Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN AGROBISNIS DAN KELEMBAGAAN


KUNJUNGAN PERUSAHAAN
(Balai Besar, Kulit, dan Plastik Yogyakarta)

Disusun oleh:
Kelompok

LI
Anggota Kelompok:
Muhamad Rosikh Nur Ihsan PT/08796
Arsinta Hana Prissia PT/08843
Putri Maharani PT/08860
Maratus Sholihah PT/08885
Nova Dwi Listyaningrum PT/09057

Asisten Pendamping: Onik Dwi Sundari

LABORATORIUM AGROBISNIS
DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Manajemen Agrobisnis dan Kelembagaan ini


disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah
Manajemen Agrobisnis dan Kelembagaan di Fakultas Peternakan
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Laporan ini telah diperiksa, disetujui dan disahkan oleh asisten
pendamping pada …………. 2022.

Yogyakarta, …… 2022
Asisten Pendamping

(Onik Dwi Sundari)


PENDAHALUAN

Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet,


dan Plastik (BBSPJIKKP) atau yang selanjutnya disebut Balai Besar Kulit,
Karet dan Plastik (BBKKP) sebagai salah satu unit pelaksana teknis di
bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI),
Kementrian Perindustrian yang memiliki tugas pokok melaksanakan
standardisasi industri, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri dan
industri 4.0, industri hijau, dan pelayanan jasa industri kulit, karet, dan
plastik. BBKKP membuka diri dan siap untuk bekerjasama dengan dunia
industri, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), dan pihak terkait lain baik di dalam maupun di luar
negri.
PEMBAHASAN

Lokasi dan Layout Perusahaan


Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet,
dan Plastik (BBSPJIKKP) terletak di Jl. Sokonandi No. 9 Yogyakarta
Indonesia 55166.
Layout Perusahaan:

MUSHOLA

R.PEMBUATAN
SEPATU

R.
PENGUJIAN

LABOR
ATORI
UM

AULA

TEMPAT PARKIR

TANAMAN
Sejarah Perusahaan
Rintisan awal institusi didirikan di Bogor pada tahun 1927 dengan
nama Leerlooierij in Leder bewerking Stichting met Het Laboratorium Voor
Leder bewerking en Schoen Makerij is een Van Drie Centrale Nijverhelds
voor Lichting: Departement van Economische Zaken dipimpin oleh
Cavalini sebagai Direktur. Pada tahun 1937, Departement van
Economische Zaken memutuskan untuk memindahkan instansi tersebut
ke Yogyakarta tepatnya di Tugu Kulon dan Oey Ong Ham diangkat
sebagai wakil direktur mendampingi Cavalini.

Visi dan Misi Perusahaan


Visi
BBKKP menjadi Balai Besar Pengembangan Industri yang
bergerak di bidang kulit, karet, dan plastik yang andal, professional,
inovatif, dan berintegritas dalam pelayanan kepada BSKJI Kementerian
Perindustrian.
Misi
BBKP melaksanakan Misi Presiden dan Wakil Presiden, yaitu
meningkatkan nilai tambah dari pemanfaatan infrastruktur dan
melanjutkan revitalisasi industri dan infrastruktur pendukungnya untuk
menyongsong revolusi industry 4.0.

Struktur Organisasi Perusahaan

KEPALA BALAI INDUSTRI STANDARDISASI


dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet dan
Plastik

Bagian Tata Usaha

Kelompok Jabatan
Fungsional
Agribisnis Perusahaan
Sistem Agribisnis
Sistem agribisnis merupakan suatu rangkaian sistem usaha dalam
bidang pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan sumberdaya
alam secara umum, yang dijalankan secara sistematis dan dikelola
dengan baik sehingga tujuan dan manfaat pembangunan usaha tersebut
dapat tercapai. Adapun subsistem agribisnis merupakan bagian dari
sistem itu sendiri sehingga rangkaian dari subsistem tersebut disebut
sistem agribisnis. BBKKP merupakan instansi pemerintah yang bergerak
dalam pelayanan jasa dimana perusahaan dapat melakukan sertifikasi,
pengujian dan kegiatan lain dengan menggunakan jasa instansi ini sesuai
dengan tugas pokoknya, sehingga subsistem agribisnis yang dijalankan
yaitu penyedia jasa pendukung. Sutanto (2022) menyatakan bahwa
agribisnis merupakan suatu sektor ekonomi modern dan besar dari
pertanian primer yang mencakup paling sedikit empat subsistem, yaitu
subsistem agribisnis hulu yaitu kegiatan ekonomi yang menghasilkan dan
memperdagangkan sarana produksi pertanian primer, subsistem
usahatani yang di masa lalu disebut sistem pertanian primer, subsistem
agribisnis hilir yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah hasil pertanian
primer menjadi produk olahan, subsistem jasa layanan pendukung seperti
perkreditan, asuransi, transportasi, pergudangan, penyuluhan, kebijakan
pemerintah, dan lain-lain.
Manajemen Pengadaan Bahan Baku
Manajemen pengadaan bahan baku merupakan aktivitas hulu atau
kegiatan awal yang dilakukan sebelum melakukan suatu proses produksi.
Adapun pada BBKKP bahan baku atau sarana produksi diperoleh dari
perusahaan yang membutuhkan jasa BBKP seperti pengujian ban,
sertifikasi produk kulit dan lain-lain. BBKKP menyediakan laboratorium
dan berbagai mesin uji untuk menunjang pelayanan. Frekuensi
penerimaan pelayanan jasa selama tahun 2020 yaitu pada pelatihan 513,
pengujian 303, konsultasi 2, kalibrasi 49, dan sertifikasi 89, namun secara
umum frekuensi pelayanan jasa tersebut sesuai dengan permintaan
pelanggan. Pertimbangan dalam menetapkan jumlah penerimaan jasa
didasarkan pada besaran pegawai, beban tugas serta tanggung jawabnya
dan jasa yang telah tersedia/dimiliki/dikuasai. Kriteria atau standar
pelayanan jasa BBKP yaitu melayani perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri kulit, karet, plastik, makanan, minuman, tembakau, tekstil,
dan produk kimia. Adapun hambatan yang dialami BBKKP pada
manajemen pengadaan bahan baku yaitu belum optimal dalam mencari
klien disebabkan sulitnya membuat hasil litbang yang aplikatif di industri
dan rancang bangun mesin-mesin industri yang dibutuhkan oleh dunia
industri saat ini, sehingga belum mampu menarik lebih banyak lagi minat
masyarakat industri untuk memanfaatkan jasa tersebut. Terdapat SOP
pada setiap bidang pelayanan jasa seperti pada pelayanan sertifikasi SOP
dimulai dengan permohonan klien kemudian mendapat persetujuan dari
BBKKP dilanjutkan dengan tanda kontrak kemudian dilakukan audit
pertama dilanjutkan audit kedua, setelah itu maka dilaksanakan rapat
komite terkait hasil sertifikasi. Apabila rapat komite menyatakan lolos
maka klien akan mendapat sertifikat dan BBKKP tetap melakukan
pengawasan secara periodik yang kemudian dilakukan sertifikasi ulang.
Manajemen Produksi
Pengendalian produksi merupakan rancangan yang dibuat terkait
hal-hal yang dibutuhkan dalam proses proses produksi yang bertujuan
agar proses produksi berjalan secara efektif dan efisien dan bisa
mengantisipasi resiko yang terjadi. BBKKP berusaha mengadakan Litbang
unggulan yang inovatif yang mempunyai kaitan langsung dengan industri
(kulit, karet dan plastik), klaster alas kaki, maupun lembaga penelitian
lainnya dan universitas. Sistem mutu BBKKP berdasarkan ISO 9001:2008,
dan penerimaan PNBP melalui 10 item penerimaan. Fitriana et al. (2021)
menyatakan bahwa dimensi mutu produk jasa terbagi menjadi sepuluh
meliputi tangibles (wujud), reliability (keandalan), responsiveness
(responsivitas), communication (komunikasi), credibility (kredibilitas),
security (keamanan), competence (kompetensi), courtesy (sopan santun),
understanding (memahami), dan access (akses). Adapun hambatan
BBKKP pada proses produksi yaitu sarana di unit proses dan laboratorium
ditemukan banyak alat yang sudah tua dan kurang produktif. Kondisi ini
akan mengurangi kinerja masing-masing alat dan berakibat langsung
terhadap penggunaan alat dalam penelitian maupun pelayanan jasa
teknis.
Manajemen Pasca Panen
Manajemen pasca panen merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan apabila proses produksi telah selesai. Aktivitas setelah proses
pelayanan jasa pada BBKKP dapat berupa pengawasan, peninjauan
ulang atau sertifikasi ulang, laporan kegiatan, evaluasi dan pengembalian
hasil pekerjaan kepada pelanggan. Adapun labelisasi hasil produksi
diberikan kepada produk yang lolos dalam pengujian setiap tahap dan
dibuktikan dengan sertifikat BBKKP. Labelisasi merupakan hasil rapat
komite yang dilaksanakan setelah pengujian. Proses controlling dilakukan
secara berkala untuk memastikan bahwa perusahaan pengguna jasa tidak
melakukan penyimpangan. Sutanto (2022) menyatakan bahwa fungsi
pengawasan menekankan pada bagaimana membangun sistem
pengawasan dan melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
rencana yang telah dibuat agar tetap berjalan sesuai dengan rel yang
telah ditetapkan. Kendala pasca panen BBKKP yaitu masih adanya
keterbatasan kemampuan BBKKP dalam mencapai target indikator
persentase pencapaian delivery time pengujian yang disebabkan oleh
keterbatasan dari alat pengujian yang terbatas dari segi jumlah dan dari
segi usia sehingga banyak alat uji yang mengalami kerusakan yang
mempengaruhi proses ketepatan penyelesaian pengujian tersebut dan
ketidaktercapaian perolehan status BLU karena masih adanya moratorium
pengusulan BLU di Kementerian Keuangan. Selain itu terdapat juga
beberapa keluhan pelanggan terkait dengan pelayanan yang diberikan
atau hasil sertifikasi.
Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
untuk menawarkan suatu barang atau jasa kepada konsumen. Pemasaran
jasa dilakukan dengan pengadaan promosi layanan BBKKP dan
melakukan kerja sama terhadap lembaga lain. Pengenalan kemampuan
layanan yang dimiliki BBKKP melalui promosi kepada perusahaan/industri
berupa temu pelanggan atau diseminasi. Identifikasi kebutuhan pasar
dilakukan dengan mencari informasi kebutuhan pemanfaatan teknologi
bagi industri. Identifikasi kebutuhan jasa pada BBKKP didasarkan pada
rencana kegiatan yang ada dalam Renja-K/L atau Renja-SKPD. Hasil
identifikasi kebutuhan antara lain mencakup nama barang/jasa, kriteria
barang/jasa, kriteria pelaku usaha, uraian pekerjaan, dan lokasi pekerjaan.
Adapun target utama pemasarannya yaitu industri kecil dan menengah
dalam proses produksi baik perorangan atau kelompok. Penetapan harga
pelayanan jasa pada BBKKP ditetapkan atas dasar lampiran peraturan
pemerintah. Jenis jasa pelayanan tertentu dimana pelayanannya
dilaksanakan di luar kantor sehingga berkaitan dengan biaya transportasi
dan akomodasi maka dibebankan kepada Wajib Bayar sesuai dengan
standar biaya perjalanan dinas yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Zimmerer et al. (2008) menyatakan bahwa penetapan harga produk perlu
memenuhi 3 tujuan yaitu produk dapat diterima, jaga pangsa pasar ketika
persaingan meningkat, dan mendapatkan laba. Penggunaan alat
transportasi di BBKKP untuk distribusi tidak diperlukan karena pelanggan
yang memerlukan jasa BBKKP menggunakan alat transportasi sendiri
sesuai keperluannya. BBKKP bekerja sama khusus dengan Litbayangsa
sehingga hasil Litbayangsa dapat diterapkan pada industri BBKKP.
Penelitian Dan pengembangan dipatenkan di BBKKP. Kebijakan sistem
manajemen mutu secara konsisten dilakukan dengan peningkatan secara
terus menerus di berbagai bidang dengan berupaya terpenuhinya
peraturan perundang-undangan yang berlaku menuju kepada tercapainya
kepuasan pelanggan. Promosi layanan jasa pada BBKKP dilakukan
dengan publikasi, diseminasi, sosialisasi, partisipasi dalam pameran dan
temu pelanggan. Kendala dalam mencari pasar kerjasama penelitian dan
pengembangan, konsultasi keteknikan, dan rancang bangun dan
perekayasaan industri (RBPI). Dimana balai belum optimal dalam mencari
klien hal ini disebabkan sulitnya penyediaan rancang bangun mesin-mesin
industri yang dibutuhkan oleh dunia industri saat ini, sehingga belum
mampu menarik lebih banyak lagi minat masyarakat industri untuk
memanfaatkan jasa diatas tersebut. Selain itu kolaborasi sangat
tergantung dengan permintaan dari pelanggan sehingga akan sulit
tercapai jika tidak aktif dalam mencari tahu kebutuhan dari industri atau
pelanggan.
Sumber Daya Manusia
Proses perencanaan dan penyediaan sumber daya manusia
dengan jumlah, kualifikasi, dan waktu yang sesuai dengan kebutuhan
diperlukan agar suatu organisasi mampu mencapai tujuannya. Adapun
struktur organisasi pada BBKKP paling atas yaitu kepala balai besar
standardisasi dan pelayanan jasa industri kulit, karet, dan plastik
