Anda di halaman 1dari 15

A.

Indera Penglihatan

Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang di bungkus oleh tiga lapisan dariluar
ke dalam.isi bola mata terdiri atas lensa , badan bening dan cairan dalam mata.indera penglihatan
juga dinamakan fotoreseptor karena mampu menerima rangsang fisik yang berupa cahaya.

Mata adalah organ penglihatan yang penting bagi kehidupan makhluk hidup. Suatu
pengurangan fungsi indera penglihatan bahkan kebutaan akan memyebabkan kerugian yang tak
ternilai besarnya bagi seorang penderita (Nasution, 2013).

Mata adalah organ indera yang memiliki reseptor peka pada cahaya yang disebut
fotoreseptor. Setiap mata mempunyai lapisan reseptor,sistem lensa untuk memusatkan cahaya
pada reseptor dan syarat untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke otak.bagian mata yaitu
retina, terdapat kurang lebih 125 juta sel batang (sel basillus)yang mampu menerima rangsangan
sinar kuat dan warna. Sel batang mengandung pigmen yang peka terhadap cahaya yang
disebutrodopsin, yaitu suatu bentuk senyawa antara vitamin A dengan protein tertentu. bila
terkena sinar terang, rodopsin terurai dan akan terbentuk kembali dalam keadaan gelap. Proses
pembentukan rhodopsin memerlukan waktu yang disebut waktu adaptasi rodopsin. dalam waktu
adaptasi mata kurang melihat.(Gibson, 2003).

Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa ritinindan epsin. Ada tiga
macam sel kerucut yang masing-masing peka terhadap rangsangan warna tertentu yaitu merah,
biru dan hijau. Dari kombinasi tiga warna ini kita dapat menerima spektrum warna ungusampai
merah. Kerusakan sel konus menyebabkan buta warna merah, biru atau kuning. Penderita buta
warna ada yang disebut dikromat atau monokromat. Dikromat adalah orang yang mempunyai
dua sel kerucut,mereka menderita buta warna sebagian. Dikromat hanya dapat menerima
spektrum warna dengan campuran dua warna saja. Monokromat merupakan orang yang hanya
dapat membedakan hitam dan putih serta bayangan kelabu (Pearce, 2007).

Ada beberapa saraf otak yang memiliki hubungan dengan mata : untuk
penglihatan,gerakan mata, reaksi pupil pengangkatan kelopak mata dan penutupan kelopak
mata.Hubungan batang otak memungkinkan koordinasi gerakan mata.

Mata mempunyai otot, saraf serta pembuluh darah. Beberapa otot bekerja sama
menggerakan mata. Setiap otot di rangsang oleh saraf cranial tertentu. Tulang orbita yang
melindungi mata juga mengandung berbagai saraf lainnya, yaitu : Saraf optikus membawa
gelombang saraf yang di hasilkan di dalam retina ke otak

 Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata
 Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan merangsang
otot padatulang orbita.

a. Gelombang cahaya

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik dengan spektrum yang terbatas


(spektrum optik atau spektrum tampak), dimana pada spektrum tertentu tersebut gelombang
elektromagnetik dapat terlihat yang kemudian kita sebut sebagai cahaya. Tidak ada batasan yang
eksak mengenai spektrum optik tersebut, akan tetapi mata normal manusia dapat
menerima/merasakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 400 sampai
700 nm (yang kita sebut sebagai cahaya tampak). Selain cahaya adalah gelombang, cahaya juga
dapat dikatakan terdiri dari partikel yang disebut foton.

 Mekanisme Melihat

Cahaya → kornea →pupil → lensa → retina → saraf optikus → otak → kesan melihat.

1) Cahaya memantulkan obyek dan mengirim pada garis lurus menuju mata.
2) Cahaya melalui kornea, menuju pupil dan diteruskan ke lensa mata.
3) Kornea dan lensa membelokkan (membiaskan) cahaya agar di fokuskan ke retina.
4) Photoreceptors pada retina mengkonversi cahaya menjadi gelombang elektrik.
5) Gelombang elektrik melalui saraf optik menuju otak.
6) Otak memproses sinyal-sinyal itu menjadi sebuah bayangan (image).
 Peranan dari pada mata

Mata memainkan peran krusial pada hampir semua yang kita lakukan. Disini ada beberapa fungsi
utama dari mata.

