Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Yurni Milham

SEMESTER GANJIL TAHUN 2021


Nim : H031201024
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN

PENGARUH pH DAN TEMPERATUR TERHADAP


AKTIVITAS ENZIM AMILASE

Jurnal kerja laboratorium ini merupakan laporan sementara dari hasil pengamatan yang
dilakukan di dalam laboratorium. Mahasiswa diharapkan menyelesaikan lembar kerja
ini sesuai dengan pengamatan yang dilakukan dan membahas dengan baik.

Gambar 1. Human Salivary Amylase (PDB: 1SMD)

1. Pengaruh pH
a. Uraikan tahap pembuatan larutan buffer fosfat di bawah ini
Pembuatan buffer pH 4, dilakukan dengan mencampurkan
pH 4
2,7 gram Natrium fosfat dalam 1 L ditambahkan dengan 1 L

larutan Asam fosfat (Supriyatna dkk, 2015).

Pembuatan buffer fosfat pH 5, larutan Asam fosfat 0,1 M

sebanyak 32 mL, ditambahkan dengan larutan Natrium fosfat


pH 5
0,1 M sebanyak 68 mL. kemudian diencerkan sampai

100 mL (Supriyatna dkk, 2015)

pH 6 Larutan buffer posfat 250 mL pH 6 dibuat dengan

mencampurkan larutan Na2HPO4 0,1 M sebesar 12,8 mL dengan

Larutan buffer fosfat pH 6 dibuat dengan mencampur larutan

Na2HPO4 0,1 M dengan larutan NaH2PO4 0,1 M dalam gelas


JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Yurni Milham
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201024
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN

kimia. Campuran diaduk sambil diukur pH-nya menggunakan

pH meter. Saat pH larutan diatas 6 maka ditambahkan dengan

larutan NaH2PO4 0,1 M hingga pH larutan menjadi 6. Bila pH

dibawah 6 maka ditambahkan larutan Na 2HPO4 0,1 M hingga

pH menjadi 6 (Supriyatna dkk, 2015).

Pembuatan buffer fosfat adalah 4,8 mL Asam fosfat dimasukkan

ke dalam gelas kimia, kemudian ditambahkan akuades sampai

200 mL. kemudian 1,6 gram larutan Natrium fosfat


pH 7
ditimbang dimasukkan ke dalam gelas kimia dan ditambah

akuades hingga 200 mL. Asam fosfat 30 mL dan Natrium

fosfat 70 mL dicampurkan hingga membentuk pH sekitar

7 (Halimah dkk, 2010).

Larutan buffer posfat 250 mL pH 8 dibuat dengan

mencampurkan larutan Na2HPO4 0,1 M sebesar 94,7 mL dengan

larutan NaH2PO4 0,1 M dalam gelas beker 500 mL. Campuran

pH 8 diaduk. Saat pH larutan di atas 8 maka ditambahkan NaH2PO4

0,1 M, tetes demi tetes hingga pH larutan menjadi 8.

Bila pH larutan di bawah 8 maka ditambahkan larutan NaH 2PO4

0,1 M tetes demi tetes hingga pH larutan menjadi

8 (Halimah dkk, 2010)


JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Yurni Milham
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201024
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN

b. Lengkapilah kolom-kolom berikut ini

10 mL larutan 10 mL larutan 10 mL larutan 10 mL larutan 10 mL larutan


buffer pH 8 buffer pH 7 buffer pH 6 buffer pH 5 buffer pH 4

5 mL larutan 5 mL larutan 5 mL larutan 5 mL larutan 5 mL larutan


pati 1% pati 1% pati 1% pati 1% pati 1%

+ + + + +
2 mL larutan 2 mL larutan 2 mL larutan 2 mL larutan 2 mL larutan
NaCl 0,1 M NaCl 0,1 M NaCl 0,1 M NaCl 0,1 M NaCl 0,1 M
Fungsi Jawab: sebagai aktivator terhadap enzim.
penambahan
NaCl
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Yurni Milham
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201024
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN

+ + + + +
2 mL saliva 2 mL saliva 2 mL saliva 2 mL saliva 2 mL saliva
encer (fp 10x) encer (fp 10x) encer (fp 10x) encer (fp 10x) encer (fp 10x)

Dipanaskan Dipanaskan Dipanaskan Dipanaskan Dipanaskan


dalam water dalam water dalam water dalam water dalam water
bath bath bath bath bath
Diasamkan Mengapa kedua tabung tersebut ditambahkan asam asetat?
dengan
penambahan Jawab: untuk mengasamkan larutan dan mempermudah reaksi amilum
asam asetat dengan iodin.

Ditambahkan 3 Ditambahkan Ditambahkan Ditambahkan Ditambahkan


tetes iodin 3 tetes iodin 3 tetes iodin 3 tetes iodin 3 tetes iodin
Fungsi Jawab : mengetahui kadar amilum dalam suatu sampel.
penambahan
iodin

Indikator Jawab: terjadi perubahan warna menjadi biru pekat karena adanya
perubahan
warna bahwa iodin yang membentuk kompleks warna biru akibat adanya ikatan
terdapat
aktivitas amilase semu.
adalah….
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Yurni Milham
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201024
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN

CH2OH
CH2OH
H O H H O H
H H + nI2
OH H OH H
O O O
H OH H OH n
Berdasarkan
CH2OH
tahap reaksi di CH2OH
atas dengan H O H H O H amilase
H I H
penambahan OH H OH H
reagen-reagen, O O O
buatlah H OH H OH n
I
mekanisme Biru
reaksi amilase
CH2OH
H O H
H
OH H + I2
OH OH
H OH
bening

Hasil
Pengamatan

Keterangan:
+++++ = Biru tua ++ = Sedikit biru
++++ = Biru muda + = Hampir tidak berwarna
+++ = Agak biru
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Yurni Milham
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201024
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN

pH Waktu (menit) 1/t (menit)

4 30 0,0333

5 35 0,0285

Hasil berikut ini 6 30 0,0333


menunjukkan
pengaruh pH 7 30 0,0333
terhadap
aktivitas 8 35 0,0285
amilase. Buatlah
kurva hubungan
pH vs 1/waktu
(t) Hubungan pH dengan 1/t
0.034

0.032
1/t

0.03

0.028
0 50 100 150
pH

Pembahasan Pada percobaan ini digunakan larutan buffer fosfat dengan pH

8,0; 7,0; 6,0; 5,0; dan 4,0. Hal ini bertujuan mengetahui pada pH

berapa enzim α-amilase dapat bekerja secara optimal. Larutan buffer

tersebut masing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan

ditambahkan dengan larutan 5 mL larutan amilum 1% yang bertindak

sebagai substrat. Lalu ditambahkan 2 mL larutan NaCl 0,1 M.

Penambahan NaCl bertujuan sebagai aktivator enzim, lalu

ditambahkan 2 mL saliva encer fp 10 kali, dalam hal ini saliva

bertindak sebagai enzim, karena saliva terkandung enzim α-amilase.

Kemudian dilakukan pemanasan dalam water bath pada suhu 38 oC.

Suhu ini menggambarkan suhu tubuh normal manusia. Pada tabung


JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Yurni Milham
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201024
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN

reaksi I dan II dilakukan pengasaman dengan penambahan asam asetat

dengan tujuan agar menyamakan kondisi pH setiap tabung reaksi,

karena enzim α-amilase tidak bisa bekerja optimal dalam keadaan pH

8 ataupun keadaan yang sangat asam. Setelah itu, ditambahkan iodin

0,1 N. Tujuan penambahan iodin adalah sebagai indikator dengan

melihat perubahan warna dari biru menjadi bening akibat adanya

ikatan semu antara amilum dengan iodin. Selanjutnya ditunggu hingga

larutan pH berapa yang paling cepat mencapai titik optimum selama

35 menit dan diamati perubahan warnanya pada interval 5 menit

secara berulang. Aktivitas enzim amilase dilihat berdasarkan tabung

mana yang mengalami perubahan warna secara drastis yaitu dari biru

menjadi tidak berwarna yang menandakan bahwa enzim amilase

menghidrolisis amilum menjadi glukosa dengan memutuskan ikatan

glioksida.