kemudian dibawahnya yaitu bagian tata usaha dan dibawahnya lagi yaitu
kelompok jabatan fungsional. Umar (2003) menyatakan bahwa terdapat 4
elemen dalam struktur yaitu spesialisasi aktivitas, standarisasi aktivitas,
koordinasi aktivitas, dan besar unit kerja. Tenaga kerja yang dimiliki
BBKKP diantaranya yaitu AMMI, PMB, PI, Pranata komputer, customer
service, pramubakti, pengemudi, cleaning service, satpam, petugas
administrasi, gardener, dan lain-lain. Adapun jam kerja di BBKKP yaitu
mulai pukul 07.30 WIB hingga 16.00 WIB. Sistem penggajian atau
pemberian upah pada BBKKP dilakukan sesuai Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 190 Tahun 2012. Status pegawai di BBKKP terdiri dari
ASN (Aparatur Sipil Negara), PPNPN (Pegawai Pemerintah Non Pegawai
Negeri), dan outsourcing. Sistem rekrutmen BBKKP terbagi menjadi 2
yaitu rekrutmen ASN atau PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan pegawai
pemerintah non PNS. Adapun sistem perekrutan ASN yaitu perencanaan,
pengumuman, pelamaran, seleksi, penetapan kelulusan, pengangkatan
calon Pegawai Negeri Sipil dan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Kementerian Perindustrian sesuai dengan formasi yang telah
ditetapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi. Sistem perekrutan non Pegawai Negeri Sipil di setiap tahunnya
dibutuhkan surat perjanjian kerja yang mengatur tentang pemberian kerja
oleh balai dan ditandatangani oleh yang bersangkutan. Masa berlaku
surat itu sendiri adalah satu tahun dan jika yang bersangkutan ingin
melanjutkan di tahun berikutnya maka harus dilakukan perpanjangan
kembali. Pratama (2020) menyatakan bahwa terdapat 3 langkah esensial
untuk menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan pegawai yaitu analisis
jabatan, data selang waktu, dan yield ratio. Pelatihan dan pengembangan
skill meliputi rencana Pegawai Negeri Sipil yang akan dikembangkan
skill-nya, penempatan Pegawai Negeri Sipil sesuai pola skill, bentuk
pengembangan skill, waktu pelaksanaan, dan prosedur dan mekanisme
pengisian Jabatan. Pemantauan dan evaluasi pengembangan skill
meliputi evaluasi terhadap perencanaan pengembangan skill, proses
pelaksanaan pengembangan skill dan hasil pengembangan skill. Hasil
pemantauan dan evaluasi digunakan sebagai dasar penyempurnaan
atau perbaikan pengembangan karier pada Instansi Pemerintah. Adapun
sistem reward di BBKKP yaitu dengan pengangkatan jabatan pegawai.
Manajemen Sumber Daya Manusia di BBKKP yang belum berjalan baik,
salah satunya adalah masih adanya penempatan pegawai yang tidak
sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Hal ini menyebabkan kurang
optimalnya kegiatan-kegiatan di BBKKP.
Kelembagaan
Kelembagaan merupakan sistem sosial yang melakukan usaha
untuk mencapai tujuan tertentu yang memfokuskan pada perilaku dengan
nilai, norma, dan aturan yang mengikutinya, serta memiliki bentuk dan
area aktivitas tempat berlangsungnya. Amruddin et al. (2021) menyatakan
bahwa organisasi atau kaidah baik formal maupun informal yang
mengatur perilaku dan tindakan masyarakat untuk mencapai tujuan
tertentu. BBKKP mendapat bantuan biaya dari APBN dan juga bantuan
alat dari Ditjen Basis Industri Manufaktur yaitu berupa GPS
multiparameter meter, drum eksperiment, drum penyamakan, drum
retanning. dan lain-lain. Bantuan berupa alat tersebut dimanfaatkan dalam
berbagai kegiatan di BBKKP seperti pengujian dan lain-lain. Adapun biaya
yang diberikan dimanfaatkan untuk biaya tambahan operasional BBKKP.
Pemerintah berperan besar dalam BBKKP karena BBKKP merupakan
instansi pemerintah sehingga keputusan dan kegiatan seperti perekrutan
pegawai tentunya melibatkan pemerintah. BBKKP menjalin kerjasama
dengan beberapa perusahaan industri sehingga pelayanan jasa BBKKP
akan dimanfaatkan oleh perusahaan. Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Kepulauan Sula bekerja sama dengan Balai
Besar Kulit, Karet dan Plastik dalam pembuatan mesin vulkanisir ban
sepeda motor jenis matic dan tipe bebek. Selain itu BBKKP juga
bekerjasama dengan Litbayangsa dalam program riset teknologi.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan kunjungan yang telah dilaksanakan, dapat
disimpulkan bahwa Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP)
merupakan sebagai salah satu unit pelaksana teknis di bawah Badan
Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Kementrian
Perindustrian yang memiliki tugas pokok melaksanakan standardisasi
industri, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri dan industri 4.0,
industri hijau, dan pelayanan jasa industri kulit, karet, dan plastik.

Saran
Saran untuk praktikum Manajemen Agribisnis dan Kelembagaan
kedepannya, sebaiknya dalam kunjungan dapat dibuat lebih interaktif.
Saran kami untuk BBKKP kedepannya dapat mmeberikan informasi lebih
lengkap terutama didalam website agar pembaca lebih tertarik untuk
mengetahui lebih dalam tentang intansi BBKKP tersebut. BBKKP juga
dapat meningkatkan teknologi dalam proses standarisasi produk agar
dapat meningkatkan kualitas dan konsumen tidak complain terhadap
standar kualitas produk yang di produksi oleh produsen.
DAFTAR PUSTAKA
Amruddin., Haniarti., P. Permatasari., E. Rusdiyana., W. Trisnasari., E. N.
Jannah., A. Musyadar., M. Sugiarto., W. Nasruddin., T. R. Saridewi,
dan V. Zulfiyana. 2021. Manajemen Agribisnis. Yayasan Kita
Menulis. Medan.
Fitriana, R., D. K. Sari, dan A. N. Habyba. 2021. Pengendalian dan
Penjaminan Mutu. Wawasan Ilmu. Banyumas.
Pratama, G. D. 2020. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Cipta
Media Nusantara. Jakarta.
Sutanto, A. 2022. Strategi Mengembangkan Agribisnis dengan Canvas
Model. UMM Press. Malang.
Umar, H. 2003. Bussiness an Introduction. Gramedia. Yogyakarta.
Zimmerer, T. W. dan N. M. Scarborough. 2008. Kewirausahaan dan
Manajemen Usaha Kecil Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai