PENDAHULUAN
Latar Belakang
yang terdiri dari sejumlah sel yang baru saja dihasilkan melalui proses
produk pembelahan sel itulah yang tumbuh dan menyebabkan pertumbuhan ujung
akar dan ujung tajuk mempunyai meristem (Salisbury dan Ross, 1995).
yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup. Laju laju proses metbolisme
karbohidrat dari bahan baku anorganik berupa air dan karbon dioksida,mengapa
modern untuk memahami tumbuhan. Untuk itulah maka kemajuan dalam fisiologi
dan kimia. Kini teknologi ilmu fisika terapan menyambungkan peralatan untuk
dan pelindung yang terdiri dari kulit benih. Pada benih tertentu terdapat juga
kacangan, benih terdiri dari kulit benih radikal, plumula, mikrofil, hilum, lensa
dan kotiledon. Cadangan makanan yang disimpan dalam biji adalah karbohidrat,
melibatkan fitrokom. Biji dan cirri peka terhadap cahaya akan berkecambah jika
dikenai caahaya merah. Tetapi rangsangan ini dapat dihilangkan oleh perlakuan
dengan cahaya merah jauh berikutnya. Hal tersebut merupakan pemberian cahaya
berlangsung terbatas pada beberapa bagian tertentu, yang terdiri dari sejumlah sel
Dalam arti luas permeabilitas mencakup pertukaran total zat antara sel dan
sekitarnya. Permeasi mencakup baik proses tansfor teraktif dan difusi. Jadi
lebih cepat sampai tercapai suatu maksimum, akhirnya laju tumbuh menurun.
Apabila digambarkan dalam grafik, dalam waktu tertentu maka akan terbentuk
kurva sigmoid (bentuk S). Bentuk kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang
dalam lingkungan. Ukuran akhir, rupa dan bentuk tumbuhan ditentukan oleh
kombinasi pengaruh faktor keturunan dan lingkungan (Salisbury dan Ross, 1992).
tanaman dengan produk biomassa yang meningkat secara sigmoid dengan waktu
yang sudah dikenal cukup baik kepada suatu sistem yang sedang dipelajari
merupakan suatu pendekatan yang umum dilakukan. Pada suatu waktu, distribusi
zat dalam setiap tempat dalam ruangan akan menunjukkan hubungan yang
kesuburan tanah karena akar-akarnya dapat mengikat Nitrogen bebas (N2) dari
Tujuan Percobaan
4
dan perkembangan pada tanaman jagung (Zea mays L.) dan kedelai
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
TINJAUAN PUSTAKA
Jagung termasuk ordo zea dan famili poaceae atau graminae. Tanaman ini
mempunyai tinggi batang antara 60-300 cm. Btangny berbentuk bulat agak pipih,
Seperti halnya pada jenis rumput-rumput yang lain, akar tanaman jagung
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada kondisi tanah yang sesuai untuk
Daun jagung tumbuh di setip ruas batang. Daun ini berbentuk pipa
mempunyai lebar 4-15 cm dan panjang 30-15 cm serta didukung oleh pelepah
daun yang memnyelubungi batang. Daun mempunyi 2 jenis bunga yang berumah
satu. Bunga ini muncul dari ketiak daun yang terletak pada pertengahan batang
(Danarti, 1999).
Pada setuao tanaman jagung biasanya terdapat bunga jantan dan bunga
betina yang letaknya terpisah. Bunga jantan terdapat pada malai bunga di ujung
tanaman, sedangkan bunga betina terdapat pada tongkol jagung (Warisno, 1998).
Iklim
6
banyak dan cukuo sangat dibutuhkan selain untuk berfotosintesis, juga untuk
bereproduksi, karena tanpa intensitas cahaya yang cukup, bunga tidak dapat
Keadaan suhu yang baik untuk pertumbuhan sweet corn ialah 21-30 oC.