Berdasarkan grafik hubungan pH terhadap invers waktu, dapat

diketahui bahwa pH optimum aktivitas enzim α-amilase adalah pada

pH 7. Hal ini sesuai dengan teori di mana pH optimum dari aktivitas

enzim α-amilase adalah pada pH 6,2–7.


JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Yurni Milham
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201024
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Ditambahkan 3 Ditambahkan 3 Ditambahkan 3 Ditambahkan 3


JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Yurni Milham
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201024
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN

tetes iodin 0,01 M tetes iodin 0,01 M tetes iodin 0,01 M tetes iodin 0,01 M

Hasil Pengamatan

Hasil berikut ini Suhu Waktu (menit) 1/t (menit)


menunjukkan
pengaruh 0 oC 35 0,0333
temperatur
terhadap aktivitas 27 oC 30 0,0285
amilase. Buatlah
kurva hubungan 36 oC 30 0,0333
temperatur vs
1/waktu (t)
100 oC 30 0,0333
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Yurni Milham
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201024
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Pembahasan Pada percobaan ini ditentukan suhu optimum pada aktivitas

enzim α-amilase. Masing-masing tabung diisi dengan 5 mL larutan

amilum 1%, larutan amilum berfungsi sebagia substrat. Setelah itu,

ditambahkan sebanyak 2 mL saliva encer fp 10 kali yang berfungsi

sebagai enzim, karena pada saliva terkandung suatu enzim, yaitu

enzim α-amilase. Tabung pertama dicelupkan ke dalam air es (0

°C), tabung kedua ditempatkan pada suhu kamar (27 °C), tabung

ketiga dimasukkan ke dalam inkubator (36 °C) dan tabung

keempat dimasukkan dalam penangas air (100 °C). Perlakuan ini

dilakukan pada berbagai suhu yang telah ditentukan masing-

masing agar dapat diketahui pada suhu berapa enzim amilase

bekerja secara optimal. Pengujian ini dilakukan selama 35 menit

dan diteteskan ke plat tetes yang telah diisi 3 tetes iodin 0,01 M

dengan mengulangi perlakuan setiap interval 5 menit, diamati

perubahan warna yang terjadi. Tujuan penambahan iodin adalah

sebagai indikator dengan melihat perubahan warna dari biru

menjadi bening.

Berdasarkan grafik hubungan temperatur terhadap invers

waktu, dapat diketahui bahwa temperatur optimum aktivitas enzim

α-amilase adalah pada temperatur 36 °C. Hal ini tidak sesuai

dengan teori, dimana temperatur optimum aktivitas enzim

α-amilase adalah pada 27 °C. Penentuan yang tidak sesuai dengan

teori ini mungkin saja disebabkan oleh pati yang kurang baik dan

berbagai kondisi lainnya.


JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Yurni Milham
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201024
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Kesimpulan
1. pH optimum untuk aktivitas enzim amilase pada pH 7.

2. Temperatur optimum aktivitas enzim α-amilase adalah pada temperatur 36 °C.

Makassar, 30 September 2021


Dosen/Asisten Mahasiswa

Nama : Yuyun Sukawati Rusma Nama : Yurni Milham


NIM : H031171005 NIM : H031201024
JURNAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Nama : Yurni Milham
SEMESTER GANJIL TAHUN 2021
Nim : H031201024
LABORATORIUM BIOKIMIA DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN

DAFTAR PUSTAKA

Supriyatna, A., Amalia, D., Jauhari, A.A., dan Holydaziah, D., 2015, Aktivitas Enzim
Amilase, Lipase, dan Protease dari Larva, Jurnal Biokimia¸ 9(2):18-32.

Halimah, Syahalam, E., Okfrianti, Y., Siregar, S. S., dan Mailiza, A., 2010, Buku Ajar
Biokimia, Poli Teknik Kesehatan Bengkulu, Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai