Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN EBM

No Langkah EBM Hasil

1. Ringkasan Kasus Pasien Ny. S usia 38 tahun, datang ke Puskesmas Natar dengan
keluhan demam sejak 4 hari. Demam dirasakan meningkat terus
menerus setiap harinya. Keluhan disertai dengan sakit kepala, badan
terasa pegal, mual dan muntah setiap kali pasien makan. Pasien juga
mengatakan mulut terasa pahit, tidak ada napsu makan dan muncul
bintik-bintik merah pada kedua tangan pasien. Keluhan mimisan,
gigi berdarah dan BAB hitam disangkal oleh pasien. Selama demam
pasien meminum obat penurun panas yaitu paracetamol yang
dimiliki oleh pasien
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan Keadaaan umum: tampak
sakit sedang; tekanan darah: 130/90 mmHg; nadi: 92x/menit;
frekuensi nafas: 20x/menit; suhu: 38,7°C; berat badan: 71 Kg;
tinggi badan: 153 cm. IMT: 23,2 (overweight). Ditemukan Lidah
tifoid yaitu dibagian tengah lidah kotor dan bagian pinggir lidah
hiperemis. Pada regio abdomen didapatkan nyeri tekan epigastrium
dan pada ekstremitas atas yaitu pada tangan kanan dan kiri terdapat
ptekie. Dari pemeriksaan penunjang didapatkan hasil kadar
trombosit 70.000/ul, dan titer O Salmonella Thyphy 1/320, titer H
Salmonella Thyphy 1/320, titer O S.Parathyphy A 1/320, titer O
S.Parathyphy B 1/320.

Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik dan penunjang


didapatkan diagnosis kerja demam tifoid dan demam berdarah
dengue (DBD)

Pada pasien diberikan terapi antibiotic dan dirujuk ke rumah sakit


untuk terapi cairan dan pemantauan ketat kadar trombosit.

2. Formulasi Pertanyaan Apakah efek yang terjadi bila kasus tidak tertangani dengan cepat
(Answerable dan tepat?
Question)

3. PICO P : 659 pasien dengan infeksi virus dengue


I : Pentingnya ketepatan diagnosis pada DBD dan demam tifoid
C : Tidak ada pembanding
O : Penegakan diagnosis DHF
4. Searching Guidence Saya memilih sumber bukti dari Pubmed. Berikut langkah-langkah
saya mencari sumber bukti yang relevan dengan foreground
question yang diberikan.

o Buka google
o Ketik di search engine : “pubmed”
o Lalu pilih Pubmed Clinical Queries
o Setelah terbuka pilih Clinical Study Categories
o Pada kotak search engine, ketik : “ Management of DHF and
Thypoid fever
o Lalu didapatkan beberapa jurnal dari hasil tersebut
5. Eliminate Eliminasi jurnal di atas dilakukan dengan cara :

Memilih jurnal yang sesuai dengan keadaan pasien

Pada akhirnya saya memilih jurnal yang berjudul : “Dengue and


Thyphoid Co-infection-Study from a Government Hospital in North
Delhi”

6. Critical Appraisal 1. Validity


Penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif
dengan menggunakan metode uji Chi-Square. Penelitian ini
dilakukan pada Agustus dan November 2013.
Selanjutnya dilakukan telaah jurnal dengan hasil sebagai
berikut :
a. Judul Jurnal
“Dengue and Thyphoid Co-infection-Study from a
Government Hospital in North Delhi”. Judul jurnal
menggambarkan isi jurnal, sehingga judul jurnal dapat
dikategorikan tepat, padat, dan jelas. Judul jurnal tidak
terlalu panjang ataupun terlalu pendek. Ini merupakan
daya tarik tersendiri bagi pembaca untuk memilih jurnal
tersebut.

b. Pengarang dan Institusi


Aturan baku penulisan nama pengarang adalah nama
keluarga ditulis lebih dahulu diikuti dengan nama awal.
Institusi pengarang juga sudah disebutkan dengan jelas.
Nama pengarang tersebut dituliskan di bawah judul dan
sudah mengikuti standar baku penulisan nama pengarang
seperti yang telah disebutkan.

c. Abstrak
Abstrak ditulis secara terstruktur dan lengkap dimulai dari
latar belakang, metode penelitian, hasil dan kesimpulan.
Setiap bagian dari abstrak memberikan informasi
tersendiri yang dirangkum secara ringkas dan mudah
dimengerti. Abstrak yang baik memiliki jumlah kata
antara 200 hingga 250. Abstrak ini menggunakan 248
kata. Abstrak telah memenuhi syarat jurnal yang baik.

