Anda di halaman 1dari 2

Menuju Indonesia Emas 2045 dengan JURNAL

KERTAS (Jurnalistik Aktual, Kreatif, dan


Berintegritas)
Oleh A Muhammad Athallah Naufal
Teknik Perminyakan Universitas Pertamina
Di tengah disrupsi arus globalisasi yang sangat dinamis, seluruh negara sedang gencar
membangun seluruh elemen unggul di dalamnya, baik infrastruktur maupun sumber daya
manusia. Sebagaimana negara lainnya, Indonesia sedang melakukan akselerasi menuju
kemajuan melalui visi yang kita kenal sebagai Indonesia Emas 2045. Visi Indonesia Emas
2045 diikrarkan sebagai konsep Indonesia yang mencapai “utopia”, dimana Indonesia akan
menjadi negara adidaya dengan banyak invensi, permasalahan kemiskinan dan korupsi bisa
ditinggalkan, dan memiliki masyarakat yang makmur dan sejahtera. Namun, apakah kita
mampu mencapai “utopia” tersebut?
Pada nyatanya, penulis berpandangan Indonesia belum mampu melakukan akselerasi
secara signifikan. Rilis Bank Dunia pada 2020 saja menyebutkan, indeks pembangunan
sumber daya manusia (HCI) di Indonesia hanya meningkat 0,01 poin, menjadi 0,54 dari tahun
sebelumnya. Ironisnya, hal ini juga sejalan dengan indeks PISA terhadap kemampuan literasi
bangsa Indonesia, dimana kita menduduki peringkat 72 dari 77 negara. Padahal, kemampuan
literasi suatu bangsa menunjukkan peradabannya. Dengan demikian, pekerjaan rumah
bangsa ini mampu diinisiasi dengan membangun kemampuan literasi yang sifatnya
fundamentalis.
Berdasarkan riset yang diadakan, penulis berpandangan penanaman kemampuan literasi
suatu bangsa dapat diinisiasi melalui kemampuan jurnalistik. Besarnya peluang mengakses
dunia di era digital menunjukkan besarnya peluang masyrakat melakukan kegiatan jurnalistik
untuk membangun pola pikir yang kritis. Sayangnya, pengenalan dunia jurnalistik,
khususnya untuk anak usia dini masih sangat minim. Diperlukan sebuah pendekatan
terbarukan dalam membangun dunia jurnalistik bagi masyarakat Indonesia yang tentunya
tidak hanya mengedepankan konsep literasi saja, melainkan juga aspek yang independen dan
kreatif.
Melalui tulisan ini, penulis menggagas sebuah pendekatan pragmatis untuk masyarakat
dalam membangun wawasan jurnalistik yang mengedepankan independensitas dan
kreativitas melalui pendekatan JURNAL KERTAS (Jurnalistik Aktual, Kreatif, dan
Berintegritas). Pendekatan ini terinisiasi dari adanya konseptual Pembangunan
Berkelanjutan 2030 (SDGs 2030), yaitu pembangunan yang menekankan prinsip
keberlanjutan di masa depan pada tiga aspek utama, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan,
sehingga kegiatan jurnalistik diharapkan memberikan dampak nyata melalui lahirnya invensi
baru.
Konsep pertama yang harus ditanamkan pada pendekatan JURNAL KERTAS adalah
konsep aktualitas. Konsep ini dimaksudkan sebagai landasan yang mengedepankan
kebenaran dalam dunia jurnalistik saat menganalisis suatu isu atau permasalahan. Melalui
aspek ini, diharapkan informasi yang dihimpun dapat menjadi sumber informasi kuat untuk
menghasilkan sebuah pernyataan tegas, baik dalam bentuk opini, maupun dalam invensi yang
mengatasi permasalahan. Penanaman konsep ini dapat dilakukan melalui penanaman
pentingnya mengkaji suatu fenomena permasalahan sampai akarnya.
Adapun konsep kedua yang harus ditanamkan adalah kreativitas. Dalam membangun
kegiatan jurnalistik yang baik, konsep ini dianggap penting dalam menyajikan suatu tulisan
yang menarik perhatian banyak orang dalam membaca. Konsep ini secara tidak langsung
mengembangkan pola pikir kognitif jurnalisme, dan meningkatkan minat kemampuan literasi
pembaca melalui tulisan yang sudah dibuat.
Konsep terakhir yang harus ditanamkan adalah integritas. Penanaman ini sering luput
dilakukan, padahal sangat penting keberadaannya. Imbasnya, tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap suatu tulisan jurnalisme cenderung menurun, karena isu rendahnya
integritas. Dengan demikian, diperlukan penanaman integritas dalam memproduksi suatu
tulisan jurnalisme, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat akan suatu tulisan, sehingga
berimbas pada pemerolehan informasi yang faktual dan bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai