Anda di halaman 1dari 23

[Type here] CRITICAL [Type

BOOKhere]
REVIEW

MK.FILSAFAT

PENDIDIKAN PRODI S1 PGSD

Skor Nilai :

Filsafat Pendidikan
(Muhammad Anwar ,2015)

NAMA MAHASISWA : PUTRI NABILLA


NIM :1213311142
MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : SUSI SUSANTI,S.PD,M.PD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER,2021

1
[Type here] [Type here]

KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya,
sehingga mampu menyelesaikan tugas “CRITICAL BOOK REVIEW”. Dengan tepat
waktu .
Tugas Critical Book Review ini disusun dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua dapat bertambah. Saya menyadari bahwa
tugas critical book review ini masihjauh dari kesempurnaan.oleh karenanya penulis
memohon kritik dan saran yang sifatnya membangun guna perbaikan pembuatan
tugas Critical Book Review .
Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas Critical
Book Review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Saya khususnya. Atas
perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.

2
[Type here] [Type here]

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI......................................................................................................................................................... 3

BAB. I..................................................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN................................................................................................................................................ 4

A. Rasionalisasi Pentingnya Cbr.................................................................................................... 4

B. Tujuan Penulisan Cbr.................................................................................................................... 4

C. Manfaat Penulisan Cbr................................................................................................................. 5

D. Identitas Buku yang di Review................................................................................................. 5

BAB. II................................................................................................................................................................... 7

RINGKASAN ISI BUKU.................................................................................................................................... 7

BAB. III............................................................................................................................................................... 11

PEMBAHASAN................................................................................................................................................ 11

A. Pembahasan Isi Buku................................................................................................................. 24

B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Buku.................................................................................... 25

BAB. IV............................................................................................................................................................... 26

PENUTUP.......................................................................................................................................................... 26

A. Kesimpulan..................................................................................................................................... 26

B. Rekomendasi................................................................................................................................. 26

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................ 27

3
[Type here] [Type here]

BAB 1

PENDAHULUAN
A.Rasionalisasi pentingnya CBR
Critical Book Riview adalah tugas menulis yang mengharuskan kita
untuk meringkas dan mengevaluasi tulisan. Dalam menulis critical book kita harus
membaca secara seksama dan juga membaca tulisan lain yang serupa agar kita bisa
memberikan tinjauan dan evaluasi yang lebih komprehensif, obyektif dan faktual.
Dengan memperbanyak mengkritisi suatu jurnal akan melatih cara berpikir kritis kita
terhadap suatu hal tetapi berdasarkan bukti dan analisis yang mendasar, bukan
sekedar mencari kelemahan buku dan menilainya secara sepihak. Oleh karena itu
diperlukan pemikiran rasional dan logis dalam membandingkan suatu buku. Adapun
dalam penuntasan tugas Critical Book Review ini mahasiswa dituntut dalam
meringkas, menganalisa dan membandingkan serta memberikan kritik berupa
kelebihan dan kelemahan pada suatu buku berdasarkan fakta yang ada dalam buku
tersebut, sehingga dengan begitu mahasiswa akan menjadi terbiasa dalam berpikir
logis dan kritis serta tanggap terhadap hal-hal yang baru yang terdapat dalam suatu
buku.
            Penugasan Critical Book Review ini juga merupakan bentuk pembiasaan agar
mahasiswa terampil dalam menciptakan ide-ide kreatif dan berpikir secara analitis
sehingga pada saat pembuatan tugas-tugas yang sama mahasiswa pun menjadi
terbiasa serta semakin mahir dalam penyempurnaan tugas tersebut. Pembuatan
tugas Critical Book Review ini juga melatih, menambah, serta menguatkan
pemahaman mahasiswa betapa pentingnya mengkritikalisasi suatu karya
berdasarkan data yang faktual sehingga dengan begitu tercipta lah mahasiswa-
mahasiswa yang berkarakter logis serta analisis sehingga dengan bertambahnya era
yang semakin maju yang seperti kita tahu sekarang dijaman MEA (Masyarakat
Ekonomi Asean) dituntut menciptakan masyarakat yang berpikir maju kedepan yang
akan menciptakan bangsa yang maju dan sejahtera.

4
[Type here] [Type here]

B.Tujuan penulisan CBR


A.Meningkatkan motivasi pembaca dalam melahirkan pemikiran yang kristis
B.Menambah wawasan pembaca mengenai Filsafat pendidikan
C.Menguatkan pemahaman pembaca mengenai betapa pentingnya filsafat
pendidikan

C,Manfaat penulisan CBR


a.Bagi penulis :
1.Untuk menyelesaikan tugas CBR filsafat serta menambah wawasan tentang filsafat
pendidikan
2.Melatih kemampuan penulis dalam mgkritik sebuah buku
3.Menumbuhkan pola pikir kreatif dalam membandingkan buku yang satu dengan
yang lainnya .
b. Bagi Pembaca
1.Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai filsafat pendidikan dan
mengaplikasikan nya ke kehidupan sehari – hari

D.Identitas buku yang di review


a. Buku Utama
1. Judul Buku : Filsafat Pendidikan
2. Edisi :
3. Pengarang : Muhammad Anwar
4. Penerbit : Kencana
5. Tahun terbit : 2015
6. Kota terbit : Depok
7. Tebal buku : 176 halaman
8. ISBN : 978-602-1186-52-7
9. Ukuran : 13.5 x 20.5 cm

5
[Type here] [Type here]

BAB II

RINGKASAN ISI BUKU


BAB I : PENGERTIAN FILSAFAT DAN KEDUDUKAN FILSAFAFAT DALAM ILMU
PENGETAHUAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA

A. PENGERTIAN FILSAFAT

Kata filsafat berkaitan erat dengan segala sesuatu yang dapat difikirkan oleh
manusia, bahkan tidak ada habisnya, dikarenakan manusia akan terus berfikir.
Dengan perkembangan akal manusia, maka pengertian filsafat juga mengalami
perkembangan. Filsafat dari bsegi bahasa pada hakikatnya adalah menggunakan rasio
(berfikir), namun tidak semua proses berfikir adalah filsafat. Jika pemikiran manusia
dapat dipelajaraimaka ada empat golongan pemikiran yaitu :

1. Pemikiran Pseudo-Ilmiah.
2. Pemikiran Awam.
3. Pemikiran Ilmiah.
4. Pemikiran Filosofis

Pemikiran Pseudo-Ilmiah, bertumpu pada aspek pekercayaan dan mitos,


Pemikiran awam merupakan pemikiran orang – orang dewasa yang dapat
menggunakan akal sehatnya. Selanjutnya pemikiran ilmiah lazim menggunakan
metode metode dilengkapi dengan hipotesis hipotesis. Sedangkan pemikiran filosofis
adalah kegiatan berfikir reflektif meliputi kegiatan analisis,

Filsafat juga merupakan ilmu tertua yang menjadi induk ilmu pengetahuan
lain. Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu Philos dan Sopia yang berati cinta
kebijaksanaan atau belajar. Filsafat dipandang sebagai induk ilmu pengetahuan,
karena pada mulanya sebagian ilmu yang berkembang adalah berasal dari filsafat.
Filsafat menjawab persoalan tentang kehidupan antara lain yang mengenai manusia,
ketuhanan, ekonomi, sosial, pengetahuan dan pendidikan.

Filsafat ditinjau dari segi istilah, menurut para ahli dapat dikekmukakan
sebagai berikut :

1. Plato

6
[Type here] [Type here]

Plato merupakan murid Socrates dan guru Aristoteles dan dia berpendapat
bahwa Kebijaksanaan itu berada dalam dua bidang, yaitu berfikir dan berbuat.
Kebijaksanaan berfikir itu adalah filsafat, dan kebijaksanaan berbuat
merupakan bidang tasauf.

2. Al-Kindi

Ahli filsafat pertama dalam Islam dan memberikan pengertian filsafat di


kalangan umat dalam tiga lapangan yaitu :

 Ilmu Fisika yang meliputi tingkatan alam nyata yang terdiri atas benda
benda kongkret
 Ilmu Matematika yang berhubungan dengan benda yang memiliki
wujud dan dapat dipastikan dengan angka-angka
 Ilmu Ketuhanan yang tidak berhubungan sama sekali dengan benda
yaitu soal ketuhanan

3. Ibnu Sina
Seorang bdokter, ahli kimia dan filsuf Islam membagi filsafat dalam dua
bagian, yaitu teori dan praktik. Dasarnya terdapat pada syariat,
penjelasannya, dan kelengkapannya diperoleh dari akal manusia. Tujuan
filsafat praktik adalah mengetahui apa saja yang seharusnya dilakukan oleh
setiap orang

Dari ungkapan para filsuf tersebut dapat disimpulkan bahwa filsafat ialah
upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami dan menyelami mengenai
ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga menghasilkan pengetahuan tentang
hakikatnya dapat dicapai oleh akal manusia.

Konsep dari filsafat is the mother of science and synoptic thinking yaitu berfikir secara
sinopti yakni berfikir merangkum dengan jalan menarik kesimpulan umum dari
berbagai cabang ilmu pengetauan dalam suatu aksioma melalui proses generalisasi
dan abstaraksi. Sedangkan, dengan definisi analitis operasional pengertiannya
meliputi hal hal sebagai berikut :

1. Filsafat sebagai metode berfikir.


2. Filsafat sebagai sikap terhadap dunia dan hidup.
3. Filsafat sebagai suatu kumpulan problem (hidup dan keajaiban alam
semesta).
4. Filsafat sebagai sistem pemikiran.
5. Filsafat sebagai aliran dan teori.

7
[Type here] [Type here]

B. KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN KEHIDUPAN


MANUSIA
1. Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan

Dalam ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan sentral, dikarenakan


manusia tidak pernah puas meninjau sesuatu dari sudut yang umum, namun juga
ingin memperhatikan hal – hal yang khusus. Dan akan menimbulkan penyelidikan
yang apabila penyelidikan tersebut telah mencapai tingkat tinggi, maka cabang
penyelidikan itu melepaskan diri dari filsafat, menjadi cabang ilmu pengetahuan baru
yang berdiri sendiri.

2. Kedudukan Filsafat dalam Kehidupan Manusia

Seseorang yang berfilsafat adalah orang yang berfikir secara sadar dan
bertanggung jawab, terlebih bagi diri sendiri. Dengan demikian filsafat
merupakan ilmu yang berusaha mencari ketetapan sebagai pandangan
dunia. Apabila pandangan ini mengenai manusia, yaitu fikiran, b

C. KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN KEHIDUPAN


MANUSIA
3. Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan

Dalam ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan sentral, dikarenakan


manusia tidak pernah puas meninjau sesuatu dari sudut yang umum, namun juga
ingin memperhatikan hal – hal yang khusus. Dan akan menimbulkan penyelidikan
yang apabila penyelidikan tersebut telah mencapai tingkat tinggi, maka cabang
penyelidikan itu melepaskan diri dari filsafat, menjadi cabang ilmu pengetahuan baru
yang berdiri sendiri.

4. Kedudukan Filsafat dalam Kehidupan Manusia

Seseorang yang berfilsafat adalah orang yang berfikir secara sadar dan bertanggung
jawab, terlebih bagi diri sendiri. Dengan demikian filsafat merupakan ilmu yang
berusaha mencari ketetapan sebagai pandangan dunia. Apabila pandangan ini
mengenai manusia, yaitu fikiran, budi dan tingkah laku dapat disebut pedoman hidup.

BAB II:PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKAN SERTA


PERANANNYA

A.PENGERTIAN PENDIDIKAN

Dalam dunia pendidikan sering digunakan dua istilah yaitu pedagogi dan
paedagogiek. Pedagogi berati pendidikan, sedangkan paeda artinya ilmu pendidikan.
Pedagogiki atau ilmu pendidikan ialah yang menyelidiki, merenung tentang gejala –
gejala perbuatan mendidik. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu Pedagifia
yang berati pergaulan dengan anak anak. Sedangkan istilah paidagogos adalah

8
[Type here] [Type here]

seorang pelayan (bujang) pada zaman Yunani, yang pekerjaannya mengantar dan
menjemput anak anak dari dan ke sekolah. Pidagogos berasal dari kata paedos (anak)
dan agoge (saya membimbing, memimpin).

Dalam pengertian umum makna pendidikan sebagai usaha manusia untuk


menumbuhkan dan mengembangkan potensi potensi pada jasmani dan rohani. Dan
pada proses pendidikan terdapat usaha – usaha yang dilakukan untuk menanamkan
nilai norma – norma dan nilai kebudayaan yang dapat merawiskannya kepada
generasi selanjutnya untuk dikembangkan.

Dalam kata lain, pendidikan diartikan sebagai hasil peradaban yang dikembangkan
atas dasar pandangan hidup bangsa, dan jelas bahwa untuk mencapai tujuan
yaitu memajukan bangsa, terjadi proses belajar yang akan memberikan
pengertian, pandangan dan penyesuaian bagi seseorang, masyarakat,
maupun negara

Berdasarkan beberapa pengertian pendidikan yang telah diuraikan, maka terdapat


beberapa ciri atau unsur dalam pendidikan yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pendidikan mengandung tujuan yaitu kemampuan berkembang sehingga


bermenafaat untuk kehidupannya.
2. Untuk mencapat tujuan tersebut, pendidikan perlu melaksanakan usaha –
usaha yang terstruktur.
3. Kegiatan pendidikan dapat diberikan di lingkungan, keluarga, sekolah dan
masyarakat, baik formal dan nonformal.

A. SELUK BELUK FILSAFAT PENDIDIKAN

Filsafat pendidikan pada mulanya adalah cara pendekatan terhadap masalah


pendidikan yang biasa dilakukan di Anglo Saxon. Ada beberapa aliran filsafat yang
sering dipakai seperti prakmatisme, idelisme, realisme dan eksistensialisme di negara
Amerika. Di Inggris, filsafat pendidikan dipusatkan pada prinsip tentang tujuan
pendidikan, tujuan kurikulum, metode mengajar, organisasi pendidikan dll. Dan
istilah pedagogik, theoretische pedagogik, dan opvoedkunde dikenal di Belanda.

Istilah pedagogik adalah mempelajari bagaimana seharusnya mendidik dan


atas dasar ini ilmu pendidikan juga disebut ilmu praktis dan ilmu teoritis. Ilmu
pendidikan teoritis menunjukan bahwa pikiran tertiuju pada penyusunan persoalan
dan pengetahuan sekitar pendidikan secara ilmiah yang menuju sisem pendidikan.
Sedangkan ilmu pendidikan praktis, menepatkan dirinya dalam situasi pendidikan
yang lebih ditujukan pada pelaksanaanya. Dan dalam perkembangannya, konsep
tersebut telah melahirkan suatu cabang ilmu pengetahuan yang disebut filsafat
pendidikan.

9
[Type here] [Type here]

Filsafat penididikan lahir dan menjadi bagian dari konsep ilmu pendidikan
sebagaiilmu pengetahuan normatif yang merumuskan kaidah yang akan dijadikan
tolak ukur tingkah laku manusia di masyarakat. Filsafat pendidikan secara
langsung juga berkaitan dengan ilmu sosiologi, kebudayaan, filsafat, dan agama
sebagai sumber norma

C.PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN

1. Filsafat Pendidikan Bermakna sebagai Filsafat Tradisional

Filsafat pendidikan dalam arti ini dan dalam bentuknya yang murni
berkembang dan menghasilkan jawaban dari pertanyaan filosofis yang diajukan
dalam problema hidup dan kehidupan dalam bidang pendidikan. Dengan demikian
filsafat tradisional dalam topik topik dialog filsafat yang disampaikan, terikat oleh
metode tradisional sebagaimana adanya sistematika, serta aliran yang dijumpai
dalam sejarah.
2. Filsafat Pendidikan dengan Mengggunakan Pendekatan yang Bersifat
Kritis

Dalam pendekatan ini filsafat menggunakan pemikiran logis kritis. Cara


analisis dalam pendekatan yang bersifat kritis, yaitu: 1) analisis bahasa (linguistik),
Menurut Harry S. Schofield, analisis bahasa diperlukan untuk menghasilkan tinjauan
yang mendalam untuk menghubungkan satu konsep dan 2) analisis konsep yang
merupakan suatu analis yang mewakili gagasan atau konsep.
Dari pembahasan tentang pendekatan dalam filsafat pendidikan tersebut maka
pokok pikiran atau rumusan pengertian filsafat pendidikan dapat dipahami sebagai
berikut :
Menurut John S. Brubacher dalam bukunya Modern Philosophies of Education
mengemukakan bahwa filsafat pendidikan memiliki keterkaitan dengan ilmu
pendidikan atau pedagogik. Terhadap filsafat, maka seni pendidikan itu harus
menantikan pola untuk bertindak dan pemecahan masalah dalam filsafat itu harus
memerlukan suatu pola untuk bertindak. Filsafat tidak dapat mewujudkan teorinya
namun seni pendidikan inilah yang akan melaksanakan itu. Seni pendidikan juga
dapat merubah pendidikan menjadi laboratorium untuk menguji perbedaan filosofis
secara empiris.
Menurut pandangan Brubacher itu juga dapat disimpulkan bahwa filsafat
pendidikan dan ilmu pendidikan adalah ilmu yang saling melengkapi yang diperlukan
oleh pendidik untuk pelaksanaan pendidikan. Ilmuan Killpatrtick juga berpendapat
yang hampir mirip dengan Brubacher yang dikemukakaknnya dalam bukunya yaitu
Philosophi of Education. Dia menyimpulkan bahwa ide dan latar belakang filsafat
menentukan proses filsafat dengan kata lain filsafat adalah nilai nilai dan tujuan
dalam pendidikan.

10
[Type here] [Type here]

Menurut John Dewey dalam buku bahasannya Democracy and Education


mengemukakakn hal sebagai berikut :
1) Adanya hubungan yang saling mengontrol antara teori dan praktik, praktik
yang baik didasarkan pada teori yang baik pula dan merupakan suatu proses
pembaharuan melalui proses transmisi dalam pendidikan.
2) Adanya pendekatan terhadap problematik sosial masa tertentu yang dikenial
sebagai metode pembaruan sosial dan metode pemecahan masalah.
3) Hubungan antara filsafat dan teori pendidikan yakni sealama dalam diri
manusia terjadi pertumbuhan disitu pula terjadi proses peristiwa pendidikan.
4) Pembaharuan pada bidang sosial yang dilakukan secara terintegrasi

B. PERANAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Adapun perbandingan pengaruh dan beberapa ide filsafat dalam pendidikan


dapat diketahui melalui sejarah yang tersimpul dalam pandangan – pandangan
berikut ini :

1. Aliran Empirisme

Aliran empirisme berasal dari kata empiri yang berati pengalaman, Tokoh
aliran ini yaitu John Locke yang berpendapat bahwa anak lahir ke dunia ini sebagai
kertas kosong atau meja berlapis lilin yang belum ada tulisan diatasnya, dan menurut
teori ini kepribadian didsasarkan pada lingkungan pendidikan yang didapatnya.

Menurut teori ini, pendidik dapat berbuat sekehendak hati dalam


pembentukan pribadi anak didik untuk menjadi apa saja yang sesuai kehendak
hatinya. Oleh karena itu aliran ini bersifat optimis terhadap hasil pendidikan.

2. Nativisme dan Naturalisme


a. Nativisme

Aliran ini memiliki tokoh Arthur Shopenhauer yang berpandangan bahwa


faktor pembawaan yang dibawawa tidak mendapat pengaruh dari alam. Dan menurut
aliran ini pendidikan tidak mempunyai kekuatan, pendidikan hanya bisa memoles
permukaan peradaban adn tingkah laku, sedangkan untuk kepribadian anak tidak
perlu di tempatkan.

b. Naturalisme

Aliran ini hampir sama dengan aliran nativisme Tokoh dari aliran ini adalah
Jean Jacques Rousseau yang berpendapat bahwa semua dalam keadaan baik pada
waktu datang dari tangan Sang Pencipta, tetapi semua menjadi buruk di tangan
manusia. Dalam artian sigkat pendidikan akan dapat merusak pembawaan anak yang
baik, dan oleh karena itu aliran ini tidak memandang perlunya pendidikan. Aliran ini

11
[Type here] [Type here]

juga disebut negativisme larena pendidik hanya wajib membiarkan pertumbuhan


anak didik saja dan selanjutnya diserahkan kepada alam agar tidak dirusak oleh
tangan manusia.

3. Teori Konvergensi

Teori ini ingin mengompromikan duam macam aliran yairu empirisme dan
aliran nativisme. Tokoh dari aliran ini adalah William Stern yang berpendapat bahwa
pembawaan dan lingkungan sama pentingnya yang keduanya sama berpengaruh
terhadap hasil perkembangan anak didik. Teori ini dapat disimpulkan sebagai berikut
:

a. Pendidikan itu serba mungkin diberikan kepada anak didik.


b. Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan kepada anak untuk
mengembangkan pembawaan anak untuk mengembangkan pembawaan yang
baik dan mencegah pembawaan yang buruk
c. Hasil pendidikan tergantung kepada pembawaan dan lingkungan.

Ketiga aliran ini merupakan teori dasar sebagai asas filsafat pendidikan
idealisme, realisme, dan empirisme, yang masing masing memiliki pengaruh dan
penganut sampai sekarang. Asas filsfat menjadi sumber adanya lembaga dan
penyelenggara pendidikan. Menurut pendapat Brameld latar belakang ide – ide
filsafat menentukan pendidikan dikarenakan tujuan pendidikan adalah membina
kepribadian anak didik atas nilai nilai filsafat.

BAB III : MASALAH POKOK FILSAFAT DAN PENDIDIKAN

A.OBJEK DAN SUDUT PANDANG FILSAFAT


Pandangan terhadad filsfat adalah positif dan konstruktif, jadi filsafat
mempunyai dasar atau gejala gejala dari persoalan. Berikut ini adalah objek dari
filsafat :

1. Objek materi filsafat terdiri dari tiga persoalan pokok yaitu :


a. Masalah Tuhan, yang tidak dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan biasa.
b. Masalah alam yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan
biasa.
c. Masalah manusia yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu
pengetahuan biasa.
2. Objek formal filsafat yaitu mencari keterangan sepanjang dan sebisa akal budi
manusia.

12
[Type here] [Type here]

Selain objek diatas sebenarnya masih ada objek lagi yaitu sebagai kesatuan
yang berupa (esensi) yakni memperhatikan hakikat. Tentang objek dari filsafat pada
garis besarnya dapat dibagi menjadi tiga persoalan yaitu (1) hakikat Tuhan; (2)
hakikat alam; (3) hakikat manusia.

Dari setiap persoalan pokok besar tersebut, juga masih diselidiki oleh filsafat
misalnya dalam memahami jiwa dari manusia, maka muncul lah filsafat tentang
Psychology. Logika adalah Akal manusia yang dipakai. Selanjutnya ilmu pengetahuan
juga merupakan filsafat yakni filsafat ilmu pengetahuan. Yang berhubungan dengan
alat kejiwaan yang lain disebut filsafat estetika. Hasil dari usaha manusia menyangkit
akal, rasa dan kehendak dapat dijadikan satu yaitu filsafat kebudayaan. Sedangkan
filsafat tentang hidup kemanusiaan, disebut filsafat antropologi.

SIKAP MANUSIA TERHADAP FILSAFAT


Sesuai dengan macam – macam dan pengertian mereka terhadapa arti filsafat
maka hal ini dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Pandangan yang berpendapat bahwa apabila mendengar kata filsafat maka


terbayanglah mereka tentang sesuatu yang sulit. Golongan ini disebut sebagai
golongan Abstrak yang berpandangan pesimis terhadap kesanggupannya
berkecimgpung dalam fisafat.
2. Pandangan yang skeptis, yakni orang – orang yang berpendapat bahwa filsafat
adalah suatu perbuatan yang tidak ada gunanya.
3. Pandangan yang bersifat negatif karena mengambil manfaat sebagi negatif.

Golongan yang memandang dan sudut yang positif, yakni filsafat adalah suatu
lapangan studi, tempat latih akal untuk berfikir

MASALAH ESENSIAL FILSAFAT DAN PENDIDIKAN


Dalam tinjauan segi sistematik ini filsafat berhadapan dengan tiga problem
utama, yaitu sebagai berikut : (1) Realitas ; (2) Pengetahuan ; (3) Nilai. Yang
menurut John S. Brubacher, problema filsafat juga merupakan problema esensial
dan filsafat.

BAB 4 : PROSES HIDUP SEBAGAI DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN

A. PENDAHULUAN

Filsafat pendidikan mempelajari proses kehidupan dan alternatif proses


pendidikan dalam pembentukan watak, dan menurut yang dikemukakan oleh Rupert.
C. Lodge, yaitu seluruh pendidikan adalah masalah hidup dan kehidupan manusia,
dikarenakan segala pengalaman sepanjang hidup akan memberikan pengaruh
pendidikan bagi seseorang.

13
[Type here] [Type here]

PROSES PENDIDIKAN BERSAMA PERKEMBANGAN PROSES KEHIDUPAN.


Dari uraian diatas yakni semua pengalaman yang dialami seseorang selama
hidup dapat dikatakan sebagai pendidikan, dibalik itu anak telah membawa potensi
sejak lahir, adapun potensi yang dibawa sejak lahir yang dibina dan dikembangan
menjadi sikap hidup, meliputi hal berikut ini :

1. Potensi jasmani dan panca indera


2. Potensi fikir
3. Potensi perasaan yang dikembangkan
4. Potensi karsa atau kemauan yang keras.
5. Potensi potensi cipta
6. Potensi karya
7. Potensi budi nurani

Jadi pendidikan merupakan suatu aktivitasmanusia terhadap manusia dan


untuk manusia, atau yang berhubungan dengan hidup dan kehidupan manusia.

BAB 5 : TUJUAN HIDUP DAN TUJUAN PENDIDIKAN


MANUSIA DAN TUJUAN HIDUPNNYA
manusia dengan jenis makhluk lainnya adalah kehidupan kerohaniannya, yaitu
manusia memiliki potensi akal budi, yang dengan potensi ini manusia dapat berfikir.

Dengan akal budi manusia mempunyai cita – cita dan tujuan hidup. Karena, akal
manusia menjadi bermoral dan menciptakan norma – norma hidup. Manusia dengan
akalnya dapat berimajinasi sehingga mempunyai daya cipta tinggi. Dengan potensi
itulah manusia menjadi makhluk bijaksana yang mencari tujuan (homosapiens),

makhluk yang pandai bekerja (homofaber), dan makhluk yang menyukai proses
tanpa tujuan (homoludens). Dan yang terpenting manusia mempunyai akal budi
(homopolitikus). Selain itu manusia menjadi homo religius yang singkanya, manusia
dengan akal budi (aspek rohani) melahirkan perdaban dalam bentuk adat istiadat,
sopan santun, norma susila, dan cara hidup bersama.

Tujuan Hidup Manusia Mengalami Proses Perkembangan


Kehidupan manusia pada zaman purba sebenarnya memerlukan perjuangan
keras untuk mempertahankan hidup, dalam suasana serba sulit, serba ketakutan,
sengsara, dan tidak merasakan kebahagiaan, dan kehidupan mereka hanyalah
mengisi perut mereka dan melindungi diri serta kelurganya.

Dalam tingkatan peradaban ini juga manusia mengenal peradaban yang


sampai pada abad cybernitica yakni abat ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan tujuan
dari manusia adalah cara menguasai sesuatu dan mendatangkan kepuasan,
kesejahteraan, kemakmuran dan kebahagiaan hidup manusia sekarang ini.

14
[Type here] [Type here]

Tujuan Hidup Bangsa Indonesia


Para pendahulu bangsa Indonesia dahulu telah merumuskan dengan jelas tujuan dan
cita cita hidup sebagai bangsa dan negara Indonesia, dan hal ini tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945. Cita-cita kemerdekaan yaitu untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa , dan turut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Tujuan Hidup Manusia Menurut Pandangan Islam


Adapun tujuan Allah menjadikan manusia sebagaimana telah dijelaskan oleh Firman-
Nya dalam surat Al-Baqarah :21

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang


yang sebelummu, agar kamu bertakwa”. (QS. Al – Baqarah: 21)

Sesuai dengan penjelasan ayat terebut, maka tujuan hidup manusia dan orang – orang
yang beriman adalah beribadah atau mengabdi kepada Allah SWT. Sehingga, menjadi
orang yang taat  dan mengabdi kepa ALLAH yang Maha Kuaasa dan Maha Pencipata
Alam Semesta ini

TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan di Indonesia sebagaimana terdapat dalam Undang – Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II
Pasal 3 yang Menyebutkan “Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Dalam pengertian yang sederhana dapat dipahami pendidikan membawa perubahan


baik cepat ataupun lambat, terbuka ataupun terpendam.

1. Fungsi Tujuan Pendidikan

menurut John S. Brubacher mengemukakan tiga fungsi pending yang sifatnya


normatif yaitu:

a. Tujuan pendidikan memberikan arah pada proses yang bersifat edukatif.


b. Tujuan pendidikan harus mendorong atu memberi motivasi sebaik mugkin.
c.Tujuan pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan pedoman.

2.Cara Menentukan Tujuan Pendidikan


Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman untuk menentukan cara yang
paling baik untuk mendidik dalam menentukan tujuan pendidikan. Menurut John S.

15
[Type here] [Type here]

Brubacher dalam menentukan tujuan pendidikan dapat ditempung dengan tiga cara
yaitu :

(1) A historical analysis of social institutuions approach.

(2) A Socioligical analysis of current life approach;

(3) Normative philosophy approach

1. Kriteria Kualifikasi Tujuan Pendidikan

Yang dimaksud dengan kriteria kualifikasi di sini tidak lebih dari kriteria untuk
memenuhi syarat kelengkapan suatu tujuan pendidikan.yang artinya tujuan dalam
pendidikan menunjukkan hasil dari prosesn alamiah yang membawa kepada
kesadaran. Dengan kata lain, dalam pendidikan perlu adanya suatu kegiatan yang
sadar akan tujuan untuk memberikan ketentuan pasti dalam memilih materi,
metode,alat evaluasi, disamping memberikan ke arah tujuan kegiatan.

2. Sasaran Tujuan dan Tujuan Tertinggi dalam Pendidikan

Secara umum, tujuan pendidikan adalah membawa anak ke arah tingkat kedewasaan,
kematangan.Rumusan yang padat tentang tujuan pendidikan sebagaimana yang
dikemukakakn para ahli antara lain sebagai berikut : (1) Kaum Pragmatisme ; (2)
Kaum Religius (3). Kaum Naturalisme.

BAB 6 : FUNGSI PENDIDIKAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK


BIOLOGIS

A. FUNGSI PENDIDIKAN DALAM HIDUP DAN KEHIDUPAN MANUSIA

bahwa pendidikan melaksanakan fungsi seluruh aspek kehidupan hidup untuk


mewujudkan potensi manusia sebagai aktualitas. Sehingga, mampu menjawab
tantangan dan memecahkan masalah masalah yang dialami oleh umat manusia.

B. PERANAN LEMBAGA PENDIDIKAN

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang terpenting setelah keluarga, yang


berrfungsi untuk membantu keluarga untuk mendidik anak – anak. Salah satu tugas
pendidikan anak anak oleh orang tua, diserahkan kepada guru sebagai pendidik
profesional untuk memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Seorang guru dituntut memiliki kepribadian yang utuh, sebagaimana yang telah
ditentukan dalam persyaratan seseorang untuk menjadi guru.

C. PENDIDIKAN ADALAH SUATU KEHARUSAN BAGI MANUSIA SEBAGAI


MAKHLUK BIOLGIS

16
[Type here] [Type here]

Jadi tindakan mendidik adalah hal yang khusus hanya terdapat dalam dunia
kemanusiaan dan salah satu gambaran dasar adalah, manusia itu makhluk yang harus
dididik, dapat dididik,dan dapat pula mendidik.

Dengan demikian jelas bahwa pendidikan menginginkan dunia menjadi tempat yang
lebih baik untuk persiapan masa depan, maka pendidikan itu adalah hal yang utama
dan keharusan bagu manusia dalam mencapai kesejahteraan hidupnya.

BAB 7 : DEMOKRASI PENDIDIKAN

PENGERTIAN DEMOKRASI PENDIDIKAN


Demokrasi pendidikan dalam pengertian luas patut selalu dianalisis sehingga
memberikan manfaat dalam praktik yang mengandung tiga hal yakni :

(1) Rasa hormat terhadap harkat dan martabat sesama manusia artinya

(2) Setiap manusia memiliki perubahan ke arah pikiran yang sehat

(3) Rela berbakti untuk kepentingan atau kesejahteraan bersama.

PRINSIP – PRINSIP DEMOKRASI DALAM PENDIDIKAN


Dalam setiap pelaksanaan pendidikan selalu terkait dengan masalah masalah
dibawah ini :

1. Hak setiap warga negara memperoleh pendidikan


2. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan
3. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka.

PRINSIP – PRINSIP DEMOKRASI DALAM PANDANGAN ISLAM


Acuan pemahaman demokrasi dan demokrasi pendidikan dalam pandangan ajaran
Islam terdapat dalam beberapa sumber berikut ini

1. Al Qur’an QS : Yunus [19]:3


2. Al Qur’an QS : Asy Syura: 38
3. Dan Hadist Rasulullah Saw.

DEMOKRASI PENDIDIKAN DI INDONESIA


Demokrasi pendidikan di Indonesia terdapat dalam

1. UUD 1945 Pasal 31


2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional
3. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 4

17
[Type here] [Type here]

4. Garis – Garis Besar Haluan Negara di sektor Pendidikan

Demikian gambaran demokrasi pendidikan dengan segi seginya sebagai suatu proses
masyarakat dalam bidang pembangunan pendidikan.

BAB 8 :ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

1.ALIRAN PROGRESIVISME
Aliran Progresivisme ini merupakan salah satu aliran ilsafat pendidikan yang
berkembang pesat pada permulaan abad ke XX dan sangat berpengaruh dalam
pembaruan pendidikan. Perkembangan tersebut terutama didorong terutama oleh
aliran naturalisme dan eksperimentalisme, instrumentalisme, evironmentalisme, dan
pragmatisme sehingga progresivisme sering disebut sebagai salah satu dari aliran tadi
Progresivisme disebut sebagai naturalisme, yang mempunyai pandangan bahwa
kenyataan yang sebenarnya adalah alam semesta ini (bukan kenyataan spiritual dan
supernatural).
. Progresivisme identik dengan eksperimentalisme, yang berarti aliran ini menyadari
dan mempraktikkan eksperimen (percobaan ilmiah) adalah alat utama untuk menguji
kebenaran suatu teori dan suatu ilmu pengetahuan.
a.CIRI-CIRI ALIRAN PROGRESIVIME
Aliran ini mempunyai konsep yang mempercayai manusia sebagai subjek yang
memiliki kemampuan dalam menghadapi dunia dan lingkungan hidupnya,
mempunyai kemampuan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang akan
mengancam manusia itu sendiri. Pendidikan dianggap mampu mengubah dan
menyelamatkan manusia demi masa depan. Tujuan pendidikan selalu diartikan
sebagai rekonstruksi pengalaman yang terus menerus dan bersifat progresif. Dengan
demikian, progresif merupakan sifat positif dari aliran tersebut.
Sedangkan sifat negatifnya adalah aliran ini kurang menyetujui adanya pendidikan
yang bercorak otoritas dan absolut dalam segala bentuk seperti terdapat dalam
agama, moral, politik, dan ilmu pengetahuan.

2.ALIRAN ESENSIALISME
Aliran ini mengambil analogi realistas social budaya manusia ,perenialisme melihat
akibat atau ujung dari zaman modern yang telah menimbulkan banyak krisis di
berbagai bidang kehidupan manusia .Dan untuk mengobati zaman ini maka aliran ini
menawarkan jalan untuk mundur kepada kebudayaan masa lampau yang masih ideal
untuk membina kembali keyakinan yang tenguh epada nilai-nilai asasi masa sila yang
diperlukan pada zaman ini
a.CIRI-CIRI ALIRAN ESENSIALISME
aliran esensialisme ini memandang bahwa pendidikan yang bertumpu pada dasar
pandangan leksibilitas dalam segala bentuk dapat menjadi sumber timbulnya

18
[Type here] [Type here]

pandangan yang berubah, mudah goyah, kurang terarah, dan tidak menentu serta
kurang stabil.
3.ALIRAN PERENIALISME
Esensialisme merupakan perpadiuan antara ide-ide filsafat idialiosme dan realisme
dan tujuan aliran ini adalah membentuk pribadi bahagia di dunia dan akhirat.
4.Aliran Rekontuksionalisme
Aliran ini sepaham dengan aliran perenialisme dalam menghadapi krisis
kebudayaan modern. Aliran ini bercita-cita untuk mewujudkan suatu dunia dimana
kedaultan nasional berada dalam pengayoman atau subordinat. Aliran ini juga
mewujudkan dan terlaksanakannya suatu sintesis yakni perpaduan ajaran agama
demokrasi teknologi modern dan seni modern dalam satu bidan kebudayaan yang di
bina oleh bangsa di dunia.

BAB III

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN ISI BUKU


a.Pembahasan isi buku Bab 1 tentang pengertian filsafat
filsafat menurut buku utama membahas tentang pengertian filsafat yaitu berkaitan
erat dengan segala sesuatu yang dapat difikirkan oleh manusia, bahkan tidak ada
habisnya, dikarenakan manusia akan terus berfikir. sedangkan buku unimed press
pengertian filsafat menurut plato filsafat adalah pengetahuan yang berminat
mencapai pengetahuan kebenaran yang asli. Dan menurut buku ketiga yaitu buku
prof.Dr.H.jalaluddin yang di kemukakan oleh hasbullah bakry ilmu filsafat adalah
suatu ilmu yang mempelajari sesuatu secara mendetail seperti ketuhanan,alam
semesta,dan manusia.
b.Pembahasan isi buku Bab 2 tentang ilmu filsafat pendidikan
pada buku utama pengertian ilmu filsafat pendidikan adalah ilmu yang
menyelidiki,merenung,tentang gejala-gejala perbuatan mendidik. Sedangkan di buku
kedua unimed press menurut Hasan langgulung ilmu filsafat pendidikan adalah
aktifis pemikiran sebagai hasil pengkajian secara teratur dan mendalam menjadikan
filsafat sebagainmedianya untuk menyusun proses pedidikan. Dan dibuku ketika
tidak di jelaskan pengertian filsafat pendidikan namun yang di jelaskan hanya latar
belakang munculnya filsafat pendidikan.
c.Pembahasan bab 3 tentang masalah pokok filsafat dan pendidikan
Buku filsafat pendidikan Muhammad Anwar membahas tentang masalah pokok
filsafat dan pendidikan. menurut buku ini 1. objek dan sudut pandang filsafat .2. sikap
manusia terhadap filsafat 3.Masalah esensial filsafat dan filsafat pendidikan.

19
[Type here] [Type here]