Melihat - Mata mendapatkan cahaya dan mengkonversi menjadi gelombang elektrik yang
dikirim ke otak, yang memproses sinyal-sinyal ini untuk menjadi bayangan yang bisa kita lihat.
Bergerak - Enam otot 'extraocular' mengontrol pergerakan mata. Empat bergerak ke atas,
bawah,kliri dan kanan; dua mengatur mata untuk menyeimbangkan dengan pergerakan kepala.

Berkedip - Setiap saat berkedip, sekresi garam (basal tears) dari airmata di sapu di atas
permukaan bola mata, menjaga bola mata tetap lembab dan bersih. Otot-otot pada kelopak mata
atas mengontrol pergerakan membuka dan menutup.

Menangis - Airmata - cairan garam yang mengandung protein, air, mucus dan minyak-
dikeluarkan oleh lacrimal gland bagian atas, sisi luar dari mata. Airmata secara refleks
melindungi dari penyebab iritasi seperti asap, debu dan angin. Airmata karena emosi adalah
sebuah respon dari rasa sedih atau bahagia - ada sebuah teori bahwa airmata yang baik bisa
membantu tubuh lebih kuat dari racun dan zat merugikan.

Melindungi - Mata di set pada rongga di tengkorak untuk melindungi dari cidera. Bulumata dan
kelopak mata menjaga dari debu dan kotoran. Alis mata di bentangkan untuk mengalihkan
keringat masuk ke mata.

b. Transduksi

Transduksi adalah mekanisme transfer gen di mana bahan genetik ditransfer dari satu sel bakteri
ke sel bakteri berikutnya oleh “Bakteriofag” sebagai vektor. Penyisipan DNA asing oleh
bakteriofag dari sel donor ke sel penerima juga mendefinisikan proses transduksi. Transduksi
bakteri terjadi dengan cara transduksi umum dan khusus

Dalam tipe transduksi umum, salah satu gen dapat ditransduksi dari sel inang sedangkan hanya
gen khusus yang ditransduksi dalam tipe khusus. Transduksi diberikan oleh para ilmuwan pada
tahun 1952 oleh Norton Zinder dan Joshua Lederberg. Proses transduksi pertama kali dipelajari
dalam bakteri Salmonella.

 Jenis transduksi

Transduksi pada bakteri terjadi dalam dua cara baik melalui siklus litik atau lisogenik:

 Transduksi umum
 Transduksi khusus

 Transduksi Umum
Transduksi Umum adalah jenis fase litik di mana bakteriofag hanya membawa DNA bakteri
murni, bukan DNA fag dan gen bakteri murni ini dimasukkan ke dalam sel penerima.

Proses Transduksi Umum: Ini termasuk langkah-langkah berikut

 Pertama, bakteriofag menyerang sel bakteri yang akan dianggap sebagai “sel donor”.
 Kemudian, bakteriofag menyuntikkan bahan genetiknya yang akan menembus ke dalam
kromosom bakteri.
 DNA fag kemudian mengendalikan mesin sel inang. Hal ini menyebabkan degradasi
DNA kromosom bakteri yang mengarah pada fragmen kecil materi genetik.
 Kemudian replikasi DNA fag terjadi. Pada saat pengemasan, bahan genetik DNA bakteri
secara tidak sengaja masuk ke dalam bakteriofag yang disebut sebagai “Pengepakan
palsu”.
 Kemudian biosintesis Bacteriophage terjadi dan setelah itu, fag berkumpul dan
menyebabkan lisis sel donor.
 Bakteriofag kemudian menyerang sel bakteri lain (sel Penerima) dan akan menembus
DNA fag ke dalamnya.
 DNA fag akan bergabung dalam DNA penerima mengarah pada pembentukan “sel
rekombinan”.

 Transduksi khusus

Transduksi Khusus adalah jenis fase Lisogenik di mana gen ditransfer dari sel donor ke sel
penerima oleh bakteriofag yang tidak membawa DNA bakteri murni yaitu mengandung DNA
bakteri dan DNA fag.

Proses Transduksi Khusus: Ini termasuk langkah-langkah berikut:

 Pertama, bakteriofag menyerang sel bakteri yang akan mewakili “sel donor”.
 Kemudian, materi genetik bakteriofag akan menembus ke dalam kromosom bakteri.
 DNA fag akan menginduksi DNA bakteri dan memulai siklus replikasi.
 DNA fag kemudian mengendalikan mesin sel bakteri. Hal ini menyebabkan perakitan
bakteriofag yang membawa fag dan DNA Donor.
 Setelah itu, ada induksi di bawah sinar UV yang menyebabkan lisis sel dan pelepasan
Lysogens.
 Kemudian, bakteriofag yang menyerang sel bakteri lain akan mewakili sebagai “sel
Penerima”. Bakteriofag ini akan menembus DNA profag ke dalam sel penerima.
 DNA fag dan DNA sel Donor akan bergabung dalam DNA penerima mengarah pada
pembentukan “sel rekombinan”.

Oleh karena itu, transduksi adalah teknik biologis molekuler yang membantu dalam pergantian
gen atau rekombinasi gen. Transduksi umumnya proses pengenalan gen asing ke dalam genom
sel inang oleh bakteriofag.

B. Indra pendengaran

Indra pendengaran termasuk indra yang terletak di dalam telinga. Telinga merupakan alat
untuk menerima getaran yang berasal dari benda yang bergetar, dan memberikan kesan suara
pada kita. Getarannya dapat berasal dari udara dan dapat pula berasal dai benda padat atau benda
cair, antara benda g bergetar dengan telinga harus ada medium yaitu udara.

a. Anatomi Telinga

Terdiri dari tiga bagian, yaitu :

a) Telinga bagian luar

b) Telinga bagian tengah

c) Telinga bagian dalam.


1. Telinga bagian luar (Auris Eksterna)
Bagian ini terdiri dari daun telinga yang disebut juga dengan “Auricula” yang
berfungsi menentukan arah bunyi yang didengar, dan memperkuat suara-suara yang
diterima. Fungsi ini dilakukan karena daun telinga punya bentuk seperti corong dan
terdapat tonjolan-tonjolan yang terdiri dari tulang rawan dilapisi kulit.

Telinga luar ini juga terdiri dari liang telinga luar (meatus acusticus eksternus) yang
berfungsi menghantarkan getaran suara dan mempertahankan kelembaban suhu dari
udara yang masuk. Dalam liang telinga terdapat bulu-bulu dan sejumlah kelenjar yang
mengeluarkan kotoran telinga (cerumen), berfungsi untuk melindungi telinga supaya
tidak kemasukan barang atau serangga. Apabila produksi cerumen (kotoran telinga)
berlebihan, maka cerumen akan mengeras dan menyumbat saluran pendengaran yang
bersangkutan dan penderita akan 32 mengeluh tuli hambatan. Keadaan ini disebut
“Cerumen Obsturans”.