Namun pada suhu rendah sampai 16oC dan suhu tinggi sampai 35oC, sweet corn
masih dapat tumbuh. Suhu optimum untuk perkecambahan benih antara 21-27oC
Tanah
pH 5,6-7,2. Tanah yang bertekstur berat, harus diolah sehingga aerasi dan
Jagung hibrida dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi yang
daerah dengan ketinggian kurang dari 800 m dpl memberikan basil yang tinggi
(Warisno, 1998).
bentuk nya bulat atau tidak beraturan. Akar tanaman kedelai terdiri dari akar
lembaga (radicula), akar tunggang (radix primarial) dan akar cabang (radix
Bunga berwarna putih, ungu pucat, atau ungu, dapat menyerbuk sendiri.
yang berbentuk bundar atau pipih, dan sangat kaya akan protein dan minyak.
Daun kedelai mempunyi ciri-ciri antara lain helai daun (lamina) oval dan
tata letaknya pada tangkai daun bersifat majemuk berdaun tiga (trifoliolatus).
Buah kedelai berbentuk polong, setiap buah berisi 1-4 biji. Rata-rata berisi
abu. Polong yang sudah masak berwarna lebih tua (Suprapto, 1999).
ketinggian antara 30 – 100 cm. Batang ini beruas-ruas dan memiliki percabangan
Biji kedelai berkeping dua yang terbungkus oleh kulit biji. Embrio terletak
di antara keeping biji. Warna kulit biji bermacam-macam, ada yang kuning, hitam,
hijau atau coklat. Pusar biji atu hilum adalah jaringan bekas biji kedelai yng
Syarat Tumbuh
Iklim
Taman kedelai dapat tumbuh pada kondisi suhu yang beragam. Suhu tanah
yang optimal dalam proses perkecambahan yaitu 30oC. Bila tumbuh pada suhu
tanah yang rendah (15oC) proses perkecambahan menjdi sangat lambat, bisa
suhu 40Oc pada masa tanaman berbunga, bunga tersebut akan rontok. Suhu terlalu
8
Iklim kering lebih disukai tanaman kedelai dibanding iklim sangat lembab.
Curah hujan optimum antara 100-200 mm/bulan. Varietas kedelai biji besar cocok
(Danarti, 1999).
Tanah
kedelai harus ditanam pada jenis tanah bertekstur lempung berpasir atau liat
tanahnya subur, gembur, banyak mengandung bahan organik (humus), aerasi dan
drainasenya baik, serta mempunyai kisaran pH 5.8 – 6.5. Untuk tanah yang ber-
adalah untuk meningkatkan nitrogen sebagai ion ammonium dan nitrat agar
Kurva Sigmoid
dibagi dalam 3 fase yaitu fase logaritmik, fase linier, dan fase asimptotik
dikenal dengan nama model sigmoid. Biomassa tanaman mula-mula (pada awal
Pola pertumbuhan sepanjang suatu generasi secara khas dicirikn oleh suatu
organisme tetapi pola kumpulan sigmoid tetap merupakan ciri semua organisme,
organ, jaringan, bahkan penyusun sel. Apabila massa tumbuhan, volume, luas
daun, tinggi atau penimbunan bahan kimia digambarkan dalam kurva berbentuk S
Pertumbuhan
ditunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik.
Pembuatan kurva sigmoid atau laju pertumbuhan juga dipengaruhi oleh beberapa
(Gardner, 1999).
10
Perkembangan
Kurva menunjukkan ukuran kumulatif sebagai fungsi dari waktu. Tiga fase
utama biasanya mudah dikenali, yaitu fase logaritmik, fase linier dan fase
penuaan. Pada fase logaritmik ini berarti bahwa laju pertumbuhan lambat pada
awalnya, tapi kemudian meningkat terus. Laju berbanding lurus dengan ukuran
organisme. Semakin besar organisme, semakin cepat ia tumbuh. Pada fase linier,
pertambahan ukuran berlangsung secara konstan. Fase penuaan dicirikan oleh laju
Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan laut pda tanggal
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah benih jagung
(Zea mays L.) dan benih kacang kedelai (Glycine max L. Merill) sebagai objek
percobaan, air sebagai pembasah tanah, topsoil, pasir dan kompos sebagai media
Adapun alat yang digunakan adalah cangkul untuk mengolah lahan, batu
bata sebagai lanjaran polybag, meteran sebagai alat untuk mengukur, penggaris
sebagai alat untuk mengukur tinggi tanaman, pacak sebagai penanda batas, tali
plastik untuk mengikuti pacak yang satu dengan lainnya, gembor sebagai alat
untuk menyiram tanaman, kalkulator sebagai alat bantu hitung, buku untuk tempat
Prosedur Percobaan
- Diisi media kedalam polybag, yaitu campuran top soil, pasir, dan kompos
- Dibersihkan lahan dari gulma dan di susun dengan batu bata sebanyak 4 buah
- Diamati jumlah daun dan tinggi tanaman tiap minggu, dibuat grafiknya.
