Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENELITIAN KECIL

PL 2105 METODE ANALISIS PERENCANAAN II

ANALISIS KARAKTERISTIK KETERSEDIAAN SARANA


PENDIDIKAN (SEKOLAH) DAN PENENTUAN PUSAT PELAYANAN
PENDIDIKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Oleh:

Muhammad Rizki (15419139)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Sasaran ............................................................................................................. 2
1.3 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................................. 2
1.4 Metodologi Penelitian ........................................................................................................ 3
1.4.1 Metode Pengumpulan Data ...................................................................................... 3
1.4.2 Metode Analisis Data .................................................................................................. 3
1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................................................ 4
BAB II DASAR TEORI
2.1 Teori Analisis Substansi .................................................................................................... 5
2.2 Teori Analisis Data .............................................................................................................. 5
2.2.1 Analisis Cluster ............................................................................................................. 5
2.2.2 Analisis Hirarki (Skalogram) ................................................................................ 11
BAB III INPUT DAN ANALISIS DATA
3.1 Input Data ............................................................................................................................... 8
3.2 Analisis Output Data ........................................................................................................... 8
3.2.1 Analisis Cluster ............................................................................................................. 8
3.2.2 Analisis Hirarki (Skalogram) ................................................................................ 11
3.3 Interpretasi terhadap Bidang PWK............................................................................ 13
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 15
4.2 Saran ...................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 17

ii
LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 18

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Sarana Pendidikan di Provinsi Kalimantan Timur 2021 ................... 8
Tabel 3.2.1.1 Hasil Analisis Cluster ........................................................................................... 8
Tabel 3.2.1.2 Nilai Calinski Tiap Metode ................................................................................ 9
Tabel 3.2.1.3 Anggota Tiap Cluster ........................................................................................... 9
Tabel 3.2.1.4 Karakteristik Sarana Pendidikan Tiap Cluster ....................................... 10
Tabel 3.2.1.5 Ketersediaan Sarana Pendidikan Tiap Cluster ....................................... 10
Tabel 3.2.2.1 Rentang Skalogram ........................................................................................... 11
Tabel 3.2.2.2 Konversi Rentang Skalogram ........................................................................ 11
Tabel 3.2.2.3 Hasil Analisis Hirarki/Skalogram ................................................................ 12
Tabel 3.2.2.4 Hasil Skoring dan Urutan................................................................................ 12

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Administrasi Provinsi Kalimantan Timur ........................................... 3

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan sarana penting dalam membentuk generasi
penerus bangsa yang lebih baik. Namun, kualitas pendidikan di Indonesia
sendiri masih belum bisa dikatakan cukup baik. Dalam survei kualitas
pendidikan yang dikeluarkan oleh PISA, Indonesia menempati urutan ke-72
dari 77 negara (Kusuma, 2019). Bahkan, nilai kemampuan siswa Indonesia
tak pernah berada di atas rata-rata sejak ikut berpartisipasi dalam PISA.
Kondisi ini tentunya tak lepas dari sarana prasarana penunjang pendidikan
yang belum memadai. Pada akhirnya, hal ini berakibat pada penyelenggaraan
pendidikan yang tidak merata serta rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia.
Pemerataan pendidikan sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan
kualitas pendidikan Indonesia. Mulai dari pendistribusian tenaga pengajar,
pengadaan buku bahan pembelajaran, pengadaan fasilitas penunjang
(internet, komputer), dan yang paling utama adalah pembangunan sekolah
dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Hal-hal tersebut
sangat dibutuhkan dalam pemerataan pendidikan di daerah perdesaan,
daerah terluar, serta daerah terpencil di Indonesia.
Kalimantan Timur merupakan provinsi yang diproyeksikan akan semakin
maju akibat adanya rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) baru ke
Kabupaten Penajam Paser Utara. Salah satu upaya dalam mendukung fungsi
Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai ibu kota negara (IKN) baru adalah
dengan memastikan bahwa pendidikan di Kalimantan Timur sudah merata.
Namun, menurut Syafruddin (2020), Kalimantan Timur masih kekurangan
sekolah terutama untuk jenjang SMA/SMK sederajat. Hal ini juga didukung

1
2

dengan angka partisipasi murni (APM) Kalimantan Timur untuk SMA/SMK


sederajat yang hanya berkisar 69%.
Rendahnya angka partisipasi murni (APM) Kalimantan Timur untuk
SMA/SMK/sederajat dimungkinkan akibat kurangnya jumlah SMA/SMK,
sehingga tidak semua lulusan SMP dapat terserap dan melanjutkan
pendidikannya. Meninjau hal tersebut, penelitian ini dilakukan guna
mengetahui ketersediaan jumlah sekolah di Kalimantan Timur, serta untuk
mengetahui kabupaten/kota yang layak untuk dijadikan pusat pelayanan
pendidikan guna mewujudkan pemerataan pendidikan di Kalimantan Timur.

1.2 Tujuan dan Sasaran


Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi karakteristik sarana pendidikan tiap cluster
kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Timur.
2. Mengidentifikasi kabupaten/kota yang layak dijadikan sebagai pusat
pelayanan pendidikan di Provinsi Kalimantan Timur.
Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti merumuskan sasaran yang meliputi:
1. Mengidentifikasi sarana pendidikan yang jumlahnya sudah memadai pada
cluster kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur.
2. Mengidentifikasi sarana pendidikan yang perlu ditingkatkan jumlahnya
pada cluster kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur.
3. Membuat hirarki kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Timur
berdasarkan karakteristik sarana pendidikan.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah Provinsi Kalimantan
Timur. Secara umum, Provinsi Kalimantan Timur memiliki luas sebesar
127.347 km2 dengan kepadatan penduduk berkisar 30 jiwa/km2. Provinsi
3

Kalimantan Timur terdiri dari 7 kabupaten dan 3 kota yang meliputi 103
kecamatan.

Gambar 1.1 Peta Administrasi Provinsi Kalimantan Timur (Sumber: Peta


Tematik Indo, 2015)

1.4 Metodologi Penelitian


Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini mencakup
dua hal, yaitu metode pengumpulan data dan metode analisis data.
1.4.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan
pengumpulan data sekunder melalui dokumen Provinsi Kalimantan
Timur dalam Angka 2021.
1.4.2 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
analisis cluster dengan software STATA untuk membentuk cluster
kebupaten/kota dengan karakteristik yang sama dan analisis hirarki
4

(skalogram) dengan excel untuk mengetahui kabupaten/kota yang


layak menjadi pusat pelayanan pendidikan di Provinsi Kalimantan
Timur.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan praktikum ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, dijelaskan mengenai latar belakang penelitian,
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, ruang lingkup wilayah penelitian,
metodologi penelitian, serta sistematika penulisan laporan penelitian.
Bab II Dasar Teori
Pada bagian dasar teori, dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang
melandasi penelitian ini. Dasar teori dalam penelitian ini terbagi menjadi dua,
yaitu dasar teori untuk substansi yang menjadi topik penelitian dan dasar
teori untuk metode analisis data yang digunakan.
Bab III Input dan Analisis Data
Pada bagian input dan analisis data, dipaparkan terkait input data, analisis
output data, dan interpretasinya dalam bidang perencanaan wilayah dan kota.
Bab IV Kesimpulan dan Saran
Pada bagian kesimpulan dan saran, terdapat kesimpulan hasil penelitian dari
analisis-analisis yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dan juga
terdapat saran untuk penelitian-penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Teori Analisis Substansi


Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan
manusia. Melalui pendidikan, manusia yang sebelumnya tidak tahu menjadi
tahu, yang semula tidak bisa menjadi bisa, bahkan yang semula tidak ada
menjadi ada karena pendidikan. Menurut Wedan (2016), pendidikan dapat
diartikan sebagai usaha sadar dan sistematis guna mencapai taraf hidup atau
kemajuan yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan sangat penting dalam
usaha mewujudkan kehidupan manusia yang lebih baik.
Salah satu bentuk upaya dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan
adalah dengan membangun sekolah-sekolah, mulai dari TK, SD, SMP, SMA
ataupun SMK. Pembangunan sekolah ini bertujuan untuk memfasilitasi
kegiatan pembelajaran serta menyerap sebanyak mungkin masyarakat yang
hendak mengenyam pendidikan. Penambahan jumlah sekolah pun tentunya
dapat menjadi solusi dari masalah pendidikan seperti putus sekolah serta
daya tampung sekolah yang tidak memadai (Salim, 2020).

