial maupun dunia kerja selepas berfikir. Ini terkait pula dengan
sonomi ini mengklasifikasikan siswa bersekolah nantinya. kategori proses berfikir yang ter-
tujuan pendidikan sehingga Sekilas tentang taksonomi, masuk ke dalam keterampilan
dapat tercapai hasil belajar yang sesuai dengan dinamika pendi- berfikir tingkat rendah (LOTS)
efisien tepat sasaran. Taksonomi dikan, taksonomi yang awalnya dan keterampilan berfikir ting-
juga menjadi landasan pendi- diperkenalkan oleh Benyamin S. kat tinggi (HOTS).

APA DAN MENGAPA HOTS?


3
HIGH ORDER THINKING SKILLS UNTUK SOCIAL SCIENCES

Sebelum buku ini dibahas lebih jauh. Ada dua perubahan mendasar
yang harus dipahami yang membedakan antara AKT dan Bloom’s Taxonomy (BT)
yang bisa dilihat pada tabel berikut ini:

No Structur Taksonomi Bloom Struktur Taksonomi Revisi (AKT)

1 Pengetahuan (Knowledge) Mengingat (Remember)

2 Pemahaman (Comprehension) Memahami (Understand)

3 Pengaplikasian (Application) Mengaplikasikan (Apply)

4 Analisis (Analysis) Menganalisa (Analyze)

5 Sintesis (Synthesis) Mengevaluasi (Evaluate)

6 Evaluasi Menciptakan/Mengkreasikan (Create)


Tabel 1.1 Perbandingan struktur taksonomi Bloom dan Taksonomi Anderson dan Krathwohl

Merepresentasikan kemampuan berfikir tingkat rendah (LOTS)

Merepresentasikan kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS)

Area merah HOTS tersebutlah optimal dalam pekerjaan maupun isar pada LOTS (C1- C3) kini di-
yang menjadi tujuan pembelaja- kehidupan sosialnya (Williams, dorong lebih jauh lagi agara dapat
ran di kelas pada masa kini Lalu 2003; Brookhart, 2010; Moseley, mencapai tahapan keterampi-
apakah HOTS itu sebenarnya? et al., 2005). Ini pula yang men- lan menganalisa hingga mampu
HOTS atau Higher Order Think- dorong pemerintah berbagai neg- menciptakan konsep atau produk
ing Skills yang bermakna ke- ara, melalui pendesain kurikulum berfikir yang baru (C4 - C6).
mampuan berfikir tingkat tinggi nasional dan pembuat kebijakan,
ini adalah kemampuan berfikir menelurkan kurikulum berbasis
secara logis, reflektif, dan kom- HOTS yang dapat merespon kebu-
pleks yang tidak hanya sekedar tuhan zaman yang menginginkan
mengetahui, mengingat, dan para pencari solusi dan pemikir
memahami namun juga bersifat yang efisien untuk menempati po-
analitik, evaluatif, dan kreatif. Da- sisi-posisi strategis di masyarakat.
lam berbagai studi, HOTS diakui Pada pembelajaran belakan-
sebagai keterampilan yang harus gan ini, HOTS yang awalnya ban-
dimiliki oleh masyarakat abad 21 yak berfokus kepada kemampuan
agar bisa memiliki performa yang menjawab pertanyaan yang berk-

APA DAN MENGAPA HOTS?


4
HIGH ORDER THINKING SKILLS UNTUK SOCIAL SCIENCES

Secara khusus dikaitkan den- nalkan oleh Anderson dan judul Cara Mengajar Lebih Efektif
gan peran guru dalam lingkup Krathwohl yang menetapkan Dengan Menggunakan PCK Bagi
sekolah, kita tentunya memilki dimensi tersebut berupa peng- Guru Matematika dan Sains yang
pengaruh yang sangat besar etahuan faktual hingga metak- telah diterbitkan lebih dulu pada
dalam upaya menyukseskan ognitif. Buku ini juga bertujuan tahun 2019.
penanaman kemampuan ber- membantu guru menemukan
fikir tingkat tinggi ini yang dika- kerangka bagaimana melatih
takan merupakan kunci dari suk- siswa untuk dapat menguasai
sesnya pendidikan (Retnawati et keterampilan berfikir terse-
al., 2018; Tanujaya et al., 2017). but menggunakan taksonomi
Buku ini kemudian bertujuan dan Anderson dan Krathwohl
untuk menjadi referensi praktis (AKT) tersebut. Hal yang tidak
bagi guru dalam rangka mema- kalah penting adalah bagaima-
hami elemen-elemen HOTS, ti- na menggunakan pengetahuan
dak hanya aspek proses kognitif konten pedagogi (Pedagogical
yang diperkenalkan oleh Bloom Content Knowledge) yang dimil-
dari mengingat (C1) hingga ki oleh guru untuk memaksi-
mengevaluasi (C6) namun juga malkan pembelajaran di dalam
dimensi lain di luar pengeta- kelas seperti yang ditulis di buku
huan kognitif yang diperke- HAFECS sebelumnya yang ber-

APA DAN MENGAPA HOTS?


5
HIGH ORDER THINKING SKILLS UNTUK SOCIAL SCIENCES

Kemudian mengapa HOTS? sendiri. pembelajaran yang diinginkan.


Seperti kutipan yang kita baca Berikutnya dalam meren- Sebagai contoh, seorang siswa
sebelumnya. Dunia ini dina- canakan pengajaran yang ber- sekolah dasar telah diajari dan
mis, sehingga pendidikan yang basis pada keterampilan ber- dapat mengingat konsep nomi-
menjadi fondasi dasar manusia fikir tingkat tinggi (HOTS), guru nal uang (C1) tentu perlu belajar
untuk bertahan hidup tentunya harus sudah fasih memahami memahami untuk barang sep-
harus mengikuti dinamika itu intisari dari pembelajaran dan erti apa saja uang tersebut bisa
pula. Se­iring dengan terbuka­ pengajaran agar dapat mem- digunakan (C2) sebelum ia bisa
nya jendela informasi dan pe­ bantu siswa berfikir dengan benar-benar menghitung kem-
ngetahuan tanpa batas, guru tepat dan efisien sehingga mer- balian belanjaan yang telah ia
pun semestinya melatih siswan- eka mampu meraih capaian pakai (C3).
ya agar mampu berfikir kritis
dan independen. Kemampuan
ini sudang barang tentu hanya C1 C2 C3
bisa dimiliki oleh orang-orang
yang telah matang keterampi-
lan berfikir tingkat tingginya Proses seperti inilah yang guru akan ajarkan dan akan di
sehingga bukan hanya mereka bahas di buku ini. Kemudian akan juga dibahas kaitan antara
mampu berfikir, namun juga pembelajaran, pengajaran, dan tentunya hasil akhir yang di-
beradaptasi dengan perubahan harapkan setelah proses tersebut dilalui.
dan menciptakan perubah­an itu

APA DAN MENGAPA HOTS?


6
CONTOH
KASUS
HIGH ORDER THINKING SKILLS UNTUK SOCIAL SCIENCES

CASE CATEGORIZATION OF COLOUR (MUHAMMAD MUSTAIN)

METACOGNITIVE MC1 MC2 MC3 MC4 MC5 MC6


(Knowledge Identify Predict Use Deconstruct Reflect Create (cipta)
of cognition in • Proses apakah • Mengapa setiap Jelaskan mengapa • Susunan • Bagaimana Buatlah satu warna
general as well yang paling prosedur yang campuran ber­ campuran cara mengu- dari hasil campuran
as awareness utama dalam dilakukan dapat bagai warna dapat warna apa rangi dampak beberapa warna
and knowledge membuat membentuk membentuk suatu saja yang dan hasil sehingga meng-
M
of one’s own suatu warna susunan warna yang baru yang dapat campuran hasilkan spectrum
cognition) dari hasil yang tidak sama berbeda – beda! membentuk warna yang warna baru!
campuran be- atau bahkan warna baru tidak sesuai
berapa warna. hasilnya bisa yang utuh! dengan warna
Jelaskan! sangat berbeda! baru yang
diharapkan!
PROCEDURAL PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 PC6
(How to do some- Recall Clarify Carry out Integrate Judge Design
thing, methods • Tuliskan Apakah prosedur • Buatlah • Bandingkan Apa yang harus • Apa saja yang
of inquiry, and prosedur cara tersebut dapat susunan bola prosedur- dilakukan agar bisa dilakukan
criteria for using membuat dilakukan untuk sehingga mem- prosedur kedua prosedur untuk menen­tu­
skills, algorithms, warna ungu membentuk warna bentuk susunan tersebut. tersebut dapat kan jenis – jenis
techniques, and dari campuran lain yaitu biru? warna pelangi! Manakah dilakukan den- campuran suatu
methods) P dua warna! • Tentukan proce- prosedur gan cara yang warna sehingga
The Knowledge Dimension

