Anda di halaman 1dari 16

1

JURNAL SKRIPSI

PENGARUH PENINGKATAN MUTU PEMELIHARAAN MESIN


TERHADAP KELANCARAN PROSES PRODUKSI
PADA UD. JONI PUTRA DI KABUPATEN
GIANYAR PROVINSI BALI

Oleh :
Nama : I Komang Adi Wahyu Wijaya
Nim : 2017-004-2963
Program Studi : Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS NGURAH RAI
DENPASAR
2021
2

HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL SKRIPSI

PENGARUH PENINGKATAN MUTU PEMELIHARAAN MESIN


TERHADAP KELANCARAN PROSES PRODUKSI
PADA UD. JONI PUTRA DI KABUPATEN
GIANYAR PROVINSI BALI

Jurnal Skripsi ini diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Program Studi Manajemen Pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ngurah Rai Denpasar

Oleh :
Nama : I Komang Adi Wahyu Wijaya
Nim : 2017-004-2963
Program Studi : Manajemen

Disetujui pada tanggal : 30 Agustus 2021


Pembimbing,

(Bagus Arya Wijaya, SE.,AK.,MM)


NIP: 200 601 282
3

Pengaruh Peningkatan Mutu Pemeliharaan Mesin


Terhadap Kelancaran Proses Produksi
Pada UD. Joni Putra di Kabupaten
Gianyar Provinsi Bali

I Komang Adi Wahyu Wijaya1, Bagus Arya Wijaya2


Universitas Ngurah Rai , Bali , Indonesia
Wahyuwulanwijaya@gmail.com, Bagusarya2002@gmail.com
Corresponding author: Wahyuwulanwijaya@gmail.com

Abstrak: Sebagai perusahaan produksi UD. Joni Putra, yang


memproduksi Batako, efesiensi operasionalnya sangat di tunjang oleh
mesin-mesin pencetak. Namun UD Joni melakuan pemeliharaan yang
kurang baik tentu akan menghasilkan kerja mesin dan peralatan yang
tidak baik sehingga akan cepat rusak dan membuat tingkat kegunaannya
akan cepat pula menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
sejauh mana peningkatan mutu pemeliharaan mesin terhadap kelancaran
proses produksi pada UD. Joni Putra. Penelitian ini dilakukan pada UD.
Joni Putra yang beralamat di Jalan Raya Semana, Kecamatan Ubud,
Kabupaten Gianyar. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi
sederhana untuk mengetahui pengaruh peningkatan mutu pemeliharaan
mesin terhadap kelancaran proses produksi pada UD. Joni Putra. Data
dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner dan metode pengambilan
sampel yang digunakan adalah metode sampling jenuh dengan
menggunakan sampel 30 oranga. Hasil penelitian ini adalah variabel
peningkatan mutu pemeliharaan mesin menunjukkan nilai signifikan dari
pengaruh peningkatan mutu pemeliharaan mesin sebesar signifikan 0,000
lebih kecil dari α = 0,05. Ini menyatakan pengaruh peningkatan mutu
pemeliharaan mesin berpengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap kelancaran proses produksi di UD. Joni Putra.

Kata Kunci: Pengaruh Peningkatan Mutu pemeliharaan Mesin,


kelancaran proses produksi

Abstract: The purpose of this study was to determine the extent to which
improvement in the quality of machine maintenance to smooth the production
process at UD. Joni Putra. This research was conducted at UD. Joni Putra,
having his address at Jalan Raya Semana, Ubud District, Gianyar Regency. This
study uses multiple linear regression analysis to determine the effect of improving
the quality of machine maintenance on the smoothness of the production process
at UD. Joni Putra. The data were collected by distributing questionnaires and the
sampling method used was saturated sampling method. The result of this research
4

is that the variable of increasing the quality of machine maintenance shows a


significant value of the effect of increasing the quality of machine maintenance by
0.000 significantly smaller than α = 0.05. This states that the effect of improving
the quality of machine maintenance has a positive and significant effect on the
smoothness of the production process at UD. Joni Putra.

Keywords: Effect of Improving the Quality of Machine Maintenance, Smooth


Production Process

PENDAHULUAN
Perkembangan peradaban manusia telah memacu peningkatan
kebutuhan dan keinginan baik dalam jumlah, variasi, jenis, dan tingkat
mutu. Perkembangan ini menimbulkan tantangan untuk dapat memenuhi
keinginan tersebut dengan cara meningkatkan kemampuan menyediakan
atau produksi barang secara efektif dan efesien, sehingga dalam
menjalankan proses produksi tersebut dibutuhkan sistem menajemen
operasional yang baik. Manajemen Operasional secara umum adalah
sebuah usaha pengelolaan secara maksimal berbagai faktor produksi,
mulai dari sumber daya manusia (SDM), mesin, peralatan (tools), bahan
mentah (raw material), dan faktor lainnya yang dirangkai dalam suatu
proses produksi.
Proses Produksi adalah suatu kegiatan yang menggabungkan
berbagai faktor produksi yang ada dalam upaya menciptakan suatu
produk, baik itu barang atau jasa yang memiliki manfaat bagi konsumen.
Proses produksi disebut juga sebagai kegiatan mengolah bahan baku dan
bahan pembantu dengan memanfaatkan peralatan sehingga menghasilkan
suatu produk yang lebih bernilai dari bahan awalnya. Hasil dari kegiatan
produksi adalah barang dan jasa. Barang merupakan sesuatu yang
memiliki sifat-sifat fisik dan kimia, serta mempunyai masa waktu.
Sedangkan jasa merupakan sesuatu yang tidak memiliki sifat-sifat fisik
dan kimia, serta tidak mempunyai jangka waktu antara produksi dengan
konsumsi.
Sebuah pabrik akan membutuhkan beberapa peralatan dan
mesin dalam melaksanakan proses produksi. Mesin dan peralatan yang
digunakan dalam proses produksi memiliki kemampuan yang berbeda-
beda, sesuai dengan umur pakainya. Kemampuan mesin yang telah
menurun dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan dalam jangka
waktu tertentu, sehingga perlu dilakukan kegiatan pemeliharaan
(maintenance).
Menurut Arikunto (2008), Pemeliharaan merupakan suatu fungsi
dalam suatu perusahaan pabrik yang sama pentingnya dengan fungsi-
fungsi lain seperti produksi. Hal ini karena apabila kita mempunyai
peralatan atau fasilitas, maka biasanya kita selalu berusaha untuk tetap
mempergunakan peralatan atau fasilitas tersebut. Demikian pula halnya
5

dengan perusahaan pabrik, dimana pimpinan perusahaan tersebut akan


selalu berusaha agar fasilitas atau peralatan produksinya dapat
dipergunakan sehingga kegiatan produksinya dapat berjalan dengan
lancar. Dalam usaha untuk dapat terus menggunakan fasilitas tersebut
agar kesinambungan produk dapat terjamin, maka dibutuhkan kegiatan-
kegiatan pemeliharaandan perawatan, yang meliputikegiatan pengecekan,
meminyaki, dan perbaikan-perbaikan atas kerusakan-kerusakan yang ada
serta pengantian spear part atau komponen yang terdapat pada fasilitas
tersebut.
Menurut Titin Isvi Chamiatul (2018), Pemeliharaan dapat
diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau
peralatan produksi dan mengadakan perbaikan, penyesuaian atau
penggantian yang diperlukan supaya terdapat suatu keadaan operasi
produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Meningkatkan mutu pemeliharaan mesin dapat menekan atau
mengurangi kemacetan kemacetan menjadi sekecil mungkin. Dalam
masalah pemeliharaan ini perlu di perhatikan bahwa sering terlihat dalam
suatu perusahaan kurang di perhatikan bidang pemeliharaan atau
maintenance ini, sehingga terjadilah kegiatan pemeliharaan yang tidak
teratur. Peranan yang penting dari kegiatan baru di ingat setelah mesin-
mesin yang dimiliki rusak dan tidak dapat berjalan sama sekali.
Hendaknya kegiatan harus dapat menjamin bahwa selama proses
produksi berlangsung, tidak akan terjadi kemacetan- kemacetan yang di
sebabkan oleh mesin atau fasilitas produksi. Jadi dengan adanya kegiatan
pemeliharaan ini maka fasilitas atau peralatan produksidapat
dipergunakan sesuai dengan rencana, dan tidak mengalami kerusakan
selama peralatan tersebut dipergunakan untuk proses produksi sebelum
jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai.
Sehingga dapatlah diharapkan proses produksi dapat berjalan
lancar dan terjamin, dengan cara meningkatkan mutu pemeliharaan, oleh
karena itu pemeliharaan mesin-mesin produksi ini perlu di lakukan untuk
mengetahui seberapa besar perhatian perusahaan dalam menerapkan
sistem manajemen pemeliharaan mesinnya.
UD. Joni Putra, merupakan perusahaan yang produksi Batako.
Perusahaan ini bergerak dibidang produksi Batako yang hasil batakonya
sudah banyak yang di cari atau sudah terkenal dengan kualitas batako
yang bagus, seperti industri batako yang lain jumlah/hasil yang cukup
banyak (150 batako) perhari maka perusahaan UD. Joni Putra perlu
menjaga mesin produksinya dengan baik dan benar. Dengan demikian
dapat terjaga kelanjutan operasional dan produktivitas. Sebagai
perusahaan produksi UD. Joni Putra, yang memproduksi Batako,
efesiensi operasionalnya sangat di tunjang oleh mesin-mesin pencetak.
Namun UD Joni melakuan pemeliharaan yang kurang baik tentu akan
menghasilkan kerja mesin dan peralatan yang tidak baik. Kerja mesin dan
6

peralatan yang tidak baik seperti; mesin atau peralatan akan cepat rusak,
sehingga tingkat kegunaannya akan cepat pula menurun. Dengan tidak
berjalannya mesin dan peralatan produksi secara efektif karena seringnya
terjadi kerusakan akibat pemeliharaan mesin dan peralatan yang kurang
baik menyebabkan semakin tingginya biaya yang dikeluarkan. Ada pun
penurunan produksi karena mesin pencetak batako sering rusak dapat
kita lihat dalam table 1 berikut :

Tabel 1
Produksi Batako UD Joni Tahun 2017-2020

No Tahun Jumlah Prduksi


1 2017 150.000
2 2018 190.000
3 2019 100.000
4 2020 75.000
Jumlah 515.000
Sumber : UD. Joni Putra, 2021

Pada tabel di atas dapat dilihat produksi batako pada tahun 2017
sebanyak 150.000 buah dan mengalami kenaikan tahun 2018 menjadi
190.000 buah batako atau sekitar 36%. Namun pada tahun 2019 efek
kerusakan mesin terlihat dimana mengalami penurunan menjadi 100.000
buah batako yang di cetak dan pada tahun 2020 penurunan kembali
terjadi menjadi 75.000 buah batako saja yang bisa dicetak. Hal ini juga
didukung dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan pemilik
UD. Joni Putra beberapa kendala pada proses produksinya dikarenakan
mesin-mesin yang di gunakan kurang mendapatkan perawatan atau
dengan kata lain mesin-mesin yang digunakan kurang terpelihara.
Dengan kurangnya pemeliharan mesin mengakibatkan terhambatnya
proses produksi pada UD. Joni Putra. Seperti contohnya setiap harinya di
targetkan 1 mesin dapat memproduksi 100 batako, namum karena mesin
mengalami gangguan seperti mesin mengalami gangguan seperti
kurangnya oli, kerusakan dinamo, dan putusnya tali sling. maka 1 mesin
hanya dapat memproduksi 50 batako.
Selain itu ada juga penelitian terdahulu yang berpendapat sama
seperti penelitian Chamidatul pada tahun 2018 dengan hasil penelitian ini
menunjukan bahwa hubungan antara peningkatan mutu pemeliharaan
mesin terhadap kelancaran proses produksi pada CV. Bagus Mulia
Kemantren berhubungan kuat. Jasasila pada tahun 2017 hasil dari analisis
data menemukan bahwa perawatan mesin sangat berpengaruh pada
proses produksi. Kemudian penelitian Ludiya pada tahun 2015 dimana
hasilnya yang menunjukan bahwa kelancaran proses produksi
dipengaruhi oleh pemeliharaan preventif mesin.
7

Berdasarkan uraian latar balakang diatas maka yang jadi pokok


pembahasan dan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh peningkatan mutu pemeliharaan mesin
terhadap kelancaran proses produksi pada UD. Joni Putra. Sehingga
berdasarkan pada pernyataan teori dan kajian hasil penelitian
sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis: Pengaruh Peningkatan
mutu pemeliharaan mesin berpegaruh positif dan signifikan terhadap
kelancaran proses produksi.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di UD. Joni Putra yang terletak di Jalan
Raya Semana, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, dengan obyek
penelitian adalah kelancaran proses produksi yang dihasilkan oleh UD.
Joni Putra. Penelitian ini menggunakan desain Kuantitatif dengan
menggunakan pendekatan positifistik yang beranjak dari kenyataan
empiris yang dilakukan tidak mendalam dan waktu yang di perlukan
relatif lebih singkat.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Peningkatan
Mutu Pemeliharaan Mesin dan Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah Kelancaran Proses Produksi.
Metode penentuan sampel yang digukanan adalah sampling jenuh,
yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel, dikarenakan jumlah responden yang terbatas. Jumlah
populasi sekaligus responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 30 orang karyawan pada UD. Joni Putra.
Sumber data primer dan sekunder menjadi acuan selama proses
penelitian ini. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan
manajemen dan karyawan UD. Joni Putra. Adapun data sekunder berupa
data yang dikumpulkan oleh penulis dari dokumen-dokumen yang ada
pada UD. Joni Putra.
Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara langsung
ke lokasi, meneliti hasil dokumentasi dan memberikan kuesioner (angket).
Wawancara dilakukan terhadap informan dengan melakukan wawancara
ke pemillik produksi dan karyawan bagian produksi. Hasil Dokumentasi
adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memperoleh dan
mempelajari data dari catatan atau arsip perusahaan yang berhubungan
dengan jumlah produksi, jumlah kerusakan produk, volume penjualan
dan data-data lain yang dapat mendukung penelitian. Dan terakhir
dengan memberikan kuesioner berupa seperangkat pertanyaan atau
pernyataan secara tertulis kepada responden untuk di jawabnya.
Oleh karena variabelnya bersifat kualitatif, maka terlebih dahulu
harus dikuantitatif dengan skala likert dengan memberikan skor 1 sampai
dengan 5 terhadap masing-masing indikator variabelnya.
8

Skala likert menurut Sugiyono (2013:132) adalah skala yang


gunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala likert mempunyai
gradasi dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju, yang dapat berupa
kata-kata untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat
diberi skor, misalnya:
SS = Sangat Setuju diberi skor 5
S = Setuju diberi skor 4
N = Netral diberi skor 3
TS = Tidak Setuju diberi skor 2
STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambaran Umum Tempat Penelitian
UD.Joni Putra merupakan perusahaan yang memproduksi Batako.
Perusahaan ini bergerak dibidang produksi Batako yang hasil batakonya
sudah banyak di cari atau sudah terkenal dengan kualitas batako yang
baik.UD. Joni Putraberdiri pada tahun 2005 dan berlokasi di Jalan Semana,
Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.Selain memiliki
kualitas yang baik harga batako di UD. Joni Putra pun terjangkau
sehingga banyak yang berminat untuk membelinya.
Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
Menjadi perusahaan produksi yang professional serta memiliki
kualitas standar produk internasional serta menjalin hubungan kerja
sama yang baik dengan distributor dan konnsumen.
b. Misi
Melakukan Pengawasa dan Quality Control yang baik serta
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memberikan
layanan terbaik bagi seluruh konsumen.
Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan
Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang
dapat mencerminkan pembagian tugas dan jabatan tanggung jawab yang
jelas dan tegas dari atasan kepada bawahannya. Dalam melaksanakan
seluruh kegiatan operasionalnya perusahaan memiliki struktur organisasi
yang jelas, lengkap dengan wewenang, tanggung jawab serta rincian
tugas dari masing-masing bagian.