2. Telinga bagian luar ( Auris Media)


Telinga luar ini juga terdiri dari liang telinga luar (meatus acusticus eksternus) yang
berfungsi menghantarkan getaran suara dan mempertahankan kelembaban suhu dari
udara yang masuk. Dalam liang telinga terdapat bulu-bulu dan sejumlah kelenjar yang
mengeluarkan kotoran telinga (cerumen), berfungsi untuk melindungi telinga supaya
tidak kemasukan barang atau serangga. Apabila produksi cerumen (kotoran telinga)
berlebihan, maka cerumen akan mengeras dan menyumbat saluran pendengaran yang
bersangkutan dan penderita akan 32 mengeluh tuli hambatan. Keadaan ini disebut
“Cerumen Obsturans”.
Tekanan udara dalam cavum timpani selalu sama dengan udara luar (1 atmosfir).
Cavum timpani berhubungan dengan rongga mulut melalui tuba eustachii. Setiap
menelan, mengunyah atau menguap, muara tuba eustachii selalu terbuka sehingga
tekanan udaranya seimbang. Tuba Eustachii berfungsi untuk mempertahankan agar
tekanan udara di dalam cavum tympani tetap sama dengan tekanan udara luar. Membran
tympani berfungsi menangkap getaran suara, memperkuat getaran suara, dan melindungi
alat di dalam liang telinga dalam.
Di dalam telinga bagian tengah terdapat otot, yaitu otot gendang pendengaran (tensor
tympani), otot sanggurdi (stapedius). Tensor tympani berkaitan dengan martil, stapedius
berkaitan dengan kepala sanggurdi. Ujung lain dari kedua otot itu berkaitan pada dinding
rongga telinga bagian tengah. Kedua otot ini berfungsi untuk: Memperkuat rantai tulang
pendengaran, Meredam bunyi yang terlalu keras, Melindungi telinga bagian dalam.
3) Telinga Bagian Dalam
Telinga bagian dalam (Labyrin) itu merupakan bagian terpenting dari telinga, labyrin
adalah suatu rongga berisi cairan perilimpe dan letaknya di tulang pelipis yang berfungsi
melindungi bagian dalam. Dilihat dari segi anatomi, telinga bagian dalam terdapat
serambi (vertibule), saluran-saluran gelung (canalis semi curcularis), rumah siput
(cochlea).
Serambi ini berhubungan dengan saluran-saluran gelung dan dengan cochlea,
saluran-saluran gelung ini merupakan alat keseimbangan, sedangkan cochlea merupakan
bagian dari indra pendengaran.
Dalam dalam telinga bagian dalam yang terpenting adalah organ corti. Organ corti
ini merupakan suatu reseptor pendengaran yang terletak di dalam cochlea bagian scala
media tepatnya di atas membran basilaris. Organ orti berupa suatu deretan sel-sel rambut
yang jumlahnya berkisar antara 24.000 – 31.000 ke atas atau lebih. Deretan rambut-
rambut tersebut dinamakan tali pendengaran.
Tali pendengaran ini penting untuk menseleksi berbgai nada suara. Perbedaan
ukuran dan bentuk ini berperan untuk menentukan berbagai nada suara.
(a) Bila suara datang dengan nada tinggi maka yang bergetar adalah sel rambut bagian
basis.
(b) Bila suara datang dengan nada rendah maka yang bergetar adalah sel rambut bagian
apex.
(c) Bila nada suara datang dengan nada sedang, maka yang bergetar adalah sel rambut
bagian tengah, ini merupakan teori resonansi dari Helmholtz.

C. Indera pengecapan

Indera pengecap merupakan salah satu alat untuk merasakan rasa yang ditimbulkan oleh
makanan atau bahan lainnya. Lidah adalah sebagai indra pengecapan. Fungsi lidah lainnya
sebagai organ pencernaan dan organ pembentuk huruf (organ komunikasi). Sel-sel pengecap
tersebut dikenal dengan sebutan puting pengecap. Lidah merespon berbagai jenis dan macam
rasa seperti manis, pahit, asam, asin dan pedas. Rasa manis dapat dirasakan oleh indra pengecap
yang terletak dibagian depan lidah, rasa pahit pada pangkal lidah, rasa asin dirasakan pada
sepanjang bagian isi depan lidah sedangkan rasa asam dirasakan sepanjang sisi bagian belakang
lidah.

Sensitivitas terhadap rasa ini dapat saja terganggu bahkan mengalami penurunan. Hal ini
biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor usia, dimana pada usia lanjut manusia
cenderung mengalami penurunan sensitivitas rasa. Selain itu, penurunan sensitivitas rasa dapat
juga disebabkan karena kebiasaan merokok. Selain itu, menggosok gigi dengan pasta gigi
tertentu juga sering dikeluhkan dapat menurunkan sensitivitas rasa.

Pengecap rasa pada lidah adalah taste buds yang mengandung beberapa reseptor rasa
yaitu rasa asam, asin, manis, pahit dan umami. Rasa asam sering digunakan untuk mendeteksi
keasaman. Rasa asin dapat memodulasi diet untuk kestabilan elektrolit tubuh. Rasa manis
penting untuk menambah energi tubuh. Rasa pahit dapat mendeteksi berbagai toksin dan rasa
umami digunakan untuk mendeteksi asam amino. Alat pengecapan ini ada dan menyebar pada
seluruh permukaan lidah

Lansia merupakan kelompok orang lanjut usia yang mengalami proses penuaan yang
terjadi secara bertahap dan merupakan proses alami yang tidak dapat dihindarkan. Pada lansia
dapat terjadi suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankanfungsi normalnya, termasuk fungsi dari
indera pengecapannya. Akibat dari menurunnya fungsi indera pengecapan, maka dapat
menurunkan nafsu makan, sehingga asupan gizi menjadi berkurang dan tubuh menjadi rentan
terhadap penyakit.
Gambar 1. Lidah dan bagian-bagiannya

Pada manusia hanya terdapat pada lidah. Zat perangsangnya adalah zat kimia yang larut dalam
air/reseptornya adalah ludah danlangit-langit mulut.