13
Hasil
Tinggi Tanaman
140
120
100
80
60 Rataan
40
20
0
MST MST MST MST MST MST MST MST MST MST MST MST
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jumlah Daun
40
35
30
25
20
Rataan
15
10
5
0
MST MST MST MST MST MST MST MST MST MST MST MST
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pembahasan
15
kenaikan, kenaikan mula-mula tidak begitu cepat, namun lama kelamaan terus
meningkat yaitu dari rata-rata 7,0 cm menjadi 66,55 cm. Kenaikan ini
menunjukkan ukuran kumulatif dari waktu ke waktu, dimana tanaman pada saat
ini berada pada fase logaritmik. Hal ini sesuai dengan literatur Prawiranata (1981)
dari waktu. Fase logaritmik berarti bahwa laju pertumbuhan lambat pada awalnya,
tapi kemudian meningkat terus. Laju berbanding lurus dengan ukuran organisme.
pertumbuhan jumlah daun lambat pada awalnya, tetapi kemudian meningkat, yang
daun berlangsung secara konstan dimana rata-rata kedua sampel tetap pada
minggu ke- 8 dan ke-12 pengamatan, yaitu 17 daun. Fase ini dinamakan fase
linier. Hal ini sesuai dengan literatur Salisbury dan Ross (1992) yang menyatakan
lebih cepat sampai tercapai suatu maksimum, akhirnya laju tumbuh menurun.
Apabila digambarkan dalam grafik, dalam waktu tertentu maka akan terbentuk
rataan jumlah daun dari minggu awal, yaitu 1,5 hingga pada minggu terakhir
rataan jumlah daun menjadi 17. Peristiwa ini menunjukkan terjadinya proses
difrensiasi dan pematangan struktur dasar menjadi tingkat yang lebih tinggi atau
kompleks. Hal ini sesuai dengan literatur Salisbury and Ross (1992) yang
kemajuan dan diferensiasi dan pematangan dari struktur dasar menjadi bagian
terjadi pada minggu ke-1 hingga ke-4 pengamatan dengan rata-rata tinggi
- Fase linear, terjadi penambahan berat dan panjang yang konstan berlangsung
- Fase penuaan, dimana pertumbuhan relatif lambat terjadi pada minggu ke- 10
Hal ini sesuai dengan literatur Salisbury dan Ross (1992) yang menyatakan bahwa
kurva pertumbuhan berbentuk S (sigmoid) yang ideal. Tiga fase utama biasanya
digambarkan dalam grafik akan membentuk kurva sigmoid (bentuk S). Kurva ini
Keduanya dalam bentuk sigmoid. Hal ini sesuai dengan literatur Jain (2000) yang
sering ditemukan khusunya pada tanaman setahun adalah biomassa tanaman yang
Kesimpulan
kenaikan terus meningkat yaitu dari rata-rata 7,0 cm menjadi 66,55 cm.
2. Dari hasil pengamatan pada jumlah daun dapat diketahui bahwa pertumbuhan
jumlah daun berlangsung secara konstan dimana rata-rata kedua sampel tetap
rataan jumlah daun dari minggu awal, yaitu 1,5 hingga pada minggu terakhir
hingga ke-4), Fase linear (minggu ke-5 sampai ke-9), Fase penuaan (minggu
Saran
secara intensif agar diperoleh hasil yang optimal dan dapat sesuai dengan fase-
fase pertumbuhan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Pradhan, S. 2001. Plant Physiologi. HAR – ANAND Publishing ltd, New York
Salisbury, F. B., dan C. W. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan. ITB Press, Bandung