dure lain untuk yang paling sama sehingga dapat membentuk


membentuk efektif dapat menghasil- warna baru yang
campuran dua membentuk kan warna baru berbeda!
warna berbeda suatu warna yang lebih cepat.
menjadi satu baru.
warna.

CONCEPTUAL CC1 CC2 CC3 CC4 CC5 CC6


(The interrelation- Recognize Classify Provide Differentiate Determine Assemble
ships among the • Sebutkan • Jelaskan Jelaskan apakah Apakah ada cir- Apa yang • Tentukan pembe-
basic elements benda apa saja cirri – cirri benda cirri – cirri warna ri-ciri lain yang menyebabkan da utama dalam
within a larger yang berwarna tersebut dapat tersebut juga menentukan warna memiliki prosedur menen-
structure that C seperti darah? dikatakan warna ada pada benda suatu benda spectrum yang tukan warna baru
enable them to darah? lain. Sebut dan dapat memiliki berbeda – beda! pada prosedur
function together) jelaskan! warna-warna – prosedur
tertentu? sebelumnya.

FACTUAL FC1 FC2 FC3 FC4 FC5 FC6


(The basic List Summarize Respond Select Check Generate
elements students • Apa warna • Ada berapa “ma- • Ada berapa • Apakah • Apakah setiap Tentukan factor
must know to be tutup marker cam” warna tutup “macam” warna warna biru spektrum war- yang dapat menen-
acquainted with a yang saya marker yang saya bola yang saya pada bola na yang sama tukan suatu benda
discipline or solve F pegang? pegang? pegang? memiliki dapat dikatan dapat memiliki
problems in it warna yang memiliki nilai warna khusus?
sama persis dan kualitas
pada tutup warna yang
marker? sama!

C1 C2 C3 C4 C5 C6
REMEMBER UNDERSTAND APPLY ANALYZE EVALUATE CREATE
(Retrieve relevant (Construct meaning (Carry out or use (Break material (Make judge- (Put elements
knowledge from instructional procedure in a into constitu- ments based together to form a
from long-term messages, including given situation) ent parts and on criteria and coherent wholes;
memory) oral, written, and determine how standards) reorganize into
graphic communi- parts relate to a new pattern or
cation) one another structure)
and to an over-
all structure or
purpose)
The Cognitive Process Dimension

CONTOH KASUS
8
HIGH ORDER THINKING SKILLS UNTUK SOCIAL SCIENCES

CASE PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI (NURUL LAILI F)

REMEMBERING UNDERSTANDING APPLYING ANLYZING EVALUATING CREATING

METACOGNITIF
Apa saja langkah Bagaimana cara Pada tanggal 31
yang harus mencatat jurnal Desember 2017,
dilakukan untuk penutup untuk diketahui usaha
membuat jurnal kerugian dan kursus akuntansi
penutup? keuntungan yang milik Nona Fitri
dialami oleh memperoleh
PROCEDURAL
perusahaan? laba sebesar
Rp10.000.000,00.
Ayat jurnal yang
diperlukan untuk
menutup akun
tersebut adalah

- Apa saja akun - Kenapa akun- Bagaimana


yang harus akun tersebut perusaha­an
dibuat jurnal harus dibuat membuat jurnal
penutupnya? jurnal penu­ penutup jika
- Akun apa saja tupnya? pada bulan Janu-
yang termasuk - Bagaimana jika ari 2018 perusa-
dalam akun perusahaan haan mengalami
nominal? tidak membuat kerugian sebesar
CONCEPTUAL
- Di bagian lapo- jurnal penutup Rp 200.000?
ran manakah diakhir periode?
kita bisa men- - Kenapa hanya
emukan akun akun nominal
nominal? saja yang
dibuat jurnal
penyesuaian­
nya?

Berapa laba yang Apakah laba di Jika perusahaan


diperoleh kursus bulan Janua­ri mendapatkan
akuntansi milik 2018 akan sama laba sebesar Rp
Nona Fitri selama dengan laba di 10.000.000 dan
FACTUAL
bulan Desember bulan Desember akan menut-
2017? 2017? upnya diakhir ta-
hun, berapa laba
yang tersisa?

CONTOH KASUS
9
HIGH ORDER THINKING SKILLS UNTUK SOCIAL SCIENCES

CASE ISLAMIC STUDIES (H MUHAMMAD AMIN)

M
1. Jelaskan proses 1. Mengapa Nabi 1. Berikut ini adalah urutan
turunnya Al- Muhammad SAW proses peng­ambilan hukum
Qur’an! melarang penu- pada masa Nabi Muhammad
P lisan Hadis pada SAW, tentukan proses mana
masa hidupnya? yang tidak termasuk dalam
proses peng­ambilan hukum
pada masa Nabi SAW!
1. Apa itu hukum? 1. Jelaskan penger­ 1. Perhatikan ayat di atas! Ayat
2. Apa itu Islam? tian sumber di atas menjelaskan tentang
3. Apa itu sumber hukum Islam! hukum?
hukum? 2. Jelaskan
C keutamaan hukum
Islam diband-
ingkan dengan
hukum lainnya!

1. Sebutkan ma- 1. Mengapa Al- 1. Sesuai ayat di atas, sebutkan


cam-macam hu- Qur’an menjadi sumber-sumber hukum Islam
kum yang pernah sumber utama yang disebutkan pada ayat
kamu dengar! dalam pengambil­ tersebut!
F 2. Sebutkan sum- an hukum Islam?
ber-sumber hukum
agama Islam!

C1 C2 C3 C4 C5 C6

CONTOH KASUS
10
HIGH ORDER THINKING SKILLS UNTUK SOCIAL SCIENCES

CASE DEMOKRASI (ZULFIKAR ALIMUDDIN)

METACOGNITIVE MC1 MC2 MC3 MC4 MC5 MC6


(Knowledge Identify (kenali) Predict (telaah) Use (guna) Deconstruct Reflect (gambar) Create (cipta)
of cognition in • Proses mana • Mengapa • Jelaskan (dekonstruksi) • Bagaimana men- • Rancanglah
general as well yag paling ada sebagian mengapa • Pemerintah­an gurangi dampak kebijakan baru
as awareness menentukan dari prosedur pemerintah- yang seperti dari lemotnya atau tambahkan
and knowledge pengambilan tersebut an tersebut apa yang (lambatnya) se- kebijakan lain
of one’s own M keputu- yang terk- tetap disebut akan lebih buah kebijakan? sehingga kelema-
cognition) san pada adangtidak demokrasi efektif dalam han sebuah
pemerintahan dijalankan meski menjalan­kan prosedur tidak
demokrasi! sebagian sebuah kebija- akan mengurangi
prosedur kan? efektivitas se-
tidak di- buah kebijakan!
jalankan?

PROCEDURAL PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 PC6


(How to do some- Recall (ingat) Clarify (terang) Carry out (terap, Integrate (padu) Judge (hakim, benar/ Design
thing, methods • Jabarkan • Apakah bawa) • Bandingkan salah) • Apa saja kebijakan
of inquiry, and prosedur prosedur • Berikan prosedur- • Apa yang bisa lain yang dapat
criteria for using pengambilan tersebut sela- contoh-con- prosedur terse- dilakukan agar menentukan
skills, algorithms, keputu- lu dijalankan toh kejadian but! manakah kedua prosedur kecepatan dalam
techniques, and P san pada di Indonesia? dan jelaskan prosedur tersebut dapat pengambilan
The Knowledge Dimension

methods) pemerintahan • Apakah bagaimana yang lebih sama cepatnya keputusan?


demokrasi! prosedur prosedur cepat dalam dalam pengambi-
tersebut sela- tersebut pengambilan lan keputusan?
lu dijalankan dijalankan! keputusan?
di Inggris?

CONCEPTUAL CC1 CC2 CC3 CC4 CC5 CC6


(The interrelation- Recognize (akui) Classify (golong) Provide (saji) Differentiate Determine (menen- Assemble (himpun)
ships among the • Sebutkan • Jelaskan • Jelaskan (beda) tukan) • Tentukan
basic elements ciri-ciri sebuah setiap ciri-ciri dengan • Apakah ada • Apa yang pembeda utama
within a larger pemerintahan tersebut (ci- contoh apa- ciri-ciri lain me­nye­babkan antara dua neg-
structure that yang men- ri-ciri sebuah kah ciri-ciri yang menen- negara tersebut ara namun tetap
tukan sebuah tetap disebut
enable them to C ganut sistem pemerin- tersebut ada negara menga- menunjukkan
function together) demokrasi! tahan yang di Indonesia! negara demokrasi keduanya adalah
nut sistem meskipun kepala
menganut demokrasi negara demokrasi!
negaranya bukan
sistem meski kepala
negaranya bu- presiden? (Jawab­
demokrasi)!
kan presiden? an: penjelasan
atas faktor-faktor
lain tersebut)
FACTUAL FC1 FC2 FC3 FC4 FC5 FC6
(The basic List (daftar, data) Summarize Respond (tang- Select (pilih) Check (periksa) Generate (hasil)
elements students • Tuliskan defini- (rangkum) gap) • Apakah kedua • Apakah Inggis • Tentukan faktor
must know to be si demokrasi! • Apakah Indo­ • Sebutkan aspek tersebut tetapbisa disebut yang paling me-
acquainted with a nesia meng­ dua aspek juga terjadi di negara demokrasi? nentukan apakah
discipline or solve F anut sistem yang ada di Inggris? sebuah negara
problems in it) demokrasi? Indonesia yang bisa disebut nega-
menunjukkan ra demokrasi!
Indonesia men-
ganut sistem
demokrasi!
C1 C2 C3 C4 C5 C6
REMEMBER UNDERSTAND APPLY ANALYZE EVALUATE CREATE
(Retrieve relevant (Construct (Carry out or use (Break material (Make judgements (Put elements
knowledge meaning from procedure in a into constituent based on criteria together to form a
from long-term instructional given situation) parts and deter- and standards) coherent wholes;
messages, mine how parts
memory) including oral, relate to one reorganize into
written, and another and to an a new pattern or
graphic commu- overall structure structure)
nication) or purpose)
The Cognitive Process Dimension

CONTOH KASUS
9
DAFTAR
PUSTAKA
HIGH ORDER THINKING SKILLS UNTUK SOCIAL SCIENCES

Daftar Pustaka
ACT Cross Sectoral Assessment Working Party .(2016). The Karaman, A. (2012). The Place of Pedagogical Content
Teachers’ Guide to Assessment http://ais.act.edu.au/wp-con- Knowledge in Teacher Education. Atlas Journal of Science
tent/uploads/2016/02/Teachers-Guide-To-Assessment.pdf Education 2, 56-60..

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. (Eds.). (2001). A taxonomy Karaman, A. (2012). The Place of Pedagogical Content
for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom’s Knowledge in Teacher Education. Atlas Journal of Science
taxonomy of educational objectives. New York: Longman. Education. 2. 56-60

Athreya, B.H., & Mouza, C. (2017). Thinking skills for the Kathirveloo, P & Puteh, M. (2014). Effective Teaching: Peda­
digital generation. Switzerland: Springer. gogical Content Knowledge. Proceeding of International
Joint Seminar Garut.
Bacay, MSC. (2006). Teaching Students with Different Learning
Styles. Centre for Development of Teaching and Learning April Behar, LS. & George, PS. (1994) Teachers’ use of curri­
2006, Vol. 9 No. 1, p.9. National University of Singapore, Singapore. culum knowledge, Peabody Journal of Education 69:3,
48-69,
Baumert, J., Kunter, M., Blum, W., Brunner, M., Voss, T., Jordan,
A. et al. (2010). Teachers’ Mathematical Knowledge, Cognitive Magnusson, S., Krajcik, J., & Borko, H. (1999). Nature, sour­
Activation Ni the Classroom and Student Progress. American ces, and development of pedagogical content knowledge
Educational Research Journal. 47(1), 133 – 180. for science teaching. In J. Gess-Newsome & N. G. Lederman
(Eds.), Examining pedagogical content knowledge: The
Blömeke, S., & Delaney, S. (2012). Assessment of teacher construct and its implication for science education (pp. 95-
knowledge across countries: a review of the state of re- 132). Dordrecht, the Netherlands: Kluwer Academic.
search. ZDM, 44(3), 223-247.
Morine-Dershimer, G., & Kent, T. (1999). The complex na-
Bloom, B., Englehart, M. Furst, E., Hill, W., & Krathwohl, D. ture and sources of teachers´ pedagogical knowledge. In:
(1956). Taxonomy of educational objectives: The classifica- Gess-Newsome, J.; Lederman, N.G. (Eds.) Examining Peda-
tion of educational goals. Handbook I: Cognitive domain. gogical Content Knowledge, Dordrecht, The Netherlands:
New York, Toronto: Longmans, Green. Kluwer Academic Publishers, p. 21-50.

Felder, R. M., & Brent, R. (2005). Understanding Student Dif- Nguyen, J (2016). Why Context Is Just as Important as Con-
ferences. Journal of Engineering Education, 1, 57-72.  tent in the Classroom. http://www.edudemic.com/con-
text-in-the-classroom/
Gess-Newsome, J. (1999). Pedagogical Content know­
ledge: an introduction and orientation. In: Gess-Newsome, Schwartz, R. & Lederman, N. G. (2002). “It’s the nature of
J.; Lederman, N.G. (Eds.) Examining Pedagogical Content the beast”: the influence of knowledge and intentions on
Knowledge, Dordrecht, The Netherlands: Kluwer Academic learning and teaching nature of science. Journal of Re-
Publishers, 3-17. search in Science Teaching, 39(3), 205-236

Gess-Newsome, J., & Carlson J. (2013). The PCK summit con- Shulman, L. S. (1986). Those who understand: knowledge
sensus model and definition of pedagogi­cal content know­ growth in teaching. Educational Researcher, 15 (4), 4-14.
ledge. In: The Symposium “Reports from the Pedagogical
Content Knowledge (PCK) Summit, ESERAConference 2013, Shulman, L. S. (1987). Knowledge and teaching: founda-
September, 2013. tions of a new reform. Harvard Educational Review, 57 (1),
p. 1-22.
Gudmundsdottir, S. & Shulman, L. (1987). Pedagogical
Content Knowledge in Social Studies. Scandinavian Jour- The National Council for Excellence in Critical Thinking.
nal of Educational Research 31, 59‐70. (2015). Retrieved September 3, 2018, from http://www.
criticalthinking.org/pages/the-national-council-for-ex-
Guerriero, S. (Ed.) (2017). Pedagogical Knowledge and the Chang- cellence-in-critical-thinking/406
ing Nature of the Teaching Profession. Paris: OECD Publishing.
Voss, T., Kunter, M., & Baumert, J. (2011). Assessing teacher
Hill, C. H., Rowan, B., & Ball, D. L. (2005). Effects of teachers’ candidates’ general pedagogical/psychological know­
mathematical knowledge for teaching on student achieve- ledge: Test construction and validation. Journal of Educa-
ment. American Educational Research Journal, 42, 2, 371-406. tional Psychology, 103(4), 952–969.

DAFTAR PUSTAKA
162

Anda mungkin juga menyukai