Gambar 2. Gambar permukaan lidah

Pada permukaan lidah, reseptornya berupa tonjolan-tonjolan kecil yang dinamakan papila
feliformis, papila fungitormis dan papila circumfalata. Reseptornya berbentuk piala pengecap
yang disebut gemma sustantorea.

Pengecapan ini juga disarafi oleh Nervus VII (Fasialis), dan Nervus IX (Glosofaringeus).
Disamping itu pada lidah ada Nervus V (Trigeminius), yaitu untuk mensarafi raba, sakit dan
suhu.
a. Sensasi kecap utama

Gambar 3. Daerah pengecap rasa

Rasa pahit, manis, asam dan asin disaping itu kita dapat juga rasa kombinasi, yaitu rasa
manis dan rasa asin memberi rasa gurih. Kadang-kadang kita merasakan rasa hangat terhadap
suatu makanan yang suhunya normal. Rasa kecap utama tadi tidak tersebar merata di seluruh
lidah, tetapi punya distribusi sendiri-sendiri. Pada ujung lidah terutama rasa manis dan asin, pada
tepi lidah rasa asam. Pada pangkal lidah untuk rasa pahit (papila sircum valata).

1. Circulation Time
Di dalam klinik, kemampuan pengecapan dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan
jantung/sirkulasi darah yaitu dengan menghitung waktu. Bila ke dalam vena lengan
disuntikkan gulkose, dalam beberapa detik kemudian gula tadi melalui aliran darah akan
sampai ke lidah.
2. To Tongue Time (waktu sirkulasi lengan.)
Pada kebocoran katup jantung circulation waktu ini memendek. Seseorang yang terserang
demam sering mengaluh pahit di lidah, hal ini disebabkan karena demam banyak
erytrozit yang pecah dimana terbentuk bilirubin yang mengakibatkan aliran darah
akhirnya sampai ke lidah.
3. After Image (rasa iringan)
Setelah seseorang memakan sesuatu yang pahit, meskipun sudah berkumur rasa pahit ini
masih tetap ada, keadaan ini dinamakan afer image (rasa iringan positif). Hal ini mungkin
disebabkan di dalam rongga piala pengecap masih ada sisa dari zat yang pahit tadi.
4. Kontras
Setelah kita memakan zat yang pahit atau asin kemudian kita makan yang manis, maka
akan terasa sangat manis. Setelah kita merasakan zat yang asam kemudian kita minum air
biasa maka air itu akan terasa manis. Konstras demikian disebut : Kontras
succesive/berturutan. Bila sisikiri dari lidah diberi rasa asin maka kepekaannya terhadap
rasa manis pada sisi kanan dari lidah akan meningkat. Kontras demikian dinamakan :
Kontras simultan. Fungsi dari sensasi pengecap adalah membantu pencernaan bila
seseorang kehilangan indra pengecap (A geusia).

D. INDRA PENCIUMAN

Gambar 4. Gambar hidung dan bagiannya

Reseptor penciuman terletak pada selaput lendir hidung bagian atas (Concha superior).
Daerah ini mempunyai luas kurang lebih 2 cm yang berwarna kekuning – kuningan yang disebut
area olfaktoria. Daerah ini selalu berlendir karena ada secresi daripada kelenjar Bowmann.
Sekresi inilah yang akan melarutkan gas yang sampai pada ara olfaktoria sehingga dapat
merangsang saraf penciuman. Makin rendah titik didih suatu gas atau cairan makin kuat
rangsangannya.