2.2 Teori Analisis Data


2.2.1 Analisis Cluster
Analisis Cluster adalah teknik statistik yang berguna untuk
mengelompokkan objek kedalam beberapa kelompok tertentu yang
mana setiap objek yang terbentuk memiliki sifat dan karakteristik yang
berdekatan. Tujuan dari analisis cluster adalah mengelompokkan objek
berdasarkan kesamaan karakteristik diantara objek-objek tersebut.
Ciri-ciri suatu kluster yang baik yaitu memiliki:

5
6

• Homogenitas internal (within cluster) yaitu kesamaan antar


anggota dalam satu kluster
• Heterogenitas eksternal (between cluster) yaitu perbedaan
antara kluster yang satu dengan klsuter yang lain.
Pada analisis cluster, data mentah diubah ke dalam matriks similarity,
selanjutnya dirumuskan formasi kelompok dengan prinsip variasi
dalam kelompok lebih kecil daripada variasi antar kelompok.
2.2.2 Analisis Hirarki (Skalogram)
Analisis hirarki atau skalogram merupakan salah satu alat untuk
mengidentifikasi pusat pertumbuhan wilayah berdasarkan fasilitas
yang dimilikinya, dengan demikian dapat ditentukan hirarki pusat-
pusat pertumbuhan dan aktivitas pelayanan suatu wilayah. Semakin
tinggi perkembangan suatu wilayah berarti wilayah tersebut semakin
mampu memberikan pelayanan kepada masyarakatnya. Dengan
analisis skalogram dapat ditentukan daerah ataupun kecamatan yang
dapat dijadikan sebagai pusat pertumbuhan.
Alat analisis skalogram membahas mengenai fasilitas perkotaan
yang dimiliki suatu daerah sebagai indikator difungsikannya daerah
tersebut sebagai salah satu pusat pertumbuhan. Tujuan digunakannya
analisis ini adalah untuk mengidentifikasi kota-kota yang dapat
dikelompokkan menjadi pusat-pusat pertumbuhan berdasarkan pada
fasilitas kota yang tersedia.
Hirarki kota akan berfungsi sebagai pusat-pusat pelayanan baik
skala regional maupun lokal. Tahapan penyusunan analisis skalogram
adalah sebagai berikut:
1. Membuat data matriks antara objek-objek dengan peringkat
faktor/variabel penilainya
2. Matriks data diubah menjadi matriks antara objek terhadap kelas
nilai faktor/variabel
7

3. Tukarkan objek-objek dan faktor-faktor/variabel-variabel


sedemikian rupa hingga memenuhi prinsip konsistensi
4. Berikan skor untuk tiap skala dari objek dengan melihat dimana
posisi kotak objek
5. Hitung koefisien reproductibility (R) untuk mengetahui derajat
error
6. Lakukan iterasi hingga koefisien R paling kecil
BAB III

INPUT DAN ANALISIS DATA

3.1 Input Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh
dari dokumen Provinsi Kalimantan Timur dalam Angka 2021 yang mana di
dalam dokumen tersebut terdapat data terkait jumlah sarana pendidikan
(TK, SD, SMP, SMA dan SMK) per kabupaten/kota.

Sarana Pendidikan
Kab/Kota
TK SD SMP SMA SMK
Paser 134 221 76 18 12
Kutai Barat 106 206 59 22 14
Kutai Kartanegara 364 472 145 51 43
Kutai Timur 168 224 87 22 24
Berau 86 166 55 19 14
Penajam Paser Utara 71 105 32 8 10
Mahakam Ulu 30 39 15 7 2
Kota Balikpapan 137 185 68 23 31
Kota Samarinda 202 221 93 41 52
Kota Bontang 54 56 27 11 14
Kalimantan Timur 1352 1895 657 222 216
Tabel 3.1 Data Sarana Pendidikan di Provinsi Kalimantan Timur 2021

3.2 Analisis Output Data


3.2.1 Analisis Cluster
Berikut merupakan hasil analisis cluster yang telah dilakukan
dengan metode single linkage, average linkage, complete linkage, dan K-
Means.

Single Average Complete K-


Kab/Kota
Linkage Linkage Linkage means
Paser 2 1 1 1
Kutai Barat 2 1 1 1

8
9

Kutai Kartanegara 1 3 3 3
Kutai Timur 2 1 1 1
Berau 2 1 2 1
Penajam Paser Utara 3 2 2 2
Mahakam Ulu 3 2 2 2
Kota Balikpapan 2 1 1 1
Kota Samarinda 2 1 1 1
Kota Bontang 3 2 2 2
Tabel 3.2.1.1 Hasil Analisis Cluster
Untuk menentukan hasil metode mana yang digunakan, dapat
digunakan perbandingan nilai calinski karena nilai ini membandingkan
jarak between dan within tiap obyek analisis cluster. Dengan
perbandingan nilai calinski, metode yang dipilih adalah metode dengan
nilai calinski paling besar. Pada penelitian ini, nilai calinski tiap metode
analisis cluster dengan jumlah 3 cluster adalah sebagai berikut.

Metode Calinski
Single Linkage 42.4
Average Linkage 42.4
Complete Linkage 34.89
K-means 42.4
Tabel 3.2.1.2 Nilai Calinski Tiap Metode
Berdasarkan nilai pseudo-F, baik metode single linkage, average
linkage, dan K-means memiliki nilai pseudo F yang sama dan terbesar
yaitu 42,4. Oleh karena itu, kita bisa menggunakan ketiga metode
tersebut untuk analisis lanjutan, namun pada penelitian ini akan
digunakan metode single linkage. Setelah dilakukan analisis cluster dan
perbandingan nilai calinski, berikut ini adalah hasil analisis clusternya.

Cluster 1 2 3
Kutai Paser Penajam Paser
Kartanegara Utara
Kab/Kota Kutai Barat Mahakam Ulu
Kutai Timur Kota Bontang
Berau
10

Kota
Balikpapan
Kota Samarinda
Tabel 3.2.1.3 Anggota Tiap Cluster
Berdasarkan hasil kluster di atas, dapat dilihat pula karakteristik dari
masing-masing kluster yang terbentuk.

Cluster TK SD SMP SMA SMK


1 364 472 145 51 43
2 139 204 73 24 25
3 52 67 25 9 9
Tabel 3.2.1.4 Karakteristik Sarana Pendidikan Tiap Cluster
Pada tabel karakteristik cluster di atas, sel dengan warna hijau
menunjukkan bahwa nilai rata-rata cluster pada variabel tersebut
tertinggi dibanding cluster lainnya, sel berwarna kuning menunjukkan
bahwa rata-rata cluster pada variabel tersebut tertinggi kedua
dibanding cluster lain, dan sel dengan warna merah menunjukkan
bahwa nilai rata-rata cluster pada variabel tersebut terendah dibanding
cluster lainnya. Berikut karakteristik setiap kelompok/cluster:
• Cluster 1 memiliki jumlah sarana pendidikan yang tergolong
tinggi untuk setiap jenjang pendidikan.
• Cluster 2 memiliki jumlah TK yang tergolong rendah, namun
jumlah SD, SMP, SMA, dan SMK sudah tergolong sedang.
• Cluster 3 memiliki jumlah sarana pendidikan yang tergolong
rendah untuk setiap jenjang pendidikan.
Berdasarkan karakteristik tiap cluster, berikut merupakan tabel
rekomendasi terkait sarana pendidikan yang perlu ditingkatkan oleh
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur guna mewujudkan pemerataan
pendidikan di sana.

Sarana pendidikan yang Sarana pendidikan yang


Cluster
jumlahnya sudah memadai jumlahnya perlu ditingkatkan
1 TK, SD, SMP, SMA, SMK -
11

2 - TK, SD, SMP, SMA, SMK


3 - TK, SD, SMP, SMA, SMK
Tabel 3.2.1.5 Ketersediaan Sarana Pendidikan Tiap Cluster
3.2.2 Analisis Hirarki (Skalogram)
Berikut merupakan hasil analisis hirarki (skalogram) dengan dua
kali iterasi yang telah dilakukan.

Sarana Pendidikan
Kab/Kota
TK SD SMP SMA SMK
Paser 134 221 76 18 12
Kutai Barat 106 206 59 22 14
Kutai Kartanegara 364 472 145 51 43
Kutai Timur 168 224 87 22 24
Berau 86 166 55 19 14
Penajam Paser Utara 71 105 32 8 10
Mahakam Ulu 30 39 15 7 2
Kota Balikpapan 137 185 68 23 31
Kota Samarinda 202 221 93 41 52
Kota Bontang 54 56 27 11 14
Kalimantan Timur 1352 1895 657 222 216

Min 30 39 15 7 2
Max 364 472 145 51 52
Interval 111 144 43 15 17
Q1 141 183 58 22 19
Q2 253 328 102 36 35
Tabel 3.2.2.1 Rentang Skalogram

JmlSMP JmlSMA JmlSMK


Kab/Kota JmlTK (1) JmlSD (2)
(3) (4) (5)
Paser R S S R R
Kutai Barat R S S S R
Kutai Kartanegara T T T T T
Kutai Timur S S S S S
Berau R R R R R
Penajam Paser Utara R R R R R
Mahakam Ulu R R R R R
Kota Balikpapan R S S S S
Kota Samarinda S S S T T
Kota Bontang R R R R R
12

Tabel 3.2.2.2 Konversi Rentang Skalogram

T S R
Kab/Kota
1 2 3 5 4 1 2 3 5 4 1 2 3 5 4
Kutai Kartanegara * * * * *
Kota Samarinda * * * * *
Kutai Timur * * * * *
Kota Balikpapan * * * * *
Kutai Barat * * * * *
Paser * * * * *
Kota Bontang * * * * *
Berau * * * * *
Penajam Paser Utara * * * * *
Mahakam Ulu * * * * *
Tabel 3.2.2.3 Hasil Analisis Hirarki/Skalogram
Berdasarkan iterasi yang telah dilakukan, diperoleh nilai error sebagai
berikut:
𝑛𝑜𝑘𝑡𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 3
𝑅= × 100% = × 100% = 6%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑜𝑘𝑡𝑎ℎ 50
𝐶𝑜𝑒𝑓𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑡 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 = 100% − 6% = 94%
R atau error sebesar 6% ini menunjukkan bahwa penelitian ini tidak
dapat menjelaskan keseluruhan kondisi sarana pendidikan di
Kalimantan Timur sebesar 6%. Kemudian, dengan memberikan skor
dan urutan pada tiap orde dengan Tinggi bernilai 3; Sedang bernilai 2;
dan Rendah bernilai 1, maka diperoleh tabel sebagai berikut.

T S R
Kab/Kota Skor Urutan
1 2 3 5 4 1 2 3 5 4 1 2 3 5 4
Kutai Kartanegara * * * * * 15 I
Kota Samarinda * * * * * 12 II
Kutai Timur * * * * * 10 III
Kota Balikpapan * * * * * 9 IV
Kutai Barat * * * * * 9 IV
Paser * * * * * 5 V
Kota Bontang * * * * * 5 V
Berau * * * * * 5 V
Penajam Paser Utara * * * * * 5 V
13

Mahakam Ulu * * * * * 5 V
Tabel 3.2.2.4 Hasil Skoring dan Urutan
Berdasarkan hasil analisis hirarki/skalogram dengan 5 variabel jumlah
sarana pendidikan, diketahui bahwa hirarki 1 adalah Kabupaten Kutai
Kartanegara sehingga pusat pelayanan pendidikan skala provinsi di
Kalimantan Timur diprioritaskan di Kutai Kartanegara.
Kabupaten/kota yang memiliki hirarki 2 yaitu Kota Samarinda dapat
menjadi sub-pusat pelayanan pendidikan di Kalimantan Timur. Namun,
perlu diperhatikan bahwa Kota Samarinda masih harus menambah
jumlah TK, SD, dan SMP untuk meningkatkan fungsinya sebagai sub-
pusat pelayanan pendidikan di Kalimantan Timur.

3.3 Interpretasi terhadap bidang PWK


Perencanaan wilayah dan kota tidak hanya terbatas pada perencanaan
fisik bangunan suatu kota, tetapi juga mencakup perencanaan pembangunan
suatu kota berdasarkan aspek ekonomi serta sosial. Perencanaan wilayah
dan kota tidak hanya membangun suatu kota, melainkan membangun suatu
peradaban. Oleh karena itu, pendidikan sebagai sarana utama dalam
memajukan peradaban perlu diperhatikan dalam perencanaan wilayah dan
kota.
Kluster yang terbentuk dari hasil analisis kluster dapat memudahkan
pemangku kebijakan dalam menentukan sekolah yang harus ditambah
jumlahnya dan di mana sekolah tersebut harus dibangun di Kalimantan
Timur. Selain itu, penetapan suatu daerah sebagai pusat pelayanan
pendidikan juga turut membantu pemerintah dalam upaya mengembangkan
dan melakukan pemerataan terkait pelayanan pendidikan di Kalimantan
Timur.
Hasil dari pemerataan pendidikan di Kalimantan Timur tentunya akan
membawa banyak manfaat. Misalnya adalah peningkatan IPM provinsi, di
mana IPM ini merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan
14

dalam upaya membangun kualitas hidup manusia serta yang paling utama
adalah Provinsi Kalimantan Timur akan lebih siap dalam mendukung fungsi
Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai ibu kota negara yang baru.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Timur terbagi menjadi tiga
kluster. Kluster 1 yang beranggotakan Kabupaten Kutai Kartanegara
memiliki karakteristik sarana pendidikan yang tergolong tinggi untuk
tiap jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMA/SMK. Kluster 2 yang
beranggotakan Paser, Kutai Barat, Kutai Timur, Berau, Kota Balikpapan,
dan Kota Samarinda memiliki jumlah SD, SMP, SMA, SMK yang tergolong
sedang, dan jumlah TK yang tergolong rendah. Kluster 3 yang
beranggotakan Kota Bontang, Panajam Paser Utara, dan Mahakam Ulu
memiliki karakteristik sarana pendidikan yang tergolong rendah untuk
tiap jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMA/SMK. Oleh karena itu,
diperlukan peningkatan jumlah sarana pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, &
SMK) di kabupaten/kota yang termasuk dalam kluster 2 dan 3 untuk
mewujudkan pemerataan pendidikan di Kalimantan Timur.
2. Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan kabupaten yang layak untuk
dijadikan pusat pelayanan pendidikan di Kalimantan Timur karena
tergolong hirarki 1 berdasarkan sarana pendidikannya. Apabila
diperlukan sub-pusat pelayanan pendidikan, Kota Samarinda (hirarki 2)
bisa menjadi alternatif pilihan dengan catatan harus menambah jumlah
TK, SD, dan SMP untuk meningkatkan fungsinya sebagai sub-pusat
pelayanan pendidikan di Provinsi Kalimantan Timur.

4.2 Saran Penelitian Kecil

15
16

Saran untuk penelitian selanjutnya yang memiliki topik serupa yaitu


diharapkan agar turut memperhitungkan sekolah di bawah kementrian
agama, seperti RA, MI, MTs, dan MA dalam penelitian sehingga hasil
penelitian dapat lebih baik dan lebih representatif.
DAFTAR PUSTAKA

Kusuma, P. (2019, Desember 5). Peringkat 6 Terbawah, Indonesia Diminta


Tinggalkan Sistem Pendidikan 'Feodalistik'. Retrieved from DW Made for
Minds: https://www.dw.com/id/peringkat-6-terbawah-indonesia-
diminta-tinggalkan-sistem-pendidikan-feodalistik/a-51541997
Salim, S. (2020, Juli 22). PPDB Sistem Zonasi. (C. Indonesia, Interviewer)
Syafruddin. (2020, Oktober 17). DPRD Provinsi Kaltim Soroti Minimnya Jumlah
SMA dan SMK Negeri di Balikpapan. (Glen, Interviewer)
Wedan, M. (2016, Oktober 8). Pengertian Pendidikan dan Tujuan Pendidikan
Secara Umum. Retrieved from Silabus: https://silabus.org/pengertian-
pendidikan/
BPS Provinsi Kalimantan Timur

17
LAMPIRAN

Summary statistics: min, mean, max


by categories of: clus

clus tk sd smp sma smk

1 364 472 145 51 43


364 472 145 51 43
364 472 145 51 43

2 86 166 55 18 12
138.8333 203.8333 73 24.16667 24.5
202 224 93 41 52

3 30 39 15 7 2
51.66667 66.66667 24.66667 8.666667 8.666667
71 105 32 11 14

Total 30 39 15 7 2
135.2 189.5 65.7 22.2 21.6
364 472 145 51 52

Hasil Tabstat Metode Single Linkage

. cluster stop singleclus, rule(calinski)

Calinski/
Number of Harabasz
clusters pseudo-F

2 16.32
3 42.40
4 29.28
5 35.25
6 43.87
7 35.77
8 52.88
9 49.36

Hasil Analisis Stopping Rules Metode Single Linkage

18
19

Summary statistics: min, mean, max


by categories of: clus2

clus2 tk sd smp sma smk

1 86 166 55 18 12
138.8333 203.8333 73 24.16667 24.5
202 224 93 41 52

2 30 39 15 7 2
51.66667 66.66667 24.66667 8.666667 8.666667
71 105 32 11 14

3 364 472 145 51 43


364 472 145 51 43
364 472 145 51 43

Total 30 39 15 7 2
135.2 189.5 65.7 22.2 21.6
364 472 145 51 52

Hasil Tabstat Metode Average Linkage

. cluster stop

Calinski/
Number of Harabasz
clusters pseudo-F

2 16.32
3 42.40
4 51.64
5 48.81
6 54.08
7 52.09
8 52.88
9 49.36

Hasil Analisis Stopping Rules Metode Average Linkage


20

Summary statistics: min, mean, max


by categories of: clus3

clus3 tk sd smp sma smk

1 106 185 59 18 12
149.4 211.4 76.6 25.2 26.6
202 224 93 41 52

2 30 39 15 7 2
60.25 91.5 32.25 11.25 10
86 166 55 19 14

3 364 472 145 51 43


364 472 145 51 43
364 472 145 51 43

Total 30 39 15 7 2
135.2 189.5 65.7 22.2 21.6
364 472 145 51 52

Hasil Tabstat Metode Complete Linkage

. cluster stop

Calinski/
Number of Harabasz
clusters pseudo-F

2 16.32
3 34.89
4 38.32
5 49.68
6 54.08
7 52.09
8 52.88
9 49.36

Hasil Analisis Stopping Rules Metode Complete Linkage


21

Summary statistics: min, mean, max


by categories of: kcluster

kcluster tk sd smp sma smk

1 86 166 55 18 12
138.8333 203.8333 73 24.16667 24.5
202 224 93 41 52

2 30 39 15 7 2
51.66667 66.66667 24.66667 8.666667 8.666667
71 105 32 11 14

3 364 472 145 51 43


364 472 145 51 43
364 472 145 51 43

Total 30 39 15 7 2
135.2 189.5 65.7 22.2 21.6
364 472 145 51 52

Hasil Tabstat Metode K-Means

. cluster stop

Calinski/
Number of Harabasz
clusters pseudo-F

3 42.40

Hasil Analisis Stopping Rules Metode K-Means

T S R
Kab/Kota
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kutai Kartanegara * * * * *
Kota Samarinda * * * * *
Kutai Timur * * * * *
Kota Balikpapan * * * * *
Kutai Barat * * * * *
Paser * * * * *
Kota Bontang * * * * *
Berau * * * * *
Penajam Paser Utara * * * * *
Mahakam Ulu * * * * *
Hasil Iterasi 1 Analisis Hirarki
22

T S R
Kab/Kota
1 2 3 5 4 1 2 3 5 4 1 2 3 5 4
Kutai Kartanegara * * * * *
Kota Samarinda * * * * *
Kutai Timur * * * * *
Kota Balikpapan * * * * *
Kutai Barat * * * * *
Paser * * * * *
Kota Bontang * * * * *
Berau * * * * *
Penajam Paser Utara * * * * *
Mahakam Ulu * * * * *
Hasil Iterasi 2 Analisis Hirarki

Anda mungkin juga menyukai