buku filsafat pendidikan Drs Edward Purba  dan Dr  Yusnadi Tentang aliran-aliran
filsafat pendidikan . menurut buku ini  filsafat  terdapat berbagai aliran yaitu 
1.Filsafat Idealisme 2.Filsafat pendidikan realisme 3.Filsafat pendidikan materialisme
4.Filsafat pendidikan pragmatisme 5.Filsafat pendidikan Eksitensialisme 
Buku filsafat yang ketiga Prof .Dr .H.Jalalludin dan Prof .Dr.H.Abdullah
Idi,M.Edmenjelaskan tentang Aliran Filsafat pendidikan modern ditinjau dari Ontologi
,Epistemologi,dan Aksiologi 
BAB 4 : Buku filsafat pendidikan Muhammad Anwar membahas tentang Proses hidup
sebagai dasar filsafat pendidikan ,menurut buku ini seluruh pendidikan merupakan
masalah hidup dan kehidupan manusia ,karena segala pengalaman hidup dan
kehidupan manusia . menurut buku Dr.Edward Purba dan Prof Dr Yusnadi Membahas
tentang filsafat pendidikan pancasila .Menurut buku ini pancasila merupakan dasar
darin pembentukan negara Indonesia sebagaimana yang dikemukakan oleh bang
karno didalam lahirnya pancasila .Setiap negara mempunyai dasar atau ideology .
BAB 5:Buku filsafat pendidikan Muhammad Anwar membahas tentang tujuan hidup
dan tujuan pendidikan menurut buku ini manusia selama ia hidup selalu berusaha
dan berjuang untuk memanfaatkan alam sekitarnya dengan cara menggunakan daya
tenaga alam untuk kepentingan dirinya. menurut buku Dr.Edward Purba dan Prof Dr
Yusnadi Membahas tentang hakikat ilmu pendidikan menurut buku ini hakikat
pendidikan itu bukan membentuk tetapi seperti yang diinginkan oleh membantu
dalam arti luas .menurut buku ketiga Prof .Dr .H.Jalalludin dan Prof .Dr.H.Abdullah
Idi,M.Ed menjelaskan filsafat pendidikan pancasila .Menurut
BAB 6:
Buku filsafat pendidikan Muhammad Anwar membahas tentang fungsi pendidikan
dalam kehidupan manusia sebagai makhluk biologis .Menurut buku ini peranan
pendidikan dalam hidup dan kehidupan manusia ,terlebih dalam zaman modern
sekarang yang dikenal dengan abad cyhemetica ,pendidikan diakui sebagi salah satu
kekuatan yang menentukan prestasi dan produktivitas buku filsafat .Menurut buku
ketiga Prof .Dr .H.Jalalludin dan Prof .Dr.H.Abdullah Idi,M.Ed menjelaskanfilsafat
pendidikan peningkatan sumber daya manusia
BAB 7:
Buku filsafat pendidikan Muhammad Anwar menjelaskan tentang demokrasi
pendidikan dalam buku ini demokrasi pendidikan memiliki pengertian yang luas
patut selalu dianalisis sehingga Memberikan manfaat dalam praktik kehidupan dan
pendidikan yang mengandung tiga hal yaitu:1. rasa hormat terhadap harkat sesama
manusia 2. setiap memiliki perubahan ke  arah  sehat.3. Ella berbakti untuk  ke
penting   Sejahtera bersama .Buku filsafat Drs .E dward Purba dan Dr Yusnadi Hanya
terdiri dari 5 BAB. buku filsafat pendidikan Prof .Dr.H.JalaluddinMembahas tentang
pendidikan nasional dan pembinaan karakter di mana tujuan filosofis pendidikan
nasional secara garis besar sebagai upaya membentuk anak didik yang memiliki
kompetensi sains teknologi maupun sains agama. 

20
[Type here] [Type here]

BAB 8 :
Menurut buku filsafat pendidikan Muhammad menjelaskan tentang aliran-aliran
filsafat pendidikan menurut buku ini aliran tersebut antara lain 1. aliran prgresivisme
2. Aliran  esensialisme 3. perenrealisme 4. aliran rekonstruksionisme .

BAB IV

PENUTUP

KELEBIHAN BUKU
Ketiga buku ini membahas tentang filsafat pendidikan.ketiga judul buku sama namun
memiliki pengarang yang berbeda.Pada buku buku filsafat pendidikan karangan
Muhammad anwar menjelaskan tentang filsafat pendidikan mulai dengan pengertian
dan membahas aliran-aliran yang mendukung filsafat,membahas tentang pendidikan
filsafat pancasila keunggulan lain dari buku ini adalah buku yang tidak terlalu besar
sehingga memudahkan pembaca dimana pun berada.Buku filsafat dari Drs.edward
Purba,MSi dan prof.Dr.yusnadi sebagai buku pembanding buku ini lebih baik sebagai
buku pembimbing mahasiswa.Hal ini di karenakan isi dan materi tersusun secara
sistematis sehingga memudahkan mahasiswa.
Dan untuk keterkaitan antar bab ketiga buku ini telah tersusun dan saling
menyambung antar babnya dan akan memudahkan pembaca.Pada buku ketiga dari
prof.Dr.H jalaluddin memiliki cover yang menarik untuk dibaca

21
[Type here] [Type here]

KELEMAHAN BUKU
Pada buku filsafat pendidikan karangan Muhammad anwar menjelaskan tentang
filsafat pendidikan menurut para ahli ,jadi banyak pendapat yang kuran di mengerti
terlebih bagi kami mahasiswa semester 1,selain itu juga ada beberapa kata yang salah
di ketik.Buku filsafat dari Drs.Edward purba M.Si dan prof.Dr yusnadi MS. Sebagai
buku pembanding mahasiswa yaitu memiliki beberapa kekurangan yakni pada
bagian cover yang kurang menarik minat pembaca.

KESIMPULAN
Filsafat merupakan ilmu tertua yang menjadi ilmu induk pngentahuan lain.
Filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu Filsafat merupakan ilmu tertua yang
menjadi induk ilmu pengetahuan lain. Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu
Philos dan Sopia yang berati cinta kebijaksanaan atau belajar. Filsafat dipandang
sebagai induk ilmu pengetahuan, karena pada mulanya sebagian ilmu yang
berkembang adalah berasal dari filsafat. Filsafat menjawab persoalan tentang
kehidupan antara lain yang mengenai manusia, ketuhanan, ekonomi, sosial,
pengetahuan dan pendidikan. Untuk ketiga buku memberikan penjelasan filsafat
pendidikan yang sesuai dengan materi. Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran
ilmu pendidikan adalah sebagai bagian fondasi-fondasi pendidikan dan filsafat
pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu sistem pendidikan,
karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha
perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem
pendidikan.

A. REKOMENDASI

Dari ketiga buku filsafat di atas saya merekomendasikan Buku filsafat


pendidikan Muhammad Anwar karna di tinjau dari kelebihan dan kekurangan buku
ini lebih unggul dari kedua buku pembanding.

22
[Type here] [Type here]

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Muhammad. 2015. Filsafat Pendidikan. Depok: PT Desindo Putra Mandiri.
Purba, Edward, Yusnadi. 2017. Filsafat Pendidikan. Medan: UNIMED PRESS.
Jalaluddin,ldi Abdullah,2013. filsafat pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

23

Anda mungkin juga menyukai