d. Pendahuluan
Pendahuluan terdiri dari 2 paragraf dan tidak lebih dari 1
halaman. Paragraf pertama menjelaskan tentang
bahayanya infeksi bersamaan pada dua agen sekaligus
maka dari itu dibutuhkan ketepatan diagnosis agar segera
tertangani. Paragraf kedua menjelaskan tentang infeksi
Dengue dengan malaria telah dipelajari pada beberapa
negara namun ada kelangkaan data mengenai infeksi
dengue dan tipoid di negara maju dan negara berkembang
maka dari itu akan dicoba lakukan penelitian di Delhi
Utara.

e. Metode
Desain penelitian analisis retrospektif.

f. Hasil
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel analitik dan
tabel yang memudahkan pembaca mengerti akan
perbandingan banyaknya penderita yang terinfeksi DBD
namun juga terinfeksi tifoid menurut kelompok usia dan
tabel 2 menjelaskan tentang infeksi lain yang ditemukan
pada kasus DBD menurut usia 0-10 tahun di beberapa
referensi penelitian berbeda. Narasi yang menjelaskan isi
tabel juga disajikan dalam bahasa yang mudah
dimengerti.

g. Pembahasan
Hasil penelitian dalam jurnal dihubungkan dengan temuan
yang ada pada penelitian-penelitian sebelumnya disertai
dengan sitasi yang jelas. Reasoning yang mendukung
hasil penelitian disajikan dalam bahasa yang mudah
dimengerti dan dapat diterima.

h. Kesimpulan
Kejadian DBD dengan demam tifoid merupakan kasus
penting karena jika tidak diobati dini pada keduanya maka
akan dapat melibatkan multi organ dan konsekuensi lebih
lanjut yang tidak diharapkan. Penelitian ini merupakan
penelitian pertama di India Utara yang melaporkan kasus
demam berdarah dan tipoid.

Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal yang
baku. Semua footnote pada naskah dijelaskan di daftar
pustaka. Semua footnote merujuk pada sumber yang jelas

2. Importance
Didapatkan hasil penelitian bahwa pentingnya

3. Applicability
Sampel yang digunakan dalam penelitian cukup representatif
dengan keadaan yang ditemukan pada pasien dalam kasus.
Pasien dalam kasus ini mengalami gejala demam, sakit kepala,
mual, muntah, malaise dan atralgia. Ada beberapa pasien yang
mengalami rasa tidak nyaman di perut, nyeri dada, pusing dan
diare. Untuk data usia, jenis kelamin dan tanggal timbulnya
gejala diambil dari rekam medis pasien. Pemeriksaan untuk
demam dengue menggunakan deteksi antibodi IgM dan untuk
pemeriksaan tipoid digunakan uji Widal.

7. Apply Dengan memperhatikan beberapa kriteria kesamaan kasus atau


problem dan variabel individual pasien dapat disimpulkan bahwa
hasil pencarian evidence ini dapat diterapkan pada kasus. Beberapa
alasan yang mendasari mengapa hasil penelitian ini bisa digunakan
karena desain penelitian review sistematis, memenuhi validitas
internal dan eksternal, jumlah pasien cukup representatif, dan
memiliki kesesuaian karakteristik dengan pasien pada kasus.

8. Evaluasi Langkah 1 adalah Asking dengan metode PICO sehingga dapat


merumuskan answerable question.

Langkah 2 adalah Acquiring, mencari literatur di Pubmed, dengan


menggunakan Boolean Logic : AND dan OR, yaitu “DHF AND
THYPOID FEVER”. Sehingga ditemukanlah jurnal “Dengue and
Typhoid Co-Infection Study from a Government Hospital in North
Delhi”.

Langkah 3 adalah Appraising dengan menggunakan metode VIA.


Jurnal tersebut menggunakan desain analitik retrospektif, dan
membahas permasalahan yang telah dirumuskan dalam PICO.
Hasil penelitian berupa perbandingan banyaknya penderita yang
terinfeksi DBD namun juga terinfeksi tifoid menurut kelompok
usia dan tabel 2 menjelaskan tentang infeksi lain yang ditemukan
pada kasus DBD menurut usia 0-10 tahun di beberapa referensi
penelitian berbeda.

Langkah 4 adalah Applying. Dalam penerapannya,

Banyaknya pasien yang menderita DBD dan Demam Tifoid secara


bersamaan dibutuhkan ketepatan dan kecepatan diagnosis untuk
mendapatkan hasil yang baik.

Langkah 1 hingga langkah 4 telah dilakukan sesuai prosedur EBM


yang ditetapkan dan terlihat jelas bahwa EBM membantu dalam
memecahkan permasalahan metode intervensi yang digunakan
pada kasus DHF.

Anda mungkin juga menyukai