Gambar 1
9

Struktur Organisasi Perusahaan


Sumber: UD. Joni Putra (2021)

Berikut deskripsi dari setiap jabatan pada UD Joni Putra:


a. Pemilik
1) Bertanggung jawab didalam semua aktivitas UD Joni Putra
2) Pengambil keputusan
3) Memberi tugas dan wewenang kepada personal yang terkait
4) Mendapatkan semua laporan-laporan dari seluruh kegiatan
perusahaan termasuk laporan penjualan.
b. Pegawai
1) Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen
2) Melakukan promosi baik di oofline maupun online
c. Kasir
1) Mencatat setiap ada pengeluaran barang atau seluruh barang yang
terjual
d. Bagian Gudang
1) Mengecek persediaan barang
2) Menyediakan persediaan barang

Karakteristik Responden
Data penelitian diperoleh dari hasil kuesioner yang telah
disebarkan kepada responden penelitian yang berjumlah 30 yang terdiri
dari karyawan UD. Joni Putra. Karakteristik responden yang diteliti
meliputi: Umur, Jenis kelamin dan Pendidikan terahkir.
Karakteristik responden berdasarkan umur dapat digunakan untuk
mengetahui umur responden, dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Umur (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)


1 20-30 21 70
2 31-40 9 30
Jumlah 30 100
Sumber: Data Diolah (2021)
Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa lebih dari separuh
responden atau sebanyak 70 % (persen) responden pada kelompok umur
20-30 tahun dan sebanyak 30 % (persen) adalah pada kelompok umur 31-
40 tahun. Hal ini dapat dipahami bahwa pada kelompok umur-umur 20-
30 sedang kuat-kuatnya untuk bekerja.
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat gender responden sebagai kepala
desa dan bendahara, dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut:
10

Tabel 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)


1 Laki-Laki 18 60
2 Perempuan 12 40
Jumlah 30 100
Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan Tabel 3, menyatakan bahwa sebanyak 60% responden


adalah berjenis kelamin laki-laki sedangkan sebanyak 40% adalah
perempuan. Hal ini dapat dipahami karena pada proses pembuatan
batako tenaga kerja laki-laki lebih dibutuhkan.
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat digunakan
untuk mengetahui tingkat pendidikan responden, dapat dilihat pada
Tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4
Klasifikasi Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah (orang) Prosentase (%)


1 SD 8 26,7%
2 SMP 7 23,3%
3 SMA 15 50,0%
Jumlah 30 100
Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan tabel 4 di atas terlihat bahwa responden terbanyak


adalah yang pendidikan terahkirnya adalah SMA yaitu sebanyak 50 %
(persen). Dan yang paling sedikit adalah sebanyak 23,3 % (persen)
pendidikan terahkir SMP. Hal ini dapat dipahami , karena yang
pendidikanya lebih tinggi lebih trampil dalam bekerja.

Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner Validitas dapat dilakukan dengan mengkorelasikan
antara skor faktor dengan skor total dan bila korelasi tiap faktor tersebut
positif 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat.
Hasil uji validitas instrumen dalam penelitian ini terlihat dalam Tabel 5
berikut:
Tabel 5
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Koefisien Simpulan
11

No
Korelasi
1 Peningkatan mutu X1.1 0, 448 Valid
pemeliharaan mesin X1.2 0,634 Valid
X1.3 0,770 Valid
X1.4 0,828 Valid
2 Kelancaran Proses Produksi Y1.1 0,518 Valid
Y1.2 0,506 Valid
Y1.3 0,634 Valid
Y1.4 0,522 Valid
Sumber: Olah Data SPSS for Windows, 2021

Seperti yang telah dikemukakan bahwa, bila koefisien korelasi


lebih besar dari 0,30 maka butir instrumen dinyatakan valid. Dapat dilihat
hasil dari uji pada instrumen dinyatakan Tabel 5 bahwa semua butir
pertanyaan mempunyai koefisien lebih dari 0,30 sehingga semua
instrumen dinyatakan valid.

Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan suatu alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu
kuesioner dikataan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2016:47). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan
nilai Cronbach Alpha >0,70. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 6
berikut:
Tabel 6
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s
No Variabel Item Simpulan
Alpha
1 Peningkatan mutu pemeliharaan mesin X 0,771 Reliabel

2 Kelancaran Proses Produksi Y 0,704 Reliabel


Sumber: Olah Data SPSS for Windows, 2021
Berdasarkan Table 6 maka dapat diketahui bahwa instrumen
penelitian dari variabel peningkatan mutu pemeliharaan mesin dan
kelancaran proses produksi dinyatakan reliabel karena memiliki nilai
Cronbach’s Alpha (α) lebih dari 0,70.

Analisis Regresi Sederhana


Model regresi sederhana digunakan untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap satu variabel terikat
(dependent) dan satu variabel bebas (Independent). Analisis regresi
sederhana digunakan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran
mengenai pengaruh variabel variablepeningkatan mutu pemeliharaan
12

mesin terhadap kelancaran proses produksi. Hasil pengujian dapat


ditunjukkan pada Tabel 7 berikut:

Tabel 7
Hasil Regresi Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant)
Peningkatan Mutu
10,965 1,745 6,284 0,000

Peneliharaan Mesin 0,419 0,097 0,634 4,337 0,000

R = 0,634
R Square = 0,402
N = 30
Sumber: Olah Data SPSS for Windows, 2021

Dari hasil regresi sederhana seperti yang ditunjukkan pada tabel 4,


maka persamaan regresi sederhana pengaruh peningkatan mutu
pemeliharaan mesin terhadap kelancaran proses produksi adalah :
Y = α + βX
Y =10, 965+0,419X
Adapun penjelasan dari persamaan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Nilai α = 10,965; artinya apabila tidak ada perhatian terhadap
peningkatan mutu pemeliharaan mesin atau nilai konstan, maka
kelancaran proses produksi nilainya adalah sebesar rata-rata 10,965
b. β = 0,419 ; artinya apabila meningkatnya skor peningkatan mutu
pemeliharaan mesin satu satuan, maka akan diikuti oleh
meningkatnya kelancaran proses produksi sebesar 0,419

Analisis Koefisien Determinasi Sederhana


Analisis determinasi adalah digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kontribusi atau sumbangan variabel peningkatan mutu
pemeliharaan mesin terhadap kelancaran proses produksi yang
dinyatakan dalam persentase berdasarkan hasil analisis SPSS 17.0 for
windows. Pada tabel 4.9 diperoleh besarnya R 2 adalah = 0,634. Jadi
besarnya koefisensi determinasi adalah (D=63,4%). Hal ini berarti bahwa
kontribusi atau sumbangan variabel peningkatan mutu pemeliharaan
mesin terhadap kelancaraan proses produksi adalah sebesar 63,4%
sedangkan sisanya sebesar 36,6 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
dalam penelitian ini tidak dibahas.
13

Analisi Statistik Sampel Kecil Uji t


Analisis sampel kecil n ≤ 30 digunakan analisis uji t. Uji t (uji
hipotesis) ini digunakan untuk menguji signifikansi variabel peningkatran
mutu pemeliharaan mesin terhadap kelancaraan proses produksi apakah
berpengaruh positif dan signifikan atau diperoleh secara kebetulan saja.
Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut :
1. Menentukan formulasi Hipotesis
H0 :ßi = 0, artinya tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan
variabel peningkatan mutu pemeliharaan mesin terhadap variabel
kelancaran proses produksi pada UD. Joni Putra.
H1 :ßi > 0, artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan variabel
peningkatan mutu pemeliharaan mesin terhadap variabel
kelancaran proses produksi pada UD. Joni Putra.
2. Penetuan pengujian
Sesuai dengan hipotesa alternatif (Hi). Dalam penelitian ini
digunakan α (taraf kepercayaan) = 5% dan df (degress of freedom=
derajat bebas)=n-2=30-2=28, test satu pada sisi kanan, maka
diperoleh besarnya t tabel=t α (n−2)=t (0,05 ;28)= 2,04841.
3. Menentukan besarnya thitung
Berdasarkan hasil analisis spss 17.0 for windows, pada tabel 4.4
diperoleh besarnya t hitung = 4,337.
4. Kreteria Pengujian
a) Jika t hitung > t tabel (2,04841) maka H0 di tolak atau H1 diterima
b) Jika t hitung < t tabel (2,04841) maka H0 di terima atau H1 ditolak
5. Menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan H0

Gambar 2
Gambaran daerah Penerimaan Dan Penolakan H0

Daerah Penolakan H0

Daerah Penerimaan
H0

0 t-tabel : 2,04841 t-hitung = 4,337

6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan daerah penerimaan dan penolakan
H0 di peroleh nilai t hitung = 4,337 > t tabel = 2,04841 maka H0
ditolak dan H1 diterima. Oleh karena nilai t hitung jatuh pada

α = 0,05
14

daerah penolakan H0, maka peningkatan mutu pemeliharaan


mesin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kelancaraan
proses produksi pada UD. Joni Putra. Artinya semakin bagus
peningkatan mutu pemeliharaan mesin, maka kelancaraan proses
produksi pada UD. Joni Putra akan semakin meningkat (Hipotesis
Terbukti).

Interpretasi Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan terhadap
variabel independen yaitu pengaruhpeningkatan mutu pemeliharaan
mesin terhadap kelancaran proses produksidi UD. Joni Putradiperoleh
hasil penelitian sebagai berikut:
Hipotesis (H) menyatakan bahwa pengaruh peningkatan mutu
pemeliharaan mesin terhadap kelancaran proses produksi di UD. Joni
Putra. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat nilai signifikan dari pengaruh
peningkatan mutu pemeliharaan mesinsebesar signifikan 0,000 lebih kecil
dari α = 0,05. Ini menyatakan pengaruh peningkatan mutu pemeliharaan
mesin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kelancaran proses
produksi di UD. Joni Putra.Artinya semakin baik peningkatan mutu
pemeliharaan mesin yang dimiliki maka akan semakin ada peningkatan
terhadap kelancaran proses produksi di UD. Joni Putra.
Arikunto (2008) Pemeliharaan merupakan suatu fungsi dalam
suatu perusahaan pabrik yang sama pentingnya dengan fungsi-fungsi lain
seperti produksi. Apabila kita mempunyai peralatan atau fasilitas, maka
biasanya kita selalu berusahan untuk tetap mempergunakan peralatan
atau fasilitas tersebut. Demikian pula halnya dengan perusahaan pabrik,
dimana pimpinan perusahaan tersebut akan selalu berusaha agar fasilitas
atau peralatan produksinya dapat dipergunakan sehingga kegiatan
produksinya dapat berjalan dengan lancar.
Pernyataan dalam teori diatas dipertegas oleh hasil penelitian
sebelumnya. Jasasila (2017) dalam penelitiannya mengemukakan ada
pengaruh positif dan signifikan antara peningkatan mutu pemeliharaan
mesin terhadap kelancaran proses produksi.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dari bab-bab sebelumnya maka dapat
disampaikan yaitu peningkatan mutu pemeliharaan mesin berpengaruh
positif dan signifikan terhadapkelancaran proses produksi pada UD. Joni
Putra. Artinya semakin baik peningkatan mutu pemeliharaan mesin maka
kelancaran proses produksi pada UD. Joni Putra akan semakin meningkat.

SARAN
Berdasarkan uraian kesimpulan tersebut di atas, maka saran yang
sekiranya dapat dipertimbangkan oleh UD. Joni Putra berkaitan dengan
15

pengaruh peningkatan mutu pemeliharaan mesin terhadap kelancaran


proses produksi di UD. Joni Putra adalah, UD. Joni Putra diharapkan
untuk mempergunakan modal seefekttif mungkin dalam perawatan
mesin dan hendaknya dilakuakan pengecekan minimal 3 bulan sekali
sehingga mesinya tetap bagus digunakan. Dan Jika karyawan mampu
bekerja melebihi target hendaknya diberikan bonus dalam bentuk
finansial.

UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena kehendak dan ridha-Nya peneliti dapat menyelesaikan artikel ini.
Penulis sadari artikel ini tidak akan selesai tanpa doa, dukungan dan
dorongan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan terima kasih
kepada rekan-rekan praktisi dari pihak UD. Joni Putra yang telah
membantu pelaksanaan penelitian pada pengaruh peningkatan mutu
pemeliharaan mesin terhadap kelancaran proses produksi. Semoga hasil
penelitian ini dapat menjadi acuan dalam proses pembuatan keputusan
khususnya dalam efisiensi modal dan peningkatan mutu mesin dengan
melakukan pengecekan dan pemeliharaan berkala.

REFERENSI
Afrianti, 2008, Analisis Pemeliharaan (Maintenance) Mesin Produksi Riau
Grafindo.Pekanbaru.
Ahyari, Agus. 2002. Pengendalian Produksi, Edisi Keempat, Yogyakarta :
BPFE
Arianti Setya, Devi. 2012. Pengaruh Biaya Pemeliharaan Dan Perbaikam
Aktiva Tetap Terhadap Produktivitas Produksi : Universitas
Siliwangi
Arihunto, S. 2008. Prosedur Penelitiian Suatu pendekatan praktik.Jakarta :
Rineka Kaiya
Assauri, 2008, Sofyan, Manajemen Produksi dan Operasi, Penerbit UI,
Jakarta,.
Assauri, Sofjan .2008 .Manajemen produksi dan oprasi edisi
revisi.Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Astari, Muhammad,2005, Analisis Biaya Pemeliharaan (Maintenance)
Mesin Mandiri Printing. Pekanbaru,
Basu, Swasta dan Ibnu, Sukatjo, 2002, Pengantar Bisnis Modern, Penerbit
Gajah Mada, Yogyakarta.
Buku Panduan Penyusunan Proposal Penelitian Dan Skripsi. 2020.
Universitas Ngurah Rai. Denpasar.
Crosby. 1979 : 68, 2012 : 85. Abdul Hadis.
Daft , Richard L. 2006. Manajemen, Edisi 6. Jakarta : Salemba Empat.
Fandy Ciptono dan Anastasia Diana, 2001, Total Quality Management,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
16

H. Kusnadi, 2003 Pengantar Manajemen (Konseptual Dan Prilaku),


Penerbit Unibraw, Malang.
Harding, A.H, 2004, manajemen produksi, Penerbit Balai Pustaka.
Harsono, 2004 , Manajemen Pabrik, Penerbit Balai Aksara, Edisi Revisi,
Jakarta.
Hasibuan S.P. Malayu, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit,
Bumi Aksara, Jakarta.
Hendri Tanjung dan Syamsul M Ma’rif, 2003Manajemen Operasi,
Grasindo, Penerbit Jakarta.
Herjanto, Eddy. 2007. Manajemen oprasi. Jakarta. Grasindo.
Hughes, Chris, , 2001 Manajemen dan Produksi, Penerbit Dahara Prize,
Edisi Revisi, Semarang.
Jasasila. 2017. Peningkatan Mutu Pemeliharaan Mesin Pengaruhnya
Terhadap Proses Produksi Pada PT. Aneka Bumi Peratama (ABP)
Di Kabupaten Batanghari. Vol. 17. NO. 3 : Jambi.
Ludya, Eka. 2015. Pengaruh Pemrliharaan Preventif injentiton Terhadap
Kelancaran Proses Produksi Dan Minimalis Produk Cacat Produk
Jenis Spring Guide Pada CV. Gradient Bandung. Vol. 12 No. 1 :
Universitas Padjajaran
Manahan, P. Tampubolon, 2004,Manajemen Operasi, Penerbit Ghalia
Indonesia, Jakarta.
Moore G. Franklin dan Hendrik E.Thomas, 2000, Manajemen Produksi
Dan Operasi, Penerbit Remaja Karya, Bandung.
Prawirosentoso, Drs. Suyadi, , 2007 , Manajemen Operasi (Operations
Management) Analisis Dan Studi Kasus, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Reksohadiprojo, Sukanto, , 2001 Manajemen Produksi Dan Operasi,
Penerbit BPFT UGN Edisi Revisi.
Rully, Tutus . Feronika Putri, Carolina. 2015. Analisis Kebijakan
Pemeliharaan Mesin Dalam Rangka Meminimumkan Biaya
Pemeliharaan Pada PT. PARAMOUNT BEDINDONESIA. Vol 1 No.
2 : JIMFE
Ryanto, Bambang, 2003 . Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Penerbit
Gajah Mada, Yogyakarta.
Soeharto. 2000, Manajemen Perawatan Mesin, Penerbit Rieneka Cipta
Edisi Revisi, Jakarta,
Titin, Isvi Chamidatul, 2015. Analisa Peningkatan Mutu Pemeliharaan
Mesin Terhadap Kelancaraan Proses Produksi Pada Perusahaan
Dolomite, Jurnal EKBIS/Vol.XIII/No.1/edisi Maret 2015

Anda mungkin juga menyukai