Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batubara merupakan salah satu sumber daya alam yang berpotensi untuk
mengurangi atau menggantikan ketergantungan masyarakat terhadap pemakaian
minyak bumi dan gas alam. Jumlah sumber daya batubara sekitar 161 milyar ton
dan apabila diproduksi pada tingkat eksploitasi saat ini, diperkirakan dapat
mencapai 150-200 tahun. Sebesar 120 milyar ton batubara tersebut dapat di
tambang secara terbuka dan sisanya dengan metode bawah tanah (40,3 milyar ton)
(Pusdatin ESDM, 2007).
Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batubara di
Indonesia adalah PT Pamapersada Nusantara (PAMA) district MTBU. PT.
Pamapersada Nusantara (PAMA) district MTBU adalah perusahaan swasta yang
bergerak dibidang kontraktor pertambangan dan mempunyai perjanjian kontrak
dalam penambangan batubara di Tanjung Enim dengan PT. Bukit Asam (Persero),
Tbk.
Kesulitan dalam menentukan target produksi dapat disebabkan oleh sistem
kerja alat-alat mekanis yang tidak efisien, misalnya adanya waktu yang hilang,
waktu edar alat mekanis yang lama dan kondisi jalan angkut yang kurang optimal.
Produksi overburden di Pit MTBU PT. Pamapersada Nusantara pada bulan
februari 2017 adalah 1.113.755 bcm. Sedangkan target produksinya adalah
1.710.000 bcm. Maka tingkat ketercapaiannya hanya sebesar dan 65,13% untuk
overburden. Ketidaktercapaian produksi yang paling dominan disebabkan oleh
adanya faktor hujan (Lampiran 2) dan slippery yang tinggi. Slippery yang tinggi
mengakibatkan ketidaksesuaian pada penyebaran material. Hal ini mengakibatkan
kondisi jalan angkut yang kurang optimal. (PT Pamapersada Nusantara, 2017).
Operasi pengangkutan memegang peranan yang sangat penting dalam operasi
penambangan terutama penambangan overburden. Jalan angkut dapat
memberikan kontribusi yang besar bagi kelancaran dan keamanan operasi

1 Universitas Sriwijaya
2

pengangkutan. Perawatan jalan angkut menjadi penting dalam menunjang


tercapainya produksi overburden.
Kondisi jalan di PT. Pamapersada Nusantara (PAMA) district MTBU masih
belum optimal sehingga perlu dilakukan perawatan jalan yang teratur. Perawatan
jalan yang teratur dapat menyebabkan bertambahnya kecepatan alat angkut
sehingga meningkatkan produktivitas alat angkut. Oleh karena itu, perlu dilakukan
analisis kebutuhan grading dalam maintenance jalan angkut overburden agar
tercapainya target produksi.

1.2 Perumusan Masalah


Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian tugas akhir ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Bagaimana penjadwalan dan rute motor grader dalam maintenance jalan
angkut di pit MTBU?
2. Bagaimana kondisi jalan angkut pada jalan angkut overburden di pit MTBU?
3. Bagaimana produktivitas motor grader pada jalan angkut overburden di pit
MTBU?
4. Bagaimana perbandingan produktivitas dumpruck sebelum dan sesudah
grading pada jalan angkut overburden di pit MTBU?
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga jalan di pit MTBU kembali di-
grading?

1.3 Pembatasan Masalah


Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi teknis terhadap kondisi jalan angkut.
2. Parameter ketahanan jalan menggunakan URCI
3. Geometri jalan di pit MTBU.
4. Penjadwalan motor grader dalam maintenance jalan angkut overburden di pit
MTBU.
5. Produktivitas jalan angkut sebelum dan sesudah di grading.

Universitas Sriwijaya
3

6. Dilakukan berdasarkan SOP yang ada di PT. Pamapersada Nusantara (PAMA)


district MTBU.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengevaluasi jadwal dan rute motor grader dalam maintenance jalan angkut
overburden di pit MTBU.
2. Mengkaji kondisi jalan angkut pada jalan angkut overburden di pit MTBU.
3. Mengevaluasi produktivitas motor grader pada jalan angkut overburden di pit
MTBU.
4. Mengkaji perbandingan produktivitas dumptruck sebelum dan sesudah grading
pada jalan angkut overburden di pit MTBU.
5. Estimasi waktu yang dibutuhkan hingga jalan di pit MTBU kembali di-
grading.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah :
1. Jadwal dan rute motor grader dalam maintenance yang optimal pada jalan
angkut overburden di pit MTBU
2. Meningkatkan kecepatan dumptruck pada pengangkutan overburden.
3. Meningkatkan produktivitas overburden.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai