Anda di halaman 1dari 14

2018

MODUL
PSIKOLOGI FAAL

Indera Penciuman & Pengecap


Tim Penyusun :
1. Maizar Saputra,SPsi., MSi.
2. Jessica Johana, SPsi.
3. Ade Irma Suryani, SPsi.,MSi.
4. Nita Sri Handayani,SPsi.,MSi.
5. Besty Kartika

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i TIM


PENYUSUN ........................................................................................ ii i
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
A INDERA PENCIUMAN.......................................................................... 1 1.
Sistem Olfactory ................................................... 1 2. Anatomi dan Fisiologi
..................................................... 3 B. INDERA PENGECAP
............................................................... 5 DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................
iii
A. INDERA PENCIUMAN
Indera penciuman adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan. sekitar
melalui aroma yang dihasilkan. Seseorang mampu dengan mudah mengenali makanan yang
sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan
tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau. Indera
penciuman terletak pada rongga hidung. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut halus
yang berfungsi untuk menyerap kotoran yang masuk melalui sistem pernafasan (respiratory).
Selain itu, terdapat konka nasal superior, intermediet serta inferior.
Pada bagian konka nasal superior terdapat akar sel-sel dan jaringan syaraf penciuman
(nervusolfaktorius yang merupakan syaraf kranial pertama) yang berfungsi untuk mendeteksi
bau-bauan yang masuk melalui hirupan nafas.
Tanggung jawab sistem pembau (sistem olfaction) adalah mengindikasikan molekul
molekul kimia yang dilepaskan di udara yang mengakibatkan bau. Molekul kimia diudara dapat
dideteksi bila ia masuk ke reseptor olfactory epithelia melalui proses penghirupan.

1. SISTEM OLFACTORY
Manusia dapat membedakan berbagai macam bau bukan karena memiliki banyak
reseptor pembau namun kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsip-prinsip komposisi
(component principle), organ pembau hanya memiliki tujuh reseptor namun dapat
membedakan lebih dari 600 aroma yang berbeda. Alat pembau biasa juga disebut dengan
organon olfaktus, yang dapat menerima stimulus benda-benda kimia sehingga
reseptornyadisebut pula chemoreceptor. Organon olfaktus terdapat pada hidung bagian atas,
yaitu pada concha superior dan membran ini hanya menerima rangsang benda-benda yang
dapatmenguap dan berwujud gas.
Bagian-bagian hidung adalah :
a. Concha superior
b. Concha medialis
c. Concha inferior
d. Septum nasi (sekat hidung)

Reseptor organon olfactory terdapat di bagian atas hidung, menepel pada lapisan
jaringan yang diselaputi lendir dan disebut olfactory mucosa. Selaput lendir tersebut
berfungsi untuk melembabkan udara. Pada bagian tersebut juga terdapat bulu-bulu hidung

1|Page
yang berfungsi untuk menyaring debu dan kotoran. Reseptor olfaktori hanya mampu
berfungsi selama 35 hari. Bila mati, baik karena sebab yang alami, maupun karena kerusakan
fisik, maka reseptor tersebut akan digantikan oleh reseptor-reseptor baru yang axonnya akan
berkembang ke lapisan olfactory bulbs yang akan dituju, dan bila telah sampai pada lapisan
yang dimaksud, mereka akan memulihkan koneksi sinapsis yang terputus.

Kemampuan membau makhluk hidup tergantung pada :


a. Susunan rongga hidung.
Bentuk
concha
dan
septum
nasi
tempat

reseptorpembau pada masing-masing orang tidak sama. Contohnya pada orang yang
berhidung mancung akan lebih luas daripada yang berhidung pesek.
b. Variasi fisiologis
Contohnya pada wanita, saat sebelum menstruasi atau pada saat hamil muda akan
menjadi sangat peka.
c. Spesies
Pada spesies tertentu yang kemampuan survivalnya tergantung pada pembauan, akan
memiliki indera pembau yang lebih peka contohnya anjing.
d. Besarnya konsentrasi dari substansi yang berbau.
Misalnya skatol (bau busuk yang terdapat pada kotoran atau faeces) memiliki konsentrasi
yang kuat karena memiliki kemampuan menguap yang tinggi. Bila konsentrasinya kuat
maka baunya busuk, sebaliknya bila konsentrasinya rendah akan menimbulkan bau yang
berbeda (contohnya pada bunga yang mengandung skatol dalam konsentrasi rendah maka
baunyaakan harum).
2|Page
2. ANATOMI DAN FISIOLOGI
Anatomi dan fisiologi penafasan bagian atas yaitu:
a. Rongga Hidung.
Rongga hidung terdiri atas:
1) Vestibulum yang dilapisi oleh selsubmukosasebagai proteksi.
2) Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena strukturnya
yang berlapis.
3) Sel silia yang berperan untuk melemparkan benda asing ke luar dalam usaha untuk
membersihkan jalan napas.

Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga
hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum

3|Page
b. Faring
Faring merupakan saluran yang memiliki panjang kurang lebih 13 cm yang
menghubungkan nasal dan rongga mulut kepada laring pada dasar tengkorak. c. Laring
Laring tersusun atas 9 Cartilago (6 Cartilago kecil dan 3 Cartilago besar). Terbesar
adalah Kartilago thyroid yang berbentuk seperti kapal, bagian depannya mengalami
penonjolan membentuk “adam’s apple”, dan di dalam cartilago ini ada pita suara. Fungsi
utama
laring
adalah
untuk
memungkinkan terjadinyavokalisasi. Laring juga melindungi jalan napas bawah dari
benda asing dan memudahkan batuk.
Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:
1) Epiglotis
2) Glotis
3) Kartilago Thyroid

4|Page
C. INDERA PENGECAP

Sistem pengecap atau sistem gustatory terdapat di lidah. Pada lidah, terdapat reseptor
perasa yang dapat membedakan rasa yang disebuttastebuds.Reseptor pada lidah akan digantikan
oleh reseptor yang baru setiap 10 hari sekali. Lidah mempunyai lapisan mukosa yang menutupi
bagian atas lidah, dan permukaannya tidak rata karena ada tonjolan-tonjolan yang disebut dengan
papilla, pada papilla ini terdapat reseptor untuk membedakan rasa makanan. Apabila padabagian
lidah tersebut tidak terdapat papilla lidah menjadi tidak sensitif terhadap rasa.

Papilla atau tonjolan-tonjolan pada lidah memiliki bentuk-bentuk tertentu, yaitu:


1. Tonjolan berbentuk seperti benang-benang halus yang disebut dengan Papilla filiformis,
banyak terdapat dibagian depan lidah.
2. Tonjolan berbentuk seperti kepala jamur yang disebut papilla fungiformis, banyak terdapat
dibagian depan dan sisi lidah.

5|Page
3. Tonjolan yang berbentuk bulat yang disebut papilla circumvalata, tersusun seperti huruf V
terbalik, banyak terdapat dibagian belakang lidah.

Didalampapillae terdapat banyak putting pengecap (taste buds). Setiap putting pengecap
terdiri atas dua jenis sel seperti berikut ini :
1. Sel-sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang menonjol keluar dari
pengecap.
2. Sel-sel penunjang yang berfungsi untuk menyokong sel-sel pengecap
Indera

pengecap yang terdapat di lidah memiliki 4 modalitet rasa, yaitu:


1. Manis : Pada puncak atau ujung lidah
2. Asin : Pada tepi lidah (samping kiri dan kanan)
3. Asam : Pada tepi lidah (samping kiri dan kanan)
4. Pahit : Pada pangkal lidah

Fungsi lidah selain sebagai indera pengecap, yaitu untuk mengatur letak makanan ketika
dikunyah, membantu mendorong makanan ke kerongkongan (pada waktu menelan) dan sebagai
alat bantu dalam berbicara. Selain itu, indera lain yang turut berperan pada persepsi pengecap
adalah indera pembau.
Kemampuan mengecap seseorang tergantung pada:
1. Faktor Individual, misalnya pada seseorang yang sedang sakit, maka kepekaan mengecapnya
akan berkurang.
2. Nilai Ambang, misalnya seseorang yang sudah terbiasa makan makanan yang asam, akan
lebih tinggi daripada orang yang tidak biasa makan asam. Nilai ambang ini tergantung dari
kebiasaan seseorang.
3. Konsentrasi, misalnya pada seseorang yang makan satu mangkok garam, lama kelamaan
tidak akan merasakan asin lagi seperti pertama kali memakannya.

6|Page
Ketidakmampuan seseorang untuk mengenali bau disebut sebagai anosmia, sedangkan
ketidakmampuan seseorang untuk mengenali rasa disebut ageusia. Kelainan lain yang terjadi
pada indera pengecap manusia adalah sebagai berikut:
1. Peradangan lidah (glositis), yaitu peradangan lidah yang menahun (kronis). Gejalanya adalah
terdapat benjolan-benjolan dan lendir yang menutupi lidah. Peradangan ini timbul biasanya
pada seseorang yang mengalami gangguan pencernaan atau infeksi gigi. Gejala lainnya
adalah lidah lembek dan pucat dengan bekas bagian pinggirannya.
2. Lekopalakia, gejalanya ditandai dengan bercak-bercak putih yang tebal pada
permukaanlidah. Kejadian ini biasanya pada perokok berat.

Adapun cara memelihara indera pengecap agar tetap berfungsi adalah sebagai berikut: 1.
Jangan dibiasakan makan dan minum yang masih panas, karena akan berpengaruh terhadap
indera pengecap.
2. Menggosok gigi secara teratur untuk mengatasi terjadinya infeksi pada gigi. 3. Kurangi
merokok bagi perokok berat agar tidak terjadi bercak-bercak putih pada indera pengecap.
Sebaiknya bagi perokok berhentilah merokok mulai dari sekarang jika ingin menghargai sebuah
kesehatan dan menyayangi tubuh.

7|Page

Anda mungkin juga menyukai