a. Fisiologi Sensasi Penciuman


Alat penciuman erat hubungannya dengan alat pengecap bahkan disebut sebagai
pengecap jarak jauh. Alat penciuman mempunyai kepekaan yang luar biasa karena kadar
zat-zat yang dimiliki rendah sudah mampu merangsang reseptor penciuman.
Reseptor penciuman terletak di bagian atas dari rongga hidung, pada gerak
pernafasan biasa aliran gerak udara pernafasan hanya melalui bagian bawah rongga
hidung, oleh karena itu kita bernafas biasa suatu zat tidak tercium oleh kita. Supaya udara
pernafasan dapat mencapai rongga hidung bagian atas (area olfaktoria) maka kita harus
menarik nafas dalam dalam. Dengan demikian terjadi arus memutar dari udara
pernafasan sehingga gas yang mengandung zat yang berbau tadi akan sampai pada ara
olfaktoria akan bau akan tercium.
Penciuman disarafi oleh Nervus I (Nervus Olfaktorius) juga disaraf oleh Nervus
VI (Nervus Trigeminus) yang berfungsi sebagai reflek perlindungan tubuh terhadap
saluran pernafasan (reflek bersin, batuk dan sebagainya).
b. Adaptasi
Reseptor penciuman dapat beradaptasi dengan cepat, bila kita tinggalpd tempat yang
berbau setelah beberapa waktu bau tersebut tidak akan tercium lagi. Ini disebabkan
karena reseptor penghidu beradaptasi dengan bau. Reseptor penghidu berfungsi untuk
membantu pencernaan. Karena itu seseorang yang menderita flu maka penciumannya
terganggu dan nafsu makan akan berkurang.
Gangguannya :
1. An-Osmia : seseorang yang kehilangan penciuman sama sekali.
2. Hyp – Osmia : berkurangnya daya penciuman.
3. Hyper Osmia : daya penciuman yang berlebih daripada orang normal. Ini dapat
terjadi pada keadaan histeria serta tumor otak yang menyebabkan tekanan intro
cranial meninggi.
4. Para Osmia : seseorang mencium bau yang berbeda dengan yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://adalah.top/transduksi-pengertian-jenis-proses/

https://www.essilor.co.id/vision/how-eyes-work

https://www.academia.edu/11575555/SISTEM_INDERA_PENGLIHATAN_DAN_PERABA_

https://www.studiobelajar.com/gelombang-cahaya/

https://www.academia.edu/33778208/MAKALAH_INDRA_PENGLIHATAN

ini diisi link tempat download bukunya yaaaa😊

https://www.google.com/search?
q=gambar+telinga+dan+bagian+dalamnya&safe=strict&sxsrf=ALeKk02aaj7jcKFs_0q4d3--
AQztO_LKPA:1602864297982&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjSuurovrnsAh
XWT30KHWLgDqEQ_AUoAXoECAQQAw&biw=1366&bih=657#imgrc=uZHN5sibm-
YmCM

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/64161/Chapter%20I.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

http://repository.unp.ac.id/20541/1/BUKU%20Anatomi%2C%20Fisiologi%20dan%20Genetika
%20edit.pdf

https://www.google.com/search?
q=gambar+lidah+dan+bagiannya&safe=strict&sxsrf=ALeKk01hVfx3z-gEnFECFhDB8kv9V-
44sQ:1602896889732&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjr1uSduLrsAhWFjeYK
HYLnCQkQ_AUoAXoECAMQAw#imgrc=MvoLWXEZ8Ha5zM
https://www.google.com/search?
q=gambar+bagian+permukaan+lidah&safe=strict&sxsrf=ALeKk03CPo7ZCSDFmWX1RedT5o
KaMPvRrg:1602897642447&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjfgduEu7rsAhWx
W3wKHTzRD5sQ_AUoAXoECAQQAw&biw=1366&bih=608#imgrc=8hHZQXbXtfTpcM&i
mgdii=vJvyuuXmKjuA_M

https://www.google.com/search?
q=bagian+bagian+rasa+lidah&safe=strict&sxsrf=ALeKk00iFDejw7LDU3yfcGH0fI9YO293dQ:
1602897795026&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiN2rvNu7rsAhWDIbcAHanw
Ak8Q_AUoAXoECAYQAw#imgrc=Er09TANWeuBXRM

https://www.google.com/search?
q=gambar+hidung+dan+bagiannya&safe=strict&sxsrf=ALeKk006t0UNrb7uBDlte_zm0uznFsG
Z0Q:1602898839582&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=94DuFdd98wM86M
%252ChUgl2GH1hoBG5M%252C_&vet=1&usg=AI4_-
kSBJzLsDHpHrpcdyo6y2iUvM3JAZg&sa=X&ved=2ahUKEwieq8a_v7rsAhXI73MBHUeCC30
Q9QF6BAgCEBg&biw=1366&bih=608#imgrc=94DuFdd98wM86M

Anda mungkin juga menyukai